SKRIPSI. Oleh: SETIANINGSIH NIM

dokumen-dokumen yang mirip
ii

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PENERAPAN STRATEGI PROBLEM SOLVING DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN LOGIKA-MATEMATIKA DI MI NEGERI PURWOKERTO

SKRIPSI. Oleh: AVANDA MELAWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM :

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memaparkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan

SKRIPSI. Oleh NUROCHMAH NIM

SKRIPSI. Oleh: REFI MUFAROKHAH NIM

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MATERI GREETING

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

SKRIPSI. Oleh: PUJI ASTUTI NIM

SKRIPSI. Oleh : ARIS SETIYANTO NIM :

: TRIYAN WITASARI NIM

BAB I PENDAHULUAN. Jogjakarta, 2013, hlm Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, Cv Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 168.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) KELAS III SD NEGERI 3 KRANJI PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

COVER PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

KOMPETENSI SOSIAL GURU DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI 3 PURBALINGGA KECAMATAN BUKATEJA KABUPATEN PURBALINGGGA

MODEL PEMBINAAN AKUNTABILITAS GURU MI ISTIQOMAH SAMBAS PURBALINGGA

COVER HUBUNGAN MINAT MEMBACA DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MI MUHAMMADIYAH PENARUBAN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

METODE PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV MI MA ARIF NU BANJARPARAKAN KECAMATAN RAWALO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

KOMPETENSI SOSIAL GURU MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTs MA ARIF NU 1 PURWOJATI KECAMATAN PURWOJATI KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI

S K R I P S I. Oleh: MAKHRUS SYAEANI NIM

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN FIQIH DI MI AL-ITTIHAAD PASIR KIDUL PURWOKERTO BARAT KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

COVER PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA MI MA ARIF NU 1 SOKAWERA KECAMATAN CILONGOK KABUPATEN BANYUMAS

IMPLEMENTASI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V MI MA ARIF NU 1 PENGADEGAN KECAMATAN PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB III METODE PENELITIAN

COVER PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV DI SDIT ALAM HARAPAN UMMAT PURBALINGGA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), hlm. 36. Edukatif, hlm.37

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Metode berasal dari bahasa latin methodos yang berarti jalan yang harus

STRATEGI GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELAS III MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KARANGPOH KECAMATAN PULOSARI KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI MI MUHAMMADIYAH BEJI KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS

FITRI FAUZIYAH HIDAYATI NIM

SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Purwokerto untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik merupakan masa depan bangsa. Jika peserta didik di didik

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI MI MA ARIF NU PESAWAHAN RAWALO BANYUMAS SKRIPSI

BAB V PENUTUP. Berdasarkan seluruh uraian pembahasan skripsi di atas. Kiranya penulis

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MTS AL FATAH MAOS KABUPATEN CILACAP

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK N 2 PURWOKERTO SKRIPSI

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN PKn MATERI KEBEBASAN BERORGANISASI KELAS V SDN 2 TAPA KEC. TAPA KAB. BONE BOLANGO.

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. 2012), hlm.7. 1 Fathurrohman, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.

BAB I PENDAHULUAN. Hasil observasi awal pada tanggal 17 Februari 2016, Lampiran II, hlm. 191

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah bagi anak untuk belajar memperoleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

H. Ajat Sudrajat & Desye Sagita Naryanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itulah manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami. telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.

BAB II KAJIAN TEORI. sebagai a plan method, or series of ectiviries designed to echieves a

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... I HALAMAN PENGESAHAN... II LEMBAR PERNYATAAN... III NOTA DINAS... IV HALAMAN PERSEMBAHAN... V HALAMAN MOTTO...

KHIKMATIAR JUANITA ABDILAH NIM:

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana

Oleh : ADE RIZQI FAUZIA NIM :

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa

INTERAKSI EDUKATIF GURU DAN SISWA MADRASAH DINIYAH DI PONDOK PESANTREN AL-FATAH PARAKANCANGGAH BANJARNEGARA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup. Penyelenggaraan

COVER GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH ALIYAH NEGERI CILACAP TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. karena maju dan mundurnya bangsa di tentukan oleh keadaan pendidikan yang di

ANALISIS STRATEGI PEER LESSONS PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH 08 DAU MALANG

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa di kelas. Bahan pelajaran yang guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. edukatif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Melalui proses pengajaran siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui sesuatu dengan langkah langkah sistematis. 1 Secara umum metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Pendekatan

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik

BAB I PENDAHULUAN. Sudarwan Danim, Pengembangan Profesi Guru,Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2012, hlm. 2.

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : EUIS SITI NURHIDAYANTI, S.Pd.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah penelitian tindakan (action. belajar mengajar yang terjadi di kelas.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

COVER PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MI MA'ARIF NU 02 KEMBANGAN KECAMATAN BUKATEJA KABUPATEN PURBALINGGA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum 2013

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU

DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

Mudjiono, dan Dimyati Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Mulyasa, E Menjadi Guru Profesional menciptakan Pembelajaran

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

BAB I PENDAHULUAN. 2011, hlm Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, RaSAIL Media

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1 Suhito, (strategi Pembelajaran Matematika Madrasah Ibtidaiyah(MI)), Modul

BAB III METODE PENELITIAN

COVER PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL POKOK BAHASAN MASALAH SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE NUMBER HEADS TOGETHER

Transkripsi:

COVER PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN 1 SEMPOR KALIGONDANG PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: SETIANINGSIH NIM. 1323310065 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PURWOKERTO 2018

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN 1 SEMPOR KALIGONDANG PURBALINGGA SETIANINGSIH NIM.1323310065 Program Studi S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Madrasah Institut Agama Islam Negeri Purwokerto ABSTRAK Penerapan metode demonstrasi sangat penting dilakukan dalam pembelajaran puisi mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Peran metode demonstrasi adalah untuk memberikan pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengarkan diikuti dengan meniru pekerjaan yang di demonstrasikan. Dengan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran puisi siswa dapat dengan mudah untuk meniru dan memahami teknik dalam membaca puisi yang benar dan dapat memgaplikasikan dalam pembelajaran puisi di sekolah dengan mudah. Fokus dalam penelitian ini meliputi empat macam yaitu, untuk memperoleh informasi penggunaan metode demonstrasi pada keterampilan membaca puisi, mengetahui proses yang dilakukan guru saat pembelajaran berlangsung, mengetahui teknik pembelajaran puisi menggunakan metode demonstrasi dan kendala yang dialami dalam pembelajaran puisi di sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Proses pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan analisis data. Partisipan penelitian ini adalah kepala sekolah, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan siswa di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sempor Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Tahun 2017. Aktivitas yang dilakukan untuk menganalisis data yaitu terdiri dari proses reduksi data, display data dan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Berdasarkan hasil penelitian penerapan metode demonstrasi dalam membaca puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia diperoleh data bahwa penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran puisi sangat baik digunakan. Dalam metode demonstrasi siswa diminta untuk memperhatikan dan memahami puisi yang dibacakan oleh guru menggunakan teknik membaca puisi yang baik dan benar. Siswa juga diminta untuk bisa membacakan puisi dengan menggunakan teknik yang telah diajarkan oleh guru. Harapannya siswa bisa membuat puisi sesuai dengan hasil kreatifitas siswa dan menarik untuk dibaca dan dipelajari. Kata kunci : Metode Demonstrasi, Membaca Puisi, Bahasa Indonesia

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING... ABSTRAK... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... i ii iii iv v vi vii viii xii xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Definisi Operasional... 4 C. Rumusan Masalah... 6 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 7 E. Kajian Pustaka... 9 F. Sistematika Pembahasan... 10 BAB II METODE DEMONSTRASI DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA A. Metode Pembelajaran... 12

B. Metode Demonstrasi... 14 1. Pengertian Metode Demonstrasi... 14 2. Dasar pertimbangan pemilihan metode demonstrasi... 18 3. Langkah-langkah penggunaan metode demonstrasi... 19 4. Kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi... 27 5. Materi Puisi... 36 a. Pengertian Puisi... 36 b. Puisi itu Karya Seni... 37 c. Macam-macam Puisi... 38 d. Unsur-unsur Puisi... 38 e. Jenis-jenis Puisi... 41 f. Membaca Puisi... 44 C. Keterampilan Membaca... 49 1. Keterampilan... 49 2. Kemampuan Membaca... 51 a. Pengertian Kemampuan Membaca... 51 b. Tujuan Membaca... 53 c. Faktor Kemampuan Membaca... 56 D. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia... 60 1. Ruang Lingkup... 60 2. Pembelajaran Bahasa Indonesia... 61 3. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia... 62 4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar... 62

5. Kegiatan Bersastra dan Aspek Kesastraan... 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 66 B. Waktu dan tempat Penelitian... 67 C. Objek Penelitian... 68 D. Subjek Penelitian... 68 E. Metode Pengumpulan Data... 69 F. Analisis Data... 73 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran umum SDN 1 Sempor Kaligondang Purbalingga... 77 1. Sejarah Berdiri... 77 2. Letak Geografis... 77 3. Visi dan Misi... 77 4. Fasilitas Pendidikan... 78 5. Keadaan Guru, Karyawan dan siswa... 80 B. Gambaran Umum Pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN I Sempor Kaligondang Purbalingga... 82 C. Pembelajaran Puisi Tema Kesehatan Menggunakan Metode Demonstrasi di SDN 1 Sempor Kaligondang Purbalingga... 87 1. Materi Pembelajaran Puisi Tema Kesehatan dan Metode Demonstrasi di SDN 1 Sempor... 88 2. Proses Pembelajaran Puisi dengan Menggunakan Metode Demonstrasi... 92

a. Perencanaan... 92 b. Pelaksanaan... 97 c. Penilaian... 106 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 109 B. Saran-saran... 110 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha mendidik dan memimpin anak didik secara umum untuk mencapai perkembangannya menuju kedewasaan jasmani maupun rohani, dan bimbingan adalah usaha memimpin anak didik dalam arti khusus misalnya memberikan dorongan atau motivasi dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak didik/siswa. Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilanketerampilan pada siswa. Guru adalah posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu bangsa yang tidak mungkin digantikan oleh unsur mana pun dalam kehidupan sebuah bangsa sejak dahulu. Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan tugasnya semakin terjamin terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan seseorang. Dengan kata lain potret manusia yang akan datang tercermin dari potret guru dimasa sekarang dan gerak maju dinamika kehidupan sangat bergantung dari citra guru di tengah-tengah masyarakat. Sebagaimana telah diungkapkan di atas, peran seorang guru sangat signifikan

dalam proses belajar mengajar. Peran guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal seperti sebagai pengajar, manager kelas, supervisor, motivator, konsuler, eksplorator 1. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang yang berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) keterampilan (psikomotorik) maupun menyangkut nilai dan sikap (afektif) 2. Pada zaman Socrates, ilmu pengetahuan yang diajarkan kepada siswanya adalah hasil penemuan atau daya pikir Socrates sendiri. Perkembangan selanjutnya membuktikan bahwa situasi semacam itu tidak mungkin untuk dipertahankan. Suatu proses belajar-mengajar akan lebih efektif apabila ada media atau alat yang mendukungnya seperti film atau video dan sebagainya. Hal itu akan lebih konkret daripada pemaparan serta verbal. Dengan adanya media atau alat-alat yang mendukung dalam proses pembelajaran, maka mau tidak mau guru atau instruktur suatu latihan harus mengakui bahwa mereka bukanlah satusatunya sumber belajar. Apabila kita pakai istilah belajar-mengajar atau kegiatan belajar pada diri siswa terjadi baik karena ada yang secara langsung mengajar (guru, instruktur) atau secara tidak langsung. Diharapkan siswa mampu atau aktif 1 Nurfuadi, Profesionalisme Guru. (Purwokerto: STAIN Press, 2012). Hlm. 106 2 Nurfuadi, Profesionalisme Guru. (Purwokerto: STAIN Press, 2012). hlm. 107

berinteraksi dengan media atau sumber belajar lain. guru atau instruktur hanyalah satu dari begitu banyak sumber belajar yang dapat memungkinkan siswa belajar 3. Metode demonstrasi adalah suatu strategi pengembangan dengan cara memberikan pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengarkan diikuti dengan meniru pekerjaan yang di demonstrasikan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Metode demonstrasi merupakan suatu sumber metode mengajar dimana seorang guru, orang luar atau manusia sumber yang sengaja diminta atau anak menunjukan kepada kelas suatu benda aslinya, tiruan (wakil dari benda asli) atau suatu proses, misalnya bagaimana membuat peta timbul, bagaimana memperagakan puisi dengan suara dan gaya yang baik dan sebagainya. Berdasarkan observasi pada tanggal 15 Desember 2016 bahwa sekolah ini menerapkan metode demonstrasi untuk melatih dalam perlombaan membaca puisi sehingga siswa dapat mengikuti latihan tersebut dengan baik dan siswa meraih prestasi. Guru juga menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia dalam tema puisi, dimana dalam pembelajaran ini guru sebagai fasilitator/media dalam mengembangkan keterampilan membaca. Guru dengan memperagakan langsung di depan kelas, siswa akan lebih termotivasi dalam membaca. Buktinya SDN 1 Sempor mempunyai jiwa sastra. Pada tahun 2016 kemarin siswa SDN 1 Sempor memperoleh juara 1 tingat kecamatan dengan perlombaan baca puisi. 3 Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: RaSAIL, 2005), hlm. 27-28

Berdasarkan fakta tersebut di atas, maka peneliti perlu merefleksikan diri untuk mengetahui kiat-kiat apa saja yang dilakukan dalam KBM mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V dalam meningkatkan keterampilan membaca puisi melalui Penelitian Kualitatif ini dengan judul Penerapan Metode Demonstrasi dalam Mengembangkan Keterampilan Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 1 Sempor Kaligondang Purbalingga B. Definisi Operasional Untuk memberikan penjelasan dan menghindari kesalahpahaman penafsiran terhadap judul penelitian, Penerapan Metode Demonstrasi dalam Mengembangkn Keterampilan Membaca pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 1 Sempor Kaligondang Purbalingga, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang terdapat pada judul skripsi sebagai berikut : 1. Metode Demonstrasi Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan seorang pendidik untuk meningkatkan kinerja murid ialah metode demonstrasi. Meskipun sebenarnya telah lama dikenal, tetapi sebagian pendidik masih merasa asing sehingga ragu untuk menerapkan metode ini. Seorang pendidik patut memahami metode demonstrasi dengan seksama. sebab, selain dapat menjadi alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran, sesungguhnya metode ini mengajak murid untuk lebih aktif mengamati dan memahami suatu pelajaran. Tidak hanya itu, metode demonstrasi membuat pelajaran

disajikan secara lebih menarik sehingga mendorong peserta didik antusias dalam belajar. Melalui proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, informasi yang diberikan guru dapat lebih mudah dicerna dan dipahami oleh murid. Sebab, dalam kondisi murid aktif dan memiliki keingintahuan tinggi, pembelajaran terasa lebih menyenangkan. Dampak positif dari hal tersebut tentu saja materi pelajaran yang diberikan guru lebih cepat dipahami. Metode demonstrasi adalah suatu strategi pengembangan dengan cara memberikan pengalaman belajar melalui perbuatan melihat dan mendengarkan diikuti dengan meniru pekerjaan yang didemonstrasikan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, metode demonstrasi adalah metode yang digunakan dalam memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pembelajaran. Senada dengan pendapat tersebut, Mulyani Sumantri juga menyatakan bahwa metode demonstrasi adalah cara penyajian pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukan situasi atau benda tertentu dalam suatu proses yang sedang dipelajari peserta didik, baik dalam bentuk sebenarnya maupun tiruan. Peragaan atau pertunjukan dilakukan oleh guru atau orang lain yang menguasai topik pembelajaran 4. Metode demonstrasi merupakan suatu sumber metode mengajar dimana seorang guru, orang luar atau manusia sumber yang sengaja diminta atau anak menunjukan kepada kelas suatu Press hal 174 4 N. Ardi Setyanto. 2014. Panduan Sukses Komunikasi Belajar-Mengajar. Jogjakarta. DIVA

proses, misalnya bagaimana membuat peta timbul, bagaimana memperagakan puisi dengan suara dan gerak tubuh yang baik dan sebagainya. 2. Bahasa Indonesia Dalam kehidupan sehari-hari, dapat dipastikan, seluruh aktifitas manusia tidak akan lepas dari bahasa. Fungsi bahasa yang terutama adalah sebagai alat untuk bekerjasama atau berkomunikasi di dalam kehidupan manusia bermasyarakat. Bahasa Indonesia sendiri, mempunyai kedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara di tengah-tengah berbagai macam bahasa daerah. 3. Keterampilan Membaca Puisi Setiap guru bahasa haruslah menyadari serta memahami benar-benar bahwa membaca adalah suatu keterampilan yang kompleks, yang rumit, yang mencangkup, atau melibatkan serangkaian keterampilan-keterampilan yang lebih kecil. Keterampilan membaca mencangkup tiga komponen 5, yaitu : a. Pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca b. Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik yang formal c. Hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna meaning(membaca) C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan dicari jawabannya adalah sebagai berikut : Bagaimana penerapan metode Angkasa hal 10 5 Henry Guntur Tarigan. 1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahsa. Bandung:

demonstrasi dalam mengembangkan keterampilan membaca puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 1 Sempor Lor Kaligondang Purbalingga? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk memperoleh informasi penggunaan metode demonstrasi dalam mengembangkan keterampilan membaca puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 1 Sempor Lor Kaligondang Purbalingga b. Mengetahui proses yang dilakukan guru saat pembelajaran berlangsung c. Mengetahui kiat-kiat apa saja yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan metode demonstrasi d. Mengetahui kendala dalam pembelajaran puisi menggunakan metode demonstrasi 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang didapat melalui penelitian, baik manfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca. Berikut ini manfaat teoritis dan manfaat praktis bagi penulis, guru dan siswa a. Manfaat Teoritis Penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak untuk memperoleh informasi dan menjadi referensi dalam memahani penerapan metode

demonstrasi dalam mengembangkan keterampilan membaca puisi pada mata Bahasa Indonesia siswa kelas V b. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, antara lain : 1) Bagi Sekolah Dasar a) Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi profesional b) Membantu meningkatkan akreditasi sekolah c) Mengetahui tolak ukur siswa d) Memberikan motivasi kepada siswa dalam mengembangkan keterampilan membaca puisi 2) Bagi Masyarakat a) Berperan serta dalam berbagai program yang dilaksanakan di sekolah b) Menyumbangkan pemikiran dan materi terhadap kemajuan sekolah 3) Bagi Peneliti Manfaat yang diperoleh oleh peneliti yaitu sebagai berikut : a) Sebagai motivasi bagi peneliti untuk menambah khasanah keilmuan b) Menunjang peneliti dalam berpikir kritis dan bersikap ilmiah

E. Kajian Pustaka Untuk mendukung penelitian ini, penulis membaca dan mempelajari buku-buku dan skripsi yang relevan dengan judul skripsi. Kajian pustaka dilakukan juga agar peneliti memperoleh wawasan mengenai penelitianpenelitian yang telah dilakukan dalam suatu topik untuk mempelajari konsepkonsep yang relevan. Kajian pustaka juga dapat diartikan sebagai kegiatan mendalami, mencermati, menelaah dan mengidentifikasi hal-hal yang telah ada untuk mengetahui apa yang ada dan belum ada. Penelitian tentang metode demonstrasi sudah banyak dilakukan orang. Namun peneliti dalam bentuk penelitian Kualitatif yang berjudul Penerapan Metode Demonstrasi dalam Mengembangkan Keterampilan Membaca Puisi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 1 Sempor Lor Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga belum satupun peneliti dapati. Peneliti mengambil skripsi hasil penelitian terdahulu yang dijadikan sebgai bahan referensi yaitu : 1. Skripsi pertama dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan melalui Penggunaan Metode Latihan (Drill) dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Sekolah Dasar Negeri Cipari Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran 2013/2014 yang disusun oleh Endah Purwanti NIM 1123306037, Mahasiswa IAIN Purwokerto 2. Skripsi kedua dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Naratif dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan Metode Karya Wisata dengan Berkunjung ke Lingkungan Sekitar Sekolah pada Siswa

Kelas IV MI Ma arif Kembangan 2 Bukateja Purbalingga Tahun Pelajaran 2013/2014 yang disusun oleh Teguh Lutfianto NIM 1123306154, Mahasiswwa IAIN Purwokerto 3. Skripsi ketiga dengan judul Penerapan Pendekatan Komunikatif Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V di MI Ma arif NU 1 Pliken Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2013/2014 yang disusun oleh Amin Widodo NIM 092335042 Hasil penelitian dari skripsi diatas hanya dijadikan sebagai referensi peneliti dalam melakukan Penelitian Kualitatif. Penelitian Kualitatif yang peneliti lakukan berbeda dengan ketiga skripsi diatas, karena Penelitian Kualitatif yang peneliti lakukan adalah Penerapan Metode Demonstrasi dalam Mengembangkan Keterampilan Membaca Puisi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 1 Sempor Lor Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga F. Sistematika Pembahasan Secara garis besar skripsi ini terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal meliputi : halaman judul, halaman pernyataan keaslian, halaman pengesahan, halaman nota dinas pembimbing, abstrak, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel dan halaman daftar lampiran. Sedangkan bab isi terdiri dari lima bab:

Bab I berisi pendahuluan yang terdiri dari : latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka dan, sistematika pembahasan. Bab II berisi tentang landasan objek penelitian, dimana didalamnya akan dipaparkan deskripsi variabel-variabel penelitian dan konstruksi (teori penelitian). Pada bab ini akan mengemukakan mengenai metode pembelajaran, metode demonstrasi, keterampilan membaca puisi, ruang lingkup Bahasa Indonesia. Bab III memuat metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, objek penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, analisis data. Bab IV yaitu penyajian data dan pembahasan. Terdiri dari gambaran umum SDN 1 Sempor Kaligondang Purbalingga, gambaran umum pembelajaran Bahasa Indonesia SDN 1 Sempor Kaligondang Purbalingga, pembelajaran puisi tema kesehatan menggunakan Metode Demonstrasi di SDN 1 Sempor Kaligondang Purbalingga. Bab V yaitu penutup. Terdiri dari kesimpulan, dan saran. Bagian akhir pada bagian ini meliputi daftar pustaka, daftar riwayat hidup dan lampiran-lampiran.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari beberapa data dan penjelasan pada pembahasan sebelumnya mengenai penerapan metode demonstrasi dalam mengembangkan keterampilan membaca puisi mata pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 1 Sempor Kaligondang Purbalingga dapat diambil kesimpulan bahwa: Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran puisi dilaksanakan secara baik dan terencana, hal ini terlihat dari tahapan-tahapan sebelum, saat dan sesudah metode demonstrasi digunakan. Adapun proses penggunaan metode demonstrasi dalam penerapannya melalui tiga tahap kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan meliputi salam, berdoa, presensi siswa, apersepsi, dan penyampaian tujuan pembelajaran, kemudian kegiatan ini meliputi penyampaian materi pembelajaran, dengan menerapkan metode yang dipilih sebelumnya yaitu metode demonstrasi. Adapun pelaksanaan metode demonstrasi adalah guru melakukan langkah demi langkah membacakan puisi dengan intonasi, mimik, gerakan. Kegiatan penutup guru melontarkan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan demostrasi pembelajaran puisi, guru memberikan kesempatan kepada siswa bertanya hal-hal yang belum di pahami oleh siswa, dan terakhir guru memberikan kesimpulan dan memerintahkan siswa untuk mempraktekan membaca puisi dengan teknik-teknik yang telah dipelajari.

B. Saran Sehubungan telah diadakannya penelitian tentang penerapan metode demonstrasi dalam mengembangkan keterampilan membaca puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 1 Sempor Kaligondang Purbalingga, maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Kepala Sekolah a. Meningkatkan pemberdayaan dan penambahan sarana prasarana penunjang pembelajaran b. Melengkapi media pembelajaran 2. Bagi Guru Kelas V a. Sebagai guru yang profesional, hendaknya guru selalu meningkatkan kinerjanya dengan selalu mengusahakan cara-cara belajar yang bervariasi agar bisa meningkatkan motivasi belajar peserta didik b. Hendaknya lebih optimal dalam penggunaan media c. Menciptakan suasana yang menyenangkan agar peserta didik tertarik dan bisa mengurangi kejenuhan peserta didik 3. Bagi Peneliti Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dalam pelaksanaan penelitian perlu dilakukan penelitian yang lebih intensif.

DAFTAR PUSTAKA Alek A. & H. Achmad H.P. 2010. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Annisatul Mufarrokah. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Teras Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Buku Praktis Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Buku Praktis Bahasa Indonesia 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Farida Rahim. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Henry Guntur Trigan.1979. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa J.J Hasibuan dan Moedjono. 1985. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Maman Suryaman. 2012. Metodologi Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: UNY Press Muh. Darisman. 2006. Mari Belajar Bahasa Indonesia untuk kelas 5 Yudhistira. Ghaila Indonesia Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan. UIN Maliki Press N. Ardi Setyanto. 2014. Panduan Sukses Komunikasi Belajar-Mengajar. Jogjakarta: DIVA Press Nur aini, Umri. 2008. Bahasa Indonesia Untuk SD Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Nurfuadi. 2012. Profesionalisme Guru. Purwokerto: STAIN Press Roestiyah. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Samsu Sumadayo. 2010. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu Slameto. 1991. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester SKS. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. 2015. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Suwartono. 2014. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset Syaiful Bahri Djamarah. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Tim Penyusun. 2012. Panduan Penulisan Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Purwokerto. Purwokerto: STAIN Press Wina Sanjaya. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Wina Sanjaya. 2013. Penelitian Pendidikan Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Zulela. 2012. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Remaja Rosdakarya