PENGARUH INFORMASI DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PELAKSANAAN PENANGANAN DISMENORE SECARA NONFARMAKOLOGIS PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 SEUNANGAN KABUPATEN NAGAN RAYA JURNAL KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Ketentuan Melakukan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Sebagai Persyaratan Menyelesaikan Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Ubudiyah Banda Aceh Oleh : YULIANA 11010076 DIPLOMA D-III KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA BANDA ACEH TAHUN 2014
PENGARUH INFORMASI DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PELAKSANAAN PENANGANAN DISMENORE SECARA NON FARMAKOLOGIS PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 SEUNANGAN KABUPATEN NAGAN RAYA TAHUN 2014 Juliana 1, Nuzulul Rahmi 2 Mahasiswi Prodi DIII Kebidanan Fakultas Kesehatan ABSTRAK Dismenore merupakan haid yang disertai dengan rasa sakit dan biasanya baru timbul pada siklus haid dua atau tiga bulan setelah menarche. Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 8 Februari 2013, 8 dari 10 siswi mengatakan mengalami nyeri pada saat menstruasi, seperti nyeri yang tidak menentu di bagian bawah perut, sisi dalam paha dan bokong, disertai sakit kepala dan mual, sehingga membuat siswa tidak hadir atau meminta izin pulang. Dalam kondisi demikian remaja mengaku membutuhkan informasi dan dukungan dari orang tua tentang penanganan awal nyeri haid tanpa mengkonsumsi obat-obatan kimia.untuk mengetahui pengaruh informasi dan dukungan keluarga terhadap pelaksanaan penanganan dismenore secara nonfarmakologis pada remaja putrid di sekolah menengah atas negeri 2 Seunangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014. Penelitian ini bersifat Analitik dengan desain cross sectional, tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik Purposive sampling dengan jumlah 48 responden. Dilakukan pada 7-10 Juli 2014 di sekolah menengah atas negeri 2 Seunangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014. Cara pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner, selanjutnya dilakukan uji statistik dengan menggunakan Chi-square test dan batas kemaknaan (α=0,05) Ho ditolak jika p value > 0,05 dan Ha diterima p value < 0,05. Dari 91 responden yaitu dari 36 responden yang memperoleh informasi ada 24 siswa (80%) yang teratasi dismenore secara non farmakologi dengan nilai p value 0,000 dan dari 32 responden yang mendapat dukungan keluarga ada 19 siswa (59,4%) yang teratasi dismenore secara non farmakologi dengan nilai p value 0,005. Analisa statistik menyatakan bahwa pengaruh informasi dan dukungan keluarga terhadap pelaksanaan penanganan dismenore secara nonfarmakologis pada remaja putri di sekolah menengah atas negeri 2 Seunangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014. Diharapkan Peran orang tua dalam mengontrol dan mengawasi perkembangan seksual yang terjadi pada puterinya serta membina komunikasi yang bersifat terbuka dengan puterinya sehubungan membahas masalah dismenore. Kata Kunci : Penanganan dismenore secara nonfarmakologi, informasi, dukungan keluarga 1
2 PENDAHULUAN Dismenore merupakan haid yang disertai dengan rasa sakit dan biasanya baru timbul pada siklus haid dua atau tiga bulan setelah menarche. Rasa sakit menyerupai kejang ini terasa diperut bagian bawah. Biasanya dimulai 24 jam sebelum haid datang dan berlangsung 12 jam pertama dari masa haid, sesudah itu semua rasa nyeri tersebut akan hilang (Llewellyn, 2008). Berdasarkan data yang diperoleh dari di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Seunangan Kabupaten Nagan Raya Tahun ajaran 2013/2014 berjumlah 223 siswa (135 orang perempuan dan 88 orang laki-laki) terdiri dari kelas X 81 siswa, kelas XI 76 siswa dan kelas XII 66 siswa. Dari hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 8 Februari 2013, 8 dari 10 orang mengatakan mengalami nyeri pada saat menstruasi, nyeri yang mereka rasakan seperti nyeri yang tidak menentu di bagian bawah perut, sisi dalam paha dan bokong, disamping itu terdapat pula keluhan lain yang menyertai berupa pusing, sakit kepala dan mual. Akibat dari keluhankeluhan tersebut tidak jarang membuat siswa tidak hadir atau meminta izin pulang. Dalam kondisi demikian remaja mengaku membutuhkan informasi dan dukungan dari orang tua khususnya ibu tentang penanganan awal nyeri haid tersebut agar mereka siap dalam menghadapi keluhan yang sama disetiap bulannya, misalnya tentang pertolongan pertama pada saat nyeri haid terjadi tanpa mengkonsumsi obat-obatan kimia. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah Adakah Pengaruh Informasi Dan Dukungan Keluarga Terhadap Pelaksanaan Penanganan Dismenore Secara Non Farmakologis Pada Remaja Putri Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Seunangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk Mengetahui Pengaruh Informasi Dan Dukungan Keluarga Terhadap Pelaksanaan Penanganan Dismenore Secara Non Farmakologis Pada Remaja Putri Di Seunangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui pengaruh informasi terhadap pelaksanaan penanganan dismenore secara non farmakologis pada remaja putri di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Seunangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014. b. Untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga terhadap pelaksanaan penanganan dismenore secara non farmakologis pada remaja putri di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Seunangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014 Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Pendidikan Dapat dipergunakan sebagai materi tambahan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lebih
3 lanjut dan dapat dipergunakan untuk masukan dalam peningkatan upaya pelaksanaan penanganan dismenore secara non farmakologis 2. Bagi Tempat penelitian Sebagai informasi berupa alternatif penanganan dismenore secara non farmakologi bagi remaja putri di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Seunangan Kabupaten Nagan Raya. 3. Bagi peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan ilmu yang diperoleh selama pekuliahan METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Kebanyakan dari remaja yang mengeluh dismenorea tidak memerlukan pengobatan, tetapi lebih memerlukan pengertian, penerangan dan informasi mengenai berbagai hal tentang dismenore. Selain itu diperlukan juga sikap orangtua yang tidak terlalu keras atau mengasihani membantu meringankan penderitaan remaja karena nyeri haid tersebut Oleh karena itu peneliti ingin melihat apakah ada hubungan penanganan dismenore secara nonfarmakologis dengan informasi dan dukungan keluarga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka konsep di bawah ini : Independen informasi Dukungan keluarga Dependen Penanganan dismenore Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang diteliti, yaitu sebagai berikut. 1. Penanganan dismenore secara nonfarmako-logis dengan cara ukur secara Membagikan kuesioner berisi 5, dengan kriteria teratasi, jika x 3,5 tidak teratasi, jika x < 3,5, 2. Informasi dengan menggunakan cara ukur secara membagikan kuesioner, berisi 1 pertanyaan dengan kriteria ada jika siswa pernah mendapat informasi tentang penanganan dismenore secara nonfarmakologis dan tidak ada, jika siswa tidak pernah mendapat informasi tentang penanganan dismenore secara nonfarmakologis. 3. Dukungan keluarga dengan menggunakan cara ukur secara Membagikan kuesioner, berisi 5 pertanyaan dengan kriteria mendukung, jika x 3,5 dan kurang mendukung, x < 3,5. Hipotesa Penelitian 1. Ha : Ada pengaruh informasi terhadap pelaksanaan penanganan dismenore secara nonfarmakologis pada remaja putri. 2. Ha: Ada pengaruh dukungan terhadap pelaksanaan penanganan dismenore secara nonfarmakologis pada remaja putri Wilayah Generalisasi Hasil penelitian ini dapat digeneralisasikan untuk sekolah menengah atas negeri 2 seunangan kabupaten nagan raya dan UUI.
4 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah menggunakan rancangan yang bersifat analitik yaitu dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian mempelajari tentang hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat persamaan untuk mengetahui apa ada hubungan penanganan dismenore secara nonfarmakologis dengan informasi dan dukungan keluarga. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi perempuan yang mengalami dismenore dan tidak pernah mengkonsumsi obat pereda sakit di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Seunangan Kabupaten Nagan Raya berjumlah 91 siswi terdiri dari 36 orang kelas X, 24 orang kelas XI dan 31 orang kelas XII 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2007). Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total population yaitu tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, dengan kriteria sampel adalah seluruh siswi perempuan yang mengalami dismenore dan tidak pernah mengkonsumsi obat pereda sakit di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Seunangan Kabupaten Nagan Raya berjumlah 91 siswi Adapun kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah : a. Bersedia menjadi responden b. Hadir pada saat dilakukan penelitian c. Siswa perempuan yang tidak pernah minum obat pereda nyeri pada saat dismenore Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan di Seunangan Kabupaten Nagan Raya Waktu Penelitian. 2. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 7-10 Juli 2014 Pengumpulan Data 1. Tehnik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dengan cara membagikan kuesioner yang mengharuskan responden untuk menjawab beberapa pertanyaan dengan cara melakukan pengisian kuesioner. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari Seunangan Kabupaten Nagan Raya. 2. Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitia ini adalah kuesioner yang berisi 11 pertanyaan tentang : a. Penanganan dismenore secara nonfarmakologis, Membagikan kuesioner berisi 5, dengan kriteria : 1. Teratasi, jika jika x 3,5 2. Tidak teratasi, jika, x < 3,5 b. Informasi, membagikan kuesioner, berisi 1 pertanyaan dengan kriteria : 1. Ada, jika siswa pernah mendapat informasi tentang penanganan dismenore secara nonfarmakologis. 2. Tidak ada, jika siswa tidak pernah mendapat informasi tentang penanganan
5 dismenore secara nonfarmakologis c. Dukungan keluarga, membagikan kuesioner, berisi 5 pertanyaan dengan kriteria a. Mendukung, jika x 3,5 b. Kurang mendukung x < 3,5. Analisa Data a) Analisa Univariat Analisa univariat menggunakan tekhnik statistik analitik dalam bentuk persentase untuk masing-masing sub variabel dengan terlebih dahulu menggunakan jenjang kategori (Notoatmodjo, 2005). Pada penelitian ini, dalam menentukan pengkategorian skala ukur peneliti menggunakan nilai rata-rata (mean) menurut Hidayat (2009). b) Analisa Bivariat Untuk mengukur hubungan antar variabel akan dilakukan dengan menggunakan program computer yaitu menggunakan Statistik Product Service Solution (SPSS) versi 20. Hubungan antar variabel dilihat dengan menggunakn uji chi-square. Hasil Penelitian dan Pembahasan Tabel 5.1 Distribusi Frekensi Penanganan Dismenore Non Farmakologis Pada Responden Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Seunangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014 No Penanganan dismenore nonfarmakologi f % 1 Teratasi 27 40 2 Tdk Teratasi 40 60 Jumlah 67 100 Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 39 responden, dapat dilihat yang bahwa tingkat kepuasan pasien yang tidak puas ternyata sebanyak 22 orang (56%). Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Informasi Pada Responden Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Seunangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014 No Informasi f % 1 Ada 30 45 2 Tidak ada 37 55 jumlah 67 100 Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 67 responden mayoritas berada pada kategori tidak mendapat informasi yaitu sebanyak 55,2% Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Pada Responden Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Seunangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014 No Dukungan Keluarga f % 1 Mendukung 32 48 Tdk 2 mendukung 35 53 Jumlah 67 100 Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 67 responden mayoritas berada pada kategori keluarga tidak mendukung yaitu sebanyak 52,2 %
6 Tabel 5.4 Pengaruh Informasi Terhadap Penanganan Dismenore Secara Non Farmakologi Pada Responden Di Seunangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014. Informasi Penanganan dismenore nonfarmakologi p-v teratasi Tidak teratasi Total F % f % Jlh % Ada 24 80 6 20 30 100 Tidak 92 Ada 3 8 34 37 100 0,009 Total 30 37 37 100 Menunjukkan dari 30 responden yang memperoleh informasi dan teratasi dismenore secara nonfarmakologi sebesar 80% dan dari 37 responden yang tidak memperoleh informasi dan tidak teratasi dismenore secara nonfarmakologi sebesar 91,9% Hasil analisis statistik menggunakan uji chi-square menunjukkan hubungan tersebut bermakna dengan nilai α = 0,05 dan p value = 0,000. Hal tersebut berarti hipotesis penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh informasi terhadap penanganan dismenore secara non farmakologi terbukti atau dapat diterima. Tabel 5.5 Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Penanganan Dismenore Secara Non Farmakologi Pada Responden Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Seunangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014 Dukungan Keluarga Penanganan dismenore nonfarmakologi tidak teratasi Total p-v terasasi f % f % Jlh % Mendukung 19 59 13 41 32 100 Tdk mendukung 8 23 27 27 35 100 0,005 Total 30 37 37 100 Menunjukkan dari 32 responden yang mendapat dukungan keluarga dan teratasi dismenore secara nonfarmakologi sebesar 59,4% dan dari 35 responden yang tidak mendapatkan dukungan keluarga dan tidak teratasi dismenore secara nonfarmakologi sebesar 77,1% Hasil analisis statistik menggunakan uji chi-square menunjukkan hubungan tersebut bermakna dengan nilai α = 0,05 dan p value = 0,005. Hal tersebut berarti hipotesis penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh dukungan keluarga terhadap penanganan dismenore secara non farmakologi terbukti atau dapat diterima Pembahasan 1. Pengaruh Informasi Terhadap Pelaksanaan Penanganan Dismenore Secara Non Farmakologis Hasil analisis statistik menggunakan uji chi-square menunjukkan hubungan tersebut bermakna dengan nilai α = 0,05 dan p value = 0,000. Hal tersebut berarti hipotesis penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh informasi terhadap penanganan dismenore secara non farmakologi terbukti atau dapat diterima. Penelitian yang telah dilakukan ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alfrianne dengan judul penelitian
7 Tingkat Pengetahun Remaja Puteri Tentang Dismenore dalam Kesehatan Reproduksi di Sekolah Menengah Kejuruan Bisnis Manajemen Dharma Bakti Medan Tahun 2008 menunjukkan dari 9 siswa yang memperoleh informasi melalui media massa seluruhnya termasuk berpengetahuan baik. Sementara dari 21 siswa yang memperoleh informasi dari kerabat keluarga ada sebanyak 18 siswa (85,7%) berpengetahuan baik dan cukup baik sebanyak 3 siswa (14,3%). Media informasi dari pihak sekolah sebanyak 27 siswa (93,1%) berpengetahuan baik dan 2 siswa (6,9%) berpengetahuan cukup baik. Sedangkan yang memperoleh informasi dari petugas kesehatan ada sebanyak 8 siswa (100%) berpengetahuan baik. Menurut asumsi peneliti berdasarkan temuan di lapangan hampir semua remaja yang menstruasi mengalami dismenore, untuk itu remaja perlu mendapatkan informasi dan edukasi yang berhubungan dengan penanganan rasa nyeri tersebut, setidaknya mereka harus mengetahui penanganan secara nonfarmakologis dengan cara memperbaiki gaya hidup menjadi lebih sehat untuk dapat menghindari gangguan menstruasi, sebelum mereka memilih pengobatan secara medis yaitu penggunaan obat-obatan anti nyeri sekalipun dinyatakan relatif aman seperti ibuprofen dan asam mefenamat 2. Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Pelaksanaan Penanganan Dismenore Secara Non Farmakologis Hasil analisis statistik menggunakan uji chi-square menunjukkan hubungan tersebut bermakna dengan nilai α = 0,05 dan p value = 0,005. Hal tersebut berarti hipotesis penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh dukungan keluarga terhadap penanganan dismenore secara non farmakologi terbukti atau dapat diterima. Orang tua khususnya ibu, diharapkan mampu memberikan informasi yang tepat dan benar tentang nyeri yang terjadi pada saat menstruasi (dismenore). Jika telah mendapat informasi yang benar maka remaja akan siap ketika menghadapi keluhan serupa setiap bulannya. Selanjutnya jika individu tahu hal apa yang harus dilakukan pada saat mengalami kondisi yang sama, misalnya yang harus dilakukan untuk pertolongan pertama pada saat nyeri haid terjadi tanpa mengkonsumsi obat-obatan adalah melakukan kompres hangat pada bagian perut, melakukan olahraga teratur, yoga dan lain-lain. Menurut asumsi peneliti peran dan dukungan orang tua pada remaja putri dalam menghadapi berbagai masalah kesehariannya termasuk masalah kesehatannya dalam hal ini adalah terkait nyeri haid yang dialami remaja setiap bulannya yang membutuhkan perhatian khusus, dimana pada saat tersebut remaja menjadi lebih sensitif dikarenakan pengaruh hormonal dan rasa nyeri yang dirasakan, untuk itu dibutuhkan sikap orang tua yang lebih peka dalam memfasilitasi berbagai kebutuhan yang diperlukan untuk dapat mengurangi nyeri yang dirasakan, misalnya ibu membantu memberikan kompres hangat pada perut, menggosok-gosok bagian perut remaja sehingga remaja merasa nyaman dan dapat mengurangi penderitaannya menghadapi dismenore.
8 Penutup Saran Kesimpulan Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian dan uji statistik tentang Pengaruh Informasi Dan Dukungan Keluarga Terhadap Pelaksanaan Penanganan Dismenore Secara Non Farmakologis Pada Remaja Putri Di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Seunangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh informasi terhadap pelaksanaan penanganan dismenore secara non farmakologis pada remaja putri di Seunangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014, dengan nilai p value = 0,000. 2. Ada pengaruh dukungan keluarga terhadap pelaksanaan penanganan dismenore secara non farmakologis pada remaja putri di Seunangan Kabupaten Nagan Raya Tahun 2014, dengan nilai p value = 0,005. Saran 1. Bagi Institusi Pendidikan Mengadakan kerjasama dengan pihak yang berkompeten dibidang penerangan pendidikan dan konseling tentang kesehatan reproduksi seperti Dinas Kesehatan atau Lembaga Swadaya Masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan siswa. 2. Bagi Siswa Bagi siswa diharapkan aktif menggali informasi tentang kesehatan reproduksi khususnya masalah dismenore dari berbagai sumber yang dipercaya keakuratannya 3. Bagi Tenaga Kesehatan Diharapkan bagi tenaga kesehatan melakukan konseling maupun penyuluhan kepada siswa tentang kesehatan reproduksi agar mereka dapat mengetahui setiap tahap perkembangan seksual yang terjadi pada dirinya Daftar Pustaka Hidayat. (2009). Dysmenorrehea. Jakarta : Dela Patrasa Publishing Llewellyn. (2008). Dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Hipokrates Setiadi. (2009). Patofisiologi Konsep Klinis Proses- proses Penyakit. Jakarta : EGC Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Profil 2014 Nagan Raya Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Seunangan Kabupaten Nagan Raya.