ANALISA PERBANDINGAN WAKTU DAN PRODUKTIVITAS PENGECORAN MENGGUNAKAN CONCRETE BUCKET
|
|
- Liani Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISA PERBANDINGAN WAKTU DAN PRODUKTIVITAS PENGECORAN MENGGUNAKAN CONCRETE BUCKET DAN CONCRETE PUMP PADA PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Apartemen Mansyur Residence T. Rizky Nanda1, Ir. Indra Jaya Pandia, M.T.2, Indra Jaya, S.T., M.T.2 Mahasiswa Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan tengkurizkynanda009@gmail.com 2 Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan 1 ABSTRAK Seiring dengan kemajuan teknologi, tentunya dapat membantu mempermudah kelancaran pelaksanaan pembangunan konstruksi saat ini. Salah satunya adalah penggunaan teknologi metode pelaksanaan konstruksi beton pada pembangunan gedung bertingkat. Teknologi ini mengalami perkembangan yang signifikat, baik dari pengolahan bahan campuran beton maupun peralatan pengecorannya. Alat-alat konstruksi memegang peranan penting dalam kelancaran pelaksanaan suatu proyek. Beberapa peralatan pengecoran diantaranya adalah concrete bucket dan concrete pump, keduanya menghasilkan produktivitas yang berbeda, sehingga berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis waktu dan produktivitas peralatan pengecoran beton pada kolom, balok dan plat lantai gedung bertingkat, khususnya pada lantai V, VI dan VII menggunakan concrete bucket dan concrete pump. Hasil analisis menunjukan produktivitas pengecoran dengan menggunakan concrete bucket pada lantai V, VI, VII sebesar 2,67 m3/jam, 2,64 m3/jam, 2,62 m3/jam. Sedangkan dengan menggunakan concrete pump pada lantai V, VI, VII sebesar 8,82 m3/jam, 8,72 m3/jam, 8,46 m3/jam. Dengan perbandingan waktu pengecoran untuk 1 m3 menggunakan concrete bucket dan concrete pump pada lantai V, VI, VII sebesar (22,65 : 6,80 menit, (22,86 : 6,88 menit, (23,04 : 7,09 menit. Hasil analisa regresi dengan menggunakan concrete bucket diperoleh persamaan y = -0,0091x + 2,7856, dan hasil analisa regresi dengan menggunakan concrete pump diperoleh persamaan y = -0,0673x + 9,7141. Kata Kunci : alat konstruksi, metode pengecoran, produktivitas, concrete bucket, concrete pump, regresi ABSTRACK Along with advances in technology, of course, can help facilitate the smooth implementation of construction today. One of them is the use of technology of concrete construction method in the construction of multi-storey building. This technology has a significant development, both from the processing of concrete mixtures and casting equipment. Construction tools have an important role in the smooth implementation of a project. Some foundry equipment such as concrete bucket and concrete pump, both produce different productivity, so that affect the execution time. This study aims to analyze the time and productivity of concrete casting equipment on the columns, beams and flooring floor plates, especially on floors V, VI and VII using concrete bucket and concrete pump. The result of the analysis shows the productivity of casting by using concrete bucket on floor V, VI, VII of 2.67 m3 / h, 2.64 m3 / hr, 2.62 m3 / hr. Whereas using concrete pump on the floor of V, VI, VII of 8.82 m3 / hour, 8.72 m3 / hour, 8.46 m3 / hour. By comparison of casting time for 1 m3 using concrete bucket and concrete pump on floor V, VI, VII (22,65: 6,80 minute, (22,86: 6,88 minutes, (23,04: 7, 09 minutes. The result of regression analysis using concrete bucket obtained by equation Y = -0,0091x + 2,7856, and result of regression analysis using concrete pump obtained by equation y = -0,0673x + 9,7141. Keyword : contruction tools, casting method, produktivity, concrete bucket, concrete pump, regression
2 PENDAHULUAN Proyek konstruksi bangunan semakin terus berkembang saat ini. Seiring dengan kemajuan teknologi, tentunya dapat membantu mempermudah kelancaran pelaksanaan pembangunan konstruksi saat ini. Teknologi pelaksanaan proyek konstruksi beton pada gedung bertingkat mengalami perkembangan yang signifikat, baik dari pengolahan bahan campurannya sampai pada tahap pengerjaannya, salah satunya pada metode menggunakan peralatan pengecoran beton. Peralatan yang ada harus disesuaikan dengan ketinggian bangunan tersebut dan juga harus memperhatikan keadaan dilapangan. Alat-alat konstruksi memegang peranan penting dalam kelancaran pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Produktivitas kerja alat yang baik dapat mempersingkat waktu pelaksanaan dan memperlancar kelangsungan proyek tersebut. Alat yang sering digunakan pada pengecoran bangunan bertingkat diantaranya adalah concrete bucket dan concrete pump. Setiap peralatan pengecoran yang digunakan menghasilkan produktivitas yang berbeda-beda sehingga berpengaruh terhadap lamanya waktu pengecoran. Concrete bucket dan concrete pump sangat efektif untuk menjangkau elevasi pengecoran dan diharapkan pelaksanaan proyek konstruksi bangunan dapat tercapai dengan waktu yang efisien. Dalam penelitian ini, akan dibahas tentang perbandingan produktivitas dan waktu yang dibutuhkan untuk pengecoran 1 m3 beton, serta pengaruh ketinggian terhadap produktivitas pengecoran menggunakan concrete bucket dan concrete pump pada pembangunan gedung yang diambil kasus disalah satu daerah di Sumatera Utara, tepatnya di kota Medan yaitu proyek pembangunan Apartemen Mansyur Residence di Jalan Dr. Mansyur. PENGECORAN BETON Beton merupakan campuran dari semen, agregat, dan air. Campuran semen dan air disebut dengan pasta. Agregat yang digunakan secara umum untuk membuat beton adalah agregat halus dan agregat kasar. Kadang-kadang pada campuran tersebut ditambahkan bahan aditif yang mempunyai fungsi khusus seperti plasticizer yang berfungsi untuk mempermudah pelaksanaan, retarder yang berfungsi untuk memperlambat pengerasan atau setting, dan hardening accelerator untuk mempercepat penguatan beton. Pengcoran beton pada balok dan plat lantai dapat dikerjakan setelah struktur kolom selesai dikerjakan, dilanjutkan dengan pemasangan perancah dan bekisting, penulangan balok dan plat lantai, kemudian dilanjutkan dengan pengecoran beton. PERALATAN PENGECORAN Secara umum jenis peralatan pengecoran yang digunakan dalam pelaksanaan pengecoran dilapangan yaitu concrete bucket dan concrete pump. Masing - masing memiliki spesifikasi, produktivitas dan teknis pengecoran yang berbeda beda. 1. Concrete bucket adalah suatu alat yang digunakan untuk menampung beton untuk dipindahkan secara vertikal dan horizontal dengan bantuan tower crane pada lokasi pengecoran. Concrete bucket mempunyai ukuran yang bermacam-macam, paling kecil ± 0,25 m3 sampai ± 5,00 m3. Dibagian bawah dari bucket ada pintu, yang dapat dibuka dan ditutup untuk mengeluarkan beton cair. Pada bucket ukuran kecil dapat dibuka dan ditutup secara manual, sedangkan bucket yang besar untuk membuka dan menutupnya dengan mesin atau dengan tekanan angin (compressed air. Bucket dapat dioperasikan dengan menggunakan tower (lift, crane, dan cable way. 2. Concrete Pump adalah suatu alat yang berupa pipa atau selang yang dapat dipasang kombinasi vertikal dan horizontal atau miring untuk memompa dan menyalurkan beton. Concrete pump dilengkapi dengan pipa delivery, sehingga sangat flexible untuk menempatkan beton segar dilokasi yang tidak dapat dijangkau oleh alat lain. Produksi aktual tergantung dari beberapa hal, antara lain : tipe pompa yang dipakai, ukuran pipa pengecoran, dan efisiensi operasi. PRODUKTIVITAS Produktivitas didefinisikan sebagai besarnya keluaran (output volume pekerjaan yang dihasilkan alat per-satuan waktu. Dalam proyek konstruksi ratio produktivitas adalah nilai yang diukur selama proses konstruksi. Sukses dan tidaknya proyek konstruksi tergantung dari efektifitas penggunaan sumberdaya. Produktivitas alat tergantung pada kapasitas dan
3 waktu siklus alat. Rumus dasar untuk mencari produktivitas alat adalah : Produktivitas = Siklus kerja pemindahan material merupakan suatu kegiatan yang dilakukan berulang. Pekerjaan utama dalam kegiatan tersebut adalah memuat, memindahkan, membongkar muat dan kembali ke kegiatan awal. Semua kegiatan itu dapat dilakukan oleh satu alat atau beberapa alat. Waktu yang diperlukan dalam melakukan kegiatan tersebut disebut waktu siklus. Faktor efisiensi alat sangat mempengaruhi produktivitas, tergantung pada kemampuan operator pemakai alat, kondisi cuaca, metode pelaksanaan alat, pengaturan letak alat, dan lain sebagainya. Gambar 3. Alur Metode Pelaksanaan Pengecoran dengan Concrete Pump METODE PENELITIAN Adapun gambar denah pekerjaan pengecoran kolom dan plat/balok lantai 5, 6, dan 7 ditunjukkan pada Gambar 1. Alur metode pelaksanaan pengecoran ditunjukan pada Gambar 2 dan Gambar 3. Ilustrasi posisi pergerakan alat digambarkan pada Gambar 4. Dari keseluruhan gambar tersebut, maka dirancanglah kerangka pemikiran pada penelitian seperti pada Gambar 5. Gambar 4. Ilustrasi Posisi Pergerakan Alat Gambar 1. Denah Pekerjaan Pengecoran Kolom dan Plat/Balok Gambar 2. Alur Metode Pelaksanaan Pengecoran dengan Concrete Bucket Gambar 5. Bagan Kerangka Pemikiran
4 Berdasarkan Gambar 5, didalam penelitian ini terdapat 2 jenis data, yaitu data primer dan data skunder. Data primer adalah input pokok yang diperlukan dalam penelitian ini. Data primer meliputi data informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Sedangkan data sekunder merupakan data pendukung yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian ini. Data sekunder meliputi data pendukung yang diperoleh dari pihak konstruksi meliputi data time schedule, gambar proyek, spesifikasi alat, dan lain sebagainya. Beberapa metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Melakukan perhitungan volume pekerjaan pengecoran beton. 2. Melakukan perhitungan waktu pekerjaan pengecoran beton. 3. Melakukan perhitungan volume beton dalam bucket dan truk mixer. Dari data yang diperoleh di lapangan akan diolah dengan analisis yang memakai program Microsoft Excel. Dalam penelitian ini rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : ( Produktivitas = ( Analisa regresi digunakan untuk memperoleh hubungan linier antara variabel X dengan variabel Y. Dimana variabel X adalah ketinggian sedangkan variabel Y adalah produktivitas. Analisa regresi dinyatakan dengan persamaan : Y = AX + B dimana A merupakan konstanta variabel X dan B merupakan koefisien dari variabel Y. Keterangan dari persamaan analisa regresi ini dapat dilihat pada formula dibawah ini : A= B= n XY X Y n X 2 X Y A X n Keterangan: X = variabel X, Y = variabel Y, n = jumlah data 2... (1... (2 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Waktu dan Produktivitas Pelaksanaan a. Perhitungan dengan Menggunakan Tower Crane dan Concrete Bucket Tower crane digunakan pada pekerjaan kolom, pada pekerjaan ini tower crane dilengkapi dengan concrete bucket. Pemilihan peralatan tower crane didasarkan pada beban maksimum dan radius terjauh dari jarak tower crane tersebut. Dari gambar letak tower crane diketahui dengan jarak atau radius terjauh sebesar 50 meter dengan ujung beban maksimum 1600 kg. Pada pengecoran dipakai concrete bucket dengan kapasitas 0,3 m3 atau 300 liter. Dimana BJ beton yang dipakai 2400 kg/m3, maka beban yang diangkat sebesar 0,3 m3 x 2400 kg/m3 = 720 kg. Dengan beban angkat pada pekerjaan struktur tiap segmen adalah 720 kg maka kecepatan tower crane pada waktu pergi adalah sebagai berikut : Kecepatan hoisting = 80 m/menit Kecepatan slewing = 0,6 rpm = 216o/menit Kecepatan trolley = 25 m/menit Kecepatan landing = 80 m/menit Sedangkan kecepatan tower crane pada waktu kembali adalah sebagai berikut : Kecepatan hoisting = 100 m/menit Kecepatan slewing = 0,6 rpm = 216o/menit Kecepatan trolley = 50 m/menit Kecepatan landing = 100 m/menit
5 Truck Mixer Tower Crane Gambar 5. Layout Distribusi Beton dengan Tower Crane A B C D Concrete Pump Tower Crane x Truck Mixer y Gambar 6. Posisi Koordinat Alat pada Saat Pengecoran Menentukan jarak kolom terhadap tower crane D = (Ytc Ykl + (Xkl Xtc Menentukan jarak truck mixer terhadap tower crane D' = (Ytc Ytm + (Xtm Xtc Menentukan Jarak trolley D" = Jarak kolom terhadap TC Jarak truck mixer terhadap TC Menentukan sudut slewing Untuk Xkolom lebih besar dari Xtc α = tan-1 x π + tan-1 Untuk Xkolom lebih kecil dari Xtc α = tan-1 x + tan-1 x x π + 90
6 1. Perhitungan Waktu Pengangkatan Menentukan Waktu Hoisting (Mekanisme Angkat ( Waktu Hoisting = ( / Menentukan Waktu Slewing (Mekanisme Putar Waktu Slewing = ( ( / Menentukan Waktu Trolley (Mekanisme Jalan Trolley Waktu Trolley = ( ( / Menentukan Waktu Landing (Mekanisme Turun ( Waktu Landing = 2. ( / Perhitungan Waktu Kembali Menentukan Waktu Hoisting (Mekanisme Angkat ( Waktu Hoisting = ( / Menentukan Waktu Slewing (Mekanisme Putar Waktu Slewing = ( ( / Menentukan Waktu Trolley (Mekanisme Jalan Trolley Waktu Trolley = ( ( / Menentukan Waktu Landing (Mekanisme Turun Waktu Landing = 3. Waktu Bongkar dan Waktu Muat ( ( / Waktu Bongkar Waktu untuk membongkar beton ready mix dari bucket untuk dituangkan pada kolom yang akan dicor. Waktu bongkar = 3 menit (pengamatan dilapangan Waktu Muat Waktu untuk memuat beton ready mix dari truck mixer untuk dituangkan pada concrete bucket. Waktu muat = 2 menit (pengamatan dilapangan 4. Perhitungan Waktu Siklus Waktu Siklus = Waktu Muat + Waktu Angkat + Waktu Kembali + Waktu Bongkar 5. Perhitungan Waktu Pelaksanaan Waktu Penyelesaian per Kolom = ( Produktivitas = Volume Kolom / ( x Waktu per siklus
7 Untuk perhitungan waktu dan produktivitas pekerjaan pengecoran kolom dengan tower crane dan concrete bucket ditabelkan pada Tabel 1. Tabel 1. Waktu dan Produktivitas Pekerjaan Pengecoran Kolom dengan Tower Crane dan Concrete Bucket.
8 Lanjutan Tabel 1. Waktu dan Produktivitas Pekerjaan Pengecoran Kolom dengan Tower Crane dan Concrete Bucket.
9 Lanjutan Tabel 1. Waktu dan Produktivitas Pekerjaan Pengecoran Kolom dengan Tower Crane dan Concrete Bucket.
10 6. Pengaruh Ketinggian pada Produktivitas Pengecoran dengan Concrete Bucket Dari nilai nilai produktivitas masing masing ketinggian kemudian dihitung pengaruh ketinggian terhadap nilai produktivitas, sehingga didapat persamaan sebagai berikut. y = -0,0091x + 2,7856 persamaan ini menunjukan bahwa setiap kenaikan 2,7 m, maka produktivitas yang dihasilkan menurun sebesar 0,0091 m3/jam. Gambar 7. Analisa Regresi Pengecoran Masing Masing Segmen Tiap Lantai dengan Concrete Bucket b. Perhitungan dengan Menggunakan Concrete Pump Concrete pump yang digunakan pada pekerjaan balok dan plat ini spesifikasi dari concrete pump yang digunakan adalah tipe HBTS R. Concrete Pump Tower Crane Truck Mixer Gambar 8. Layout Distribusi Beton dengan Concrete Pump
11 A B C D Tower Crane x Concrete Pump Truck Mixer y Gambar 9. Posisi Koordinat Alat pada Saat Pengecoran 1. Perhitungan Produktivitas Waktu Operasi Perhitungan waktu pelaksanaan untuk pengecoran balok dan plat lantai Produktivitas Waktu Operasi = Volume Pengecoran / 2. Perhitungan Produktivitas Waktu Total Waktu Persiapan (asumsi dari lapangan a. Pengaturan Posisi : 5 menit b. Pasang Pipa : 10 menit Waktu Pasca Operasi a. Bongkar Pipa : 10 menit b. Persiapan Kembali : 5 menit Waktu Total = Waktu Persiapan + Waktu Operasi + Waktu Pasca Operasi Produktivitas Waktu Total = Volume Pengecoran / Untuk perhitungan waktu dan produktivitas pekerjaan pengecoran balok dan plat lantai dengan concrete pump ditabelkan pada Tabel 2.
12 Tabel 2. Waktu dan Produktivitas Pekerjaan Pengecoran Balok dan Plat Lantai dengan Concrete Pump
13 Lanjutan Tabel 2. Waktu dan Produktivitas Pekerjaan Pengecoran Balok dan Plat Lantai dengan Concrete Pump
14 Lanjutan Tabel 2. Waktu dan Produktivitas Pekerjaan Pengecoran Balok dan Plat Lantai dengan Concrete Pump
15 Pengaruh Ketinggian pada Produktivitas Pengecoran dengan Concrete Pump 3. Dari nilai nilai produktivitas masing masing ketinggian kemudian dihitung pengaruh ketinggian terhadap nilai produktivitas, sehingga didapat persamaan sebagai berikut. y = -0,0673x + 9,7141 persamaan ini menunjukan bahwa setiap kenaikan 2,7 m, maka produktivitas yang dihasilkan menurun sebesar 0,0673 m3/jam. Produktivitas (m3/jam y = x m ( m ( m (7 Ketinggian (m Gambar 10. Analisa Regresi Pengecoran Masing Masing Segmen Tiap Lantai dengan Concrete Pump B. Analisa Hasil Perhitungan Setelah dilakukan perhitungan waktu dan produktivitas pelaksanaan pengecoran terhadap masing masing alat, maka langkah selanjutnya adalah membandingkan waktu dan produktivitas pelaksanaan antara penggunaan alat concrete bucket dan concrete pump. a. Perbandingan Waktu Pelaksanaan Pengecoran Dari nilai nilai yang telah didapat pada masing masing lantai kemudian dihitung perbandingan waktu pelaksanaan pengecoran antara kedua alat. Waktu yang dibutuhkan untuk pengecoran 1 m 3 dengan menggunakan alat Concrete Bucket =
16 Waktu yang dibutuhkan untuk pengecoran 1 m3 dengan menggunakan alat Concrete Pump = Δ = Waktu dengan Concrete Bucket Waktu dengan Concrete Pump Untuk perbandingan waktu pekerjaan pengecoran pada masing masing lantai ditabelkan pada Tabel 3. Tabel 3. Perbandingan Waktu Pekerjaan Pengecoran b. Perbandingan Produktivitas Pengecoran Dari nilai nilai yang telah didapat pada masing masing lantai kemudian dihitung perbandingan produktivitas pengecoran antara kedua alat. Δ = Produktivitas Concrete Pump Produktivitas Concrete Bucket Produktivitas yang telah didapat pada masing masing lantai kemudian ditabelkan pada Tabel 4. Tabel 4. Perbandingan Produktivitas Pengecoran
17 KESIMPULAN Dari analisa perbandingan perhitungan waktu dan produktivitas pengecoran menggunakan concrete bucket dan concrete pump pada proyek pembangunan Apartemen Mansyur Residence dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil yang didapat pada waktu pelaksanaan pekerjaan pengecoran, maka waktu yang dibutuhkan untuk pengecoran 1 m3 dengan menggunakan alat concrete bucket pada masing masing lantai adalah : Lantai 5 sebesar 22,65 menit/m3 Lantai 6 sebesar 22,86 menit/m3 Lantai 7 sebesar 23,04 menit/m3 Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk pengecoran 1 m 3 dengan menggunakan alat concrete pump pada masing masing lantai adalah : Lantai 5 sebesar 6,80 menit/m3 Lantai 6 sebesar 6.88 menit/m3 Lantai 7 sebesar 7,09 menit/m3 Maka waktu yang tercepat adalah dengan menggunakan alat concrete pump. 2. Berdasarkan hasil yang didapat pada produktivitas pelaksanaan pekerjaan pengecoran, maka produktivitas dengan menggunakan alat concrete bucket pada masing masing lantai adalah : Lantai 5 sebesar 2,67 m3/jam Lantai 6 sebesar 2,64 m3/jam Lantai 7 sebesar 2,62 m3/jam Sedangkan produktivitas dengan menggunakan alat concrete pump pada masing masing lantai adalah : Lantai 5 sebesar 8,82 m3/jam Lantai 6 sebesar 8,72 m3/jam Lantai 7 sebesar 8,46 m3/jam Maka produktivitas terbesar adalah dengan menggunakan alat concrete pump. 3. Berdasarkan perbandingan waktu dan produktivitas pengecoran pada pembangunan Apartemen Mansyur Residence maka didapat waktu tercepat dan produktivitas terbesar dengan menggunakan alat concrete pump. 4. Berdasarkan hasil analisa regresi dengan menggunakan concrete bucket diperoleh persamaan : y = -0,0091x + 2,7856. Menunjukkan bahwa setiap kenaikan ± 2,70 m, maka produktivitas concrete bucket akan menurun sebesar 0,0091 m3/jam. 5. Berdasarkan hasil analisa regresi dengan menggunakan concrete pump diperoleh persamaan : y = -0,0673x + 9,7141. Menunjukkan bahwa setiap kenaikan ± 2,70 m, maka produktivitas concrete pump akan menurun sebesar 0,0673 m3/jam. SARAN 1. Untuk pelaksanaan kegiatan proyek perlu diperhatikan penggunaan dan pemilihan peralatan pada lokasi dan kondisi proyek, serta metode kerja dari peralatan tersebut. 2. Adanya waktu delay pada persiapan operasi dan pasca operasi dapat mempengaruhi besar kecilnya produktivitas alat. Untuk itu harus dikontrol dan diperhatikan dengan baik. 3. Perlu dibahas lagi suatu alternatif penggunaan peralatan yang lain untuk melakukan penelitian atau studi lanjutan tentang masalah tersebut.
18 DAFTAR PUSTAKA Soeharto, Imam Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional, Penerbit : Erlangga, Jakarta. Soeharto, Imam Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional, Penerbit : Erlangga, Jakarta. Sajekti, Amien Metode Kerja Bangunan Sipil, Penerbit : Graha Ilmu, Yogyakarta. Ervianto, W. I Manajemen Proyek Konstruksi, Penerbit : Andi, Yogyakarta. Santosa, Budi Manajemen Proyek: Konsep dan Implementasi. Graha Ilmu, Yogyakarta. Sears, R. H., & Clough, G. A Construction Project Management. Husen, Abrar Manajemen Proyek: Perencanaan, Penjadwalan, dan Pengendalian Proyek. Penerbit: Andi, Yogyakarta. Rostiyanti, S. F Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi. Penerbit : PT. Rineka Cipta, Jakarta. Ridha, Muhammad "Perbandingan Biaya dan Waktu Pemakaian Alat Berat Tower Crane dan Mobile Crane Pada Proyek Rumah Sakit Haji Surabaya". Skripsi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Kholil, Ahmad Alat Berat. Penerbit : PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Hidayat, Wahyu "Faktor-faktor Resiko yang Menyebabkan Rendahnya Produktivitas Tenaga Kerja Terampil yang Berpengaruh Terhadap Keterlambatan Waktu Proyek". Tesis. Universitas Indonesia, Jakarta. Suryadharma, H., dan Wigroho, H. Y Alat-alat Berat. Penerbit: Graha Ilmu, Yogyakarta. Limanto, S "Analisis Produktifitas Concrete Pump Pada Proyek Bangunan Tinggi". Skripsi. Universitas Kristen Petra, Surabaya. Yenny., dkk "Produktifitas Alat dan Pekerja pada Pengecoran Plat dan Balok Lantai Gedung". Jurnal Rekayasa Sipil. Universitas Brawijaya : Volume 8, Nomor 2, Frederika, A., dan Widhiawati, I. A. R "Analisis Produktivitas Metode Pelaksanaan Pengecoran Beton Ready Mix pada Balok dan Pelat Lantai Gedung". Jurnal Spektran. Universitas Udayana : Volume 5, Nomor 1, Januari 2017.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. UMUM Penelitian ini berupa analisa perbandingan pengecoran menggunakan alat berat concrete pump dan concrete bucket untuk pekerjaan konstruksi pada proyek bangunan. Permodelan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT. Oleh : Muhammad Ridha
Oleh : Muhammad Ridha 3108.100.646 TUGAS AKHIR PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA Dosen Pembimbing : M. Arif Rohman, ST.
Lebih terperinciANALISA WAKTU PENGECORAN PADA LANTAI EMPAT PROYEK GEDUNG SEKOLAH DI SURABAYA
ANALISA WAKTU PENGECORAN PADA LANTAI EMPAT PROYEK GEDUNG SEKOLAH DI SURABAYA Sentosa Limanto 1 1 Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Surabaya Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya 60236
Lebih terperinciPerbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply
1 Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply Arief Hadi Pranata, Tri Joko Wahyu Adi, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 009 ANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI Sentosa Limanto Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Surabaya,
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
ABSTRAK Seiring dengan kemajuan teknologi, tentunya dapat membantu mempermudah kelancaran pelaksanaan pembangunan konstruksi saat ini. Salah satunya adalah penggunaan teknologi metode pelaksanaan konstruksi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PROYEK 2.1.1. Pengertian Umum Proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS METODE PELAKSANAAN PENGECORAN BETON READY MIX PADA BALOK DAN PELAT LANTAI GEDUNG
ANALISIS PRODUKTIVITAS METODE PELAKSANAAN PENGECORAN BETON READY MIX PADA BALOK DAN PELAT LANTAI GEDUNG Ariany Frederika 1 dan Ida Ayu Rai Widhiawati 1 Abstrak : Penggunaan teknologi metoda pelaksanaan
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi, ST, MT, PhD Yusroniya Eka Putri, ST, MT ARIEF HADI PRANATA
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS STATIC TOWER CRANE DAN MOBILE CRANE DENGAN MODIFIKASI POSISI SUPPLY POINT Dosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi, ST, MT, PhD Yusroniya Eka Putri, ST, MT ARIEF HADI PRANATA 3110.105.012
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran
BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan Dan Alat - Alat BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan
Lebih terperinciSpektrum Sipil, ISSN Vol. 1, No. 1 : 13-20, Maret 2014
Spektrum Sipil, ISSN 1858-4896 13 Vol. 1, No. 1 : 13-20, Maret 2014 PRODUKTIVITAS PENGECORAN BETON READY-MIXED DENGAN CONCRETE PUMP DAN TOWER CRANE Productivity of Ready-Mixed Concrete Casting with Concrete
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material. Material Konstruksi meliputi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan pada suatu proses konstruksi, dari
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Teknik Sipil No. 1, Vol. 1, Maret 2014
EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN GEDUNG TRAINING CENTRE UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1) LIONY DWI PUTRI TAKAREDAS, 2) ARFAN UTIARAHMAN 1) Mahasiswa S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciTINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan
BAB III TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan
Lebih terperinciPRODUKTIFITAS ALAT DAN PEKERJA PADA PENGECORAN PLAT DAN BALOK LANTAI GEDUNG (Studi Kasus Pembangunan Proyek Gedung FMIPA Universitas Brawijaya)
PRODUKTIFITAS ALAT DAN PEKERJA PADA PENGECORAN PLAT DAN BALOK LANTAI GEDUNG (Studi Kasus Pembangunan Proyek Gedung FMIPA Universitas Brawijaya) Yenny* 1, M. Ruslin Anwar 2, Yulvi Zaika 2 1 Mahasiswa /
Lebih terperinciTabel 5.7 Waktu Total Pelaksanaan Pengecoran Tower Crane. = Rp ,00 /jam. Harga Sewa Genset
Tabel 5.7 Waktu Total Pelaksanaan Pengecoran Tower Crane NO PEKERJN VOLUME STUN 1. KOLOM a. Tulangan 17,198 jam b. Bekisting 17,734 jam c. Perancah 5,65 jam d. Pengecoran 177,15 jam. BLOK a. Tulangan 34,154
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS PADA PEKERJAAN PENGECORAN PELAT LANTAI, BALOK DAN KOLOM ANTARA ALAT CONCRETE PUMP DAN CONCRETE BUCKET
TUGAS AKHIR PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS PADA PEKERJAAN PENGECORAN PELAT LANTAI, BALOK DAN KOLOM ANTARA ALAT CONCRETE PUMP DAN CONCRETE BUCKET Diajukan kepada Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Untuk
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat alat yang digunakan bisa berupa
Lebih terperinciTINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek kontruksi memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Suatu proyek dikatakan sukses apabila kontraktor berhasil mendapatkan laba maksimum dan owner mendapatkan hasil yang memuaskan serta tepat waktu dalam penyelesaiannya
Lebih terperinciBAB V PERALATAN DAN MATERIAL
BAB V PERALATAN DAN MATERIAL 5.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan kostruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas / didalam tanah / air
Lebih terperinciBAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN. Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan
BAB IV ALAT DAN BAHAN PELAKSANAAN 4.1 ALAT Pada proyek Lexington Residences hampir semua item pekerjaan menggunakan alat bantu untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Pada sub bab ini penulis akan membahas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Latar Belakang Penggunaan Tower Crane Tower crane adalah salah satu alat berat yang sering digunakan dalam proyek konstruksi, alat ini terdiri dari slewing unit, tower, dan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat
Lebih terperinciDAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI Halaman JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERSETUJUAN iii MOTO DAN PERSEMBAHAN iv ABSTRAK v ABSTRACT vi KATA PENGANTAR vii DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiv DAFTAR LAMPIRAN
Lebih terperinciBAB IV. PERALATAN dan MATERIAL
BAB IV PERALATAN dan MATERIAL 4.1 Peralatan 4.1.1. Alat Ukur (waterpass) Waterpass adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi
Lebih terperinciANALISA PERBEDAAN HARGA RAB DENGAN RAP UNTUK PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN
ANALISA PERBEDAAN HARGA RAB DENGAN RAP UNTUK PEKERJAAN BETON BERTULANG PADA PROYEK ITC POLONIA MEDAN LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna mendukung kelancaran pembangunan tersebut. Pemilihan dan pemanfaatan peralatan harus
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR EFISIENSI TATA LETAK FASILITAS DAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR EFISIENSI TATA LETAK FASILITAS DAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT STUDI KASUS : TOWER CRANE Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Program Strata 1 Pada
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK APARTEMEN CITY LIGHT CIPUTAT TANGERANG SELATAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK APARTEMEN CITY LIGHT CIPUTAT TANGERANG SELATAN Disusun oleh : TAKBIR RONI ( 41107010010 ) ARI YULIANTO ( 41107010017 ) PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan tender suatu proyek diukur dari memenangkan tender suatu proyek, biaya yang rendah serta jadwal yang lebih cepat mempengaruhi keberhasilan tender. Keduanya
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN
BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan-peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya, peralatan-peralatan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA
PENERAPAN METODE PENJADWALAN BERULANG (REPETITIVE SCHEDULLING METHOD) PADA PROYEK PRINCETON TOWER EDUCITY RESIDENCE SURABAYA Bobby Armanda Akeda Damanik Yusronia Eka Putri, ST., MT., Cahyono Bintang Nurcahyo,
Lebih terperinciMONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA
MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA Agnes Maria Wijaya 1, Ayu Wirastuti 2, Paulus Nugraha 3, Sandra Loekita 4 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat
BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Peningkatan pembangunan tersebut berlangsung diberbagai bidang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan konstruksi pada masa sekarang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Peningkatan pembangunan tersebut berlangsung diberbagai bidang, misalnya pembangunan
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin
Lebih terperinciAnalisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai
Analisa & Pembahasan Proyek Pekerjaan Pelat Lantai Soft cor ini dipasang sepanjang keliling area yang akan dicor, dengan kata lain pembatas area yang sudah siap di cor dengan area yang belum siap. 46 Pekerjaan
Lebih terperinciBAB 3 STUDI LAPANGAN. Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan. pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan cermat.
BAB 3 STUDI LAPANGAN Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan Saat ini proyek konstruksi bangunan bertingkat sangat berkembang, dalam pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan
Lebih terperinciBAB IV ALAT DAN BAHAN
BAB IV ALAT DAN BAHAN 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesiffikasi teknis yang telah dipersyaratan,
Lebih terperinciTabel 5.7 Perhitungan Biaya dan Waktu Pondasi Tiang Pancang
5.1.3 Analisa Teknis Pada analisa teknis terdapat hasil dari masing-masing alternatif adalah sebagai berikut : 5.1.3.1 Perhitungan Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Alternatif ini menggunakan tiang pancang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25
BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERBANDINGAN
BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN Dalam bab ini dibahas mengenai analisis efisiensi dan efektifitas biaya pelaksanaan dan waktu pelaksanaan dari penggunaan bekisting metode slip form pada pembuatan dinding
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTIK. PEKERJAAN STRUKTUR ATAS (PLAT, BALOK, KOLOM) PADA PROYEK RASUNA TOWER Jl. H.R. RASUNA SAID KAV. C/23
LAPORAN KERJA PRAKTIK PEKERJAAN STRUKTUR ATAS (PLAT, BALOK, KOLOM) PADA PROYEK RASUNA TOWER Jl. H.R. RASUNA SAID KAV. C/23 Disusun oleh : SUWANDHONO ( 41110010014 ) RYAN WAHYU RAKASIWI ( 41110010042 )
Lebih terperinciJl. Perpustakaan, Kampus USU Medan INDONESIA
Perbandingan Biaya dan Produktivitas Pekerja Antara Shift Pagi dan Shift Malam Pada Proyek Pembangunan Gedung The Manhattan Medan Michael Tanaka 1 dan indra jaya pandia 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciKata kunci : bekisting Table Form System, zoning, siklus, biaya, waktu
ANALISIS PERBANDINGAN ZONING DAN SIKLUS BEKISTING TABLE FORM SYSTEM PADA PROYEK PEMBANGUNAN PRIMA ORCHARD APARTEMENT Anggraeni Utami, Budi Santosa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mercu
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT
BAB IV TINJAUAN BAHAN DAN ALAT-ALAT 4.1.1 Material Yang Digunakan Dalam menangani dan menyiapkan material maka perlu metode konstruksi, jadwal pekerjaan, pengetahuan tentang sifat-sifat material dan tata
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN
BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN 4.1 KONDISI PROYEK 4.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan
Lebih terperinciOleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP
PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN PLAT PRECAST DENGAN PLAT CAST IN SITU DITINJAU DARI WAKTU DAN BIAYA PADA GEDUNG SEKOLAH TINGGI KESEHATAN DAN AKADEMI KEBIDANAN SIDOARJO Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP. 3107
Lebih terperinciKata kunci: balok struktur beton, metode konvensional, metode precast, biaya dan waktu.
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 18, No. 2, Juli 2014 PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK STRUKTUR BETON GEDUNG ANTARA METODE KONVENSIONAL DENGAN PRECAST (STUDI KASUS: GRAND WHIZ HOTEL,
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Bahan Bahan Yang Digunakan meliputi : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi a. Beton Ready mix. Beton Ready mix adalah beton
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Teknik Sipil Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.
ANALISIS PENGGUNAAN METODE HALF SLAB TERHADAP NILAI BIAYA DAN WAKTU DALAM PEMBANGUNAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PROYEK M-GOLD TOWER BEKASI JAWA BARAT) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam
BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN. Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi
BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Metode pelaksanaan kontruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan kontruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan pekerjaan Proyek World Trade Center 3 Jakarta dibutuhkannya peralatan peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan pekerjaan
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan Plat untuk di teruskan ke Pondasi. Tujuan penggunaan kolom yaitu : Gambar 5.1 : Pekerjaan
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN WISMA KARTIKA JL. KYAI TAPA NO. 101, GROGOL JAKARTA BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK PEMBANGUNAN WISMA KARTIKA JL. KYAI TAPA NO. 101, GROGOL JAKARTA BARAT DISUSUN OLEH : LYSA RISTIYAWATI 41112110060 NURFITA ANJARSARI 41112120091 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung dengan bantuan tenaga orang-orang atau hewan, seperti keledai. Crane ini digunakan untuk
Lebih terperinciJurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 163
EXTRAPOLASI Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya P-ISSN: 1693-8259 Desember 2015, Vol. 8 No. 2, hal. 163-168 ANALISIS PEKERJAAN BASEMENT (PEKERJAAN GALIAN DAN DIAPHRAGM WALL) PADA METODE TOP - DOWN DENGAN
Lebih terperinciDIPLOMA III TEKNIK SIPIL - FTSP STEFANUS HENDY L DIANA WAHYU HAYATI DISUSUN OLEH : DOSEN PEMBIMBING :
PERENCANAAN PROGRAM PENGENDALIAN WAKTU, BIAYA, MUTU DAN CONSTRUCTION SAFETY PADA PEMBANGUNAN PROYEK THE MILLENIUM BUILDING SD MUHAMMADIYAH 4 PUCANG SURABAYA DISUSUN OLEH : STEFANUS HENDY L. 3108.030.031
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN
PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN NAMA : TOGU RIOTAMA NPM : 27312422 PEMBIMBING : REHULINA APRIYANTI,
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT (Studi Kasus Proyek Bangunan Condominium TP6)
PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT (Studi Kasus Proyek Bangunan Condominium TP6) Fransisco Ardi 1, Kefin C. Wanandy 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Mayoritas
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah
Lebih terperinciBONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB
BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Struktur Beton Gedung Semester IV Tahun Ajaran 2015 Dibuat oleh : KELOMPOK 6 Deasy Monica Parhastuti 131111003 Gani Adnan Sastrajaya
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Konsep Biaya 2.1.1 Biaya proyek Biaya proyek merupakan hal yang penting selain waktu, kedua hal ini berkaitan erat dan dipengaruhi oleh metode pelaksanaan, pemakaian peralatan,
Lebih terperinciEVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PLAT DI PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6
EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PLAT DI PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 Benaya A. S. Turangan, Andrew D. Saputra 2, Sentosa Limanto 3, Yusuf D. E. Wicaksono 4 ABSTRAK: Berkembangnya zaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proyek konstruksi semakin banyak dijumpai. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini proyek konstruksi semakin banyak dijumpai. Dalam perkembangan dunia konstruksi sekarang ini, produktivitas dan efisiensi menjadi sangat penting. Produktivitas
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN
LAPORAN KERJA PRAKTEK METODE BEKISTING ALLUMA SYSTEM PADA BALOK DAN PLAT LANTAI PROYEK PEMBANGUNAN MENTENG PARK APARTEMEN JL. CIKINI RAYA NO 79 JAKARTA PUSAT Disusun oleh : FEBRIANA ZIARANTIKA ( 41110010011
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN
BAB V METODE PELAKSANAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak - pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan didalmnya, maka makin banyak
Lebih terperinciBAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN
Apartemen Casa de Parco BSD BabV Pelaksanaan Pekerjaan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK BINUS MAIN CAMPUS ALAM SUTERA
LAPORAN KERJA PRAKTEK PROYEK BINUS MAIN CAMPUS ALAM SUTERA PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, PELAT DAN BALOK Disusun oleh : RIFKI ABDILLAH (41109010014) ZIKRI RAMDANI (41110010030) PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciBAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL
BAB VII TINJAUAN KHUSUS CORE WALL 7.1. Uraian Umum Core Wall merupakan sistem dinding pendukung linear yang cukup sesuai untuk bangunan tinggi yang kebutuhan fungsi dan utilitasnya tetap yang juga berfungsi
Lebih terperinciKERJA PRAKTEK METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS PROYEK APARTEMENT VITTORIA RESIDENCES JAKARTA BARAT Disusun oleh : ANDREA DEVKY R. K (41112120089) NURJAYADI (41112120059) UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL PADA PROYEK BRANZ SIMATUPANG APARTMENT
LAPORAN KERJA PRAKTEK PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL PADA PROYEK BRANZ SIMATUPANG APARTMENT Jl. R.A Kartini No.9, Cilandak - Jakarta Selatan Disusun Oleh : Candra Saputro 41113110085 Yusup Ramdani 41113110109
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN METODE CHEMICAL ANCHORING PADA PEKERJAAN KOLOM PRAKTIS PROYEK APARTEMEN BRANZ BSD
LAPORAN KERJA PRAKTEK PENERAPAN METODE CHEMICAL ANCHORING SYSTEM PADA PEKERJAAN KOLOM PRAKTIS PROYEK APARTEMEN BRANZ BSD Jl. BSD Boulevard, Parcel 55-F, Grand CBD BSD City, Tangerang, Indonesia Disusun
Lebih terperinciBAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek
BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Beton Precast Beton precast adalah suatu produk beton yang dicor pada sebuah pabrik atau sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek bangunan
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop
BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.
Lebih terperinciPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA PRECAST HALF SLAB DENGAN CAST IN-SITU PADA PROYEK FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Oleh: Febrina Yugo 3108030056 Rachma Damayanti
Lebih terperinciBAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat
BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode
Lebih terperinciANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA s/d STA DI MOJOKERTO
ANALISA PEMAMPATAN WAKTU TERHADAP BIAYA PADA PEMBANGUNAN JEMBATAN KALI SURABAYA STA 601+318.55 s/d STA 601+181.45 DI MOJOKERTO Hendi Yudhatama, Yusronia Eka Putri,ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS. dalam mencapai sasaran pelaksanaan proyek konstruksi. Dimana sasaran proyek
BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS BAB V METODE PELAKSANAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Metode pelaksanaan proyek konstruksi adalah bagian yang sangat penting dalam mencapai sasaran pelaksanaan
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK APARTEMEN U RESIDENCE 2
LAPORAN KERJA PRAKTIK PROYEK APARTEMEN U RESIDENCE 2 PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLOM, PELAT DAN BALOK Disusun oleh : DENI RIYANTO (41110010015) WIWIT DARAYANI (41110010051) PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan
BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan
Lebih terperinciStudi Perbandingan Beton Ready-Mix Dengan Beton Olah Di Tempat Pada Proyek Pembangunan Ruko Di Kota Banjarbaru
INFO TEKNIK Volume 7 No. 2, Desember 2006 (82 88) Studi Perbandingan Beton Ready-Mix Dengan Beton Olah Di Tempat Pada Proyek Pembangunan Ruko Di Kota Banjarbaru Ulfa Fitriati 1 Abstrak - Penggunaan beton
Lebih terperinciBAB IV MATERIAL DAN PERALATAN
BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1. Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alatalat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat-alat yang digunakan
Lebih terperinciPERNY AT AAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGASAKHIR. Saya mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan, Universitas Pelita Harapan,
PERNY AT AAN KEASLIAN KARYA TULIS TUGASAKHIR Saya mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Desain dan Teknik Perencanaan, Universitas Pelita Harapan, Nama : Aprideta Rudyan NIM : 02120050022 Jurusan :
Lebih terperinciBAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK
BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui
Lebih terperinciHUBUNGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN JEDA WAKTU PENGECORAN
HUBUNGAN KUAT TEKAN BETON DENGAN JEDA WAKTU PENGECORAN Ridho Fudhila 1), Abdul Kholiq 2) Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka Email: Choliq_fastac@yahoo.co.id 2) ABSTRAK
Lebih terperinciBAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5. 1 Uraian Umum Metoda konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang mengikuti prosedur serta telah dirancang sesuai dengan pengetahuan atau
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN DAN MATERIAL
Proyek Kanins, Kanca, Kanwil BRI PERALATAN DAN MATERIAL Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai peralatan dan material yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan Proyek Kanins, Kanca, Kanwil BRI ini meliputi
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR RENCANA PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG POLRES KABUPATEN PROBOLINGGO
LAPORAN TUGAS AKHIR RENCANA PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG POLRES KABUPATEN PROBOLINGGO Disusun Oleh DWI PUJI YUNIANTO 03104048 JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
Lebih terperinciBAB V PERALATAN DAN MATERIAL
BAB V PERALATAN DAN MATERIAL 5.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah
Lebih terperinci