I. PENDAHULUAN. mengalami penurunan sebesar 0,45 juta ton (0,63 persen) dibandingkan tahun

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. bermata pencarian sebagai petani (padi, jagung, ubi dan sayur-sayuran ). Sektor

I. PENDAHULUAN. keharusannya memenuhi kebutuhan pangan penduduk. Berdasarkan Sensus

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi merupakan tanaman yang termasuk genus Oryza L. yang

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

I PENDAHULUAN. besar masyarakat Indonesia. Menurut Puslitbangtan (2004 dalam Brando,

pelaksanaan pencapaian ketahanan pangan dan kemandirian pangan nasional.

I. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Padi hitam (Oryza sativa L ) merupakan varietas lokal Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

Pengaruh Jumlah Bibit dan Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil. Kondisi Umum

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI PROVINSI GORONTALO (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Produksi Padi Tahun 2005 Mencapai Swasembada

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tanaman padi merupakan salah satu komoditas pangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya

I. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI SUMATERA SELATAN ANGKA SEMENTARA 2015

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014)

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan

HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

VIII. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN. Penelitian menyimpulkan sebagai berikut:

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan salah satu komoditas strategis baik secara ekonomi, sosial

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Adalah penting bagi Indonesia untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu roda penggerak pembangunan

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

I. PENDAHULUAN. ini. Beras mampu mencukupi 63% total kecukupan energi dan 37% protein.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan pangan pokok bagi penduduk Indonesia dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI 2015 PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA RAMALAN II 2014)

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman pangan penting di dunia setelah

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin bertambah, dengan

BAB I PENDAHULUAN. padi sawah merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun.

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN (ANGKA SEMENTARA 2014)

I. PENDAHULAN. A. Latar Belakang. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2013 DAN ANGKA RAMALAN I 2014)

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

I. PENDAHULUAN. peradaban manusia. Padi adalah komoditas tanaman pangan yang menghasilkan

PRODUKSI PADI, JAGUNG DAN KEDELAI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN ANGKA RAMALAN II 2015

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA TETAP 2014 DAN ANGKA RAMALAN I 2015)

PENDAHULUAN. sub tropis. Bukti sejarah menunjukkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina)

BAB I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Jagung termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat

PENDAHULUAN. Latar Belakang. pembangunan pertanian dan sebagai makanan utama sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

ppbab I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pokok di Indonesia karena sebagian besar

I. PENDAHULUAN. ini belum mampu memenuhi kebutuhannya secara baik, sehingga kekurangannya

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015)

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Jagung (Zea mays L.) merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat kedua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (ANGKA SEMENTARA 2014)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Tahun (Persentase)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan sumber devisa negara, pendorong pengembangan wilayah dan sekaligus

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

I. PENDAHULUAN. menjadi suatu keharusan, agar produksi dapat menunjang permintaan pangan yang

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI SUMATERA SELATAN (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang menjadi komoditas strategis di Indonesia karena hampir seluruh masyarakat mengonsumsi nasi sebagai sumber utama karbohidrat. Produksi padi nasional belum mampu mencukupi kebutuhan penduduk, walaupun sudah dilakukan berbagai upaya seperti; penggunaan varietas unggul, pemupukan, penggunaan alat mesin pertanian, dan penggunaan pestisida. Indonesia merupakan salah satu negara produsen padi di Asia dan di dunia. Beberapa tahun belakangan ini, Indonesia mengalami fluktuasi produktivitas padi. Penyebab utamanya fluktuasi produktivitas padi adalah terjadinya penurunan luas panen dan pertambahan penduduk. Produksi padi Indonesia pada tahun 2014 sebanyak 70,83 juta ton gabah kering giling (GKG) mengalami penurunan sebesar 0,45 juta ton (0,63 persen) dibandingkan tahun 2013. Penurunan produksi diperkirakan terjadi karena penurunan luas panen 41,61 ribu hektar (0,30 persen) dan penurunan produktivitas sebesar 0,17 kuintal/hektar (0,33 persen) (BPS, 2015). Permasalahan utama yang menjadi penyebab utama penurunan luas panen adalah terjadinya konversi lahan dari tanaman pangan menjadi tanaman perkebunan, lahan yang terserang organisme pengganggu tanaman (OPT), banjir, dan Puso (BPS, 2015). Pertambahan penduduk yang cenderung semakin meningkat menyebabkan terjadinya kekurangan stok beras nasional. Dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa dan pertumbuhan penduduk per tahun mencapai 1,49%, kebutuhan beras nasional mencapai 38 juta ton (BPS, 2013). 1

2 Pertambahan penduduk pada setiap tahunnya juga akan memaksa terjadinya pembukaan lahan baru sebagai daerah pemukiman. Situasi ini akan membuat lahan produktif penanaman padi akan tergerus hingga terjadinya alih fungsi lahan. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi padi adalah dengan teknologi pemakaian jumlah bibit per lubang tanam. Menurut Muyassir (2012) semakin banyak jumlah bibit per lubang tanam maka semakin sedikit jumlah anakan dan anakan produktif. Bertambahnya jumlah bibit per lubang tanam cenderung meningkatkan persaingan baik antara tanaman dalam satu rumpun maupun dengan rumpun lainnya terhadap cahaya, ruang dan unsur hara sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan produksi. Penanaman 1 bibit per lubang tanam tidak mengalami persaingan dalam mengambil unsur hara dan penyerapan cahaya matahari untuk proses fotosintesis, sehingga proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi lebih baik, sehingga produktivitas tanaman padi akan meningkat (Syaiful et al., 2012). Fakta di lapangan masih banyak petani yang menggunakan bibit dengan jumlah yang relatif banyak yaitu berkisar dari lima sampai sepuluh rumpun bibit per lubang. Menurut rekomendasi, yang umum untuk penggunaan jumlah bibit padi sawah adalah dua sampai tiga batang untuk satu lubang. Upaya lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang produksi selain penggunaan jumlah bibit adalah dengan pemupukan. Tujuan dari penggunaan pupuk agar membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman padi membutuhkan asupan-asupan unsur hara essensial yang seimbang agar pertumbuhan dan peningkatan hasil produksi padi dapat tercapai. Kombinasi dari

3 penggunaan bibit padi yang efisien dan pemberian pupuk berimbang akan memacu pertumbuhan dan peningkatan hasil padi. Kenyataannya di lapangan, banyak petani menggunakan pupuk kimia melewati batas anjuran dosis. Penggunaan pupuk kimia yang berkonsentrasi dan berdosis tinggi dapat menyebabkan pencemaran pada tanah, sehingga untuk penanaman periode selanjutnya pertumbuhan dan hasil padi akan mengalami ketidakstabilan. Hal ini disebabkan oleh substansi kimia yang merusak bahan organik di tanah sawah yang menyebabkan bahan organik dibutuhkan oleh padi mengalami kemerosotan. Kemerosotan ini menjadi penyebab utama ketidakstabilan dan penurunan hasil padi. Menurut Reijntjes et al. (1992) bahan organik berfungsi sebagai penyimpan unsur hara yang secara perlahan akan dilepaskan ke dalam larutan air tanah dan disediakan bagi tanaman. Bahan organik di dalam atau di atas tanah juga melindungi dan membantu mengatur suhu dan kelembapan tanah. Alhasil, akibat pemberian pupuk kimia secara terusmenerus dapat menyebabkan kehilangan bahan organik yang berdampak padi penurunan hasil padi. Upaya untuk meminimalisasi penggunaan pupuk kimia adalah dengan penggunaan pupuk organik. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari bahan organik yang bahan utamanya berasal dari sisa-sisa kotoran hewan (umumnya hewan ternak) dan tanaman yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman. Menurut Ismawati (2003) Kelebihan dari penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan OPT. Pemberian pupuk organik menjadikan vigor dan batang tanaman lebih kokoh sehingga menurunkan beberapa serangan OPT. Tercatat menurut BPS

4 (2013) lahan yang terkena serangan OPT meningkat pada tahun 2013 yaitu sebesar 96.754 ha (terjadi peningkatan 6089 ha). Selain itu, penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan cita rasa beras yang menyebabkan beras menjadi lebih pulen (Ismawati, 2003). Ismawati (2003) mengungkapkan kelebihan pupuk organik bagi tanah dapat memperbaiki kondisi kimia, biologis, dan fisik tanah, menambah kesuburan tanaman, pemakaiannya aman oleh manusia dan tidak mencemari lingkungan (pupuk kimia hanya terserap sebesar 30-60% oleh tanaman yang sisanya hilang di serap tanah atau hilang tercuci air). Oleh karena itu, penggunaan pupuk organik memiliki banyak keuntungan dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil padi sehingga dapat mengatasi masalah ketidakstabilan hasil produksi. Pupuk organik dibedakan menjadi dua, yakni pupuk cair dan padat. Pupuk organik padat adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik padat dengan hasil akhir berbentuk padat. Pemakaian pupuk organik padat ummnya dengan cara ditaburkan atau dibenamkan dalam tanah tanpa perlu dilarutkan dalam air (Ismawati, 2003). Pupuk organik cair adalah pupuk organik yang berbentuk larutan dan mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Umumnya penggunaan pupuk cair diaplikasikan melalui daun. Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka sangat diperlukan penelitian terhadap pengaruh jumlah bibit dan penggunaan pupuk organik, untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi.

5 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah pengaruh jumlah bibit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi? 2. Bagaimanakah pengaruh bentuk pupuk organik padat dan cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi 3. Bagaimanakah pengaruh jumlah bibit dan bentuk pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mendapatkan jumlah bibit terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi. 2. Untuk mendapatkan perbedaan pupuk organik padat dan cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi. 3. Untuk mendapatkan interaksi antara pupuk organik dan jumlah bibit per lubang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagi petani, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan pertimbangan dalam memutuskan penggunaan jumlah bibit dan bentuk pupuk organik untuk komoditas padi., 2. Bagi penelitian-penelitian sejenis guna sebagai bahan referensi atau sumber informasi.