BAB I PENDAHULUAN VI.8. Latar Belakang Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia dengan jumlah penduduk 2 Juta jiwa dan luas area 265,1 km 2. Menjadi salah satu Kota Metropolitan membuat kota Medan harus terus berkembang dari tahun ke tahun dan berbenah diri dalam banyak aspek. Keberadaan dan peran pasar tradisional hingga saat ini tidak bisa diabaikan begitu saja karena banyak berperan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat, menyangga perekonomian masyarakat, dan merupakan sumber pendapatan pemerintah daerah dari penarikan retribusi/ pajak terhadap pedagang dimana pasar tradisional itu berada. Semakin banyaknya Pusat-Pusat perbelanjaan modern mau tidak mau membawa dampak bagi keberlangsungan Pasar tradisional yang selama ini menjadi warisan budaya bangsa Indonesia. Jika dilihat lebih seksama permasalahan Pasar tradisional tidak semata pada perkembangan pasar pasar modern tetapi juga dengan kondisi pasar tradisional itu sendiri, seperti buruknya kualitas dan pengelolaan pasar tradisional. Kondisi pasar tradisional yang sering berbau busuk, pengap dan tidak nyaman, gelap, parkiran yang semrawut, moda transport lokal yang tidak tertata membuat masyarakat semakin berpikir kembali untuk berbelanja ke pasar tradisional. Ditambah lagi dengan tidak teraturnya letak pedagang kaki lima, sehingga sering kali menjadi gangguan bagi pasar itu sendiri. Pengelolaan limbah air dan sampah juga membawa dampak buruk bagi kawasan sekitar pasar. Penumpukkan sampah yang sebetulnya masih bisa digunakan kembali. Salah satu contoh pasar tersebut adalah Pasar Simpang Limun dengan kondisi sekarang ini, maka dirasakan perlu ada perbaikan maupun tambahan-tambahan fungsi tertentu untuk semakin memperlancar dan meningkatkan kegiatan ekonomi di kawasan ini. Dimana pedagang-pedagang kaki lima tidak tertata dengan baik. Kondisi parkir kendaraan pribadi dan becak bermotor yang juga tidak teratur dan tidak tertib membuat sirkulasi menjadi tidak baik. Parit-parit yang tidak bersih. Sehingga dengan mempertimbangkan segala hal yang sudah disampaikan di atas, maka pembangunan kembali (redevelopment) bangunan Pasar Simpang Limun yang baru sangatlah tepat ditambah dengan fungsi baru, yaitu pusat perbelanjaan mengingat lokasi pasar berada di daerah yang strategis dan di jalan besar Kota Medan. Karena perlu dibuat suatu perbaikan mengenai
susunan kawasan ini sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan tujuan mengingkatkan vitalitas dan kualitas lingkungan ini sangatlah diperlukan VI.9. Maksud dan Tujuan a) Menciptakan konsep baru dan suasana baru akan pasar tradisional sehingga dapat berperan baik secara fungsional, sehat secara kawasan serta ramah lingkungan. Namun tetap mementingkan nilai-nilai local yang sudah tercipta. b) Memberi lingkungan dan lalu lintas yang aman, lebih teratur, dan saling mendukung baik bagi pedagang pasar, konsumen, dan masyarakat yang ada disekitar. c) Mengubah persepsi masyarakat akan pasar tradisional yang panas, sumpek dan berbau tidak sedap. d) Menciptakan suatu kesatuan antara Pasar Tradisional dengan Pusat Perbelanjaan Modern. e) Menciptakan lingkungan pasar yang mampu mengatasi permasalahan sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki, serta masalah perparkiran. f) Menciptakan sebuah ikon pasar yang dapat menjadi tujuan pariwisata. VI.10. Masalah Perancangan a) Penerapan tema dalam disain bangunan dan ruang luar. b) Kondisi pasar yang becek, bau dan gelap, sehingga membuat pembeli merasa tidak nyaman belanja di pasar tradisional ini. c) Sirkulasi kendaraan sekitar pasar yang cenderung macet karena akitivitas pasar. d) Minimnya pasar tradisional yang baik di kota Medan e) Program ruang yang kurang teratur, sehingga banyak pedagang berjualan di area yang bukan diperuntukkan untuk berjualan. f) Membuat suatu hubungan antara gedung yang modern dengan konsep pasar yang tradisional. VI.11. Pendekatan Masalah Dimana dalam pendekatan masalah, metode yang digunakan untuk mencapai desain akhir dari proyek redevelopment pasar kawasan simpang limun ini antara lain :
- Survey : Metode survey dilakukan dengan cara mengamati lokasi proyek perencanaan dan tempat-tempat pameran yang ada untuk mengetahui permasalahan yang ada. - Pengumpulan Data : Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data, informasi, dan persyaratan-persyaratan perancangan dan perencanaan gedung pameran dengan cara studi literatur dan studi banding kasus proyek dan tema yang sama. - Analisis Data : Dalam tahap analisis, data mentah yang sudah diperoleh kemudian diolah kembali sehingga didapatkan kesimpulan-kesimpulan tertentu. - Konsep : Penyusunan konsep perancangan dilakukan untuk menganalisis dan menetapkan usulan-usulan perancangan dari permasalahan, data-data variabel, dan persyaratan yang diperoleh untuk mendapatkan skematik desain. - Desain Akhir : Desain akhir merupakan kesimpulan dari hasil penyusunan skematik desain yang diterapkan pada perencanaan dan perancangan fisik bangunan pasar simpang limun dan Pusat perbelanjaan Ramayana. VI.12. Lingkup/Batasan a) Lingkup Pembahasan Materi pembahasan disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi dan tujuan yang ingin dicapai pada perencanaan dan perancangan redevelopment pasar kawasan simpang limun dengan menerapkan gagasan arsitektur fungsional untuk memperoleh desain pasar dan pusat perbelanjaan dengan tingkat fleksibilitas, kenyamanan, keamanan, efektifitas yang tinggi, sirkulasi bangunan, serta utlitas yang baik dalam bangunan. b) Batasan Pembahasan Perencanaan proyek ini terbatas pada perancangan bangunan gedung pasar serta fasilitas penunjangnya dengan berpedoman pada standar-standar khusus untuk suatu gedung pameran. Pengkajian ini ditekankan pada konsep-konsep ekologis suatu bangunan untuk bangunan daerah tropis dengan asumsi-asumsi yang diambil berdasarkan hasil studi banding dan pedoman yang diperoleh.
VI.13. Kerangka Berpikir
VI.14. Sistematika Penulisan Laporan Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Berisi kajian tentang latar belakang pembangunan pasar tradisional, maksud dan tujuan, masalah perancangan, lingkup dan batasan, dan metode pendekatan. BAB II Deskripsi Proyek Berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis. BAB III Elaborasi Tema Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis. BAB IV Analisis Perancangan Menjelaskan tentang analisis kondisi tapak dan lingkungan, analisis fungsional, analisis teknologi, analisis dan penerapan tema, serta kesimpulan. BAB V Konsep Perancangan Menjelaskan konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah. BAB VI Hasil Perancangan Berisikan gambar kerja yang merupakan hasil akhir dari semua analisis, data, dan konsep-konsep yang dibahas mulai dari BAB I sampai BAB V. Daftar Pustaka Berisikan daftar pustaka yang digunakan sebagai sumber literatur dalam proses perencanaan dan perancangan proyek.