BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan data penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab IV tentang kajian stilistika dan nilai pendidikan dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari, dapat diperoleh simpulan sebagai berikut. 1. Deskripsi diksi yang terdapat dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari Diksi yang digunakan dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin dibatasi hanya menganalisis mengenai 5 diksi. Diksi tersebut, antara lain: (1) kosakata bahasa Jawa sebanyak 51 data; (2) kata serapan sebanyak 8 data; (3) kata sapaan khas dan nama diri sebanyak 14 data; (4) kata vulgar sebanyak 3 data; dan (5) kata dengan objek realitas alam sebanyak 11 data. Kosakata bahasa Jawa merupakan diksi yang paling dominan dalam kumpulan cerpen ini. Hampir semua cerita pendek dalam buku ini menggunakan kosakata bahasa Jawa, setting ceritanya pun terdapat di daerah Jawa. Ahmad Tohari sendiri menjelaskan bahwa alasannya banyak menggunakan kosakata bahasa Jawa adalah keterwakilan perasaan, yaitu beberapa hal yang baru bisa diwakili apabila diucapkan atau ditulis dalam bahasa lokal Jawa. Ahmad Tohari sekaligus ingin memberi sentuhan warna lokal dengan memakai satu atau dua kata dari bahasa daerah tersebut. 2. Deskripsi gaya bahasa yang terdapat dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari Berdasarkan analisis dan wawancara dari informan mengenai pilihan gaya bahasa dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin cukup banyak dan variatif. Di antara gaya bahasa yang terdapat dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin, gaya bahasa simile merupakan gaya bahasa paling dominan, yaitu sebanyak 11 data dan yang commit paling to sedikit user digunakan adalah majas alusio, 167
168 eponim, aliterasi, dan anafora dengan masing-masing 1 data. Total pemanfaaatan majas dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin adalah sebanyak 99 data dari 26 macam gaya bahasa. Majas tersebut antara lain: metafora ditemukan 2 data; personifikasi 10 data; sinestesia 5 data; hiperbola 9 data; litotes 2 data; zeugma 4 data; satire 3 data; inuendo 2 data; anastrof 3 data; ironi 5 data; sinisme 2 data; sarkasme 3 data; metonimia 5 data; totem proparte 2 data; eufimisme 5 data; epitet 5 data; antonomasia 3 data; asindenton 2 data; epistofora 2 data; epanalipsis 8 data; dan mesodiplosis 2 data. Pada dasarnya penggunaan majas dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin cukup merata. 3. Deskripsi gaya kalimat yang terdapat dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari Gaya kalimat dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin dilakukan Ahmad Tohari dengan cara pengungkapan yang indah, dibatasi hanya pada gaya kalimat dengan sarana retorika. Gaya kalimat dalam kumpulan cerpen tersebut ditemukan sebanyak 21 data, dengan dominasi gaya kalimat klimaks sebanyak 10 data dan paling sedikit digunakan adalah kalimat antiklimaks sebanyak 1 data. Dua gaya kalimat yang lain yakni koreksio sebanyak 4 data dan paralelisme sebanyak 6 data. Gaya kalimat klimaks dalam kumpulan cerpen ini banyak digunakan untuk mendeskripsikan suatu kejadian yang akan membuat efek klimaks pada kalimat tersebut. Gaya kalimat klimaks dipakai dalam cerpen: Senyum Karyamin Jasa-Jasa buat Sanwirya; si Minem Beranak Bayi; Orang-Orang Seberang Kali; dan Rumah yang Terang. 4. Deskripsi citraaan yang terdapat dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari Pada analisis ini citraan dibatasi menjadi 6 citraan, yaitu: (1) citraan penglihatan ditemukan sebanyak 10 data; (2) citraan penciuman sebanyak 2 data; (3) citraan pendengaran 15 data; (4) citraan perabaan sebanyak 3 data; (5) citraan pencecapan sebanyak 6 data; dan (6) citraan gerak sebanyak 14 data. Terlihat dalam kumpulan commit cerpen to Senyum user Karyamin citraan yang paling
169 banyak digunakan adalah citraan pendengaran dan citraan yang paling sedikit digunakan adalah citraan penciuman. Pada kumpulan cerpen Senyum Karyamin, citraan pendengaran digunakan oleh Ahmad Tohari sebanyak 15 data. 5. Nilai pendidikan yang terdapat dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari Dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin ditemukan terdapat berbagai macam nilai pendidikan, antara lain: nilai pendidikan moral; nilai pendidikan sosial; nilai pendidikan agama; dan nilai pendidikan budaya. a. Nilai Pendidikan Moral Nilai pendidikan moral banyak ditemukan dalam cerpen Senyum Karyamin, Jasa-Jasa buat Sanwirya, Blokeng, Syukuran Sutabawor, Rumah yang Terang, Orang-Orang Seberang Kali, dan Pengemis dan Shalawat Badar. Pembaca diajak oleh Ahmad Tohari untuk merenungi nilai-nilai kehidupan yang bersumber dari pengalaman masyarakat kelas bawah. Alasannya adalah, masyarakat kelas bawah memiliki masalah yang kompleks, namun dari sana pembaca dapat mengambil pelajaran. b. Nilai Pendidikan Sosial Pada kumpulan cerpen Senyum Karyamin, nilai pendidikan sosial termasuk banyak digunakan oleh Ahmad Tohari. Nilai pendidikan sosial dapat ditemukan dalam cerpen Senyum Karyamin, Jasa-Jasa buat Sanwirya, Syukuran Sutabawor, dan Orang-Orang Seberang Kali. Di sana pembaca diajak untuk belajar pada masyarakat kelas bawah yang selalu berbagi, walaupun dia sendiri sedang kesusahan. c. Nilai Pendidikan Agama Ahmad Tohari termasuk cukup banyak dalam menggunakan nilai pendidikan agama sebagai pesan yang ingin ia sampaikan dalam setiap cerpennya. Nilai pendidikan agama yang ia ungkapkan tidak berusaha menggurui pembaca melainkan mengajak pembaca merenungi sendiri kualitas antara diri manusia terhadap Tuhan. Hal tersebut sangat terlihat dalam cerpen Pengemis commit dan Shalawat to user Badar, di dalam cerpen tersebut
170 tidak ada sama sekali kata yang bersifat mendikte pembaca dalam urusan agama. d. Nilai Pendidikan Budaya Nilai pendidikan budaya dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin termasuk nilai pendidikan yang tidak terlalu banyak disampaikan oleh Ahmad Tohari. Contohnya dalam cerpen Si Minem Beranak Bayi yang menceritakan tentang budaya menikah muda pada zaman dahulu. Dalam cerpen tersebut orang tua lebih bangga ketika melihat anaknya segera menikah daripada sekolah tinggi. Selain itu, budaya yang bersifat klenik yang umumnya dilakukan oleh orang Jawa juga diceritakan dengan baik oleh Ahmad Tohari dalam cerpen Syukuran Sutabawor. B. Implikasi Berdasarkan simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, muncul implikasi antara lain. 1. Implikasi Teoretis Secara teoretis aspek dari kajian stilistika yang meliputi penggunaan diksi, bentuk pemakaian gaya bahasa, gaya kalimat, dan citraan bertujuan untuk menyampaikan gagasan tertentu beserta efek yang ditimbulkan dari penggunaan bentuk bahasa dalam karya sastra. Keindahan dalam sebuah karya dipengaruhi oleh kepiawaian pengarang dalam mengemas gagasan dengan bahasa yang estetik. Penciptaan bentuk diksi, pencitraan, gaya bahasa, dan gaya kalimat digunakan pengarang untuk menampilkan bobot yang tinggi dalam karya sastra yang dilahirkannya. Karya sastra yang memiliki sifat dinamis dan penuh daya tarik memberikan pembeda pada setiap pengarang dalam menciptakan bahasa yang estetik. Di dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari menciptakan bahasa yang berbobot dan bernilai estetik tinggi. Melalui kajian stilstika ini bahasa yang diciptakan Ahmad Tohari terungkap yang melingkupi commit to user
171 pemakaian diksi, gaya bahasa, gaya kalimat, dan citraan sehingga penelitian ini berimplikasi pada pembinaan,pengembangan, dan penerapan ilmu sastra. 2. Implikasi Pedagogis Penelitian ini juga berimplikasi pada pengajaran bahasa dan sastra Indonesia, yakni apresiasi cerita pendek dan nilai pendidikan. Implikasi pada apresiasi cerpen, yakni dalam kurikulum 2013 khususnya pada jenjang SMA kelas XI dalam kompetensi dasar, antara lain: a) 3.1 Memahami struktur dan kaidah teks cerita pendek, baik melalui lisan maupun tulisan b) 3.2 Membandingkan teks cerita pendek, baik melalui lisan maupun tulisan c) 3.3 Menganalisis teks cerita pendek, baik melalui lisan maupun tulisan d) 4.1 Menginterpretasi makna teks cerita pendek, baik secara lisan maupun tulisan e) 4.2 Memproduksi teks cerita pendek, yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan Implikasi pedagogis lainnya, yakni pada aspek nilai-nilai pendidikan. Terdapat empat nilai pendidikan dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari yang dapat di aplikasikan oleh pembaca atau siswa dalam kehidupan sehari-hari. Penggambaran nilai pendidikan yang terdapat dalam cerpen sudah jelas dan dilengkapi dengan contoh-contoh perilaku yang mudah ditiru. Ahmad Tohari sendiri mengatakan nilai pendidikan dalam setiap cerpennya merupakan upaya agar anak SMP maupun SMA belajar membangun orientasi hidup yang populis, supaya mereka mengembangkan orientasi hidup yang mempertimbangkan kepentingan orang banyak karena kebanyakan orang itu berada di kalangan bawah. Kumpulan cerpen Senyum Karyamin ini memberikan inspirasi dan motivasi kepada pembaca atau siswa. Kumpulan cerpen ini juga menarik pembaca atau siswa untuk membaca karena dikemas dengan bahasa yang indah, menarik dan mampu membangkitkan imajinasi siswa. Nilai-nilai pendidikan tersebut dapat berimplikasi pada pembentukan sikap siswa yang mendasar pada commit penekanan to user capaian dalam kurikulum 2013,
172 yakni dengan sikap atau karakter yang baik, bahwa aspek penilaian sikap lebih tinggi bobotnya dari pada penilaian pengetahuan dan keterampilan. 3. Implikasi Praktis Secara praktis, temuan penelitian ini dapat diajarkan kepada peserta didik maupun dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan bahasa. Misalnya, seorang guru dapat menujukkan bahwa penggunaan diksi, gaya bahasa, gaya kalimat, dan citraan mampu menciptakan efek yang ekspresif dan estetis bagi pembaca. Bentuk kata-kata bahasa Jawa; sapaan khas dan nama diri; serapan; vulgar; dan objek realitas alam menunjukkan pemakaian bahasa sebagai media untuk menyampaikan keindahan kata-kata. Bentuk citraan, seperti citraan penglihatan, pendengaran, pencecapan, gerak, perabaan, dan penciuman mengkonkretkan hal-hal yang bersifat abstrak. Bentuk-bentuk gaya bahasa memberikan efek yang indah dan intens serta bentuk-bentuk gaya kalimat memberikan efek yang intens dan ekspresif dalam menyampaikan gagasan. Selanjutnya, muatan nilai pendidikan memiliki implikasi untuk selalu bersikap mempunyai sikap moral, sosial, budaya, dan agama yang baik, seimbang, dan bermanfaat untuk orang lain baik dalam lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Empat nilai pendidikan tersebut dapat menjadikan insan yang berkarakter kuat dan cerdas. C. Saran Beberapa saran berikut dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat bagi pihak-pihak terkait antara lain: 1. Saran Kepada Guru Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan pengajaran teori dan apresiasi sastra, yaitu membantu keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan kepribadian siswa. Guru diharapkan mampu memilih karya sastra yang baik digunakan sebagai contoh bahan pembelajaran di kelas, misalnya commit kumpulan to user cerpen Senyum Karyamin ini.
173 Karya sastra kumpulan cerpen Senyum Karyamin ini dapat digunakan sebagai bahan ajar sastra di SMP maupun SMA contohnya pada pembelajaran analisis cerpen maupun majas. Selain itu, kumpulan cerpen ini memiliki nilainilai pendidikan yang tinggi. 2. Saran bagi Peserta Didik Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan kebahasan yang melingkupi pemakian diksi, gaya bahasa, gaya kalimat, dan citraan bagi siswa. Peserta didik juga diharapkan mampu menguasai aspek kebahasaan salah satunya pada karya sastra. Sehingga, ilmu mengenai stilistika dapat diaplikasikan secara maksimal dan bahkan dikembangkan secara luas oleh peserta didik. Selain itu, siswa juga diharapkan mampu mengambil teladan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam kumpulan cerpen Senyum Karyamin karya Ahmad Tohari. 3. Saran Kepada Penulis Hendaknya penulis menggunakan diksi gaya bahasa yang lebih bervariasi. Hal ini bertujuan agar meningkatkan motivasi membaca para pembaca cerpen karena dikemas dengan pilihan kata dan gaya bahasa yang menarik. Selain, bervariasi penulis juga harus memperbarui perbendaharaan kata, sehingga kosakata yang digunakan selalu baru, tetapi tetap menunjukkan diri penulis. Kemudian, ketika penulis menciptakan suatu karya sastra hendaknya tidak hanya menampilkan unsur hiburan, tetapi juga menyajikan nilai-nilai pesan moral yang dapat dipetik oleh pembacanya. 4. Saran bagi Pembaca Hendaknya pembaca dapat memilih karya sastra yang baik untuk dibaca yaitu karya sastra yang isinya banyak mengangkat nilai-nilai pendidikan dan hendaknya pembaca dapat menerapkan nilai-nilai pendidikan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Karya sastra khususnya kumpulan cerpen Senyum Karyamin di dalamnya memuat nilai-nilai positif yang dapat diteladani oleh pembaca. Nilai-nilai positif tersebut dapat menjadi dasar dalam bersikap dan berperilaku sehingga dapat membentuk kepribadian yang baik bagi diri sendiri. commit to user
174 5. Saran bagi Peneliti Lain Disarankan pada penelitian selanjutnya diharapkan mampu melengkapi kekurangan dan mengembangkan terhadap penelitian ini sehingga menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi civitas akademika, dosen, guru, mahasiswa, siswa dalam mendalami materi bahasa dan sastra Indonesia. Peneliti lain juga diharapkan mampu mengembangkan lebih luas lagi bidang kajian stilistika. commit to user