BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Peningkatan pembangunan tersebut berlangsung diberbagai bidang,

TUGAS AKHIR ANALISA WAKTU ANGKUT TERHADAP OPTIMASI PENEMPATAN GROUP TOWER CRANE

Optimasi Penempatan Group Tower Crane pada Proyek Pembangunan My Tower Surabaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMASI PENEMPATAN GROUP TOWER CRANE PADA PROYEK PEMBANGUNAN MY TOWER SURABAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply

JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Ketekniksipilan dan Lingkungan

Dosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi, ST, MT, PhD Yusroniya Eka Putri, ST, MT ARIEF HADI PRANATA

8,70 menit perlantainya untuk semua pekerjaan. Kata kunci : Tower Crane, Konflik Indek (NC), Keseimbangan Beban Kerja (σ).

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA

BAB III METODOLOGI. penjelas dalam suatu perumusan masalah. Data sekunder berupa perhitungan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menimbulkan masalah bagi para pekerja dibidang kontruksi. Karena

BAB III METODOLOGI PERANGANGAN

TUGAS AKHIR PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT. Oleh : Muhammad Ridha

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Pengolahan Data. Penyajian Data. Perbandingan Data.

Optimasi (Equal) Site Layout Menggunakan Multi Objectives Function Pada Proyek The Samator Surabaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil disimpulkan untuk tugas akhir ini diantaranya :

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

ANALISA PERBANDINGAN WAKTU DAN PRODUKTIVITAS PENGECORAN MENGGUNAKAN CONCRETE BUCKET

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. macam metodologi. Metodologi adalah suatu kombinasi tertentu yang meliputi

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

DAFTAR ISI PERNYATAAN...

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) D-131

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB III: TINJAUAN KHUSUS PROYEK

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

Optimasi Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function pada Proyek Pembangunan Transmart Rungkut Surabaya

Optimasi Site Layout pada Proyek Pembangunan Apartemen Pavilion Permata Tower 2

BAB 3 STUDI LAPANGAN. Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan. pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan cermat.

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB I PENDAHULUAN. proyek yang berhasil adalah penggunaan biaya yang efisien. Material adalah salah

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (Juli, 2014) ISSN: ( Print)

Optimasi Tata Letak Fasilitas Menggunakan Metode Multi Objective Function pada Pembangunan Proyek Apartemen Nine Residence Jakarta

Optimasi (Unequal) Site Layout Menggunakan Multi-Objectives Function Pada Proyek Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya Surabaya

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang


BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB 4 STUDI KASUS. Untuk studi kasus mengenai tinjauan jumlah tower crane yang digunakan pada

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB I PENDAHULUAN. sedang menggalakkan proyek pembangunan di segala bidang untuk dapat

PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DALAM RANGKA EFISIENSI BIAYA PENEMPATAN TOWER CRANE PADA MULTI PROYEK

STUDI LITERATUR PROSEDUR PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN BIAYA UNTUK PEKERJAAN FLOOR HARDENER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV DATA DAN ANALISA. pengembangan dari gedung existing yaitu gedung Bimantara MNC Tower

BAB 1 PENDAHULUAN. Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada

BAB IV ALAT DAN BAHAN


Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. 1, Vol. 1, Maret 2014

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. terhitung mulai dari tanggal 07 Oktober 2013 sampai dengan 07 Desember 2013

LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK APARTEMEN CITY LIGHT CIPUTAT TANGERANG SELATAN

PROYEK AKHIR RC

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement

BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

PEMBANGUNAN GEDUNG PENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES RI II JAKARTA SELATAN JL. HANG JEBAT III KEBAYORAN BARU JAKARTA PUSAT

OPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI-OBJECTIVES FUNCTION PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERPADU TAHAP III POLITEKNIK NEGERI MALANG

PROGRAM PERHITUNGAN EFEKTIVITAS WAKTU DAN BIAYA PEMAKAIAN TOWER CRANE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Proyek konstruksi telah menjadi kompleks pada beberapa tahun terakhir ini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Desain untuk menempuh jenjang Strata 1 (satu). Dimana kerja praktek tersebut memilik

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN

DAFTAR ACUAN. Sites Through Gis And Bim Integration. Journal of. Information Technology in Construction, 17,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan alat berat jenis Tower Crane pada proyek-proyek

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK LAND DESKTOP 2006 Veronica Dwiandari S. NRP:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menentukan Topik Permasalahan : Komparasi Metode Konstruksi. Studi Literatur. Pengumpulan Data.

BAB II STUDI PUSTAKA

Laporan Kerja Praktik Nusa Konstruksi Enjiniring - Proyek Apartemen Ciputra International Tower 4&5 BAB 3 TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. pengamatan struktur plat lantai, pengamatan struktur core lift.

BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR

BAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Pengolahan Data. Penyajian Data. Perbandingan Data.

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS LUFFING CRANE DENGAN HAMMER HEAD CRANE PADA PROYEK HIGH RISE BUILDING STUDI KASUS: MENARA ASTRA PROJECT, JAKARTA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2015), ( Print)

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

Pertemuan 8 KUBAH TRUSS BAJA

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Penelitian ini berupa pengoptimalan titik lokasi tower crane yang ada di lapangan. Mencari titik lokasi tower crane yang memiliki keseimbangan kerja (σ), total waktu angkut dan perbedaan waktu angkut pada setiap lantai yang paling efisien dengan merubah skenario penempatan tower crane. Pada bab metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang data, teknik analisa, variable penelitian, dan langkah pengelolahan data yang digunakan. Setiap tahapan akan dijelaskan hingga mendapatkan tujuan penelitian yang diinginkan. 3.2. Data Data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi jenis data, sumber data dan metode pengumpulan data untuk tahapan analisa titik lokasi tower crane. 3.2.1 Jenis Data dan Sumber Data a) Data Primer Data primer meliputi informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung lokasi proyek dan aktivitas tower crane di lapangan dan wawancara pihak kontraktor. 18

b) Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari pihak konstruksi berupa data yang berhubugan dengan aktivitas tower crane, spesifikasi tower crane dan gambar kerja bangunan. 3.2.2 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni : a) Studi Lapangan Pengumpulan data studi lapangan dilakukan dengan mendapatkan data-data dari pengamatan langsung dilokasi proyek mengenai aktivitas tower crane dan wawancara pihak kontraktor. b) Studi Pustaka Pengumpulan data secara studi pustaka adalah pengumpulan data dengan cara membaca literatur yang dapat berupa buku, jurnal, artikel ataupun yang lainnya yang berhubungan dengan penempatan titik lokasi tower crane. 3.3. Teknik Analisa Analisa tower crane tunggal menjadi awal proses analisa penempatan lokasi group tower crane. Kemudian menentukan supply point dan demand point dari tower crane tunggal. Antara supply point dan demand point akan membentuk suatu pekerjaan (task), kemudian dianalisa waktu angkut dan kedekatan pada setiap pekerjaan sehingga membentuk suatu kelompok pekerjaan. Ketika 19

kedekatan antara pekerjaan satu dengan yang lain terlalu jauh atau di luar radius tower crane, maka dibutuhkan tower crane yang lain. Kelompok pekerjaan yang terbentuk akan membentuk feasible area pada penempatan lokasi tower crane. Setelah analisa kelompok pekerjaan ditinjau kemudian dilanjutkan dengan analisa letak group tower crane yang memberikan hasil yang optimal. 3.4. Variable Penelitian Terdapat 3 (tiga) variable yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan tujuan dari penelitian yaitu waktu perjalanan pengait untuk melakukan pekerjaan, Waktu pengangkutan pengait crane ke i dan c. Keseimbangan beban kerja pada waktu pengangkutan crane. Persamaan yang digunakan untuk analisa perhitungan dalam penelitian ini antara lain (Tam dan Leung, 2008): a. waktu perjalanan pengait untuk melakukan pekerjaan ( ) = ( ) + ( ) ( ) = ( ) + ( ) = ( ) + ( ) = = ( ) ( ) 1 = max(, ) + min(, ) 2 = max(, ) + min(, ) 20

= ( ) ( ) =. cos ( ( ) ( ) ( ). ( ) ) = max(, ) + min(, ) Dimana : : Waktu perjalanan vertikal pengait tanpa beban : Waktu perjalanan vertikal pengait dengan beban : Waktu pergerakan radial trolley : Waktu pergerakan tangensial pengait : Waktu perjalanan horizontal pengait : Derajat koordinasi pergerakan pengait dalam arah radial dan tangensial pada bidang horizontal ( 0 sd 1) : Derajat koordinasi pergerakan pengait dalam arah radial dan tangensial pada bidang vertikal ( 0 sd 1) b. Waktu pengangkutan pengait crane ke i =.. ( 1 + 2 + 3 + 4 ) Dimana : : Waktu pengangkutan pengait crane ke - i : variabel binary : jumlah angkatan 1 : waktu perjalanan pengait tanpa beban 2 : waktu perjalanan pengait dengan beban 21

pekerjaan pengangkutan beton ditinjau pada elevasi +0.0 meter. Karena pada elevasi tersebut pekerjaan sudah menggunkan bantuan tower crane. 3.6. Langkah Pengelolahan Data Penentuan titik optimal lokasi tower crane dengan melakukan pemodelan titik penempatan tower crane dengan metode try and error. Tahapan penentuan skenario penempatan tower crane seperti berikut : Langkah 1 Menentukan titik koordinat supply, demand, dan tower crane pada kondisi aktual di lapangan. Langkah 2 Mengasumsikan zona yang memungkinkan setiap tower crane untuk melakukan pekerjaan berdasarkan radius jangkauannya. Kemudian memeriksa total waktu angkut, dan nilai kesimbangan kerja atau standar deviasi waktu angkut pada titik lokasi tower crane aktual sebagai acuan. Langkah 3 Memodifikasi titik lokasi tower crane dengan metode try and error, kemudian menentukan distribusi pekerjaan pada kondisi titik tower crane yang telah dirubah skenario titik penempatannya. 24

Langkah 4 Memerikasa nilai total waktu angkut, dan nilai kesimbangan kerja atau standar deviasi waktu angkut titik lokasi tower crane yang baru, apakah lokasi tersebut sudah optimal. Selisih waktu pengangkutan tower crane per lantai Mengetahui perbedaan waktu pengangkutan tower crane pada setiap lantai. 3.7. Menentukan Titik Supply dan Titik Demand Titik supply yang menjadi titik penyedia material harus ditempatkan pada lokasi strategis agar proses pengangkutan yang dibantu tower crane ke titik demand memiliki waktu yang efisien. Titik supply pada proyek ini meliputi titik penyediaan besi dan beton dan titik demand berupa kolom. Titik tersebut didapat dengan cara : 1. Membuat grid pada gambar kerja, denah kolom sebagai acuan pembuatan grid. 2. Menentukan titik koordinat setiap titik suplly dan titik demand. 3.8. Mengasumsikan Zona Kerja Tower Crane Pembagian zona kerja bertujuan untuk mencegah terjadinya over load kerja pada setiap tower crane. Tahap mengasumsikan zona kerja tower crane antara lain : 1. Menentukan radius kerja atau jangkauan lengan setiap tower crane. 25

2. Membagi zona kerja setiap tower crane berdasarkan radiusnya. 3. Wawancara pihak kontraktor dibutukan untuk memastikan zona kerja sesuai di lapangan. 3.9. Modifikasi Titik Tower Crane Dalam modifikasi skenario penempatan titik tower crane dibagi menjadi tahap yaitu : 1. Menentukan zona kosong atau lokasi yang memungkinkan diletakkan tower crane dari gambar kerja. 2. Memindahkan titik tower crane dengan metode try and error pada zona kosong tanpa merubah gambar kerja dan mengganggu bangunan di sekitar proyek. 26

3.10. Bagan Alir Penelitian Judul : analisa waktu angkut terhadap optimasi penempatan group tower crane (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Apartement Grand Jati Juction ) Studi Literatur Pengumpulan Data Penelitian Data Primer : Data Sekunder: Pengamatan dilapangan Wawancara Gambar Layout dan Gambar Kerja Spesifikasi Tower Crane Input data titik awal atau acuan tower crane Menghitung waktu angkut total dan keseimbangan kerja (σ) Merubah skenario penempatan titik tower crane Tidak σ < σ titik acuan awal Mengetahui selisih waktu angkut yang dilakukan tower crane pada setiap lantai Mengetahui titik penempatan tower crane dengan total waktu angkut dan keseimbangan kerja (σ) terkecil dan selisih waktu angkut setiap lantai Kesimpulan dan Saran Gambar 3.3. Bagan Alir Penelitian (Sumber : Olahan Sendiri) 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Umum Proyek Nama Proyek Lokasi Pemilik Proyek Kontraktor Perencana Arsitek Kontraktor Perencana Struktur Lingkup Pekerjaan Tinggi Bangunan : THE GRAND JATI JUCTION : Jalan Perintis Kemerdekaan Medan : PT. MAHARDIKA AGUNG LESTARI : PT. MAGETIKA INTERNATIONAL : PT. DACORAL : Struktur : + 126 m Luas Total Bangunan : 168.934 m 2 Jumlah Lantai : 39 Lantai dan 1 Latai Semi Basement Untuk pembangunan yang membutuhkan pengangkutan material dengan frekuensi yang tinggi sangat membutuhkan bantuan alat berat berupa tower crane. Tower crane akan membantu proses pengangkutan lebih cepat dan berdampak pada waktu pembangunan proyek. Penentuan lokasi titik tower crane harus direncanakan dengan tepat agar mendapatkan waktu pegangkutan yang efisien. Titik lokasi tower crane, suplly point, demand point dapat dilihat berdasarkan grid pada gambar kerja pembangunan Grand Jati Juction. Titik supply pada proyek ini meliputi titik penyediaan besi dan beton dan titik demand berupa kolom. 28

4.2. Titik Supply dan Titik Demand Bangunan ini demand pada setiap memiliki 4 bagian tipikal yang mempengaruhi jumlah titik lantai. Untuk menentukan waktu perjalanan tower crane, maka digunakan koordinat sebagai acuan titik supply dan titik demand, lalu nantinya akan digunakan sebagai variabel dalam perhitungan. Gambar 4.1. Denah Kolom Lantai 1-6 (Sumber : Dokumen Proyek) 29

milimeter di lapangan. Koordinat tower crane dapat dilihat pada tabel 4.1 dan koordinat titik supply terdapat pada tabel 4.2. Tabel 4.1. Koordinat Eksisting Tower Crane Tower Crane 1 Tower Crane 2 Tower Crane 3 X Y X Y X Y 83940 101720 22000 101720 51970 26000 Sumber : Olahan Sendiri Titik Supply 1 Tabel 4.2. Koordinat Eksisting Titik Supply Titik Supply 2 Titik Supply 3 Titik Supply 4 X Y X Y X Y X Y 51970 104220 103940 104220 2000 104220 51970 3000 Sumber : Olahan Sendiri Keterengan titik supply (S) : S1 : Titik supply besi S2 : Titik supply truk mixer 1 S3 : Titik supply truk mixer 2 S4 : Titik suplly truck mxer 3 koordinat titik demand berupa kolom diperoleh dari grid yang digunakan pada bangunan dapat dilihat pada tabel 4.3 sampai tabel 4.6 : Task Tabel 4.3. Koordinat Titik Demand Lantai 1-6 Titik Koordinat Titik Koordinat Titik Titik Task Kerja Kerja X Y X Y 1 A-13 2000 88467 38 E-14 26000 94970 2 A-14 2000 94967 39 E-15 26000 99220 3 A-15 2000 99217 40 G'-4 33000 30000 4 A'-4 3697 30000 41 G'-5 33000 37300 5 A'-5 3697 37300 42 G'-6 33000 44650 33

Titik Koordinat Lanjutan Tabel 4.3. Titik Koordinat Task Titik Titik Task Kerja Kerja X Y X Y 6 A'-6 3697 44650 43 G'-8 33000 52650 7 A'-8 3697 52650 44 G'-9 33000 60650 8 A'-9 3697 60650 45 G'-10 33000 68650 9 A'-10 3697 68650 46 G'-11 33000 76650 10 A'-11 3697 76650 47 G-12 34000 84650 11 A'-12 3697 84650 48 G-13 34000 88470 12 B-14 10000 94970 49 H-6 36886 44650 13 B-15 10000 99220 50 H-12 38000 84650 14 C-4 11697 30000 51 H-13 38000 88470 15 C-5 11697 37300 52 I-4 40970 30000 16 C-6 11697 44650 53 I-5 40970 37300 17 C-8 11697 52650 54 I-9 40970 60650 18 C-9 11697 60650 55 I-10 40970 68650 19 C-10 11697 68650 56 I-11 40970 76650 20 C-11 11697 76650 57 J-12 46000 84647 21 D-4 18000 30000 58 J-13 46000 88467 22 D-5 18000 37300 59 J-14 46000 94967 23 D-6 18000 44650 60 J-15 46000 99217 24 D-9 18000 60650 61 J'-1 48970 9000 25 D-10 18000 68650 62 J'-2 48970 15756 26 D-11 18000 76650 63 J'-3 48970 23756 27 D-14 18000 94970 64 J'-4 48970 30000 28 D-15 18000 99220 65 J'-5 48970 37300 29 E-4 26000 30000 66 J'-6 48970 44650 30 E-5 26000 37300 67 J'-8 48970 52650 31 E-6 26000 44650 68 J'-9 48970 60650 32 E-8 26000 52650 69 J'-10 48970 68650 33 E-9 26000 60650 70 J'-11 48970 76650 34 E-10 26000 68650 71 J'-12 48970 84650 35 E-11 26000 76650 72 J'-13 48970 88470 36 E-12 26000 84650 73 J'-14 48970 94970 37 E-13 26000 88470 74 J'-15 48970 99220 110 P-4 79940 30000 112 P-6 79940 44650 111 P-5 79940 37300 113 P-8 79940 52650 75 K'-1 56970 9000 114 P-9 79940 60650 76 K'-2 56970 15756 115 P-10 79940 68650 77 K'-3 56970 23756 116 P-11 79940 76650 34

Titik Koordinat Lanjutan Tabel 4.3. Titik Koordinat Task Titik Titik Task Kerja Kerja X Y X Y 78 K'-4 56970 29997 117 P-12 79940 84650 79 K'-5 56970 37297 118 P-13 79940 88470 80 K'-6 56970 44647 119 P-14 79940 94970 81 K'-8 56970 52647 120 P-15 79940 99220 82 K'-9 56970 60647 121 Q-4 87940 30000 83 K'-10 56970 68647 122 Q-5 87940 37300 84 K'-11 56970 76647 123 Q-6 87940 44650 85 K'-12 56970 84647 124 Q-9 87940 60650 86 K'-13 56970 88467 125 Q-10 87940 68650 87 K'14 56970 94967 126 Q-11 87940 76650 88 K'-15 56970 99217 127 Q-14 87940 94970 89 K-12 59940 84650 128 Q-15 87940 99220 90 K-13 59940 88470 129 R-4 94243 30000 91 K-14 59940 94970 130 R-5 94243 37300 92 K-15 59940 99220 131 R-6 94243 44650 93 L-4 64970 30000 132 R-8 94243 52650 94 L-5 64970 37300 133 R-9 94243 60650 95 L-9 64970 60650 134 R-10 94243 68650 96 L-10 64970 68650 135 R-11 94243 76650 97 L-11 64970 76650 136 S-14 95940 94970 98 M-6 69171 44650 137 S-15 95940 99220 99 M-12 67940 84650 138 T-4 102243 30000 100 M-13 67940 88470 139 T-5 102243 37300 101 N-12 71940 84650 140 T-6 102243 44650 102 N-13 71940 88470 141 T-8 102243 52650 103 N'-4 72970 30000 142 T-9 102243 60650 104 N'-5 72970 37300 143 T-10 102243 68650 105 N'-6 72970 44650 144 T-11 102243 76650 106 N'-8 72970 52650 145 T-12 102243 84650 107 N'-9 72970 60650 146 T'-13 103940 88470 108 N'-10 72970 68650 147 T'-14 103940 94970 109 N'-11 72970 76650 148 T'-15 103940 99220 Sumber : Olahan Sendiri 35

Tabel 4.4. Koordinat Titik Demand Lantai 7-8 Titik Koordinat Titik Koordinat Task Titik Titik Task Kerja Kerja X Y X Y 1 A-6 2000 44650 26 E-15 26000 99220 2 A-8 2000 52650 27 G'-4 33000 30000 3 A-9 2000 60650 28 G'-5 33000 37300 4 A-10 2000 68650 29 G'-6 33000 44650 5 A-11 2000 76650 30 G'-8 33000 52650 6 A-12 2000 84650 31 G-12 34000 84650 7 A-13 2000 88470 32 G-13 34000 88470 8 A-14 2000 94970 33 H-6 36886 84650 9 A-15 2000 99220 34 H-12 38000 84650 10 B-14 10000 94970 35 H-13 38000 88470 11 B-15 10000 99220 36 I-4 40970 30000 12 C-6 11697 44650 37 I-5 40970 37300 13 C-8 11697 52650 38 J-12 46000 84647 14 C-9 11697 60650 39 J-13 46000 88467 15 C-10 11697 68650 40 J-14 46000 94967 16 C-11 11697 76650 41 J-15 46000 99217 17 D-6 18000 44650 42 J'-4 48970 30000 18 D-9 18000 60650 43 J'-5 48970 37300 19 D-10 18000 68650 44 J'-6 48970 44650 20 D-11 18000 76650 45 J'-8 48970 52650 21 D-14 18000 94970 46 J'-12 48970 84650 22 D-15 18000 99220 47 J'-13 48970 88470 23 E-12 26000 84650 48 J'-14 48970 94970 24 E-13 26000 88470 49 J'-15 48970 99220 25 E-14 26000 94970 50 K'-4 56970 29997 51 K'-5 56970 37297 75 P-14 79940 94970 52 K'-6 56970 44647 76 P-15 79940 99220 53 K'-8 56970 52647 77 Q-6 87940 44650 54 K'-12 56970 84647 78 Q-9 87940 60650 55 K'-13 56970 88467 79 Q-10 87940 68650 56 K'14 56970 94967 80 Q-11 87940 76650 57 K'-15 56970 99217 81 Q-14 87940 94970 58 K-12 59940 84650 82 Q-15 87940 99220 59 K-13 59940 88470 83 R-6 94243 44650 60 K-14 59940 94970 84 R-8 94243 52650 61 K-15 59940 99220 85 R-9 94243 60650 62 L-4 64970 30000 86 R-10 94243 68650 36

Titik Koordinat Lanjutan Tabel 4.4. Titik Koordinat Task Titik Titik Task Kerja Kerja X Y X Y 63 L-5 64970 37300 87 R-11 94243 76650 64 M-6 69171 52650 88 S-14 95940 94970 65 M-12 67940 84650 89 S-15 95940 99220 66 M-13 67940 88470 90 T'-6 103940 44650 67 N-12 71940 84650 91 T'-8 103940 52650 68 N-13 71940 88470 92 T'-9 103940 60650 69 N'-4 72970 30000 93 T'-10 103940 68650 70 N'-5 72970 37300 94 T'-11 103940 76650 71 N'-6 72970 44650 95 T'-12 103940 84650 72 N'-8 72970 52650 96 T'-13 103940 88470 73 P-12 79940 84650 97 T'-14 103940 94970 74 P-13 79940 88470 98 T'-15 103940 99220 Sumber : Olahan Sendiri Tabel 4.5. Koordinat Titik Demand Lantai 9-28 Titik Koordinat Titik Koordinat Task Titik Titik Task Kerja Kerja X Y X Y 1 A-6 2000 44650 25 E-14 26000 94970 2 A-8 2000 52650 26 E-15 26000 99220 3 A-9 2000 60650 27 G'-4 33000 30000 4 A-10 2000 68650 28 G'-5 33000 37300 5 A-11 2000 76650 29 G'-6 33000 44650 6 A-12 2000 84650 30 G'-8 33000 52650 7 A-13 2000 88470 31 G-12 34000 84650 8 A-14 2000 94970 32 G-13 34000 88470 9 A-15 2000 99220 33 H-6 36886 84650 10 B-14 10000 94970 34 H-12 38000 84650 11 B-15 10000 99220 35 H-13 38000 88470 12 C-6 11697 44650 36 I-4 40970 30000 13 C-8 11697 52650 37 I-5 40970 37300 14 C-9 11697 60650 38 J-12 46000 84647 15 C-10 11697 68650 39 J-13 46000 88467 16 C-11 11697 76650 40 J-14 46000 94967 17 D-6 18000 44650 41 J-15 46000 99217 18 D-9 18000 60650 42 J'-4 48970 30000 37

Lanjutan Tabel 4.5. Task Titik Titik Koordinat Titik Titik Koordinat Kerja Task Kerja X Y X Y 19 D-10 18000 68650 43 J'-5 48970 37300 20 D-11 18000 76650 44 J'-6 48970 44650 21 D-14 18000 94970 45 J'-8 48970 52650 22 D-15 18000 99220 46 K'-4 56970 29997 23 E-12 26000 84650 47 K'-5 56970 37297 24 E-13 26000 88470 48 K'-6 56970 44647 49 K'-8 56970 52647 70 Q-9 87940 60650 50 K-12 59940 84650 71 Q-10 87940 68650 51 K-13 59940 88470 72 Q-11 87940 76650 52 K-14 59940 94970 73 Q-14 87940 94970 53 K-15 59940 99220 74 Q-15 87940 99220 54 L-4 64970 30000 75 R-6 94243 44650 55 L-5 64970 37300 76 R-8 94243 52650 56 M-6 69171 52650 77 R-9 94243 60650 57 M-12 67940 84650 78 R-10 94243 68650 58 M-13 67940 88470 79 R-11 94243 76650 59 N-12 71940 84650 80 S-14 95940 94970 60 N-13 71940 88470 81 S-15 95940 99220 61 N'-4 72970 30000 82 T'-6 103940 44650 62 N'-5 72970 37300 83 T'-8 103940 52650 63 N'-6 72970 44650 84 T'-9 103940 60650 64 N'-8 72970 52650 85 T'-10 103940 68650 65 P-12 79940 84650 86 T'-11 103940 76650 66 P-13 79940 88470 87 T'-12 103940 84650 67 P-14 79940 94970 88 T'-13 103940 88470 68 P-15 79940 99220 89 T'-14 103940 94970 69 Q-6 87940 44650 90 T'-15 103940 99220 Sumber : Olahan Sendiri Task Tabel 4.6. Koordinat Titik Demand Lantai 9-38 Titik Koordinat Titik Koordinat Titik Titik Task Kerja Kerja X Y X Y 1 A-6 2000 44650 18 D-9 18000 60650 2 A-8 2000 52650 19 D-10 18000 68650 3 A-9 2000 60650 20 D-11 18000 76650 38

Titik Koordinat Lanjutan Tabel 4.6. Titik Koordinat Task Titik Titik Task Kerja Kerja X Y X Y 4 A-10 2000 68650 21 D-14 18000 94970 5 A-11 2000 76650 22 D-15 18000 99220 6 A-12 2000 84650 23 E-12 26000 84650 7 A-13 2000 88470 24 E-13 26000 88470 8 A-14 2000 94970 25 E-14 26000 94970 9 A-15 2000 99220 26 E-15 26000 99220 10 B-14 10000 94970 27 G-12 34000 84650 11 B-15 10000 99220 28 G-13 34000 88470 12 C-6 11697 44650 29 H-12 38000 84650 13 C-8 11697 52650 30 H-13 38000 88470 14 C-9 11697 60650 31 J-12 46000 84647 15 C-10 11697 68650 32 J-13 46000 88467 16 C-11 11697 76650 33 J-14 46000 94967 35 K-12 59940 84650 52 Q-15 87940 99220 36 K-13 59940 88470 53 R-6 94103 44650 37 K-14 59940 94970 54 R-8 94103 52650 38 K-15 59940 99220 55 R-9 94103 60650 39 M-12 67940 84650 56 R-10 94103 68650 40 M-13 67940 88470 57 R-11 94103 76650 41 N-12 71940 84650 58 S-14 95940 94970 42 N-13 71940 88470 59 S-15 95940 99220 43 P-12 79940 84650 60 T'-6 103940 44650 44 P-13 79940 88470 61 T'-8 103940 52650 45 P-14 79940 94970 62 T'-9 103940 60650 46 P-15 79940 99220 63 T'-10 103940 68650 47 Q-6 87940 44650 64 T'-11 103940 76650 48 Q-9 87940 60650 65 T'-12 103940 84650 49 Q-10 87940 68650 66 T'-13 103940 88470 50 Q-11 87940 76650 67 T'-14 103940 94970 51 Q-14 87940 94970 68 T'-15 103940 99220 Sumber : Olahan Sendiri Waktu jeda pengangkatan (Load Delay) adalah waktu jeda dimana tower crane siap untuk mengangkut setelah material terkait pada hook tower crane. Sedangkan waktu jeda pembongkaran (Unload Delay) artinya waktu jeda dimana 39

Material Load Delay Unload Delay Beton 2 menit 4 menit Besi 3 menit 5 menit

Titik Koordinat Titik Kerja X Y SL 51970 64650

4.4. Menghitung Total Waktu Angkut dan Keseimbangan Beban Kerja ( ) Pada tahap ini total waktu angkut dan keseimbangan beban kerja ( ) sudah dapat diketahui dengan menggunakan persamaan yang terdapat pada BAB III. Nilai yang dihitung mulai dari lantai lantai 1 hingga lantai 38. kemudian memodifikasi skenario penempatan titik tower crane dengan metode try and error tanpa merubah titik supply dan titik SL. Selanjutnya mengulang tahapan yang telah dijelaskan di atas hingga mendapatkan total waktu angkut dan keseimbangan beban kerja ( ) pada masing-masing skenario. Nilai hasil perhitungan harus memiliki nilai standar deviasi ( ) beban kerja dan total waktu angkut minimum. Titik koordinat skenario dapat dilihatpada tabel 4.9. Tabel 4.9. Koordinat Skenario Titik Tower Crane Tititk Koordinat Tititk Koordinat Tititk Koordinat Skenario TC1 TC2 TC3 X Y X Y X Y Original 83940 101720 22000 101720 51970 26000 1 91940 101720 14000 101720 51970 26000 2 99940 101720 6000 101720 51970 26000 3 75940 101720 30000 101720 51970 26000 Sumber : Olahan Sendiri Selanjutnya ditentukan contoh perhitungan yang diambil dari pekerjaan pada grid berikut : Contoh 1 Waktu angkat pekerjaan dari S1 (103940; 104220) ke K-15 (59940 ; 99220) dengan posisi awal TC1 pada (83940; 101720). Digunakan α : 0,25, β : 1, kecepatan vertikal (Vv) adalah 100 m/menit saat kosong, 50 m/menit saat penuh dan kecepatan gerak horizontal radial pengait Va sebesar 50 m/menit. Kecepatan 45

putar lengan kerja antara 0-0,8 rad/menit dan dipakai Vω sebesar 0,8 rpm. Sesuai standar, load delay dari material besi adalah 3 menit. Sedangkan unload delay sebesar 5 menit. Elevasi titik supply beton 0,0 m dan elevasi titik demand 0,5 m. Penyelesaian : a. waktu perjalanan pengait untuk melakukan pekerjaan ( ) = ( ) + ( ) = (59940 83940) + (99220 101720) = 24129,857 mm ( ) = ( ) + ( ) = (103940 83940) + ( 104220 101720) = 20155,644 mm = ( ) + ( ) = (59940 103940) + (99220 104220) = 44283,18 mm = ( ) ( ) =, /, / = 0,072258 menit =. cos ( ( ) ( ) ( ). ( ) ) = 1 0,8. cos ( 44283,182 24129,857 2 20155,644 2 2 ( 24129,857. 20155,644 ) ) = 0,025703 menit = max(, ) + min(, ) = 0,072258 + 0,25. 0,025703 = 0,043768 menit 46

= = ( ) ( ) =, = 0,005 menit =, = 0,01 menit 1 = max(, ) + min(, ) = 0,043768 + 1. 0,005 = 0,048768 menit 2 = max(, ) + min(, ) = 0,043768 + 1. 0,01 = 0,053768 menit t4 T t3 = 3 menit = 5 menit = t1 + t2 + t3 + t4 = 0,048768+ 0,053768 + 3 + 5 = 6,102536 menit Contoh 2 Waktu angkat pekerjaan dari S1 (103940; 104220) ke K-15 (59940 ; 99220) dengan posisi awal TC1 pada (83940; 101720). Digunakan α : 0,25, β : 1, kecepatan vertikal (Vv) adalah 100 m/menit saat kosong, 50 m/menit saat penuh dan kecepatan gerak horizontal radial pengait Va sebesar 50 m/menit. Kecepatan putar lengan kerja antara 0-0,8 rad/menit dan dipakai Vω sebesar 0,8 rpm. Sesuai standar, load delay dari material besi adalah 3 menit. Sedangkan unload delay sebesar 5 menit. Elevasi titik supply beton 0,0 m dan elevasi titik demand 4 m. 47

Penyelesaian : a. waktu perjalanan pengait untuk melakukan pekerjaan ( ) = ( ) + ( ) = (59940 83940) + (99220 101720) = 24129,857 mm ( ) = ( ) + ( ) = (103940 83940) + ( 104220 101720) = 20155,644 mm = ( ) + ( ) = (59940 103940) + (99220 104220) = 44283,18 mm = ( ) ( ) =, /, / = 0,072258 menit =. cos ( ( ) ( ) ( ). ( ) ) = 1 0,8. cos ( 44283,182 24129,857 2 20155,644 2 2 ( 24129,857. 20155,644 ) ) = 0,025703 menit = max(, ) + min(, ) = 0,072258 + 0,25. 0,025703 = 0,043768 menit = = ( ) ( ) = = 0,04 menit = = 0,08 menit 48

Skenario Waktu Angkut (Menit) Beton Besi T (Menit) T (Menit) Terhadan T Original Original 40952,4 64487,0 105439,4 0,000 1 38502,9 67032,4 105535,2 95,838 2 35415,2 69401,1 104816,2-623,175 3 43246,3 61883,1 105129,4-310,020 106000.0 Waktu Angkut Total Total Waktu Angkut 105500.0 105000.0 104500.0 105439.4 105535.2 104816.2 105129.4 104000.0 Skenario Original Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3

Skenario Beton Standar Deviasi Besi Lt 1-6 Lt 7-8 Lt 9-28 Lt 29-38 Lt 1-6 Lt 7-8 Lt 9-28 Lt 29-38 Original 1,78 2,04 1,98 1,97 6,91 7,36 7,66 1,95 1 1,68 1,79 1,76 1,90 6,70 7,10 7,39 1,90 2 1,48 1,17 1,21 1,25 6,46 6,80 7,06 1,64 3 1,84 2,18 2,10 1,84 7,07 7,54 7,86 1,83 Standar Deviasi (σ) Keseimbangan Beban Kerja Pekerjaan Beton 2.20 1.80 1.84 1.78 1.68 2.18 2.04 2.10 1.98 1.97 1.90 1.79 1.76 1.84 Skenario Original Skenario 1 Skenario 2 1.40 1.48 Skenario 3 1.17 1.21 1.25 1.00 LT 1-6 LT 7-8 LT 9-28 LT 29-38

9.00 Standar Deviasi (σ) Keseimbangan Beban Kerja Pekerjaan Besi 8.50 8.00 7.50 7.00 6.50 7.07 6.91 6.70 6.46 7.54 7.36 7.10 6.80 7.86 7.66 7.39 7.06 6.00 5.50 5.00 4.50 4.00 Skenario Original Skenario 1 Skenario 2 Skenario 3 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.90 1.95 1.83 1.64 1.00 0.50 0.00 LT 1-6 LT 7-8 LT 9-28 LT 29-38

Selisih waktu angkut pada setiap lantai mengambil contoh dari perhitungan di titik K-15 pada elevasi 0,5 m didapat 6,102536 menit dan pada elevasi 4 m sebesar 6,207536 menit, maka didapat perbedaan waktu sebesar 0,105 menit. Dilakukan perhitungan ulang dengan mengganti elevasi hingga ke 117,4 meter. Hasil selisih waktu angkut dapat dilihat pada tabel 4.12 Tabel 4.13. Selisih Waktu Angkut Pada Setiap Lantai Lantai Elevasi (m) T (Menit ) T (Menit) 1 0,5 6,103 0,03 Mezzanin 4 6,208 0,105 2 7,5 6,313 0,105 3 11,5 6,433 0,12 4 15,5 6,553 0,12 5 19,5 6,673 0,12 6 23,5 6,793 0,12 7 27,5 6,880 0,087 8 30,4 6,967 0,087 9 33,3 7,054 0,087 10 36,2 7,141 0,087 11 39,1 7,228 0,087 12 42 7,315 0,087 13 44,9 7,402 0,087 14 47,8 7,489 0,087 15 50,7 7,576 0,087 16 53,6 7,663 0,087 17 56,5 7,750 0,087 18 59,4 7,837 0,087 19 62,3 7,924 0,087 20 65,2 8,011 0,087 21 68,1 8,098 0,087 22 71 8,185 0,087 23 73,9 8,272 0,087 24 76,8 8,359 0,087 25 79,7 8,446 0,087 26 82,6 8,533 0,087 54

4.5.4 Hasil Penelitan Lanjutan Tabel 4.13. Lantai Elevasi (m) T (Menit ) T (Menit) 27 85,5 8,620 0,087 28 88,4 8,707 0,087 29 91,3 8,794 0,087 30 94,2 8,881 0,087 32 100 9,055 0,087 33 102,9 9,142 0,087 34 105,8 9,229 0,087 35 108,7 9,316 0,087 36 111,6 9,403 0,087 37 114,5 9,490 0,087 38 117,4 9,577 0,087 Rata-Rata 0,0898 Sumber : Olahan Sendiri Dari hasil penelitian ini dapat diketahui antara lain : 1. Semakin dekat letak lokasi tower crane dengan titik supply dan titik demand akan menghasilkan waktu lebih effisien. 2. Skenario 2 memiliki total waktu angkut dan keseimbangan beban kerja paling efisien dibandingkan dengan skenario lainnya. 3. Rata-rata selisih waktu angkut setiap pekerjaan yang dilakukan tower crane pada setiap lantai sebesar 0,0898 menit. 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari penelitian ini didapat kesimpulan bahwa: 1. Skenario 2 memiliki total waktu angkut dan keseimbangan kerja paling effisien. 2. Skenario 2 dengan koordinat TC 1 di (99940,101720), TC 2 (6000,101720), TC 3 (51970,26000) memiliki total waktu angkut sebesar 104816,2 menit atau memiliki penurunan waktu sebesar 623,175 menit terhadap skenario original. Standar deviasi (σ) pekerjaan beton adalah lantai 1-6 (1,48), lantai 7-8 (1,17), lantai 9-28 (1,21), dan lantai 29-38 (1,25). Standar deviasi (σ) pekerjaan besi adalah lantai 1-6 (6,46), lantai 7-8 (7,80), lantai 9-28 (7,06), dan lantai 29-38 (1,64). 3. Rata-rata selisih waktu angkut setiap pekerjaan yang di lakukan tower crane sebesar 0,0898 menit. 5.2. Saran Berdasarkan hasil penelitian tentang penentuan titik lokasi penempatan group tower crane yang optimal dan memiliki keseimbangan beban kerja antar tower crane paling kecil pada proyek pembangunan Apartemen Grand Jati Juction, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya : 56

1. Menggunakan proses iterasi atau software lain untuk membandingkan hasil perhitungan. 2. Bagi pihak pelaksana proyek agar memperhatikan titik lokasi tower crane yang paling effisen. 3. Menghitung biaya operasional tower crane sehingga dapat diketahui perbandingan biaya operasional aktual dengan biaya setelah dilakukan evaluasi. 57