ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. Y KHUSUSNYA TN. Y DENGAN STROKE DI RT. 02 RW. 02 KELURAHAN GEDONG KECAMATAN PASAR REBO JAKARTA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III RESUME KASUS KEPERAWATAN. Pengkajian awal dilakukan pada hari senin, tanggal

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penderita stroke di Indonesia kini kian meningkat dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke dalam bahasa inggris berarti pukulan. Ada

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. otak yang terganggu ( World Health Organization, 2005). Penyakit stroke

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kesehatan semakin menjadi perhatian luas diseluruh

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

DIAGNOSA DAN RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden hipertensi mulai terjadi seiring bertambahnya usia. Pada

BAB I PENDAHULUAN. ini dituangkan menjadi 4 misi yaitu Meningkatkan derajat kesehatan. tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

2014 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TENTANG HIPERTENSI DI RW 05 DESA DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

SATUAN ACARA PENYULUHAN MASALAH KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

BAB I PENDAHULUAN. masalah ganda (Double Burden). Disamping masalah penyakit menular dan

BAB I PENDAHULUAN. penyebab yang mendasari timbulnya penyakit penyakit tersebut. Mulai dari

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. pada beberapa Negara industri maju dan Negara berkembang seperti

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lebih dari delapan dekade terakhir. Hipertensi merupakan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DENGAN MASALAH UTAMA KARDIOVASKULER : HIPERTENSI KHUSUSNYA NY. S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GROGOL SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya. (Pratiwi, 2011). Menurut Leininger (1984) manusia

LAPORAN RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA Bpk. A DENGAN HIPERTENSI DI RW 13 KELURAHAN BARANANG SIANG BOGOR TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan

BAB I PENDAHULUAN. Asia, khususnya di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang

BAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kardiovaskuler (PKV) (Kemenkes RI, 2012). World Health Organization. yang berpenghasilan menengah ke bawah (WHO, 2003).

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak di Amerika Serikat. Pada 2002, stroke membunuh sekitar orang. Jumlah tersebut setara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi penyakit dan kesakitannya (Sukardji, 2007). Perubahan gaya

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELLITUS PADA Ny.T DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. perdarahan atau non perdarahan (Junaidi Iskandar, 2002: 4).

BAB 1 PENDAHULUAN. baik di negara maju maupun di negara berkembang. World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam penyakit yang ada. Salah satu diantaranya adalah Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. disikapi dengan baik. Perubahan gaya hidup, terutama di perkotaan telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN PENDAPATAN DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS GILINGAN SURAKARTA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. pada jutaan orang di dunia (American Diabetes Association/ADA, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN. akhirnya mengubah gaya hidup manusia. Konsumsi makanan cepat saji, kurang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. pada orang dewasa (Hudak & Gallo, 2010). Hampir sekitar tiga perempat stroke

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang usia 65 tahun keatas (Potter

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak ditemukan di Indonesia maupun di dunia. Penderita hipertensi

DAFTAR PUSTAKA Jakarta di akses pada tanggal 28 Mei Praktik dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

RIZKY KUSUMAWATI NPM PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular (World Health Organization, 2010). Menurut AHA (American

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. demografi, epidemologi dan meningkatnya penyakit degeneratif serta penyakitpenyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI BANGSAL CEMPAKA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kencing manis semakin mengkhawatirkan. Menurut WHO pada tahun 2000

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang. ditemukan pada masyarakat baik di negara maju maupun berkembang

HUBUNGAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN STROKE DI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR 2012

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

BAB I PENDAHULUAN. sangat sering menyebabkan serangan jantung yang mematikan. Penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Vaskular Accident (CVA) sangat kurang, mulai personal hygiene sampai

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular akan terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang menuju masyarakat industri. Perubahan kearah. pada gilirannya dapat memacu terjadinya perubahan pola penyakit.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases.

BAB I PENDAHULUAN. abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan terdapat 7,5 juta kematian atau sekitar 12,8% dari seluruh total

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan dibanding hemoragik. Studi rumah sakit yang ada di Medan pada

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari data WHO

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Stroke atau cedera serebrovaskular adalah berhentinya suplai darah ke

Transkripsi:

22 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. Y KHUSUSNYA TN. Y DENGAN STROKE DI RT. 02 RW. 02 KELURAHAN GEDONG KECAMATAN PASAR REBO JAKARTA TIMUR Lucia Firsty*, Dewi Syamsiah ** Abstrak Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Secara umum, tujuan asuhan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RIKESDAS) tahun 2007 menunjukan bahwa angka kejadian stroke di Indonesia sebesr 6% atau 8,3 per 1.000 penduduk dan yang telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 6 per 1.000 penduduk. Hal ini menunjukan sekitar 72,3% kasus stroke di masarakat telah di temukan oleh tenaga kesehatan. Angka kejadian stroke tertinggi ditemukan di Aceh (16,6 per 1.000 penduduk) dan terendah di Papua (3,8 per 1.000 penduduk). Data tersebut menunjukan bahwa di Indonesia, jumlah rata-rata dalam setiap 1.000 penduduk, terdapat 8 orang yang menderita stroke. Menurut Yayasan Stroke Indonesia tahun 2007, angka kejadian stroke mencapai 63,52% per 100.000 pada kelompok usia 65 tahun ke atas. Hal ini merupakan angka yang cukup besar dan mengkhawatirkan. Populasi target dalam penelitian ini adalah Klien bernama Ny. Y berusia 57 tahun dengan pendidikan terakhir SD, pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di Jl. H. Taiman RT. 02 RW 02, Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur. Hasil dari review didapatkan : gangguan mobilisasi fisik pada keluarga Tn.Y khususnya Tn.Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan Stroke, resiko penurunan curah jantung pada keluarga Tn.Y khususnya Tn.Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan Hipertensi. Kata Kunci: Stroke, Rikesdes, Asuhan Keperawatan Keluarga Pendahuluan Latar Belakang Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Dep. Kes RI, 1988 dalam buku Setiawati, 2008). Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Secara umum, tujuan asuhan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri (Suprajitpno, 2004 ). Untuk itu dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu juga memperhatikan hal-hal penting salah satunya adalah nilai-nilai dan budaya yang di anut oleh keluarga seperti memiliki kebiasaan makan-makanan yang manis dan makan-makanan yang mengandung lemak seperti kulit ayam atau jeroan, makanan yang mengandung bahan pengawet, makanan siap saji, minum-minuman yang bersoda, kopi, dan kebiasaan merokok. Sehingga keluarga dapat menerima dan bekerja sama dangan petugas kesehatan dalam hal ini adalah perawat dalam mencapai tujuan asuhan yang telah ditetapkan.

23 Hal ini sangat diperlukan perawatan kesehatan keluarga guna membantu meningkatkan kesehatan masyarakat. Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai saran/penyalur. Penyebab terjadinya Stroke menurut Muttaqin (2008) Tekanan darah tinggi merupakan faktor resiko utama, Penyakit kardiovaskuler-embolisme serbral brasal dari jantung, kolesterol tinggi, obesitas (kegemukan), peningkatan hematokrit meningkatnya resiko infark serebral, diabetes Melitus, kontrasepsi oral (khusunya dengan hipertensi, merokok dan kadar estrogen tinggi), faktor keturunan, penyalah gunaan obat khususnya kokain, konsumsi alkohol, stress. Banyaknya minuman dan makanan siap saji yang beraneka ragam sehingga banyak menarik perhatian masyarakat untuk mengkonsumsi makanan dan minuman tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi pola hidup sehat masyarakat. Makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet, kafein, bahan perwarna, makanan yang mengandung lemak, akan membuat ginjal bekerja lebih keras, dan kerja jantung menjadi lebih berat sehingga dapat mengakibatkan hipertensi. Jadi, kandungan makanan yang mengandung bahan pengawet dapat menyumbat aliran darah ke seluruh tubuh, sehingga membuat kerja jantung mnejadi lebih cepat, yang dapat mengakibatkan salah satunya adalah stroke. Stroke atau gangguan peredarah darah otak (GPDO) merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat dan tepat. Menurut WHO (2010), setiap tahunnya terdapat 15 juta orang di seluruh dunia menderita stroke. Penyakit Stroke telah menyebabkan kematian sebanyak 5 juta orang dan 5 juta orang lainnya mengalami kecacatan yang permanen. Penyakit stroke telah menjadi masalah kesehatan yang menjadi penyebab utama kecacatan pada usia dewasa salah satu penyebab terbanyak di dunia. Negara berkembang juga menyumbang 85,5% dari total kematian akibat stroke di seluruh dunia. Di Amerika Serikat terdapat 3,4% per 100.000 penduduk, di Singapura 55 per 100.000 penduduk dan di Thailand 11 per 100.000 penduduk. Dua pertiga penderita stroke terjadi di negara-negara yang sedang berkembang. Terdapat sekitar 13 juta korban stroke baru setiap tahun, dimana sekitar 4,4 juta diantaranya meninggal dalam 12 bulan. Di Indonesia, Stroke menduduki urutan ketiga sebagai penyebab utama kematian setelah penyakit jantung koroner dan kanker. Menurut survey tahun 2004, stroke merupakan pembunuh nomor satu di rumah sakit (RS) pemerintah seluruh Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RIKESDAS) tahun 2007 menunjukan bahwa angka kejadian stroke di Indonesia sebesr 6% atau 8,3 per 1.000 penduduk dan yang telah didiagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 6 per 1.000 penduduk. Hal ini menunjukan sekitar 72,3% kasus stroke di masarakat telah di temukan oleh tenaga kesehatan. Angka kejadian stroke tertinggi ditemukan di Aceh (16,6 per 1.000 penduduk) dan terendah di Papua (3,8 per 1.000 penduduk). Data tersebut menunjukan bahwa di Indonesia, jumlah rata-rata dalam setiap 1.000 penduduk, terdapat 8 orang yang menderita stroke. Menurut Yayasan Stroke Indonesia tahun 2007, angka kejadian stroke mencapai 63,52% per 100.000 pada kelompok usia 65 tahun ke atas. Hal ini merupakan angka yang cukup besar dan mengkhawatirkan. (Ida & Nila, 2009).. Perumusan Masalah Dari identifikasi masalah tersebut, maka dapat disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut Bagaimana Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.Y Khususnya Tn.Y Dengan Stroke Di Rw 02 Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur? Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk Memperoleh gambaran nyata dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn.Y khususnya Tn.Y dengan Stroke. Sedangkan tujuan khususnya adalah : a. Melakukan pengkajian pada keluarga Tn.Y khususnya Tn.Y dengan Stroke. b. Menentukan masalah keperawatan pada keluarga Tn.Y khususnya Tn.Y dengan Stroke. c. Merencanakan asuhan keperawatan pada keluarga Tn.Y khususnya Tn.Y dengan Stroke.

24 d. Melakukan rencana asuhan keperawatan pada keluarga Tn.Y khususnya Tn.Y dengan Stroke. e. Melakukan evaluasi pada keluarga Tn.Y khususnya Tn.Y dengan Stroke. f. Mengidentifikasi kesenjangan yang terdapat antara teori dan praktek keperawatan keluarga khususnya pada keluarga Tn.Y khususnya Tn.Y dengan Stroke. g. Mengidentifikasi faktor-faktor pendukung, menghambat serta mencari solusi/alternatif pemecahan masalah pada keluarga Tn.Y khususnya Tn.Y dengan Stroke. h. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga pada keluarga Tn.Y khususnya Tn.Y dengan Stroke. Metode Penelitian Desain Penelitian Penelitian ini menguraikan uraikan mengenai asuhan keperawatan keluarga dengan stroke yang di berikan mulai tanggal 4-7 Juni 2015. Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga pendekatan yang digunakan adalah proses keperawatan yang meliputi lima tahap, yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Populasi dan Sampel Populasi target dalam penelitian ini adalah Klien bernama Ny. Y berusia 57 tahun dengan pendidikan terakhir SD, pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di Jl. H. Taiman RT. 02 RW 02, Kelurahan Gedong Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Gedong RW 02 pada tanggal 4 Juni 2015 sampai dengan 7 Juni 2015. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data dengan cara Wawancara langsung pada pasien, observasi dari pemeriksaan fisik secara langsung kepada pasien hasil diagnostik,dan data data yang kita kumpulkan. Sehingga penulis mendapatkan data Subjektif dan Objektif. Pengolahan dan Analisa data No Data Diagnosa 1 Data Subjektif : a. Keluarga mengatakan Tn.Y memiliki penyakit Stroke kurang lebih 4 bulan. b. Tn.Y mengatakan sulit menggerakan tangan dan kaki sebelah kanan. c. Keluarga mengatakan Stroke adalah penyakit yang tidak bisa menggerakan badan, Penyebabnya karena dari tekanan darah tinggi dan faktor keturunan. Tandanya badan kaku dan sulit untuk digerakin. d. Keluarga mengatakan akibat dari Stroke adalah bisa mengakibatkan kematian jika tidak segera ditangani. Jadi harus segera di obati. e. Keluarga mengatakan Tn.Y selama ini hanya minum obat dari dokter, keluarga menanyakan cara lainnya apa agar badan Tn.Y dapat digerakan. Gangguan mobilisasi fisik pada keluarga TN. Y khususnya Tn.Y berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan stroke.

25 f. Keluarga mengatakan lingkungan yang cocok untuk Tn.Y yang penting bersih, keluarga mengatakan Tn.Y masih suka merokok. g. Keluarga mengatakan masalah berat harus segera ditangani. Data Objektif : a. TD 150/90 mmhg, b. Klien tampak mengalami kesulitan saat menggerakan tangan dan kaki sebelah kanannya. 2 Data Subjektif : a. Keluarga mengatakan Tn.Y terkena Resiko penurunan curah jantung darah tinggi sejak 6 bulan yang lalu, pada keluarga TN. Y khususnya Keluarga mengatakan Hipertensi adalah Tn.Y berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Penyebabnya dari ketidakmampuan keluarga merawat faktor keturunan. Tandanya pusing, anggota keluarga dengan Hipertensi b. Keluarga mengatakan akibat dari Hipertensi adalah Stroke. Keluarga mengatakan penyakit Hipertensi berbahaya dan harus segera diobati. c. Keluarga mengatakan Tn.Y selama ini minum obat dari dokter dan menanyakan obat lainnya apa. d. Keluarga mengatakan kurangi makanan yang asin-asin. Tn.Y masih suka merokok. e. Keluarga mengatakan masalah berat harus segera ditangani. Data Objektif : TD 150/90 mmhg CRT <3 detik Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil dari review didapatkan : gangguan mobilisasi fisik pada keluarga Tn.Y khususnya Tn.Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan Stroke, resiko penurunan curah jantung pada keluarga Tn.Y khususnya Tn.Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan Hipertensi. Pembahasan Pengkajian Sebelum melakukan pengkajian pada keluarga Tn.Y penulis meminta informasi secara langsung kepada keluarga untuk mendapatkan informasi tentang keluarga. Penulis menjalin kerja sama dan memupuk rasa saling percaya yaitu menjelaskan maksud dan tujuan kunjungan dengan jelas pada keluarga. Penulis juga menyampaikan minat untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang ada pada keluarga. Anggota keluarga terkaji karena saat dilakukan pengkajian semua anggota keluarga ada di tempat. Penulis telah melakukan pengkajian pada keluarga Tn.Y khususnya Tn. Y adalah sesuai dengan yang dikemukakan oleh friedman, yaitu dengan melakukan 2 tahap yaitu penjajakan tahap 1 dan penjajakan tahap 2.

26 Tahap pertama didapatkan data demografi, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stressor dan koping keluarga serta pemeriksaan fisik dan harapan keluarga terhadap perawatan kesehatan keluarga. Tahap pengkajian kedua didapat data kemampuan keluarga mengenal masalah, memutuskan untuk merawat, kemampuan untuk merawat, modifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Pada pengkajian tahap pertama keluarga Tn.Y khususnya Tn.Y tidak ditemukan adanya perbedaan tahap perkembangan antara teori dan kasus. Tahap perkembangan yang ada pada kasus yaitu tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu tahap keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa. Tahap pengkajian kedua ada kesenjangan yang ada pada teori dan kasus, pada kasus ada tiga kemampuan yang terganggu yaitu mengenal masalah, kemampuan untuk merawat, dan modifikasi lingkungan. Faktor penghambat yang dialami penulis dalam melakukan pengkajian adalah sulit bertemu dengan anak Tn.N yaitu An.N yang sibuk bekerja, pulangnya pada malam hari karena An.N masuk shift siang. Penulis mengatasi hal tersebut dengan cara menggunakan waktu An.N di waktu libur yaitu hari sabtu. Faktor pendukung yang ada dalam melakukan pengkajian adalah adanya keterbukaan antara keluarga dengan penulis dan hubungan saling percaya yang terjalin dengan baik. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan dibuat berdasarkan data-data yang dikumpulkan dan dianalisis. Struktur diagnosa keperawatan terdiri dari problem atau masalah, etiologi atau penyebab, symptom atau tanda dan gejala. Tipe tipe diagnosa keperawatan keluarga diantaranya adalah aktual, resiko, dan potensial. Dalam membuat prioritas diagnosa keperawatan keluarga, penulis mengkaitkan dengan empat kriteria, yaitu sifat masalah, kemungkinan untuk diubah, potensi untuk dicegah, dan menonjolnya masalah. Diagnosa keperawatan yang ada pada teori dan kasus yaitu diagnosa aktual karena syarat menegakkan diagnosa aktual adalah problem, etiologi dan symptom. Saat dilakukan pengkajian pada Tn.Y ditemukan data bahwa Tn.Y saat itu mengeluh sulit menggerakan tangan dan kaki sebelah kanannya, maka penulis mengangkat diagnosa Gangguan mobilisasi fisik pada keluarga Tn.Y khususnya Tn.Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan stroke, dijadikan sebagai diagnosa prioritas dengan hasil penapisan masalah tertinggi yaitu 3 2/3. Diagnosa yang ada pada teori tapi tidak ada pada kasus yaitu diagnosa resiko karena dalam perumusan diagnosa resiko yaitu problem dan etiologi saja tidak ada symptom, sedangkan pada Tn.Y tidak pucat, tidak ada tanda-tanda sianosis, CRT <3detik, dan tidak pinsan. Perencanaan Perencanaan yang dibuat mengacu pada permasalahan yang dihadapi oleh keluarga yaitu stroke. Penyakit stroke termasuk kedalam penyakit kronik yang bisa memberikan dampak dan pengaruh pada anggota keluarga lain. Dalam perencanaa ini, seluruh klasifikasi intervensi yang ada di teori penulis rencanakan, seperti supplamental, fasilitatif developmental. Kesesuaian antara teori dan kasus sangat didukung dengan semakin banyaknya buku-buku referensi yang tersedia. Perencanaana yang penulis lakukan yaitu supplemental dengan memberikan pelayanan langsung pada keluarga sebagai sasaran seperti mengukur tekanan darah dan melakukan latihan gerak sendi/ ROM dan developmental yaitu membuat keluarga belajar mandiri dalam merawat keluarga yang menderita Stroke seperti mengajarkan keluarga melakukan latihan gerak sendi/rom. Penulis tidak melakukan intervensi fasilitatif karena keluarga telah mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan secara mandiri. Dalam membuat prioritas diagnosa keperawatan keluarga, kelompok mengaitkan dengan 4 kriteria yaitu sifat masalah, kemungkinan untuk diubah, potensi untuk dicegah dan menonjolnya masalah. Diagnosa keperawatan Gangguan mobilisasi fisik pada keluarga Tn.Y khususnya Tn. Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan stroke. Sifat masalah yang muncul aktual dengan pembenarannya sifat masalah aktual dibuktikan dengan Tn.Y pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluh masih sulit

27 menggerakan tangan dan kaki sebelah kanannya, klien tampak mengalami kesulitan saat menggerakkan tangan dan kaki kanannya. Kemungkinan masalah untuk diubah adalah sebagian dengan pembenarannya yaitu pengetahuan keluarga tentang stroke masih kurang, selain itu keluarga mengatakan bahwa stroke adalah penyakit yang sulit untuk menggerakan bagian tubuhnya. Sumber keuangan atau ekonomi klien cukup untuk biaya berobat, fasilitas ke pelayanan kesehatan cukup dekat dan ada perawat komunitas yang membina keluarga Tn. Y. Potensi untuk dicegah rendah dibuktikan dengan stroke menurut keluarga cukup serius dan perlu ditangani, karena terkena Stroke sudah kurang lebih 4 bulan dan Hipertensi sudah 6 bulan yang lalu. Ada kelompok yang berisiko untuk terkena stroke karena adanya faktor keturunan dari ibu Tn.Y yang terkena strok, dan hipertensi. Keluarga mengatakan Tn.Y juga masih suka merokok. Keluarga mengatakan stroke berbahaya jadi harus segera ditangani. Pelaksanaan Secara umum tindakan keperawatan yang telah disusun telah terlaksana dengan baik. Pendidikan kesehatan pada diagnosa keperawatan prioritas yang penulis lakukan bersifat promotif dan preventif karena tindakan yang dilakukan terdiri dari mengkaji pengetahuan keluarga, memberi perawatan yang sesuai dengan anggota keluarga yang sakit, membantu keluarga untuk menemukan bagaimana cara memodifikasi lingkungan menjadi sehat, memotivasi kembali keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang sudah digunakan, mendiskusikan bersama keluarga, mengevaluasi, memberikan reinforcement positif dan memotivasi keluarga agar keluarga dapat menjalankan tugas kesehatannya dengan baik. Evaluasi Evaluasi dilakukan langsung pada saat penulis melakukan penyuluhan kesehatan. Untuk evaluasi yang dilakukan pada diagnosa prioritas, terdapat perbedaan antara teori dan kasus. Dalam teori evaluasi diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif, namun pada kasus evaluasi formatif tidak didokumentasikan dalam catatan keperawatan. Berbeda dengan evaluasi sumatif yang hasilnya ada dalam pendokumentasian. Hal ini dilakukan guna menghindari pengulangan kalimat karena hasil dari evaluasi formatif tidak jauh berbeda dengan hasil dari evaluasi sumatif, selain itu juga dapat memudahkan penulis dalam penyusunan makalah ini. Penulis menggunakan strategi demonstrasi langsung, mengulang kembali dalam penyuluhan dan memberikan leaflet sebagai informasi yang dapat dibaca kembali. Faktor yang mendukung dalam melakukan evaluasi pada keluarga adalah keluarga yang kooperatif dalam pelaksanaan penyuluhan kesehatan sehingga mempermudah penulis untuk melakukan evaluasi. Penutup Kesimpulan a. Pada pengkajian tahap pertama didapatkan data demografi, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stressor dan koping keluarga serta pemeriksaan fisik dan harapan keluarga terhadap perawatan kesehatan keluarga. b. Pada pengkajian pada keluarga Tn.Y tidak ditemukan adanya perbedaan tahap perkembangan antara teori dan kasus. Tahap perkembangan yang ada pada kasus yaitu tahap keluarga dengan melepas anak sebagai dewasa semua tugas keluarga dalam tahapan ini dapat dicapai oleh keluarga. c. Pada diagnosa didapatkan diagnosa keperawatan Gangguan mobilisasi fisik pada keluarga Tn.Y khususnya Tn.Y berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan Stroke dijadikan sebagai diagnosa prioritas dengan hasil penapisan masalah tertinggi yaitu 3 2/3. d. Pada keluarga Tn. Y ada tiga tugas yang terganggu yaitu kemampuan keluarga mengenal masalah, melakukan perawatan untuk Stroke, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.

28 Sangat kooperatif pada saat penjajakan tahap 1 dan tahap 2 sehingga memudahkan pembuatan diagnosa keperawatan keluarga. e. Tahap evaluasi dilakukan setelah implementasi dan didapatkan tujuan keperawatan untuk diagnosa keperawatan pertama TUK 1, 2, 3, 4 dan 5 telah dicapai oleh keluarga Tn. Y, keluarga kooperatif dalam pelaksanaan penyuluhan kesehatan sehingga mempermudah penulis untuk melakukan evaluasi. Saran Penulis menarik kesimpulan dari asuhan keperawatan keluarga yang sudah dilakukan pada keluarga Tn. Y khususnya Tn. Y dengan Stroke, maka penulis menyarankan : a. Keluarga Diharapkan agar keluarga Tn.Y tidak lupa untuk memberi motivasi dan membantu anggota yang mengalami stroke untuk melakukan latihan gerak sendi/rom secara mandiri, lakukan fisioterapi di Rumah Sakit dan saling peduli pada Tn.Y agar lebih menjaga pola makan seimbang, selalu kontrol tekanan darah dan menghindari makanan yang dapat mencetuskan peningkatan kadar gula darah yang dapat terjadinya Stroke. b. Mahasiswa Diharapkan mahasiswa mampu untuk meningkatkan cara pendekatan kepada keluarga dengan komunikasi teraupetik, dalam melakukan tindakan keperawatan Tn. Y didampingi oleh anggota keluarga lain dengan tidak lupa untuk memberikan leaflet agar dapat di baca kembali pada anggota keluarga yang lain yang tidak dapat mengikuti penyuluhan. c. Institusi Diharapkan agar menambah buku-buku referensi diperpustakaan sehingga mahasiswa dapat melakukan dan memberikan asuhan keperawatan pada klien sesuai dengan konsep yang ada dibuku tersebut. d. Perawat Puskesmas Untuk perawat puskesmas agar menindaklanjuti asuhan keperawatan keluarga yang belum tercapai agar terciptanya derajat kesehatan yang tinggi khususnya pada keluarga Tn.Y dengan memberikan penyuluhan lebih lanjut tentang Stroke serta pemeriksaan berkala setiap bulannya. Daftar Pustaka Ali, Zaidin. (2009). Pengantar Keperawatan Keluarga, Editor Fruiorilina Aryani. Jakarta: EGC. Batticaca, Fransisca B. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika. Dewi, S. R. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik edisi 1.Yogjakarta : CV Budi Utama Frieedman, Marilynn. M, dkk. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori. Jakarta:EGC. Ida, F. & Nila, A. (2009). Mengantisipasi Stroke.Jogjakarta : Buku Biru Mahendra, B. (2005). Atasi Stroke Dengan Tanaman Obat. Jakarta : Salemba Medika Muttaqin. A (2008), Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika Nugroho, Wahjudi H. (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta : EGC Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. (2006). Patofisiologi Konsep Kllinis Proses-proses Penyakit Edisi 6 vol 2.Jakarta : EGC Rasyid & Soertidewi. (2007), Unit Stroke Manajement Stroke secara Komprehensif.Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Setiadi. (2008). Konsep & Proses Keperawatan Keluarga Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

29 Setiawati, dkk. (2008). Penuntut Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: TIM Suprajito. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:EGC Suzanne, smeltzer. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Brunner and Suddart Vol.3Edisi.8. Jakarta : EGC. Widyanto, F.C & Triwibowo, C. (2013). Trend Disease Trend Penyakit Saat Ini.Jakarta : Trans Info Media.. (2007). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Jakarta