Analisis Teori Graf Pada Persoalan Knight s Tour Dengan J2ME

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Aplikasi Teori Graf Pada Knight s Tour

Aplikasi Teori Graf Pada Knight s Tour

PENGEMBANGAN SHORTEST PATH ALGORITHM (SPA) DALAM RANGKA PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK PADA GRAF BERSAMBUNG BERARAH BERUNTAI

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

Aplikasi Graf dalam Permasalahan Knight s Tour

ANALISIS TEORI GRAF PADA PERSOALAN KNIGHT S TOUR SKRIPSI ERWIN

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Asah Otak dengan Knight s Tour Menggunakan Graf Hamilton dan Backtracking

BAB II LANDASAN TEORI

Aplikasi Graf dalam Merancang Game Pong

I. LANDASAN TEORI. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, teori graf merupakan salah satu ilmu

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

BAB II LANDASAN TEORI

Penggunaan Graf Semi-Hamilton untuk Memecahkan Puzzle The Hands of Time pada Permainan Final Fantasy XIII-2

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

Aplikasi Graf Dalam Permainan Catur

Aplikasi Graf Berarah Pada Item Dalam Game DOTA 2

Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMAKAIAN GRAF UNTUK PENDETEKSIAN DAN PENCEGAHAN DEADLOCK PADA SISTEM OPERASI

BAB II LANDASAN TEORI. definisi, teorema, serta istilah yang diperlukan dalam penelitian ini. Pada bab ini

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Graf Berarah dan Pohon Berakar pada Visual Novel Fate/Stay Night

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

LOGIKA DAN ALGORITMA

Aplikasi Graf dan Pohon Pada Permainan Kantai Collection

APLIKASI PEWARNAAN GRAF PADA PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN LONGEST PATH ALGORITHM (LPA) DALAM RANGKA PENCARIAN LINTASAN TERPANJANG PADA GRAF BERSAMBUNG BERARAH BERUNTAI

Penerapan Algoritma Runut-Balik dan Graf dalam Pemecahan Knight s Tour

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Pencarian Lintasan Hamilton Terpendek untuk Taktik Safe Full Jungle Clear dalam Permainan League of Legends

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

Penerapan Teori Graf untuk Menyelesaikan Teka-Teki Permainan The Knight's Tour

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Teori graf dikenal sejak abad ke-18 Masehi. Saat ini teori graf telah

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

BAB I BAB I. PENDAHULUAN. menjadikan pemikiran ilmiah dalam suatu bidang ilmu, dapat dilakukan

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

BAB II LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. Ide Leonard Euler di tahun 1736 untuk menyelesaikan masalah jembatan

IMPLEMENTASI PERBANDINGAN ALGORITMA ANT COLONY SYSTEM DENGAN ALGORITMA SUBSET DYNAMIC PROGRAMMING PADA KASUS TRAVELLING SALESMAN PROBLEM

PENENTUAN BANYAKNYA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE LIMA TANPA GARIS PARALEL. (Skripsi) Oleh Eni Zuliana

II. TINJAUAN PUSTAKA. Graf G adalah suatu struktur (V,E) dengan V(G) = {v 1, v 2, v 3,.., v n } himpunan

PENERAPAN TEORI GRAF UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

SILABUS MATEMATIKA DISKRIT. Oleh: Tia Purniati, S.Pd., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Deteksi Wajah Menggunakan Program Dinamis

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

Penyelesaian Permasalahan Knight s Tour Menggunakan Algoritma Breadth First Search (BFS)

Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru (28293), Indonesia

Pencarian Jalur Terpendek dengan Algoritma Dijkstra

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

Aplikasi Teorema Polya Pada Enumerasi Graf Sederhana

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

PELABELAN GRACEFUL SISI BERARAH PADA GRAF GABUNGAN GRAF SIKEL DAN GRAF STAR. Putri Octafiani 1, R. Heri Soelistyo U 2

merupakan himpunan sisi-sisi tidak berarah pada. (Yaoyuenyong et al. 2002)

Aplikasi Graf dalam Formasi dan Strategi Kesebelasan Sepakbola

Penerapan Teori Graf untuk Mencari Eksentrik Digraf dari Graf Star, Graf Double Star dan Graf Komplit Bipartit

Konsep. Graph adalah suatu diagram yang memuat informasi tertentu. Contoh : Struktur organisasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

EKSENTRIK DIGRAF DARI GRAF-GRAF KHUSUS

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

ALGORITMA RUTE TERPENDEK BERBASIS TEORI GRAPH

APLIKASI ALGORITMA KRUSKAL DALAM PENGOTIMALAN PANJANG PIPA Kruskal Algorithm Application on Optimlaizing Pipes Network

Penerapan Graf pada Database System Privilege

PERANCANGAN APLIKASI MENCARI JALAN TERPENDEK KOTA MEDAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DJIKSTRA

APLIKASI GRAF DALAM PEMBUATAN JALUR ANGKUTAN KOTA

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Perancangan Lalu Lintas Udara

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BARANG VERSI 2 DENGAN SIRKUIT HAMILTON PADA DIGRAF 2-ARAH BERBOBOT DINAMIK (STUDI KASUS DIGRAF D2K5)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Operator 3-Join pada Dua Graf yang Masing-masing adalah 1-edge fault- tolerant Hamiltonian graf

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA BELLMAN FORD DALAM MNENTUKAN JALUR TERPENDEK PENGANTARAN BARANG DALAM KOTA

Transkripsi:

Volume VI No 2, Desember 2017 pissn : 2337 3601 eissn : 2549 015X Tersedia online di http://ejournal.stmik-time.ac.id Analisis Teori Graf Pada Persoalan Knight s Tour Dengan J2ME Joni 1) Erwin 2) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Komputer TIME 1) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mikroskil 2) Jl. Merbabu No. 32 AA BB Medan 1) Jl. M.H. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 2) e-mail : joni_hgw@yahoo.com 1) erwin_mipa@yahoo.com 2) Abstrak Knight s Tour pada papan catur adalah rangkaian perjalanan kuda catur pada papan catur sehingga seluruh kotak terlewati oleh kuda catur tepat satu kali. Permasalahan menarik yang dibahas disini adalah membuat siklus hamilton dengan menggunakan kuda pada permainan catur (Knight s Tour). Setelah mempelajari tulisan ini akan mendapatkan cara yang lebih mudah untuk menyelesaikan Knight s Tour. Adapun implementasi dari aplikasi ini menggunakan pemrograman Java 2 Mobile Enterprise (J2ME). Kata Kunci : teori graf, siklus hamilton, knight s tour, java, j2me 1. Latar Belakang Masalah Siklus dalam graf akan terbagi menjadi dua yaitu Euler dan Hamilton. Eulerian adalah sebuah siklus dalam graf yang memastikan bahwa dirinya telah melewati semua edges yang ada dalam graf tersebut. Dan tidak menjadi suatu masalah jika sebuah verteks dilewati sebanyak apapun. Tetapi pada Hamilton adalah sebuah siklus dalam graf yang memastikan bahwa dirinya telah melewati semua verteks dalam graf tersebut dan hanya tepat satu kali, kecuali verteks awal didatangi dua kali. Jika sebuah verteks itu telah dilewati dua atau lebih dalam suatu siklus maka siklus tesebut tidak dapat dikatakan sebagai siklus Hamiltonian. Pembahasan dalam makalah ini difokuskan pada aplikasi teori graf pada permaianan catur. Permasalahan yang diangkatpun dikhususkan pada siklus Hamiltondan langkah kuda (Knight s Tour) pada permainan catur. Permasalahan menarik yang terkait dengan Siklus Hamilton adalah langkah kuda (Knight s Tour). Suatu Knight s Tour pada papan catur adalah rangkaian perjalanan kuda catur pada papan catur sehingga seluruh kotak (kotak terkecil) terlewati kuda tepat satu kali. Jika dalam Knight s Tour setiap persegi dari papan catur dapat dilewati tepat satu kali dan kuda kembali pada persegi semula maka disebut langkah kuda tertutup (Closed Knight s Tour). Namun, jika semua persegi telah dilewati dan kuda tidak dapat kembali ke posisi semula maka disebut langkah kuda yang terbuka (Open Knight s Tour). Oleh karena itu, dalam penelitian ini, digunakan siklus Hamiltonian untuk mencari jalur menganalisis aktivitas Knight s Tour. Penyajian gerakan kuda catur dalam bentuk permainan (game). 2. Landasan Teori Graf Teori graf merupakan suatu model matematika yang sangat pesat perkembangannya, guna menyelesaikan masalah-masalah di berbagai bidang, khususnya bidang yang mengimple-mentasikan dengan komputerisasi. Contohnya di bidang elektro, telekomunikasi, teknik sipil, transportasi, ekonomi dan lain-lain. Pada tahun 1736 seorang matematikawan yang berkebangsaan Swiss bernama Leonhard Euler berhasil mengungkapkan misteri jembatan Konigzberg yang terdapat dikota Konigzberg. Di Rusia mengalir sebuah sungai yang bernama sungai Pregel ditengah tengah sungai tersebut tedapat dua buah pulau kemudian antara kedua pulau dan kedua tepian sungai tedapat jembatan. Selanjutnya Euler berpikir bagaimana menyajikan jembatan Konigzberg tersebut. Konsep tersebut dibawa k edalam bentuk graf di mana pulau disimbolkan titik dan jembatan disimbolkan sebagai garis. Suatu Graf G adalah pasangan berurut dari himpunan verteks dan edge, di tulis G(V,E). Himpunan V = {v1, v2, v3,..., vn} adalah himpunan berhingga yang elemennya disebut dengan verteks ( node atau point atau titik atau verteks), dan E adalah himpunan bagian dari kumpulan pasangan verteks V yang tidak berurut. Elemen dari E disebut edges (line atau arc atau garis), E = {v1v2, v1v3,..., v1vj,..., vivj}, i = 1,...,n-1; j = i+1,...,n atau E = {ei,e2,..., en}. Dua buah verteks vi dan vj dikatakan adjacent jika kedua verteks dihubungkan dengan sebuah edge. Sementara verteks itu disebut incident terhadap edge yang menghubungkan verteks tersebut. 52

53 Jurnal TIMES Volume VI No 2, Desember 2017 hal. 52-57 Gambar 1. Graf Sederhana Berdasarkan ada tidaknya gelang atau edge ganda pada suatu graf, maka graf digolongkan menjadi dua jenis: 1. Graf sederhana (simple Graf). Graf yang tidak mengandung loop maupun edge-ganda dinamakan graf sederhana. 2. Graf tak-sederhana (unsimple-graf). Graf yang mengandung edge ganda dan atau loop dinamakan graf tak sederhana (unsimple Graf). Berdasarkan orientasi arah pada edge, maka secara umum graf dibedakan atas 2 jenis: 1. Graf tak-berarah (undirected Graf) Graf yang edgenya tidak mempunyai orientasi arah disebut graf tak-berarah. 2. Graf berarah (directed Graf atau digraf) Graf yang setiap edgenya diberikan orientasi arah disebut sebagai graf berarah. Dua buah graf pada Gambar 2.6 adalah graf berarah. a b Gambar 2. Bentuk Graf (a) graf berarah (b) graf-ganda berarah Lintasan dan Sirkuit Hamilton Lintasan Hamilton ialah lintasan yang melalui tiap verteks di dalam graf tepat satu kali. Sirkuit Hamilton ialah sirkuit yang melalui tiap verteks di dalam graf tepat satu kali, kecuali verteks asal (sekaligus verteks akhir) yang dilalui dua kali.graf yang memiliki sirkuit Hamilton dinamakan graf Hamilton, sedangkan graf yang hanya memiliki lintasan Hamilton disebut graf semi-hamilton. 3. Metode Penelitian Perancangan Sistem Perancangan sistem secara menyeluruh menjelaskan rancangan sistem secara detail. Perancangan yang dilakukan mencakup perancangan use case diagram dan activity diagram, kemudian dilanjutkan dengan rancangan tampilan user interface dari aplikasi. Pembangunan Sistem Proses dilanjutkan dengan melakukan coding terhadap perangkat lunak. Perangkat lunak ini dirancang dengan menggunakan Java 2 Microedition Edition (J2ME) atau Java Mobile. Uji Coba Sistem Setiap aplikasi perangkat lunak yang telah dibangun harus dilakukan uji coba terlebih dahulu sebelum digunakan, untuk mengetahui apakah aplikasi perangkat lunak yang dibangun sudah sesuai dengan yang diharapkan dan bekerja dengan baik atau masih terdapat kesalahan (error). Setiap kesalahan (error) yang terjadi akan diperbaiki kembali.

54 Jurnal TIMES Volume VI No 2, Desember 2017 hal. 52-57 Analisa Knight s Tour Aturan langkah kuda pada permainan catur adalah sebagai berikut : 1. Melangkah dua kotak ke arah horisontal kemudian satu persegi ke arah vertikal, 2. Melangkah dua kotak ke arah vertikal kemudian satu persegi ke arah horizontal. Jika dalam Knight s Tour setiap persegi dari papan catur dapat dilewati tepat satu kali dan kuda kembali pada persegi semula maka disebut langkah kuda tertutup (Closed Knight s Tour). Namun, jika semua persegi telah dilewati dan kuda tidak dapat kembali ke posisi semula maka disebut langkah kuda yang terbuka (Open Knight s Tour). Langkah langkahnya sebagai berikut: 1. Pemilihan secara acak satu kotak / verteks sebagai awal dari Knight s Tour. Dengan menggangap semua kotak dalam papan catur tersebut adalah verteks dan setiap jalur yang ada sebagai edges dalam graf. Kita memilih satu dari 64 verteks yang terdapat dalam papan catur 8 X 8. (Maka dari hal tersebut sebuah Knight Tour mempunyai kemungkinan 64 verteks awal. Kita menetapkan salah satu dari 64 verteks tersebut menjadi sebuah awal sebuah penyelesaian Knight s Tour.) K={Vi}... (i) G={G-Vi}...(ii) 2. Pemilihan secara acak verteks yang adjacent terhadap verteks sebelumnya. Dengan menganggap verteks Vi sebagai verteks sebelumnya, kita memilih verteks Vj yang adjacent terhadap verteks Vi. K={...,Vi, Vj,... }...(iii) G={G-Vj}... (iv) Setelah memilih sebuah verteks, kita memulai Knight s Tour Pilih sebuah edge atau jalan dalam sebuah papan catur. Kita memilih edge harus melihat semua aturan perjalanan Knight di dalam papan catur. Lalu semua edge inciden dengan verteks awal dihilangkan, ini dilakukan untuk menjaga segala kemungkinan kembali ke titik awal atau titik yang sudah dipilih. Karena Knight s Tour mempunyai syarat Hamiltonian. Maka sebuah titik tidak akan dikunjungi kedua kalinya kecuali titik yang paling awal. Maka dari titik ini akan di mulai perjalanan Knight s Tour. 3. Pengecekan graph sisa dengan Uji Hamiltonian. Dengan syarat graf sisa yang Hamiltonian harus mempunyai hubungan ke verteks terakhir dari graf hasil. Jika sebuah graph G disconnected, maka tidak akan terdapat Knight s Tour dari graph G tersebut. Seperti yang dilakukan pada graf hasil. Semua titik (verteks) yang belum terisi akan dicari hubungan setiapnya. Hubungan setiap titik (verteks) pada titik kosong tersebut dapat digambarkan menjadi sebuah graf. Graf yang dihasilkan akan dinamakan Graf Sisa. Semua titik itu akan diuji oleh Teori Connected Graf. Kalau tidak dapat digambarkan maka dapat dipastikan tidak akan ada Knight s Tour dalam perjalanan yang satu ini. Lalu penulis harus mencari hubungan yang terjadi antara graf hasil dan graf sisa. Karena jika graf hasil dan graf sisa tidak mempunyai hubungan maka yang terjadi adalah tidak ada Knight s Tour. Jika bisa dihubungkan maka ada kemungkinan bisa terjadi Knight s Tour. Setelah itu graf sisa harus diuji apakah dalam graf sisa yang dihasilkan mempunyai sirkuit atau lintasan Hamiltonian. Jika mempunyai lintasan atau sirkuit Hamiltonian maka perjalanan Knight s Tour ini dapat dilanjutkan. 4. Ulangi langkah ke 2 sampai langkah ke 4 hingga semua verteks masuk dalam himpunan graph K. Jika pemilihan verteks terhenti karena graph G tidak Hamiltonian, maka lakukanlah langkah ke 5. 5. Kembali ke Verteks sebelumnya dan memilih verteks lainnya yang adjacent. Dengan menganggap verteks Vi adalah verteks sebelumnya dan verteks Vj adalah verteks terpilih yang menyebabkan graph G tidak Hamiltonian. Kita memlilih verteks Vk yang adjacent terhadap verteks Vi dan Vk dijadikan sebagai titik pengganti Vj. Ulangi langkah ke 2 sampai langkah ke 4. 4. Hasil Aplikasi menampilkan gambar papan catur yang terdiri dari 8x8 kotak serta sebuah simbol bidak catur yang mewakili kuda catur.

55 Jurnal TIMES Volume VI No 2, Desember 2017 hal. 52-57 Gambar 3. Tampilan Aplikasi Untuk menggerakkan kuda catur, pengguna menggunakan tombol panah pada ponsel. Sedangkan untuk memilih posisi, pengguna menggunakan tombol tengah pada ponsel. Gambar 4. Menggerakkan Kuda Catur Jika pergerakan kuda catur dinilai tidak Hamiltonian, maka sesi permainan terhenti.

56 Jurnal TIMES Volume VI No 2, Desember 2017 hal. 52-57 Gambar 5. Kondisi Graf Tidak Hamiltonian Gambar 6. Tampilan Permainan Terhenti 5. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1. Knight s Tour (perjalanan kuda) dalam papan catur 8 x 8 hanya akan bisa terjadi jika hamiltonian graf terjadi di dalamnya. 2. Titik sudut pada papan catur hanya terdapat dua buah verteks yang adjacent dengan dirinya, oleh karena itu jika salah satu verteks yang adjacent terpilih maka pengguna memasuki verteks pada bagian sudut papan catur. 3. Jika terpilih salah satu verteks yang adjacent tadi, tetapi pembaca tidak memasuki verteks titik sudut tersebut maka Knight s tour akan berakhir di titik tersebut. Atau tidak akan terdapat Knight s Tour sama sekali. Penelitian ini telah menunjukkan bagaimana sebuah persoalan Knight s Tour dapat diselesaikan. Saran dalam penelitian ini adalah menemukan persyaratan yang mendasar untuk menentukan sebuah graf itu hamiltonian atau tidak dengan melalui derajat dari verteks. Setelah diharapkan ada penelitian yang lebih lanjut tentang cara menyelesaikan persoalan Knight s Tour yang lebih praktis dan mudah dimengerti.

57 Jurnal TIMES Volume VI No 2, Desember 2017 hal. 52-57 Daftar Pustaka [1] Deo, Narsingh. 1986. Graph Theory With Application To Engineering And Computer Science. New Delhi: Prentice Hall New Delhi. [2] Diestel, Reinhard. 2005. Graph Theory (Electronic Edition). New York : Springer-Verlag Heidelberg. [3] Juntao Yuan, Michael. 2004. Enterprise J2ME : Developing Mobile Java Applications. Prentice Hall. [4] Mckay, Brandon D. 1997. Knight s Tour of an 8 x 8 Chessboard. http://bdm@cd.anu.edu.au/ ktour.pdf. Diakses tanggal 30 Mei 2010. [5] Suyoto. 2005. Membuat Sendiri Aplikasi Ponsel. Yogyakarta : Gava Media. [6] Trembet, Paul. 2002. Instant Wireless Java with J2METM. USA : Osborne. [7] Wicaksono, Adi. 2002. Pemrograman Aplikasi Wireless dengan Java. Jakarta : Elex Media Komputindo. [8] Wiley, John. 1990. Graphs An Introductory Approach. United States Of America: John Wiley And Sons, Inc.