ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN SYARIAH MENGGUNAKAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, CAPITAL) STUDI KASUS PADA PT

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : Tingkat Kesehatan Bank, Bank Negara Indonesia Syariah, Tbk, Metode RGEC

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

BAB I PENDAHULUAN. faktor RGEC (Risk profile, Good Corporate Governance, Earnigs, Capital).

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB V PENUTUP. Devisa periode dengan menggunakan metode RGEC adalah sebagai

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PADA BANK UMUM BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK (PENDEKATAN RGEC) PADA BANK RAKYAT INDONESIA

III. METODE PENELITIAN. dan evaluatif, yaitu dengan menganalisis penilaian sendiri (self assessment)

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga intermediasi keuangan yang menjadi pilar

METODOLOGI PENELITIAN. aspek-aspek yang relevan dengan fenomena dari dua perspektif, baik dari sisi

Nama : Deni Aulia NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Widada, SE., MM

Nama : Uthary Maladhika NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Budiasih, SE., MMSI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK PEMERINTAH DAN BANK SWASTA DI INDONESIA BERDASARKAN METODE RGEC PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap Bank. Selain itu,

ANALISIS PERBEDAAN TINGKAT KESEHATAN KESEHATAN BANK UMUM SEBELUM DAN SESUDAH IMPLEMENTASI METODE RGEC DI INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

AKUNTABEL 15 (1),

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam berbagai aktivitas jasa keuangan yang dilaksanakan oleh lembaga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan telah menjadi ujung tombak

Jurusan Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Analisis. tingkat kesehatan

AGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.

Penilaian Tingkat Kesehatan PT. Bank QNB Indonesia Tbk Periode Menggunakan Metode RGEC

PERBANDINGAN ANALISIS CAMEL DAN RGEC DALAM MENILAI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK CENTRAL ASIA, TBK.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, CAPITAL (RGEC) METHOD SEBAGAI INSTRUMEN PENGUKUR TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT BANK MANDIRI ( PERSERO

Fitrawati Muhammad Saifi Zahroh Z. A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN RGEC PADA PT. BANK BNI (PERSERO), TBK PERIODE Nama : Darel Akhir Syawal NPM : Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi

1. Penilaian tingkat kesehatan bank dilihat dari faktor Risk Profile pada periode 2013 menunjukkan Bank Syariah Mandiri masuk kategori sangat sehat,

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya pendirian bank-bank. Baik itu bank milik pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perekonomian. Dengan memberikan kredit kepada sektor

ANALISI TINGKAT KESEHATAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA. TBK DENGAN METODE RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC)

Analisis Tingkat Kesehatan Bank Pada PT. Bank Central Asia, Tbk dan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk

Sasa Elida Sovia Muhammad Saifi Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Tessa Aulia Rahman Nengah Sudjana Zahroh ZA Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, Penelitian

Oleh: ASRI WIYATI B

ANALASIS KOMPARATIF TINGKAT KESEHATAN BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH BERDASARKAN METODE RGEC. Oleh

Mentari Anggraini Moch. Dzulkirom AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB III. Metode Penellitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab-akibat antar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio

BAB 1 PENDAHULUAN. berlandasan pada Al-Qur an dan Hadist Nabi SAW. Atau dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan perekonomian suatu negara. Di Indonesia, perkembangan

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

Hery Susanto Moch. Dzulkirom AR Zahroh Z.A. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA, Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yaitu menghimpun dana dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bank Mandiri Tbk ditinjau dari Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

II. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PD. BPR BANK KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan negara yang bersangkutan. Oleh karena itu bank dapat. berupa Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Badan

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN RISK PROFILE

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( Financial Intermediales )

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC

III. METODE PENELITIAN

A R T I K E L I L M I A H

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS DAN RGEC PADA PT. BANK XXX PERIODE

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Maria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan Bank Umum Syariah yang lahir melalui proses spin off. Metode

BAB I PENDAHULUAN. ialah pihak manajemen, pemilik, pemerintah, karyawan dan investor.

perbankan syariah dan juga pada tata kelola perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan fasilitas pelayanan dalam lalu lintas pembayaran. Bank juga

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN SYARIAH MENGGUNAKAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, CAPITAL) STUDI KASUS PADA PT. BANK MUAMALAT PERIODE 2015-2016 Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : IMAMA DEWI SUCI NURANI B 100 140 374 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

HALAMAN PERSETUJUAN ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN SYARIAH MENGGUNAKAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, CAPITAL) STUDI KASUS PADA PT. BANK MUAMALAT PERIODE 2015-2016 PUBLIKASI ILMIAH Oleh: IMAMA DEWI SUCI NURANI B100140374 Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh : Dosen Pembimbing Dr. H. Syamsudin, M.M. NIK. 131602918 i

HALAMAN PENGESAHAN ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN SYARIAH MENGGUNAKAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, CAPITAL) STUDI KASUS PADA PT. BANK MUAMALAT PERIODE 2015-2016 OLEH : IMAMA DEWI SUCI NURANI B10140374 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Jumat, 6 April 2018 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji: 1. Dr. H. Syamsyudin, M.M. (.) (Ketua Dewan Penguji) 2. Drs. Sri Padmantyo, M.B.A. (.) (Sekretaris Dewan Penguji) 3. Ahmad Mardalis, S.E., M.B.A. (.) (Anggota Dewan Penguji) Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Dr. H. Syamsudin, M.M. NIK. 131602918 ii

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya. Surakarta,30 Juli 2018 Penulis IMAMA DEWI SUCI NURANI B100140374 iii

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN SYARIAH MENGGUNAKAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, CAPITAL) STUDI KASUS PADA PT. BANK MUAMALAT PERIODE 2015-2016 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan Bank Muamalat tahun 2015-2016 ditinjau dari aspek Risk Profile, Good Corporate Governance (GCG), Earnings, Capital. Tingkat kesehatan bank diukur melalui beberapa rasio keuangan. Rasio-rasio tersebut diantaranya adalah NPF, FDR, GCG, ROA, ROE, NOM, BOPO dan CAR. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian Bank Muamalat Tahun 2015-2016. Data diperoleh dari dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode RGEC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis tingkat kesehatan Bank Muamalat dinyatakan kurang sehat menggunakan metode RGEC, yang berarti bank dinilai kurang mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Kata Kunci: Tingkat Kesehatan Bank, Bank Muamalat, Metode RGEC ABSTRACT This study aims to determine the sound level of Bank Muamalat in 2015-2016 which has been reviewed from aspects of Risk Profile, Good Corporate Governance (GCG), Earnings, Capital. Bank soundness level is measured by financial ratios. The ratios are NPF, FDR, GCG, ROA, NOM, BOPO and CAR. The type of this research is descriptive research with quantitative approach with research subject of Bank Muamalat 2015-2016. The data are obtained from documentation. Data analysis technique used is RGEC method. The result showed that the sound of Bank Muamalat is unsound by using RGEC method, which that means bank less able to face the influnce of negative significant changes in the condition of the business and the other external factors. Keywords: Bank Soundness Levels, Bank Muamalat, RGEC Method 1. PENDAHULUAN Dalam memajukan perekonomian negara, perbankan mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini karena bank mempunyai fungsi utama sebagai lembaga intermediasi yang menghubungkan pihak surplus dengan pihak defisit. Kasmir (2012: 22) menyatakan bahwa bank terbagi menjadi dua jenis berdasarkan segi penentuan harganya, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Bank 1

konvensional penentuan harga selalu didasarkan kepada bunga, sedangkan bank syariah didasarkan kepada konsep Islam, yaitu kerja sama dalam skema bagi hasil, baik untung maupun rugi. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan sempat menurun pada krisis moneter 1997-1998. Krisis ini diawali dengan terjadi gejolak nilai tukar, yang mengakibatkan perbankan nasional mengalami kesulitan likuiditas. Pengalaman dari krisis moneter dan tuntutan persaingan dunia pebankan telah mendorong Bank Indonesia untuk menciptakan suatu sistem pengawasan kesehatan dan kebijakan perbankan yang efektif. Seiring berjalannya waktu dan perubahan di bidang perbankan, pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia menciptakan metode baru untuk menilai kesehatan bank. Prinsip penilaian kesehatan perbankan menurut Surat Edaran No.13/24/DPNP pada tanggal 25 Oktober 2011 adalah berorientasi risiko, proporsionalitas, materialitas dan siginifikansi, komprehensif dan terstruktur. Namun pada tahun 2014 Otoritas Jasa Keuangan mengeluarkan Peraturan Nomor 8/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, yang tata cara penilaiannya diatur dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 10/SEOJK.03/2014. Adapun indikator yang digunakan dalam menilai kesehatan bank yang merujuk pada metode RGEC yaitu, risk profile (profil risiko) akan menghitung faktor-faktor risiko perusahaan dengan menggunakan 10 risiko yaitu: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan, risiko reputasi, risiko imbal hasil, risiko investasi. Penelitian ini mengukur faktor risk profile dengan menggunakan 2 indikator yaitu faktor risiko kredit dengan menggunakan rumus Non Performing Financing (NPF), dan faktor risiko likuiditas dengan menggunakan rumus Financing to Deposit Ratio (FDR). Good Corporate Governance (GCG) yang diperoleh dari hasil self assesment dalam perusahaan. Earnings (rentabilitas) menggunakan rasio Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Operating Margin (NOM), dan Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Capital (modal) dengan menggunakan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR). 2

Bank Muamalat adalah bank umum pertama di Indonesia yang menerapkan prinsip Syariah Islam dalam menjalankan operasionalnya. Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412 H, Bank Muamalat terus berinovasi dan mengeluarkan produk-produk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi Takaful), Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK Muamalat) dan Multifinance Syariah (Al -Ijarah Indonesia Finance) yang seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia. Seluruh produk-produk tersebut menjadi pionir produk syariah di Indonesia dan menjadi tonggak sejarah penting di industri perbankan syariah. 2. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif (Risk Profile, GCG, Earnings, Capital), data time series (tahun 2015-2016) dan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan Bank Muamalat yang terdaftar di situs resmi http://www.bankmuamalat.co.id. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah penilaian tingkat kesehatan bank umum yang mengacu pada SE BI No. 13/24/DPNP/2011. Surat edaran ini sebagai panduan pelaksanaan dalam melakukan penilaian tingkat kesehatan bank umum. Penilaian peringkat dari komponen masing-masing dipergunakan beberapa rasio yang dianggap mampu mewakili komponen dari metode RGEC itu sendiri. Rasio rasio tersebut diantaranya, pada penelitian Risk Profile menggunakan dua rasio dalam menilai tingkat kesehatan bank yaitu rasio NPF (Non Performing Financing) pada risiko kredit dan FDR (Financing to Deposit Ratio) pada risiko likuiditas. Pada penelitian Good Corporate Governance, digunakan metode penilaian sebelas indikator yang kemudian dinilai dengan peringkat komposit. Earnings, penelitian ini menggunakan empat rasio dalam menilai tingkat kesehatan bank yaitu rasio Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Net Operating Margin (NOM), dan Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Dan komponen terakhir Capital dalam penelitiannya hanya menggunakan satu rasio saja, yaitu rasio CAR (Capital Adequacy Ratio). 3

Penilaian peringkat komposit tingkat kesehatan bank ditetapkan berdasarkan analisis secara komprehensif dan terstruktur terhadap peringkat setiap faktor dan dengan memperhatikan prinsip-prinsip umum penilaian tingkat kesehatan bank umum. Dari analisis tiap masing-masing komponen akan diperoleh hasil yang akan didapat dalam penelitian ini untuk menganalisis kesehatan bank berada pada Peringkat Komposit (PK) tertentu. Sehingga dapat membuat sebuah keputusan dalam menilai kinerja keuangan untuk kelangsungan usaha perbankkan dan memberikan informasi kepada pihak intern dan ekstern yang akan menambah tingkat kepercayaan kepada bank dan sebaliknya. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek risk profil (profil risiko) Penelitan ini menggunakan dua rasio dalam menilai tingkat kesehatan bank, yaitu rasio NPF (Non Performing Financing) pada risiko kredit dan FDR (Financing to Deposit Ratio) pada risiko likuiditas. Nilai rat-rata NPF (Net Performing Financing) Bank Muamalat selama tahun 2015-2016 sebesar 4,065% dan 3,115%. Nilai NPF (Net Performing Financing) tersebut menunjukkan bahwa kualitas pembiayaan Bank Muamalat pada tahun 2015-2016 berada pada kondisi yang sehat. Hal ini sesuai dengan matrik penetapan peringkat NPF (Net Performing Financing) dimana rasio NPF (Net Performing Financing) antara 2% NPF < 5 % masuk ke dalam kriteria sehat. Nilai rata-rata NPF (Net Performing Financing) mengalami penurunan dari tahun 2015 ke 2016 yang memberikan dampak bahwa semakin rendah nilai NPF (Net Performing Financing) maka akan menunjukkan bahwa bank semakin baik dalam menyeleksi calon peminjam sehingga jumlah pembiayaan yang tergolong kurang lancar, diragukan dan macetpun berkurang. Nilai rata-rata FDR (Financing to Deposito Ratio) Bank Muamalat selama tahun 2015-2016 sebesar 95,017% dan 97,002%. Nilai rata-rata FDR (Financing to Deposito Ratio) tersebut menunjukkan pada tahun 2015-2016 Bank Muamalat berada pada kondisi cukup sehat. Hal ini sesuai dengan matrik penetapan peringkat FDR (Financing to Deposito Ratio) dimana rasio FDR (Financing to Deposito Ratio) antara 85% < FDR 100% masuk ke dalam kriteria cukup sehat. 4

Sehingga menunjukkan bahwa selama tahun 2015-2016 Bank Muamalat memiliki kemampuan yang cukup baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. 3.2 Tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek good corporate governance (GCG) Tingkat kesehatan bank ditinjau dari nilai peringkat GCG (Good Corporate Governance) pada Bank Muamalat tahun 2015 yakni memperoleh nilai peringkat 3 dengan kriteria cukup baik mencerminkan manajemen bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum cukup baik. Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang cukup memadai. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen Bank. Sedangkan pada tahun 2016 diperoleh peringkat nilai 2 dengan kriteria baik, mencerminkan manajemen bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari penerapan atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang memadai. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat terselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank. 3.3 Tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek earnings (rentabilitas) Penelitian ini menggunakan empat rasio dalam menilai tingkat kesehatan bank yaitu rasio ROA (Return On Asset), rasio ROE (Return On Equity), rasio NOM (Net Operating Margin, dan rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional). Nilai rata-rata ROA (Return On Asset) Bank Muamalat selama tahun 2015-2016 sebesar 0,425% dan 0,187%. Nilai rata-rata ROA (Return On Asset) tersebut menunjukkan pada tahun 2015-2016 Bank Muamalat berada pada kondisi kurang sehat, hal ini sesuai dengan matrik penetapan peringkat ROA (Return On Asset) dimana rasio ROA (Return On Asset) antara. Penurunan rasio ROA (Return On Asset) tersebut selama 5

tahun 2015-2016 menunjukkan bahwa bank semakin menurun dalam menghasilkan keuntungan secara relatif. Nilai rata-rata ROE (Return On Equity) Bank Muamalat selama tahun 2015-2016 sebesar 6,54% dan 2,732%. Nilai rata-rata ROE (Return On Equity) tersebut menunjukkan bank mengalami penurunan laba bersih, hal ini disebabkan menurunnya kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden. Nilai rata-rata NOM (Net Operating Margin) Bank Muamalat tahun 2015-2016 masing-masing sebesar 0,497% dan 0,152% terlihat pada dua tahun tersebut Bank Muamalat mengalami penurunan, hal ini menunjukkan Bank Muamalat tahun 2015-2016 belum mampu mengelola kinerja manajemen bank. Sehingga dapat diindikasikan bahwa selama tahun 2015-2016 Bank Muamalat belum memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola aktiva produktifnya dalam menghasilkan pendapatan bagi hasil. Nilai rata-rata BOPO (Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasional) Bank Muamalat tahun 2015-2016 sebesar 96,305% dan 98,467%. Namun secara keseluruhan nilai rata-rata yang diperoleh Bank Muamalat tersebut berada pada kondisi tidak sehat. Hal ini sesuai dengan matrik penetapan peringkat BOPO (Beban Operasional Terhadap Pendapatan Operasion al) dimana rasio. 3.4 Tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek capital (modal) Tingkat kesehatan bank ditinjau dari aspek capital dengan menghitung CAR (Capital Adequacy Ratio) pada Bank Muamalat tahun 2015-2016 dengan memiliki nilai rata-rata CAR (Capital Adequacy Ratio) masing -masing sebesar 13,22% dan 12,52% dengan kriteria sangat sehat. Hal ini terbukti pada matrik ktiteria penetapan peringkat CAR (Capital Adequacy Ratio) dengan rasio yang ditetapkan > 12%. CAR (Capital Adequacy Ratio) yang besar menunjukkan bahwa bank dapat menyangga kerugian operasional bila terjadi dan dapat meningkatkan kepercayaan dari masyarakat untuk menyalurkan dananya ke Bank Muamalat. 3.5 Aspek RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, dan Capital) 6

Penilaian tingkat kesehatan Bank Muamalat dengan menggunakan metode RGEC yaitu dengan melihat aspek Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings dan Capital selama tahun 2015-2016 berada pada peringkat komposit 4 (PK-4) dengan kriteria kurang sehat. Dengan rincian pada tahun 2015-2016 Peringkat Komposit Bank Muamalat memiliki bobot nilai yang sama yaitu sebesar 57,5%. Berdasarkan Lampiran SE BI No. 13/24/DPNP/2011 bank yang memperoleh peringkat komposit 4 mencerminkan kondisi bank yang secara umum kurang sehat sehingga dinilai kurang mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings dan Capital yang secara umum kurang baik. 4. PENUTUP 4.1 Rasio NPF (Non Performing Financing) Bank Muamalat tahun 2015-2016 dalam kondisi sehat, dengan nilai rata-rata NPF (Non Performing Financing) sebesar 4,065% dan 3,115%. Selanjutnya rasio FDR (Financing to Deposit Ratio) Bank Muamalat tahun 2015-2016 dalam kondisi cukup sehat dilihat dari masing-masing nilai rata-rata FDR (Financing to Deposit Ratio) pada tahun tersebut sebesar 95,017% dan 97,002%. 4.2 Hasil penelitian GCG (Good Corporate Governance) Bank Muamalat pada tahun 2015 diperoleh peringkat nilai 3 dengan predikat cukup baik, mencerminkan manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum cukup baik. Sedangkan pada tahun 2016 diperoleh peringkat nilai 2 dengan predikat baik, mencerminkan manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. 4.3 Rasio ROA (Return On Asset) Bank Muamalat tahun 2015-2016 dalam kondisi kurang sehat, dengan nilai rata-rata ROA (Return On Asset) sebesar 0,425% dan 0,187%. Rasio ROE (Return On Equity) Bank Muamalat tahun 2015-2016 dalam kondisi cukup sehat dan kurang sehat yang dilihat dari masing-masing nilai rata-rata pada tahun tersebut sebesar 7

6,54%% dan 2,732%. Rasio NOM (Net Operating Margin) Bank Muamalat tahun 2015-2016 berada dalam kondisi kurang sehat, dengan masing-masing nilai rata-rata pada tahun tersebut sebesar 0,497% dan 0,152%. Selanjutnya rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) pada Bank Muamalat tahun 2015-2016 pada kondisi tidak sehat dengan nilai rata-rata BOPO sebesar 96,305% dan 98,467%. 4.4 Hasil penilaian capital (permodalan) Bank Muamalat selama tahun 2015-2016 berada dalam kondisi sangat sehat, hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata CAR (Capital Adequacy Ratio) Bank Muamalat selama dua tahun tersebut berturut-turut adalah 13,225% dan 12,525% dengan kondisi sangat sehat. 4.5 Hasil penilaian tingkat kesehatan Bank Muamalat dilihat dari aspek RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital) selama tahun 2015-2016 menempati Peringkat Komposit 4 (PK-4). Daftar Pustaka Bank Indonesia. 2011. SE BI Nomor 13/24/DPNP Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Kasmir. 2012. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Otoritas Jasa Keuangan. 2014. POJK Nomor 8/POJK.03/2014 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. Otoritas Jasa Keuangan. 2014. SE OJK Nomor 10/SEOJK.03/2014 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah. 8