Masa Depan (Bisnis) Media Cetak: INOVASI atau Mati? Oleh: Asmono Wikan Direktur Eksekutif Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat
SIRKULASI MEDIA Media cetak terus menurun lebih dari 20 persen dalam kurun 5 tahun terakhir VOLUME IKLAN Cenderung berkurang BIAYA PRODUKSI Tetap atau cenderung naik (gaji karyawan, kertas, ongkos cetak, dll) FAKTA KEKINIAN PENERBITAN MAJALAH Banyak yang tutup, terutama majalah lisensi. GENERASI PEMBACA Generasi pembaca media cetak cenderung menua. GENERASI MILENIAL Anak-anak muda makin enggan membaca media cetak. Kalau ada, jumlahnya makin menipis. Generasi muda (Gen Y/milenial) lebih menyukai medium audio visual, khususnya melalui gadget 2
OPLAH MEDIA CETAK Oplah media cetak turun 5 juta eks dalam 5 tahun terakhir. Dari 22,4 juta eks (2013) menjadi 17,2 juta eks (2017). Oplah koran (suratkabar) dalam periode sama anjlok dari 9,6 juta eks menjadi 7,1 juta eks. Sumber: Media Direktori 2017, Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat. 3
PEMBACA MEDIA CETAK & DIGITal Pembaca media cetak per Desember 2017 tercatat 4,5 juta orang, alias penetrasinya di masyarakat (hanya) 8%. Pembaca versi digital (e-paper dan news portal) sebanyak 6 juta orang, dengan penetrasi pasar 11%. Sumber: Nielsen Media Research, Desember 2017. Berdasarkan survei di 11 kota dengan 17.000 responden. 4
MARKET SHARE Market share iklan media cetak turun 11 persen dalam kurun 5 tahun terakhir menjadi Rp 21 T (2017). Sumber: Nielsen Media Research, Desember 2017. Berdasarkan survei di 11 kota dengan 17.000 responden. 6
MENGAPA (BISNIS) MEDIA CETAK TURUN? Shifting pembaca ke media digital (media online, sosmed, dan agregator konten). Shifting pengiklan ke media online dan media sosial. Lemahnya inovasi produk dan bisnis. Terlambat melakukan disrupsi organisasi dan bisnis. Terlena di zona nyaman. 7
SAMPAI KAPAN MEDIA cetak masih akan bertahan di tengah era disrupsi hari ini?
PELUANG BERTAHAN Kue iklan di media cetak masih jauh di atas kue iklan media online. Harga jual iklan media online jauh lebih murah ketimbang di media cetak. Kredibilitas konten dan trust media cetak masih lebih tinggi dibanding media online dan media sosial (disiplin verifikasi yang ketat dan akurat). Perusahaan Media Cetak memiliki organisasi yang solid dengan struktur SDM yang kompeten dan kuat, dan mampu berinovasi. 9
PEMBACA MEDIA CETAK Pembaca media cetak hari ini adalah konsumen rentang usia 20-49 tahun (74%), memiliki pekerjaan sebagai karyawan (32%), dan mayoritas pembacanya berasal dari Kelas Atas (54%). Fakta itu menunjukkan bahwa pembaca media cetak masih produktif dan dari kalangan yang mapan. Sumber: Nielsen Media Research, Desember 2017. Berdasarkan survei di 11 kota dengan 17.000 responden. 10
PEMBACA KONTEN MEDIA CETAK
PROFIL PEMBACA MEDIA CETAK
1 Model bisnis media cetak harus berubah. Tidak sekadar mengandalkan iklan dan sirkulasi. MASA DEPAN 2 3 4 5 Mengembangkan potensi revenue non-tradisional secara terus-menerus. Berani keluar dari zona nyaman, bergerak terus mencari inovasi-inovasi baru untuk tumbuh. Pasar media cetak akan bergerak semakin segmented seiring makin menipisnya pembaca tradisional. Memperkuat produk (jurnalisme) dan memonetisasi dengan pelbagai inovasi bisnis. Contoh: Mencari pendanaan kegiatan investigasi jurnalistik melalui crowd funding. Seperti dilakukan oleh TEMPO dan Guardian. The Power of PowerPoint thepopp.com 15
KESIMPULAN PLATFORM MEDIA #Apapun platform medianya, jurnalisme akan tetap hidup selamanya. Jurnalisme menjadi modalitas utama media cetak, media online dan media penyiaran untuk tetap survive dan berkembang. JURNALISME DAN BISNIS MEDIA CETAK #Jurnalisme dan bisnis media cetak masih akan bertahan sejauh mampu melakukan inovasi dan penguatan produk yang relevan dengan pembacanya. 16
THANK YOU! Asmono Wikan Twitter : @asmono E-mail: asmono.wikan@gmail.com