BAB III METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur, dengan beberapa pertimbangan bahwa rata-rata pertumbuhan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Barat. Pemilihan Provinsi Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITAN. Lokasi pada penelitian ini adalah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh investasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengenai analisis pengaruh Belanja fiskal, Belanja modal

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODI PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Bali pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jawa Periode tahun karena di Pulau Jawa termasuk pusat pemerintahan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten/kota di provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari : 1. Kab. Banjarnegara 13. Kab. Demak 25. Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan hipotesa. Jenis penelitian ini adalah penelitian sebab akibat

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Provinsi yang memiliki jumlah tenaga kerja yang tinggi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

III. METODE PENELITIAN. data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan objek 9 kabupaten/kota yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman dan Kota

METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder. Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Data yang diperlukan dalam penulisan Skripsi yang berjudul Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis akan melaksanakan langkah-langkah sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. alasan bahwa Kabupaten Sumenep mempunyai penduduk yang cukup besar

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung. Periode penelitian dipilih dari tahun 2011 sampai 2015 dan meliputi 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Model Regresi dengan Variabel Dependen PAD. a. Pemilihan Metode Estimasi untuk Variabel Dependen PAD

BAB III METODE PENELITIAN. Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Adapun lokasi penelitian yang dalam menyusun penelitian ini adalah di Provinsi Jawa Timur, dengan beberapa pertimbangan bahwa rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur masih belum merata di beberapa kabupaten atau kota. Sehingga perlunya identifikasi beberapa variabel di dalamnya yang terbukti mampu mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu melakukan perhitungan-perhitungan terhadap data keuangan yang diperoleh untuk memecahkan masalah yang ada sesuai dengan tujuan penelitian C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur yang berjumlah 38 kota dan kabupaten untuk rentang periode penelitian adalah 2011-2015.Teknik pengambilan sampel menggunakan metode sensus. D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Untuk memudahkan dan menghindari kesalahan dalam mengartikan maka akan diberikan beberapa definisi dari masing-masing obyek yang diteiti, sehingga objek yang diteliti mudah dipahami oleh pembaca, maka objek ini adalah sebagai berikut : 21

22 1. Variabel Dependen (Y) Variabel dependen dalam penilitian ini adalah pertumbuhan ekonomi (Y). Dimana variabel terikat adalah variabel yang akan berubah apabila ada perubahan pada variabel bebasnya dengan kata lain variabel ini dipengaruhi oleh variabel bebas. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur tahun 2011-2015 berdasarkan prosentase. 2. Variabel Bebas (Independent Variabel) Variabel independen atau variabel bebas adalah factor-faktor yang menjadi input dimana keberadaaannya dapat mempengaruhi variabel terikat. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan asli daerah, belanja modal,dana alokasi umum dan bagi hasil pajak. a. Pendapatan Asli Daerah (X1) Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan yang murni dihasilkan oleh daerah Jawa Timur yang diperoleh dari pajak daerah,retribusi daerah,hasil pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.pengukuran Variabel PAD ini diukur dengan skala rasio. b.dana Alokasi Umum (X2) Dana alokasi umum adalah salah satu komponen di dalam Dana Perimbangan di APBN yang pengalokasiannya didasarkan atas formula dengan konsep kesenjangan fiskal (fiscal gap) yang merupakan selisih

23 antara kebutuhan fiskal (fiscal need) dengan kapasitas fiskal (fiscal capacity). Pengukuran variabel belnja modal ini diukur dengan skala rasio. c. Bagi Hasil Pajak (X3) Bagi hasil pajak adalah transfer dana dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah Jawa Timur atau dana yang khusus diberikan pada pemerintah aerah Jawa Timur dari pemerintah pusat atas potensial yang ada di daerah tersebut. Bagi hasil pajak bersumber dari: 1) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), (2) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan (3) Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri (PPh WPOPDN) dan Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21). Pengukuran variabel belnja modal ini diukurdengan skala rasio. E. Jenis Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa data yang diperoleh dari Statistika Keuangan Pemerintahan Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten atau Kota dalam angka. Data diperoleh dari instansi terkait, yakni Badan Pusat Statistik. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi yang merupakan pengumpulan data tertulis atau dokumen yang sudah ada melalui instansi terkait, yakni Badan Pusat Statistik berupa data Statistik Keuangan Pemerintahan Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-

24 2015 dan Badan Pusat Statistik setiap kabupaten berupa data dalam angka tahun 2015. G. Teknik Analisis Data analisis. Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini menggunakan alat 1. Analisis Regresi Data Panel Data Panel (pooling) adalah kombinasi antara data runtut waktu (time series) dan silang tempat (cross section). Dalam penelitian ini terdiri dari 38 jumlah data silang tempat yaitu kabupaten dan kota di Jawa Timur dan sedangkan data runtut waktu yang diamati 5 tahun yaitu 2011-2015 (Kuncoro, 2003 : 127). Persamaan regresi data panel dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = β0 + β1x1+ β2 X2+ β3x3+ e Y : Pertumbuhan Ekonomi X1 : Pendapatan Asli Daerah X2 : Dana Alokasi Umum X3 : Bagi Hasil Pajak a : Konstanta b : Koefisien Regresi Beberapa Model yang dapat digunakan untuk data panel, yaitu : a. Model Pooled atau Common Effects Yit = β0 + β1 Xit + uit

25 Menurut Greene dalam Modul pelatihan Aplikasi Ekonometrika, model pooled atau common effects (CE) adalah model paling sederhana yang mengasumsikan bahwa tidak ada keheterogenan antar individu yang tidak terobsesi (intersep sama), karena semua keheterogenan sudah dijelaskan oleh variabel indipenden. Estimasi parameter pooled model menggunakan OLS. b. Model Fixed Efects Yit = β0i + β1 Xit + uit Menurut Wooldridge dalam Modul pelatihan Aplikasi Ekonometrika, Pada model ini diasumsikan bahwa terdapat keheterogenan antar individu yang tidak terobsesi (ai) yang tidak tergantung waktu/time invariant. Apabila diasumsikan terdapat hubungan yang tetap antara ai an variabel indipenden maka disebut model Fixed Effects (FE), atau dengan kata lain nilai intersep β0i untuk setiap Xi berbeda tapi memiliki slope sama. Estimasi model FE bias menggunakan metode Least Square Dummy Variable. c. Model Random Effects Yit = β0i + β1 Xit + uit Jika β0i dianggap sebagai variabel random, maka model ini disebut model Random Effects. Estimasi model menggunakan metode Generalized Least Square (GLS).

26 Prosedur analisis regresi data panel adalah sebagai berikut : a. Uji Chow Untuk menentukan model yang lebih sesuai antara odel CE dan FE. Model CE dianggap sebagai model urestricted, sedangkan model FE diangap model restricted. Apabila Ho ditolak, maka model FE lebih sesuai. b. Uji LM Breusch-Pagan Untuk menentukan model yang lebih sesuai antara model CE dan RE. Hipotesis yang diuji : Ho : σ 2 β0 = 0 (model CE lebih sesuai) H1 : σ 2 β0 0 (model RE lebih sesuai) 2 Ho ditolak jika LM > x,1 atau Prob. LM < α c. Uji Hausman Untuk menguji perbedaan model FE dan RE. Hipotesis yang diuji Ho : Model RE lebih sesuai H1 : Model FE lebih sesuai 2 Ho ditolak jika m > x,1 atau Prob.m < α Menurut Iqbal, regresi data panel memberikan alternatif model, Common Effect, Fixed Effect dan Random Effect. Model Common Effect dan Fixed Effect menggunakan pendekatan Ordinary Least Squared (OLS) dalam teknik estimasinya, sedangkan Random Effect menggunakan Generalized Least Squares (GLS) sebagai teknik estimasinya.

27 2. Pengujian Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan dalam regresi linier dengan pendekatan Ordinary Least Squared (OLS) meliputi uji Linieritas, Autokorelasi, Heteroskedastisitas, Multikolinieritas dan Normalitas. Namun dalam penelitian ini hanya menggunakan uji heteroskedastisitas, multikolinieritas dan autokorelasi. a. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah kondisi dimana varians gangguan/error dari model regresi bersifat tidak konstan. Heteroskedastisitas sering terjadi pada data crosssection. Masalah heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan beberapa uji seperti uji Breusch-Pagan, Uji White, Uji Goldfeld-Quandt, Uji Harvey, dan Uji Glejser. Heteroskedastisitas dapat ditangani dengan beberapa metode seperti : 1) Weighted Least Square (WLS) Jika penyebab heteroskedastisitas diketahui, informasi ini dapat digunakan untuk menerapkan metode Weighted Least Square (WLS). Sebagai ilustrasi dari penerapan WLS : misalkan varians residual berhubungan dengan suatu variabel Zi Var (u i ) = σ 2 Z i 2 Kemudian, beri bobot (Weighted) persamaan regresi dengan Zi y i 1 = β o + β X 1i 1 +... + β X pi p + v i v i = U i Z i Z i Z i Z i Z i

28 2) Metode White Penanganan asumsi heteroskedastisitas dengan metode white adalah dengan mengganti formula varians estimator sehingga diperoleh standar error yang robust. Misal, diketahui model regresi : Y i = β o + β i X i + u i Var (β i ) = σ2 n X2 i=1 i = n i=1 X i 2 σ2 ( n i=1 X 2 i )) 2 Dengan koreksi varians menggunakan metode WHITE, maka estimator warians menjadi : n i=1 Var (β i ) = X i u 1 2 2 n ( i=1 X 2 i )) 2 b. Multikolinearitas Multikolinieritas adalah kondisi dimana terjadi hubungan linear (korelasi) antar variabel variabel independen. Ada dua jenis multikolinearitas, yaitu multikolinearitas sempurna dan tidak sempurna. Multikolinearitas sempurna terjadi apabila suatu variabel independen dapat dinyatakan sebagai fungsi/kombinasi linear dari variabel independen lainnya. Y = β1 + β2 X2 + β3 X3 + u X3 = δ1 + δ2x2 Y = β1 + β2 X2 + β3 (δ1 + δ2x2) + u

29 Y = (β1 + β3δ1) + (β2 + β3δ2) X2 + u Y = v1 + v2x2 + u Estimator yang diperoleh dari data sampel adalah v1 dan v2, sedangkan estimator β1, β2 dan β3 didapat dari persamaan V1 = β1 + β3δ1 V2 = β2 + β3δ2 Dimana persamaan yang diketahui sebanyak 2 dan variabel yang tidak diketahui sebanyak 3. Karena jumlah variabel yang tidak diketahui lebih banyak dari persamaan, mkaa tidak ada solusi yang unik bagi estimator β1, β2 dan β3. Multikolinearitas tidak sempurna terjadi ketika terjadi hubungan linear tak sempurna antar variabel independen, atau dapat dinyatakan dengan persamaan : X3 = X2 + v Dimana v merupakan variabel random error. c. Autokorelasi Autokorelasi didefinisikan sebagai adanya korelasi antar satu pengamatan dengan pengamatan lainnya tetapi masih dalam satu variabel yang sama. Dalam kaitannya dengan asumsi OLS, autokorelasi merupakan korelasi antar error dari satu pengamatan dengan error dari pengamatan lain. Bila dituliskan secara matematis. E (u1, u2) 0, untuk i j

30 AR(1) Jenis autokorelasi yang sering dijumpai adalah first order serial correlation Y1 = β1 + β2 X2 + β3 X3 +... + βkxk + u1 U1 = PUt-1 + ɛ1 Dimana p menyatakan hubungan fungsional antar error u, sekaligus menunjukkan koefisien dari first order autocorrelation. Nilai korelasi p berkisar - 1 s/d 1. Untuk mendeteksi autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson (et et 1) 2 d = n i=0 et 2 Dimana : d = koefisien Durbin Watson e = perkiraan residu t = periode/tahun n = jumlah observasi Hipotesa yang akan diuji adalah : Ho ; r = 0 berarti tidak ada korelasi antar variabel gangguan (ui) yang satu dengan yang variabel gangguan (ui) lainnya. Ho ; r 0 berarti ada korelasi antar variabel gangguan (ui) yang satu dengan yang variabel gangguan (ui) lainnya.

31 Dengan ketentuan : d < dl atau d > 4-dL berarti terjadi autokorelasi positif du < d < 4-du berarti tidak terjadi autokorelasi dl < d < du atau 4-du < d < 4-dL berarti inconclusive atau tidak dapat disimpulkan daerah uji Durbin Watson Tolak Ho Gagal tolak Ho Tolak Ho Terjadi Inconclusive Tidak ada Inconclusive Terjadi Autokorelasi Autokorelasi Autokorelasi 0 dl du 2 4-du 4-dL 4 3. Uji Hipotesis Uji statistic untuk mengetahui tingkat signifikansi dari masing-masing koefisien regresi variabel independen terhadap variabel dependen maka dari itu dapat menggunakan uji statistic diantaranya : a. Uji Secara Parsial (Uji t) Menurut Kuncoro (2003) Uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel tersebut. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi ) sama dengan nol, atau hipotesis alternatifnya (Ha), parameter suatu variabel tidak sama dengan nol

32 Ho : bi = 0 Ha : bi 0 Artinya, pendapatan asli daerah, belanja modal, dana alokasi umum dan bagi hasil pajak merupakan penjelas yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi atau pendapatan asli daerah, dana alokasi umum dan bagi hasil pajak merupakan penjelas yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. berikut : Pada tingkat signifikansi α = 5%, pengujian yang dilakukan adalah sebagai 1) Ho diterima Ha ditolak, apabila nilai t probabilitas nilai (α = 5%). Hal ini berarti variabel independen tidak signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen. 2) Ho ditolak Ha diterima, apabila nilai t probabilitas nilai (α = 5%). Hal ini berarti variabel independen signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Uji Signifikansi Secara Bersama-sama (Uji F) Menurut Kuncoro (2003) Uji statistic F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau hipotesis alternatifnya (Ha), parameter suatu variabel tidak sama dengan nol

33 Ho : b1 = b2 =... = bk = 0 Ha : b1 b2... bk 0 Artinya, pendapatan asli daerah, dana alokasi umum dan bagi hasil pajak bersama-sama tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten dan kota di Jawa Timur tahun 2011-2015 atau pendapatan asli daerah, dana alokasi umum dan bagi hasil pajak bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten dan kota di Jawa Timur tahun 2011-2015. Dengan menggunakan α = 5%, maka pengujian hipotesis : 1) Bila F probabilitas α, berarti Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat 2) Bila F probabilitas α, berarti Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. c. Uji Koefisien Determinasi (Uji R 2 ) Menurut Kuncoro (2003), Koefisien Determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi dirumuskan sebagai berikut : R 2 = (Y Ῡ)2 (Yi (Ῡ) 2 Nilai R 2 yang sempurna adalah satu (1), yaitu apabila keseluruhan variasi dependen dapat dijelaskan sepenuhnya oleh variabel independen yang dimasukkan

34 kedalam model. Dimana 0 < R 2 < 1 sehingga yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1) Nilai R 2 yang kecil atau mendekati nol, berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat lemah. 2) Nilai R 2 yang mendekati satu, berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan hampir semua informasi yang digunakan untuk memprediksi variasi variabel dependen