BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI KAJIAN

BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN.

BAB VI HASIL PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN (PRONANGKIS) DI KELURAHAN PAKEMBARAN Program Asistensi Sosial dan Jaminan Sosial

BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP

BAB V FUNGSI BKM DALAM PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

BAB I. perkembangan modal sosial (social capital) masyarakat di masa mendatang. masyarakat dengan pemerintah daerah dan kelompok peduli setempat.

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR KEP.25/MEN/2009 TENTANG

BAB IX FAKTOR LINGKUNGAN DAN PERMASALAHAN PADA P2KP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

TINJAUAN PROGRAM PEMBANGUNAN PRASARANA DAN SARANA DESA POLA IMBAL SWADAYA

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG

Pendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto...

Channeling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI GORONTALO TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS)

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

PRESS RELEASE JAYAPURA, PAPUA 15 MARET 2011

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

KESIMPULAN DAN TEMUAN KAJIAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya seperti Indonesia. Kemiskinan seharusnya menjadi masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

BAB I PENDAHULUAN. tahun-2008-penduduk-miskin-turun-221-juta-.html (diakses 19 Oktober 2009)

Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) Program Di Perkotaan Dll..DLl

BAB VI STRATEGI TERMINASI PROYEK (Exit Strategy)

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DASAR BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sesuai dengan kehidupan yang layak. Kemiskinan

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun-ketahun, tetapi secara riil jumlah penduduk miskin terus

BAB V PROFIL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 56 Tahun : 2015

SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN. Saiapa Dia? RELAWAN

BAB I P E N D A H U L U A N

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Oleh. Lely Kusumaningrum ( )

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

4.1. TINGKAT NASIONAL Project Management Unit (PMU)

REMBUG WARGA TAHUNAN (RWT) TAHUN 2015 BKM BLIMBING KELURAHAN BLIMBING

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR ISI Kata Pengantar Executive Summary Daftar isi

a. Gambaran Umum Kelurahan Tanjung Mulia Hilir

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

DAFTAR KABUPATEN/ KOTA LOKASI UJI PETIK

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMBANGUNAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT) LOKASI BARU 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KABUPATEN SEHAT KABUPATEN BELITUNG

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

DAFTAR ISI DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN Visi dan Misi Program PNPM Mandiri... 42

BAB I PENDAHULUAN. disalurkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) melalui Unit Pengelola Keuangan

Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia saat ini

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

Diskusi Kota Hari Ketiga ( 8 September 2009 ) SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

Bab 3. Pelaksanaan P2KP

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

Transkripsi:

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 9.1 Kesimpulan Program penanggulangan kemiskinan di perkotaan, merupakan program pemerintah, yang melibatkan secara langsung masyarakat di tingkat kelurahan / desa sasaran program. Pelaksanaan program tersebut membutuhkan tahapan tahapan yang dimulai dari sosialisasi program pada masyarakat melalui rembug kesiapan masyarakat, pembentukan badan pengurus (BKM), perencanaan tahapan program dimulai dari identifikasi kebutuhan, perumusan langkah-langkah pemecahan masalah, pelaksanaan kegiatan pemecahan masalah/ kebutuhan, perencanaan monitoring dan evaluasi, maka dibutuhkan badan keswadayaan masyarakat (BKM) yang mampu menyusun perencanaan program. Fungsi BKM dalam penanggulangan kemiskinan melalui tahap identifikasi kebutuhan, pelaksanaan perumusan masalah, perencanaan pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi, yang menghasilkan program pembangunan dalam penanggulangan kemiskinan yang ada di Kelurahan Pakembaran, melalui program asistensi sosial dan jaminan sosial, pemberdayaan sosial, program peningkatan ekonomi mikro dan menengah bagi kelompok swadaya masyarakat (KSM). dari tahapan pelaksanaan dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil identifikasi kebutuhan di Kelurahan Pakembaran diketahui adanya potensi-potensi lokal yang dapat mendukung kinerja BKM(jumlah warga miskin yang masih banyak dan membutuhkan penanganan secara berkelanjutan (sustainable), jumlah rumah keluarga miskin yang perlu untuk diperbaiki, jumlah lingkungan yang kurang sehat pada tiap-tiap RT dan RW, jumlah masyarakat miskin yang tidak punya pekerjaan, jumlah anak warga miskin yang tidak melanjutkan sekolah, jumlah usia kerja yang masih menganggur. Adanya lembaga keuangan yang bisa diakses oleh masyarakat miskin dengan mudah dan potensi yang ada untuk bisa dimanfaat oleh masyarakat miskin di Kelurahan Pakembaran yaitu, adanya lembaga BKM yang programnya untuk membantu dan meningkatkan penghasilan masyarakat miskin melalui pinjaman bergulir, tersedinya komplek pasar dan ruko yang

ada di wilayah Kelurahan Pakembaran dan wilayahnya, yang bisa dijadikan untuk menjalankan usahanya. Sumber alamnya yang datar yang bisa menghubungkan wilayah didalam kelurahan maupun wilayah disekitarnya untuk melaksanakan program penanggulangan kemiskinan dan memberdayakan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). 2. Program P2KP merupakan program pengembangan masyarakat dan pemberdayaan masyarakat yang dikelola oleh organisasi masyarakat (BKM dan KSM ) berfungsi sebagai wadah perjungan aspirasi masyarakat yang saling mendukung dalam mencapai tujuan pembangunan dan pengentasan kemiskinan bersama, meskipun dalam pelaksanaannya kurang optimal bila dilihat dari peranserta anggota BKM, dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan melalui perencanaan jangka menengah (PJM Pronangkis) namun hasil dari peran serta BKM dalam penanggulangan kemiskinan sangat dirasakan oleh masyarakat miskin di Kelurahan Pakembaran. 3. Hasil analisis terhadap kinerja anggota BKM dalam melaksanakan program penanggulangan kemiskinan bila dilihat dari peranserta anggota BKM, pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan, pelayanan, dan akuntabilitas dinilai berhasil, terbukti adanya perbaikan rumah keluarga miskin yang di bangun secara total maupun rehab ringan, masuk dalam perencanaan program. Kemudian perencaan perbaikan prasarana lingkungan masyarakat miskin hampir 65 % sudah terbangun melalui dana bantuan langsung masyarakat (BLM), dana program penanggulangan kemiskinan terpadu ( PAKET) yang merupakan dana syering, antara anggaran pemerintah pusat dengan APBD yang merupahan kompetisi bagi BKM, dalam memenuhi persyaratan pada program P2KP, anggaran pembangunan kelurahan dari Pemerintah Kabupaten Tegal, serta dana partisipasi masyarakat di Kelurahan Pakembaran. Tersedianya dana BLM diperuntukkan bagi masyarakat miskin untuk membuka usaha maupun mengembangkan usaha melalui pinjaman bergulir, yang mudah diakses masyarakat. Sebagai pertanggungjawaban BKM terhadap masyarakat dalam menjalankan program penanggulangan kemiskinan setiap

awal tahun, BKM melalukan audit independen dan menjalankan rapat rembug tahunan (RWT) 4. Untuk tahap perencanaan jangka menengah dinilai kurang maksimal dan kurang matang maka perlu pembetulan, karena BKM Kelurahan Pakembaran belum terbiasa melakukan perencanaan program, maka perlu adanya pelatihan perencanaan program yang baik dan efektif untuk menghasilan perencanaan yang benar, sehingga hasil perencanaan jangka menengah tersebut bisa untuk dikomunikasikan kepada instansi-instansi yang ada di Kabupaten Tegal dengan program kerja Dinas instansi pemerintah untuk dijadikan kemitraan program, sinkronisasi program penanggulangan kemiskinan antara anggaran pemerintah pusat dengan pemerintah Daerah Kabupaten Tegal. 5. Kekuatan fungsi BKM dalam program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran, mendapat dukungan dari masyarakat yang menjadi relawan untuk membantu pelaksanaan kegiatan, hasil perencaan jangka menengah (PJM) oleh BKM di terima sebagai usulan rencana strategis(renstra) pembangunan, Kelurahan Pakembaran dalam penanggulangan kemiskinan. prestasi BKM dalam memberdayaan masyarakat mendapat pengakuan dan penilaian dari pemerintah Kabupaten Tegal, Pemerintah propinsi Jawa Tengah dan Konsultan program tingkat pusat sebagai BKM mandiri. 6. Kelemahan BKM dalam melakukan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Pakembaran, disebabkan anggota BKM yang kebanyakan berpendidikan rendah, dukungan masyarakat non miskin sebagai relawan, kurang pemahaman BKM dan masyarakat dalam melakukan tahap perencanaan pemberdayaan masyarakat miskin, sehingga lapisan-lapisan masyarakat miskin hanya sebagai penerima manfaat program. 7. BKM dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin, di Kelurahan Pakembaran mendapat dukungan masyarakat sebagai relawan dan mendapat dukungan dana bantuan masyarakat langsung dari pemerintah melalui program penanggulangan kemiskinan perkotaan (P2KP) dan dana PAKET.

9.2. Rekomendasi 9.2.1. Rekomendasi pada Program Penanggulangan Kemiskinan Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin yang lebih baik, maka pada program penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) dibutuhkan data orang miskin yang jelas, perumusan masalah yang tepat dan perencanaan program yang baik, maka dibutuhkan tenaga dan pemikiran yang berpihak pada masyarakat miskin sebagai penerima program, sehingga program tersebut benar-benar bermanfaat bagi masyarakat miskin yang sangat membutuhkan pertolongan. Rekomendasi yang bertujuan untuk penanggulangan kemiskinan oleh pemerintah baik pusat maupun pemerintah kabupaten/ kota melalui, program-program pengentasan kemiskinan perlu strategi dan perencanaan yang matang serta partisipatif, sehingga proses pembelajaran pada masyarakat untuk meningkatkan rasa kepemilikan, kepedulian masyarakat terhadap program-program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat akan menyentuh pada semua lapisan masyarakat. 9.2.2. Sasaran Rekomendasi 1. Bagi Depertemen Pekerjaan Umum ( Cipta Karya ) Program Penanggulaangan Kemiskinan Perkotaan ( P2KP), merupakan program pemerintah yang menjadi program berkelanjutan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin yang menjadi bottom up, maka dibutuhkan tahapan-tahapan perencanaan yang partisipatif dan melibatkan semua unsur masyarakat baik sebagai penerima program, pelaku program, pendukung program pada Kelurahan/ Desa sebagai penerima kegiatan. Perlu adanya rekomendasi ke bawah sebagai perumus program, sekaligus penanggungjawab mulai dari konsultan tingkat pusat sampai pada pelaksanaan di tingkat masyarakat penerima program, sehingga ada arahan pendampingan dan pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan sampai pada hasil yang dicapai. Untuk melibatkan konsultan manajemen pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, aparat kecamatan sampai pada pemerintah desa /

kelurahan, progam penanggulangan kemiskinan perkotaan diharapkan menjadi payung dari program-program pemerintah yang muaranya berfokus pada penanggulangan kemiskinan. 1. Bagi Konsultan Program Konsultan Manajemen Pusat (KMP) merupakan penanggungjawab program penanggulangan kemiskinan, yang diberi mandat oleh pemerintah dalam mengelola program penanggulangan kemiskinanan perkotaan. KMP mempuyai wewenang pada masyarakat untuk diberdayakan, yang bertujuan agar masyarakat miskin berdaya dalam pengentasan kemiskinan secara mandiri, melalui partisipasi masyarakat. wewenang konsultan dalam penanggulangan kemiskinan, termasuk di Kelurahan Pakembaran perlu adanya pembelajaran pada BKM, dalam membuat perencanaan program secara partisipaitif, pembuatan proposal program-program yang akan diajukan untuk memperoleh dana bantuan langsung masyarakat dari pemerintah, pelaksanaan program yang dikelola langsung oleh masyarakat sampai pada monitoring dan evaluasi. 2. Bagi Pemerintah Kabupaten Tegal Program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Tegal merupakan program yang berkelanjutan, perlu mendapat perhatian pula dari pemerintah Kabupaten Tegal yang bertujuan mempercepat pengentasan kemiskinan melalui program-program daerah yang dikerjakan pada masing-masing dinas/ instansi pemerintah, harus menyentuh pada akar permasalahan kemiskinan melalui perencanakan BAPPEDA dengan rencana strategis ( renstra ) Pembangunan Kabupaten. Program percepatan pengentasan kemiskinan daerah di Kabupaten Tegal harus dilakukan dengan dua jalur yaitu melalui jalur Kedinasan pada instansi pemerintah Kabupaten Tegal dan jalur program penanggulangan kemiskinan daerah melalui program pemberdayaan masyarakat miskin P2KP.

9.2.3. Langkah-langkah Rekomendasi Langkah-langkah rekomendasi dalam penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran yaitu melakulan pembelajaran pada BKM, sebagai pelaksana program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran, harus meyakinkan pada pelaksanaan program pemerintah yang memberi dana anggaran program. BKM harus melakukan tahapan program yang benar dan partisipatif, yang dimulai dari identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, pelaksanaan perencanaan dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi program yang mampu layak jual pada program-program pemerintah dalam upaya penanggulangan kemiskinan melalui PJM Pronangkis dengan benar. Dengan langkah tahapan perancanaan program yang partisipatif dan benar maka pemerintah lebih percaya dan sesuai program yang sudah digulirkan penanggulangan. 1. Bagi Anggota BKM Untuk meningkatkan pelayanan, pada masyarakat miskin di Kelurahan Pakembaran, anggota BKM perlu melakukan kerjasama dengan masyarakat ( aparat kelurahan, tokoh masyarakat, tokoh agama, masyarakat miskin sendiri), yang merupakan mitra kerja dalam pendampingan bagi masyarakat miskin. BKM dalam melakukan perencanaan program penanggulangan kemiskinan, perlu melibatkan berbagai unsur masyarakat ( relawan yang mempunyai kapasitas teknis dibidangnya, dan masyarakat miskin sendiri ) pendapingan dari konsultan juga di butuhkan untuk teknis perencanaan yang baik. 2. Bagi Fasilitator Kelurahan Fasilitator Kelurahan sebagai kepanjangan tangan dari konsultan perlu mendampingi dan mengawasi BKM dalam kegiatan perencanaan sampai pada pelaksanaan monitoring dan evaluasi program secara terus menerus dan berkelanjutan. Fasilitator harus melakulan pendewasaan BKM belalui pelatihan-pelatihan kegiatan dan mengadakan studi banding pada BKM yang berprestasi.

3. Bagi Masyarakat Miskin dan aparat setempat : Memberi dukungan dan Kerjasama dalam menyusun perencanaan program penanggulangan kemiskinan di Kelurahan Pakembaran, sehingga BKM dalam pelaksanaan program lebih maksimal dan tepat pada sasaran program.