BAB I PENDAHULUAN. tinggi membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempertahankan, memenangkan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP STORE IMAGE RAMAYANA DEPARTEMEN STORE SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnisnya menunjukan perkembangan yang cukup pesat, namun tidak

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. minimarket baru dari berbagai perusahaan ritel yang menyelenggarakan programprogram

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin berbelanja dengan mudah dan nyaman. Meningkatnya retail modern

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekunder dan tersier. Semua kebutuhan tersebut dipenuhi melalui aktivitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kotler (2009 ; 215) : Eceran (retailing)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era modern sekarang perkembangan perusahaan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kesuksesan maka perlu mempelajari karakteristik yang dimiliki konsumen.

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya

BAB I PENDAHULUAN Sejarah PT Carrefour di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan yang dimaksud adalah efisiensi dalam pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri ritel nasional yang semakin berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif dalam memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan (need) adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Info Bisnis, Maret 2007:30 ( 8/10/2009).

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Industri ritel dibagi menjadi 2 yaitu ritel tradisional dan ritel

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dari profit orientied kepada satisfied oriented agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. inovasi desainer muda yang semakin potensial, tingkat perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. usaha ritel yang sangat sulit untuk melakukan diferensiasi dan entry barrier

BAB I PENDAHULUAN. mudah, fasilitas, dan pelayanan yang memadai. menjadi ancaman bagi peritel lokal yang sebelumnya sudah menguasai pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti pertumbuhan jumlah penduduk. Kelangsungan usaha eceran sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB 1 PENDAHULUAN. dibidang perdagangan eceran yang berbentuk toko, minimarket, departement

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dewasa ini, kondisi sosial ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dari aktifitas keseharian, interst, kebutuhan hidup, dan lain sebagainya, yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan dinamika perekonomian yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. ruko (rumah toko) sehingga diseluruh pelosok Surabaya tidak menutup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. berjenis mall, boutique, factory outlet, clothing, distro, telah menjadikan bisnis ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Saat ini, fenomena pemasaran telah mengalami banyak perubahan mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat dewasa ini menjadikan konsumen semakin

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis ritel tersebut antara lain hypermart, supermarket, specialty store,

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin bervariasi. Adanya tuntutan konsumen terhadap pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, banyak bermunculan produsen atau

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang diiringi dengan pertumbuhan ekonomi, memaksa

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

kategori Department store, Service Quality Award Excellence 2009 dan Indonesia's Most Admired Companies 2009, semakin memperkokoh PT. X Dept.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia. Menurut Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU),

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Keberadaan perusahaan ritel yang bermunculan di dalam negeri

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mengandalkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dalam melamar pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tercatat menempati peringkat ketiga pasar retail terbaik di Asia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era yang serba modern seperti saat ini, tingkat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang ingin berhasil dalam persaingan pada era milenium harus

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku bisnis harus mampu bersaing. Persaingan yang terjadi tidak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dalam bidang ritel dalam perkembangannya sangat

BAB V PENUTUP. 1. Fashion Involvement secara signifikan mempengaruhi Impulse Buying. keterlibatan konsumen terhadap produk fashion maka akan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cerdas dalam memilih suatu produk, terutama untuk produk fashion seperti

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sebagian besar konsumen Indonesia memiliki karakter unplanned.

I. PENDAHULUAN. besar dalam perkembangan pasar di Indonesia. Hal ini terlihat dari adanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pasar yang ketat ini sebuah bisnis atau perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengarah pada yang terkuat yang tetap bertahan. Keberhasilan akan dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa contoh bentuk pusat perbelanjaan modern seperti minimarket,

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan harga jual produk. Munculnya produk-produk baru yang

BAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan ekonomi di Indonesia meningkat sangat

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan perusahaan dagang yang bergerak pada bidang perdagangan barang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang memerlukan barang untuk kebutuhan pribadi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. hal itu, Ghanimata (2012) mengatakan para pemasar harus menerapkan. ujung tombak keberhasilan pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia dihadapkan pada berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Di satu sisi, Era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis ritel, juga disebabkan oleh semakin banyaknya bisnis ritel luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. besar dan memenangkan persaingan bisnis. Banyak bisnis didirikan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi yang maju sesuai dengan kemajuan zaman. Di dalam

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan outlet-outlet baru oleh para retailer lokal maupun asing

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ritel Global (GRDI) 2015 yang dirilis AT Kearney. Ini adalah tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari bertumbuhnya bisnis-bisnis ritel modern yang bergerak dipusat-pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan perekonomian dan perkembangan zaman khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan penting dalam rangkaian pemasaran dan merupakan penghubung atau

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan keberadaan industri dagang khususnya pada sektor ritel

Hypermarket ataupun grosir yang berbentuk Perkulakan. (Perpres hukum.unsrat.ac.id/pres/perpres_112_2007.pdf. Diakses Tanggal 25 November 2015

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

PENGARUH SITUASI PEMBELIAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA GIANT SUPERMARKET CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis ritel di Indonesia pada saat ini semakin cepat salah

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini persaingan bisnis antar industri ritel sangat ketat, baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin meningkat dan beragam seiring dengan perkembangan tersebut.

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Nama : Nurul Wakiah NPM : Kelas : 3EA06

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh perusahaan-perusahaan baik

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era yang serba modern seperti saat ini, tingkat persaingan bisnis yang tinggi membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempertahankan, memenangkan persaingan pasar serta memperluas keeksistensiannya. Industri sejenis akan selalu berusaha memperebutkan pasar yang sama. Imbas dari persaingan itu tentunya sangat jelas dimana konsumen kemudian menjadi semakin kritis memilih yang terbaik bagi mereka. Maka dari itu pemasar perlu mengetahui dan mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, serta karakter yang dimiliki konsumen. Salah satu bidang usaha yang berkembang pesat saat ini adalah retail. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya usaha retail di Indonesia karena banyaknya permintaan masyarakat dan gaya hidup masyarakat yang semakin modern, yakni lebih menyenangi suasana kenyamanan berbelanja, kemudahan dalam menemukan produk, kepraktisan dengan harga terjangkau. Department Store merupakan suatu sarana berbelanja retail yang menawarkan berbagai jenis produk berbagai supplier untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh karena itu, peran bauran penjualan eceran menjadi semakin penting dan persaingannya pun semakin ketat. Bandung merupakan salah satu kota besar di Indonesia dengan banyaknya fasilitas belanja modern seperti minimarket, supermarket, Departement Store atau

2 toko serba ada, yang mencipt.akan lingkungan belanja yang nyaman dan mengarah pada pendekatan pola perilaku yang berdampak positif bagi perusahaan. Perkembangan bisnis di Kota Bandung beberapa tahun terakhir, termasuk dalam bidang perdagangan retail berkembang sangat pesat. Banyak pusat perbelanjaan mulai dari yang berskala kecil sampai yang besar sekelas Department Store didirikan dan dioperasikan semaksimal mungkin oleh pemiliknya. Adapun Department Store yang ada di Kota Bandung diantaranya adalah PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Matahari, Yogya, Metro, Carrefour, Giant, Hypermart, Hero. PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk.merupakan Departement Store pioneer yang pada umumnya ramai dikunjungi masyarakat Bandung, ini disebabkan karena pangsa pasarnya adalah masyarakat menengah ke bawah, yang notabene merupakan mayoritas masyarakat Indonesia. PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk.menyediakan berbagai jenis produk yang dibutuhkan konsumen, salah satunya adalah produk pakaian. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan sekunder yang tidak lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Selain sebagai pelindung tubuh, pakaian merupakan media pembawa pesan yang dapat mencerminkan diri yang mengenakannya. Dalam proses pembelian, harga memiliki pengaruh yang cukup signifikan bagi konsumen dalam memutuskan pembelian suatu produk. Salah satu strategi menarik konsumen untuk membeli adalah dengan pemberian discount (potongan harga). Discount (potongan harga) adalah pengurangan harga produk dari harga normal dalam periode tertentu, yang biasanya dilakukan oleh Department Store atau perusahaan retail lainnya untuk menarik perhatian calon konsumen supaya datang

3 dan membeli ke Department Store tersebut. Jauh dari itu, discount (potongan harga) dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yakni tercapainya target penjualan. Menurut pendapat Handy Irawan (Kepala Majalah Marketing Indonesia), konsumen Indonesia memiliki karakteristik-karakteristik unik dalam melakukan pembelian. Salah satunya adalah pembelian impulsif, yaitu pembelian yang dilakukan tanpa perencanaan sebelumnya. Konsumen sering membeli produk yang biasanya tidak terpikir untuk dibeli, namun karena adanya berbagai stimulus yang diberikan oleh perusahaan dan kuatnya dorongan pribadi, maka pembelian impulsif ini bisa terjadi bahkan pernah dialami oleh masing-masing individu pada umumnya. Discount (Potongan harga) dapat memunculkan hasrat untuk melakukan pembelian impulsif yakni pembelian yang dilakukan tanpa perencanaan sebelumnya. Pembelian yang tidak direncanakan (unplanned buying) atau pembelian impulsif (impulsive buying) merupakan sesuatu yang menarik bagi produsen maupun pengecer, karena merupakan pangsa pasar terbesar dalam pasar modern. PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk.merupakan salah satu Department Store yang sering mengadakan potongan harga, atau yang sering kita sebut sebagai discount. Dalam pelaksanaannya, Ramayana Lestari Sentosa tbk memiliki beberapa strategi dalam memutuskan penetapan diadakannya discount, baik dalam segi waktu, kegunaan, serta efek dari diadakannya kebijakan discount (potongan harga). Berdasarkan hasil observasi awal, dari 30 konsumen PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Bandung. Sebesar 60 persen dari mereka menyatakan bahwa mereka cenderung membeli pakaian di Ramayana secara tidak terencana (pembelian

4 impulsif), sedangkan yang 40 persennya dilakukan secara terencana. Pada saat mereka datang, mereka cenderung memiliki niat sekedar melihat-lihat (windows shopping), namun karena stimulus-stimulus positif yang ditawarkan Ramayana, baik dari kebijakan pemberian Discount (Potongan Harga), display, hadiah, kupon, kualitas, pelayanan, dan merk, mereka tertarik melakukan pembelian meskipun tidak direncanakan sebelumnya. Dan dari 60 persen konsumen yang melakukan pembelian yang tidak terencana, mayoritas menyatakan bahwa mereka tertarik dengan discount yang diberikan Ramayana Department Store Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Bandung. Besarnya diskon, jenis barang yang didiskon, dan lamanya periode diskon memiliki andil dalam menumbuhkan hasrat untuk melakukan pembelian impulsif. Sebagian besar dari mereka menyatakan bahwa discount merupakan alat promosi yang paling menarik perhatian untuk melakukan pembelian impulsif. Pernyataan ini didukung oleh penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa diskon (potongan harga) merupakan salah satu strategi yang masih ampuh untuk konsumen berpikiran pendek. Survey AC Nielsen dalam artikel marketing menunjukan 76 % pembeli menyukai diskon harga dan 18 % menyukai hadiah langsung. Dan Berdasarkan survey Nielsen, ternyata 85% pembelanja ritel modern cenderung untuk berbelanja sesuatu yang tidak direncanakan. Ramayana Departement Store Bandung menyediakan pakaian fashionable dengan harga miring hampir setiap minggunya. Discount (potongan harga) memberikan keuntungan bagi sejumlah konsumen dan menimbulkan persepsi negatif bagi sebagian konsumen lainnya. Diskon yang terlalu sering, dapat menimbulkan

5 kesan bahwa produk Ramayana merupakan toko diskon (obral) dan meragukan kualitas produk didalamnya dengan menganggap bahwa produk pakaian Ramayana Department Store merupakan produk gagal atau cuci gudang. Dan itu tertumbuh dalam persepsi sebagian masyarakat. Hal ini dapat memberikan dampak negatif bagi kelangsungan hidup perusahaan, khususnya di daerah Bandung. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan menetapkan judul Pelaksanaan Discount (Potongan Harga) dan Pengaruhnya Terhadap Pembelian Impulsif Produk Pakaian pada Ramayana Departement Store PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Bandung. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Persaingan bisnis Department Store sangat ketat, menyebabkan perusahaan harus selalu berusaha memberikan stimulus-stimulus positif pada produk yang ditawarkanya sehingga menarik perhatian konsumen. Banyak Department Store pesaing yang menerapkan strategi promosi yang lebih gencar mengakibatkan sebagian konsumen lari ke perusahaan lain untuk melakukan pembelian. Discount (potongan harga) memberikan dampak positif dan negatif, baik pada perusahaan maupun persepsi masyarakat. Sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan masyarakat menengah ke bawah, dan PT.. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk.merupakan Department Store pangsa pasar tersebut. Namun dengan seringnya

6 diadakan diskon, timbul beberapa persepsi masyarakat bahwa Ramayana merupakan toko diskon yang menjual pakaian yang diragukan kualitasnya. Disamping itu, discount yang diadakan terlalu sering dapat menyebabkan penurunan margin perusahaan. Konsumen cenderung tidak tertarik dengan potongan harga yang minimal. Jenis-jenis barang yang dikenakan diskon, cenderung kurang menarik perhatian sasaran karena diskon biasanya diberikan pada item-item produk yang sudah out of date, atau item yang tidak laku. Pembelian yang tidak direncanakan atau pembelian impulsif merupakan sesuatu yang menarik bagi produsen maupun pengecer, karena merupakan pangsa pasar terbesar dalam pasar modern. Masyarakat Indonesia memiliki karakteristik unik, yakni memiliki kecenderungan untuk melakukan pembelian suatu produk secara tidak terencana memungkinkan mereka menjadi masyarakat yang konsumtif yang berdampak bagi psikologis konsumen dan kelangsungan hidup perusahaan. Pembelian impulsif sering dilakukan konsumen karena dipengaruhi oleh stimulus-stimulus yang diberikan oleh perusahaan yang menimbulkan hasrat dan dorongan untuk membeli secara spontan, seperti dengan adanya discount (Potongan harga).

7 1.2.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana Pelaksanaan Discount (Potongan Harga) produk Pakaian pada Ramayana Department Store PT.. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Bandung. 2. Bagaimana tanggapan responden mengenai Discount (potongan harga) produk pakaian pada Ramayana Department Store PT.. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Bandung. 3. Bagaimana Pembelian Impulsif Produk pakaian pada Ramayana Department Store PT.. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Bandung. 4. Seberapa besar pengaruh Discount (potongan harga) terhadap pembelian impulsif produk pakaian pada Ramayana Department Store PT.. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Bandung. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah mengumpulkan data dan informasi, yang akan digunakan untuk menganalisis pengaruh Discount (potongan harga) terhadap pembelian impulsif produk pakaian pada Ramayana Department Store PT.. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Bandung.

8 1.3.2 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui Pelaksanaan discount (potongan harga) produk pakaian pada Ramayana Department Store PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Bandung. 2. Untuk mengetahui tanggapan responden Discount (potongan harga) produk pakaian pada Ramayana Department Store PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Bandung. 3. Untuk mengetahui pembelian impulsif produk pakaian pada Ramayana Department Store PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Bandung. 4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Discount (potongan harga) terhadap pembelian impulsif produk pakaian pada Ramayana Department Store PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Bandung. 1.4. Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis 1. Bagi perusahaan Diharapkan dengan dilakukan penelitian ini peneliti dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam melaksanakan usaha dan manajemen dalam kegiatan perusahaan. 2. Bagi Pihak Terkait Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan pemikiran dan bahan referensi untuk dapat membantu menambah wawasan dan pengetahuan dalam

9 kajian Discount (Potongan Harga) produk pakaian pada Ramayana Department Store PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Bandung. 1.4. 2 Kegunaan Akademis 1. Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen Diharapkan dapat memberikan kontribusi buat ilmu pengetahuan, terutama mengenai Pelaksanaan Discount (Potongan Harga) itu sendiri dan pengaruhnya terhadap pembelian impulsif. 2. Bagi Peneliti lain Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan suatu referensi yang dapat bermanfaat bagi pembaca dalam melaksanakan penelitian maupun studi yang lebih lanjut. 3. Peneliti Untuk mengetahui dan membandingkan teori yang dipelajari dengan gambaran nyata mengenai Pelaksanaan Discount (Potongan Harga) terhadap pembelian impulsif produk pakaian pada Ramayana Department Store PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Bandung pada prakteknya secara langsung serta menganalisa pengaruh kedua variabel tersebut.

10 1.5 Lokasi Dan Jadwal Penelitian Dalam pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada Ramayana Department Store PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Bandung yang berlokasi di Jalan Dalem Kaum, No. 48, Bandung. Adapun perencanaan waktu penelitian seperti yang terlihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 1.1 Jadwal Penelitian Keterangan Maret April Mei Juni Pengajuan Judul 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pencarian Data Pengolahan Data Penulisan Laporan