SKRIPSI EVRI DHATUM MUNTIFA PROFIL PRAKTEK SWAMEDIKASI PADA GEJALA DIARE OLEH KONSUMEN DI APOTEK (Studi di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012
Lembar Pengesahan PROFIL PRAKTEK SWAMEDIKASI PADA GEJALA DIARE OLEH KONSUMEN DI APOTEK (Studi di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang) SKRIPSI Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang 2012 Oleh: EVRI DHATUM MUNTIFA NIM: 08040088 Disetujui Oleh : Pembimbing I Pembimbing II Dra. Liza Pristianty, M.Si.,M.M.,Apt Hidajah Rachmawati, S.Si,Apt.,Sp.FRS NIP.196211151988102002 NIP UMM 114.0609.0449 ii
Lembar Pengujian PROFIL PRAKTEK SWAMEDIKASI PADA GEJALA DIARE OLEH KONSUMEN DI APOTEK (Studi di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang) SKRIPSI Telah Diuji dan Dipertahankan di depan Tim Penguji Pada Tanggal 18 Juli 2012 Oleh: EVRI DHATUM MUNTIFA NIM:08040088 Tim Penguji : Penguji I Penguji II Dra. Liza Pristianty, M.Si.,M.M.,Apt NIP. 196211151988102002 Hidajah Rachmawati, S.Si, Apt.,Sp.FRS NIP UMM. 114.0609.0449 Penguji III Penguji IV Nailis Syifa, S.Farm.,MSc.,Apt NIDN. 0727118602 Annisa Farida Muti, S.Farm.,M.Sc.,Apt NIDN. 0707098603 iii
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas ridha dan karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Profil Praktek Swamedikasi Pada Gejala Diare Oleh Konsumen Di Apotek (Studi di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang) Pada proses pembuatan skripsi ini banyak sekali bantuan, dorongan, dan bimbingan yang sangat berharga, yang diberikan kepada penulis, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1. Ibu Tri Lestari H.M.Kep.Sp.Mat. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 2. Ibu Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu Dra. Liza Pristianty, M.Si., M.M., Apt selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS selaku Dosen Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas penuh kesabaran memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan memberikan kemudahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 4. Ibu Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt dan Ibu Annisa Farida Muti, S.Farm., M.Sc., Apt sebagai Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Ibu Sovia Aprina Basuki, S.Farm., Apt selaku Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan dan nasehat selama kuliah di Program Studi Farmasi. 6. Seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi yang telah mendidik dan memberikan ilmu yang bermanfaat. 7. Apoteker Pengelola Apotek dan Pemilik Sarana Apotek yang telah memberikan izin dalam penelitian ini. iv
8. Konsumen swamedikasi diare yang bersedia menjadi responden. 9. Orang tuaku (Bpk. Djumadi, ibu Siti Pariyem dan Ayah Imam Suja i, ibu Yuni Purwanti) yang selalu mendoakan dan memberikan semangat, dukungan moril dan materil bagi terselesaikannya skripsi ini. 10. Kakakku Teguh Wibowo yang selalu menasehatiku, mengingatkanku, memberikan semua fasilitas dan dukungan selama kuliah disini. 11. Kakakku Suprapti Ningsih, Adikku T.A Salsabil dan Keluarga besarku yang selalu mendoakan dan menghiburku. 12. Teman-teman skripsi komunitas: Nina, Bunda Hanik, Bunda Uche, Anisa terima kasih atas semangat, saran, bantuan dan kerjasamanya 13. Sahabat Farmasi 08: Ani, Samiyah, Alif, Bunda Uche, Warid, Ayu, Ephy yang selalu mendukungku selama ini. 14. Sahabat terbaikku: Martha, Ninil, Silvi, Shela yang selalu menyayangiku, membantuku dalam susah dan senang walaupun kita berjauhan tapi komunikasi dan persahabatan kita terjalin sampai saat ini. 15. Teman- teman Farmasi 2008 terimakasih atas kebersamaan dan persahabatan semoga terjalin selamanya. 16. Semua Pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih atas bantuan, dukungan, semangat dan doa yang telah di berikan dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat sebagai ibadah disisi-nya, amin. Malang, Juli 2012 Penyusun v
RINGKASAN PROFIL PRAKTEK SWAMEDIKASI PADA GEJALA DIARE OLEH KONSUMEN DI APOTEK (Studi di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang) Swamedikasi adalah kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan dan perlu ditunjang dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional (Permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993). Di banyak negara, 80% kejadian sakit diobati sendiri oleh penderita (WHO, 1998). Pengobatan sendiri (swamedikasi) dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan atau gangguan yang ringan, salah satunya adalah diare. Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB) yang abnormal. Perubahan perilaku yang mendasari pada praktek swamedikasi diantaranya Predisposing factor, Enabling factor, dan Reinforcing factor. Predisposing factor adalah pengetahuan, sikap, dan kepercayaan seseorang dalam menggunakan pelayanan kesehatan. Enabling factor adalah terkait ketersediaan sarana kesehatan dan kondisi ekonomi. Perilaku seseorang juga dipengaruhi oleh Reinforcing factor, hal ini terkait sikap dan perilaku petugas kesehatan dalam pelayanan kesehatan. Adanya ketiga faktor tersebut dapat mempengaruhi seseorang atau individu dalam menggunakan atau memilih pelayanan kesehatan (Notoatmodjo, 2003). Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor predisposisi (Predisposing factor), faktor pendukung (Enabling factor ) dan faktor pendorong (Reinforcing factor) yang mempengaruhi perilaku swamedikasi, maka dilakukan penelitian tentang Profil Praktek Swamedikasi Pada Gejala Diare di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan metode survei dengan menyebarkan kuesioner. Penetapan jumlah apotek dengan metode purposive sampling dan berdasarkan rumus Lwanga diperoleh sampel penelitian sebanyak 100 responden dan teknik pengambilannya sampelnya dengan cara incidental sampling. Hasil penelitian ini disajikan secara deskriptif. Pada kuesioner yang disebarkan dilakukan uji validitas dan reliabilitas sebelum diujikan pada responden, agar dapat ditentukan apakah pernyataan tersebut dapat dimengerti dengan baik oleh responden dan juga menunjukkan sejauh mana kuesioner dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Distribusi frekuensi terbesar pada jenis kelamin perempuan sebanyak (57%), dengan usia 21-25 tahun sebanyak (45%), pendidikan terakhir SMA sebanyak (45%), dan pekerjaan sebagai mahasiswa sebanyak (39%). Hasil penelitian ini dibagi 3 faktor, yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung dan pendorong. Faktor predisposisi ditunjukkan sebanyak (89%) responden mempunyai pengetahuan dalam kategori baik dan sebanyak (11%) mempunyai pengetahuan dalam kategori sedang terhadap swamedikasi diare. Untuk sikap ditunjukkan sebanyak (62%) mempunyai sikap positif dan (38%) mempunyai sikap negatif terhadap swamedikasi diare. Responden mempunyai pengetahuan baik, pada pernyataan tentang penularan diare sebanyak (84%) responden setuju bahwa diare dapat ditularkan melalui makanan/ minuman yang terkontaminasi bakteri dan virus, sebanyak (89%) responden setuju mengkonsumsi oralit bila pada saat diare terjadi dehidrasi, sebanyak (94%) responden setuju pergi ke dokter vi
bila diare lebih dari 3 hari terdapat darah dan lendir, dan sebanyak (39%) responden tetap mengkonsumsi makanan berlemak dan berserat tinggi. Faktor pendukung, tempat untuk memperoleh obat diare adalah di apotek sebanyak (94%) responden, karena sebanyak (97%) responden menyatakan obat yang dibeli lengkap, dan sebanyak (95%) responden mendapatkan informasi yang jelas, serta sebanyak (96%) responden kualitas obat diare terjamin keasliannya, alasan lain (56%) responden menyatakan dekat dengan rumah atau jarak yang ditempuh terjangkau. Faktor pendorong, sebanyak (51%) sikap dan perilaku petugas apotek (apoteker) negatif dan (49%) positif. Petugas apotek (apoteker) mempunyai sikap dan perilaku positif dikaitkan dengan pernyataan responden dilayani dengan ramah dan sopan sebanyak (90%) responden setuju, dibantu untuk memilih obat sesuai dengan kondisinya sebanyak (92%) responden setuju, dan mendapatkan informasi bila memerlukaannya sebanyak (93%) responden setuju, dijelaskan cara penggunaan obat diare sebanyak (84%) responden setuju, dijelaskan anjuran/ petunjuk tentang cara pencegahan diare sebanyak (71%) responden setuju. Secara keseluruhan bahwa perilaku responden dalam melakukan swamedikasi diare dapat dipengaruhi oleh adanya faktor predisposisi, pendukung dan pendorong. Hal ini ditunjukkan bahwa masyarakat mempunyai pengetahuan dalam kategori baik disertai sikap positif. Tersedianya sarana dan kemudahan mencapai sarana, serta sikap dan perilaku petugas kesehatan yang berperan dalam swamedikasi diare. vii
ABSTRAK PROFIL PRAKTEK SWAMEDIKASI PADA GEJALA DIARE OLEH KONSUMEN DI APOTEK (Studi di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang) Swamedikasi adalah kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan dan perlu ditunjang dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional. Swamedikasi dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang ringan, salah satunya adalah diare. Perubahan perilaku yang mendasari pada praktek swamedikasi diantaranya Predisposing factor, Enabling factor, dan Reinforcing factor. Maka dilakukan penelitian tentang Profil Praktek Swamedikasi Pada Gejala Diare di Apotek Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional menggunakan metode survei dengan menyebarkan kuesioner. Penetapan jumlah apotek dengan metode Purposive sampling dan diperoleh sampel penelitian sebanyak 100 responden dan teknik pengambilan sampelnya dengan cara Incidental sampling. Distribusi frekuensi terbesar usia 21-25 tahun (45%), pendidikan terakhir SMA ( 45%), dan pekerjaan sebagai mahasiswa (39%). Hasil penelitian ini dibagi 3 faktor, yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung dan pendorong. Faktor predisposisi: ditunjukkan (89%) responden mempunyai pengetahuan dalam kategori baik dan (11%) mempunyai pengetahuan dalam kategori sedang terhadap swamedikasi diare. Faktor pendukung: tempat untuk memperoleh obat diare responden memilih di apotek sebanyak (94%), (97%) menyatakan obat yang dibeli lengkap, (95%) mendapatkan informasi yang jelas, (96%) menganggap kualitas obat diare terjamin keasliannya, dan (56%) menyatakan dekat dengan rumah atau lokasi terjangkau. Faktor pendorong: sebanyak (51%) sikap dan perilaku petugas apotek (apoteker) negatif dan (49%) positif terhadap swamedikasi diare. Secara keseluruhan perilaku responden dalam melakukan swamedikasi diare dipengaruhi oleh adanya faktor predisposisi, pendukung dan pendorong. Kata Kunci: Swamedikasi, Diare, Perilaku Konsumen viii
ABSTRACT THE PROFILE OF SELF MEDICATION PRACTICE IN DIARRHEA SYMPTOMS BY CONSUMENTS AT THE PHARMACY (Study at the Pharmacy of Lowokwaru Sub District Malang City) Self medication is people s ability in helping their self in order to solve health problem and it was supported by facilities which improve the appropiate, safe and rational self medication. It was done to solve minor healthy problem, such as diarrhea. Behavior changing which based to self medication practice included predisposing factor, enabling factor, and reinforcing factor. Therefore, it was conducted the study concerning The Profile of Self Medication Practice for Diarrhea Symptoms at Pharmacy of Lowokwaru Sub District Malang City. This study was observation study which used survey method by giving questionnaires. It also used purposive sampling method in order to decide the number of pharmacy and it was gained the sample of 100 respondents by incidental sampling. The frequency distribution showed there were 45 respondents (45%) have the age of 21-25 years old, 45 respondents (45%) have the senior high school, and 39 respondents (39%) have the college students. The result of this study was divided into three factors, those were predisposing factor, enabling factor, and reinforcing factor. Predisposing factor was shown by 89 respondents (89%) who had good categorized level of knowledge and by 11 respondents (11%) had good enough categorized level of knowledge toward self medication of diarrhea. In Enabling factor, there were 94 respondents (94%) choose at pharmacy, there were 97 respondents (97%) declared that drugs could be bought completely, there were 95 respondents (95%) obtained information clearly, there were 96 respondents (96%) declared the quality for diarrhea drugs was good, and there were 56 respondents (56%) declared the location was near with their house or it was reached. In reinforcing factor, there were 51 respondents (51%) declared attitude and behavior of pharmacist was negative and there were 49 respondents (49%) declared the pharmacist was positive toward self medication of diarrhea. As a whole, respondents behavior in doing self medication diarrhea was influenced by predisposing, enabling and reinforcing factors. Keywords: Self Medication, Diarrhea, Consuments Behavior ix
DAFTAR ISI JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PENGUJIAN... iii KATA PENGANTAR... iv RINGKASAN... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xix DAFTAR LAMPIRAN... xxi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.3.1 Tujuan Umum... 3 1.3.2 Tujuan Khusus... 3 1.4 Manfaat Penelitian... 3 1.4.1 Bagi peneliti... 3 1.4.2 Bagi apotek... 3 1.4.3 Institusi Pendidikan... 4 1.4.4 Bagi masyarakat... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5 2.1 Tinjauan Swamedikasi (Self-Medication)... 5 2.1.1 Definisi Swamedikasi... 5 2.1.2 Alasan Penggunaan Swamedikasi... 5 2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Swamedikasi... 5 2.1.4 Swamedikasi yang Rasional... 6 2.2 Tinjauan Peran Farmasis dalam Swamedikasi... 7 2.2.1 Peran Farmasis dalam Swamedikasi... 7 x
2.2.2 Tanggung Jawab Farmasis dalam Swamedikasi... 8 2.3 Tinjauan tentang informasi Obat... 8 2.3.1 Hal-hal yang harus dikuasai Farmasis dalam Pelayanan Swamedikasi... 10 2.4 Tinjauan Tentang Perilaku Kesehatan... 10 2.4.1 Pengertian Perilaku Kesehatan... 10 2.4.2 Perilaku Masyarakat Sehubungan dengan Pelayanan Kesehatan... 11 2.4.3 Teori Determinan Perilaku... 12 2.5 Tinjauan Tentang Diare... 15 2.5.1 Definisi Diare... 15 2.5.2 Jenis Diare... 15 2.5.3 Etiologi Diare... 15 2.5.4 Patofisiologi Diare... 17 2.6 Terapi Diare... 17 2.6.1 Langkah-langkah mengobati Diare... 17 2.6.2 Lima Langkah Tuntaskan Diare... 18 2.6.3 Kriteria Diare yang Boleh Swamedikasi... 18 2.6.4 Obat-Obat yang Digunakan dalam Swamedikasi untuk Mengatasi Diare... 19 2.6.4.1 Obat Bebas... 19 2.6.4.2 Obat Bebas Terbatas... 19 2.6.4.3 Obat Wajib Apotek... 19 2.6.4.4 Obat Keras... 20 2.6.5 Jenis dan Mekanisme Obat Diare... 20 2.6.5.1 Adsorben... 20 2.6.5.2 Larutan oral rehidrasi... 21 2.6.5.3 Antibiotik... 22 2.6.5.4 Opioid... 23 2.6.5.5 Adstringensia... 24 2.6.5.6 Demulcent... 24 2.7 Pencegahan Diare... 25 xi
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL... 26 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN... 28 4.1 Jenis Penelitian... 28 4.2 Populasi dan Sampel Penelitian... 28 4.2.1 Populasi penelitian... 28 4.2.2 Sampel Penelitian... 28 4.3 Kriteria Inklusi... 29 4.3.1 Kriteria Inklusi Apotek... 29 4.3.2 Kriteria Inklusi Sampel... 29 4.4 Kriteria Eksklusi... 29 4.4.1 Kriteria Eksklusi Apotek... 29 4.5 Lokasi dan Waktu Penelitian... 29 4.6 Variabel Penelitian... 30 4.7 Definisi Operasional... 30 4.8 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian... 31 4.8.1 Apotek... 31 4.8.2 Konsumen... 31 4.9 Instrumen Penelitian... 32 4.10 Uji Keabsahan Data... 32 4.10.1 Uji Validitas Data... 32 4.10.2 Uji Reliabilitas Data... 33 4.11 Metode Pengumpulan Data... 34 4.12 Metode Pengolahan Data... 34 4.12.1 Editing... 34 4.12.2 Coding... 34 4.12.3 Transfeering... 34 4.12.4 Tabulating... 35 4.12.5 Analiting... 35 4.13 Analisa Data... 35 4.13.1 Variabel Faktor Predisposisi... 35 4.13.1.1 Pengetahuan... 35 4.13.1.2 Sikap... 35 xii
4.13.2 Variabel Faktor Pendukung... 37 4.13.3 Variabel Faktor pendorong... 37 4.14 Etika Penelitian... 37 BAB V HASIL PENELITIAN... 38 5.1 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas... 38 5. 2 Gambaran Umum penelitian... 40 5.3 Demografi Responden... 40 5.3.1 Jenis Kelamin... 40 5.3.2 Usia... 41 5.3.3 Pendidikan... 42 5.3.4 Pekerjaan... 43 5.3.5 Obat Diare Yang Di Beli... 44 5.3.6 Pemakaian Obat... 45 5.4 Analisa Data... 46 5.4.1 Faktor Predisposisi... 46 5.4.1.1 Pengetahuan... 46 5.4.1.1.1 Item Pernyataan No 1 tentang Pengertian Diare... 48 5.4.1.1.2 Item Pernyataan No 2 tentang Pemberian Oralit... 48 5.4.1.1.3 Item Pernyataan No 3 Pengetahuan tentang Penyebab Diare... 49 5.4.1.1.4 Item Pernyataan No 4 Pengetahuan tentang Pencegahan Diare... 50 5.4.1.1.5 Item Pernyataan No 5 Pengetahuan tentang Kapan Harus Konsul ke Dokter... 51 5.4.1.2 Sikap... 52 5.4.1.2.1 Item Pernyataan No 11 Sikap Responden Terhadap Cara Penularan Diare... 53 5.4.1.2.2 Item Pernyataan no 12 Sikap Responden Terhadap Makanan yang Dikonsumsi Saat Diare... 54 5.4.1.2.3 Item Pernyataan no 13 Sikap Responden Terhadap Penggunaan Oralit Saat Diare... 56 5.4.1.2.4 Item Pernyataan No 14 Sikap Responden Kapan xiii
Harus Konsul ke Dokter... 57 5.4.2 Faktor Pendukung... 58 5.4.2.1 Item Pernyataan No 6 Sarana untuk Membeli Obat Diare... 58 5.4.2.2 Item Pernyataan No 7 Tempat Penjualan Obat Diare yang Lengkap... 59 5.4.2.3 Item Pernyataan No 8 Pemberian Informasi Obat Diare di Apotek... 60 5.4.2.4 Item Pernyataan No 9 Kualitas Obat Diare yang Dijual di Apotek... 61 5.4.2.5 Item Pernyataan No 10 Jarak Yang Ditempuh untuk Pergi ke Apotek... 62 5.4.3 Variabel Faktor Pendorong... 63 5.4.3.1 Sikap Dan Perilaku Petugas Kesehatan... 63 5.4.3.1.1 Item Pernyataan No 15 tentang Pelayanan di Apotek... 64 5.4.3.1.2 Item Pernyataan no 16 tentang Pemilihan Obat... 65 5.4.3.1.3 Item Pernyataan No 17 tentang Pemberian Informasi Obat... 66 5.4.3.1.4 Item Pernyataan No 18 tentang Informasi Cara Penggunaan Obat... 67 5.4.3.1.5 Item Pernyataan No 19 tentang Informasi Cara Pencegahan Diare... 68 BAB VI PEMBAHASAN... 70 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan... 77 7.2 Saran... 77 7.2.1 Bagi Peneliti... 77 7.2.2 Bagi Profesi... 78 7.2.3 Bagi Konsumen/ responden... 78 xiv
DAFTAR PUSTAKA... 79 LAMPIRAN... 82 xv
DAFTAR TABEL Tabel Halaman II.1 Takaran Pemakaian Oralit pada Diare... 22 IV.1 Variabel Penelitian... 30 V.1 Uji Validitas Pernyataan Terkait Pengetahuan... 38 V.2 Uji Validitas Pernyataan Terkait Sikap... 38 V.3 Uji Validitas Pernyataan Terkait Ketersediaan dan Kemudahan Sarana.. 39 V.4 Uji Validitas Pernyataan Terkait Sikap dan Perilaku Petugas Kesehatan. 39 V.5 Uji Reliabilitas... 39 V.6 Jumlah Responden Pada Tiap Apotek... 40 V.7 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden... 40 V.8 Distribusi Frekuensi Usia Responden... 41 V.9 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden... 42 V.10 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden... 43 V.11 Distribusi Frekuensi Obat Diare Yang Dibeli Responden... 44 V.12 Distribusi Frekuensi Pemakaian Obat Oleh Responden... 45 V.13 Skor Dan Nilai Prosentase Responden... 47 V.14 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden... 47 V.15 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Diare... 48 V.16 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Pemberian Oralit... 49 V.17 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Penyebab Diare... 49 V.18 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Pencegahan Diare... 50 V.19 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Kapan Harus Konsul ke Dokter... 51 V.20 Total Skor Dan Skor T Responden... 52 V.21 Distribusi Frekuensi Sikap Responden... 53 xvi
V.22 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Terhadap Cara Penularan Diare... 54 V.23 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Terhadap Cara Penularan Diare... 54 V.24 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Terhadap Makanan yang Dikonsumsi Saat Diare... 55 V.25 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Terhadap Makanan yang Dikonsumsi Saat Diare... 55 V.26 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Terhadap Penggunaan Oralit Saat Diare... 56 V.27 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Terhadap Penggunaan Oralit Saat Diare... 56 V.28 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Kapan Harus Konsul ke Dokter... 57 V.29 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Kapan Harus Konsul ke Dokter... 57 V.30 Jumlah Nilai yang Didapatkan Responden... 58 V.31 Jumlah Jawaban Responden Berdasarkan Pernyataan... 58 V.32 Distribusi Frekuensi Sarana Untuk Membeli Obat Diare... 58 V.33 Distribusi Frekuensi Tempat Penjualan Obat Diare yang Lengkap... 59 V.34 Distribusi Frekuensi Pemberian Informasi Obat Diare di Apotek... 60 V.35 Distribusi Frekuensi Kualitas Obat Diare yang Dijual di Apotek... 61 V.36 Distribusi Frekuensin Jarak Yang Ditempuh untuk Pergi ke Apotek... 62 V.37 Total Skor Dan Skor T Responden... 63 V.38 Distribusi Frekuensi Sikap dan Perilaku Petugas Apotek Menurut Responden... 64 V.39 Distribusi Frekuensi tentang Pelayanan di Apotek... 65 V.40 Distribusi Frekuensi tentang Pelayanan di Apotek... 65 V.41 Distribusi Frekuensi tentang Pemilihan Obat... 66 V.42 Distribusi Frekuensi tentang Pemilihan Obat... 66 V.43 Distribusi Frekuensi tentang Pemberian Informasi Obat... 67 V.44 Distribusi Frekuensi tentang Pemberian Informasi Obat... 67 xvii
V.45 Distribusi Frekuensi tentang Informasi Cara Penggunaan Obat... 68 V.46 Distribusi Frekuensi tentang Informasi Cara Penggunaan Obat... 68 V.47 Distribusi Frekuensi tentang Informasi Cara Pencegahan Diare... 69 V.48 Distribusi Frekuensi tentang Informasi Cara Pencegahan Diare... 69 xviii
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Ilustrasi Teori Lawrence Green... 14 5.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden... 41 5.2 Distribusi Frekuensi Usia Responden... 42 5.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden... 43 5.4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden... 44 5.5 Distribusi Frekuensi Obat Diare Yang Dibeli Responden... 45 5.6 Distribusi Frekuensi Pemakaian Obat Oleh Responden... 46 5.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden... 47 5.8 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Diare... 48 5.9 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Pemberian Oralit... 49 5.10Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Penyebab Diare... 50 5.11Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Pencegahan Diare... 51 5.12 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Kapan Harus Konsul ke Dokter... 52 5.13 Distribusi Frekuensi Sikap Responden... 53 5.14 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Terhadap Cara Penularan Diare... 54 5.15 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Terhadap Makanan yang Dikonsumsi Saat Diare... 55 5.16 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Terhadap Penggunaan Oralit Saat Diare... 56 5.17 Distribusi Frekuensi Sikap Responden kapan Harus Konsul ke Dokter... 57 5.18 Distribusi Frekuensi Sarana Untuk Membeli Obat Diare... 59 5.19 Distribusi Frekuensi Tempat Penjualan Obat Diare Yang Lengkap... 60 5.20 Distribusi Frekuensi Pemberian Informasi Obat Diare di Apotek... 61 5.21 Distribusi Frekuensi Kualitas Obat Diare yang Dijual di Apotek... 62 xix
5.22 Distribusi Frekuensi Jarak yang Ditempuh untuk Pergi ke Apotek... 63 5.23 Distribusi Frekuensi Sikap dan Perilaku Petugas Apotek Menurut Responden... 64 5.24 Distribusi Frekuensi tentang Pelayanan di Apotek... 65 5.25 Distribusi Frekuensi tentang Pemilihan Obat... 66 5.26 Distribusi Frekuensi tentang Pemberian Informasi Obat... 67 5.27 Distribusi Frekuensi tentang Informasi Cara Penggunaan Obat... 68 5.28 Distribusi Frekuensi tentang informasi Cara Pencegahan Diare... 69 xx
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Daftar Riwayat Hidup... 82 2. Surat Pernyataan... 83 3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden... 84 4. Lembar Kuesioner Penelitian... 85 5. Data Rekapitulasi Demografi Responden... 87 6. Rekapitulasi Data Pengetahuan Responden... 90 7. Rekapitulasi Data Sikap Responden... 93 8. Rekapitulasi Data Ketersediaan dan Kemudahan Mencapai Sarana... 96 9. Rekapitulasi Data Sikap dan Perilaku Petugas Kesehatan... 99 10. Uji Validitas dan Reliabitas 30 Responden... 102 11. Lampiran Uji Validitas dan Reliabilitas... 103 12. Tabel Nilai-Nilai R Product Moment... 107 13. Surat Keterangan Penelitian... 108 xxi
DAFTAR PUSTAKA Anonim a, 2009. Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, hal. 2-11. Anonim b, 2009. About Self medication. http://www.wsmi.org/aboutsm.htm. Diakses tanggal: 26 November 2011. Anonim, 2011. Informasi Spesialite Obat Vol 46. Jakarta: PT ISFI Penerbitan, hal 478-485. Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi VI, Jakarta: PT. Rineka Cipta, hal. 178-190. Azwar, S., 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, hal. 110 Blenkinsopp, J., Paxton, P., and Blenkinsopp, A.,2009. Symptoms in the Pharmacy: a Guide to the Management of Common Illness, 6 th edition. Willey Blackwell: UK, hal. 8-10. Davey, P., 2005. At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga, hal. 32. Departemen Kesehatan RI, 1990. Kepmenkes RI nomor 347/Menkes/SK/VII/ 1990 tentang Obat Wajib Apotek, berisi Daftar Obat Wajib Apotek No. 1. Jakarta. Departemen Kesehatan RI, 1993. Permenkes RI No. 919/MENKES/Per/X/1993 tentang Pengobatan Sendiri. Jakarta. Departemen Kesehatan RI, 1996. Kompendia Obat Bebas. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, hal. 8-11. Departemen Kesehatan RI, 2004. Kepmenkes RI No. 1027/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasiaan di Apotek. Jakarta Departemen Kesehatan RI, 2006. Pedoman Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, hal. 10-11; 71-74. Departemen Kesehatan RI, 2011. Situasi Diare di Indonesia. Triwulan II, Jakarta, hal 1-3. Departemen Kesehatan RI, 2011. Buku Saku Petugas Kesehatan: Lima Langkah Tuntaskan Diare. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, hal. 12-13. xxii
Djunarko, I., 2011. Swamedikasi Yang Baik dan Benar. Yogyakarta: PT. Citra Aji Parama, hal. 48-49. Friedman and Isselbacher, 2001. Prinsip- Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Vol 1. Jakarta: EGC, hal. 247-257. Hendarwanto, 2000. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I Edisi III. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI, hal 451-473. Hughes C.M., McElnay J.C., and Fleming G.F., 2001. Benefits and Risks of Self Medication. Vol. 24, No.14, hal. 1027-1037. Kartajaya, H., 2011. Self Medication: Who Benefits and Who is at Loss. Jakarta, hal. 4-5. Lwanga, S.K., and Lemeslow, S. 1991. Sample Size Determination In Health Studies. Genewa. Singarimbun, M. dan Effendi, S., 1989. Metode Penelitian Survei. Edisi revisi, Jakarta: LP3ES Mengel., 2001. Referensi Manual Kedokteran Keluarga. Jakarta: Hipokrates, hal. 83-86. Notoatmodjo, S., 2003. Pengantar Pendidikan Kesehatan Dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset, hal 59-102. Notoatmodjo, S., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, hal 93-97. Notoatmodjo, S., 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset, hal 70-76. Spruill, J.W., and Wade, E.W., 2008. Diarrhea, Constipation, and Irritable Bowel Syndrome, In: Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, A., Wells, B.G., and Pasey, L.M. Pharmacotherapy Handbook: A Pathophysiologic Approach, Ed.7 th, Philadelphia: MC Graw-Hill Companies, Inc. Sugiyono., 2009, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: C.V Alfabeta, hal. 268-271. Sukandar, E.Y., Andrajati. R., Sigit. J., Adnyana. K., Setiadi. A.P., dan Kusnandar., 2009. Iso Farmakoterapi. Jakarta: PT.ISFI Penerbitan, hal 349-350. WHO, 2009. Diarrhoeal Disease: The Treatment of Diarrhoea. Geneva. xxiii
WHO,1998. The Role of The Pharmacist In Self-Care and Self-Medication. The Hague, The Netherlands, hal. 1-11. Wingate, D., and Phillips, S.F., 2001. Guidelines for Adults on Self Medication for the Treatment of Acute Diarrhea. No.15, hal. 773-782. xxiv