BAB II STUDI PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II STUDI PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Konsep Biaya Biaya proyek Biaya proyek merupakan hal yang penting selain waktu, kedua hal ini berkaitan erat dan dipengaruhi oleh metode pelaksanaan, pemakaian peralatan, bahan, dan tenaga kerja yang dipakai. Dengan adanya persaingan harga dalam suatu tender maka perlu adanya perkiraan yang tepat dan akurat, dan harus dimulai sejak pelaksanaan tender dimulai, sebab biaya yang telah disetujui dalam kontrak pelaksanaan tidak dapat diubah, semua kekurangan yang disebabkan oleh kesalahan dalam perkiraan biaya akan menjadi resiko kontraktor. Untuk itu diperlukan perhitungan analisa dan pengalaman kerja yang cukup banyak agar tidak mengalami kerugian dalam pelaksanaan proyek. Menurut Ervianto (2002), biaya konstruksi dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu biaya langsung dan tidak langsung, sebagai berikut : 1. Biaya Langsung Adalah biaya yang langsung berhubungan dengan konstruksi atau bangunan dengan mengalikan volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan tersebut. Biaya langsung terdiri atas : a. Biaya bahan bangunan ( Material) b. Upah c. Biaya peralatan 2. Biaya Tak Langsung a. Biaya overhead, adalah biaya untuk menjalankan suatu usaha di lapangan. II - 1

2 b. Biaya tak terduga, adalah biaya untuk kejadian yang mungkin terjadi atau tidak terjadi. c. Keuntungan, adalah hasil jerih payah keahlian Biaya Peralatan Biaya peralatan meliputi biaya sewa alat, biaya mobilisasi dan demobilisasi, biaya pasang (erection), biaya bongkar (dismantle), biaya penunjang dan biaya pengoperasian alat. 1. Biaya sewa alat Biaya yang dikeluarkan untuk menyewa alat yang dipakai dengan satuan rupiah per bulan. 2. Biaya mobilisasi dan demobilisasi Biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan alat ke proyek konstruksi dan pengembalian alat setelah tidak dipergunakan. 3. Biaya pasang (erection ) dan bongkar (dismantle) Biaya yang dibutuhkan untuk pemasangan dan pembongkaran di lapangan menggunakan jasa tenaga orang dan dengan alat bantu mobil crane. 4. Biaya operasional Biaya untuk pembelian suku cadang dan perbaikan apabila terjadi kerusakan atau penggantian komponen pada saat pelaksanaan, biaya operator dan rigger meliputi biaya upah dan biaya lembur, biaya bahan bakar dan pelumas untuk penggunaan sumber daya listrik untuk tower crane menggunakan genset kapasitas 150 kva Konsep Waktu Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan dan urutan kegiataan serta menentukan waktu proyek dapat diselesaikan. Penjadwalan dibutuhkan untuk membantu : II - 2

3 a. Menunjukan hubungan tiap kegiatan dan terhadap keseluruhan proyek. b. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan. c. Menunjukan perkiaraan biaya dan waktu yang wajar untuk tiap kegiatan. d. Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya. Fakto-faktor yang harus dipertimbangkan dalam membuat penjadwalan : a. Kebutuhan dan fungsi proyek tersebut. b. Alasan sosial politik, misalnya proyek tersebut didanai dari APBN/APBD. c. Kondisi alam dan lokasi proyek. d. Ketersediaan dan keterkaitan sumber daya material, peralatan, tenaga kerja dan penunjang lainnya. e. Produktivitas peralatan dan tenaga kerja selama pelaksanaan berlangsung. f. Cuaca, musim dan gejala alam lainnya. g. Referensi hari kerja efektif Peralatan Pemilihan peralatan Pemilihan peralatan menurut Rostiyanti (2008) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi : 1. Spesifikasi alat disesuaikan fungsi pemakaiannya. 2. Kapasitas peralatan yang berdasarkan pada volume atau berat material yang akan dikerjakan. 3. Cara operasi alat berdasarkan arah, horisontal atau vertikal. 4. Pembatasan dari metode yang akan dipakai. 5. Berdasarkan keekonomisan tergantung dari biaya sewa, biaya operasi dan perawatan. II - 3

4 6. Berdasarkan jenis proyek. 7. Lokasi proyek. 8. Jenis dan daya dukung tanah. 9. Kondisi medan lapangan pekerjaan Sumber Peralatan Dalam pelaksanaan pembangunan, suatu proyek dapat memperoleh peralatan dengan jalan menyewa ataupun membeli. Pada kondisi tertentu, pembelian peralatan akan menguntungkan secara financial, sedangkan pada kondisi yang lain akan lebih ekonomis dan efesien untuk menyewanya Tower Crane Definisi Tower Crane Menurut Rostiyanti (2008) tower crane merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertikal dan horisontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak terbatas. Disebut tower karena memiliki rangka vertikal dengan bentuk standar dan didudukan pada perletakan. Fungsi utama tower crane adalah mendistribusikan material dan peralatan yang dibutuhkan oleh proyek baik dalam arah horizontal maupun vertikal. Tower crane merupakan alat elektromotor, artinya menggunakan tenaga listrik untuk menggerakannya, tenaga listrik yang digunakan dapat menggunakan listrik PLN ataupun menggunakan generator set Jenis-Jenis Tower Crane Menurut Rostiyanti (2008), jenis-jenis tower crane dibagi berdasarkan cara berdirinya : 1. Free standing crane II - 4

5 Tower crane yang berdiri bebas diatas pondasi yang khusus dipersiapkan untuk alat tersebut. 2. Rail mounted crane Tower crane berdiri pada rel yang telah dipersiapkan, sehingga dapat bergerak sepanjang rel tersebut. Rel harus dipasang pada permukaan yang datar dan membutuhkan area yang luas untuk pemasangannya. 3. Climbing crane Tower crane diletakan di dalam struktur gedung bangunan pada core atau inti bangunan. Bergerak naik bersamaan dengan naiknya struktur, naiknya crane ini dimungkinkan dengan adanya sistem hydraulics jack. 4. Tied in crane Tower crane diikat secara horisontal dengan bangunan struktur yang ada. Free standing crane Gambar 2.1 Free standing crane (sumber : Rostiyanti, 2008 ) II - 5

6 Gambar 2.2 Rail mounted crane (sumber : ) Gambar 2.3 (a) Tied-in crane, (b) climbing crane (sumber : Rostiyanti, 2008 ) Menurut Rostiyanti (2008), jenis-jenis tower crane berdasarkan jenis lengan pada crane yang disebut jib : 1. Saddle jib tower crane Merupakan tower crane dengan lengan yang mendatar membentuk sudut 90 0 terhadap tiang tower crane atau mast. 2. Luffing jib tower crane Merupakan tower crane yang mernpunyai jib yang dapat diatur lebih dari sudut 90 0 terhadap tiang tower crane atau mast. II - 6

7 Gambar 2.4 Saddle jib tower crane (sumber: Gambar 2.5 Luffing crane (sumber: manual book SCM D-160 ) II - 7

8 Bagian-bagian Tower Crane Tower crane memiliki bagian-bagian yang mempunyai fungsi sama : 1. Base (Pondasi) Merupakan tempat kedudukan yang berfungsi menahan gaya aksial dan gaya tarik. 2. Base Section Bagian / segmen paling dasar dari badan tower crane yang langsung dipasang ke pondasi. 3. Mast Section Bagian dari badan tower crane yang berupa segmen kerangka dipasang untuk menambah ketinggian. 4. Climbing Frame Bagian dari tower crane yang berfungsi sebagai penyangga saat penambahan ketinggian dengan mast. 5. Support Seat Merupakan kedudukan atau tumpuan yang menyokong slewing ring dalam mekanisme putar, terdiri dari bagian atas dan bagian bawah. 6. Slewing Ring Mast yang ikut berputar 360 derajat, terletak dibawah cat head. 7. Slewing Mast Mast yang ikut berputar bersama jib, terletak dibawah cat head. 8. Cat Head Puncak tower crane yang berfungsi sebagai tumpuan kabel. 9. Jib Lengan pengangkut beban dengan panjang bermacam-macam tergantung kebutuhan. 10. Counter Jib II - 8

9 Lengan penyeimbang terhadap momen. 11. Counter Weight Blok beton yang merupakan pemberat sebagai penyeimbang. 12. Cabin Set Ruang untuk operasional operator. 13. Acces Ladder Tangga vertikal sebagai akses bagi operator menuju cabin set. 14. Trolley Trolley hanya ada pada tipe sadle jib, yaitu alat untuk membawa hook sehingga dapat bergerak secara horisontal sepanjang jib, pada tipe luffing tidak ada trolley karena hook hanya terkait pada ujung jib dan pergerakan hook mengikuti pergerakan jib yang dapat naik atau turun dengan membentuk sudut dengan mast. 15. Hook Alat pengait beban. Gambar 2.6 Bagian-bagian tower crane (sumber : Rostiyanti, 2008 ) II - 9

10 Mekanisme Kerja Mekanisme kerja tower crane terdiri dari : 1. Hoisting Mechanism ( mekanisme angkat ) Mekanisme ini digunakan untuk mengangkat beban. Gerakan ini adalah gerakan naik/ turun beban yang telah dipasang pada kait diangkat atau diturunkan dengan menggunakan drum/hook, dalam hal ini putaran drum disesuaikan dengan drum/hook yang sudah direncanakan. Hook digerakkan oleh motor listrik dan gerakan drum/hook dihentikan dengan rem sehingga beban tidak akan naik atau turun setelah posisi yang ditentukan sesuai dengan yang direncanakan. 2. Slewing Mechanism ( mekanisme putar ) Mekanisme ini digunakan untuk memutar jib dan counter jib sehingga dapat mencapai radius yang diinginkan. 3. Trolley Traveling Mechanism ( mekanisme jalan trolley ) Mekanisme ini hanya digunakan pada tipe saddle jib untuk menjalankan trolley maju dan mundur sepanjang jib. 4. Traveling Mechanism ( mekanisme jalan ) Mekanisme ini digunakan untuk menjalankan bogie (kereta) untuk traveling tower crane Kapasitas Alat Besarnya muatan yang dapat diangkat oleh tower crane telah diatur dan didapatkan dalam manual operasi yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya. Prinsip dalam penentuan beban yang bisa diangkat adalah berdasarkan prinsip momen. Jadi pada jarak dan ketinggin tertentu memilik momen batas yang tidak boleh dilewati. Panjang lengan muatan dan daya angkut muatan merupakan suatu perbandingan yang bersifat liniear. II - 10

11 Perkalian panjang lengan dan daya angkat maksimum pada setiap titik adalah sama dan menunjukan kemampuan momen yang bisa diterima oleh tower crane tersebut Produktivitas Alat Dasar-dasar Perhitungan Produktivitas Dalam Merencanakan proyek yang dikerjakan dengan alat alat berat, suatu hal yang sangat penting adalah menghitung kapasitas operasi peralatan tersebut. Hal ini karena kapasitas operasi merupakan komponen utama dalam perhitungan waktu pelaksanaan disamping beban kerja alat ( volume pekerjaan ). Pada umumnya peralatan yang digunakan dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Peralatan bertenaga non mesin Adalah peralatan yang dalam melakukan fungsinya menggunakan tenaga manusia. 2. Peralatan bertenaga mesin Adalah peralatan yang dalam melakukan fungsinya menggunakan tenaga mesin. Ada beberapa faktor yang harus dilihat dalam menghitung produktivitas peralatan : 1. Kapasitas Produksi ( Angkat ) Metode dalam menentukan kapasitas operasi peralatan, yaitu kapasitas angkat, perhitungan kapasitas angkat didasarkan pada volume yang dikerjakan persiklus waktu dan jumlah siklus dalam satu jam. Rumus produksi perjam menurut Rochmanhadi (1984). = 60 Dimana : Q = Produksi perjam II - 11

12 q cm E = produksi dalam satu siklus = waktu siklus = efisien kerja 2. Volume Pekerjaan Volume pekerjaan adalah jumlah kapasitas pekerjaan yang harus diselesaikan dalam setiap pekerjaan. 3. Waktu Siklus Jumlah waktu dalam satu waktu yang dipakai pada operasi individual atau kombinasi dengan peralatan lain tiap satu siklus yang tergantung pada : a. Lintasan operasi b. Kecepatan pada berbagai gerakan c. Tinggi pengangkatan d. Kehilangan waktu untuk percepatan dan perlambatan e. Waktu menunggu f. Waktu yang dihabiskan untuk pindah posisi ke posisi berikutnya, dan sebagainya 4. Efesiensi Kerja Efisiensi kerja dinyatakan dalam suatu besaran faktor koreksi (Fk) yang merupakan suatu faktor yang diperhitungkan pengaruh unsur yang berkaitan dengan mesin, manusia dan keadaan cuaca dan faktor waktu kerja efektif terhadap pengoperasian peralatan yang dapat dilihat pada tabel tabel berikut ini : II - 12

13 Tabel 2.1 Tabel faktor kondisi kerja dan manajemen/ tata laksana BAB II STUDI PUSTAKA Sumber : Rochmanhadi, ( 1984) Tabel 2.2 Waktu kerja efektif Kondisi Waktu Kerja Efektif Efesiensi Kerja Baik Sekali 55 menit / jam 0,92 Baik 50 menit / jam 0,83 Sedang 45 menit / jam 0,75 Jelek 40 menit / jam 0,67 Sumber : Rochmanhadi, (1984) Tabel 2.3 Keadaan Cuaca Keadaan Cuaca Cerah 1,0 Efesiensi Kerja Mendung/gerimis / berdebu 0,8 Sumber : Rochmanhadi, (1984) Tabel 2.4 Keterampilan Operator dan Crew Keterampilan Operator dan Crew Sempurna 1,0 Rata-rata Baik 0,75 Kurang 0,60 Sumber : Rochmanhadi, (1984) Efesiensi Kerja II - 13

14 2.5. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu adalah sebagai berikut : No Nama Judul Hasil 1 Muhammad Ridha, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya Perbandingan Biaya Dan Waktu Pemakaian Alat Berat Tower Crane Dan Mobil Crane Pada Proyek Rumah Sakit Haji Surabaya Waktu tercepat untuk pekerjaan pengecoran dan pengangkat material adalah kombinasi Tower Crane dan Concrete Pump dengan selisih 161,35 jam dan biaya termurah adalah kombinasi Mobile Crane dengan selisih biaya Rp ,00. 2 Hari Jamato, Muhamad Aswanto,Trijeti, Universitas Muhammdiyah, Jakarta Arif Wibowo, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Zulfi Nihayatun N, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta Perbandingan penggunaan tower crane dengan mobil crane ditinjau dari efisiensi waktu dan biaya sebagai alat angkat utama pada pembangunan gedung. Analisis waktu dan biaya pemasangan dan pembongkaran tower crane Perhitungan produktivitas estimasi pengecoran menggunakan crane dan waktu kolom tower Pekerjaan struktur oleh Tower crane pada gedung ini adalah 326,53 jam dengan biaya Rp ,00,sedangkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan struktur oleh Mobil crane pada gedung ini adalah 455,56 jam dengan biaya Rp ,00 Waktu pembongkaran 675 menit dan waktu pemasangan 790 menit, biaya total pembongkaran dan pemasangan Rp. 234,865,000,00 Produktivitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu, yang dapat mempengaruhi waktu dan efektifitas kerja di dalam pelaksanaan pekerjaan. Hasil produktivitas 6,67 ton/jam dan estimasi waktu pengangkatan 0,576 jam. II - 14

15 No Nama Judul Hasil 5 Liony Dwi Putri Takaredas,Arfan Utiarahman, Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo Asri Dwi Lestari, Institut Teknologi Bandung, Bandung Agnes Maria Wijaya, Ayu Wirastuti, Paulus Nugraha, Sandra Loekita, Universitas Kristen Petra, Surabaya Efisiensi penggunaan alat berat pada pembangunan gedung training centre universitas negeri gorontalo Identifikasi faktor yang mempengaruhi produktivitas tower crane. Monitoring penjadwalan proyek & evaluasi jumlah tower crane pada proyek condominium & podium sebuah plaza di tengah kota Durasi normal yang diperoleh berdasarkan volume pekerjaan dengan menggunakan kombinasi Tower Crane dan Truck Mixer yaitu 31 hari kerja dan biaya Rp ,45. Hasil analisis dari berbagai metode yang dilakukan didapatkan kombinasi alat yang paling efisien yaitu dengan menggunakan penambahan Truck Mixer. Setelah dilakukan penambahan Truck Mixer maka dihasilkan durasi 29 hari kerja dengan biaya Rp ,36 Dari faktor-faktor yang diperoleh, terdapat beberapa faktor yang memiliki keterkaitan satu sama lain, yaitu: 1. Faktor alat dengan faktor material yang diangkat, 2. Faktor alat dengan faktor manajemen, 3. Faktor SDM dengan faktor lingkungan, 4. Faktor SDM dengan faktor manajemen, dan 5. Faktor material yang diangkat dengan faktor manajemen. Hasil analisa dari penelitian menunjukkan bahwa untuk monitoring penjadwalan proyek jika dibandingkan antara rencana dan realisasinya, maka proyek tersebut tidak berjalan sesuai dengan II - 15

16 8 Braham Soemartomo, Drs.Ir.Sutikno,MT., Universitas Negeri Surabaya, Surabaya Studi tentang pemilihan jenis crane untuk proyek bangunan industri BAB II STUDI PUSTAKA jadwal rencana serta mengalami kemunduran, baik untuk area Condominium maupun Podium. Kemunduran dapat dilihat dari zona pengecoran tiap lantai dimana besarnya kemunduran berkisar antara 17 hingga 52 hari. Alternatif skenario evaluasi jumlah grup TC yang paling optimal adalah skenario 3, dimana pada skenario tersebut TC1 tidak digunakan untuk mengangkut material. Hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa pihak kontraktor menggunakan tower crane diperuntukan untuk sebuah proyek mall dan apartemen yang memiliki lingkup area yang luas (> m²). Pihak kontraktor dalam memilih alat berat jenis crane ini memperhatikan faktor luasan area proyek yang akan dikerjakan, kemudian disesuaikan dengan kapasitas crane yang akan dipakai.biaya yang harus dikeluarkan untuk menyewa tower crane dalam satu bulan mencapai Rp , sedangkan untuk mobile crane biaya yang harus dikeluarkan Rp. II - 16

17 9 Robertus R. Sunur, Adi Kurniawan, Universitas Petra Surabaya, Surabaya Program perhitungan efektivitas penggunaan tower crane pada bangunan bertingkat. BAB II STUDI PUSTAKA Pada Program Perhitungan Efektivitas Penggunaan Tower Crane menghasilkan durasi total penggunaan TC, dimana durasi ini dipakai untuk memperkirakan efektivitas penggunaan TC. Program Perhitungan Efektivitas TC bisa digunakan untuk mencari efektivitas penggunaan TC yang paling optimal yaitu dengan cara trial and error dengan mengubah data-data yang dapat diubah seperti jenis TC, jam kerja per hari, ukuran buket, dan letak sumber material. Program Perhitungan Efektivitas TC dapat digunakan dengan mudah oleh pemakai program karena program ini diproses dengan menggunakan software Microsoft Excel XP sehingga pemakai program dapat langsung mengoperasikan tanpa harus meng-install software lain. II - 17

18 Posisi penelitian ini : Luffing Tower crane Waktu Biaya PENELITIAN INI Loekita et all,2015 Sunur et all,2007 Lestari,2014 Nihayatun,2014 Wibowo,2014 Sumartomo, 2014 Saddle Tower crane Tower crane Ridha,2011 Takaredas,2014 Jamato et all,2015 Mobile crane Gambar 2.7 : Posisi penelitian II - 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Latar Belakang Penggunaan Tower Crane Tower crane adalah salah satu alat berat yang sering digunakan dalam proyek konstruksi, alat ini terdiri dari slewing unit, tower, dan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT. Oleh : Muhammad Ridha

TUGAS AKHIR PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT. Oleh : Muhammad Ridha Oleh : Muhammad Ridha 3108.100.646 TUGAS AKHIR PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA Dosen Pembimbing : M. Arif Rohman, ST.

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Pengertian, Prinsip Kerja, Serta Penggunaan Tower Crane Pada Gedung Bertingkat. (www.ilmusipil.com/tower-crane-proyek-gedung) Di dalam proyek konstruksi bangunan bertingkat, tower

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. UMUM Penelitian ini berupa analisa perbandingan pengecoran menggunakan alat berat concrete pump dan concrete bucket untuk pekerjaan konstruksi pada proyek bangunan. Permodelan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA TUGAS AKHIR RC 091380 PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA MUHAMMAD RIDHA NRP 3108100646 Dosen Pembimbing : M. Arif Rohman,

Lebih terperinci

Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply

Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply 1 Perbandingan Produktivitas Static Tower Crane dan Mobile Crane dengan Modifikasi Posisi Titik Supply Arief Hadi Pranata, Tri Joko Wahyu Adi, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan (material handling equipment) adalah peralatan yang digunakan untuk memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke tempat lain dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Tower Crane Crane merupakan tipe mesin bantu manusia, umumnya digunakan bersama dengan alat angkat, sling dan rantai, yang secara bersama-sama untuk mengangkat dan

Lebih terperinci

PROGRAM PERHITUNGAN EFEKTIVITAS WAKTU DAN BIAYA PEMAKAIAN TOWER CRANE

PROGRAM PERHITUNGAN EFEKTIVITAS WAKTU DAN BIAYA PEMAKAIAN TOWER CRANE PROGRAM PERHITUNGAN EFEKTIVITAS WAKTU DAN BIAYA PEMAKAIAN TOWER CRANE Paulus Eric Hartono 1, Noviyanti 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Pada pelaksanaan proyek gedung bertingkat, Tower Crane (TC) merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PROYEK 2.1.1. Pengertian Umum Proyek dapat diartikan sebagai suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan

Lebih terperinci

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA

MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA MONITORING PENJADWALAN PROYEK & EVALUASI JUMLAH TOWER CRANE PADA PROYEK CONDOMINIUM & PODIUM SEBUAH PLAZA DI TENGAH KOTA Agnes Maria Wijaya 1, Ayu Wirastuti 2, Paulus Nugraha 3, Sandra Loekita 4 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam

BAB II PEMBAHASAN MATERI. dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap industri modern. Desain mesin pemindah bahan yang beragam disebabkan oleh

Lebih terperinci

MEKANISME KERJA JIB CRANE

MEKANISME KERJA JIB CRANE JIB CRANE DEFINISI JIB CRANE Jib Crane adalah jenis crane di mana anggota horisontal (jib atau boom), mendukung bergerak hoist, adalah tetap ke dinding atau ke tiang lantai-mount. Jib dapat ayunan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan tender suatu proyek diukur dari memenangkan tender suatu proyek, biaya yang rendah serta jadwal yang lebih cepat mempengaruhi keberhasilan tender. Keduanya

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. 1, Vol. 1, Maret 2014

Jurnal Ilmiah Teknik Sipil No. 1, Vol. 1, Maret 2014 EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN GEDUNG TRAINING CENTRE UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1) LIONY DWI PUTRI TAKAREDAS, 2) ARFAN UTIARAHMAN 1) Mahasiswa S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

M SIN PENGANGKAT PENGANGKA ( o h ist s ing n machi h ne n )

M SIN PENGANGKAT PENGANGKA ( o h ist s ing n machi h ne n ) MATERI 2 MESIN PENGANGKAT (hoisting machine) Tujuan Pembelajaran Setelah melalui penjelasan dan diskusi Mahasiswa dapat menghitung kapasitas pesawat angkat Mahasiswa dapat menyebutkan komponenkomponen

Lebih terperinci

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL BAB V PERALATAN DAN MATERIAL 5.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi, ST, MT, PhD Yusroniya Eka Putri, ST, MT ARIEF HADI PRANATA

Dosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi, ST, MT, PhD Yusroniya Eka Putri, ST, MT ARIEF HADI PRANATA PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS STATIC TOWER CRANE DAN MOBILE CRANE DENGAN MODIFIKASI POSISI SUPPLY POINT Dosen Pembimbing : Tri Joko Wahyu Adi, ST, MT, PhD Yusroniya Eka Putri, ST, MT ARIEF HADI PRANATA 3110.105.012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peralatan pengangkat bahan digunakan unuk memindahkan muatan di lokasi atau area, departemen, pabrik, lokasi konstruksi, tempat penyimpanan, pembongkaran muatan dan

Lebih terperinci

BAB 3 STUDI LAPANGAN. Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan. pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan cermat.

BAB 3 STUDI LAPANGAN. Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan. pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan cermat. BAB 3 STUDI LAPANGAN Gambar 3.1 Kerangka pemikiran studi lapangan Saat ini proyek konstruksi bangunan bertingkat sangat berkembang, dalam pelaksanaannya segala sesuatu perlu direncanakan dengan tepat dan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam setiap pekerjaan proyek konstruksi selalu diperlukan peralatan guna mendukung kelancaran pembangunan tersebut. Pemilihan dan pemanfaatan peralatan harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kontruksi adalah suatu kegiatan atau aktifitas pekerjaan yang terdiri dari rangkaian bagian pekerjaan yang saling berkaitan satu dengan yang lain dan melibatkan banyak orang serta

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Suatu proyek dikatakan sukses apabila kontraktor berhasil mendapatkan laba maksimum dan owner mendapatkan hasil yang memuaskan serta tepat waktu dalam penyelesaiannya

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS PEMBONGKARAN TOWER CRANE

BAB VII TINJAUAN KHUSUS PEMBONGKARAN TOWER CRANE BAB VII TINJAUAN KHUSUS PEMBONGKARAN TOWER CRANE 7.1. Uraian Umum Berdasarkan perencanaannya jadwal Dismantling ( Pembongkaran ) tower crane semestinya dapat diperkiraan dari progres pekerjaan dan kebutuhan

Lebih terperinci

PENGERTIAN CRANE. 1. Crane Beroda Crawler

PENGERTIAN CRANE. 1. Crane Beroda Crawler PENGERTIAN CRANE Alat pengangkat yang biasa digunakan didalam proyek konstruksi adalah crane. Cara kerja crane adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah

Lebih terperinci

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL

BAB V PERALATAN DAN MATERIAL BAB V PERALATAN DAN MATERIAL 5.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KASUS. Untuk studi kasus mengenai tinjauan jumlah tower crane yang digunakan pada

BAB 4 STUDI KASUS. Untuk studi kasus mengenai tinjauan jumlah tower crane yang digunakan pada BAB 4 STUDI KASUS 4.1 Kapasitas Momen Tower Crane Untuk studi kasus mengenai tinjauan jumlah tower crane yang digunakan pada gedung bertingkat Sesuai dengan objek yang di lapangan maka Pemilihan dan penentuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan alat berat jenis Tower Crane pada proyek-proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan alat berat jenis Tower Crane pada proyek-proyek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini penggunaan alat berat jenis Tower Crane pada proyek-proyek besar seperti pembangunan gedung bertingkat tinggi (high rise building) atau proyek pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 PERALATAN 4.1.1 Alat Berat Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi tangga meliputi excavator, tower crane, truck mixer, concrete pump, concrete

Lebih terperinci

BAB IV ALAT DAN BAHAN

BAB IV ALAT DAN BAHAN BAB IV ALAT DAN BAHAN 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesiffikasi teknis yang telah dipersyaratan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Beton Beton merupakan campuran antara semen Portland, air, dan agregat (dan kadang-kadang bahan tambah yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan, serat,

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material. Material Konstruksi meliputi seluruh bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan pada suatu proses konstruksi, dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung

BAB 1 PENDAHULUAN. Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Crane konstruksi pertama kali diciptakan oleh orang Yunani kuno dan didukung dengan bantuan tenaga orang-orang atau hewan, seperti keledai. Crane ini digunakan untuk

Lebih terperinci

Kata kunci : metode bekisting table form

Kata kunci : metode bekisting table form 1 Perbandingan Waktu dan Biaya Konstruksi Pekerjaan Bekisting Menggunakan Metode Semi Sistem Dengan Metode Table Form (Studi Kasus: Proyek FMipa Tower ITS Surabaya) Muhammad Fandi, Yusroniya Eka Putri,

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB II PEMBAHASAN MATERI BAB II PEMBAHASAN MATERI Mesin pengangkat yang dimaksud adalah seperangkat alat yang digunakan untuk mengangkat, memindahkan serta menurunkan suatu benda ke tempat lain dengan jangkauan operasi terbatas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bintaro Jaya adalah suatu kota mandiri yang dikembangkan PT.Jaya Real Property yang merupakan anak perusahaan dari PT.Pembangunan Jaya yang bergerak di bidang perumahan

Lebih terperinci

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN INDRA IRAWAN - 075524046 ALAT PENGANGKAT CRANE Crane adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan drum tali baja, tali baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat dan menurunkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Peningkatan pembangunan tersebut berlangsung diberbagai bidang,

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Peningkatan pembangunan tersebut berlangsung diberbagai bidang, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan konstruksi pada masa sekarang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Peningkatan pembangunan tersebut berlangsung diberbagai bidang, misalnya pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Pesawat Pengangkat Banyak jenis perlengkapan pengangkat yang tersedia membuatnya sulit digolongkan secara tepat. Penggolongan ini masih dipersulit lagi oleh kenyataan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Nugraha dkk, 1995 dalam tugas akhir Perbandingan Biaya dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Nugraha dkk, 1995 dalam tugas akhir Perbandingan Biaya dan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Proyek Konstruksi Menurut Nugraha dkk, 1995 dalam tugas akhir Perbandingan Biaya dan Waktu Pemakaian Alat Berat Tower Crane dan Mobil Crane Pada Proyek Rumah Sakit Haji Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran BAB IV Tinjauan Bahan Bangunan Dan Alat - Alat BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran. Setelah melalui penjelasan dan diskusi 1. Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme sistem mesin

Tujuan Pembelajaran. Setelah melalui penjelasan dan diskusi 1. Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme sistem mesin Tujuan Pembelajaran Setelah melalui penjelasan dan diskusi 1. Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme sistem mesin derek dengan benar 2. Mahasiswa dapat menjelaskan komponen-komponen mekanisme pengangkatan,

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional Dengan Bekisting Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat

Analisa Perbandingan Penggunaan Bekisting Semi Konvensional Dengan Bekisting Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Analisa Perbandingan Penggunaan Semi Konvensional Dengan Sistem Table Form Pada Konstruksi Gedung Bertingkat Yevi Novi Dwi Saraswati, Retno Indryani Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL Dalam melaksanakan proyek pembangunan dapat dipastikan digunakan alat-alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat alat yang digunakan bisa berupa

Lebih terperinci

ANALISA WAKTU PENGECORAN PADA LANTAI EMPAT PROYEK GEDUNG SEKOLAH DI SURABAYA

ANALISA WAKTU PENGECORAN PADA LANTAI EMPAT PROYEK GEDUNG SEKOLAH DI SURABAYA ANALISA WAKTU PENGECORAN PADA LANTAI EMPAT PROYEK GEDUNG SEKOLAH DI SURABAYA Sentosa Limanto 1 1 Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Surabaya Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya 60236

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan gedung merupakan wujud fisik hasil pekerjaan kostruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas / didalam tanah / air

Lebih terperinci

Analisa Biaya dan Waktu Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI pada Proyek Puncak Kertajaya Apartemen

Analisa Biaya dan Waktu Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI pada Proyek Puncak Kertajaya Apartemen 1 Analisa Biaya dan Waktu Bekisting Metode Konvensional dengan Sistem PERI pada Aditya Febrian Saputra, Farida Rahmawati, ST., MT. dan Yusronia Eka Putri, ST., MT Jurusan S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Proyek konstruksi telah menjadi kompleks pada beberapa tahun terakhir ini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Proyek konstruksi telah menjadi kompleks pada beberapa tahun terakhir ini. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek konstruksi telah menjadi kompleks pada beberapa tahun terakhir ini. Hal ini mengakibatkan peningkatan kebutuhan alat mekanis pada bidang konstruksi yang membuat

Lebih terperinci

Tabel 5.7 Waktu Total Pelaksanaan Pengecoran Tower Crane. = Rp ,00 /jam. Harga Sewa Genset

Tabel 5.7 Waktu Total Pelaksanaan Pengecoran Tower Crane. = Rp ,00 /jam. Harga Sewa Genset Tabel 5.7 Waktu Total Pelaksanaan Pengecoran Tower Crane NO PEKERJN VOLUME STUN 1. KOLOM a. Tulangan 17,198 jam b. Bekisting 17,734 jam c. Perancah 5,65 jam d. Pengecoran 177,15 jam. BLOK a. Tulangan 34,154

Lebih terperinci

Tabel 5.7 Perhitungan Biaya dan Waktu Pondasi Tiang Pancang

Tabel 5.7 Perhitungan Biaya dan Waktu Pondasi Tiang Pancang 5.1.3 Analisa Teknis Pada analisa teknis terdapat hasil dari masing-masing alternatif adalah sebagai berikut : 5.1.3.1 Perhitungan Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Alternatif ini menggunakan tiang pancang

Lebih terperinci

STUDI TENTANG PEMILIHAN JENIS CRANE UNTUK PROYEK BANGUNAN INDUSTRI

STUDI TENTANG PEMILIHAN JENIS CRANE UNTUK PROYEK BANGUNAN INDUSTRI STUDI TENTANG PEMILIHAN JENIS CRANE UNTUK PROYEK BANGUNAN INDUSTRI Braham Soemartomo 1, Drs.Ir.Sutikno,MT. 2 1 Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya 2 Dosen Teknik Sipil Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Schedule Proyek Proses pembuatan schedule proyek adalah untuk mendapatkan gambaran lamanya pekerjaan dapat diselesaikan, serta bagian-bagian pekerjaan yang saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT YANG DIGUNAKAN 4.1. Bahan Bahan Bangunan Bahan bangunan merupakan hal penting dalam sebuah pembangunan karena menentukan kekuatan sebuah bangunan dan jumlah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DALAM RANGKA EFISIENSI BIAYA PENEMPATAN TOWER CRANE PADA MULTI PROYEK

PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DALAM RANGKA EFISIENSI BIAYA PENEMPATAN TOWER CRANE PADA MULTI PROYEK PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DALAM RANGKA EFISIENSI BIAYA PENEMPATAN TOWER CRANE PADA MULTI PROYEK Marino Hutagalung NRP : 0121076 Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata, MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 ANALISA PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN BEKISTING METODE SEMI SISTEM BERDASARKAN STRATEGI ROTASI PADA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT TINGGI ( STUDI KASUS:

Lebih terperinci

Optimasi Penempatan Group Tower Crane pada Proyek Pembangunan My Tower Surabaya

Optimasi Penempatan Group Tower Crane pada Proyek Pembangunan My Tower Surabaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-39 Optimasi Penempatan Group Tower Crane pada Proyek Pembangunan My Tower Surabaya Ahmad Puguh Septiawan dan Cahyono Bintang

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN WAKTU DAN PRODUKTIVITAS PENGECORAN MENGGUNAKAN CONCRETE BUCKET

ANALISA PERBANDINGAN WAKTU DAN PRODUKTIVITAS PENGECORAN MENGGUNAKAN CONCRETE BUCKET ANALISA PERBANDINGAN WAKTU DAN PRODUKTIVITAS PENGECORAN MENGGUNAKAN CONCRETE BUCKET DAN CONCRETE PUMP PADA PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Apartemen Mansyur Residence T.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN Dalam bab ini dibahas mengenai analisis efisiensi dan efektifitas biaya pelaksanaan dan waktu pelaksanaan dari penggunaan bekisting metode slip form pada pembuatan dinding

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL Dalam melaksanakan sebuah proyek konstruksi tentunya digunakan alat alat tertentu yang membantu dan mendukung pelaksanaan proyek ini sendiri. Alat alat yang digunakan berupa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Manajemen Konstruksi Dalam sebuah proyek konstruksi, terdapat sangat banyak perilaku dan fenomena kegiatan proyek yang mungkin dapat terjadi. Untuk mengantisipasi perilaku

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan dan pemenuhan bahan bangunan serta alat kerja pada suatu proyek kontruksi memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN NAMA : TOGU RIOTAMA NPM : 27312422 PEMBIMBING : REHULINA APRIYANTI,

Lebih terperinci

Kata kunci : bekisting Table Form System, zoning, siklus, biaya, waktu

Kata kunci : bekisting Table Form System, zoning, siklus, biaya, waktu ANALISIS PERBANDINGAN ZONING DAN SIKLUS BEKISTING TABLE FORM SYSTEM PADA PROYEK PEMBANGUNAN PRIMA ORCHARD APARTEMENT Anggraeni Utami, Budi Santosa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mercu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menimbulkan masalah bagi para pekerja dibidang kontruksi. Karena

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menimbulkan masalah bagi para pekerja dibidang kontruksi. Karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Perkembangan pembangunan belakangan ini sangat pesat sekali, sehingga hal tersebut menimbulkan masalah bagi para pekerja dibidang kontruksi. Karena bangunan

Lebih terperinci

8,70 menit perlantainya untuk semua pekerjaan. Kata kunci : Tower Crane, Konflik Indek (NC), Keseimbangan Beban Kerja (σ).

8,70 menit perlantainya untuk semua pekerjaan. Kata kunci : Tower Crane, Konflik Indek (NC), Keseimbangan Beban Kerja (σ). OPTIMASI LOKASI UNTUK GROUP TOWER CRANE PADA PROYEK APARTEMEN GUNA WANGSA SURABAYA Nama Mahasiswa : Sofyan Rahman NRP : 3109 106 020 Jurusan : Sarjana Lintas Jalur Teknik Sipil FTSP - ITS Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan

BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan BAB VIl TINJAUAN KHUSUS (KOLOM UTAMA) 7.1 Uraian umum Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN 4.1 KONDISI PROYEK 4.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah

Lebih terperinci

4- PEKERJAAN PERSIAPAN

4- PEKERJAAN PERSIAPAN 4- PEKERJAAN PERSIAPAN Ketika sebuah proyek sudah memasuki tahap pelaksanaan, maka pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan adalah persiapan yang terdiri dari : 4.1 Main Schedule atau Jadwal Pelaksanaan

Lebih terperinci

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Struktur Beton Gedung Semester IV Tahun Ajaran 2015 Dibuat oleh : KELOMPOK 6 Deasy Monica Parhastuti 131111003 Gani Adnan Sastrajaya

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan BAB III TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi teknis yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, pembongkaran

Lebih terperinci

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI

BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI BAB IV ALAT-ALAT DAN BAHAN KONSTRUKSI 4.1 TINJAUAN UMUM Penyediaan alat kerja dan bahan konstruksi pada suatu proyek memerlukan suatu manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran dalam proses pekerjaannya.

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Pengadaan Alat dan Bahan Prosedur dalam pengadaan bahan dan alat adalah : 1. Staff teknik dengan staff logistik dan peralatan, memberikan data-data bahan/alat yang di

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan suatu elemen struktur yang memikul beban Drop Panel dan Plat untuk di teruskan ke Pondasi. Tujuan penggunaan kolom yaitu : Gambar 5.1 : Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan peralatan

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan peralatan BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL 4.1 Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya, peralatan peralatan

Lebih terperinci

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP

Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP DAHNIAR ADE AYU R NRP PERBANDINGAN METODE PELAKSANAAN PLAT PRECAST DENGAN PLAT CAST IN SITU DITINJAU DARI WAKTU DAN BIAYA PADA GEDUNG SEKOLAH TINGGI KESEHATAN DAN AKADEMI KEBIDANAN SIDOARJO Oleh : AGUSTINA DWI ATMAJI NRP. 3107

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH Dedy Fachrurrazi 1, Chairil Anwar 2, Afdhal Hasan 3 1) Mahasiswa, Diploma 4 Perancangan Jalan dan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Seiring dengan kemajuan teknologi, tentunya dapat membantu mempermudah kelancaran pelaksanaan pembangunan konstruksi saat ini. Salah satunya adalah penggunaan teknologi metode pelaksanaan konstruksi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan

TINJAUAN PUSTAKA. lokasi konstruksi, lokasi industri, tempat penyimpanan, bongkaran muatan dan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan dari lokasi satu ke lokasi yang lainnya, misalnya

Lebih terperinci

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik 1 Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik Hendrawan Martha Pradikta, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut

Lebih terperinci

STUDI PERBANDINGAN ANALISA DESAIN FOURANGLE TOWER CRANE DENGAN ANALISA DESAIN TRIANGLE TOWER CRANE MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 12.0

STUDI PERBANDINGAN ANALISA DESAIN FOURANGLE TOWER CRANE DENGAN ANALISA DESAIN TRIANGLE TOWER CRANE MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 12.0 STUDI PERBANDINGAN ANALISA DESAIN FOURANGLE TOWER CRANE DENGAN ANALISA DESAIN TRIANGLE TOWER CRANE MENGGUNAKAN PROGRAM ANSYS 12.0 DOSEN PEMBIMBING: Prof. Ir. I NYOMAN SUTANTRA, MSc. PhD. OLEH: KOMANG MULIANA

Lebih terperinci

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. Assalamu alaikum Wr. Wb

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. Assalamu alaikum Wr. Wb BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Assalamu alaikum Wr. Wb ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PADA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO DI PEKERJAAN UNDERPASS NATIONAL ROAD WARU STA 9 + 678 DOSEN PEMBIMBING

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT (Studi Kasus Proyek Bangunan Condominium TP6)

PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT (Studi Kasus Proyek Bangunan Condominium TP6) PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG PROYEK BANGUNAN BERTINGKAT (Studi Kasus Proyek Bangunan Condominium TP6) Fransisco Ardi 1, Kefin C. Wanandy 2, Ratna S. Alifen 3 ABSTRAK: Mayoritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proyek konstruksi semakin banyak dijumpai. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini proyek konstruksi semakin banyak dijumpai. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini proyek konstruksi semakin banyak dijumpai. Dalam perkembangan dunia konstruksi sekarang ini, produktivitas dan efisiensi menjadi sangat penting. Produktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Truck crane dipergunakan untuk memindahkan bahan-bahan, alatalat

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini. Truck crane dipergunakan untuk memindahkan bahan-bahan, alatalat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Truck crane adalah merupakan salah satu jenis pesawat angkat modern pada saat ini. Truck crane dipergunakan untuk memindahkan bahan-bahan, alatalat ataupun beban di

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Peralatan Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibutuhkannya peralatan-peralatan yang dapat memudahkan para pekerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya, peralatan-peralatan

Lebih terperinci

MODEL PENGUKURAN TINGKAT KESELAMATAN KERJA PENGGUNAAN TOWER CRANE. KATA KUNCI: tower crane, keselamatan kerja, model pengukuran

MODEL PENGUKURAN TINGKAT KESELAMATAN KERJA PENGGUNAAN TOWER CRANE. KATA KUNCI: tower crane, keselamatan kerja, model pengukuran MODEL PENGUKURAN TINGKAT KESELAMATAN KERJA PENGGUNAAN TOWER CRANE Michelle Kwan 1, Irvan Anggrawan 2, Ratna Setiawardani Alifen 3 ABSTRAK: Tower crane sering digunakan sebagai alat pemindah material secara

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 163

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 163 EXTRAPOLASI Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya P-ISSN: 1693-8259 Desember 2015, Vol. 8 No. 2, hal. 163-168 ANALISIS PEKERJAAN BASEMENT (PEKERJAAN GALIAN DAN DIAPHRAGM WALL) PADA METODE TOP - DOWN DENGAN

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN Diajukan oleh : ABDUL MUIS 09.11.1001.7311.046 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS LUFFING CRANE DENGAN HAMMER HEAD CRANE PADA PROYEK HIGH RISE BUILDING STUDI KASUS: MENARA ASTRA PROJECT, JAKARTA

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS LUFFING CRANE DENGAN HAMMER HEAD CRANE PADA PROYEK HIGH RISE BUILDING STUDI KASUS: MENARA ASTRA PROJECT, JAKARTA JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 116 127 JURNAL KARYA TEKNIK SIPIL, Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 116 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkts

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS 5.1. Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan, maka makin

Lebih terperinci