PENGARUH PUPUK ORGANIK LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT (LCKS) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KANGKUNG DARAT Ipomea reptans poir

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN POC KULIT PISANG KEPOK TERHADAP PERTUMBUHANDAN PRODUKSI TANAMAN SAWI PAHIT (Brassica juncea L)

PEMBERIAN POC MARTOB DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI LADANG (Nasturtium montanum Wall.)

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

RESPON PEMBERIAN PUPUK ZA DAN PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN PEMBIBITAN KAKAO (Theobroma cacao L.) KLON RCL DALAM POLYBAG

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

Gusniwati 1), Helmi Salim 1), Juwita Mandasari 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jambi Mandalo Darat, Jambi

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT PADA TAHAP PRE NURSERY. Aang Kuvaini. Abstrak

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

Respons Pemberian Pupuk Hayati pada Beberapa Jarak Tanam Pertumbuhan dan Produksi Kailan (Brassica oleraceae var. acephala)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

TATA CARA PENELITIAN

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA L.

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

EFEKTIVITAS PEMBERIAN BEBERAPA JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH(Allium ascalonicum L.

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

III. MATERI DAN METODE

Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Terhadap Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair dan Aplikasi Pupuk NPK

PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN PAITAN (Thitonia diversifolia)

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan bulan Juli sampai Agustus 2015 di Green House dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Aplikasi Pupuk Organik Cair pada Tanaman Caisim (Brassica juncea) dan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) di Ultisol Lapisan Bawah

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Tata Cara penelitian

EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA(Lactuca sativa L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR ORGANIK URIN KAMBING PADA BEBERAPA JARAK TANAM

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK CAIR SKRIPSI MUHAMMAD RIZKY ANDRY AGROEKOTEKNOLOGI - BPP

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

RESPON TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascolonicum L. ) VARIETAS TUK TUK TERHADAP PENGATURAN JARAK TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR NASA

PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SUPER NATURAL NUTRITION (SNN) PADA TANAMAN SELADA ( Lactuca sativa,l ) DI TANAH ULTISOL

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE

APLIKASI PUPUK PELENGKAP CAIR ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (brassica juncea L.)

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

BAHAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 32 meter di atas permukaan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

Transkripsi:

PENGARUH PUPUK ORGANIK LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT (LCKS) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KANGKUNG DARAT Ipomea reptans poir Widya Lestari, Yusmaidar Sepriani dan Rudi Yunanda Program Studi Agroteknologi, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Labuhabatu Jl. SM. Raja No. 126A Rantauprapat, Sumatera Utara e-mail : widya.chubby@yahoo.co.id ABSTRACT The design used randomized block design (RAK) factorial one with five treatments; P0: 0 ml/ liter without liquid organic fertilizer (control), P1: 5 ml / liter, P2: 10 ml / liter, P3: 15 ml / liter, P4: 20 ml / liter, followed by Duncan test. Parameters measured were plant height (cm), number of leaves (leaf), plant fresh weight (g), stem diameter (cm). of the research results obtained the following conclusions (1) Organic fertilizer liquid waste palm oil significantly affected plant height Kale 2 and 4 MST MST. (2) Organic fertilizer liquid waste palm significant effect on stem diameter. kale (3) Organic fertilizer liquid waste palm oil significantly affect the number of leaves of kale. (4) Organic fertilizer liquid waste palm real impact on plant fresh weight of spinach. Keywords: organic fertilizer liquid waste palm oil, growth, production amaranth PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kangkung darat Ipomea reptans poir merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sangat digemari masyarakat Indonesia karena rasanya yang gurih. Tanaman ini termasuk tanaman semusim dan berumur pendek dan tidak memerlukan areal yang luas untuk budidayanya sehingga memungkinkan untuk dibudidayakan di kota yang pada umumnya memiliki lahan yang terbatas. Tanaman ini berasal dari india namun kemudian menyebar ke negara-negara di Asia dan Afrika. Selain rasanya yang gurih, gizi yang terdapat pada tanaman kangkung cukup tinggi, seperti vitamin A, B dan C serta mineral dan terutama zat besi yang berguna pada pertumbuhan badan dan kesehatan (Emilia & Ainun, 1999). Namun untuk mendapatkan sayur dengan mutu baik dan hasil yang optimal, pemupukan merupakan salah satu teknologi yang sangat penting. Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara bagi tanaman agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Akhir-ahir ini dengan semakin sadarnya masyarakat terhadap bahaya lingkungan dengan penggunaan pupuk anorganik, maka muncul gagasan untuk menggunakan pupuk organik sebagai solusi alternatif untuk mengurangi pemakaian pupuk kimiawi. Kelebihan pupuk organik dibandingkan pupuk anorganik antara lain adalah tidak menimbulkan resiko bagi lingkungan, hewan maupun manusia, mudah didapatkan serta memberi pengaruh positif bagi tanaman terutama pada saat musim kemarau. Selain itu juga bisa meningkatkan mikroorganisme menguntungkan yang ada di dalam tanah. Salah satu pupuk organik yang dipakai pada penelitian ini adalah limbah cair kelapa sawit. Limbah cair kelapa sawit (LCKS) ini merupakan bahan organik yang masih sering hanya dianggap sebagai limbah sehingga jarang dimanfaatkan. Sebenarnya limbah cair kelapa sawit ini merupakan sumber hara yang potensial bagi tanaman, selain itu juga dapat berfungsi sebagai pembenah tanah. Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 1 No 2 Oktober 2014 17

Pemberian LCKS terhadap bibit kelapa sawit di pembibitan utama berpengaruh nyata terhadap bobot kering pupus, namun tidak berpengaruh nyata pada tinggi bibit, luas daun total, diameter bibit dan dan bobot kering akar, serta pemberian LCKS pada dosis 1,875 ml/polybag memberikan pertumbuhan bibit kelapa sawit yang terbaik. 1.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung darat Ipomea reptans poir dengan pemberian pupuk organik limbah cair kelapa sawit. 1.3 Manfaat Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk menyediakan informasi kepada para petani tentang pengaruh/manfaat LCKS terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kangkung darat Ipomea reptans poir dan sebagai bahan acuan untuk penelitian yang lebih lanjut tentang LCKS. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Bahan dan Alat Bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain benih kangkung darat varietas Bangkok, limbah cair kelapa sawit dan media tanam yang berupa tanah top soil, pupuk kandang dan air sebagai pelarut. Alat-alat yang digunakan antara lain cangkul, timba, ember meteran, gelas ukur, timbangan digital, alat tulis, jangka sorong serta alat lain yang digunakan untuk melakukan penelitian ini. 2.2 Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 ulangan menggunakan faktor tunggal yaitu Pupuk organik limbah cair kelapa sawit 5 taraf. P 0 = LCKS dengan perlakuan 0 sebagai kontrol P 1 = LCKS dengan perlakuan 0,5 % (5 ml/l) volume 100 ml/polybag P 2 = LCKS dengan perlakuan 0,10 % (10 ml/l) volume 100 ml/polybag P 3 = LCKS dengan perlakuan 0,15 % (15 ml/l) volume 100 ml/polybag P 4 = LCKS dengan perlakuan 0,20 % (20 ml/l) volume 100 ml/polybag 2.3 Prosedur Penelitian 2.3.1 Penyemaian Biji kangkung perlu dilakukan penyemaian terlebih dahulu sebelum dilakukan penanaman. Penyemaian bisa dilakukan dengan menggunakan rak semai, yaitu dengan cara dederan dimana benih di deder langsung di permukaan tanah pada rak semai. Kemudian siapkan naungan agar benih tidak terkena hujan dan sinar matahari langsung. Lakukan penyiraman setiap 2 hari sekali dengan menggunakan gembor halus. 2.3.2 Pembuatan dan Pemasangan Sungkup Pembuatan dan pemasangan sungkup plastik bertujuan untuk menjaga kelembaban, mengatur suhu, dan mencegah masuknya sinar matahari secara langsung ke dalam lahan pembibitan. Adapun pembuatan sungkup dilakukan melalui langkah-langkah kerja sebagai berikut: pertama dibuat potonganpotongan bambu sesuai dengan ukuran sungkup, yaitu tinggi 30 cm, lebar 50 cm (sesuai lebar plot), dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan. Kedua potongan potongan bambu tersebut disusun menjadi kerangka sungkup, kemudian ditutup dengan plastik transparan selama 1 minggu pada tanaman kangkung. 2.3.3 Penyiraman dan Penyiangan Penyiraman tanaman kangkung menggunakan gembor 10 liter pada pagi dan sore hari dengan takaran 0,5 liter air per polybag. Penyiangan bertujuan membersihkan rumput dan gulma lain yang tumbuh disekitar tanaman dan bisa dilakukan 1 minggu sekali. Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 1 No 2 Oktober 2014 18

2.3.4 Pemupukan dan Pemanenan Pemupukan dilakukan dengan pupuk organik limbah cair kelapa sawit ketika tanaman telah berumur 5 hari setelah tanam di polybag dengan interval 2 hari sekali dan dihentikan 4 hari sebelum panen. Pemanenan dilakukan setelah tanaman berumur 25 hari setelah tanam. Panen dilakukan dengan cara mencabut seluruh tanaman dengan akarnya. Kemudian kangkung dikumpulkan dan dibedakan sesuai perlakuan. 2.3.5 Aplikasi Pupuk Organik Limbah Cair Kelapa Sawit Aplikasi LCKS sesuai dengan perlakuan dilakukan dengan interval 2 hari sekali sampai 4 hari sebelum tanaman di panen dengan cara melarutkan terlebih dahulu LCKS dengan air sesuai perlakuan dan langsung menyiramkan ke setiap tanaman dengan volume 100 ml/polybag sesuai dosis. 2.3.6 Pengamatan Parameter 2.3.6.1 Tinggi tanaman (cm) Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dari pangkal batang sampai ujung daun. Pengukuran dilakukan setelah tanaman berumur 7 hari setelah tanam dengan interval 1 minggu. 2.3.6.2 Diameter Batang (mm) Pengukuran ini dilakukan setelah tanaman berumur 14 hari dengan interval waktu 2 minggu sekali sampai minggu 4 atau akhir penelitian 28 hari dengan menggunakan meteran. 2.3.6.3 Jumlah Daun (Helai) Daun yang dihitung adalah daun yang sudah terbuka sempurna dengan kriteria panjang tangkai daun sudah mencapai 2 cm. Penghitungan juga dilakukan pada daun tua yang sudah menguning tetapi daun belum gugur. Selanjutnya pengukuran dilakukan setelah tanaman berumur 7 hari setelah tanam dengan interval 1 minggu sampai tanaman dipanen. 2.3.6.4 Berat Segar Tanaman (g) Berat tanaman dihitung pada semua tanaman yang ada di plot. penghitungan dilakukan pada saat pemanenan dengan cara mencabut tanaman dari semua plot yang ada pada setiap ulangan kemudian dibersihkan dan ditimbang. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Tinggi Tanaman Berdasarkan hasil sidik ragam dan dilakukan uji lanjut menunjukkan pemberian pupuk oraganik LCKS dengan dosis 20 ml/l memberikan pengaruh nyata pada rata-rata tinggi tanaman kangkung (Tabel 1) baik pada 2 MST maupun 4 MST. Pertambahan tinggi tanaman sangat erat kaitannya dengan unsur hara makro seperti nitrogen yang tersedia pada pupuk organik limbah cair kelapa sawit. Tabel 1. Rataan Tinggi Tanaman Kangkung (cm) Tinggi Tanaman (cm) 2 MST 4 MST P0 (0 ml) 16.51 e 25.01 e P1 (5 ml) 17.71 d 27.28 d P2 (10 ml) 19.29 c 29.62 c P3 (15 ml) 20.14 b 30.25 b P4 (20 ml) 20.91 a 32.86 a Berdasarkan Tabel 1 diatas, perlakuan P4 dengan konsentrasi 20 ml/l menunjukkan nilai rataan tertinggi 32.86 (4 MST) sedangkan nilai rataan terendah ada pada perlakuan P0 sebagai kontrol 25.01 (4 MST). Hal ini diduga pada perlakuan P4 unsur hara yang dibutuhkan tanaman telah terpenuhi dengan baik, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi optimal yang berdampak pada bertambahnya tinggi tanaman, sedangkan pada perlakuan kontrol unsur hara yang dibutuhkan tanaman tidak terpenuhi yang menyebabkan pertumbuhan menjadi lambat dan tinggi tanaman tidak normal. Pendapat ini sesuai dengan penelitian Harsono (2002), bahwa pertumbuhan tanaman dan tinggi tanaman akan tinggi apabila di dalam tanam terdapat unsur hara Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 1 No 2 Oktober 2014 19

dengan jumlah yang seimbang dan laju pertumbuhan akan menurun apabila unsur hara yang diperlukan tidak tersedia. Pada perlakuan P4 diduga tanah yang telah diberi POC LCKS menjadi lebih subur sehingga tanaman bisa menyerap unsur hara yang terkandung pada POC LCKS untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman kangkung darat tersebut. Selain itu POC dengan konsentrasi 20 ml/l telah berhasil mencukupi kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman kangkung. Salah satu unsur hara yang berperan dalam meningkatkan tinggi tanaman adalah nitrogen. 3.2 Jumlah Daun (Helai) Hasil sidik ragam dan uji lanjut DMRT menunjukkan pemberian pupuk organik LCKS berpengaruh nyata pada jumlah daun tanaman kangkung. Dengan konsentrasi 20 ml/l memberikan rataan jumlah daun tertinggi diantara perlakuan lain dan berbeda nyata pada P0 sebagai kontrol yang menghasilkan jumlah daun terendah. Rata-rata jumlah daun tanaman kangkung disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Rataan Jumlah Daun Tanaman Kangkung Jumlah Daun (helai) 14 HST 28 HST P0 (0 ml) 1.65 e 3.09 d P1 (5 ml) 2.45 d 4.17 c P2 (10 ml) 2.19 c 4.02 c P3 (15 ml) 2.31 b 4.25 b P4 (20 ml) 2.63 a 4.49 a Berdasarkan pengamatan sidik ragam dan uji lanjut DMRT perlakuaan P4 menunjukkan nilai rataan jumlah daun tertinggi yaitu 4.49 yang berbeda nyata dengan P0 3.09. Konsentrasi 20 ml/l merupakan dosis terbaik jika dibanding perlakuan dengan konsentrasi yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan pada perlakuan P4 dengan konsentrasi tertinggi merupakan perlakuan paling optimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Djumali & Nurnasari (2012) menunjukkan bahwa dosis pupuk nitrogen yang digunakan dapat mempengaruhi peubah fisiologi tanaman yang meliputi kandungan klorofil daun, bobot spesifik daun, laju fotosintesis, efisiensi cahaya mereduksi CO2, dan koefisien respirasi pemeliharaan daun. Pada perlakuan P4 merupakan dosis yang paling tepat untuk aplikasi pemupukan tanaman kangkung. Dengan demikian peningkatan ph tanah akibat penambahan LCKS menyebabkan penyerapan unsur hara untuk fotosintesis menjadi lebih optimal sehingga fotosintat yang dihasilkan lebih besar (Gardner et al, 1991). 3.3 Diameter Batang (mm) Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian LCKS memberikan pengaruh nyata terhadap diameter batang (mm) bayam baik pada pengamatan 2 minggu setelah tanam (MST) dan 4 MST (Tabel 3). Tabel 3. Rataan Diameter Batang Kangkung Diameter Batang (mm) 14 HST 28 HST P0 (0 ml) 1.40 e 1.75 e P1 (5 ml) 1.46 d 1.80 d P2 (10 ml) 1.52 c 1.91 c P3 (15 ml) 1.60 b 2.18 b P4 (20 ml) 1.71 a 2.30 a Berdasarkan Tabel 3, nilai rataan diameter tertinggi ada pada P4 yaitu 2.22 mm dan rataan terendah ada pada P0 dengan 1.66 mm. Rataan P4 berbeda nyata dengan P0, P1, P2 dan P3. Hal ini diduga karena adanya proses pembelahan dan diferensiasi sel, terutama terjadi pada jaringan meristematik pada titik tumbuh batang dan ujung akar. Pembelahan dan diferensiasi sel yang terjadi selama fase vegetatif ini membutuhkan karbohidrat dalam jumlah besar karena dinding sel terdiri dari selulosa dan protoplasma yang juga mengandung karbohidrat (Harjadi, 1991). Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 1 No 2 Oktober 2014 20

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 1. Pemberian pupuk organik limbah cair kelapa sawit berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kangkung darat. 2. Pemberian pupuk organik limbah cair kelapa sawit berpengaruh nyata terhadap luas daun kangkung darat. 4.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian ini penggunaan pupuk organik limbah cair kelapa sawit dengan konsentrasi 20 ml/l (P4) menunjukkan hasil yang paling baik. Disarankan penelitian lanjut mengenai penggunaan pupuk organik limbah cair kelapa sawit dengan dosis yang lebih bervariasi agar dapat digunakan untuk pemupukan dengan jenis tanaman lain. Hadisaputro S, Rochiman K, Mirzawan PDN, Sukarso G, dan Sugiharto B. 2008. Kajian peran hara Nitrogen dan Kalium terhadap aktivitas Phosphoenolpyruvate Carboxylase di dalam daun tebu keprasan varietas M 442-51 dan Ps 60. J Ilmu Dasar 9(1): 62-71. Harjadi SS. 1991. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta. Harsono H. 2002. Pembuatan Siika Amorf dari Limbah SekamPadi. vol 3, no 2 DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2003. 2006. Riau Dalam Angka: 2003. 2006. Pekanbaru. Djuariah D. 2007 Evaluasi Nutfah Kangkung Di Dataran Medium Rancaekek. J Hortikultura. 7 (3):756-762. Djumali, Nurnasari E. 2012. Tanggapan fisiologi tanaman tembakau Temanggung terhadap dosis pupuk Nitrogen serta kaitannya dengan hasil dan mutu rajangan. Buletin Tanaman Tembakau, Serat & Minyak Industri. 4(1):0-20. Emilia dan Ainun. 2009. Kangkung (Ipomea reptans Poir). Gardner FP, Pearce RB. Mitchel. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia (UI Press). Jakarta. Jurnal Agroplasma (STIPER) Labuhanbatu, Vol 1 No 2 Oktober 2014 21