BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia akan sebuah jasa transportasi. Angkutan. melakukan perjalanan dengan kecepatan yang tinggi, dan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada tingkat yang paling modern kini tersedia. merupakan sasaran utama agar perusahaan dapat terus berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan. 1

BAB III DI PERUSAHAAN GOJEK SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. (ojek), kini telah hadir ojek online (GO-JEK), GO-JEK adalah perusahaan berjiwa

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo GO-JEK Indonesia Sumber: (10 Februari 2016)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang mengembangkan transportasi ojek ini semakin diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi. Transportasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT Go-Jek Indonesia Gambar 1.1 Logo Go-Jek

BAB I PENDAHULUAN. saja yang terlibat, akan tetapi pihak swasta juga terlibat. Transportasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo GO-JEK (2017) Sumber :

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan transportasi dalam berbagai kegiatannya seperti bekerja,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan pelanggan. Didukung teknologi internet yang sudah terbukti

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya, dan sekarang sering kita lihat di media mengenai

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan darat, kendaraan laut, dan kendaraan udara. 1 Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang aktivitas masyarakat setiap harinya. Transportasi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya yakni GOJEK. Perusahaan seperti GOJEK menyatakan dalam

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

PEMANFAATAN APLIKASI GO-JEK DALAM MELAYANI KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNA JASA TRANSPORTASI GO-JEK DI JAKARTA SELATAN)

BAB I PENDAHULUAN. diidamkan setiap perusahaan dituntut untuk memahami keinginan dan kebutuhan. kosumen dari pasar yang menjadi sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran umum objek penelitian Gambaran umum perusahaan. Gambar 1.1 logo GO-JEK Sumber: GOJEK, 2015

BAB I PENDAHULUAN. sependapat dengan yang dikemukakan Kotler (2005) bahwa pemasaran adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Ojek On-Line Ojek atau ojeg merupakan salah satu moda transportasi umum di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat membantu kehidupan manusia. Tidak hanya dalam bentuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Logo Go-Jek Sumber:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo GO-JEK Sumber : GO-JEK, 2015

BAB I Pendahuluan 1.1 Objek Penelitian Sejarah Singkat Go-Jek Gambar 1.2 Logo Go-Jek Indonesia

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN ANGKUTAN BERBASIS ONLINE DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. xvii

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembelian (Lee et al., 2011). Zeithaml et al. (2013) berpendapat bahwa

antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi lainnya seperti

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini tak terhindarkan lagi dampaknya. menjadi kebutuhan pokok saat ini berdampak pada inovasi-inovasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Sebuah perangkat yang pada awalnya hanya digunakan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Business Innovation Center (BIC) Mengajukan Winning Proposal A. JUDUL PROPOSAL: GO-JEK: OJEK MODERN NAN MANUSIAWI. 1. Penjelasan Naratif

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2010 ada unit sedangkan pada tahun 2015 ada

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sarana dan prasarana pendukung salah satunya adalah sarana

ANALISIS PRESEPSI MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN TRANSAKSI DIGITAL PADA FINANCIAL TECHNOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. tujuan agar masyarakat terpenuhi kebutuhannya. mengadakan promosi dan mendistribusikan barang dengan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengembangkan diri di mata konsumen. manusia yang berada di dalam organisasi. Dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN Jenis Usaha, Nama Perusahaan, dan Lokasi Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI. Bisnis online adalah bisnis yang dijalankan secara online dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang Ojek Online (GO-JEK)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB I PENDAHULUAN. saat ini banyak dibicarakan, yaitu Gojek. PT. Gojek Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Hukum merupakan hal yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Universitas yang membuka jurusan public relations dan meningkatnya minta para

(sepeda motor). Pengemudi motor dengan ciri-ciri menggunakan atribut. Surabaya, hampir di seluruh sudut jalan pasti menemukan sedikitnya dua atau

BAB I PENDAHULUAN. Merauke dan sekitar pulau kecil. Indonesia juga merupakan negara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk memperoleh pemahaman tentang objek yang diteliti, peneliti akan

BAB I PENDAHULUAN. transportasi, maka lalu lintas dan angkutan jalan harus ditata dalam suatu sistem

Analisis Deskriptif Pengguna Go-Pay di Surabaya

SISTEM INFORMASI PADA PT. GOJEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh masyarakat luas untuk menjalani aktifitasnya sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STUDI DESKRIPTIF KUANTITATIF KOMITMEN ORGANISASI PADA MITRA GO-JEK DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dengan perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perkembangan yang sangat pesat di berbagai bidang dan selain

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang canggih untuk mengakses internet, begitu pula dengan

BAB I PENDAHULUAN. mudah dan efisien. Kegitan yang dahulunya yang dikerjakan secara manual oleh

BAB I PENDAHULUAN. baik tidak akan pernah mengabaikan sumber daya manusia mereka, karena dengan

TRANSPORTASI BERBASIS APLIKASI ONLINE: GO-JEK SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI MASYARAKAT KOTA SURABAYA. Slaudiya Anjani Septi Damayanti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Dampak GO-JEK terhadap Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari tempat asal (origin) ke tempat tujuan (destination). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang sudah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sesuatu yang penting bagi manusia dalam kehidupannya sehari-hari.

HASIL WAWANCARA. ATD.M.SI dan Bapak Tri Bowo ATD.M.SI, perwakilan dari dinas perhubungan,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dalam bisnis serta turut mempengaruhi standar kualitas pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Popularitas Aplikasi Go-jek. Jan Feb Mar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan munculnya beberapa tuntutan yang tidak bisa ditawar para

BAB I PENDAHULUAN. yang ditambangkan dengan cara memboncengkan penumpang atau penyewanya

BAB I PENDAHULUAN. satunya bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, termasuk inovasi dalam kegiatan jual beli barang dan jasa. Saat ini

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian diperoleh dari survei primer dan sekunder terhadap ketersediaan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Pengangkutan menjadi penting karena. pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu kota di dunia dengan kondisi kemacetan terparah

BAB I PENDAHULUAN. lancar dan berbiaya murah (Muhammad:1998). Jadi, Transportasi berarti. tempat ke tempat lainnya (Kamaluddin:2003).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 PENUTUP. terhadap transportasi online di Surabaya (GO-JEK) sangat positif. Masyarakat

BAB I. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

OJEK ONLINE SEBAGAI TREN MODE TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat dibandingkan dengan waktu waktu sebelumnya, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 15 juta unit kendaraan bermotor di Jakarta (

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Sejarah Berdirinya PT.GOJEK Semarang

BAB I PENDAHULUAN. transportasi umum yang tersedia. Di dalam Pasal 1 ayat 10 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan

Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman ini, transportasi merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan untuk kebutuhan sehari-hari. Transportasi itu sendiri merupakan tindakan atau kegiatan mengangkut atau memindahkan muatan (barang dan orang) dari suatu tempat ke tempat yang lain atau dari tempat asal ke tempat tujuan (Adisasmita, 2011). Selain untuk memindahkan barang dan orang, transportasi dapat dijadikan penyedia layanan dalam kepentingan sektor industri, perdagangan, pertambngan, kesehatan dan wisata (Rahardjo,2005). Bagi masyarakat perkotaan, transportasi merupakan alat bantu untuk mengarahkan pembangunan di daerah perkotaan dan sebagai prasarana bagi pergerakan manusia dan/atau barang yang timbul akibat adanya kegiatan di daerah perkotaan tersebut (Tamin, 2005). Transportasi memiliki peranan yang sangat penting. Transportasi di perkotaan berpengaruh dalam pembentukan kota itu sendiri, yaitu dalam hal kemudahan aksesibilitas penduduk di dalamnya dan sebagai alat bantu untuk mengarahkan pembangunan di perkotaan serta prasarana bagi pergerakan manusia dan barang (Chairunisa & Rachmawati, 2012). Oleh karena itu, transportasi menjadi penting bagi masyarakat perkotaan, sehingga kebutuhan akan transportasi terus meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. 1

2 Berdasarkan data yang diambil dari pusat data dan sistem informasi Pertanian Sekretariat Jenderal 2014 jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebanyak 237.990.914 jiwa. Angka tersebut meningkat pada tahun 2014, yaitu 251.580.248 kemudian memiliki peningkatan pada tahun 2015 mencapai 254.862.910. Seluruh area Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk, termasuk di Pulau Jawa. Jumlah penduduk Indonesia di Pulau Jawa pada tahun 2010 mencapai lebih 40.000.000 jiwa (Badan Pusat Statistik, 2010). Angka tersebut naik lagi pada tahun 2015, yaitu lebih dari 70.000.000 jiwa (Pusat data pertanian, 2015) Tabel 1.1 Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun 2010 2014 2015 2010-2015 2014-2015 Kediri 269 193 278 072 280 004 0.79 0.69 Blitar 132 383 136 903 137 908 0.82 0.73 Malang 822 201 845 973 851 298 0.70 0.63 Probolinggo 217 679 226 777 229 013 1.02 0.99 Pasuruan 186 805 193 329 194 815 0.84 0.77 Surabaya 2 771 615 2 833 924 2 848 583 0.55 0.52 Batu 190 806 198 608 200 485 0.99 0.95 Jawa Timur 37 565 706 38 610 202 38 847 561 0.67 0.61 (Sumber: Badan Pusat Statistik,2015) Adanya laju pertumbuhan penduduk untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya dari tahun-ke tahun membuktikan bahwa pertumbuhan penduduk selalu meningkat diikuti oleh perkembangan laju penduduk. Khususnya dari

3 Surabaya, jumlah penduduk meningkat sekitar 100.000 dari tahun 2010 ke 2014 dan 2015. Adanya perkembangan laju penduduk, maka kebutuhan pada sektor transportasi makin bertambah (Simbolon, 2012). Jumlah kendaraan bermotor dari rentang tahun 1987 hingga tahun 2014 sebagai berikut: Tabel 1.2 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun 1987-2014 Tahun Mobil Sepeda Bis Penumpang Motor Jumlah 2005 5076230 1110255 28531831 37623432 2006 6035291 1350047 32528758 43313052 2007 6877229 1736087 41955128 54802680 2008 7489852 2059187 47683681 61685063 2009 7910407 2160973 52767093 67336644 2010 8891041 2250109 61078188 76907127 2011 9548866 2254406 68839341 85601351 2012 10432259 2273821 76381183 94373324 2013 11484514 2286309 84732652 104118969 (Sumber: Badan pusat statistik, 2014) Menurut tabel di atas, jumlah kendaraan pribadi, yaitu mobil penumpang dan sepeda motor memiliki peningkatan sekitar 1.000.000 unit setiap tahun, sedangkan transportasi umum massal yang sekitar 10.000 hingga 30.000 setiap tahun. Peningkatan ini diikuti oleh angka laju pertumbuhan penduduk yang selalu bergerak sehingga laju pertumbuhan berpengaruh pada sektor transportasi ini. Pertumbuhan laju penduduk dan sektor tranportasi yang tinggi, menyebabkan permasalahan kemacetan timbul di berbagai daerah.

4 Kebutuhan akan transportasi dan kemacetan yang timbul memicu inovasi baru untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan tranportasi ini. Di mana kebutuhan akan transportasi yang dapat menghindari macet dan praktis untuk digunakan. Pada tahun 2011, Indonesia memiliki terobosan baru dengan masuknya transportasi online berbasis E-commerce yang dapat dipesan dari aplikasi atau on-demand. E-Comerce merupakan kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, perusahaan manufaktur, service provider dan pedagang perantara, dengan menggunakan jaringan internet (Husda & Wangdra, 2016:130). Dalam E-commerce terjadi proses pembelian dan penjualan jasa dan produk anatara kedua belah pihak. Adapun transportasi merupakan tindakan atau kegiatan mengangkut atau memindahkan muatan (barang dan orang) dari suatu tempat ke tempat yang lain atau dari tempat asal ke tempat tujuan (Adisasmita, 2011), sehingga dapat ditarik kesimpulan, transportasi berbasis E-commerce adalah kegiatan mengangkut atau memindahkan muatan (barang dan orang) dari suatu tempat ke tempat yang lain yang menggunakan penerapan teknologi internet dalam hal pencarian penumpang, pembayaran dan sebagainya melalui smartphone. Di Indonesia, terdapat tiga perusahaan yang menyediakan transportasi on-demand yaitu Go-jek, Grab Bike, dan Uber Motor. Ketiga perusahaan tersebut peneliti memilih perusahaan Go-jek, karena merupakan perusahaan tranportasi online yang pertama kali hadir di Indonesia, sebagai penyedia jasa layanan transportasi dengan menggunakan armada roda dua. Perusahaan ini merupakan pelopor pertama sebagai produk yang dihasilkan oleh anak bangsa Indonesia sendiri. Sistem aplikasi yang dikembangkan sama seperti perusahaan transportasi on-demand seperti Uber

5 dan Grab. Namun, Go-jek menyediakan jasa lain, selain jasa transportasi seperti jasa kebersihan, pengiriman barang, perawatan, dan shopping. Keberagaman jasa ini cenderung akan memunculkan permasalahan dalam pengawasan karena memiliki fokus yang lebih luas dalam pengawasan, sehingga dengan dinamika peneliti memilih perusahaan ini, karena Go-jek mampu memberikan sarana transportasi yang sangat berguna bagi masyarakat Indonesia. Hal ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan gambaran pskologis yang baru apabila dibandingkan dengan penyedia jasa tranportasi yang konvensional sebelum Grab bike dan Uber motor masuk di Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh Nadiem Makarim dan Michaelangelo Moran sejak tahun 2011, menghubungkan antara pengguna jasa dengan mitra Go-jek melalui aplikasi Go-jek yang dapat diakses melalui smartphone. Melalui aplikasi tersebut, konsumen dapat mengetahui kisaran tarif yang harus dibayar, dan juga bisa melacak keberadaan ojek yang dipesan melalui GPS yang ada di aplikasi ataupun menghubungi secara langsung. Sistem pembayarannya dilakukan secara tunai maupun non-tunai yang dapat di topup melalui aplikasi. Layanan non-tunai disebut sebagai Go-pay dimana Go-Pay atau yang sebelumnya disebut sebagai Go-Wallet adalah dompet virtual untuk menyimpan Go-jek Credit yang bisa digunakan untuk membayar transaksi-transaksi yang berkaitan dengan layanan di dalam aplikasi Go-jek..(Go-jek.com, 2016). Individu yang melakukan layanan Go-jek disebut mitra Go-jek. Cara untuk menjadi mitra Go-jek, yaitu melakukan pengisian formulir yang disediakan oleh Go-jek secara online di situs resmi yang sudah disediakan. Syarat menjadi mitra Go-jek diberbagai daerah ditentukan smelalui

6 persyaratan yang dibutuhkan oleh masing-masing daerah. Sedangkan di Surabaya persyaratan untuk menjadi mitra adalah usia maksimal 55 tahun, kendaraan pribadi minimal tahun 2010, memiliki hp android, fotokopi dokumen (KTP, Sim C, Kartu Keluarga, STNK, Pajak Kenda Go-jek memiliki sejumlah layanan jasa lainnya antara lain, (1) Go-Food yaitu layanan pesan antar makanan yang bekerja sama dengan Go-jek, (2) Go-Send yaitu layanan kurir instant yang dapat digunakan untuk menantar surat atau barang, (3) Go-Mart yaitu layanan untuk berbelanja barang dari berbagai toko, (4) Go-box yaitu layanan untuk memindahkan barang yang lebih besar dengan menggunakan kendaraan yang memiliki bak besar/truck, (5) Go- Massage yaitu layanan jasa pijat kesehatan professional, (6) Go-Clean adalah layanan jasa kebersihan untuk membersihkan kamar, rumah, atau kantor, (7) Go-Glam yaitu layanan jasa perawatan kecantikan untuk manicure-pedicure, creambath, wax dan lainnya, (8) Go-Tix yaitu layanan informasi acara dengan akses pembelian dan pengantaran tiket, (9) Go-Car yaitu layanan mengantar konsumen dengan menggunakan mobil, (10) Go-Med yaitu layanan terintegrasi untuk mebeli vitamin, obat-obatan, dan kebutuhan medis lainnya dari apotek berlisensi, (11) Go-Auto yaitu layanan auto care, auto service, towing, untuk kebutuhan otomotif konsumen, (12) Go-Pulsa yaitu layanan pengisian pulsa dengan menggunakan Go-Pay. Go-jek telah resmi beroprasi di 10 kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, bandung, Bali, Surabaya, Makasar, Yogyakarta, Medan, Semarang, Palembang (Go-jek.com, 2016).

7 Tabel 1.3 Perkembangan jumlah mitra Go-jek dari tahun 2015-2017. Tahun Jumlah Pelamar 2015 200.000 2016 220.000 2017 >250.000 (Sumber: dari berbagai sumber 2015-2017). Berdasarkan data yang diambil dari literatur online, perkembangan perusahaan Go-jek di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun dengan jumlah mitra yang terus bertambah. Berdasarkan data dari CNN Indonesia pada hari kamis tanggal 22 oktober 2015, Jumlah mitra Go-jek diseluruh Indonesia berada pada angka 200.000 mitra yang terdaftar dan tersebar di berbagai wilayah selain Jakarta. Sedangkan 100.000 mitra berada di wilayah Jakarta (CNN Indonesia, 2015). Pada tahun 2016, Jumlah mitra Go-jek sudah berada pada angka 220.000 tercatat pada tanggal 17 februari 2016 (Dian, 2017). Kemudian data dari aplikasi Go-jek menunjukan pada tahun 2017 tercatat lebih dari 250.000 driver yang terdaftar menjadi mitra Go-jek (GooglePlay, 2017). Dalam kajian literatur lainnya, jumlah pelamar yang mendaftar pada tahun 2015 berada pada kisaran 400-500 orang per hari (Wahyudiyanta, 2015). Hal ini juga didukung dengan data literature lain yang menyatakan jumlah mitra Go-jek hingga tahun 2017 sudah mencapai 4.463 mitra yang terdaftar di BPJS Surabaya dan masih aktif sebagai mitra Go-jek (Setiawan, 2017). Para mitra tidak direkrut sebagai karyawan tetap seperti perusahaan konvensional pada umumnya karena memiliki sistem kerja yang fleksibel. Para mitra boleh bekerja kapan saja dengan dan dihitung sesuai dengan jumlah konsumen yang menggunakan jasanya.

8 Peneliti melakukan wawancara terhadap alasan responden mengapa ikut berpartisipasi di perusahaan Go-jek. Menurut salah satu dari mitra Go-jek, alasannya tetap menjadi bagian dari mitra Go-jek, karena pendapatan yang didapat lumayan untuk uang tambahan sehari-hari (Reno, 2017). Hal serupa juga dikatakan oleh Mardianto (wawancara pribadi, 2016), yang menyatakan bahwa walaupun ada penurunan upah, namun informan tersebut tetap menjadi bagian dari Go-jek dengan alasan menambah penghasilan. Selain itu, berdasarkan dari hasil wawancara dengan Nizar selaku salah satu mitra Gojek, alasan tetap menjadi mitra Go-jek, karena memiliki penghasilan yang tinggi daripada bekerja di tempat lain perbulannya (wawancara pribadi, 2017). Selanjutnya untuk informan yang lain yaitu Saputra, sebagai mitra Gojek lain mengaku menjadi mitra Go-jek hanya sebagai pekerjaan sampingan untuk menambah pendapatan sehari-hari (wawancara pribadi, 2017). Peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa alasan para informan tersebut, untuk bergabung dalam perusahaan Go-jek berdasarkan pengupahan dan pekerjaan sampingan. Variabel psikologi yang dapat menjelaskan fenomena ini, adalah komitmen organisasi. Luthans (dalam Wibowo, 2013) menyatakan bahwa komitmen organisasi merupakan keinginan yang kuat dan mendesak pada suatu kegiatan organisasi untuk tetap berperan dalam organisasi itu, karena keyakinan akan tujuan dalam organisasi tersebut. Komitmen organisasi mempengaruhi apakah seorang pekerja tetap tinggal di organisasi atau meninggalkan organisasi tersebut (Wibowo, 2013). Begitu juga dengan Gojek dengan jumlah pelamar yang semakin meningkat pada tahun 2015 lalu di Surabaya yaitu 500 pelamar perhari. sedangkan yang masih aktif hingga tahun 2017 jumlahnya mencapai 4.463 orang.

9 Komitmen organisasi terbagi dalam tiga dimensi yang membentuknya yaitu: (1) Affective Commitment, menyangkut keterikatan emosional pekerja pada identifikasi dengan terlibatnya dalam organisasi; (2) Continuance Commitment, menyangkut komitmen yang didasarkan pada kerugian yang berhubungan dengan keluarnya karyawan dari orrganisasi. Hal ini kemungkinan terjadi karena kehilangan senioritas atas promosi atau benefit; (3) Normative Commitment, hal ini menyangkut perasaan pekerja atas kewajiban untuk tetap tinggal di organisasi karena merupakan hal yang terbaik. Fenomena dari hasil wawancara terhadap mitra Go-jek membuktikan bahwa kecenderungan mitra Go-jek berada pada dimensi Continuance Commitment yang paling dominan. Robinson (2001) menyatakan karyawan yang memiliki affective commitment dan normative commitment yang rendah, namun memiliki continuance commitment yang tinggi tidak memberikan kinerja yang optimal. Dalam penelitian ditemukan, bahwa ada anggapan jika karyawan meninggalkan organisasi, akan memberikan kerugian yang lebih besar dari dirinya, sehingga karyawan seperti ini tidak menunjukan loyalitas normative dan mampu bekerja sepenuh hati karena tidak memiliki keterikatan emosional. Selain itu, dampak dari anggapan, sebagai kerja sampingan saja memberikan kontribusi yang buruk terhadap pembentukan dimensi normative commitment. Hal ini dapat dijelaskan bahwa rendahnya dimensi normative commitment menyebabkan karyawan kurang menjalankan tekanan normatif yang terinternalisasi secara keseluruhan untuk bertingkah laku tertentu, sehingga memenuhi tujuan dan minat organisasi (Chairy, 2002),

10 sehingga nilai-nilai tersebut kurang dijalankan, karena mitra Go-jek hanya berorientasi pada penghasilan yang didapat untuk pekerjaan sampingannya. Penelitian lain menemukan bahwa sebanyak 61,3% komitmen organisasi mempengaruhi kinerja karyawan dan 38,7%, berdasarkan faktorfaktor lain yang tidak diteliti (Fauzan & Sumiyati, 2013), sehingga penelitian ini perlu dilakukan, karena komitmen organisasi ini mampu memberikan kontribusi berupa peningkatan kinerja karyawan. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui gambaran komitmen organisasi mitra Go-jek terhadap perusahaan Go-jek. 1.2. Rumusan Masalah Bagaimana gambaran komitmen organisasi pada mitra Go-jek di Surabaya? 1.3. Tujuan Penelitian Memberikan gambaran terhadap komitmen organisasi secara umum dan dimensi-dimensi pembentuk komitmen organisasi padai mitra Go-jek di Surabaya 1.4. Manfaat penelitian 1.4.1. Manfaat teoritis Memberikan kajian literatur ilmiah utuk kajian studi psikologi industri khususnya manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi