BAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan kecemasan. Menurut National Comorbidity Survey

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ujian merupakan suatu rangkaian persoalan, pertanyaan-pertanyaan,

SKRIPSI Diajukan ke Fakultas Kedokteran Universitas Andalas sebagai pemenuhan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan kemampuan professional yang optimal. Untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. (Fidianty & Noviastuti, 2010). Menurut Taylor (2006) kecemasan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. afektif. Kompetensi kognitif, keterampilan, dan afektif harus diuji dengan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kecemasan bisa muncul sebagai respon terhadap stres, di mana stres

BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. angka kejadian depresi cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang berbasis kompetensi. Penilaian diperlukan sebagai bentuk dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. realistik terhadap berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari. 2 Studi di Amerika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal penting yang diinginkan. setiap manusia. Menurut World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan penilaian pada aspek pengetahuan (Khalidatunnur dkk, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa perubahan yang dramatis. masa

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Dinda Putri Amir 1, Detty Iryani 2, Laila Isrona 3

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah

BAB I PENDAHULUAN.

BAB V PEMBAHASAN. Objective Structured Clinical Examination (OSCE) Uji Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. anak gadis terjadi antara umur 10 dan 16 tahun (Knight, 2009). Menstruasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan adalah suatu keadaan khawatir yang mengeluhkan sesuatu yang buruk

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kesengsaraan dan kematian pada manusia. Saat ini kanker menempati. Data World Health Organization (WHO) yang diterbitkan pada 2010

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. seorang perawat harus memiliki sertifikat kompetensi (DEPKES, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa ilmu keperawatan. Lulus dari ujian merupakan keharusan dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Ginjal Kronik (PGK) (Centers For Diseae Control and Prevention, ginjal (Foote & Manley, 2008; Haryono, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri yang mengakibatkan orang menjadi tidak memiliki. suatu kesanggupan (Sunaryo, 2007).Menurut data Badan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data World Population Prospects: the 2015 Revision, pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMS YANG TINGGAL DI PONDOKAN DENGAN MAHASISWA YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Merokok merupakan salah satu gaya hidup yang. tidak asing lagi yang berkembang di kehidupan masa kini.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health organization (WHO) pada tahun 2012, depresi. konsentrasi yang buruk. Sementara itu depresi merupakan gangguan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB I PENDAHULUAN. kurang baik ataupun sakit. Kesehatan adalah kunci utama keadaan

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik secara

Gangguan Mental Emosional pada Masyarakat di Rancabuaya Shelly Iskandar 1, Arifah Nur Istiqomah 1. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. yang besar dan persebaran penduduk yang belum merata. Berdasarkan data

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker

BAB 1 PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan ini, masalah yang. manusia. Menurut National Institute of Mental Health, 20% populasi

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung singkat dan dapat dikendalikan. Kecemasan berfungsi sebagai suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. lansia di Indonesia yang berusia 60 tahun ke atas sekitar 7,56%. Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan kelainan pada sistem kardiovaskular yang masih

Survey inkontinensia urin yang dilakukan oleh Departemen Urologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga RSU Dr. Soetomo tahun 2008 terhadap 793 pen

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB I PENDAHULUAN. fisik seperti sakit perut, jantung berdebar, otot tegang dan muka merah. Lalu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMAN 1 Kasihan memiliki jumlah siswa yang cukup banyak sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB I PENDAHULUAN. belajar sesungguhnya tidak ada pendidikan. Demikian pentingnya arti belajar,

BAB I PENDAHULUAN. menduduki peringkat teratas dan sebagai penyebab kematian tertinggi

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang masalah. Setiap anak pada umumnya senang bergaul dan bermain bersama dengan teman

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, menyebabkan jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat. dan cenderung bertambah lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini, masalah kegemukan ( overweigth dan obesitas) menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan cacat yang. Berdasarkan laporan regional World Health Organzation (WHO)

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data World Health Organization (WHO), masalah gangguan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan disertai berbagai keluhan fisik. Atkinson (2001) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI WANITA USIA TAHUN DI PUSKESMAS GILINGAN SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAULUAN. morbiditas dan mortalitas di perkirakan pada abad ke-21 akan terjadi

Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri.

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesuburan atau infertilitas (Agarwa et al, 2015). Infertil merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. seksualnya sesuai dengan keinginan dan orientasi seksual yang dimilikinya (Lis Susanti,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan klinik (clinical skills) pada profesi kedokteran merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. ringan dan gangguan jiwa berat. Salah satu gangguan jiwa berat yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Tesis ini mengkaji tentang perilaku keluarga dalam penanganan penderita

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam hidupnya akan mengalami perkembangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi segala kebutuhan dirinya dan kehidupan keluarga. yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam

BAB I PENDAHULUAN. selaput dinding perut atau peritonitis ( Manuaba, 2009). salah satunya adalah Keputihan Leukorea (Manuaba, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KECENDERUNGAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BAKTI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah (NPB) sering disebut sebagai nyeri pinggang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang

BAB I 1.1 Latar Belakang

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA LANJUT USIA TENTANG DIET HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG.

BAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meskipun terdapat larangan untuk merokok di tempat umum, namun perokok

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Amerika terdapat 6,8 juta remaja yang berusia 18 tahun (3,1 %) mengalami gangguan kecemasan. Menurut National Comorbidity Survey prevalensi kecemasan pada laki-laki sebanyak 2% dan pada perempuan 4,3%. Dapat disimpulkan bahwa Wanita lebih banyak mengalami gangguan kecemasan bila dibandingkan laki-laki. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan hasil sebesar 6% usia 15 tahun keatas dengan kata lain 14 juta penduduk di indonesia mengalami gangguan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala kecemasan (Depkes, 2014). Prevalensi gangguan kecemasan pada tahun 2008 di perkotaan khususnya diwilayah DKI Jakarta cukup tinggi. Terdapat 39,8 % sampel yang mengalami gejala kecemasan (anxiety) dan 28,4 % gejala depresi. Kedua keluhan ini lebih banyak di jumpai pada perempuan dibanding pria (Harry,2008). Mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung Semarang jurusan keperawatan angkatan 2013 setiap akhir semester wajib mengikuti ujian untuk mengukur pemahaman terhadap pengetahuan, keterampilan,yang berhubungan dengan profesi perawat. Ujian ini bertujuan untuk memberikan umpan balik bagi Institusi pendidikan tenagakesehatan sebagai bahan kajian untuk melakukan perbaikan (Dinkes Jateng, 2008) 1

2 Objective Structured Clinical Examination (OSCE) merupakan salah satu metode penilaian kompetensi klinis yang sudah teruji dan banyak di gunakan terutama di bidang pendidikan kedokteran. Sejak osce di perkenalkan oleh Harden et al. Tahun 1975, sejak itu terus berkembang dan diadopsi oleh banyak institusi pendidikan tenaga kesehatan termasuk pendidikan keperawatan(mitchell, Henderson, Groves, Dalton, & Nulty, 2010). Kecemasan sebagai akibat mahasiswa merasakan perasaan yang berlebihan saat menghadapi ujian OSCE yang terwujud dalam bentuk perasaan khawatir, gelisah dan takut (Tresna,2011). kecemasan muncul apabila mahasiswa tidak lulus saat ujian OSCE, dia merasa malu atau merasa bersalah terhadap orang tuanya. Mahasiswa mempersepsikan apa yang di hadapinya tersebut dirasa sulit dan merasa tidak bisa menyelesaikan. Beberapa penelitian terkait kecemasan dalam proses pendidikan yaitu penelitian yang di lakukan Brand HS dan Schoonheim-Klein M (2009) menunjukkan hasil mahasiswa keperawatan lebih cemas dalam menghadapi ujian OSCE dibanding ujian tulis. Penelitian yang dilakukan Furlong et al. Dalam Muldoon K, Biesty L, dan Smith V (2013) di temukan hasil OSCE mengakibatkan kecemasan lebih tinggi dibandingkan jenis ujian lain. Namun penelitian dari Erfanian dan Khadivzadeh dalam Muldoon K, Biesty L, dan Smith V (2013) bahwa mahasiswa yang sedang melaksanakan OSCE hanya mengalami kecemasan yang rendah. Menurut Zieder M dalam Colbert-GetzJM et al. (2013) performa mahasiswa saat melaksanakan ujian

3 sangat dipengaruhi oleh tingkat kecemasan apabila mahasiswa tersebut dengan tingkat kecemasan yang lebih rendah maka performa atau penampilannya akan lebih baik begitu juga sebaliknya apabila mahasiswa tersebut mempunyai kecemasan yang lebih tinggi maka permanya akan menurun.namun pada peneliti lainnya Cassady JC dan johnson RE dalam Colbert-Getz JM et al. (2013) menyatakan bahwa mahasiswa yang mengalami kecemasan sedang mampu melaksanakan perfoma yang lebih baik dalam ujian. Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada mahasiswa FIK pada tanggal 25 agustus 2016 di Universitas Islam Sultan Agung Semarang angkatan 2013. Berdasarkan hasil wawancara terdapat 15 mahasiswa dan 10 mahasiswa mengatakan bahwa OSCE sangat membuat mereka stres, karena harus belajar ekstra untuk menghafal, memahami banyak materi agar bisa lulus dengan mendapatkan nilai minimal 75. Melihat latar belakang di atas baik teori maupun penelitian yang pernah di lakukan sebelumnya, penulis tertarik untuk melakukan penelitian hubungan tingkat kecemasan mahasiswa dengan hasil ujian OSCE pada semester VII di Fik Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

4 B. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Adakah hubungan tingkat kecemasan mahasiswa dengan hasil ujian OSCE pada semester VII Angkatan 2013 di Fik Universitas Islam Sultan Agung Semarang. C. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Tujuan Umum Mengetahui adanya hubungan tingkat kecemasan mahasiswa dengan hasil ujian OSCE pada semester VII di Fik Universitas Islam Sultan Agung Semarang. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi karakteristik responden. b. Mengidentifikasi tingkat kecemasan responden. c. Mengidentifikasi hasil ujian OSCE responden. d. Menganalisa hubungan antara tingkat kecemasan mahasiswa dengan hasil ujian OSCE pada semester VII di Fik Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

5 D. Manfaat penelitian Peneliti berharap dengan adanya penelitian tentang hubungan tingkat kecemasan mahasiswa dengan hasil ujian OSCE pada semester VIIAngkatan 2013 di Fik Universitas Islam Sultan Agung Semarang dapat membawa manfaat sebagai berikut: 1. Bagi profesi keperawatan Hasil penelitian ini dapatmenjadi informasi tambahan bagi tenaga profesi keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan, tentang adanya hubungan tingkat kecemasan mahasiswa dengan hasil ujian osce sehingga dapat memberikan masukan dalam rangka tindakan-tindakan pencegahan. 2. Bagi institusi Hasil penelitian ini di harapkan dapat berguna untuk menambah pengetahuan mahasiswa, tentang pentingnya memahami hal-hal yang menjadi penyebab tingkat kecemasan mahasiswa dengan keberhasilan ujian OSCE di fik unissula. 3. Bagi masyarakat Dengan penelitian ini di harapkan dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat khususnya bagi mahasiswa tentang tingkat kecemasan mahasiswa dengan hasil ujian OSCE di FIK UNISSULA Semarang