BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pengambilan keputusan pembelian seseorang untuk membeli suatu produk biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Kotler (2006:129), terdapat beberapa faktor perilaku konsumen yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian konsumen yaitu faktor cultural, social, personal, dan psychological. Salah satu dari faktor tersebut dapat memberikan pengaruh lebih besar dari faktor yang lain. Mengetahui faktor mana saja yang berpengaruh dan bentuk pengaruh yang diberikan, akan sangat membantu manajemen dalam melakukan evaluasi terhadap strategi pemasaran terutama strategi mendisplay produk yang sudah dijalankan, dan kemudian dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif dari sebelumnya. Salah satu lingkup pekerjaan penjualan yang memerlukan spesialisasi dan kemampuan analisis yang mendalam dan terstruktur adalah kompetensi dalam Menata Produk yaitu tentang pengetahuan penataan barang yang sesuai dengan standar dan spesifikasi perusahaan. Display produk yang merupakan bagian dari promosi ini sering juga disebut sebagai The silent salesman untuk itu dalam materi ini akan dibahas tentang bagaimana membuat perencanaan visual penataan produk, cara cara mendisplay produk memonitor display produk serta cara merawat display produk tersebut. Untuk mengetahui stimulus yang ditimbulkan dari sebuah promosi efektif, diperlukan pengetahuan tentang faktor yang mempengaruhi seseorang konsumen dalam menerima, mempertimbangkan informasi dan mengambil keputusan dalam membeli produk yang ditawarkan.
Display produk merupakan salah satu aspek penting untuk menarik perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan untuk membeli melalui daya tarik penglihatan langsung. Agar konsumen atau pelanggan merasa betah berbelanja, maka diperlukan display atau tata letak produk yang menarik dengan menciptakan daya tarik penataan ruang dan penyusunan produk pada sebuah boutique sehingga timbul minat beli konsumen untuk membeli barang tersebut. Interior display sebagai pemajangan barang dagangan di dalam boutique tersebut, dan eksterior display sebagai pemajangan barang dagangan di luar kegiatan usaha merupakan aktivitas yang berpengaruh langsung pada tingkat keberhasilan penjualan di dalam sebuah boutique. Gaudi boutique Sun Plaza Medan merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang industri rumah tangga harus mampu bersaing dengan beberapa boutique di Medan yang menjalankan bisnis yang sama, seperti Mango, Next, Poldakot Boutique dan Body & Soul yang terletak di Sun Plaza Medan. Untuk itu Gaudi boutique Sun Plaza Medan mengedepankan strategi display produk yang baik kepada konsumen sehingga memuaskan pelanggan yang berkunjung di Gaudi boutique Sun Plaza Medan yang terletak di Sun Plaza Medan. Gaudi boutique Sun Plaza Medan mengkhususkan display produk pelayanannya untuk segmen orang dewasa dan anak muda. Interior display mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada Gaudi boutique Sun Plaza Medan, hal ini ditandai dengan banyaknya konsumen yg membeli produk display. Eksterior display juga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada Gaudi boutique Sun Plaza Medan, yang ditandai
dengan adanya peningkatan penjualan pada Gaudi boutique Sun Plaza Medan. Penulis melakukan observasi awal selama dua minggu, mulai tanggal 9 November 2009 sampai tanggal 22 November 2009 untuk mengetahui rata-rata pengunjung Gaudi boutique Sun Plaza Medan yang hasilnya ditampilkan dalam Tabel 1.1 : Hari Tabel 1.1 Jumlah Rata-rata Pengunjung dan Pembeli Gaudi boutique Sun Plaza Medan Dari Tanggal 9 November 2009 s/d 22 November 2009 Jumlah pengunjung (minggu pertama) Jumlah pengunjung (minggu kedua) Rata-rata pengunjung Per dua minggu Senin 18 13 15 Selasa 19 21 20 Rabu 21 14 17 Kamis 26 28 17 Jumat 33 35 34 Sabtu 46 44 45 Minggu 35 39 37 Rata-rata 28 27 27 Sumber : Data sekunder 2009, diolah Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat bahwa ada fluktuasi jumlah konsumen pada Gaudi boutique Sun Plaza Medan adalah 27 orang yang merupakan pengunjung yang datang sekaligus pelanggan yang membeli produk yang dipajangkan di ruangan etalase Gaudi boutique Sun Plaza Medan, dan padatnya jumlah pengunjung yang datang untuk membeli adalah sebanyak 45 orang terjadi pada hari sabtu yang merupakan hari libur. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Display Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Gaudi Boutique Sun Plaza Medan.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mengidentifikasikan beberapa masalah yang akan diteliti dan dibahas sebagai berikut : Apakah display produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Gaudi Boutique Sun Plaza Medan? C. Kerangka Konseptual Konsumen dalam upaya memuaskan kebutuhanya pada suatu toko, tidak hanya merespon terhadap produk yang ditawarkan, tetapi juga memberikan responnya terhadap lingkungan tempat pembelian, menurut Putri (2008) dalam bukunya Evaluasi Penataan atau Display Produk (2008) mengatakan bahwa Pemajangan barang/produk (display) adalah penataan barang dagangan di tempat tertentu dengan tujuan menarik minat konsumen untuk melihat dan akhirnya membeli produk yang akan ditawarkan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, berikut ini dikemukakan kerangka konseptual atas dasar model yang dibangun oleh Putri (2008) dalam bukunya Evaluasi Penataan atau Display Produk tentang display produk yang dimodifikasi kembali oleh peneliti antara lain interior display dan ekterior display merupakan penataan produk di dalam ruangan maupun diluar ruangan. Model tersebut juga berfungsi sebagai alur pikir sekaligus sebagai dasar dalam merumuskan hipotesis. Kerangka konseptual dapat dijelaskan sebagai berikut :
Interior Display (X 1 ) Keputusan Pembelian Konsumen (Y) Eksterior Display (X 2 ) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Putri (2008) (Diolah) D. Hipotesis Berdasarkan kerangka konseptual tersebut maka hipotesisnya sebagai berikut : Display produk (interior display dan eksterior display) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Gaudi Boutique Sun Plaza Medan. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh display produk terhadap pengambilan keputusan konsumen pada Gaudi Boutique Sun Plaza Medan. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dalam menangani masalah yang sedang dihadapi berkaitan dengan display produk yang dilakukan perusahaan. b. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang
konsep pemasaran, khususnya menarik minat konsumen untuk membeli terhadap display produk, serta dapat membandingkan teori-teori yang di dapat dari perkuliahan dengan praktek yang sesungguhnya di dalam perusahaan. c. Bagi pihak lain, tambahan informasi dan bahan perbandingan bagi peneliti lain yang meneliti pada bidang usaha yang sama maupun khalayak umum menambah pengetahuannya. F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Menghindari kesimpangsiuran dalam pembahasan penelitian, maka luas penelitian dibatasi sebagai berikut : a. Variabel Bebas (X) : Interior Display (X 1 ) dan Eksterior Display (X 2 ) b. Variabel tidak Bebas (Y) : Keputusan Pembelian Konsumen 2. Defenisi Operasional Variabel a. Variabel Independen (X) Variabel independen dalam penelitian ini meliputi : 1. Interior Display (X 1 ) Interior display adalah pemajangan barang dagangan di dalam ruangan toko. 2. Eksterior Display (X 2 ) Eksterior display adalah pemajangan barang dagangan di tempat tertentu di luar kegiatan usaha yang biasa digunakan. b. Variabel Dependen (Y) Keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat
keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Variabel Interior Display (X 1 ) Eksterior Display (X 2 ) Keputusan Pembelian Konsumen (Y) Sumber : Putri (2008), Diolah (2009) Tabel 1.2 Defenisi Operasional Variabel Indikator Variabel a. Pengelompokan barang dalam ruangan b. Pengaturan barang c. Tata letak barang a. Memperkenalkan produk secara ekonomis b. Mendistribusikan barang ke konsumen dengan cepat Keputusan pembelian konsumen pada Gaudi Boutique Sun Plaza Medan Skala Pengukuran Likert Likert Likert 3. Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert yaitu skala yang berasal dari pernyataan kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan, dan digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti dan disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2006:86). Skala Likert disusun dalam tabel-tabel isian dengan lima pilihan jawaban. Adapun bobot nilai yang diberikan untuk setiap jawaban adalah sebagai berikut : Tabel 1.3. Instrumen Skala Likert No. Pertanyaan Skor 1 Sangat Setuju (SS) 4 2 Setuju ( S) 3 3 Tidak Setuju (TS) 2 4 Sangat Tidak Setuju(STS) 1 Sumber : Sugiyono (2005), diolah peneliti 4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Gaudi boutique Sun Medan, yang berlokasi di Jln. K.H. Zainul Arifin Lantai 1 CO1. Penelitian ini direncanakan pada bulan Oktober sampai dengan Januari 2010. 5. Populasi dan Sampel a. Populasi Menurut Sugiyono (2006:99) menyatakan : Populasi adalah keseluruhan dari sekumpulan elemen atau objek dan subjek yang memiliki sejumlah karakteristik umum yang diminati oleh peneliti untuk dipelajari, diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan. Maka, yang menjadi populasi adalah seluruh konsumen dari kalangan dewasa dan remaja/mahasiswa yang berkunjung pada Gaudi Boutique Sun Plaza Medan. b. Sampel Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan dianggap dapat menggambarkan populasinya (Situmorang, 2008:151). Penulis menggunakan metode Sampling Aksidental pada penarikan sampel yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan dan siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel (Situmorang, 2008:141). Populasi dalam penelitian ini bersifat infinite (tidak terbatas), maka penentuan jumlah minimum sampel yang mewakili populasi sebagai berikut: Zα. p. q n = 2 d Dimana : n = Jumlah sampel p = Estimator proporsi populasi q = 1-p Zα = harga standar normal d = penyimpangan yang ditolerir Sehingga jumlah sampel menjadi:
n = ( ) 2 1.96 ( 0,5 )(. 0,5 ) ( 0,1) 2 n = 96,04 Maka sampel dalam penelitian ini adalah 96,04 responden atau dapat dibulatkan menjadi 96 orang responden. 6. Jenis dan Sumber Data Supranto (2000), dilihat dari cara memperolehnya, data yang digunakan dalam penelitian ini berupa : a. Data primer merupakan data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber utama untuk kemudian diolah dan dianalisis berupa hasil pengisian kuesioner dan hasil wawancara yang dilakukan penulis sebagai data pendukung. b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari perusahaan sebagai tambahan dan data pelengkap dari data primer, antara lain seperti sejarah singkat perusahaan dan keterangan-keterangan lain yang diperlukan penulis berhubungan dengan penelitian ini. 7. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Angket/kuesioner Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab, kemudian dari jawaban setiap pertanyaan tersebut ditentukan skornya dengan menggunakan skala likert. b. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu memperoleh data dengan cara meninjau, membaca dan mempelajari dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 8. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian dimana merupakan data valid dengan menggunakan kuesioner sebagai tolak ukur. Uji validitas dilakukan terlebih dahulu dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil dari luar sampel yaitu pada Body & Soul Boutique Sun Plaza Medan. Pengujian validitas instrument digunakan dengan menggunakan program SPSS 15.00 for windows, dengan kriteria sebagai berikut : Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Jika ada butir pertanyaan yang tidak valid maka dihilangkan, kemudian dilakukan pengujian ulang sampai akhirnya semua pertanyaan dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrument penelitian. Instrument yang reliabel adalah instrument yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pengujian dilakukan dengan program SPSS 15.00 for windows. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut : Jika r alpha > r tabel, maka pertanyaan reliabel. Jika r alpha < r tabel, maka pertanyaan tidak reliabel. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak biasa dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui distribusi sebuah data mengikuti atua mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smimov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dkk 2008:62) b. Uji Multikolineritas Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Toleransi mengukur variabilitas variabel terpilih ang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance > 1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk 2008:104). c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas varians variabel independen adalah konstanta untuk setiap nilai tertentu variabel independent (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjalin heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Gletser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas
signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya. 9. Metode Analisis Data a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif, merupakan suatu cara menganalisis dimana data yang sudah dikumpulkan, dikelompokkan, dianalisis dan diinterpretasikan sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang pengaruh pengaruh display produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada Gaudi boutique Sun Plaza Medan b. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi liniear berganda digunakan untuk mengetahui variabel bebas (X) yang lebih dari 2 (dua) variabel yaitu interior display (X 1 ) dan eksterior display (X 1 ) terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian konsumen. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 15.00 for windows.analisis regresi berganda menggunakan persamaan, sebagai berikut: Dimana: Y a b 1, b 2 X 1 X 2 e Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e = Keputusan pembelian konsumen = Nilai intercept = Koefisien Regresi yang akan dihitung = Interior Display = Eksterior Display = Standard Error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
uji statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah apabila nilai uji statistiknya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana H 0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana H 0 diterima. Dalam analisis regresi ada 3 (tiga) jenis kriteria ketepatan yaitu: 1. Uji-F (Uji serempak) Uji-F digunakan untuk menguji apakah setiap variabel bebas (X) mempunyai pengaruh yang positif dan sifnifikan terhadap variabel terikat (Y) secara serentak. Jika F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak dan H a diterima. Jika F hitung < F tabel, maka H 0 diterima dan H a ditolak Kriteria Pengujian sebagai berikut: H 0 : b1, b2 = 0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. H 1 : b1, b2 0, Artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan secara bersamasama dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria Pengambilan Keputusan: H 0 diterima apabila F hitung < F tabel pada α = 5% H 1 diterima apabila F hitung > F tabel pada α = 5%. F tabel dapat dilihat dengan Tabel F kemudian dibandingkan apakah F hitung > atau < dari F hitung. Sehingga dapat diperoleh keputusan apakah seluruh variabel bebas (X) secara serempak signifikan terhadap variabel terikat (Y). Rumus F hitung = mean sguare regression mean square residual. 2. Uji-T (Uji secara parsial)
Uji-t digunakan untuk menguji setiap variabel bebas (X) apakah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) secara parsial. Jika t hitung < t tabel, maka H 0 diterima atau H a ditolak Jika t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak dan H a diterima. Kriteria Pengujian sebagai berikut: H 0 : b1, b2 = 0, Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. H 0 : b1, b2 0, Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria Pengambilan Keputusan sebagai berikut : H 0 diterima apabila t hitung < t tabel pada α = 5% H 1 diterima apabila t hitung > t tabel pada α = 5% 3. Uji Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien Determinasi (R 2 ) merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam suatu persama regresi dapat dilihat dari koefisien determinasi (R 2 ) dimana 0<R 2 <1. Hal ini menunjukkan jika nilai R 2 semakin dekat dengan 1 maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Sebaliknya jika R 2 semakin mendekati 0 maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.