Lampiran 1. Komposisi Bahan Dekke Naniura. Daging ikan mas ikan mas. batang kecombrang. Universitas Sumatera Utara

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PROSES PEMBUATAN DEKKE NANIURA TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan berdasarkan metode Experimental dengan meneliti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di Laboratorium

II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. kentang varietas Granola Kembang yang diambil dari Desa Sumberbrantas,

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2015 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

Gambar 1. Pengambilan Contoh untuk Pemeriksaan Biologi Pada Permukaan Secara Langsung

II. METODELOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

Teknik Pewarnaan Bakteri

Sampel air kolam, usus ikan nila dan endapan air kolam ikan. Seleksi BAL potensial (uji antagonis)

LAMPIRAN. Sampel Daun Tumbuhan. dicuci dikeringanginkan dipotong-potong dihaluskan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh penambahan limbah kubis fermentasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

Materi 2: Isolasi dan Purifikasi Bakteri Simbion pada Organisme Laut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic

III. METODOLOGIPENELITIAN

II. METODELOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik untuk menguji

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Desember 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

II. METODELOGI PENELITIAN

2. Prosedur Isolasi ke Media Padat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu . Bahan dan Alat Metode Penelitian Survei Buah Pepaya Sakit

Keragaman Bakteri Endofit Pada Kultivar Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Leor Dan Duri Di Kabupaten Subang

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pra-pengamatan atau survei

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat pada susu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

Teknik Identifikasi Bakteri

Jamu beras kencur 250 ml. Sampel yang telah homogen

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

3. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur Kerja Isolasi Bakteri Endofit dari Batang dan Akar Tanaman Dara metode Radu & Kqueen (2002) yang dimodifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskripsi eksploratif untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI. Disusun oleh : Dr. Henny Saraswati, M.Biomed PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitianini dilaksanakandaribulanagustus - Desember 2015 di

PENDAHULUAN. tradisional biasanya memanfaatkan bahan baku asli dari suatu daerah, alami,

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dasar dengan menggunakan metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 2. Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth)

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR (TPP 1207) Disusun oleh : Dosen Pengampu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Analis Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

Lampiran 1. Hasil identifikasi bunga lawang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Hal ini dikarenakan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif.

BAB IV METODE PENELITIAN. Post test only control group design (Marczyk dkk., 2005). Bagan rancangan

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN UNTUK PARAMETER MIKROBIOLOGI, PENGIRIMAN, PEMERIKSAAN DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN SAKRIANI

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

LAMPIRAN. Lampiran 1. Komposisi Media MGMK Padat dan Cara Pembuatannya Bahan: Koloidal kitin 12,5% (b/v) 72,7 ml. Agar 20 g.

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi dan Laboratorium Biokimia, Departemen Kimia Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tempat penelitian di laboratorium lab. Mikrobiologi, Lantai II di kampus

BAB IV METODE PENELITIAN. Merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan completely. rendomized posttest only control group design.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian pengaruh penyimpanan dan jenis bahan pengemas terhadap

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

PENUNTUN PRAKTIKUM HIGIENE DAN SANITASI

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Transkripsi:

Lampiran 1. Komposisi Bahan Dekke Naniura Daging ikan mas ikan mas Andaliman kemiri kunyit kencur batang kecombrang bawang merah bawang putih garam : 500 g : 7,5 gram : 60 gram : 45 gram : 15 g : 17 g : 75 g : 45 g : 10 g

Lampiran 2. Foto Ikan Mas (Cyprinus carpio) dan Asam Jungga (Citrus jambhiri) A Keterangan: A. Foto Ikan Mas (Cyprinus carpio) B. Foto Asam Jungga (Citrus jambhiri) B

Lampiran 3. Foto Perlakuan Ikan Mas Pada Proses Pembuatan Dekke Naniura A B

Lampiran 3 (lanjutan) C Keterangan: A. Ikan Mas sebelum penambahan larutan asam jungga dan bumbu B. Ikan Mas setelah penambahan larutan asam jungga pada pendiaman 3 jam C. Ikan Mas setelah penambahan larutan asam jungga dan bumbu pada pendiaman 3 jam (Dekke Naniura yang dapat dikonsumsi)

Lampiran 4. Foto Pewarnaan Bakteri A A B B Keterangan Gambar A: A. Streptococcus sp. B. Lactobaccillus sp. B A A B

Lampiran 4 (lanjutan) C D Keterangan: A. Hasil Pewarnaan Bakteri Pada Daging Ikan Mas B. Hasil Pewarnaan Bakteri Pada Daging Ikan Mas dengan Penambahan Larutan Asam Jungga pada pendiaman 3 jam C. Ikan Mas setelah penambahan larutan asam jungga dan bumbu pada pendiaman 3 jam (Dekke Naniura yang dapat dikonsumsi) D. Hasil Pewarnaan Bakteri Pada Minuman Prebiotik

Lampiran 5. Hasil Perhitungan Angka Lempeng Total Daging Ikan Mas Tabel 1. Angka Lempeng Total Daging Ikan Mas No Jumlah Koloni yang Tumbuh (cfu) Rata-Rata (cfu) I II III 1 38 x10 4 36 x10 4 40 x10 4 38 x10 4

Lampiran 6. Hasil Perhitungan Angka Lempeng Total Daging Ikan Mas dengan Penambahan Larutan Asam Jungga Tabel 2. Angka Lempeng Total Daging Ikan Mas dengan Penambahan Larutan Asam Jungga Pada Pendiaman 1 Jam No Konsentrasi Asam (b/v) Jumlah Koloni yang Tumbuh I II III Rata-Rata 1 Kontrol 45 x10 4 49 x10 4 49 x10 4 48 x10 4 2 25% 42x10 4 43x10 4 43x10 4 43x10 4 3 50% 38x10 4 39x10 4 35x10 4 37x10 4 4 75% 35x10 4 32x10 4 34x10 4 34x10 4 5 100% 27x10 4 28x10 4 28x10 4 28x10 4 Tabel 3. Angka Lempeng Total Daging Ikan Mas dengan Penambahan Larutan Asam Jungga Pada Pendiaman 2 Jam Jumlah Koloni yang Tumbuh No Konsentrasi Asam (b/v) I II III Rata-Rata 1 Kontrol 51 x10 4 48 x10 4 45 x10 4 48 x10 4 2 25% 40x10 4 41x10 4 41x10 4 41x10 4 3 50% 38x10 4 35x10 4 35x10 4 36x10 4 4 75% 32x10 4 32x10 4 33x10 4 32x10 4 5 100% 26x10 4 23x10 4 29x10 4 26x10 4 Tabel 4. Angka Lempeng Total Daging Ikan Mas dengan Penambahan Larutan Asam Jungga Pada Pendiaman 3 Jam No Konsentrasi Asam (b/v) Jumlah Koloni yang Tumbuh I II III Rata-Rata 1 Kontrol 49 x10 4 49 x10 4 51 x10 4 50 x10 4 2 25% 32x10 4 29x10 4 35x10 4 32x10 4 3 50% 26x10 4 24x10 4 19x10 4 23x10 4 4 75% 24x10 4 23x10 4 19x10 4 22x10 4 5 100% 17x10 4 13x10 4 18x10 4 16x10 4

Lampiran 7. Hasil Perhitungan Angka Lempeng Total Daging Dekke Naniura Tabel 5. Angka Lempeng Total Dekke Naniura Pada Pendiaman 1 Jam No Konsentrasi Asam (b/v) Jumlah Koloni yang Tumbuh I II III Rata-Rata 1 Kontrol 43x10 4 45x10 4 45x10 4 44x10 4 1 25%+B 28x10 4 28x10 4 34x10 4 30x10 4 2 50%+B 25x10 4 23x10 4 24x10 4 24x10 4 3 75%+B 18x10 4 20x10 4 13x10 4 17x10 4 4 100%+B 15x10 4 10x10 4 20x10 4 15x10 4 Tabel 6. Angka Lempeng Total Dekke Naniura Jungga Pada Pendiaman 2 Jam No Konsentrasi Asam (b/v) Jumlah Koloni yang Tumbuh I II III Rata-Rata 1 Kontrol 44x10 4 46x10 4 48x10 4 46x10 4 1 25%+B 28x10 4 28x10 4 29x10 4 28x10 4 2 50%+B 28x10 4 26x10 4 27x10 4 27x10 4 3 75%+B 13x10 4 12x10 4 14x10 4 13x10 4 4 100%+B 10x10 4 12x10 4 8x10 4 10x10 4 Tabel 7. Angka Lempeng Total Dekke Naniura Pada Pendiaman 3 Jam No Konsentrasi Asam (b/v) Jumlah Koloni yang Tumbuh I II III Rata-Rata 1 Kontrol 45x10 4 49x10 4 48x10 4 47x10 4 1 25%+B 16x10 4 18x10 4 14x10 4 16x10 4 2 50%+B 15x10 4 11x10 4 10x10 4 13x10 4 3 75%+B 11x10 4 12x10 4 10x10 4 11x10 4 4 100%+B 9x10 4 10x10 4 11x10 4 10x10 4

Lampiran 8. Foto Hasil Inkubasi Bakteri Daging Dekke Naniura pada Media MCB a. Warna Media Sebelum Inkubasi b. Warna Media Sesudah Inkubasi 24 Jam

Lampiran 9. Diagram Alir Angka lempeng Total Daging Ikan Mas 0,7 kg ikan mas 0,5 kg daging ikan mas Dibuang sisik ikan Dibersihkan bagian dalam ikan Dibuang kulit ikan Dibelah dua dari punggung mulai kepala sampai ekor Dibuang duri ikan Ditimbang daging ikan yang diperoleh Diambil sebanyak 10 gram Dihaluskan Daging ikan mas yang telah halus Ditimbang sebanyak 1 gram Ditambahkan 9 ml PDF Ditutup dengan penutup kapas dan kasa Suspensi pengenceran 10-1 Diambil sebanyak 1 ml Ditambahkan 9 ml PDF Ditutup dengan penutup kapas dan kasa Suspensi pengenceran 10-2

Lampiran 9 (lanjutan) Suspensi pengenceran 10-2 Suspensi pengenceran 10-3 Suspensi pengenceran 10-4 Suspensi pengenceran 10-5 Suspensi pengenceran 10-6 Diambil sebanyak 1 ml Ditambahkan 9 ml PDF Ditutup dengan penutup kapas dan kasa Diambil sebanyak 1 ml Ditambahkan 9 ml PDF Ditutup dengan penutup kapas dan kasa Diambil sebanyak 1 ml Ditambahkan 9 ml PDF Ditutup dengan penutup kapas dan kasa Diambil sebanyak 1 ml Ditambahkan 9 ml PDF Ditutup dengan penutup kapas dan kasa Dilakukan hal yang sama untuk pengenceran pada angka lempeng total daging ikan yang ditambahkan larutan asam jungga dan pada dekke naniura.

Lampiran 9 (lanjutan) Suspensi pengenceran 10-1 Diambil sebanyak 1 ml Dimasukkan ke dalam cawan petri Ditambahkan 15 ml PCA Dihomogenkan dengan metode sebar Diinkubasi pada posisi terbalik selama 18-24 jam Lakukan pada suhu percobaan 35-37 o C triplo Dihitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh Hasil Lakukan hal yang sama untuk suspensi pengenceran 10-2 sampai10-6

Lampiran 10. Diagram Alir Angka Lempeng Total Daging Ikan dengan Penambahan Larutan Asam Jungga 0,5 kg gram daging ikan mas yang telah dibelah dua dan dibersihkan Diberi larutan asam jungga sebanyak 125 ml Didiamkan selama 1, 2 dan 3 jam Hasil pendiaman 1 jam Hasil pendiaman 2 jam Hasil pendiaman 3 jam Diambil sebanyak 10 gram Dihaluskan Ditimbang sebanyak 1 gram Ditambahkan 9 ml PDF Ditutup dengan penutup kapas dan kasa Suspensi pengenceran 10-1 Dilakukan pengenceran sampai 10-6 Diambil sebanyak 1 ml Dimasukkan ke dalam cawan petri Ditambahkan 15 ml PCA Dihomogenkan dengan metode sebar Diinkubasi pada posisi terbalik selama 18-24 jam pada suhu 35-37 o C Dihitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh Lakukan percobaan triplo Hasil Dilakukan hal yang sama untuk pengenceran 10-2 sampai 10-6 Dilakukan hal yang sama untuk daging ikan dengan penambahan larutan asam konsentrasi 50%, 75% dan 100% v/b.

Lampiran 11. Diagram Alir Angka Lempeng Total Dekke Naniura 0,5 kg gram daging ikan mas yang telah dibelah dua dan dibersihkan Diberi larutan asam jungga sebanyak 125 ml Dioleskan bumbu yang telah disiapkan pada bagian dalam dan permukaan ikan Didiamkan selama 1, 2 dan 3 jam Hasil pendiaman 1 Hasil pendiaman 2 jam j Diambil sebanyak 10 g Dihaluskan Ditimbang sebanyak 1 gram Ditambahkan 9 ml PDF Ditutup dengan penutup kapas dan kasa Hasil pendiaman 3 jam Suspensi pengenceran 10-1 Dilakukan pengenceran sampai 10-6 Diambil sebanyak 1 ml Dimasukkan ke dalam cawan petri Ditambahkan 15 ml PCA Dihomogenkan dengan metode sebar Diinkubasi pada posisi terbalik selama 18-24 jam pada suhu 35-37 o C Dihitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh Lakukan percobaan triplo Hasil Dilakukan hal yang sama untuk pengenceran 10-2 sampai 10-6 Dilakukan hal yang sama untuk penggunaan larutan asam dengan konsentrasi 50%, 75% dan 100%.

Lampiran 12. Diagram Alir Pengecatan Gram Bakteri Pada Daging Ikan Mas Objek glass Dicuci dengan alkohol 70% Difiksasi Ditambahkan 1 tetes akuades t il Ditambahkan 1 ose biakan koloni Dihomogenkan Difiksasi Ditambahkan 1 tetes gentian violet Ditambahkan 1 tetes larutan lugol Dihomogenkan Difiksasi Dicuci dengan alkohol 70% sampai tetesan terakhir tidak berwarna Difiksasi Ditetesi 1 tetes safranin Dibiarkan selama 15-30 detik Dicuci dengan akuades steril Difiksasi Ditambahkan 1 tetes minyak imersi Hasil Dilihat pada mikroskop bentuk dan warna bakteri dengan perbesaran 100 kali Lakukan pengecatan gram pada daging ikan yang ditambahkan asam dan pada dekke naniura dengan cara yang sama.

Lampiran 13. Diagram Alir Uji Biokimia Bakteri Daging Dekke Naniura Daging dekke naniura pada pendiaman 3 jam Dihaluskan Suspensi pengenceran 10-1 Suspensi pengenceran 10-6 Hasil inkubasi MCB Ditimbang sebanyak 1 gram Ditambahkan 9 ml NB Dilakukan pengenceran sampai 10-6 Diambil sebanyak 1 ml yang telah berisi 9 ml MCB Dimasukkan tabung durham Diinkubasi pada selama 18-24 jam pada suhu 35-37 o C

Lampiran 13 (lanjutan) Hasil inkubasi MCB Hasil inkubasi NA Suspensi bakteri Diambil sebanyak 1 ose Digoreskan pada media miring NA Ditutup dengan penutup kapas dan kasa Diinkubasi pada selama 18-24 jam pada suhu 35-37 o C Diambil sebanyak 1 ose yang telah berisi 10 ml NB Diinkubasi pada selama 3 jam pada suhu 35-37 o C Diambil sebanyak 3 ml Dibagi menjadi 3 bagian masing-masing 1 ml 1 ml suspensi bakteri 1 ml suspensi bakteri 1 ml suspensi bakteri Ditambahkan 1 ml larutan asam jungga konsentrasi 25% v/v Ditambahkan 8 ml NB Ditambahkan 1 ml larutan asam jungga konsentrasi 50% v/v Ditambahkan 8 ml NB Ditambahkan 1 ml larutan asam jungga konsentrasi 75% v/v Ditambahkan 8 ml NB Suspensi pengenceran 10-1 Suspensi pengenceran 10-1 Suspensi pengenceran 10-1

Lampiran 13 (lanjutan) Suspensi pengenceran 10-1 (konsentrasi asam 25 % v/v) Suspensi pengenceran 10-4 Hasil Dilakukan pengenceran sampai 10-4 Diambil sebanyak 1 ml Dimasukkan ke dalam cawan petri Ditambahkan 15 ml PCA Dihomogenkan dengan metode sebar Diinkubasi pada posisi terbalik selama 18-24 jam pada suhu 35-37 o C Dihitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh Lakukan percobaan triplo Dilakukan hal yang sama untuk pemberian larutan asam jungga dengan konsentrasi 50% dan 75% v/v. Lakukan percobaan blanko sebagai kontrol.

Lampiran 14. Bagan Alir Pembuatan Larutan Asam 10 buah asam jungga Diperoleh 100 ml larutan asam jungga diperas dengan menggunakan kain kassa diambil sebanyak 2,5 ml diambil sebanyak 5 ml diambil sebanyak 5 ml diambil sebanyak 5 ml dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml dimasukkan ke dalam labu ukur 10 ml ditambahkan air suling sampai batas tanda ditambahkan air suling sampai batas tanda ditambahkan air suling sampai batas tanda ditambahkan air suling sampai batas tanda larutan asam konsentrasi 25% larutan asam konsentrasi 50% larutan asam konsentrasi 75% larutan asam konsentrasi 100%