ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ALTERNATIF PENANGGULANGANNYA STUDI KASUS PADA JALAN H. M. ARSYAD KM S.D

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS DI RUAS JALAN PROF. DR. IDA BAGUS MANTRA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kota Denpasar merupakan salah satu kota yang berada di Provinsi Bali.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE CUSUM (CUMMULATIVE SUMMARY) UNTUK MENENTUKAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN BERBASIS WEB DI KOTA LHOKSEUMAWE

ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS YANG MELIBATKAN SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN KARANGASEM TUGAS AKHIR. Oleh: I KETUT CAHYADI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki mobilitas tinggi dalam menjalankan segala kegiatan. Namun, perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. di sisi jalan. hal ini seringkali mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan

STUDI KARAKTERISTIK DAERAH RAWAN KECELAKAAN PADA JALAN ANTAR KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA SUMBA BARAT

ANALISIS HASIL PEMETAAN DAERAH RAWAN KECELAKAAN DI KOTA GORONTALO

III. METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI LOKASI TITIK RAWAN KECELAKAAN (BLACK SPOT) PADA RUAS JALAN ADI SUCIPTO

PEMETAAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN ( STUDI KASUS BUNDARAN WARU ) DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Jalan adalah sarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. raya adalah untuk melayani pergerakan lalu lintas, perpindahan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan sarana dan prasarana transportasi itu sendiri.

I. PENDAHULUAN. meningkatnya berbagai aktivitas pemenuhan kebutuhan, salah satunya adalah

Penentuan Titik Rawan Kecelakaan (Black spot) Berdasarkan Angka Ekuivalen Kecelakaan pada Ruas Jalan PH. H Mustofa - AH. Nasution Di Kota Bandung

BAB I BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kemacetan dan tundaan di daerah sering terjadi, terutama di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utama jalan raya adalah sebagai prasarana untuk melayani pergerakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi darat memiliki fungsi sangat mendasar yaitu : 1. membantu pertumbuhan ekonomi nasional,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008), Evaluasi adalah penilaian. pelayanan adalah kemampuan ruas jalan dan/atau persimpangan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI METODE SEDERHANA DALAM PENENTUAN LOKASI RAWAN KECELAKAAN (LRK) DI KOTA DENPASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Keselamatan Jalan. lintas melalui rekayasa dan upaya lain adalah keselamatan berlalu lintas. Konsep

II. TINJAUAN PUSTAKA

Kata kunci: Bangkitan Pergerakan, Kinerja Ruas Jalan, Derajat Kejenuhan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda. Kecelakaan lalu

Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

ANALISIS KINERJA JALAN KOMYOS SUDARSO PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Sleman merupakan salah satu daerah administrasi yang luas dan

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan jumlah kepemilikan kendaraan dewasa ini sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan kepemilikan kendaraan makin meningkat, pada gilirannya. berdampak pada kecelakaan yang terjadi cenderung meningkat.

ANALISA KECELAKAAN LALU LINTAS (STUDI KASUS : DOULU KECAMATAN BERASTAGI KETAREN KECAMATAN KABANJAHE KABUPATEN KARO)

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN RAYA MOJOPAHIT JL. HASANUDIN JL. ERLANGGA SIDOARJO TUGAS AKHIR. Disusun Oleh:

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terjangkau oleh daya beli masyarakat (Pasal 3, Undang-undang No. 14 Tahun 1992

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Abubakar, I. dkk, (1995), yang dimaksud pertemuan jalan

IDENTIFIKASI KECELAKAAN LALU LINTAS (Study Kasus Jalan Dalu-Dalu sampai Pasir Pengaraian)

KAJIAN KINERJA JALAN ARTERI PRIMER DI SIMPUL JALAN TOL JATINGALEH KOTA SEMARANG (Studi Kasus : Penggal Ruas Jalan Setia Budi)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang paling besar. Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan

BAB III LANDASAN TEORI. diangkut selalu bertambah seperti pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi,

BAB I PENDAHULUAN. Masalah transportasi atau perhubungan merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ini menyebabkan kepadatan arus Lalu Lintas yang terjadi pada jam jam

Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan

BAB III LANDASAN TEORI. Jalan Wonosari, Piyungan, Bantul, banyak terjadi kecelakaan lalu lintas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya ini terjadi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi sebaliknya, bila transportasi tidak ditata dengan baik maka mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang besar pengaruhnya

ABSTRAK. Kata Kunci: Evaluasi, pola pergerakan, efektivitas, ZoSS. iii

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, Laju pertumbuhan penduduk dan

STUDI KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN SOEKARNO HATTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara yang luas yang terdiri dari beberapa

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

PENDAHULUAN. Sebagai gambaran pada pada kondisi puncak, yaitu saat lebaran jumlah total pemudik pada tahun 2012 ini adalah sebanyak 14,41 juta

KATA HANTAR ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS PADA AREA BLACK SPOT DI. RUAS JALAN YOGYA-MAGELANG ANTARA KM 4-KM 17 yang disusun

EVALUASI PENERAPAN ZONA SELAMAT SEKOLAH DI KOTA PADANG ABSTRAK

PENERAPAN METODE CUSUM (CUMMULATIVE SUMMARY) UNTUK MENGANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN (STUDI KASUS KABUPATEN BULELENG DI PROVINSI BALI)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGJAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kompleks dibanding daerah sekitarnya (Bintarto, 1977). perekonomian, atau sebagai pusat pemerintahan (Darmendra, 2011).

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

BAB III LANDASAN TEORI

Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang paling besar pengaruhnya. merupakan sarana transportasi yang paling besar menerima pengaruh adanya

BAB I PENDAHULUAN. orang meninggal dunia setiap tahun nya dan lebih dari 50 jt jiwa mengalami luka luka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan

EVALUASI KINERJA JALAN SEBAGAI PARAMETER KEMACETAN SIMPANG EMPAT PINGIT YOGYAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI. hanya melibatkan satu kendaraan tetapi beberapa kendaraan bahkan sering sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Transportasi juga diharapkan memiliki fungsi untuk memindahkan obyek sampai tujuan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berpenduduk di atas 1-2 juta jiwa sehingga permasalahan transportasi tidak bisa

ANALISIS KECELAKAAN DITINJAU DARI FAKTOR KELENGKAPAN FASILITAS JALAN DAN STRUKTUR JALAN

BAB IV : Dalam bab ini diuraikan tentang dasar pertanggungjawaban pidana pada kasus. kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kerugian materil.

PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 20 TAHUN 2002

III. METODOLOGI PENELITIAN. Wilayah studi ini dilakukan di kota Kota Bandar Lampung. Kota Bandar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. interaksi yang baik dan ideal antara komponen komponen transportasi

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Sistem jaringan jalan terdiri dari sistem jaringan jalan primer dan sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Keselamatan Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA

ANALISA DAERAH RAWAN KECELAKAAN DAN PENANGANANNYA (STUDI KASUS : JALAN TOL CAWANG TOMANG CENGKARENG)

IDENTIFIKASI KINERJA JARINGAN JALAN ARTERI PRIMER DI KOTA SRAGEN TUGAS AKHIR. Oleh : S u y a d i L2D

ANALISIS KINERJA JALINAN JALAN IMAM BONJOL-YOS SOEDARSO PADA BUNDARAN BESAR DI KOTA PALANGKA RAYA

ANALISIS ANGKA KECELAKAAN LALU LINTAS DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Transkripsi:

PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 17 ANALISIS DAERAH RAWAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN ALTERNATIF PENANGGULANGANNYA STUDI KASUS PADA JALAN H. M. ARSYAD KM 3+000 S.D. KM 13+000 KOTA SAMPIT KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR Oleh: David Kristianto Eka Sinta 1), Desi Riani 2), dan Robby 3) Jalan H. M. Arsyad Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan jalan arteri primer yang menampung arus lalu lintas seperti, truk, bus, dan kendaraan roda empat lainnya. Hal ini menyebabkan padatnya arus lalu lintas di Jalan H. M. Arsyad Kota Sampit, sehingga dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan lalu lintas khususnya kecelakaan lalu lintas.tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui tingkat kecelakaan lalu lintas di Jalan H. M. Arsyad Km 3+000 s.d. Km 13+000 Kota Sampit, serta titik mana saja yang sering terjadi kecelakaan lalu lintas dan apa saja upaya yang dilakukan untuk menanggulangi kecelakaan lalu lintas. Hasil penelitian dan analisis data 3 tahun terakhir diketahui titik-titik yang sering terjadi kecelakaan yaitu pada area Km 11+000 s.d. Km 13+000 dengan total perhitungan angka kecelakaan sebesar 515. Pada area tersebut merupakan black site berdasarkan perhitungan dan analisis data kecelakaan yang terjadi. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis area black site daerah yang sering terjadi kecelakaan yaitu pada Km 12+000 s.d. Km 13+000 dengan Nlai Cusum terbesar yaitu 3,33. Pada lokasi tersebut merupakan black spot berdasarkan perhitungan dan analisis data kecelakaan yang terjadi. Kata Kunci: Black Spot, Black Site PENDAHULUAN Kecelakaan lalu lintas merupakan aspek negatif dari peningkatan mobilitas transportasi yang saat ini meningkat dengan pesat, statistik menunjukan tingginya angka kecelakaan sampai pada taraf mengkhawatirkan dilihat dari banyaknya korban baik jiwa maupun harta benda yang terbuang secara percuma. Keseimbangan antara mentalitas pengemudi, kemajuan teknologi kendaraan dan penyedia prasarana lalu lintas merupakan tiga kombinasi yang menentukan mobilitas transportasi menuju ke suatu taraf yang diharapkan semakin cepat, semakin berat dan semakin nyaman sesuai dengan tuntutan zaman. Jalan H. M. Arsyad Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan jalan arteri primer yang menampung arus lalu lintas pada daerah tersebut seperti, truk, bus, dan kendaraan roda empat lainnya. Hal ini menyebabkan padatnya arus lalu lintas di Jalan H. M. Arsyad Kota Sampit, sehingga dapat menimbulkan permasalahanpermasalahan lalu lintas khususnya kecelakaan lalu lintas. Penyebab kecelakaan lalu lintas bisa disebabkan karena pemakai jalan, jalan itu sendiri, atau lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu perlu ada analisis lebih lanjut mengenai hubungan antara jumlah kecelakaan dan penyebab kecelakaan pada Jalan H. M. Arsyad Sampit meliputi: 1) Waktu terjadinya kecelakaan (pagi, siang, dan malam hari). 2) Lokasi terjadi kecelakaan. Keadaan ini menjadi ukuran tingkat keselamatan bagi pengguna jalan. Melalui analisis angka kecelakaan ini lalu lintas pada ruas jalan ini, diharapkan dapat diketahui halhal signifikan yang menjadi penyebab kecelakaan pada ruas jalan tersebut, sehingga dapat ditemukan berbagai alternatif pemecahan untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas dimasa yang akan datang. Berdasarkan uraian di atas maka perlu diadakan suatu penelitian tentang analisis kecelakaan lalu lintas pada Jalan H. M. Arsyad Km 3+000 s.d. Km 13+000 Kota Sampit, beserta alternatif penanggulangannya. Batasan Masalah Mengingat luasnya permasalahan dan keterbatasan waktu maupun kemampuan peneliti, maka dilakukan batasan masalah sebagai berikut: 1. Analisis kecelakaan lalu lintas di Jalan H. M. Arsyad Kota Sampit dilakukan antara Km 3+000 s.d. Km 13+000. 1) David Kristianto Eka Sinta adalah mahasiswa dari Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya 2) Desi Riani, S.T., M.T. adalah staf pengajar tetap di Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya 3) Robby, S.T., M.T. adalah staf pengajar tetap di Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 18 2. Kecelakaan lalu lintas yang akan dilihat dan akan dipakai dalam penelitian ini adalah kejadian kecelakaan yang tercatat dalam data Kepolisian Resort Kotawaringin Timur. 3. Pada penelitian ini terfokus pada Jalan H. M. Arsyad Km 3+000 s.d. Km 13+000 yang akan dibagi beberapa segmen per 1000 m untuk mendapatkan lokasi rawan kecelakaan. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah 1. Mengetahui tingkat kecelakaan lalu lintas di Jalan H. M. Arsyad Km 3+000 s.d. Km 13+000 Kota Sampit. 2. Mengetahui lokasi mana saja yang sering terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan H. M. Arsyad Km 3+000 s.d. Km 13+000 Kota Sampit. 3. Mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pada daerah rawan kecelakaan di Jalan H. M. Arsyad Km 3+000 s.d. Km 13+000 Kota Sampit. Manfaat Penelitian Sedangkan maanfaat yang diharapkan melalui penelitian ini adalah 1. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai permasalahan transportasi. 2. Sebagai sumbangan pemikiran untuk bahan pertimbangan dalam upaya mengurangi kecelakaan di Jalan H. M. Arsyad Kota Sampit. 3. Dengan diperolehnya hasil analisis kecelakaan lalu lintas diharapkan dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas pada daerah rawan kecelakaan di Jalan H. M. Arsyad Kota Sampit. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Transportasi Secara Umum Transportasi dapat diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakan, mengangkut, atau mengalihkan suatu obyek dari suatu tempat ke tempat lain. Di mana di tempat yang lain obyek tersebut dapat lebih bermanfaat ataupun berguna untuk tujuan tertentu. Dalam transportasi terdapat dua unsur penting, diantaranya: 1) Perpindahan muatan (barang dan manusia) dan 2) Pergerakan (media transportasi). Ruang lingkup permasalahan transportasi telah bertambah luas baik di negara maju ataupun negara berkembang. Permasalahan yang timbul pada transportasi khususnya transportasi di dalam perkotaan disebabkan cara pengaturanya yang tidak dapat secara menyeluruh karena berhubungan langsung dengan pribadi manusia itu sendiri. Adapun beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam transportasi di perkotaan: 1. Meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas. 2. Situasi kota yang kurang tertata rapi. 3. Kemacetan lalu lintas yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam perjalanan. 4. Padatnya kendaraan umum pada jam-jam sibuk. 5. Sarana parkir yang kurang memadai. 6. Timbulnya masalah lingkungan, yaitu polusi udara. Tujuan utama penyediaan transportasi dapat meningkatkan keamanan dalam perjalanan dengan berjalan kaki akan berbeda dengan orang yang melakukan perjalanan dengan alat transportasi ditinjau dari segi keamanan. Tinjauan yang lain yaitu berupa waktu dan jarak yang ditempuh dalam melakukan perjalanan akan lebih singkat dan cepat serta lebih mengurangi biaya operasional Peningkatan Kecelakaan Lalu Lintas Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu peristiwa yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainya, yang mengakibatkan korban manusia (mengalami luka ringan, luka berat, dan meninggal) kerugian harta benda. Oglesby (1993) memberi deskripsi tentang kecelakaan adalah kejadian yang berlangsung tanpa diduga atau diharapkan, pada umumnya terjadi sangat cepat dan merupakan puncak dari rangkaian kejadian naas. Teknik Analisis Data Kecelakaan Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskripsi. Statistik deskripsi atau statistik deduktif adalah bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan data sehingga mudah untuk dipahami. Statistik deskripsi berfungsi menerangkan

PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 19 keadaan, gejala, atau persoalan. Penarikan kesimpulan pada statistik deskripsi hanya ditunjukan pada kumpulan data yang ada. Berdasarkan ruang lingkup bahasannya statistik deskripsi meliputi: 1. Pembobotan(weighting) Pembobotan (weighting) adalah suatu nilai yang dipergunakan untuk menghitung indeks kecelakaan berdasarkan karakteristik masing-masing kecelakaan. Jumlah korban manusia terbagi atas meninggal dunia, luka berat, dan luka ringan. Pembobotan yang digunakan dalam perhitungan ini mengacu pada standar pembobotan dari hasil Transport Research Laboratory (1997), yaitu: korban meninggal dunia berbobot 3, korban luka berat berbobot 2, dan korban luka ringan berbobot 1. Setelah pembobotan terhadap jumlah korban manusia, maka dilakukan pembobotan terhadap tingkat kecelakaan. Berdasarkan kriteria dari Departemen Perhubungan, tingkat kecelakaan dapat digolongkan sebagai berikut: jumlah kecelakaan, jumlah pelaku kecelakaan, jumlah korban manusia, dan kerugian material. Pembobotan yang digunakan didalam perhitungan ini mengacu pada standar pembobotan yang diambil dari hasil Transport Research Laboratory (1997), yaitu: jumlah korban manusia berbobot 12, jumlah pelaku kecelakaan 3, jumlah kecelakaan berbobot 1. 2. Z-Score Z-Score adalah bilangan z atau bilangan standar atau bilangan baku. Bilangan z dicari dari sampel yang berukuran n data X1, X2, X3,...Xn dengan rata-rata x pada simpangan baku S, sehingga dapat dibentuk data baru yaitu Z1, Z2, Z3,..Zn dengan rata-rata 0 simpangan baku 1. Di mana nilai Z-score untuk menentukan lokasi black site. Nilai Z dapat dicari dengan rumus Hasan (2001): a. Mencari nilai rata-rata... (1) di mana X adalah data dan x adalah nilai rata-rata (dibaca x bar). b. Mencari nilai standar deviasi S=...(2) di mana X adalah data, x adalah nilai rata-rata (dibaca x bar), n adalah jumlah data dan S adalah standar deviasi. c. Mencari nilai Z Zi=...(3) di mana Zi adalah nilai z kecelakaan pada lokasi i, S adalah standar deviasi, X1 = Jumlah data pada lokasi i, X adalah nilai rata-rata dan i = 1,2,3... n. 3. Cusum (Cumulative Summary) Cusum adalah suatu prosedur yang dapat digunakan untuk mengindentifikasikan black spot. Grafik Cusum merupakan suatu prosedur statistik standar sebagai kontrol kualitas untuk mendeteksi perubahan dari nilai mean. Nilai Cusum dapat dicari dengan rumus (Austroad, 1992): a. Mencari nilai mean (W) Perhitungan untuk mencari nilai mean dari data sekunder, yaitu sebagai berikut:...(4) di mana W adalah nilai mean, xi adalah jumlah kecelakaan, L adalah jumlah stasion, dan T adalah waktu/periode. b. Mencari nilai Cusum kecelakaan tahun pertama (S 0 ) Perhitungan untuk mencari nilai Cusum kecelakaan tahun pertama adalah dengan mengurangi jumlah kecelakaan tiap tahun dengan nilai mean, yaitu: S 0 =(xi W)...(5) di mana S 0 adalah Nilai Cusum kecelakaan untuk tahun pertama, xi adalah jumlah kecelakaan tiap tahun, dan W adalah nilai mean. c. Mencari Nilai Cusum kecelakaan tahun selanjutnya (S i ) Untuk mencari Nilai Cusum kecelakaan tahun selanjutnya adalah dengan menjumlahkan Nilai Cusum tahun pertama dengan hasil pengurangan jumlah kecelakaan dan nilai mean pada tahun selanjutnya, yaitu: S i = S 0 +(xi.w)...(6) di mana S i adalah Nilai Cusum kecelakaan, S 0 adalah Nilai Cusum kecelakaan untuk tahun pertama, xi

PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 20 adalah jumlah kecelakaan tiap tahun, dan W adalah nilai mean. METODE PENELITIAN Umum Dalam studi kasus kecelakaan lalu lintas di Jalan H. M. Arsyad Kota Sampit ini yang akan digunakan sebagai data utama adalah data sekunder, yaitu data yang didapatkan secara tidak langsung di lapangan. Sumber data yang akan digunakan adalah arsip dan laporan yang ada di Satlantas Kabupaten Kotawaringin Timur. 1. Data primer yang diperlukan adalah a. Kondisi lingkungan b. Kondisi jalan c. Kondisi rambu dan marka jalan 2. Data sekunder yang diperlukan adalah a. Data kecelakaan lalu lintas b. Peta lokasi c. Data volume kendaraan, meliputi volume kendaraan dalam kurun waktu tertentu, serta karakteristik kendaraan yang melalui jalan tersebut Sumber Data Dalam studi ini data utama yang digunakan adalah data sekunder, yaitu dengan meneliti arsip dan laporan dari instansi-instansi yang terkait dengan prosedur yang berlaku. Data primer dilakukan dengan cara mengamati secara langsung di lapangan, terutama untuk data lingkungan sekitar lokasi penelitian. Data sekunder yang dikumpulkan adalah 1. Data kecelakaan lalu lintas, diperoleh dari Kantor Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resort Kabupaten Kotawaringin Timur. 2. Data Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR), diperoleh dari Kantor Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kabupaten Kotawaringin Timur. PEMBAHASAN Angka Kecelakaan Angka Kecelakaan lalu lintas adalah suatu yang menunjukan tingkat kecelakaan pada suatu ruas jalan. Angka kecelakaan ini dapat diperhitungkan bersama dari banyaknya korban manusia. Jumlah pelaku yang terlibat dan jumlah peristiwa kecelakaan lalu lintas. Sehingga pada angka kecelakaan dapat digambarkan kecenderungan kecelakaan per tahun di Jalan H. M. Arsyad Km 3+000 s.d. Km 13+000 Kota Sampit. Perhitungan angka kecelakaan dibuat dalam bentuk tabel. Perhitungan pertama untuk angka kecelakaan ini adalah perhitungan jumlah korban manusia dengan cara membobotkan data sekunder banyaknya korban manusia, baik yang meninggal dunia, luka berat, maupun luka ringan. Pembobotan diambil dari Transport Research Laboratory (1997), yaitu korban meninggal dunia dikalikan bobot 3, korban luka berat dikalikan bobot 2, dan korban luka ringan dikalikan bobot 1. Setelah didapat jumlah korban manusia yang telah dibobot, kemudian mencari angka kecelakaan dengan cara membobotkan masing-masing data sekunder. Pembobotan diambil dari hasil Transport Research Laboratory (1997), yaitu jumlah korban manusia dikalikan bobot 12, jumlah pelaku kecelakaan dikalikan bobot 3, dan jumlah kecelakaan dikalikan bobot 1. Dari penjumlahan ketiga kriteria yang telah dibobotkan tersebut, maka didapat angka kecelakaan per tahun di Jalan H. M. Arsyad Km 3+000 s.d Km 13+000 Kota Sampit. Analisis Black Site Untuk menentukan black site digunakan metode Z-Score. Z-Score adalah bilangan Z atau bilangan standar atau bilangan bakui digunakan untuk membakukan data angka kecelakaan masing-masing ruas jalan agar dapat dibandingkan antara kecelakaan di suatu ruas jalan yang satu terhadap ruas jalan yang lain. Perhitungan Z-score menggunakan hasil perhitungan angka kecelakaan lalu lintas. Setelah dihitung Z- Score untuk pertumbuhan angka kecelakaan pada tahun terakhir 2015, selanjutnya dibuat grafik. Dengan menggunakan grafik tersebut dapat diidentisifikasikan suatu jalan yang memiliki daerah rawan kecelakaan. Contoh perhitungan Z-Score untuk pertumbuhan angka kecelakaan pertahun dan Z-Score untuk indeks kecelakaan pada terbaru yaitu Tahun 2015, adalah sebagai berikut: Perhitungan Z-Score untuk Pertumbuhan Angka Kecelakaan Per Tahun 1. Mencari rata-rata data x = pertahun persegmen Nilai rata-rata (x) adalah jumlah rata-rata angka kecelakaan pertahun dibagi dengan

PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 21 jumlah segmen, di mana jalan rata-rata angka kecelakaan pertahun sebesar 416 dan jumlah segmen adalah 5 ruas jalan. 2. Mencari standar deviasi S= per tahun. Nilai standar deviasi (S) adalah akar dari jumlah kuadrat dari rata-rata angka kecelakaan per tahun dikurangi rata-rata angka kecelakaan pertahun persegmen dibagi jumlah segmen, di mana jumlah kuadrat rata-rata angka kecelakaan pertahun dikurangi rata-rata angka kecelakaan pertahun persegmen sebesar dan jumlah segmen adalah 5 ruas jalan. 3. Mencari Z 1 Z 1 = per segmen Nilai Z-Score (Z 1 ) adalah rata-rata angka kecelakaan per tahun dikurangi rata-rata angka kecelakaan pertahun persegmen dibagi standar deviasi, di mana dalam contoh perhitungan ini diambil ruas Jalan H. M. Arsyad (Km 5+000 s.d. Km 7+000) dengan nilai rata-rata angka kecelakaan pertahun sebesar 139 nilai rata-rata angka kecelakaan per tahun persegmen sebesar 83,2 dan nilai standar deviasi sebesar 3073,128. Perhitungan Z-Score untuk Angka Kecelakaan Tahun 2015 1. Mencari rata-rata data dikurangi rata-rata angka kecelakaan pertahun persegmen sebesar 21535,2 dan jumlah segmen adalah 5 ruas jalan. 3. Mencari Z 1 Z 1 = per segmen Nilai Z-Score (Z 1 ) adalah rata-rata angka kecelakaan disegmen i pada Tahun 2015 dikurangi rata-rata angka kecelakaan pada Tahun 2015 dibagi standar deviasi, di mana dalam contoh perhitungan ini diambil ruas Jalan H. M. Arsyad (Km 5+000 s.d. Km 7+000) dengan nilai ratarata angka kecelakaan sebesar 16 nilai rata-rata angka kecelakaan per tahun persegmen sebesar 76 dan nilai standar deviasi sebesar 4.605,112. Gambar 1 menunjukan bahwa ruas jalan yang memiliki pertumbuhan angka kecelakaan per tahun dan angka kecelakaan pada Tahun 2015 tertinggi terletak dikuadran A adalah ruas Jalan H. M. Arsyad (Km 11+000 s.d. Km 13+000). Di mana ruas jalan tersebut memiliki Z-Score angka kecelakaan tahun terakhir cukup tinggi dan Z-Score pertumbuhan angka kecelakaan tertinggi dibanding ruas jalan lainnya di Jalan H. M. Arsyad (Km 3+00 s.d. Km 13+000). Sehingga jalan tersebut dapat diidentisifikasi sebagai lokasi black site yaitu ruas jalan yang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. x = 76 Persegmen Nilai rata-rata (x) adalah jumlah rata-rata angka kecelakaan pada Tahun 2015 dibagi dengan jumlah segmen, di mana jumlah angka kecelakaan pada Tahun 2015 sebesar 383 dan jumlah segmen adalah 5 ruas jalan. 2. Mencari standar deviasi S= 4.605,112 Nilai standar deviasi (S) adalah akar dari jumlah kuadrat dari rata-rata angka kecelakaan pada segmen i dikurangi ratarata angka kecelakaan persegmen dibagi jumlah segmen, di mana jumlah kuadrat rata-rata angka kecelakaan pada segmen i Gambar 1. Grafik Black Site pada Ruas Jalan H. M. Arsyad (Km 3+000 s.d. Km 13+000) Analisis Black Spot Black spot adalah titik pada ruas yang rawan kecelakaan (black site). Untuk menentukan black spot digunakan Metode Cusum. Cusum

PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 22 merupakan suatu prosedur statistik standar untuk mendeteksi perubahan kecil dari dari nilai mean. Hasil dari perhitungan dengan Metode Cusum dibuat dalam bentuk grafik Cusum. Dari grafik tersebut dapat diketahui titik mana pada ruas jalan yang merupakan titik rawan kecelakaan black spot. Dari analisis black site sebelumnya didapat ruas jalan yang rawan kecelakaan (black site) adalah ruas Jalan H. M. Arsyad (Km 11+000 s.d. Km 13+000). Perhitungan Cusum disajikan dalam bentuk tabel. Adapun contoh perhitungan Nilai Cusum pada Jalan H. M. Arsyad (Km 11+000 s.d. Km 13+000) adalah sebagai berikut: 1. Mencari nilai mean (W) W = Nilai mean (W) adalah jumlah kecelakaan dibagi stasioning dikali waktu/periode, di mana jumlah kecelakaan terjadi di ruas jalan H.M Arsyad (Km 11+000 s.d. Km 13+000) sebanyak 5 kecelakaan, jumlah station 2 stasion dan waktu selama 3 tahun dari Tahun 2013 sampai Tahun 2015. 2. Mencari Nilai Cusum kecelakaan tahun pertama (S 0 ) Perhitungan untuk mencari Nilai Cusum kecelakaan tahun pertama adalah dengan mengurangi jumlah kecelakaan tiap tahun dengan mean, yaitu: S 0 = (xi w) = 2 2,83 = -0,83 Nilai Cusum kecelakaan tahun pertama (S 0 ) adalah jumlah kecelakaan tiap tahun dibagi dengan nilai mean, di mana jumlah kecelakaan tahun pertama pada (Km 11+000 s.d. Km 13+000) yang terjadi diruas Jalan H. M. Arsyad (Km 11+000 s.d. Km 13+000) sebanyak 2 kecelakaan dan nilai mean 2,83. 3. Mencari Nilai Cusum kecelakaan tahun selanjutnya (S 1 ) S 1 = S 0 + (xi-w) = -0,83 (2-2,83) = -1,67 Nilai cusum kecelakaan tahun selanjutnya (S 1 ) adalah Nilai Cusum kecelakaan tahun pertama ditambah jumlah kecelakaan dikurangi nilai mean, di mana Nilai Cusum kecelakaan untuk tahun pertama sebesar - 0,83 nilai jumlah kecelakaan tahun kedua pada (Km 11+000 s.d. Km 13+000) yang terjadi di ruas Jalan H. M. Arsyad (Km 11+000 s.d. Km 13+000) sebanyak 2 kecelakaan dan nilai mean 2,83. Perhitungan Cusum dilakukan tiap tahun dari Tahun 2013 sampai Tahun 2015 pada setiap stasion. Hasil dari perhitungan cusum tersebut disajikan dalam bentuk grafik yang menyatakan hubungan antara Nilai Cusum dengan tahun terjadinya kecelakaan lalu lintas. Gambar 2 memperlihatkan grafik hubungan antara tahun terjadinya kecelakaan dengan Nilai Cusum di ruas Jalan H. M. Arsyad (Km 11+000 s.d. Km 13+000). Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa stasioning yang teridentifikasi sebagai lokasi titik rawan kecelakaan atau black spot adalah pada Km 12+000 s.d. Km 13+000 dengan Nilai Cusum terbesar yaitu 3,33. Gambar 2. Grafik Black Spot Jalan H. M. Arsyad (Km 11+000 s.d. Km 13+000) PENUTUP Kesimpulan Hasil penelitian dan analisis pembahasan daerah rawan kecelakaan pada ruas Jalan H. M. Arsyad Km 3+000 s.d. Km 13+000 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan data rekapitulasi jumlah kecelakaan dapat dilihat tingkat kecelakaan yaitu sebesar 12 kecelakaan pada Tahun 2013. 14 kecelakaan pada Tahun 2014, dan 17 kecelakaan pada Tahun 2015. Dari data dapat diketahui bahwa kecelakaan tertinggi terjadi pada Tahun 2015 dan kecelakaan terendah terjadi pada Tahun 2013. 2. Hasil penelitian dan analisis data 3 tahun terakhir diketahui area yang sering terjadi

PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 23 kecelakaan yaitu pada Km 11+000 s.d. Km 13+000 dengan total perhitungan angka kecelakaan sebesar 515. Pada area tersebut merupakan black site berdasarkan perhitungan dan analisis data kecelakaan yang terjadi. 3. Hasil penelitian dan analisis data 3 tahun terakhir pada area black site diketahui area yang sering terjadi kecelakaan yaitu pada Km 12+000 s.d. Km 13+000 dengan nilai cusum terbesar yaitu 3,33. Pada area tersebut merupakan black spot berdasarkan perhitungan dan analisis data kecelakaan yang terjadi. 4. Waktu paling sering terjadi kecelakaan pada interval waktu antara pukul 12.00-18.00 WIB yaitu dengan persentase kecelakaan sebesar 41,86%. Dan interval waktu 00.00-06.00 WIB memiliki presentase kecelakaan terkecil yaitu 11,63%. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia. Natakusuma, F. 2010. Analisis Kecelakaan Lalu Lintas dan Alternatif Penanggulanganya pada Jalan Tjilik Riwut Km. 2 Kota Palangka Raya. Tugas Akhir Sarjana, Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya Ningsih, S. H. 2013. Analisis Kecelakaan Lalu Lintas dan Alternatif Penanggulangannya pada Jalan Tjilik Riwut Km 0+000 s.d Km 12+000 Kota Palangka Raya. Tugas Akhir. Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya. Oglesby, C. H. dan G. Hicks. 1998. Teknik Jalan Raya (terjemahan). Jakarta: Erlangga. Silalahi, R. 2016. Analisis Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Katingan (Studi Kasus Jl. Tjilik Riwut Kasongan-Perbatasan Kabupaten Kota Waringin Timur. Tugas Akhir. Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya. Wedasana, A. S. 2011. Analisis Daerah Rawan Kecelakaan dan Penyusunan Database Berbasis Sistem Informasi Geografis (Studi Kasus Kota Denpasar). Tugas. Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil, Universitas Udayana, Denpasar.