RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 1
TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HOMESCHOOLING USIA DINI PENULIS: Sumardiono LAYOUT: Mira Julia RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 2
PENGANTAR Homeschooling Anak Usia Dini adalah sebuah perjalanan keluarga yang membahagiakan dan sekaligus menantang. Sebagai sebuah keluarga, kita menikmati kebahagiaan saat melihat anak bertumbuh dari waktu ke waktu, dari satu tahap ke tahap lain. Tetapi, pada saat bersamaan homeschooling pada anak usia dini memberikan tantangan-tantangan tersendiri bagi keluarga yang menjalaninya. Tantangan itu beragam pada setiap keluarga dan terjadi mulai tahap persiapan hingga selama proses menjalaninya. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 3
Untuk keluarga yang sedang menimbang dan mempersiapkan homeschooling anak usia dini, kami mencoba menuliskan beberapa tantangan yang sering dihadapi dan tips praktis menjalankan homeschooling usia dini agar bisa berlangsung menyenangkan dan sekaligus efektif. TANTANGAN HOMESCHOOLING ANAK USIA DINI Tantangan yang sering muncul dalam persiapan dan saat menjalani homeschooling untuk anak usia dini berkaitan dengan pemahaman mengenai homeschooling, sikap mental, dan interaksi dengan lingkungan, khususnya keluarga dekat. Berikut ini 6 (enam) hal yang sering ditanyakan orangtua yang ingin memulai dan sedang menjalani homeschooling untuk anak usia dini. 1. Apakah saya bisa menjalaninya? Banyak orangtua merasa tidak percaya diri untuk mendidik anakanaknya sendiri di masa bayi dan balita. Hal ini tak lepas dari pengaruh iklan-iklan sekolah untuk anak usia dini, mulai bayi hingga RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 4
TK, serta aneka kursus dengan fasilitas lengkap yang menjanjikan halhal hebat pada anak usia dini. Ditambah dengan kekurangan pribadi, misalnya: merasa tidak sabar dan tidak kreatif; semua itu bisa menjadi sumber untuk rasa tidak percaya diri orangtua menjalankan pendidikan bagi anak-anaknya sendiri. Padahal, anak adalah hadiah dari Tuhan sekaligus titipan tanggung jawab yang diberikan kepada orangtua. Anak juga merupakan sarana pendidikan yang luar biasa bagi orangtua untuk meningkatkan kualitas diri, misalnya: melatih kesabaran, mencari sudut pandang positif, semangat pantang menyerah, kerja keras, dan sebagainya. Jadi, alih-alih menghindari tantangan untuk mendidik anak-anak sendiri, orangtua sebaiknya maju dan bersuka-cita menyambutnya. Ini adalah kesempatan untuk belajar sambil mendapatkan kebahagiaan yang luar biasa dalam interaksi bersama anak. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 5
Prasyarat yang dibutuhkan untuk homeschooling anak usia dini adalah cinta, kesediaan belajar, kerja keras untuk menjalani kehidupan berkualitas bersama anak. Pelajari ilmu parenting dan terapkan dalam keseharian bersama anak. Itulah diantar tips untuk menambah kepercayaan diri orangtua yang ingin mendidik sendiri anakanaknya di rumah. Tapi jika memang ada kondisi yang tak terelakkan yang harus dijalani, misalnya orangtua bekerja mencari nafkah, solusi-solusi alternatif harus dicari untuk mengoptimalkan proses tumbuh-kembang anak selama 5 tahun pertama kehidupannya. 2. Suami atau keluarga tidak mendukung Homeschooling adalah keputusan keluarga. Oleh karena itu, penting bagi keluarga yang akan menjalani homeschooling untuk bersepakat tentang homeschooling. Kesepakatan minimal adalah antara suamiisteri. Jika pasangan siap, maka proses homeschooling akan berjalan jauh lebih mulus dan lebih ringan dijalani. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 6
Jika pasangan belum sepakat tentang homeschooling, hal yang perlu dilakukan adalah berdiskusi, memberikan informasi dan melibatkan pasangan dalam kegiatan bersama praktisi homeschooling untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan kenyamanan dalam memilih homeschooling. Setelah pasangan setuju, keluarga besar yang perlu diperhatikan adalah kakek-nenek. Karena kurang mendapatkan informasi tentang homeschooling, mereka mungkin khawatir cucu mereka tak mendapatkan hal yang terbaik. Dalam interaksi mengenai homeschooling bersama kakek-nenek, hal terpenting adalah menghindari konfrontasi. Tetaplah bersikap baik sambil sesekali melibatkan kakek-nenek dalam kegiatan belajar anak. 3. Saya Tidak Bisa Menahan Emosi Orangtua yang sedang menjalani homeschooling terkadang mengeluh karena terlepas amarah dan tidak bisa mengontrol diri saat berhadapan dengan anak. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 7
Pada umumnya, kemarahan terjadi saat orangtua sedang berada dalam kondisi lelah, sementara anak menunjukkan perilaku yang tidak diharapkan. Letupan-letupan kemarahan menjadi hal yang tak terelakkan. Sebagai proses kemanusiaan, kemarahan adalah hal yang wajar. Yang perlu dikelola oleh orangtua adalah intensitas kemarahan dan frekuensinya. Dalam hal intensitas, berikan komitmen pada diri Anda untuk tidak melakukan kemarahan fisik, seperti: memukul, mencubit, melempar benda, dan sebagainya. Secara frekuensi, pastikan bahwa frekuensi kemarahan Anda tidak semakin sering terjadi dan tentu saja akan lebih baik kalau frekuensinya menurun. Tips untuk mengendalikan kemarahan adalah dengan menjeda waktu merespon. Saat Anda ingin marah, berhitunglah di dalam hati 10 kali, baru Anda merespon. Proses menjeda itu memberikan tambahan waktu sehingga Anda bisa berfikir rasional dan dapat mengurangi kemarahan Anda. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 8
Setelah reda kemarahan Anda dan kondisi anak sudah stabil, sampaikan secara baik-baik penyesalan Anda atas kemarahan Anda. Jelaskan kepada anak apa yang membuat Anda marah. Dan sampaikan juga kesedihan Anda karena harus marah-marah dan keinginan Anda untuk tidak marah. Untuk itu, mintalah anak untuk ikut membantu dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat memicu kemarahan. 4. Mengapa Anak Saya Biasa-biasa Saja? Anak orang lain terlihat hebat-hebat, sementara anak saya hanya biasa-biasa saja. Anak-anak saya tidak suka melakukan hal-hal keren sebagaimana yang dilakukan oleh anak-anak lain seperti yang saya lihat di Facebook dan saya baca di blog. Seperti pepatah yang sering kita dengar, rumput tetangga selalu kelihatan lebih hijau. Kondisi yang dialami oleh orang lain terlihat lebih baik daripada kondisi kita sendiri. Ada anak yang terlihat lebih kreatif, ada anak yang lebih pemberani, ada anak yang tekun, ada anak yang aktif secara fisik, dan sebagainya. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 9
Yang terlihat sebenarnya oleh kita sebenarnya adalah salah satu sisi kelebihan anak yang berhasil ditemukan dan diekspos oleh orangtuanya. Sementara itu, sisi-sisi lain pada anak masih berkembang dan belum matang tidak kita saksikan. Jadi, jangan terlalu galau dan khawatir ketika melihat anak-anak lain. Setiap anak pasti punya potensi keunggulannya masing-masing. Tapi potensi itu memiliki jadwal berkembang yang berbeda-beda. Apalagi saat anak masih berusia balita, sangat dimungkinkan potensinya memang belum terbuka, minatnya masih belum kelihatan. Dan itu adalah hal yang biasa. Yang perlu dilakukan oleh orangtua dalam kondisi seperti ini adalah memastikan diri untuk menyandarkan pada penerimaan atas anak seapa-adanya. Penerimaan apa-adanya oleh orangtua memberikan kenyamanan pada anak untuk mengeluarkan dirinya sendiri. Dan sikap seperti itu jauh lebih efektif dibandingkan memaksakan anak pada arah tertentu. Hal kedua yang bisa dilakukan orangtua adalah melakukan refleksi terhadap karakter dan sifat dirinya sendiri. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 10
Apa potensi kekuatan yang dimiliki oleh ayah dan bunda? Apakah anak mewarisi sebagian sifat ayah dan bunda? Dengan bercermin pada kondisi ayah dan bunda, kondisi dan stimulasi apakah yang dibutuhkan agar potensi di dalam diri itu bisa mulai keluar? 5. Anak Saya sangat Tergantung pada Saya Ada anak-anak yang memiliki kebutuhan lebih banyak untuk dekat bersama orangtuanya dibandingkan anak-anak lain seusianya. Kondisi ini tak dapat dipungkiri dapat membuat orangtua merasa galau dan khawatir. Mengapa anak saya tidak mau bermain bersama temannya? Mengapa anak saya selalu minta ditemani? Hal ini sebenarnya adalah fenomena yang wajar. Sebagaimana ada orang yang tetap menjadi pemalu walaupun sudah menjadi orangtua, demikian pula ada anak-anak yang memiliki sifat lebih pemalu dibandingkan anak-anak lain. Fenomena ini biasanya muncul karena pola adaptasi anak terhadap lingkungan yang berjalan lambat. Anak butuh rasa nyaman dan RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 11
mengenal sekitarnya dahulu, anak butuh rasa aman baik secara fisik maupun psikologis untuk keluar dari ruang nyaman (comfort zone)- nya bersama bunda. Hal yang bisa dilakukan oleh orangtua dalam kondisi seperti ini bukan mendorong anak untuk segera keluar, tetapi menemani anak untuk mempercepat proses adaptasi anak dengan lingkungan barunya. Pastikan anak merasa aman dan nyaman secara psikologis, misalnya: disambut baik teman dan orang di sekitarnya, diperlakukan dengan menyenangkan, dibiarkan untuk melakukan hal-hal yang diinginkannya. 6. Apakah saya berada di jalur yang benar? Untuk menjawab kegalauan, tentang kondisi yang sedang dialami saat ini, Anda harus membandingkannya dengan pengukur. Pengukur pertama adalah tujuan yang Anda tetapkan dalam proses menjalani homeschooling. Apakah tujuan yang Anda tetapkan tercapai? RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 12
Pengukur kedua adalah kurikulum/checklist anak usia dini yang dibuat oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Checklist menjadi alat bantu yang mempermudah karena bentuknya yang sederhana. RANGKUMAN TIPS PRAKTIS HS USIA DINI Berikut ini rangkuman tips praktis untuk penyelenggaraan homeschooling bagi anak usia dini: a. Homeschooling adalah Pendidikan Berbasis Keluarga Karena homeschooling adalah pendidikan berbasis keluarga, hal paling mendasar bagi Anda yang akan menjalani homeschooling adalah mengenali apa yang penting di keluarga Anda. Anda juga perlu mengenali tujuan Anda melakukan homeschooling karena tujuan dan visi keluarga itu akan menjadi pemandu proses Anda. Pastikan Anda memiliki alasan yang kuat dan bukan hanya sekedar mengikuti tren. Pelajari dan fahami tentang konsep homeschooling. Jika Anda mempunyai pertanyaan atau keraguan, temukan jawaban RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 13
atas pertanyaan-pertanyaan pribadi Anda dengan membaca, mengikuti grup-grup homeschool, bertemu praktisi, atau mengikuti seminar/ pelatihan yang ada. b. Jalani Saja Dulu Homeschooling anak usia dini adalah bentuk homeschooling yang paling mudah dijalankan. Homeschooling anak usia dini adalah mendidik anak sendiri di rumah. Anda dapat langsung mempraktekkannya tanpa harus membuat kehebohan di keluar besar Anda karena menyatakan bahwa anak-anak tak akan bersekolah. c. Mulai dengan Cara Sederhana Mulailah homeschooling dengan hal-hal sederhana yang bisa Anda lakukan. Hadirkan suasana tenang dan bahagia di rumah. Jika Anda memiliki bayi, sedapat mungkin berikan ASI (Air Susu Ibu). Mengobrol dan bercakap-cakaplah dengan anak kapanpun ada kesempatan. Bercanda dan tertawalah bersama anak. Berkegiatanlah bersama anak-anak, apapun bentuknya. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 14
Pastikan bahwa Anda tak hanya mengobrol tentang hal-hal serius, tetapi banyak mengobrolkan tentang hal-hal tak penting yang berkaitan dengan hal-hal yang mereka sukai dan sedang perhatikan. Peran orangtua adalah memberikan lingkungan yang aman dan nyaman, yang memberikan ruang bagi anak untuk bertumbuh. Peran kedua adalah memberikan stimulasi sesuai perkembangan kondisi anak. Perhatikan dan lakukan hal-hal sederhana dan berpengaruh besar dalam kualitas kegiatan/pembelajaran anak seperti: tersenyum, bahagia, tertawa, dan apresiasi. Jangan lupakan hal-hal sederhana semacam ini dalam kegiatan bersama anak. d. Manfaatkan Keseharian Jika Anda ingin melakukan homeschooling untuk anak-anak Anda, setidaknya sediakan waktu 15 menit setiap hari untuk berkegiatan dengan anak. Di dalam waktu khusus ini, Anda hadir secara penuh, tidak melakukan dan memikirkan kegiatan lain di luar kegiatan bersama anak. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 15
Jadikan keseharian sebagai sarana untuk berkegiatan. Lakukan kegiatan-kegiatan bersama anak. Hal yang terpenting bagi anak bukan kecanggihan alat belajar, tetapi kehadiran dan kebahagiaan orangtua saat berkegiatan bersama mereka. e. Perbanyak kegiatan fisik Kegiatan fisik sangat penting bagi anak usia dini. Kegiatan fisik bukan hanya menjaga kesehatan dan kebugaran, tetapi juga berpengaruh langsung dalam perkembangan kecerdasan anak. Fasilitas anak dengan mengajak mereka berjalan-jalan dan berolahraga. Paparkan mereka dengan beragam aktivitas yang menstimulasi tumbuhnya beragam jenis kecerdasan mereka. Untuk diingat, masa anak usia dini bukanlah masa untuk memanen dan melihat anak yang kompeten, tetapi masa untuk mengenalkan anak dengan ragam jenis kehidupan dan realita di dunia. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 16
f. Manfaatkan investasi alat dan sarana Ketika kita memutuskan untuk membeli sebuah materi belajar, alat ataupun sarana belajar tertentu, pastikan bahwa membeli dan menyediakan alat itu hanyalah langkah awal untuk proses pendidikan anak, bukan langkah akhir. Pastikan bahwa kita menggunakannya dan melibatkan anak dalam kegiatan-kegiatan yang kontinu. Selain menggunakan materi kegiatan keseharian, Anda dapat menggunakan materi-materi berbasis kertas (printables) atau digital. Seimbangkan penggunaan materi berbasis digital dan kegiatan fisik dengan lebih banyak mengekspos anak pada kegiatan fisik. RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 17
PENULIS Sumardiono, biasa dipanggil Aar, adalah seorang ayah dari 3 (tiga) anak, yaitu Yudhistira (2001), Tata (2004), dan Duta (2008). Bersama isterinya, Mira Julia (Lala), mereka memilih homeschooling untuk pendidikan anak-anaknya. Aar dan Lala menjalani homeschooling sejak anak-anak mereka lahir hingga saat ini. Aar memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi dan manajemen keuangan. Aar menyelesaikan pendidikan di Teknik Informatika ITB dan Magister Manajemen bidang Keuangan di Lembaga PPM, Jakarta. Sempat berkarir di dunia keuangan, Aar saat ini memilih untuk menjadi bapak rumah tangga dan menjadi Working At Home Dad (WAHD). D a l a m d u n i a h o m e s c h o o l i n g, A a r a k t i f m e n g e l o l a b l o g R u m a h I n s p i r a s i (www.rumahinspirasi.com). Aar juga telah menulis buku tentang homeschooling berjudul Homeschooling Lompatan Cara Belajar dan Warna-warni Homeschooling serta Apa itu Homeschooling. Blog: www.rumahinspirasi.com Facebook: https://www.facebook.com/aar.sumardiono Twitter: @AarSumardiono Email: aar@rumahinspirasi.com RumahInspirasi.com TANTANGAN & TIPS PRAKTIS HS USIA DINI - 18