BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk pengembangan berupa modul pada pokok bahasan prisma dan limas tegak dengan model pembelajaran inkuiri. B. Prosedur Penelitian Prosedur pengembangan yang dilakukan merujuk pada model pengembangan 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan, semmel dan semmel (Trianto, 2009) yang meliputi 4 tahap, yaitu define, design, develop, dan disseminate. Namun dalam pengembangan ini hanya terbatas sampai tahap develop, karena peneliti tidak meneliti keefektifan modul tersebut.
Diagram 3.1 LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN (MODIFIKASI MODEL PENGEMBANGAN THIAGARAJAN DAN SEMMER & SEMMER) Analisis Awal-Akhir Analisis Siswa Analisis Tugas Rancangan Awal Spesifikasi Tujuan Pembelajaran Pemilihan Format Validasi ahli Revisi T Analisis Konsep Pemilihan Media Analisis hasil validasi Valid? Y Uji coba Define Design Develop Revisi Naskah Final Keterangan gambar: : Garis utama : Garis alternatif Diagram rancangan pengembangan modul masing-masing tahap secara rinci dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Tahap Pendefinisian (Define) Tujuan dari tahap ini adalah menetapkan syarat-syarat penyusunan modul dengan model inkuiri. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-syarat penyusunan
modul dengan model inkuiri diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan yaitu hanya materi prisma dan limas tegak. Tahap ini meliputi lima langkah pokok yaitu: a. Analisis Awal-Akhir Analisis Awal-Akhir bertujuan untuk menentukan masalah mendasar yang dihadapi dan perlu diangkat dalam pengembangan bahan ajar. Dalam penelitian ini tidak mengembangkan materi pembelajaran baru, tetapi menggunakan materi yang telah ada pada kurikulum KTSP SMP untuk dikembangkan dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri. b. Analisis Siswa Analisis siswa merupakan telaah tentang karakteristik siswa yang sesuai dengan rancangan dan pengembangan modul. Karakteristik ini meliputi latar belakang pengetahuan dan perkembangan kognitif siswa. c. Analisis Konsep Analisis konsep ditujukan untuk mengidentifikasi, merinci dan menyusun secara sistematis konsep-konsep yang relevan yang akan diajarkan berdasarkan analisis awal-akhir. Analisis ini merupakan dasar dalam menyusun tujuan pembelajaran. d. Analisis Tugas Analisis tugas merupakan pengidentifikasian tugas/ ketrampilanketrampilan utama yang dilakukan siswa selama pembelajaran, kemudian menganalisisnya ke dalam suatu kerangka subketrampilan-subketrampilan yang lebih spesifik.
e. Spesifikasi Tujuan Pembelajaran Tahap ini dilakukan untuk merumuskan hasil analisis tugas dan analisis konsep menjadi indikator pencapaian hasil belajar. Rangkaian indikator pencapaian hasil belajar merupakan dasar dalam menyusun rancangan modul. 2. Tahap Perancangan (Design) Tujuan dari tahap ini adalah untuk menyiapkan prototipe dalam membuat modul dengan model pembelajaran inkuiri. Tahap ini terdiri dari 3 langkah yaitu: a. Pemilihan Media Kegiatan pemilihan media ini dilakukan untuk menentukan media yang tepat bagi materi prisma dan limas tegak. Proses pemilihan media disesuaikan dengan analisis materi. Dalam penelitian ini media yang digunakan adalah modul. b. Pemilihan Format Format modul dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut: Halaman Muka (Cover) Kata Pengantar Daftar Isi Petunjuk Penggunaan Modul Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan Prisma dan Limas Tegak Sub pokok bahasan Latihan Rangkuman Soal Evaluasi Kunci Jawaban Daftar Pustaka
c. Rancangan Awal Rancangan awal merupakan rancangan model pembelajaran yang dirancang untuk melibatkan respon guru dan siswa. Dalam hal ini rancangan awal model pembelajaran yang dibuat adalah modul. Selanjutnya rancangan awal ini disebut sebagai draf I. 3. Tahap Pengembangan (Develop) Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan draf modul yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari validator dan data yang diperoleh dari uji coba. Tahap ini meliputi: a. Validasi Validasi adalah kegiatan untuk mengetahui valid tidaknya suatu modul dengan kriteria-kriteria tertentu. Dalam penelitian ini dilakukan uji coba lapangan dalam kelompok kecil karena keterbatasan biaya dan waktu penelitian. Validasi dilakukan dengan menyerahkan angket ke sejumlah validator. Validasi merupakan evaluasi oleh dosen dan guru matematika terhadap bentuk dan isi modul. Hasil validasi digunakan untuk mengetahui kelayakan modul untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran matematika dan hasil uji coba dilapangan untuk mengetahui respon siswa terhadap modul pembelajaran matematika pada pokok bahasan prisma dan limas. Dalam penelitian pengembangan ini yang menjadi validator adalah 3 orang guru matematika SMP yang telah berpengalaman dalam mengajar pelajaran matematika. Adapun kriteria masing-masing validator adalah: Guru matematika yang sudah berpengalaman mengajar pokok bahasan prisma dan limas tegak Pendidikan minimal S-1 untuk program studi pendidikan matematika. Mempunyai pengalaman mengajar minimal 10 tahun
Memahami model pembelajaran inkuiri b. Uji Coba Terbatas Tujuan dilakukan uji coba modul adalah untuk mengetahui kejelasan dan kecocokan antara waktu yang direncanakan dengan pelaksanaannya serta untuk mengetahui respon guru dan siswa. Subyek uji coba dalam penelitian pengembangan ini adalah 20 siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jeruklegi. C. Instrumen Penelitian 1. Lembar Validasi Modul (Angket Validator) Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai pendapat para ahli (validator) terhadap modul yang disusun pada draft I sehingga menjadi acuan atau pedoman dalam merevisi modul pembelajaran yang disusun. 2. Lembar Angket Respon Guru dan Siswa Instrumen ini disusun untuk mendapatkan data mengenai pendapat guru dan siswa terhadap materi pembelajaran di dalam modul. Selain itu juga ingin mengetahui minat siswa untuk mengikuti kegiatan berikutnya. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pengembangan yang disusun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data Validasi Ahli Data validasi para ahli kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menelaah hasil penilaian para ahli terhadap modul. Hasil telaah digunakan sebagai masukan untuk merevisi atau menyempurnakan modul yang digunakan. Data validasi ahli diperoleh dari pengumpulan data yang menggunakan angket. Menurut Sugiono (2010: 199) angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 2. Data Respon Guru dan Siswa Untuk memperoleh data respon guru dan siswa terhadap pembelajaran menggunakan modul dengan model pembelajaran inkuiri setelah berakhirnya proses pembelajaran. E. Teknik analisis data 1. Angket validator Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data hasil validasi adalah perhitungan nilai rata-rata. Penentuan teknik analisis nilai rata-rata berdasarkan pada pendapat dari Arikunto (2002: 216) yang menyatakan bahwa: untuk mengetahui peringkat nilai akhir untuk butir yang bersangkutan, jumlah nilah tersebut harus dibagi dengan banyaknya responden yang menjawab angket tersebut. Rumus untuk menghitung nilai rata-rata adalah sebagai berikut: Keterangan: x x n x = Nilai rata-rata x = Jumlah total nilai jawaban dari validator n = Jumlah validator Pada penelitian ini, dimana 1 sebagai skor terendah dan 5 sebagai skor tertinggi. Penentuan rentang dapat diketahui melalui rentang skor tertinggi dikurangi skor terendah dibagi dengan skor tertinggi. Berdasarkan penentuan rentang tersebut diperoleh rentang 0,8. Adapun kriteria validitas analisis rata-rata yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 KRITERIA VALIDITAS ANALISIS NILAI RATA-RATA Rata-rata Kriteria validasi 4,2 x 5 Sangat Valid/ dapat digunakan tanpa revisi 3,4 x < 4,2 Valid/ dapat digunakan tanpa revisi 2,6 x < 3,4 Cukup Valid/ dapat digunakan dengan sedikit revisi 1,8 x < 2,6 Kurang valid/ dapat digunakan dengan banyak revisi 1 x < 1,8 Tidak valid/ revisi total, belum dapat digunakan 2. Angket Respon Guru (Arikunto, 2002) Data tentang respon guru diperoleh dari angket respon guru terhadap modul pada pokok bahasan prisma dan limas tegak. Untuk menghitung data respon guru digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: x x n x = Nilai rata-rata x = Jumlah total nilai jawaban dari responden n = Jumlah soal Pada penelitian ini, dimana 1 sebagai skor terendah dan 5 sebagai skor tertinggi. Penentuan rentang dapat diketahui melalui rentang skor tertinggi dikurangi skor terendah dibagi dengan skor tertinggi. Berdasarkan penentuan rentang tersebut diperoleh rentang 0,8. Adapun kriteria validitas analisis data respon guru yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3.2 KRITERIA VALIDITAS ANALISIS DATA RESPON GURU Rentang Kriteria validasi 4,2 x 5 Sangat membantu 3,4 x < 4,2 Membantu 2,6 x < 3,4 Cukup membantu 1,8 x < 2,6 Kurang membantu 1 x < 1,8 Tidak membantu (Arikunto, 2002) 3. Angket Respon Siswa Data tentang respon siswa diperoleh dari angket respon siswa terhadap modul pada pokok bahasan prisma dan limas tegak dengan persentase. Jika respon siswa mencapai lebih dari sama dengan 70 % maka respon siswa dapat dikatakan positif. Untuk menghitung persentese respon siswa dapat digunakan rumus: PRS B A 100% Keterangan: PRS = Persentase Respon Siswa A = Proporsi siswa yang memilih B = Banyaknya siswa (responden) (Trianto, 2009:243)