BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (permendiknas no 22 tahun 2006:3) Ruang lingkup pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan meliputi aspekaspek berikut : 1) permainan dan olahraga, 2) aktivitas pengembangan, 3) aktivitas senam, 4) aktivitas ritmik, 5) aktivitas air, 6) pendidikan luar sekolah, 7) kesehatan. Melalui ketujuh aktivitas tersebut penjas tidak mungkin dapat berfungsi seperti yang diharapkan. Mengingat keterbatasan berbagai hal, sehingga tidak mencukupi volume latihan, frekuensi dan intensitas minimalnya untuk mencapai taraf yang digariskan. Akan tetapi penjaskes harus dilaksanakan sebagai upaya untuk menumbuh kembangkan kebiasaan hidup sehat melalui aktivitasaktivitas yang menarik perhatian dan minat siswa, sehingga aktifitas jasmani dijadikan sebagai budaya dan kebutuhan (Depdiknas, 2006:6) Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral pendidikan keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial penalaran, stabilita emosional moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktifitas jasmani olahraga dan kesehatan yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di 1
2 sekolah memiliki peran yang sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Salah satu pembelajaran penjasorkes di Sekolah Dasar yaitu tentang pembelajaran lompat jauh. Pembelajaran lompat jauh merupakan materi ajar yang terangkum dalam KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Pembelajaran di SD Negeri 2 Gemawang, khususnya pada lompat jauh berjalan dengan baik, akan tetapi hasil yang diharapkan belum optimal. Sehingga belum sesuai dengan yang diharapkan oleh guru dalam pencapaian target proses pembelajaran, yaitu belum memenuhi standar kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditargetkan 75. Faktor yang dapat mempengaruhi ketidak tuntasan mencapai standar nilai minimum mungkin antara lain dari segi gurunya, metode pembelajaran, RPP yang sebagai acuannya jalannya pembelajaran tidak pas atau kurang memenuhi standart yang diharapkan dari KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), kemudian guru dalam memberikan pelajaran kepada siswa kurang tepat / menarik bahkan membosankan yang biasanya peneliti sebagai guru dalam mengadakan proses pembelajaran untuk pemanasan anak disuruh lari keliling lapangan beberapa kali yang itu-itu saja dalam arti tanpa adanya variasi yang menarik bagi siswa sehingga siswa sudah merasakan jenuh untuk pembelajaran atletik ini, khususnya lompat jauh.tidak adanya unsur PAIKEM walaupun peneliti sebagai guru penjaskes SDN 2 Gemawang berusaha memaksakan siswa-siswi untuk dapat menguasai kemampuan lompat jauh, akan tetapi kenyataannya semakin di paksakan semakin enggan untuk mengikuti pembelajaran lompat jauh ini dengan berbagai alasan yang dikemukakan oleh siswa, antara lain kaki dan tangannya menjadi sakit dan kotor karena mereka harus bertumpu dan mendarat pada bak lompat dengan pasir yang telah mengeras sehingga apa yang saya lukis diatas tepat sekali mengapa prestasi siswa yang dapat menguasai kemampuan lompat jauh sangat sedikit sekali atau mungkin sarana dan prasarana yang tidak sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, sehingga siswa akan merasa enggan atau takut lompat di bak pasir, berbagai commit macam to user alasan yang disampaikan siswa, saat
3 mendarat siswa sakit kakinya, siswa belum bisa menumpu secara tepat pada papan tumpu, mungkin juga dan alasan itu masuk akal atau tidak seimbangnnya antara alat yang tersedia dengan kenyataan siswa yang mengikuti pembelajaran tersebut. Dengan prosentase siswa yang dapat melakukan lompat jauh hanya ada 5 siswa putra dari 21 siswa kelas lima dan 3 siswa putri dari 21 siswa kelas lima, sehingga bila masuk dalam persentasi dari 21 siswa yang dapat melakukan lompat jauh yaitu 38% angka yang sangat rendah ditinjau dari keberhasilan proses belajar mengajar yang mencapai angka ketuntasan nilai minimum. Dari latar belakang di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil judul Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lompat Jauh dengan Menggunakan pendekatan bermain Bagi siswa Kelas V SD Negeri 2 Gemawang Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Pada Semester 1 Tahun 2013/2014. Permasalahan yang dapat dididentifikasi terkait dengan pembelajaran lompat jauh bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Gemawang Kecamatan Gemawang adalah : 1. Anak kurang semangat dalam mengikuti pelajaran olahraga khususnya lompat jauh. 2. Minat anak sangat kurang dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh karena kurang bervariasi, tidak seperti pelajaran permainan. 3. Banyak anak yang melakukan gerakan-gerakan salah dalam pembelajaran lompat jauh, mulai dari awalan, tolakan, saat melayang, maupaun pendaratan. 4. 62% siswa kelas V SD Negeri 2 Gemawang belum dapat mencapai KKM = 75 5. Peningkatan pembelajaran lompat jauh siswa kelas V SD Negeri 2 Gemawang masih rendah. Mengingat luasnya permasalahan dan dengan mempertimbangkan segala keterbatasan penulis, maka penulis membatasi pada salah satu permasalahan pada Upaya Meningkatkan Pembelajaran Lompat Jauh Dengan Menggunakan Pendekatan Bermain Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 2 Gemawang Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung commit Pada to Semester user 1 Tahun 2013/2014
4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut : Bagaimanakah dengan menggunakan pendekatan bermain dapat meningkatkan pembelajaran lompat jauh bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Gemawang Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung pada semester 1 tahun 2013/2014 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : untuk mengetahui penggunaan pendekatan bermain terhadap peningkatan pembelajaran lompat jauh bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Gemawang Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung pada semester 1 tahun 2013/2014. D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Bagi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, guru Penjasorkes di SD Negeri 2 Gemawang dapat menerapkan strategi model pembelajaran yang aktif, kreatif inovatif dan menyenangkan (PAIKEM) dan mendapatkan pengalaman dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas, memperdalam atletik nomor lompat jauh, dan mengetahui kekurangan dan kelemahan diri pada saat mengajar yang dapat dijadikan acuan untuk memperbaiki diri. 2. Bagi Siswa Diharapkan mampu melakukan lompat jauh dengan baik, khususnya siswa kelas V di SD Negeri 2 Gemawang Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung.
5 3. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat membantu memperbaiki dan juga dapat meningkatkan pembelajaran lompat jauh di SD Negeri 2 Gemawang Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung.