BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro Konsep makro yang diambil adalah pusat kebugaran dan spa sebagai alternatif destinasi kebugaran dan relaksasi keluarga yang terletak di pusat kota. Fasilitas kebugaran dan spa ini menanamkan aspek kebugaran dan relaksasi tetapi juga rekreasi, sehingga dapat dinikmati oleh anak-anak dan remaja. Pemilihan site juga termasuk ke dalam konsep makro yang ingin dicapai, yaitu dengan memilih lokasi yang berada di pusat kota, memiliki aksesibilitas yang mudah dengan sarana dan prasarana yang lengkap. Kriteria-kriteria site tersebut dimiliki oleh kawasan Surabaya Barat dan menjadikannya site yang sangat potensial baik, dari segi sumber daya maupun bisnis. Fasilitas untuk menunjang konsep kebugaran, relaksasi dan rekreasi terdiri dari children playground, restaurant,fitness room (RPM,Yoga,Aerobic, dll), hydrotherapy pool, private treatment, dll. Konsep makro Krbugaran, relaksasi dan rekreasi tersebut juga akan diaplikasikan pada elemen desain yang lainnya, seperti konsep sirkulasi, konsep pencapaian, konsep orientasi, dll. Gambar 5.1 Konsep Makro Analisis Penulis 5.2 Konsep Tata Ruang Luar Konsep tata ruang luar meliputi pencapaian serta orientasi dan tata massa bangunan. Berikut penjabarannya. 5.2.1 Pencapaian 61
Gambar 5.2 Konsep Pencapaian Sumber: Analisis Penulis Konsep pencapaian menuju bangunan berdasarkan analisa yaitu dengan pencapaian secara berputar. Pengunjung dapat langsung menuju area parkir tanpa harus melewati pintu masuk utama bangunan, sedangkan untuk pengunjung yang merakukan drop off pada lobby tanpa memarkirkan kendaraan dapat langsung keluar dari area bangunan sedangkan pengunjung yang melakukan drop off dan akan memarkirkan kendaraanya dapan mencapai area parkir dengan mengintari bangunan. 5.2.2 Orientasi dan Tata Massa Bangunan Orientasi Bangunan mengarah ke jalan utama dan sekitar site. Pada bangunan public dan semi privat menghadap ke arah jalan untuk mendapatkan view jalan utama sedangkan untuk bangunan privat terletak pada barat site atau lebih tepatnya di belakang bangunan public dan semi privat dengan tujuan agar bangunan privat memiliki tingkat privasi yang tinggi dan terhindar dari kebisingan jalan utama.. Vegetasi di sepanjang sisi site yang berdekatan dengan jalan juga diperbanyak untuk membatasi pandangan dari luar ke dalam site maupun sebaliknya, serta untuk memfilter kebisingan dari area jalan. 62
Gambar 5.3 Orientasi dan Tata Massa Bangunan Sumber : Analisis Penulis 5.2.3 Tata Parkir Tata parkir yang sesuai dengan kondisi site dan kapasitas yang harus ditampung, yaitu dengan menggunakan bentuk persegi yang di letakan di bagian sudut site dengan penyusunan secara seri. Tata parkir dan sirkulasi antara kendaraan jenis motor dengan mobil dipisahkan serta alur sirkulasi kendaraan dibuat searah sehingga akan mempermudah keluar masuk kendaraan di area parkir. Gambar 5.4 Konsep Tata Parkir Sumber : Analisis Penulis 63
5.3 Konsep Tata Ruang Dalam Pembahasan pada subbab konsep tata ruang dalam terdiri dari zonasi ruang dalam dan sirkulasi ruang. Berikut penjabarannya. 5.3.1 Zonasi Ruang Dalam Berdasarkan fungsinya, bangunan dibedakan menjadi 2 tipe massa, yaitu Bangunan spa yang berada di bagian barat site dan bangunan kebugaran yg berada di bagian timur site yang bersekatan dengan jalan utama. Berikut merupakan pembagian ruang secara horizontal dan vertical. Gambar 5.5 Konsep Zonasi Ruang Dalam Lantai 1 Sumber : Analisis Penulis Gambar 5.6 Konsep Zonasi Ruang Dalam Lantai 2 Sumber: Analisis Penulis 64
5.3.2 Sirkulasi Ruang Skema 5.1 Konsep Sirkulasi Ruang Sumber: Analisis Penulis Konsep sirkulasi ruang dari area parkir hingga restaurant terlihat dari skema di atas. Sirkulasi tersebut juga menunjukkan alur kegiatan yang berlangsung. Terdapat pembagian area antara kegiatan kebugaran dan perawatan karena dari kegiatan tersebut memiliki fasilitas dan kegiatan yang berbeda. Pada skema tersebut juga menunjukkan tamu anak-anak tidak memasuki area perawatan spa karena sebelumnya terdapat children playground. Seluruh rangkaian kegiatan relaksasi ditutup dengan menikmati hidangan dan pemandangan garden restaurant bersama keluarga. 5.4 Konsep Program Ruang Berikut ini adalah konsep program ruang, ruang berwarna merah menunjukkan ruang bersifat publik, ruang berwana hijau menunjukkan ruang bersifat privat, sedangkan ruang berwarna kuning menunjukkan ruang bersifat semi privat. 65
Skema 5.2 Konsep Program Ruang Lantai 1 Sumber : Analisis Penulis Konsep program ruang pada lantai dasar seperti skema di atas. Dari area parkir menuju lobby dengan melewati entrance. Kemudian lobby sebagai pusat kegiatan awal pengunjung, kemudian terpecah ke beberapa ruang sesuai dengan kebutuhan pengunjung. Skema 5.3 Konsep Program Ruang Lantai 2 Sumber: Analisis Penulis Konsep program ruang pada lantai atas seperti pada skema tersebut. Selasar berfungsi sebagai ruang transisi ke area karyawan maupun ke area pengunjung. 5.5 Utilitas Bangunan Utilitas pada bangunan spa ini dengan tipologi resort dengan jumlah lantai paling banyak dua tingkat, terdiri dari skema distribusi listrik, skema air bersih, dan skema air kotor. Berikut merupakan skema masing-masing distribusinya. 5.5.1 Jaringan Listrik Jaringan listrik pada bangunan spa ini bersumber dari PLN. Memiliki dua buah gardu trafo yang berisi panel induk dan sub panel induk. Gardu 1 mengalirkan listrik ke bangunan utama dan bangunan kegiatan kebugaran, 66
sedangkan gardu 2 mengalirkan listrik ke Bangunan spa. Berikut adalah skema distribusinya serta ilustrasi pada site. Skema 5.4 Alur Distribusi Listrik Sumber: Analisa Penulis Gambar 5.7 Ilustrasi Distribusi Listrik Sumber: Analisa Penulis 5.5.2 Jaringan Air Bersih Distribusi jaringan air bersih untuk mencukupi kebutuhan air di kamar mandi, bath tub, dapur, dan swimming pool ditunjang oleh penyediaan tandon air. Terdapat dua buah tandon air yang bersumber dari PDAM, yaitu tandon air untuk bangunan tepi utama dan tandon air untuk bangunan kebugaran dan spa. Berikut skema ditrsibusi dan ilustrasinya. Skema 5.5 Alur Distribusi Air Bersih Sumber: Analisa Penulis 67
Gambar 5.8 Ilustrasi Distribusi Air Bersih Sumber: Analisa Penulis 5.5.3 Jaringan Air Kotor Jaringan air kotor dibedakan menjadi dua bagian, yaitu jaringan untuk bangunan. Bangunan utama dan jaringan untuk bangunan kebugaran dan spa. Masing-masing memiliki sumur resapan, septic tank, dan bak control yang terpisah. Hal ini bertujuan untuk memudahkan maintenance. Berikut skema distribusi dan ilustrasinya Skema 5.6 Alur Distribusi Air Kotor Sumber: Analisa penulis Gambar 5.9 Ilustrasi Distribusi Air Kotor Sumber : Analisa Penulis 68
5.6 Konsep Eksterior Bangunan Konsep eksterior terbagi menjadi dua tipe fungsi bangunan, yaitu bangunan kegiatan kebugaran dan perawatan spa. Eksterior bangunan juga mengadopsi beberapa aspek pada rumah adat jawa yang kontekstual dengan site yang berada di Jawa Timur, namun di padukan dengan aspek modern serta penggunaan teknologi bangunan kekinian. Aplikasi tradisional tersebut secara eksterior terdapat pada bentuk bangunan tradisional jawa, penggunaan material kayu, dan jenis atap khas rumah adat jawa yaitu atap joglo. Selain itu juga dilakukan permainan solid-void pada fasad bangunan, tujuannya untuk memaksimalkan view dan sirkulasi udara segar di dalam bangunan. Solusi desain pada bangunan yang memerlukan ruang terbuka namun tetap terjaga privasinya dan jauh dari kebisingan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa konsep eksterior bangunan adalah ethnic modern. 5.7 Konsep Interior Bangunan Konsep interior bangunan adalah nature reflection,dengan mengutamakan ambience meditasi, terutama pada zona spa. Nature reflection merupakan sebuah pemikiran untuk membuat interior bangunan menjadi pencerminan alam. Hal tersebut diwujudkan dalam hal penggunaan material alam pada interior bangunan, pemaksimalan potensi pemandangan alam di sekitarnya, dll. Nature reflection ini diharapkan akan mampu meningkatkan aura relaksasi di dalam bangunan, sebagaimana tujuan utama terapi spa. Dari segi penggunaan warna pada interior bangunan, berdasarkan hasil penilaian pada analisis pengaruh warna untuk psikologis ruang, warna-warna yang digunakan yaitu: - Biru yang akan menstimulasi pikiran menjadi lebih jernih, menenangkan pikiran dan metal, serta meningkatkan konsentrasi, - Hijau yang penuh ketenangan, harmonis, keseimbangan, kedamaian, dan kepedulian pada lingkungan, - Ungu yang melambangkan spiritual, dan - Coklat yang melambangkan keseriusan, kehangatan, dan alam. 69
5.8. Konsep Struktur Bangunan 1. Sub Structure Site bangunan berada pada lokasi yang merupakan dataran rendah dan berada di pusat kota. Site merupakan tanah keras dengan kedalaman tanah kurang dari 6 meter sehingga bangunan pada site ini akan menggunakan pondasi tiang strauss pile yang berfungsi sebagai paku, untuk meminimalkan pergeseran titik pondasi, serta menggunakan balok sloof pengaku diagonal antar titik pondasi untuk memberikan kekakuan struktur pondasi. 2. Upper Structure Konsep struktur atap menggunakan struktur baja ringan sesuai bentuk nantinya. Bentuk atap akan mengambil inspirasi dari bangunan tradisional Jawa Timur. 70