BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh manusia. Menurut para ahli Belajar dan pembelajaran adalah salah satu

Mind Mapping. Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 Penulis Suparjan, MM. M.Pd

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IMPROVING FIFTH GRADER STUDENT S SCIENCE LEARNING ACTIVITY USING MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. menguasai ilmu matematika akan memudahkan mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan secara makro menurut Sumaatmadja (1997:56) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dalam berbagai bidang. Hal ini dikarenakan matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Yanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Menggunakan Metode Peta Pikiran (mind mapping) dalam Menulis

BAB II KAJIAN TEORI. pada diri seseorang. Hilgard dan Bower mengatakan Perubahan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Emay Maelasari, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind merupakan gagasan berbagai imajinasi. Mind merupakan suatu keadaan

I. PENDAHULUAN. optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada. yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wahyu Handining Tyas, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. telah membawa perubahan pada semua aspek kehidupan. Menurut Buchori

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kegiatan penting yang harus dilakukan sebagai upaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta. diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. manusia. Pendidikan manusia dimulai sejak anak masih dalam kandungan,

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di indonesia sudah semakin maju dan berkembang, hal

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN STRATEGI PETA PIKIRAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 12 JEMBER

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan sumber

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI BINJAI PADA MATERI LINGKARAN MELALUI METODE PEMETAAN PIKIRAN

MENGENAL PEMBELAJARAN MODEL MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Cockroft (dalam Abdurrahman, 2003:253):

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Vina Agustina, Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

I. PENDAHULUAN. terabaikan demikian pula sebaliknya. Merosotnya kualitas pendidikan. para pendidik dan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah berupaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP DAN PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS X MA NEGERI KUALASIMPANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Oleh Anggrianne Anastasia Panjaitan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam diri siswa. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.

I. PENDAHULUAN. konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara mengajar itu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di

BAB I PENDAHULUAN. terapannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA

2015 UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MIND MAP PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dalam hidup bermasyarakat bukan hanya melalui lisan yang dilakukan

BAB II KAJIAN TEORETIS. Mas ud Zein dan Darto, pemahaman ( comprehension ) adalah kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu soal. Pada jenjang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

L',--1 Hj. Irawati Ahdul, SE.,M,Si. A,.^[h. (.- Pembimbing II. MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA hiegeri 1 TELAGA BIRU LEMBAR PERSETUJUAI{ ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemahaman dikatakan proses berfikir dan belajar. Dikatakan

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 10 Oktober 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

PENERAPAN METODE MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN. berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

Oleh : ARLINDA IKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dari hasil penelitian pendahuluan bahwa menunjukan pelaksanaan

Salah satu materi biologi yang menjadi kesulitan bagi siswa adalah mengenal dunia hewan. Salah satu sub materi dalam dunia hewan yaitu filum

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan

PENGGUNAAN METODE MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tersebut.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. inovasi dalam pembelajaran pada berbagai aspeknya, mulai dari visi, misi, tujuan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai model, pendekatan, strategi pembelajaran dan media pembelajaran yang

Oleh: Dewi Ekowati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belajar menurut pendapat Winkel (2012) merupakan suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung secara aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Berdasarkan pendapat Winkel belajar merupakan perubahan yang tetap dan berbekas pada memori pebelajar. Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam Standar Isi (Depdiknas, 2006) disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Selain itu, dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain. Suparno (dalam Heruman, 2011:5) menyebutkan matematika memiliki banyak unit-unit yang saling berhubungan satu sama lain. Namun, anak-anak tidak menyadari adanya saling keterkaitan antar unit-unit dalam matematika. Karena mereka belajar dengan menghafal. Menghafal bukanlah belajar yang bermakna dan tidak berbekas pada memori siswa. Padahal belajar bermakna tejadi apabila siswa mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka dalam setiap penyelesaian masalah. Permasalahan yang terjadi merupakan tugas guru untuk mencari solusinya agar mereka mau mencatat dan berminat pula membaca catatannya sendiri. Popham dan Baker (2008) mengemukakan, guru mengajar dengan efektif artinya guru harus mampu meningkatkan kualitas mengajar dengan berbagai metode yang kini telah banyak berkembang. Dengan pemilihan model dan metode pengajaran yang tepat maka tujuan pembelajaran akan tercapai secara efektif dan efisien. 1

2 Tony Buzan (2012:4) menyimpulkan Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harafiah akan memetakan pikiran-pikiran kita. Mind Map sangat sederhana. Berdasarkan pendapat Tony Buzan Mind Map diharapkan mampu membantu siswa dalam proses belajar Matematika agar banyaknya rumus maupun sifat-sifat dalam suatu objek menjadi sederhana dan mudah dipahami. Mind Map pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan pada tahun 1970-an. Mind Map Tony Buzan menggunakan media warna dan gambar dalam mencatat kemudian disusun seperti gambar struktur otak yang memancar dari pusat. Dari hal yang paling umun kemudian dikembangkan dengan garis lengkung, simbol, dan kata sesuai dengan satu kesatuan organisasi sehingga menjadi catatan yang sederhana, warna-warni, teratur, dan mudah diingat. Setelah Tony Buzan muncul banyak tokoh yang mengembangkan Mind Map, seperti Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, dan Melvin L. Silbermen. Model yang dikembangkan oleh Tony Buzan berupa Mind Map menggunakan gambar atau foto sebagai pusatnya. Mind Map model Melvin L. Silbermen sama dengan prinsip Mind Map Tony Buzan. Berbeda dengan Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, model Mind Map yang dikembangkanya berupa tulisan kemudian dilingkupi dengan bentuk, misalnya lingkaran atau bentukbentuk lain (seperti lampu bohlam) sebagai gagasan utamanya. Penggunaan warna merupakan bagian dari desain visual dan perangkat grafis yang akan memberikan kesan lebih dalam. DePorter dan Hernacki (2011:152) menyimpulkan peta pikiran (Mind Map) menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik ini dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan, seperti peta jalan yang yang digunkan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. Dari ketiga ketiga gagasan Mind Map tersebut yang perlu dibandingkan antara Mind Map model Tony Buzan dan Mind Map model Bobbi DePorter dan Mike Hernacki. Penelitian yang dilakukan oleh Guspriyanto (2012), dari hasil penelitian yang diperoleh melalui angket dan tes kemudian diberlakukan uji beda (uji t) membuktikan bahwa penggunaan metode pembelajaran Mind Mapping berpengaruh terhadap minat belajar dan hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri Banyubiru semester genap tahun ajaran 2011/ 2012.

3 Apabila model pembelajaran yang dipergunakan efektif dalam PBM (Proses Belajar Mengajar) maka hasil belajar siswa tentunya akan meningkat dan memenuhi tujuan pembelajaran. Selain itu, dalam segi proses siswa akan terlihat antusias dan aktif dalam proses pembelajaran. Dimyati dan Mudjiono (2006:3) berpendapat bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari siswa tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan proses belajar. Dari pernyataan Dimyati dan Mujiono dapat diartikan bahwa hasil belajar merupakan hasil akhir pembelajaran yang diperoleh siswa dari pengalaman pembelajaran atau hasil interaksi antara tindak belajar dan tidak mengajar. Teknik mencatat dengan Mind Map diharapkan mampu memudahkan siswa dalam belajar. Mind Map model Tony Buzan dan Mind Map model DePorter dan Hernacki merupakan model yang sering dipakai dalam membuat suatu catatan. Penggunaan warna dan cabang-cabang sebagi penghubung merupakan kesamaan dari model kedua Mind Map ini. Keduanya diharapkan mampu membantu siswa dalam belajar. Dari kesamaan dan perbedaan Mind Map model Tony Buzan dan Mind Map model DePorter dan Hernacki apabila diterapkan dalam pembelajaran memungkinkan adanya perbedaan model manakah yang paling mudah dibuat, diingat, dan berpengaruh untuk meningkatkan hasil belajar khususnya pada mata pelajaran Matematika kelas 5 pada Kompetensi Dasar khususnya mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang. 1.2 Identifikasi Masalah Guru yang profesional salah satunya adalah efektif dalam pengajaran. Phopam dan Baker (2008) guru yang mampu mengaplikasi metode pembelajaran merupakan upaya meningkatkan kualitas mengajar dan profesionalitas dirinya sebagai seorang guru. Namun, dalam kenyataannya guru lebih sering menggunakan metode konvensional dalam belajar. Alasannya agar semua materi pelajaran telah terselesaikan tanpa mempertimbangkan apakah siswa telah memahami materi pembelajaran. Pemahaman guru yang seperti ini membuat keadaan siswa menjadi terpuruk.

4 Siswa yang efektif dalam belajar biasanya menemukan gaya belajar untuk memudahkannya dalam belajar. Salah satunya adalah memodifikasi catatannya. Catatan tersebut dibuat dengan imajinasi dan kreatifitasnya agar membuat dirinya sendiri menjadi semangat untuk belajar. Gaya belajar yang menarik nantinya akan mampu mempercepat daya serap yang cepat dalam belajar dan mampu menghasilkan ingatan jangka panjang. Namun, hanya beberapa siswa yang mau dan mampu menerapkan hal gaya belajar yang efektif dari dirinya. Mereka cenderung malas belajar karena kurang minat dalam belajar. Catatan yang mereka buat tidak efektif dan sistematis membuat mereka kurang memahami materi pelajaran yang berakibat hasil belajar mereka tidak sesuai harapan. 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian lebih terarah, maka permasalahan dibatasi pada eksperimentasi pembelajaran menggunakan Mind Map model Tony Buzan, Mind Map model Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, dan hasil belajar kognitif Matematika siswa. Penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran Matematika mengenai sifat-sifat bangun datar dengan subyek penelitian siswa kelas 5 SD Negeri 1 Todanan. Peneliti hanya ingin mengetahui adakah perbedaan hasil belajar kognitif Matematika antara siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran Mind Mapping Bobbi DePorter dan Mike Hernacki dengan siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran Mind Mapping Tony Buzan. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan, yaitu: 1) Adakah perbedaan hasil belajar Matematika antara siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Mind Mapping Tony Buzan dengan siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Mind Mapping Bobbi DePorter dan Mike Hernacki? 2) Apakah hasil belajar Matematika siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Mind Mapping Tony Buzan lebih rendah daripada siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Mind Mapping Bobbi DePorter dan Mike Hernacki?

5 3) Apakah hasil belajar Matematika siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Mind Mapping Tony Buzan lebih tinggi daripada siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Mind Mapping Bobbi DePorter dan Mike Hernacki? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan penelitian, maka tujuan penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar Matematika antara siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Mind Mapping Bobbi DePorter dan Mike Hernacki dengan siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Mind Mapping Tony Buzan. 2) Untuk mengetahui apakah hasil belajar Matematika siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Mind Mapping Tony Buzan lebih kecil daripada siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Mind Mapping Bobbi DePorter dan Mike Hernacki. 3) Untuk mengetahui apakah hasil belajar Matematika siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Mind Mapping Tony Buzan lebih besar daripada siswa yang mendapat perlakuan model pembelajaran Mind Mapping Bobbi DePorter dan Mike Hernacki? 1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan/ pengembangan wawasan terutama dalam hal model pembelajaran Mind Mapping. 1.6.2 Manfaat Praktis a. Bagi siswa, 1. Diterapkannya kedua model pembelajaran Mind Mapping ini diharapkan agar dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa. Selain itu, memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar dengan berbagai teknik belajar untuk meningkatkan kualitas belajar. 2. Membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan Mind Map yang memiliki kesederhanaan mampu meningkatkan pemahaman siswa.

6 3. Siswa merasa senang karena dilibatkan dalam proses pembelajaran. 4. Siswa yang memiliki kreatifitas dan imajinasi yang tinggi dapat digali potensinya. 5. Meningkatkan kemampuan berkerjasama antar siswa. b. Bagi guru, memberikan sumbangan mengenai pemilihan metode pembelajaran yang efektif dan efisien yang sesuai materi pelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan memudahkan dalam mencapai tujuan pembelajaran. c. Bagi peneliti, memberikan pengalaman menerapkan model pembelajaran Mind Map beberapa tokoh yang nantinya dapat diterapkan saat mengajar.