1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 SOLOK SELATAN Artikel Ilmiah ASMIRA WATI NIM. 11010124 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2016
2
3 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 SOLOK SELATAN Asmira Wati, Armein Lusi Zeswita, Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat: Asmirawati@yahoo.com ABSTRACT The low result learning becaused the student studying biology learning process is still centered on the teacher where teachers usually explain the subject without used anather method. In the class room students are less active, so that the group applied learning teachers do not get results in accordance with the expected. This is because students who do not understand a lot of the material that will be discussed. One way to overcome these problems by implementing cooperative learning model type STAD. This study aims to determine the effect of the application of cooperative learning model STAD on learning outcomes biology class VIII SMPN 29 Solok Selatan. This type of this research is experimental study with randomized research plan control group post-test only design. The population in this study were all students of class VIII SMPN 29 Solok Selatan academic year 2015/2016. The sampling technique is total sampling that was selected experimental class VIII 1, and the control class VIII 2. The results shown that the average value of the results of experimental class learning has a higher value than control class where the average cognitive experimental class 3, 23 while control class 2,36, affective experimental class has a mode value of 3.58, while control class 3, 41. Hypothesis test obtained on cognitive t hitung > t tabel it s means that the hypothesis is accepted. Key Words: STAD, Cooperative Learning, Learning Outcome PENDAHULUAN Hasil wawancara yang penulis lakukan dengan guru biologi Bapak Muslim Muis, A.Md di SMP Negeri 29 Solok Selatan pada tanggal 17 Januari 2015, didapatkan informasi bahwa sekolah tersebut pada saat proses pembelajaran masih berpusat pada guru dimana guru biasanya menggunakan metode ceramah. Penggunaan metode ceramah menyebabkan siswa kurang aktif, siswa hanya mendengarkan dan mencatat informasi dari guru sehingga siswa menjadi pasif dan kurang berpartisipasi dan tidak ada yang mengajukan pertanyaan tentang materi yang sedang dipelajarinya. Pembelajaran kelompok yang diterapkan guru belum mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan, karna siswa banyak yang tidak mengerti tentang materi yang akan didiskusikan. Akibatnya nilai rata-rata ulangan harian siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Solok Selatan masih banyak yang belum memenuhi KKM. KKM Pelajaran Biologi yang telah ditetapkan sekolah tersebut yaitu 75. Salah satu materi yang dianggap sulit adalah Gerak Pada Tumbuhan, dimana siswa sulit memahami macam-macam gerak yang terdapat pada tumbuhan, hal ini bisa terlihat dari nilai rata-rata nilai ulangan harian 1 kelas VIII semester 1 di SMPN 29 Solok Selatan tahun ajaran 2014/2015 yaitu kelas VIII 1 54,10, VIII 2 63,48, VIII 3 61,37 Berdasarkan permasalahan di atas perlu dicari solusi yang tepat untuk perbaikan pembelajaran di kelas VIII SMPN 29 Solok Selatan. Salah satu upaya tersebut yaitu perlunya perubahan tindakan dalam proses pembelajaran. Salah satu perubahan tindakan manuju perbaikan pembelajaran yaitu penggunaan pembelajaran kooperatif. Ada berbagai macam model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan untuk membelajarkan siswa sesuai dengan materi yang diajarkan dan gaya belajar mereka sehingga tujuan
4 pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Model pembelajaran STAD merupakan salah satu model pembelajaran yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Model ini digunakan penulis untuk materi gerak pada tumbuhan, karena pada materi ini siswa dituntut untuk memahami macam-macam gerak pada tumbuhan. Materi tersebut cukup membosankan bagi siswa jika siswa terlalu fokos dan terpaku dalam pembelajaran. Penulis memilih model pembelajaran kooperatif tipe STAD karena model ini lebih menekankan pada kegiatan belajar kelompok, dimana siswa bekerjasama dan saling membantu, serta semua anggota kelompok mempunyai peran dan tanggung jawab yang sama agar terlaksana dengan baik. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti telah melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievemen Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa VIII SPMN 29 Solok Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMPN 29 Solok Selatan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian ekperimen. Rancangan penelitian ini yang digunakan adalah randomized control- group postest only design. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November tahun 2015 di SMP N 29 Solok Selatan pada kelas VIII yang terdaftar pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 29 Solok Selatan yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015. sampel dalam penelitian ini adalah yaitu kelas eksperimen (VIII 1 ) dan kelas kontrol (VIII 2 ) dengan menggunakan teknik total sampling yang terdiri atas dua kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan loting. yang terambil pertama ditetapkan sebagai kelas eksperimen dan kelas yang terambil kedua sebagai kelas kontrol. eksperimen yaitu kelas VIII 1 dan kelas kontrol yaitu kelas VIII 2. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dengan kooperatif tipe STAD yang dilakukan di SMPN 29 Solok Selatan meliputi dua ranah penelitian yaitu ranah kognitif dan efektif (Gambar 1 dan Gambar 2). Hasil belajar biologi siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki rata-rata lebih tinggi dibandingkan kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Uji normalitas pada masing-masing kelas didapat Lo < Lt maka data berdistribusi normal. Uji homogenitas dengan f hitung < F tabel dimana F hitung = 0,43 dan Ft abel = 1,92 yang berarti data homogen. Dari uji hipotesis yang dilakukan didapat bahwa t hitung > t tabel dimana t hitung = 5,05 dan t tabel =1,67 maka hipotesis diterima. Tabel 1.Hasil Nilai Dari Konversi Pada Masing-Masing Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Biologi Kognitif Afektif Skor Rerata Huruf Modus Predikat Eksperimen 3,24 A- 3,71 B Kontrol 2,36 C- 3,52 B Dari data yang didapatkan dalam penelitian, rata-rata kelas eksperimen yang kooperatif tipe STAD lebih tinggi dibandingkan rata-rata kelas kontrol. 1. Ranah kognitif Penilaian afektif dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Data hasil penilaian sikap dapat dilihat pada Gambar 2.
Nilai Rata-Rata Siswa 5 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 80,91 VIII1 58,89 VIII2 Eksperimen Kontrol Siswa VIII Gambar 1: Analisis Nilai Rata Rata Tes Akhir Eksperimen Dan Kotrol Pada Materi Gerak Pada Tumbuhan Tes akhir yang diberikan kepada siswa berbentuk soal objektif sebanyak 56 butir soal. Nilai yang mencapai kriteria ketuntasan minimun 22 orang dengan persentase 70,97 % sedangkan nilai siswa yang di bawah kriteria ketuntasan minimun sebanyak 9 orang dengan persentase 29,03 %. Berdasarkan nilai ketuntasan yang diperoleh pada kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 80,91 dengan persentase 70,97 % hasil ini dikategorikan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2010: 107) mengatakan bahwa Tingkatan keberhasilan tersebut dikatakan baik apabila bahan pembelajaran yang diajarkan hanya 60% - 75% saja dikuasai siswa. Tingginya hasil belajar siswa pada kelas eksperimen disebabkan oleh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD menunjukan bahwa adanya pengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa. Tingginya hasil belajar biologi siswa ini, karena siswa dituntut untuk aktif dalam belajar, bekerja sama dan saling membantu satu sama lain. Selain itu dalam proses pembelajaran siswa menjadi lebih aktif dan percaya diri dalam menanggapi dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru di kelas. Hal ini sesuai yang diungkapkan Silberman (2013: 113) bahwa tanggung jawab terhadap mata pelajaran memberi peluang bagi siswa untuk memikirkan dan mangakui tanggung jawab mereka dalam kegiatan belajar aktif dikelas. Dalam proses pembelajaran dengan kooperatif tipe STAD dituntut untuk saling bekerja sama dan saling membantu satu sama lain dalam menjawab soal latihan pada lembar diskusi siswa yang dibagikan oleh guru, dengan adanya kegiatan diskusi yang saling bekerja sama, dapat memudahkan siswa untuk menjawab saol latihan pada LDS yang diberikan dengan mempelajari konsep dari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diberikan yang dapat mempermudah siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. Kemudian secara berkelompok siswa menyelesaikan latihan pada LDS dengan teman sekelompoknya masingmasing. Hal ini dapat mempermudah siswa mencari jawaban dari pertanyaan pada LDS tersebut karena siswa telah mempelajari, berdiskusi, dan saling membantu satu sama lain dalam materi tersebut. Hal inilah yang membuat siswa untuk belajar aktif dan bersemangat dalam belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Kemendikbud (2014:94-95) bahwa siklus belajar adalah pembelajaran dengan tahapan yang diatur sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dengan ikut serta berperan aktif. Rendahnya nilai rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional karena siswa kurang mendalami dan mengerti tentang topik yang sedang di pelajari, dan tidak semua siswa mengetahui pengetahuan dan wawasan tentang topik atau pertanyaan yang akan didiskusikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Lufri (2007:35) bila peserta diskusi tidak menguasai pertanyaan yang akan didiskusikan maka diskusi tidak akan berjalan dengan baik, pemecahan masalah atau solusi tidak akan ditemukan secara tepat.
Skor Rata-Rata Siswa 6 2. Ranah Afektif Penilaian afektif dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Data hasil penilaian sikap dapat dilihat pada Gambar 2. 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 3.93 Disiplin 3.76 3.71 3.52 Bekerja Sama Dalam Kelompok 3.32 3.1 Bertanggung Jawab Dalam Kelompok Eksperimen Kontrol Aspek Penilaian Afektif Gambar 3 :Penilaian Sikap Siswa Eksperimen Dan Kontrol Nilai rata-rata keseluruhan pada ranah afektif dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan tipe STAD lebih tinggi dari pada model pembelajaran konvensional. Tingginya nilai modus pada indikator disiplin yaitu dengan nilai modus 3,93 dan berada predikat sangat baik pada. Kerjasama dalam kelompok dengan kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran mendapatkan nilai modus 3,71 dan berada pada predikat baik. Hal ini terjadi karena siswa saling bekerjasama dengan teman dalam satu kelompok untuk menjawab dan menentukan jawaban yang paling benar dari pertanyaannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sadulloh (2011:35) belajar dalam kelompok berbagai ilmu dan menyelesaikan tugas jauh lebih efesien dari pada belajar secara individu. Bertanggung jawab dalam kelompok dengan kooperatif tipe STAD mendapatkan nilai modus 3,29 dan berada pada predikat baik. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 29 Solok Selatan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis mengemukakan beberapa saran sekiranya dapat memberikan masukkan guna peningkatan hasil pembelajaran biologi yaitu. 1. Disarankan guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai salah satu alternatif pembelajaran. 2. Peneliti yang berminat diharapkan melakukan melakukan penelitian lanjutan pada poko biologi lain dengan tingkat sekolah yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Djamarah.S &Zain A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rine Cipta Kemendikbud. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam. Buku Guru. Jakarta: Kemendikbud Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: Universitas Negeri Padang.Rohani, A. 2010. Pengelolaan Pengajaran: Sebuang Pengantar Menuju Guru Profesionasl. Jakarta: Rineka Cipta.Sadulloh,U. 2011. Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta.
7