DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL i HALAMAN JUDUL ii HALAMAN PENGESAHAN iii LEMBAR PERNYATAAN iv HALAMAN PERSEMBAHAN v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI viii DAFTAR GAMBAR x DAFTAR TABEL xii DAFTAR LAMPIRAN xiii INTISARI xiv BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang 1 B.Perumusan Masalah 2 C.Pentingnya Penelitian Dilaksanakan 2 D.Tujuan Penelitian 3 E.Tinjauan Pustaka 1. Temulawak 3 2. Kunyit 5 3. Kurkumin 7 4. Ekstraksi 9 5. Spektroskopi Inframerah 11 6. Spektrofotometer FTIR 14 7. Analisis Multivariat 17 8. Partial Least Squares 17 9. Kromatografi Lapis Tipis 18 F.Landasan Teori 21 G.Hipotesis 23
BAB II CARA PENELITIAN A. A lat 24 B. B ahan 24 C. J alannya penelitian 1. P enyiapan ekstrak etanol temulawak dan kunyit 25 2. A nalisis kurkumin dengan kromatografi lapis tipis 26 3. A nalisis ekstrak temulawak dan kunyit dengan spektroskopi inframerah 28 D. A nalisis Statistika 28 E. S kema Cara Penelitian 29 BAB III PEMBAHASAN A. E ktraksi Rimpang Temulawak dan Kunyit 30 B. A nalisis Kurkumin Ekstrak Etanolik Temulawak dan Kunyit dengan Kromatografi Lapis Tipis 34 1. V erifikasi metode analisis 40 2. K uantifikasi kadar kurkumin dengan KLT-Densitometri 41 C. A nalisis Ekstrak Etanol Temulawak dan Kunyit dengan Spektrofotometer Inframerah 44
D. A nalisis Data dengan Kalibrasi Multivariat Partial Least Square (PLS) 52 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 56 DAFTAR PUSTAKA 58 LAMPIRAN 63 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur kimia kurkumin, demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin 8 Gambar 2. Vibrasi uluran simetris dan asimetris 12 Gambar 3. Berbagai jenis vibrasi untuk gugus metilen 13 Gambar 4. Komponen spektrofotometri FTIR secara skematik 15 Gambar 5. Diagram skematis ATR 16 Gambar 6. Elusi standar kurkuminoid berbagai konsentrasi dengan fase gerak kloroform : etanol (95:5 v/v) menghasilkan 3 bercak dengan bercak (1) senyawa kurkumin dengn Rf 0,67, bercak (2) senyawa demetoksikurkumin dengan Rf 0,29 dan bercak (3) senyawa bisdemetoksikurkumin dengan Rf 0,09 dilihat di bawah sinar tampak (visible) 36 Gambar 7. Elusi ekstrak etanol temulawak (a c) bersamaan dengan seri baku standar kurkumin murni (I-VII) dengan fase gerak kloroform : etanol (95:5 v/v). Bercak (1) adalah senyawa
kurkumin dengan Rf 0,85 dan bercak (2) adalah senyawademetoksikurkumin dengan Rf 0,56 dilihat di bawah sinar tampak (visible) 37 Gambar 8. Elusi ekstrak etanol kunyit (a i) bersamaan dengan seri baku standar kurkumin murni (I-V) dengan fase gerak kloroform : etanol (95:5 v/v). Bercak (1) adalah senyawa kurkumin dengan Rf 0,77, bercak (2) adalah senyawa demetoksikurkumin dengan Rf 0,46, sedangkan bercak (3) adalah senyawa bisdemetoksikurkumin dengan Rf 0,26 dilihat di bawah sinar tampak (visible) 37 Gambar 9. Elusi ekstrak temulawak oleh Cahyono dkk., (2011) dengan fase gerak kloroform : etanol (98:2 v/v) menghasilkan 2 bercak dengan bercak (1) senyawa kurkumin dengan Rf 0,37 dan bercak (2) yang merupakan senyawa demetoksikurkumin dengan Rf 0,15 38 Gambar 10. Regresi linier yang menyatakan hubungan antara kadar kurkumin dengan luas puncakmenghasilkan persamaan regresi y = 197,43x 8502 dengan koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,998 41 Gambar 11. Spektra inframerah ekstrak etanol temulawak dari 7 daerah 46 Gambar 12. Spektra inframerah ekstrak etanol kunyit dari 9 daerah 48 Gambar 13. Kurva kalibrasi PLS yang menyatakan hubungan antara nilai kandungan kurkumin sebenarnya (sumbu x) yang diperoleh dengan metode KLT dengan kandungan kurkumin terprediksi dengan metode spektrofotometetri FTIR (sumbu y) pada ekstrak etanol temulawak 54 Gambar 14. Kurva kalibrasi PLS yang menyatakan hubungan antara nilai kandungan kurkumin sebenarnya (sumbu x) yang diperoleh dengan metode KLT dengan kandungan kurkumin terprediksi dengan metode spektrofotometetri FTIR (sumbu y) pada ektrak etanol kunyit 55
DAFTAR TABEL Tabel I. Daftar komponen minyak atsiri pada rimpang temulawak 5 Tabel II. Daftar komponen minyak atsiri pada rimpang kunyit 6 Tabel III. Data perolehan rendemen ekstrak etanol temulawak berbagai daerah 32 Tabel IV. Data perolehan rendemen ekstrak etanol kunyit berbagai daerah 32 Tabel V. Tabel VI. Hubungan antara seri kadar baku kurkumin murni dengan luas puncaknya 41 Data kadar kurkumin ekstrak etanol temulawak dari berbagai daerah 42 Tabel VII. Data kadar kurkumin ekstrak etanol kunyit berbagai daerah 43 Tabel VIII. Gugus fungsional beserta bilangan gelombang penyerapan inframerah dari spektra inframerah temulawak 47 Tabel IX. Gugus fungsional beserta panjang gelombang penyerapan
inframerah dari spektra inframerah ekstrak etanol kunyit 49 Tabel X. Gugus fungsional beserta bilangan gelombang penyerapan inframerah dari ekstrak temulawak oleh Yusnira (2005)...50 Tabel XI. Gugus fungsional beserta bilangan gelombang penyerapan inframerah dari ekstrak kunyit oleh Mishra (2009)...50 Tabel XII. Gugus fungsional kurkumin yang bertanggung jawab terhadap penyerapan inframerah 51 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Data perhitungan kadar dari luas area sampel dan seri baku 63 Lampiran 2. Kromatogram seri kadar kurva baku standar kurkumin murni 66 Lampiran 3. Kromatogram sampel kunyit dan temulawak 67 Lampiran 4. Data PLS untuk ekstrak temulawak 73 Lampiran 5. Data PLS untuk ekstrak kunyit 77 Lampiran 6. Keterangan selesai penelitian 81