Quo Vadis Presidensialisme Multipartai Indonesia?

dokumen-dokumen yang mirip
Menuju Pemilu Demokratis yang Partisipatif, Adil, dan Setara. Pusat Kajian Politik (Puskapol) FISIP Universitas Indonesia Jakarta, 16 Desember 2015

Pemilu Serentak 2019 dan Penguatan Demokrasi Presidensial di Indonesia. Oleh Syamsuddin Haris

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

ADVOKASI UNTUK PEMBAHASAN RUU PEMILU

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah tidak lagi terbatas pada kewenangan yang bersifat administratif tapi telah

I. PENDAHULUAN. Era reformasi telah menghasilkan sejumlah perubahan yang signifikan dalam

Demokrat Peduli, Serap Aspirasi, dan Beri Solusi Untuk Kesejahteraan Rakyat

PENGELOLAAN PARTAI POLITIK MENUJU PARTAI POLITIK YANG MODERN DAN PROFESIONAL. Muryanto Amin 1

USULAN ASOSIASI ILMU POLITIK INDONESIA (AIPI) TERHADAP RUU PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 1

DESAIN SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL YANG EFEKTIF

Pembaruan Parpol Lewat UU

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah suatu sarana demokrasi yang digunakan untuk memilih

SIARAN PERS LENGKAP Jadikan 2014 sebagai Pemilu Nasional [Untuk Memilih Presiden dan Wakil Presiden, DPR dan DPD Secara Serentak]

MEMAKNAI ULANG PARTISIPASI POLITIK WARGA: TAHU, MAMPU, AWASI PUSAT KAJIAN POLITIK FISIP UNIVERSITAS INDONESIA 28 JANUARI 2015

BAB 7 PENUTUP. dalam studi ini berikut argumentasinya. Saya juga akan membingkai temuantemuan

Memperkuat Pengorganisasian Masyarakat Sipil untuk Mempercepat Demonopolisasi di Politik dan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih mulia yaitu kesejahteraan rakyat.

PENINGKATAN NILAI PARTISIPASI PEMILIH

BAB V PENUTUP. dirumuskan kesimpulan sebagaimana berikut: eksekutif dan legislatif hingga ancaman impeachment, maka dari itu

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

Program Sasaran

TINJAUAN MATA KULIAH...

Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan

Antara Harapan dan Kecemasan Menyusup di Celah Sempit Pemilu 2004

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI

BAB VI KESIMPULAN. berasal dari dana mereka masing-masing. Di samping itu bantuan finansial dalam

PEMILU & PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM POLITIK. MY ESTI WIJAYATI A-187 DPR RI KOMISI X Fraksi PDI Perjuangan

PEREMPUAN &PEMBANGUNAN DIAN KARTIKASARI KOALISI PEREMPUAN INDONESIA

PENDAPAT FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI TERHADAP TENTANG RUU TENTANG PEMILU DPR, DPD, DAN DPRD DAN RUU PEMILU PRESIDEN

BAB V PENUTUP. masyarakat yang diberikan pada kandidat-kandidat partai politik.

BAB 14 PERWUJUDAN LEMBAGA DEMOKRASI YANG MAKIN KUKUH

Perempuan di Ranah Politik Pengambilan Kebijakan Publik

DAFTAR INVENTARIS MASALAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG PARTAI POLITIK DAN MASALAH KETERWAKILAN PEREMPUAN. PG Tetap PDIP PPP PD PAN PKB PKS BPD PBR PDS

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik

I. PENDAHULUAN. Hubungan antara pemerintah dengan warga negara atau rakyat selalu berada. terbaik dalam perkembangan organisasi negara modern.

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

PANDUAN AKUNTABILITAS POLITIK

2015 MODEL REKRUTMEN DALAM PENETUAN CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) PROVINSI JAWA BARAT

PERANAN KPU DAERAH DALAM MENCIPTAKAN PEMILU YANG DEMOKRATIS

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

Sindikasi Pemilu dan Demokrasi Jl. Proklamasi No. 65, Jakarta Pusat

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka.

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, secara otomatis merubah sistem politik di Indonesia. Hal ini dikarenakan

Disampaikan oleh : Drs. AL MUZZAMIL YUSUF Nomor anggota A-249. Dibacakan pada Raker Pansus PEMILU dengan Pemerintah Kamis, 12 Juli 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Hasil amandemen Undang-undang Dasar (UUD) 1945 telah membawa

HUBUNGAN EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF DI ERA OTONOMI DAERAH

Good Party Governance Solusi Tuntas Menuju Indonesia Baru

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENINGKATKAN KINERJA ANGGOTA DPR-RI. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

BAB I PENDAHULUAN. mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU PILKADA KOMISI II DPR RI

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMPERKUAT PENGORGANISASIAN MASYARAKAT SIPIL UNTUK MEMPERCEPAT DEMONOPOLISASI DI POLITIK DAN EKONOMI

BAB I. PENDAHULUAN. kepala eksekutif dipilih langsung oleh rakyat. Sehingga kepala eksekutif tidak

DAFTAR PERTANYAAN. Akuntabilitas Anggota Legislatif Terpilih Pada Pemilu 2009.

BAB I PENDAHULUAN. Pasca reformasi tahun 1998, landasan hukum pemilihan umum (pemilu) berupa Undang-Undang mengalami perubahan besar meskipun terjadi

Jakarta, 12 Juli 2007

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

I. PENDAHULUAN. memilih sebuah partai politik karena dianggap sebagai representasi dari agama

BAB IX PENUTUP IX.1. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. sistem-sistem yang diterapkan dalam penyelenggaraan Pemilu di kedua Pemilu itu

URGENSI UNDANG-UNDANG PEMILU DAN PEMANTAPAN STABILITAS POLITIK 2014

IMPLIKASI HUKUM KOALISI PARTAI POLITIK DALAM MEMBENTUK PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan demokrasi di Indonesia. Berbagai kegiatan politik menarik

POLITIK HUKUM PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG POLITIK DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

BAB IV KESIMPULAN. diharapkan untuk meningkatkan kualitas politik dan kehidupan demokrasi bangsa Indonesia.

Tujuan, Metodologi, dan Rekan Survei

publik pada sektor beras karena tidak memiliki sumber-sumber kekuatan yang cukup memadai untuk melawan kekuatan oligarki politik lama.

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang

Antara Harapan dan Kecemasan Menyusup di Celah Sempit Pemilu 2004

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 72/PUU-XV/2017

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu ujung tombak dalam mewujudkan demokrasi. Hal ini

Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

proses perjalanan sejarah arah pembangunan demokrasi apakah penyelenggaranya berjalan sesuai dengan kehendak rakyat, atau tidak

BAHAN RATAS RUU PENYELENGGARAAN PEMILU SELASA, 13 SEPTEMBER 2016

BAB VI PENUTUP 1. Kesimpulan

-2- demokrasi serta menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mesk

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum adalah salah satu hak asasi warga negara yang sangat

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara demokrasi. Salah satu ciri dari negara

DEMOKRASI : TEORI DAN PRAKTIK

BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan oleh lembaga legislatif.

TANTANGAN DAN STRATEGI PARPOL DALAM PILKADA SERENTAK

PEMILU NASIONAL DAN PEMILU DAERAH

LAPORAN HASIL PENELITIAN

H. Marzuki Alie, SE.MM. KETUA DPR-RI

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

BAB II PEMBAHASAN. A. Pengaturan Mengenai Pengisian Jabatan Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia

Transkripsi:

Quo Vadis Presidensialisme Multipartai Indonesia? Yolanda Panjaitan 12 Februari 2015

Pokok Bahasan 1. Penguatan presidensialisme multipartai melalui pendekatan rekayasa kelembagaan 2. Menggali permasalahan utama presidensialisme multipartai di Indonesia 3. Ke mana arah presidensialisme Indonesia?

Penguatan presidensialisme multipartai melalui rekayasa kelembagaan

Meninjau Presidensialisme Multipartai Presidensialisme multipartai Indonesia selama ini telah berjalan cukup baik karena didukung berbagai mekanisme institusional dan non-institusional. Skenario : rekayasa kelembagaan dengan penerapan varian sistem pemilu presiden dikombinasikan dengan waktu pelaksanaan pemilu presiden dan pemilu legislatif untuk menguatkan presidensialisme (efektivitas pemerintahan dan penyederhanaan partai). Variabel lain yang perlu dipertimbangkan misalnya kapasitas kelembagaan legislatif.

Catatan untuk Pemilu Serentak Pemilu serentak menjadi isu politik saat ini, sejalan dengan proses revisi UU Pilkada. Tujuan: memperbaiki mekanisme checks and balances dan memberi kesempatan kepada pemilih untuk mengganjar partai (untuk kinerja baik maupun buruk).

Alternatif Usulan Pemilu Serentak Alternatif I Nasional (DPR, DPD, Presiden), Daerah (DPRD dan Kepala Daerah) Alternatif II DPR, DPD, Presiden, DPRD keseluruhan kepala daerah

Beyond a Stable Government Lebih dari sekedar soal efektivitas pemerintahan dan penyederhanaan partai, isu utama: bagaimana sistem presidensialisme ini dapat menguatkan demokratisasi? Presidensialisme menyimpan risiko ke arah tidak demokratis; kekuasaan presiden yang besar diperlukan legislatif yang kuat sebagai penyeimbang. Dalam kondisi ini, sistem kepartaian seperti apa yang dapat menguatkan presidensialisme?

Presidensialisme dan Demokrasi Reformasi politik sejak 1998 telah menyediakan ruang bagi penguatan lembaga demokrasi. Prosedur dan mekanisme standar demokrasi sudah berjalan, namun secara substansial masih bermasalah, yang terutama rendahnya akuntabilitas lembaga perwakilan, tidak efektifnya pengawasan oleh legislatif terhadap eksekutif dan tidak berjalannya fungsi perwakilan partai politik. Semua permasalahan ini hulunya ada di partai. Oleh karena itu, sistem kepartaian harus menjadi perhatian utama

Menggali permasalahan utama presidensialisme multipartai di Indonesia

Partai Politik di Indonesia Permasalahan utama sistem pemerintahan Indonesia adalah partai politik dan sistem kepartaian. Bagaimana menilai partai politik Indonesia? - kontestasi elektoral - kontestasi kebijakan

Kinerja Partai Kontestasi Elektoral Buruknya proses rekrutmen caleg, ketergantungan pada uang dalam proses pemilu, kampanye hitam, vote buying Kontestasi Kebijakan Institusionalisasi rendah: partai tidak memiliki platform sebagai dasar kebijakan Kartel: produk kebijakan melayani kepentingan elit partai

Partai dan demokratisasi Ciri-ciri lama masih melekat: - Sentralistis - Ketergantungan pada figur pemimpin - Tertutup, otoriter - Patriarkis Tidak berbeda dengan partai-partai sebelumnya, partai sekarang gagal membawa reformasi dalam perwakilan politik. apa saja faktor penyebabnya?

Analisis terhadap partai politik di Indonesia Pelembagaan Partai Lemahnya pelembagaan: melemahnya party ID, kuatnya figur pimpinan, buruknya demokrasi internal, lemahnya keuangan partai Kartel Partai koalisi besar partai-partai untuk menjarah sumberdaya negara, memudarnya ideologi sebagai pembeda antar partai,

Isu-isu penting lainnya Kegagalan struktur partai dalam menjalankan fungsi representasi tidak ada linkage antara party-society Sejauh mana lemahnya institusionalisasi dan kartel menyebabkan kegagalan tersebut Apa saja faktor penyebab berkembangnya kartel? Perlunya kajian akademis untuk mencari causal mechanism dari hal-hal tersebut.

Ke mana arah presidensialisme Indonesia?

Partai dan Presiden Kemunculan Joko Widodo: ujian dalam kehidupan kepartaian Indonesia. Kampanye Jokowi dalam pilpres 2014 membuka ruang bermanuver bagi publik dan masyarakat sipil, terutama karena adanya kejelasan musuh bersama. Kenyataannya: tujuan PDIP semata menang pemilu. Setelah itu, apakah kehadiran Jokowi (dan PDIP) mendorong perubahan kepartaian? Tarik menarik antara kekuatan partai dan presiden saat ini: apakah menciptakan pemerintahan efektif? Bagaimana kaitannya dengan reformasi internal partai dan kartel partai?

TERIMA KASIH Yolanda Panjaitan Peneliti PUSKAPOL Departemen Ilmu Politik FISIP UI email: asianna122@yahoo.com