BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dari bahan tertulis. Dengan membaca kita akan mengetahui banyak hal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

[Type the abstract of the document here. The abstract is typically a short summary of the contents of the document. Type the abstract of the document

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan informasi kepada pengguna yang mempunyai minat serta

BAB I PENDAHULUAN. Glenn Doman dalam bukunya How to Teach your Baby to Read yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Alasan pemilihan lokasi magang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas dan semangat rasa ingin tahu seseorang. Sang penguasa alam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang

BAB IV ANALISIS RESPON SISWA TERHADAP FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa bukan hanya tugas pendidikan formal saja, tetapi pendidikan nonformal. terutama masyarakat sasaran pendidikan nonformal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. lingkungan. Semakin dini stimulus yang diberikan, semakin banyak peluang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan perasaan yang jernih maka akan tercipta komunikasi yang jelas dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak

PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewariskan nilai-nilai luhur budaya

RENDAHNYA MINAT BACA SISWA MASA KINI

BAB I PENDAHULUAN. usia dini yang berfungsi untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menganggap hanya sebagai tempat penyimpanan buku. Pada dasarnya menurut

Akhlisi Niata. Laporan FGD Best Practice Implementasi Pendidikan Antikorupsi di PAUD dan SD. Kamis, 13 Oktober 2016 pukul

BAB I PENDAHULUAN. khususnya. Menurut Undang-undang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003 pasal 1:

Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan. Mulai dari bayi, anak-anak, remaja kemudian menjadi dewasa dan

Peningkatan Minat Baca dan Gemar Membaca

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bacaan yang disusun secara sistematis untuk mempermudah pengguna dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan senang terhadap aktivitas membaca, sehingga siswa mau melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ludruk sebagai ikon kesenian kota Surabaya sudah tidak memiliki daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB III KEGIATAN PROMOSI DINAS PERPUSTAKAAN KOTA BINJAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak merupakan gambaran awal manusia, dimana anak-anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 1 Gambaran umum TBM Plus Mas Raden 1. Sejarah singkat TBM Plus Mas Raden 2. Visi dan Misi TBM Mas Raden

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. suatu dinamika kehidupan guru dan murid di sekolah. Masalah itu tidak akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. i Solo B ru

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. IPTEK namun alat-alat pendukung perkuliahan seperti LCD kurang dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. sasaran pendidikan adalah warga masyarakat yang tidak pernah sekolah/ buta aksara,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Minat baca merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKALAH MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

Upaya Bacanisasi pada Masyarakat Masa Kini (Memperingati hari buku nasional 17 mei 2011)

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

PENINGKATAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN PERPUSTAKAAAN UMUM KABUPATEN BATUBARA SKRIPSI. Oleh: BISMA AFRIANSYAH BUDI LUBIS

BAB III PELAKSANAAN MAGANG. A. Diskripsi Yang Dilakukan di Tempat Magang. Senin-Kamis pagi mulai pukul : WIB, Jumat :

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EFEKTIVITAS PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Secara teoritis dan fisiologis tujuan. mandiri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kemampuan untuk berbuat dan belajar pada masa-masa berikutnya. Rentangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. karena itu untuk dapat mendukung berbagai perkembangan anak diperlukan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Salah satu perpustakaan umum

mereka dalam masyarakat. Anak-anak juga dapat mendorong orang tua dan orang dewasa lainnya untuk memanfaatkannya.nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perpustakaan umum. Perpustakaan umum adalah salah satu jenis perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan aktivitas visual dan berfikir. Crawley dan Mountain mengatakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang ada dalam kata bahasa inggris to

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Di jaman yang mengangkat emansipasi wanita kini, banyak wanita atau ibuibu

BAB I PENDAHULUAN. tinggal masing-masing dengan kondisi yang berbeda. Manusia yang tinggal di

BAB 1 PENDAHULUAN. selanjutnya. Perkembangan secara optimal selama masa usia dini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk menjalankan segala aktivitas atau kegiatan sehari-hari. Contoh dari

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan motor penggerak bagi pembangunan bangsa dan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keadaan Museum di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal

BAB I PENDAHULUAN. karena tanpa minat seseorang sukar akan melakukan kegiatan membaca.

BAB II KAJIAN TEORITIS. penyediaan sarana perpustakaan di tempat-tempat umum yang mudah dijangkau

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

Penerapan Metode Bermain Balok untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di PAUD Negeri Pembina Palu Utara

Sosialisasi Implementasi Gerakan Literasi Sekolah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Di susun Oleh: PUJI RAHAYU A

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Museum dalam..., Faika Rahima Zoraida, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membaca merupakan suatu kegiatan untuk mendapat informasi yang diperlukan dari bahan tertulis. Dengan membaca kita akan mengetahui banyak hal dan dapat memberikan pengetahuan kepada kita. Namun, sayangnya masyarakat yang ada di Indonesia masih memiliki minat baca yang rendah. UNESCO pada tahun 2012 melaporkan bahwa minat baca warga Indonesia baru mencapai angka 0,001. Artinya dalam setiap 1.000 orang Indonesia, hanya satu orang yang memiliki minat baca (Minat Baca Warga Indonesia Sangat Rendah 2013). Diperjelas lagi bahwa Indonesia berada pada urutan 124 dari 187 negara dunia dalam penilaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) khususnya terpenuhi kebutuhan dasar penduduk, termasuk kebutuhan pendidikan, kesehatan dan melek huruf (Ciyus 12 Fakta SBY Gagal Tingkatkan Minat Baca 2013). Rendahnya minat baca pada anak dapat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya a) sistem pembelajaran di Indonesia yang belum mengharuskan anak untuk membaca dan mencari informasi yang dibutuhkan selain dari pada yang diajarkan, b) banyaknya jenis hiburan dan permainan (game) serta tayangan televisi yang dapat mengalihkan perhatian anak, c) banyaknya tempat hiburan yang dapat menghabiskan waktu seperti mall, taman rekreasi, tempat karaoke, dll, d) budaya membaca yang belum pernah diwariskan oleh nenek moyang kita, e) kesibukan orang tua sehingga tidak ada waktu untuk membacakan sebuah cerita kepada anak. Padahal peran keluarga sangat penting dalam menumbuhkan minat 13 1

baca pada anak, dan masih banyak lagi faktor yang mendukung rendahnya minat baca anak. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi minat baca anak diantaranya; a) bahan bacaan baik berupa fiksi dan komik yang ringan dan menarik namun masih bernuansa pendidikan dan juga menyelenggarakan pameran buku dengan tematema tertentu misalnya cerita petualangan, kisah-kisah nabi dan humor; b) menyelenggarakan lomba mewarnai dan kegiatan mendongeng (storytelling); c) tersedianya fasilitas yang lengkap, memadai, bersih dan nyaman sehingga anakanak menyukai dan mencintai suatu ruangan yang disebut dengan perpustakaan; d) kegiatan storytelling yang diadakan baik dsekolah maupun diperpustakaan umum. Perpustakaan merupakan wadah atau tempat menyimpan dan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Di perpustakaan terdapat berbagai macam sumber informasi yang dapat diakses dan digunakan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan tingkat kebutuhannya perpustakaan dibagi menjadi beberapa jenis yaitu perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan umum, perpustakaan nasional dan perpustakaan khusus. Salah satu perpustakaan yang selalu dikunjungi oleh masyarakat adalah perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang menyediakan akses dan layanan kepada masyarakat yang ada diwilayah tertentu. Peran perpustakaan umum sebagai salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sangat didukung oleh fasilitas yang disediakan pemerintah tanpa persyaratan dan tanpa bayar. Perpustakaan umum menyediakan sumber belajar sesuai dengan kebutuhan 14 2

masyarakat, mulai dari layanan anak-anak, remaja, dewasa dan sebagainya. Pelayanan ini dilakukan tanpa melihat atau membedakan orang dari segi suku bangsa, jenis kelamin, usia dan tingkat sosial. Salah satunya adalah Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau yang dikenal dengan Perpustakaan Soeman Hs. Perpustakaan Soeman Hs merupakan Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Riau. Perpustakaan ini mempunyai 6 lantai guna memenuhi fasilitas masyarakat. Selain menjadi ruang baca, perpustakaan juga menjadi ruang publik bagi masyarakat. Gedung yang mirip dengan buku yang sedang terbuka ini memiliki program pengembangan minat dan budaya baca untuk masyarakat Riau dengan beberapa kegiatan. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan storytelling yang diadakan setiap hari kamis atau sabtu (sesuai dengan permintaan sekolah) untuk anak-anak tingkat Pendidikan Ansk Usia Dini (PAUD) dan Taman kanak-kanak (TK). Perpustakaan ini juga mempunyai layanan khusus untuk anakanak. Layanan anak ini memiliki ruang tersendiri dan terpisah dari layanan remaja dan dewasa. Ruangan layanan anak-anak didesain khusus seperti tempat bermain namun masih bernilai pendidikan. Kegiatan layanan yang dilakukan yaitu layanan membaca, bimbingan membaca, layanan referensi anak, pemutaran film, peminjaman buku, pengembalian buku dan Storytelling. Koleksi yang tersedia tidak hanya literatur ilmiah tetapi ditambah dengan komik-komik dan cerita rakyat yang mempunyai nilai edukasi tinggi baik umum maupun agama. Selain itu juga memiliki layanan Kids Smart yaitu layanan yang diperuntukkan kepada anak- 15 3

anak berupa fasilitas komputer yang menyajikan game edukasi. Dengan memberikan layanan ini berarti perpustakaan telah berupaya untuk menumbuhkan minat baca pada anak sedini mungkin. Pada observasi awal, di perpustakaan terlihat bahwa faktor penyebab rendahnya minat baca pada anak, yaitu minimnya koleksi yang ada di perpustakaan, koleksi yang tersedia hanya ada lebih kurang 5000 eksemplar saja. Tidak sebanding dengan jumlah anak-anak yang rata-rata berkunjung lebih kurang 100 orang perhari. Kondisi perpustakaan yang tidak kondusif dalam meningkatkan minat baca anak, hal ini diindikasikan layanan anak berada dekat pintu masuk perpustakaan. Kebanyakan anak-anak lebih memilih menggunakan layanan Kids Smart dari pada membaca buku. Layanan Kids Smart yang disediakan disini berjumlah 10 unit, 8 unit bisa dipakai dan 2 unit lagi rusak. Melihat fenomena tersebut, telah banyak dilakukan upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat terutama anak-anak. Salah satu upaya yang dilakukan di Perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau adalah mengadakan kegiatan storytelling. Kegiatan storytelling atau mendongeng yaitu kegiatan bercerita yang dilakukan si pencerita kepada anak-anak. Kegiatan ini sudah ada sejak zaman dahulu dan masih ada sampai sekarang. Dalam kegiatan storytelling ini, terjadi sebuah penyerapan pengetahuan yang disampaikan pencerita kepada anak-anak. Proses inilah yang menjadi pengalaman seorang anak dan menjadi tugas penceritalah untuk menampilkan kesan menyenangkan pada saat bercerita. Dengan demikian, timbullah keinginan anak-anak untuk mengetahui cerita-cerita lain selain yang disampaikan oleh si pencerita. 16 4

Menyajikan storytelling pada anak-anak tidaklah mudah. Membuat anakanak tertarik dengan cerita yang dibawakan si pencerita membutuhkan keahlian khusus dan teknik yang bagus. Terlebih anak-anak hanya bisa berkonsentrasi dalam waktu yang singkat, apabila kegiatan mendongeng memakan waktu yang lama maka anak-anak akan cepat bosan dan tidak antusias lagi. Latar belakang penulis mengangkat tema tersebut karena storytelling berfungsi untuk mengenalkan anak-anak kepada dunia baca guna merangsang minat baca di usia dini. Maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih jelas tentang kegiatan storytelling dalam meningkatkan minat baca anak di Perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana persiapan kegiatan storytelling yang dilakukan di Perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau? 2. Bagaimana proses kegiatan storytelling saat berlangsung dan setelah kegiatan dilakukan di Perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau? 3. Bagaimana teknik-teknik yang digunakan dalam kegiatan storytelling di Perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau? 4. Bagaimana minat baca anak setelah mengikuti kegiatan storytelling yang dilakukan di Perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau? 17 5

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui persiapan kegiatan storytelling yang dilakukan di Perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau. 2. Untuk mengetahui proses kegiatan storytelling saat berlangsung dan setelah kegiatan dilakukan di Perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau. 3. Untuk mengetahui teknik-teknik yang digunakan dalam kegiatan storytelling di Perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau. 4. Untuk mengetahui minat baca anak setelah mengikuti kegiatan storytelling yang dilakukan di Perpustakaan Soeman Hs Provinsi Riau. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk: a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan oleh Perpustakaan Soeman Hs untuk menetapkan kebijakan dalam meningkatkan minat baca melalui kegiatan storytelling b. Pustakawan mengetahui teknik-teknik storytelling yang baik c. Menjadi bukti empirik bahwa kegiatan storytelling dapat meningkatkan minat baca anak. d. Dapat dijadikan sebagai referensi peneliti lain dalam aspek yang berbeda e. Menambah khasanah ilmu pengetahuan dalm meningkatkan minat baca anak melalui kegiatan storytelling. 18 6

1.5 Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada kajian pengguna khususnya menyangkut kegiatan storytelling dan minat baca anak. Dalam kegiatan storytelling ini akan membahas tentang persiapan, saat kegiatan storytelling berlangsung sampai kegiatan selesai dilakukan dan membahas tentang peningkatan minat baca anak setelah dilakukannya kegiatan storytelling. 7 19