BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang penting bagi bangsa Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. yang teratur dan berkelanjutan yang diperlukan untuk menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan bagi peserta didik (Ahira, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Elin Asrofah Qobtiah, 2013

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERMASALAHAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH. Oleh Tyas Aningrum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usaha pemerintah ke arah ini telah dilaksanakan dengan menambah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap warga negara.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk

Studi pelayanan perpustakaan sekolah menengah atas sebagai sumber belajar (studi kasus di SMA Negeri 7 Surakarta)

Perpustakaan sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah

BAB I PENDAHULUAN. mendorong setiap manusia dapat merespon semua perkembangan tersebut. logis, kreatif dan kemauan berkerjasama secara efektif.

Mengukur Kualitas Perpustakaan Sekolah Menggunakan :

Pentingnya Perpustakaan Sekolah Sebagai Pusat Sumber Belajar

BAB I PENDAHULUAN. membantu dan bermanfaat bagi lembaga-lembaga atau perusahaanperusahaan. Penyampaian informasi dengan website tidak membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Sumber Belajar bagi Siswa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perpustakaan adalah sebuah ruangan yang berisi beberapa susunan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. dengan sejumlah perangkat personalia, gedung, koleksi, serta anggarannya

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengguna perpustakaan. Penyediaan fasilitas yang memadai mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan potensi diri. Hal ini mengindikasikan bahwa pendidikan dapat. atau memproduksi sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan merupakan salah satu sarana dan sumber belajar yang efektif

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berkomunikasi di antara anggota masyarakat tidak akan dapat

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

TUGAS. Oleh : MEI ZAQI HILDAYANA

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Visi Misi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENDEKATKAN PUSTAKA KE SISWA DAN MENDEKATKAN SISWA KE PERPUSTAKAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

E-SCHOOL LIBRARY SEBAGAI MEDIA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Esai Terbaik dalam Lomba Menulis Esai Perpustakaan USD Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, di samping memiliki budi pekerti

BAB I PENDAHULUAN. Komputer merupakan salah satu sarana yang wajib dimiliki oleh semua

MAKALAH. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

2015 KONTRIBUSI KEBIJAKAN PENGADAAN KOLEKSI SIRKULASI TERHADAP PENINGKATAN FREKUENSI PEMINJAMAN BAHAN PUSTAKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Chynthia Paramitha, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

OPTIMALISASI FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PERPUSTAKAAN STKIP SILIWANGI TAHUN ANGGARAN 2016

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lina Nurliana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan, inventarisasi, katalogisasi, sirkulasi bahan pustaka, serta. pengelolaan data anggota dan statistik.

2016 PENGARUH HASIL PEMBINAAN PUSTAKAWAN SEKOLAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SMAN 3 CIMAHI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inggris perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari bahasa Latin

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia untuk membangun bangsa dan negara.

2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Lisna Nurhalisma, 2013

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar B el akang Pen eli tian

Manfaat perpustakaan sekolah menurut Bafdal (2009 : 5). adalah sebagai berikut:

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Juli - Desember 2017 Halaman ISSN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Di era saat ini, pendidikan sangatlah memiliki peranan yang penting.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan pelatihan dengan tujuan untuk mendapatkan bekal dasar

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa bukan hanya tugas pendidikan formal saja, tetapi pendidikan nonformal. terutama masyarakat sasaran pendidikan nonformal.

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I merupakan salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang menyelengarakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari sains yang menekankan pembelajaran yang

BAB IV ANALISIS RESPON SISWA TERHADAP FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING

B A B I V U r u s a n W a j i b P e r p u s t a k a a n

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Promosi Dan Minat Baca Terhadap Kunjungan Pemustaka Ke Perpustakaan SD SALMAN AL FARISI Bandung

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1..1Latar Belakang Masalah. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu jenis perpustakaan yang ada.

Kuesioner Penelitian PERSEPSI SISWA TERHADAP LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH: STUDI KASUS SMP NEGERI 3 MEDAN

TEKNOLGI INFORMASI BAGIAN DARI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN. Oleh: Drs. Habib, M.M. 2015

KONSTRUKSI SOSIAL MEMBACA BUKU PERPUSTAKAAN DI KALANGAN SISWA SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN 2014/2015. Bayu Aji Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

A. Analisis Perencanaan ( Planning ) Perpustakaan Berbasis Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta proses globalisasi.

SARANA DAN PRASARANA DI PERPUSTAKAAN SD NEGERI KOTAGEDE 3 YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UGM : INOVASI KEGIATAN DAN IMPAK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan sangat pesat dengan dukungan dari kemajuan teknologi yang semakin canggih akan berdampak pada kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan yang sebenarnya juga memberi gambaran akan kualitas ilmu pengetahuan. Tingkat keberhasilannya dipengaruhi oleh berbagai aspek mulai dari kurikulum, proses pembelajaran, penilaian, pendidik, tenaga kependidikan, pembiayaan, pengelolaan dan sarana prasarana. Sarana prasarana memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang sistem pembelajaran yang sekaligus akan menentukan kualitas pembelajaran itu sendiri. Salah satu sarana yang harus ada dan digunakan untuk menunjang efektifitas pembelajaran adalah perpustakaan. Perpustakaan didefinisikan sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun dengan koleksi dalam berbagai bentuk dan jenis yang disusun secara sistematis untuk digunakan bagi pengguna sesuai dengan keberadaaan perpustakaan tersebut. Batasan tersebut diperjelas oleh pendapat Bafadal (2011: 4) yang menyatakan perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah menengah, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan. 1

Prastowo (2012: 45) menjelaskan bahwa: Perpustakaan sekolah sesungguhnya adalah sarana penunjang pendidikan di sekolah yang berupa kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku. Darmono (2007: 2) menyatakan bahwa perpustakaan sebagai salah satu bentuk organisasi sumber belajar yang menghimpun berbagai informasi dalam bentuk buku dan bukan buku yang dapat dimanfaatkan oleh pemakai (guru, siswa, dan masyarakat) dalam upaya mengembangkan kemampuan dan kecakapannya. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagai pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi pemakainya. Fungsi perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar siswa dapat berjalan optimal seyogyanya didukung oleh penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakan yang ideal. Pengelolaan perpustakaan sekolah yang ideal memperhatikan standar nasional perpustakaan. Standar nasional perpustakaan terdiri atas: a) standar koleksi perpustakaan; b) standar sarana dan prasarana; c) standar pelayanan perpustakaan; d) standar tenaga perpustakaan; e) standar sumber pendanaan; f) standar pengelolaan dan pengembangan (Undang-Undang Perpustakaan nomor 43 tahun 2007 bab VII pasal 23). Keberadaan perpustakaan sekolah akan meningkatkan minat baca siswa untuk gemar membaca sehingga dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan. Perpustakaan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh siswa, bila siswa mempunyai minat untuk mengunjungi perpustakaan 2

sekolah. Beberapa faktor yang mempengaruhi minat siswa untuk mengunjungi perpustakaan, antara lain: adanya tugas dari guru, sarana dan prasarana yang memadai, lokasi yang strategis, dan pengelolaan perpustakaan yang baik. Perpustakaan menyediakan berbagai bahan pustaka yang sangat berguna bagi pelaksanaan dan peningkatan proses belajar mengajar di sekolah. Eksistensi perpustakaan diharapkan dapat menunjang proses kegiatan belajar mengajar, karena perpustakaan juga sebagai perangkat pelengkap pendidikan. SMA Negeri 12 Semarang merupakan salah satu sekolah negeri di Kota Semarang Propinsi Jawa Tengah dengan jumlah rombongan belajar sebanyak 30 rombel. Berdasarkan UU Perpustakaan Nomor 43 tahun 2007 dan Permendiknas Nomor 24 tahun 2007, SMA Negeri 12 Semarang sudah menyediakan sumber belajar termasuk perpustakaan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti diperoleh informasi bahwa perpustakaan SMA 12 Semarang merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan guru dan siswa untuk memperoleh bahan pustaka ilmu pengetahuan dan informasi. Perpustakaan sekolah ini pernah meraih juara ke-3 dalam lomba perpustakaan sekolah kelompok SMA tingkat kota Semarang pada tahun 2004. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa perpustakaan SMA 12 Semarang memiliki potensi untuk dikembangkan. Hasil observasi awal penelitian ditemukan kondisi faktual berkaitan dengan komponen perpustakaan di SMAN 12 Semarang mencakup: (1) Koleksi 3

perpustakaan; (2) sarana dan prasarana; (3) layanan perpustakaan; (4) tenaga perpustakaan; (5) pendanaan dan (6) pengelolaan dan pengembangan. Ditampilkan dalam bagan berikut ini: 4

Gambar 1.1 Model Awal Komponen Standar Perpustakaan Sekolah SMA Negeri 12 Semarang Koleksi 1. Buku teks pelajaran 2. Buku panduan pendidik 3. Buku referensi 4. Buku fiksi 5. Koleksi serial 6. Koleksi digital Pengadaan koleksi dari sekolah, bantuan pemerintah Sarana dan prasarana 1. Ruang di lantai dua 2. Buku 3. Perabot Sarana teknologi belum lengkap 4. Media pendidikan 5. Perlengkapan lain Layanan 1. Kurang prima 2. Ada tata cara layanan 3. Sirkulasi masih manual 4. Memanfaatkan sumber daya perpustakaan 5. Sebagian mengacu SNP 6. Belum ada kerjasama antarperpustakaan 7. Katalog on-line Tenaga perpustakaan 1. Kepala perpustakaan 2. Pustakawan 3. Tenaga teknis (belum bintek/ diklat) Pengelolaan dan pengembangan 1. Jarang ada lomba menulis resensi buku 2. Koleksi serial belum memiliki barcode 3. Koleksi digital belum diinventaris Pendanaan 1. APBN 2. APBD 3. Tidak ada dana dari: a. Komite b. Sumbangan masyarakat c. Kerja sama d. Bantuan luar negeri e. Hasil usaha jasa 5

Berdasarkan gambar model di atas dapat diterangkan bahwa struktur organisasi perpustakaan belum dilaksanakan sesuai dengan tugas dan fungsinya sesuai dengan enam komponen standar perpustakaan sekolah yaitu: 1) Koleksi buku. Pengadaan koleksi buku teks pelajaran, buku panduan pendidik, buku refrensi, buku fiksi, koleksi serial, koleksi digital di perpustakaan SMAN 12 Semarang sementara ini mengandalkan bantuan pemerintah. 2) Sarana dan prasarana belum lengkap. Ruang berada di lantai dua sehingga memerlukan waktu untuk mengakses perpustakaan. Sarana teknologi belum lengkap. Perabot mebelair model lama. Suasana di dalam perpustakaan kurang nyaman, ruang baca cenderung berantakan, terasa panas, penerangan redup menjadikan guru atau siswa tidak betah berlama-lama. 3) Layanan perpustakaan belum optimal. Infrastruktur yang dibutuhkan untuk pencarian dan pengolahan data serta layanan online dan offline masih terbatas ditunjukkan dengan fasilitas yang ditemui peneliti masih kurang terutama fasilitas berbasis teknologi seperti digital library dan penggunaan barcode untuk atribut koleksi buku. 4) Tenaga perpustakaan belum memadai. Ketersediaan tenaga perpustakaan belum memenuhi kebutuhan minimal baik dari segi kemampuan maupun kuantitas. Terdapat hanya satu orang pustakawan dengan latar belakang pendidikan D-2 Ilmu Perpustakaan dan untuk tenaga teknis menggunakan bantuan guru mapel yang diberi tugas tambahan mengelola perpustakaan. Keahlian dan keterampilan petugas dalam penerapan teknologi 6

informasi dan komunikasi masih rendah diindikasikan dengan penggunaan sistem konvensional antara pustakawan dan pengguna yang antara lain adalah siswa dalam melaksanakan proses transaksi maupun sirkulasi sehingga terkesan lambat. Kebijakan cenderung terpusat dan pasif. 5) Pendanaan belum maksimal. Alokasi anggaran untuk pengelolaan perpustakaan dan pengembangan sumber daya belum memadai ditunjukkan dengan keterbatasan dana yang masuk hanya berasal dari APBN dan APBD serta minimnya dana pelatihan kepustakaan bagi pustakawan atau guru yang berkompeten. 6) Pengelolaan dan pengembangan perpustakaan sekolah belum maksimal. Kondisi tersebut menjadikan minat siswa atau guru dalam menggunakan perpustakaan dan memanfaatkan sumber daya informasi yang dimiliki masih rendah ditunjukkan ketika terdapat waktu istirahat sebagian siswa memilih pergi ke kantin atau duduk di dalam kelas. Terdapat siswa atau guru masih memiliki persepsi bahwa perpustakaan sebagai unit pengadaan koleksi untuk menunjang tugas belajar semata dan mengabaikan fungsi sebagai pusat informasi dan pusat penelitian. Ditunjukkan jika berdekatan dengan waktu ulangan akhir semeter peminjaman buku menurun. Fenomena di atas menunjukkan bahwa pengelolaan perpustakaan sekolah di SMA Negeri 12 Semarang belum berjalan optimal, cenderung menggunakan sistem konvensional, kurang efektif dan efisien. Kondisi tersebut menjadikan pengelolaan perpustakaan sekolah di SMA Negeri 12 Semarang 7

tidak maksimal. Diperlukan model pengembangan komponen perpustakaan yang sesuai dengan standar pengelolaan perpustakaan sekolah sebagaimana termaktub dalam UU Perpustakaan No 43 Tahun 2007 mengenai standar nasional perpustakaan sekaligus linear dengan karakteristik sekolah. Diperkuat oleh pendapat Sutarno (2006: 79-120) bahwa pengelolaan dan pembinaan perpustakaan sekolah mencakup aspek struktur organisasi, aspek koleksi, aspek pelayanan, aspek sarana dan prasarana, aspek sumber daya manusia, aspek anggaran serta aspek manajerial. Pengembangan model komponen perpustakaan sekolah di SMA Negeri 12 Semarang diharapkan mampu mengadopsi semua aspek tersebut untuk mewujudkan pengelolaan perpustakaan yang kreatif dan inovatif. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa model pengembangan komponen standar perpustakaan sekolah menjadi dasar penting dalam meningkatkan pembinaan perpustakaan sekolah. Hal itu menjadikan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai model pengembangan komponen standar perpustakaan sekolah, di samping terbatasnya hasil penelitian yang mengkaji mengenai model pengembangan komponen standar perpustakaan sekolah khususnya di tingkat SMA. 8

1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana model pengembangan komponen standar perpustakaan sekolah di SMA Negeri 12 Semarang? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model komponen standar perpustakaan sekolah di SMA Negeri 12 Semarang. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat teoritis a) Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang model pengembangan komponen standar perpustakaan sekolah yang kreatif dan inovatif. b) Hasil penelitian dapat memberikan bukti empiris terhadap pentingnya model pengembangan komponen standar perpustakaan sekolah yang kreatif dan inovatif dapat meningkatkan potensi perpustakaan sekolah. 1.4.2 Manfaat praktis a) Bagi pustakawan diharapkan dapat membantu mempermudah pengelolaan perpustakaan di sekolah. b) Memacu guru mata pelajaran untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengelolaan perpustakaan sekolah. c) Bagi siswa agar termotivasi menggunakan fasilitas on line dan off line di perpustakaan sekolah. 9

d) Bagi kepala sekolah, dapat mendukung komponen pengelolaan perpustakaan sebagi suatu dukungan sistem terselenggaranya program pembinaan dan pengembangan perpustakaan sekolah. 1.5 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan Spesifikasi produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah berupa model pengembangan komponen standar perpustakaan sekolah. Model pengembangan komponen standar perpustakaan sekolah yang dimaksud adalah mengembangkan enam komponen standar perpustakaan sekolah mencakup koleksi buku, sarana dan prasarana pendukung, layanan, tenaga perpustakaan, pendanaan, dan tahapan nyata pengelolaan dan pengembangan sehingga mampu memaksimalkan fungsi perpustakaan bagi pengguna. 1.6 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan Model pengembangan komponen standar perpustakaan sekolah ini memiliki keterbatasan sebagai berikut: 1.6.1 Model pengembangan komponen standar perpustakaan sekolah akan mudah diterapkan oleh pustakawan serta staf sekolah lainnya jika dilakukan secara bertahap. 1.6.2 Pengetahuan perpustakaan dapat diperoleh melalui pengalaman langsung dan tidak langsung 10

yang diperoleh melalui cara pendidikan, pelatihan dan partisipasi langsung. 1.6.3 Pengelolaan perpustakaan sekolah dengan cara kreatif dan inovatif akan mampu memaksimalkan fungsi perpustakaan bagi pengguna. 11