UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tujuh macam penyakit (PD3I) yaitu penyakit TBC, Difteri, Tetanus,

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap status gizi anak. upaya kesehatan masyarakat lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 ini masih jauh lebih baik dibandingkan dengan 20 tahun

BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai ciri khas yang berbeda-berbeda. Pertumbuhan balita akan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

BAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur (WUS). Imunisasi lanjutan

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEHADIRAN IBU MENIMBANG ANAK BALITA DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH DAN PUSKESMAS S

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. mencegah tubuh dari penularan penyakit infeksi. Penyakit infeksi. adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANGTUA DENGAN STATUS IMUNISASI ANAKNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGUNTAPAN II BANTUL YOGYAKARTA 2017

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan pembangunan nasional jangka panjang tersebut (Ranuh, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan, anak memerlukan asupan

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

tanda keberhasilan pembangunan di Indonesia. Semakin terjadinya peningkatan usia harapan hidup penduduk, dapat mengakibatkan jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA

Hubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Umur Bulan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar

Jurnal Ilmiah STIKES U Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehat, cerdas dan produktif. Pencapaian pembangunan manusia yang diukur

BAB I PENDAHULUAN. manusia, dimulai sejak dari awal kehidupan. Usia lanjut adalah sekelompok

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. (1)

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

BAB 1 PENDAHULUAN. menular yang muncul dilingkungan masyarakat. Menanggapi hal itu, maka perawat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan memberikan dampak peningkatan pada angka Umur Harapan Hidup

KUESIONER PENELITIAN

BABI PENDAHULUAN. (Abdul Latief., dkk, 1991).

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan cross sectional study. Metode analitik korelasi ini

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga sebagai unit terkecil dari kehidupan bangsa. Kemandirian keluarga dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, USIA DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JATINEGARA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, selain indikator Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lanjut usia (lansia). Kecenderungan peningkatan jumlah lansia. hidup mereka agar dapat mempertahankan kesehatannya.

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. terus meningkat. Penyakit ini diperkirakan mengenai lebih dari 16 juta orang

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pelayanan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mempersiapkannya diperlukan anak-anak Indonesia yang sehat baik fisik

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL. independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN. Saya yang bertanda tangan dan bertanggung jawab dengan pernyataan di bawah ini: Nama : Umur :

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2005). Imunisasi adalah

PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU MENGIMUNISASIKAN BAYINYA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS BARING KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP

suatu penyakit, jika suatu saat dia terkena penyakit yang sama maka tubuhnya sudah kebal terhadap penyakit tersebut (Matondang & Siregar,

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang menjadi insan yang berkualitas. sebanyak 20 juta anak balita yang mengalami kegemukan. Masalah gizi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

BAB I PENDAHULUAN. prevalensinya paling tinggi di dunia. Berdasarkan laporan World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Imunisasi sebagai salah satu pencegahan upaya preventif yang

DWI AGUNG RIYANTO* ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mencakup 74% (115,3 juta) dari 156 juta kasus di seluruh dunia. Lebih dari. dan Indonesia (Rudan, 2008). World Health Organization

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang berkembang dimana keadaan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara. Pada usia balita merupakan masa perkembangan tercepat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembagan laju penyakit di Indonesia dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dari segi ekonomi dikatakan bahwa pencegahan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban

PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA

Ike Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU, UMUR DAN STATUS GIZI BAYI/ BALITA DENGAN KEPATUHAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI DESA LOLONG KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Lienda Wati, FKM UI, 2009 UNIVERSITAS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan yang buruk di antara jutaan orang setiap

BAB I PENDAHULUAN. meninggal. Selain itu, setiap jam seorang perempuan meninggal karena

BAB I PENDAHULUAN. penyakit sehingga berkontribusi besar pada mortalitas Balita (WHO, 2013).

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. imunisasi antara lain untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat penyakitpenyakit

Transkripsi:

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN IBU TERHADAP PELAKSANAAN IMUNISASI PADA BALITA DI DESA BLUMBANG KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajad Sarjana S-1 Keperawatan Diajukan Oleh : IKE MARYANI NIM. J 210 050 034 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit yang disebabkan oleh infeksi masih banyak berkecamuk di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian berjuta juta anak. Ini sudah menjadi fakta sebelum Perang Dunia II, keadaan serupa terdapat pula di negara maju, seperti Eropa dan Amerika Serikat. Dewasa ini keadaan di negara yang sudah maju sangatlah berlainan, yaitu penyakit infeksi telah dapat di tekan serendah rendahnya dan bukan lagi merupakan masalah utama kesehatan anak. Keberhasilan peningkatan derajat kesehatan anak ini dapat tercapai antara lain dengan dilaksanakanya imunisasi, selain adanya perbaikan nilai sosial dan ekonomi (Markum, 2002). Sekitar 1,7 juta kematian yang terjadi pada anak atau 5% pada balita di Indonesia disebabkan oleh Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) seperti TBC, difteri, pertusis, campak, tetanus, polio dan hepatitis B. PD3I merupakan salah satu penyebab kematian anak di negara - negara berkembang termasuk Indonesia, oleh karena itu cakupan imunisasi harus dipertahankan lebih tinggi dan merata sampai mencapai tingkat Population Immunity (kekebalan masyarakat), sementara kegagalan untuk menjaga tingkat cakupan imunisasi yang tinggi dan merata akan dapat menimbulkan Kejadian Luar Biasa PD3I seperti kejadian Polio (Depkes, 2007). 1

2 Angka kematian balita akibat penyakit tuberkulosi (TBC) di Jawa Tengah yaitu dari 250.000 penduduk 53 dari 100.000 yang menderita TBC meninggal dunia akibat penyakit menular. Penyakit ini menduduki peringkat ke enam diantara seluruh penyakit (Dinkes, 2004). Status imunisasi anak dipengaruhi oleh perilaku orang tua sebagai orang yang bertanggung jawab atas kesehatan dan masa depan anaknya, perilaku tersebut meliputi pengetahuan, pendidikan, sikap, usia, tingkat pendapatan, nilai tentang imunisasi (Bundt et al, 2004). Secara spesifik program imunisasi di Indonesia memiliki target cakupan imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di seluruh desa atau kelurahan pada tahun 2010. Pencegahan dapat dilakukan apabila orang tua tahu bagaimana penyakit itu terjadi dan mampu mengambil langkah yang tepat untuk melindungi anaknya (Achmadi, 2006). Desa Blumbang kecamatan Tawangmangu Karanganyar adalah Desa dengan penduduk mayoritas islam, ketidakpatuhan dalam imunisasi tercatat paling tinggi dari pada desa lainya di Kecamatan Tawangmangu. Dapat dilihat dari data puskesmas kecamatan Tawangmangu tahun 2007-2008 menunjukkan cakupan imunisasi kurang dari 80%, yaitu dengan jumlah 205 ibu yang mempunyai balita, yang mau membawa anaknya untuk imunisasi tetapi tidak lengkap yaitu 64 orang, ibu yang menolak semua jenis imunisasi dari pertama bayi lahir sampai usia kanak-kanak dibawah 5 tahun 75 orang dan hanya 66 ibu yang melaksanakan imunisasi dengan lengkap.

3 Dilakukan wawancara pada 10 orang ibu yang mempunyai balita dengan hasil yang sama sekali tidak mau melakukan imunisasi yaitu 6 orang, 3 orang melaksanakan imunisasi tetapi tidak lengkap dan 1 orang melaksanakan imunisasi dengan lengkap, ibu yang tidak patuh dalam imunisasi menilai bahwa imunisasi adalah haram. Jarak tempuh ketempat pelaksanaan imunisasi di Desa Blumbang sekitar 1000 meter dari rumah masing masing, dan untuk melaksanakan imunisasi tidak memerlukan biaya karena tidak menggunakan transportasi sehingga cukup berjalan kaki untuk menempuhnya, serta pemberian imunisasi gratis dari program pemerintah. Imunisasi sangat penting dilakukan serta fenomena ketidakpatuhan di Daerah Tawangmangu masih saja terjadi kurang dari target Indonesia yaitu 80%, maka peneliti tertarik ingin mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan ibu melaksanakan imunisasi pada balita di Desa Blumbang Kecamatan B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut: Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi ketidakpatuhan Ibu Tawangmangu Kabupaten Karanganyar?

4 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Meneliti Faktor faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan Ibu 2. Tujuan Khusus Untuk mengetahui : a Adanya pengaruh pengetahuan ibu balita terhadap ketidakpatuhan b Adanya pengaruh pendidikan ibu balita terhadap ketidakpatuhan c Adanya pengaruh sikap ibu balita terhadap ketidakpatuhan d Adanya pengaruh usia ibu dengan ketidakpatuhan imunisasi balita di Desa Blumbang Kecamatan e Adanya pengaruh tingkat pendapatan ibu dengan ketidakpatuhan imunisasi balita di Desa Blumbang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar.

5 f Adanya pengaruh nilai atau kepercayaan yang diyakini ibu dengan ketidakpatuhan imunisasi balita di Desa Blumbang Kecamatan D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Masyarakat Memberikan masukan bagi masyarakat tentang pentingnya imunisasi pada balita guna pencegahan terhadap berbagai macam penyakit infeksi. 2. Bagi Kader Dengan diketahuinya ketidakpatuhan imunisasi balita, diharapkan para kader bisa menghimbau kepada masyarakat untuk mengimunisasikan anaknya dengan imunisasi dasar yang lengkap dan sesuai jadwal sehingga dapat mendukung peningkatan cakupan imunisasi dasar di Desa Blumbang. 3. Bidang Ilmu Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu keperawatan anak tentang program imunisasi, yaitu imunisasi dasar dimana program imunisasi ini adalah salah satu upaya pencegahan penyakit pada anak. 4. Bagi Peneliti Menambah pengetahuan peneliti tentang manfaat imunisasi dan faktor-faktor yang menghambat imunisasi.

6 E. Keaslian Penelitian Keaslian dari penelitian ini dapat di ketahui dari penelitian serupa dengan penelitian yang di lakukan oleh penulis, di antaranya : 1. Penelitian oleh Aini (2007), Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi di Puskesmas Karangdowo Klaten, menggunakan deskriptif non exsperiment dengan rancangan cross sectional dengan sampel, yaitu ibu yang mempunyai anak 0-12 tahun yang berjumlah 32 orang serta teknik pengambilan secara propotional stratified random sampling, hasilnya yaitu ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi di Puskesmas Karangdowo Klaten. 2. Penelitian oleh Ningrum (2006), Faktor-faktor Yang Mempegaruhi Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada Bayi di Puskesmas Banyudono Boyolali. Menggunakan metode analitik dengan pendekatan studi potong lintang atau cross sectional, populasi ibu-ibu yang mempunyai anak usia 1 tahun dengan teknik cluster random sampling 100 responden dengan kuesioner dan teknik analisis regresi ganda linier. Hasil penelitian yaitu tingkat pendidikan ibu mempunyai pengaruh positif terhadap kelengkapan imunisasi dasar, jarak rumah ke puskemas tidak mempunyai pengaruh, pengetahuan dan motivasi ibu mempunyai pengaruh positif terhadap kelengkapan imunisasi dasar. 3. Penelitian oleh Natalia (2006), Faktor faktor Internal Dan Eksternal Yang Menghambat Motivasi Ibu Dalam Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional Di Posyandu Wanito Utomo I Desa Gempolsari, Kecamatan

7 Gabus, Kabupaten Pati. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan indept interview dan pendekatan fenomenologis, dengan tujuan mengidentifikasi faktor faktor internal dan eksternal yang menghambat motivasi ibu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada motivasi eksternal yang menghambat motivasi ibu dalam pelaksanaan pekan imunisasi nasional. 4. Penelitian oleh Kamidah (2003) dengan judul Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Imunisasi Dengan Perilaku Ibu Terhadap Imunisasi Bayi Di Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan non eksperimental dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi semua ibu yang berkunjung di puskesmas Gondokusuman untuk imunisasi dengan sampel ibu yang mempunyai bayi usia 0-12 bulan. Analisa data yang digunakan dengan analisa data statistik nonparametrik teknik bivariat dengan uji Kendal Tau. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan imunisasi dengan perilaku ibu terhadap imunisasi bayi. 5. Penelitian oleh Fatmawati (2006) dengan judul Determinan Yang Mempengaruhi Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Balita Usia 1-2 Tahun Di Wilayah Puskesmas Tegalrejo. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional analitik, dengan populasi semua ibu yang mempunyai balita 1-2 tahun dan sampel penelitian yaitu ibu yang mempunyai balita 1-2 tahun yang diambil dengan menggunakan sistem cluster sampling design. Analisa data yang digunakan adalah secara kuantitatif dengan uji

8 Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cakupan imunisasi di puskesmas Tegalrejo tidak berhubungan dengan nilai sikap, karakteristik ibu dan karakteristik balita. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya adalah ibu yang mempunyai balita berusia 0 5 tahun. Perbedaan lain adalah faktor ketidakpatuhan atau tidak pernah melakukan imunisasi. Serta letak demografi yang dilakukan di desa Blumbang, Tawangmangu, Karanganyar. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor faktor: pengetahuan, pendidikan, sikap, usia, tingkat pendapatan, nilai terhadap ketidakpatuhan imunisasi pada balita.