BAB I PENDAHULUAN. Mesin penetas telur adalah sebuah alat yang dapat membantu untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. efektif karena satu induk ayam kampung hanya mampu mengerami maksimal

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KEMIRINGAN KOLEKTOR SURYA SATU LALUAN TERHADAP WAKTU PROSES PENGERINGAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO MESIN PENETAS TELUR BEBEK MENGGUNAKAN SOLAR SEL DAN MINYAK TUGAS AKHIR HELMI JULIANTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

BAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa, maka wilayah Indonesia akan selalu disinari matahari selama jam

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah yang banyak dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang akan di ubah menjadi energi listrik, dengan menggunakan sel surya. Sel

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

Disusun Oleh : REZA HIDAYATULLAH Pembimbing : Dedy Zulhidayat Noor, ST, MT, Ph.D.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR...

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) keperluan. Prinsip kerja kolektor pemanas udara yaitu : pelat absorber menyerap

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber energi pengganti yang sangat berpontensi. Kebutuhan energi di

I. PENDAHULUAN. minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber-sumber energi alternatif.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir ini diberi judul Perencanaan dan Pemasangan Air. Conditioning di Ruang Kuliah C2 PSD III Teknik Mesin Universitas

I. PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini kemajuan teknologi di dunia elektronika dan

Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Temperatur udara masuk kolektor (T in ). T in = 30 O C. 2. Temperatur udara keluar kolektor (T out ). T out = 70 O C.

Lingga Ruhmanto Asmoro NRP Dosen Pembimbing: Dedy Zulhidayat Noor, ST. MT. Ph.D NIP

RANCANG BANGUN OVEN UNTUK MENGERINGKAN TOKEK DENGAN SUMBER PANAS UDARA YANG DIPANASKAN KOMPOR LPG

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pemanasan global (global warming) semakin terasa di zaman sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Besaran dan peningkatan rata-rata konsumsi bahan bakar dunia (IEA, 2014)

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH BUKAAN CEROBONG PADA OVEN TERHADAP KECEPATAN PENGERINGAN KERUPUK RENGGINANG

STUDI EKSPERIMENTAL KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR MODEL WATER HEATER KAPASITAS 10 LITER DENGAN INJEKSI GELEMBUNG UDARA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS

THE EFFECTS OF THE BRANDS OF LAMPS ON THE RADIATION HEAT AS THE HEAT SOURCE OF POULTRY HATCHERIES

BAB I PENDAHULUAN. khususnya akan kebutuhan daging unggas maupun telur yang kaya akan sumber

POTENSI PENGGUNAAN KOMPOR ENERGI SURYA UNTUK KEBUTUHAN RUMAH TANGGA

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING PISANG TENAGA SURYA DAN BIOMASSA (Bagian Pemanas)

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MESIN TETAS TELUR

BAB I PENDAHULUAN. unggas untuk mewujudkan beternak itik secara praktis. Dahulu saat teknologi

Tugas akhir BAB III METODE PENELETIAN. alat destilasi tersebut banyak atau sedikit, maka diujilah dengan penyerap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

besarnya energi panas yang dapat dimanfaatkan atau dihasilkan oleh sistem tungku tersebut. Disamping itu rancangan tungku juga akan dapat menentukan

PEMBUATAN KOLEKTOR PARABOLIK DENGAN DUA LALUAN UNTUK PEMANAS AIR DENGAN TEMPERATUR KELUARAN 80 LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Perpindahan kalor atau heat transfer adalah ilmu untuk meramalkan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap individu untuk ikut serta di dalamnya, sehingga sumber daya

BAB IV PERANCANGAN DAN ANALISA UPS

BAB I PENDAHULUAN. sirkulasi udara oleh exhaust dan blower serta sistem pengadukan yang benar

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satunya upaya untuk mempertahankan kenyaman kondisi lingkungan, yaitu

tetap akan memberikan kontribusi besar terhadap penurunan konsumsi energi secara nasional. Bangunan merupakan penyaring faktor alamiah penyebab

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERFORMANCE ANALYSIS OF FLAT PLATE SOLAR COLLECTOR WITH ADDITION OF DIFFERENT DIAMETER PERFORATED FINS ARE COMPILED BY STAGGERED

BAB I PENDAHULUAN I-1

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

RANCANG BANGUN OVEN BERKAPASITAS 0,5 KG BAHAN BASAH DENGAN PENAMBAHAN BUFFLE UNTUK MENGARAHKAN SIRKULASI UDARA PANAS DI DALAM OVEN

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. disegala aspek kehidupan manusia. Untuk itu pengaplikasian ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang dilalui garis khatulistiwa, negara kita Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin menipisnya cadangan energi yang ada saat ini dan semakin

Penyiapan Mesin Tetas

SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. ENERGI DAN JENISNYA LATIHAN SOAL BAB 11

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN ALAT PENGERING KOPRA DENGAN TIPE CABINET DRYER UNTUK KAPASITAS 6 kg PER-SIKLUS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Alat Pengering Yang Digunakan Deskripsi alat pengering yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jenis Energi Unit Total Exist

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN TERHADAP PERPINDAHAN KALOR PADA MODUL PHOTOVOLTAIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA KELUARAN

ANALISIS KINERJA PHOTOVOLTAIC BERKEMAMPUAN 50 WATT DALAM BERBAGAI SUDUT PENEMPATAN

Kata kunci : pemanasan global, bahan dan warna atap, insulasi atap, plafon ruangan, kenyamanan

Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2016

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat yang meningkat, pada khususnya akan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins Pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan adalah alat trasportasi yang di ciptakan oleh manusia untuk

TUGAS AKHIR ANALISA THERMAL ROOFING MENGGUNAKAN VARIASI MATERIAL ATAP DAN WARNA MATERIAL ATAP PADA SUDUT 45 KE ARAH TIMUR

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

DAFTAR ISI. i ii iii iv v vi

Analisis Performa Kolektor Surya Pelat Bersirip Dengan Variasi Luasan Permukaan Sirip

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sebagai santan pada masakan sehari-hari, ataupun sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Karakteristik Pengering Surya (Solar Dryer) Menggunakan Rak Bertingkat Jenis Pemanasan Langsung dengan Penyimpan Panas dan Tanpa Penyimpan Panas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

Latar Belakang Kualitas ikan buruk pada saat sampai di tempat pelelangan, sehingga harga jual rendah, Kapal-kapal kecil yang di operasikan oleh nelaya

DESAIN SISTEM KONTROL PENGERING SURYA DAN HEATER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan laporan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mesin penetas telur adalah sebuah alat yang dapat membantu untuk menetaskan telur. Pada awalnya mesin ini memiliki sumber pemanas yaitu dua buah lampu yang diletakkan diatas rak telur, tidak ada kaki penyangga mesin yang digunakan untuk tempat lampu minyak jika listrik mati, sehingga alat ini di modifikasi dengan penambahan kaki penyangga mesin untuk tempat lampu minyak, memasang aklirik pada dinding mesin bagian atas dan belakang, merubah posisi kotak pemanas yang diletakkan dibawah rak telur agar sirkulasi udara di dalam incubator itu mengarah ke atas dan jika terjadi panas berlebih didalam incubator maka kipas(exhaust) akan membuang sebagian udara yang ada di dalam incubator. Alat ini dilengkapi dengan peralatan pendukung untuk mengatur suhu dan kelembaban. Box (kotak) mesin penetas ini dibuat dari bahan yang anti rayap dan anti air agar lebih awet dan higienis sehingga tidak mempengaruhi kualitas telur yang akan ditetaskan. Perkembangan mesin penetas telur yang ada saat ini cukup pesat karena dalam bidang peternakan cukup menjanjikan sebagai usaha sambilan dan hiburan juga bisa dijadikan bisnis yang besar apabila dilakukan dengan skala besar dan ketekunan. Mesin penetas telur sangat diperlukan untuk meningkatkan kapasitas penetasan karena dengan mesin ini dapat dilakukan proses penetasan dengan kapasitas yang besar dan kemampuan yang tinggi. Untuk mendapatkan hal tersebut seorang peternak dan pihak yang berhubungan dengan perkembangan 1

peternakan haruslah selalu melakukan inovasi atau perbaikan-perbaikan pada mesin penetas telur baik dari segi teknik penetasan, pengaturan suhu, kemudahan cara menetaskan sampai meningkatkan kemampuan alat tersebut untuk mendapatkan mesin penetas telur yang baik dan dapat diandalkan. 1.2. Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari mesin penetas telur bebek dengan menggunakan panas matahari, solar sel adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana cara penetasan menggunakan mesin penetas telur dengan sel surya dan panas matahari? 2. Bagaimana analisa perhitungan perpindahan panas mesin penetas pada siang hari? 3. Bagaimana hasil penetasan telur menggunakan mesin tersebut? 4. Apa saja kekurangan mesin tersebut? 1.3. Tujuan Adapun tujuan penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Diploma III Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. 2. Mengerti cara kerja perencanaan konstruksi mesin penetas telur bebek yang sederhana tapi dengan kemampuan yang tinggi. 3. Melakukan pengembangan metode penetasan telur menggunakan energi alternatif yang ramah lingkungan berupa sel surya dan panas matahari.

1.4. Pembatasan Masalah Untuk menghindari meluasnya masalah yang akan dibahas maka penulis membatasi masalah dalam lingkup: 1. Dalam perhitungan diasumsikan : a. Kondisi steady state. b. Permukaan plat penyerap rata. c. Efek radiasi diabaikan. d. Panas konduksi matahari dianggap sebagai sumber panas e. Temperatur dan kelembaban udara diluar penetas dianggap konstan. 2. Penulis membahas proses perpindahan panas mesin penetas pada siang hari 3. Penulis membahas pengujian telur bebek 1.5. Manfaat Tugas Akhir Manfaat yang penyusun dapatkan setelah melakukan pembuatan mesin penetas telur bebek adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui dan mengerti pembuatan mesin tetas yang ekonomis namun mempermudah penetasan dan mempunyai kemampuan yang tinggi. 2. Menambah wawasan penyusun tentang pembuatan, dan permasalahan yang terjadi pada mesin penetas telur yang telah dibuat serta teknik penetasan telur bebek yang baik. 3. Lebih memahami proses perpindahan panas.

4. Mendapatkan suatu inovasi pada mesin penetas telur berupa penggunaan sel surya dan panas matahari yang merupakan sumber daya ramah lingkungan sebagai sumber daya cadangan. 1.6. Metodologi Metode yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah: 1. Studi literatur Sebagai sumber-sumber utama yang mendasari topik permasalahan serta sebagai dasar dalam perencanaan dan pembuatan. 2. Modifikasi alat Dilakukan modifikasi agar hasil dari penetasan mesin penetas telur ini semakin baik dan maksimal. 3. Bimbingan Bimbingan bertujuan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan dari dosen pembimbing serta mengoreksi kesalahan-kesalahan dalam penulisan. 1.7. Sistematika Penulisan Laporan Penulisan dari laporan Tugas Akhir dengan judul "Mesin Penetas Telur Bebek Solar Sel dan Minyak" ini sesuai dengan sistematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan, manfaat pembuatan mesin penetas telur bebek, lingkup pembatasan

masalah, metodologi penyusunan laporan, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi teori dasar mesin tetas telur bebek dan klasifikasinya, pengertian sel surya, prinsip perpindahan panas radiasi, konveksi dan konduksi serta perpindahan massa. BAB III METODOLOGI KERJA Berisi spesifikasi komponen yang dipakai, komponen utama dan pendukungnya, proses pembuatan, alat-alat yang digunakan, dan bahan material yang digunakan. BAB IV ANALISA PERHITUNGAN PADA SIANG HARI DAN PENGUJIAN Berisi garis besar pembuatan analisa perhitungan perpindahan panas mesin penetas pada siang hari, komponen-komponen yang mendukung dalam perencanaan pembuatan mesin tetas telur bebek ini dan pengujian yang dilakukan setelah penyelesaian mesin tetas telur bebek. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan yang diambil dari analisa perancangan mesin tetas telur bebek secara keseluruhan, serta saran dan masukan guna kesempurnaan hasil yang didapat dari perencanaan pembuatan mesin tetas telur bebek oleh penyusun.