21 III SUBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Peralatan Penelitian 3.1.1. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a) Rumput Gajah cv Taiwan Rumput Gajah cv Taiwan yang akan digunakan dalam percobaan ini adalah rumput Gajah yang diperoleh dari kebun rumput Balai Inseminasai Buatan (BIB) Lembang. Rumput dipanen pada umur 6 hari setelah pemanenan sebelumnya. b) Khamir Instan (Fermipan) Khamir instan yang akan digunakan khamir instan Fermipan mengandung sel hidup (viable cell) S. cerevisiae, memiliki ukuran 6-8 mikron dengan berat kering 95%, dalam 1 gram khamir terdapat kurang lebih 1 miliyar sel hidup, khamir ini berbentuk bulat telur dan dilindungi oleh dinding membran yang semi berpori / semi permeabel. c) Molases Molases yang akan digunakan dibeli dari KPSBU Lembang. 3.1.2. Peralatan a) Golok, digunakan untuk memotong rumput sesuai dengan yang diinginkan. b) Timbangan kapasitas 15 kg dengan ketelitian 5 gr untuk menimbang rumput. c) Timbangan digital untuk menimbang khamir.
22 d) Plastik dan koran sebagai alas dalam proses pelayuan rumput. e) Silo dalam bentuk plastik dengan kapasitas 15 kg yang dapat menampung hijauan ± 1 kg. 3.2. Kandungan Zat Makanan Bahan Penelitian Kandungan gizi dari bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Komposisi Zat Makanan Rumput Gajah dan Molases Komponen Zat Makanan Rumput Gajah b Molases a Kandungan Air Protein Kasar Serat Kasar Lemak Kasar BETN Abu...%... 87,54 13,87 22,92 1,61 46,47 15,13 3,95 6,79,66,84 54,93 5,83 Sumber: a = Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, 28. b = Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, 29. 3.3. Metode Penelitian 3.3.1 Tahapan Pembuatan Silase a) Rumput Gajah dilayukan terlebih dahulu selama ± 24 jam, selanjutnya dipotong dengan ukuran 2-3 cm. b) Rumput Gajah ditimbang sesuai dengan perbandingan dari perlakuan dan ulangan. c) Menimbang molases 4 % dari berat rumput segar. d) Menyiapkan khamir kemudian di timbang dari berat molases, dilarutkan dalam 1 ml air kemudian di homogenkan dengan molases.
23 e) Mencampurkan campuran molases dan khamir dengan rumput Gajah secara bertahap dan secara merata. f) Kemudian masukan ke dalam plastik secara bertahap. g) Kemudian ditekan dan dipadatkan dan di vakum untuk mengeluarkan oksigen, lalu plastik diikat dengan rapat agar suasana anaerob tercapai. h) Simpan silase di tempat yang aman selama 3 minggu. i) Pengambilan sampel untuk kepentingan analisis dilakukan pada minggu ke - 3. 3.3.2 Peubah yang Diamati 1) Kualitas Fisik Silase Pengujian kualitas fisik dilakukan oleh panelis agak terlatih sebanyak 2 orang yang berasal dari pegawai BIB Lembang dengan latar belakang pendidikan peternakan, baik lulusan S1 Peternakan atau SMK Peternakan. Format penilaian pada Tabel 2. Tabel. 2 Format Penilaian Standar Kualitas Silase Indikator Nilai yang Nilai Penjelasan Penilaian diperoleh Wangi 25 1) Wangi seperti buah-buahan dan sedikit 25
24 asam, sangat wangi, dan terdorong untuk mencicipinya 2) Ingin mencoba mencicipinya tetapi asam, bau wangi 3) Bau asam dan apabila dihisap oleh hidung rasa/wangi baunya semakin kuat atau sama sekali tidak ada 4) Seperti berjamur dan kompos bau yang tidak sedap Rasa 25 1) Apabila dicoba digigit, manis dan terasa asam seperti yoghurt/yakult 2) Rasanya sedikit asam 3) Tidak ada rasa 4) Rasa yang tidak sedap, tidak ada dorongan untuk mencicipinya Warna 25 1) Hijau kekuning-kuningan 2) Coklat agak kehitam-hitaman 3) Hitam, mendekati warna kompos Sentuhan 25 1) Kering, tetapi apabila dipegang terasa lembut dan empuk, apabila menempel ditangan karena baunya yang wangi tidak dicuci pun tidak apa-apa 2) Kandungan airnya terasa sedikit banyak tetapi tidak terasa basah, apabila menempel ditangan, dicuci, bau wanginya langsung hilang 3) Kandungan airnya banyak, terasa basah sedikit becek, bau yang menempel ditangan harus dicuci dengan sabun supaya baunya hilang. Jumlah 1 Sumber: (LAB PTP Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, 211). 2) ph 2 1 25 2 5 25 1 25 1 Pengukuran ph dilakukan dengan menggunakan ph meter. 3) Persentase Kerusakan Silase
25 Persentase kerusakan silase dihitung berdasarkan berat silase yang rusak dibagi total berat silase dalam satu kantong plastik dikali 1%. Persentase Kerusakan Silase: 3.3.3 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistika Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan menggunakan 5 perlakuan dan setiap perlakuan penambahan khamir dalam proses ensilase rumput Gajah cv Taiwan. Perlakuan terdiri dari: P P1 P2 P3 P4 = silase rumput Gajah sebagai kontrol. = silase rumput Gajah dengan,3 % khamir S. cerevisiae. = silase rumput Gajah dengan,6 % khamir S. cerevisiae. = silase rumput Gajah dengan,9 % khamir S. cerevisiae. = silase rumput Gajah dengan 1,2 % khamir S. cerevisiae. dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali, sehingga didapat 2 unit percobaan. Model matematika yang digunakan adalah sebagai berikut: Keterangan : Yij = Hasil dari perlakuan ke-i = Rataan umum i = Pengaruh perlakuan ke-i ij = Pengaruh komponen galat I = 1,2,3,4,5 J = 1,2,3,4 Yij = + i + ij
26 Asumsi yang digunakan dalam analisis Sidik Ragam adalah: 1) Komponen µ dan εij bernilai tetap. 2) µ, αi dan εij bersifat aditif. 3) εij ~ NID (,σ 2 ) artinya εij menyebar secara normal dengan nilai tengah adalah nol dan ragam sebesar σ 2. 4) εij bebas satu sama lain. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode uji sidik Ragam (Uji F). Tabel 3 Daftar Sidik Ragam Sumber Keragaman Db JK KT Fhit Ftabel Perlakuan (P-1) = 4 JKP KTP KTP/KTG Galat P(U-1) = 15 JKG KTG Total (PU-1) = 19 JKT Sumber : (Gaspersz, 1995). Keterangan: DB : Derajat Bebas JK : Jumlah Kuadrat KT : Kuadrat Tengah Kaidah Keputusan: Bila F hitung F tabel,5 terima H, berarti tidak ada perbedaan antara setiap perlakuan Bila F hitung > F tabel,5 tolak H, berarti ada paling sedikit sepasang perlakuan yang tidak sama Hipotesis yang diuji: H : P = P1 = P2 = P3 = P4, berarti perlakuan memberikan pengaruh yang sama
27 H1 : P P1 P2 P3 P4, berarti semua perlakuan atau paling sedikitnya ada satu perlakuan yang berbeda Tingkat perbedaan antar perlakuan diperoleh melalui Uji Jarak Berganda Duncan (Gaspersz, 1995) dengan rumus sebagai berikut: LSR α = SSR α.sx S x = Keterangan : LSR α = Least Significant Range SSR α = Student Significant Range Sx = Standart error KTG = Kuadrat Tengah Tengah U = Banyaknya ulangan Kaidah keputusan: Jika d LSR, tidak berbeda nyata Jika d > LSR, berbeda nyata d = selisih antara dua beda nyata