FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) PADA IBU POST PARTUM NORMAL DI RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR Merliam Nomleni 1, Ernawati 2, Rusni Mato 3 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3 STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK IUD (Intra Uterine Device) adalah suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan, dukungan suami dan budaya dengan pemilihan kontrasepsi intra uterine device (IUD) di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2013. Metode analisis menggunakan uji Fisher s Exact Test dengan besar sampel 45 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Purpossive Sampling. Berdasarkan hasil penelitian dengan uji statistik Chi-Square ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ( = 0,001 lebih kecil dari nilai α=0,05), dukungan suami ( = 0,018 lebih kecil dari nilai α=0,05) dan budaya ( = 0,027 lebih kecil dari nilai α=0,05), pada peserta KB IUD dan Non IUD. Artinya, bahwa pengetahuan, dukungan suami dan budaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pemilihan Berdasarkan hal tersebut disarankan agar petugas KB selalu mensosialisasikan tentang alat kontrasepsi, kelebihan serta kekurangan alat kontrasepsi sehingga masyarakat dapat dengan mudah memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan keinginan yang diharapkan guna membantu pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk. Kata Kunci : Pengetahuan, Dukungan Suami, Budaya, IUD. PENDAHULUAN Menurut WHO (World Healteyh Organisation/Expert Committe 1970) Keluarga Berencana (KB) adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk mendapatkan objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami isteri dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. (Suratun, 2008) Metode kontrasepsi yang ada dalam program KB di Indonesia terbagi menjadi lima (5) yaitu metode kontrasepsi sederhana, metode kontrasepsi hormonal, metode kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau IUD (Intra Uterine Device), metode kontrasepsi mantap dan metode kontrasepsi darurat. IUD (Intra Uterine Device) adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastikyang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormone dan dimasukkan kedalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang. IUD merupakan suatu alat atau benda yang dimasukkan ke dalam rahim yang sangat efektif, reversibel dan berjangka panjang, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduktif.(handayani, 2010) Alat kontrasepsi IUD memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan alat kontrasepsi yang lain. Alat kontrasepsi IUD merupakan metode kontrasepsi jangka panjang yang lebih efektif dibandingkan dengan metode kontrasepsi yang lain sehingga peserta KB tidak perlu lagi sering mengingat kapan ia harus ber-kb seperti pada KB oral dan suntik. (Syaifuddin, 2010) Menurut data WHO (World Health Organization) (2007), pengguna IUD berjumlah 162.680.000 jiwa. (WHO, The TCu380A Intrauterine Contraceptive Device (IUD), 2010) KB Pasca Persalinan (post partum) adalah pelayanan KB yang diberikan kepada pasien pasca persalinan sampai kurun waktu 42 hari setelah persalinan. Sedangkan KB Pasca Keguguran adalah pelayanan KB yang diberikan kepada pasien pasca keguguran sampai kurun waktu 21 hari setelah mengalami keguguran. Pada tahun 2012 di Indonesia tercatat sebanyak 81.431 peserta KB baru pasca persalinan/keguguran (PP/PK). Peserta KB Baru PP/PK tersebut, terdiri dari 476
10.915 peserta KB baru IUD atau 13,40% daro total pengguna alat KB. (Profil Tahunan BKKBN 2012) Menurut data tahun 2011 di Kota Makassar, peserta KB pengguna IUD berjumlah 11.169 (8,8%) dari total pengguna alat kontrasepsi. (Profil Kesehatan Kota Makassar, 2012) Pada Tahun 2012 peserta KB yang memakai kontrasepsi sebesar 617 jiwa yang terdiri dari pengguna IUD 305 (59%) peserta KB. (Laporan Tahunan RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar 2012) Sedangkan tahun 2013 yakni pada bulan Januari sampai Maret peserta KB yang memakai kontrasepsi sebesar 279 peserta KB. Pengguna IUD berjumlah 151 (38,49%) peserta KB. (Laporan Bulanan RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar 2013) Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Widiyawatipada tahun 2012 di wilayah kerja puskesmas Batuah kecamatan Loajanan Kabupaten Kutai Kartanegara menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna pendidikan terhadap pemakaianakdr, ada hubungan pengetahuan terhadap pemakaian AKDR dan ada hubungan yang signifikan dukungan suami terhadap pemakaian AKDR. Berdasarkan uraian diatas, maka hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian mengenai Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) Pada Ibu Post Partum Normal di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. BAHAN DAN METODE Lokasi, populasi, dan sampel penelitian Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini bertempat di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 22 Juli Tahun 2013. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu peserta KB yang berkunjung di lokasi penelitian pada saat penelitian dilaksanakan yang berjumlah 45 peserta KB. Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer diperoleh melalui pembagian kuesioner kepada masingmasing responden dengan menggunakan kuesioner. 2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari beberapa instansi terkait, seperti BKKBN Kota Makassar, Dinas Kesehatan Kota Makassar dan RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Langkah Pengolahan Data 1. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan tahap tahap sebagai berikut : a. Selecting Seleksi merupakan pemilihan untuk mengklarifikasi data menurut kategori. b. Editing Editing dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang sudah diisi. Editing merupakan kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian dan konsistensi dari setiap jawaban. d. Koding Koding merupakan tahap selanjutnya dengan memberi kode pada jawaban dari setiap responden. e. Tabulasi Data Setelah dilakukan kegiatan editing dan koding dilanjutkan dengan mengelompokkan data kedalam suatu tabel menurut sifat-sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian.. Analisis data 1. Analisa univarat Analisa Univariat dilakukan pada tiap varibel dari hasil penelitian dengan mendiskripsikan setiap variabel penelitian dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi pada tiap variabel. 2. Analisa Bivariat Analisis bivariat yaitu untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat Tabel 5.1 Distribusi Responden menurut Tingkatan Umur Di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Bulan Juni Juli Tahun 2013 Umur n % 20 29 30-39 32 13 71.1 28.9 Dari tabel 5.1, menunjukkan bahwa diantara 45 responden sebagian besar berusia 20-29 tahun yaitu sebanyak 32 orang (71,1 %), dan yang berusia 30-39 tahun sebanyak 13 orang (28,9%). Tabel 5.2 Distribusi Responden menurut Tingkat Pendidikan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Bulan Juni Juli Tahun 2013. 477
Pendidikan n % SD SMP SMA S1 2 14 20 9 4.4 31.1 44.4 20.0 Dari tabel 5.2, menunjukkan bahwa diantara 45 responden didapatkan responden yang berpendidikan SD yaitu sebanyak 2 responden (4,4%), berpendidikan SMP sebanyak 14 responden (31,1%), berpendidikan SMU sebanyak 20 responden (44,4%) dan yang berpendidikan S1 yaitu sebanyak 9 responden (20,0%). Tabel 5.3 Distribusi Responden menurut Jenis Pekerjaan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Bulan Juni - Juli Tahun 2013 Pekerjaan n % Tidak Bekerja (IRT) Pegawai Negeri Sipil Wiraswasta 26 12 7 57.8 26.7 15.6 Dari tabel 5.3, menunjukkan bahwa diantara 45 responden didapatkan sebanyak 26 responden (57,8%) tidak bekerja atau hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga, Pegawai Negeri Sipil sebanyak 12 (26,7%) dan yang bekerja wiraswasta yaitu sebanyak 7 responden (15,6%). Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Bulan Juni Juli Tahun 2013 Pengetahuan n % Kurang Cukup 20 25 44.4 55.6 Dari tabel 5.4, menunjukkan bahwa diantara 45 responden terdapat 25 (55,6%) responden yang memiliki pengetahuan cukup lebih banyak dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 20 (44,4%). Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Suami di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Bulan Juni - Juli Tahun 2013 Dukungan Suami n % Tidak Mendukung 22 48.9 Mendukung 23 51.1 Dari tabel 5.5, menunjukkan bahwa diantara 45 responden terdapat 22 (48,9%) responden yang suaminya tidak mendukung dalam ber KB dan 23 (51,1%) responden yang suaminya mendukung dalam ber KB. Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kebudayaan di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Bulan Juni Juli Tahun 2013 Kebudayaan KB n % Tidak Mendukung 17 37.8 Mendukung 28 62.2 Dari tabel 5.6, menunjukkan bahwa diantara 45 responden terdapat 17 (37,8%)responden yang tidak mendukung dalam ber KB dan 28 (62,2%) responden yang mendukung dalam ber KB 2. Analisis Bivariat Tabel 5.7 Hubungan Pengetahuan Dengan Pemilihan Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Bulan Juni - Juli Tahun 2013 Pemilihan Kontrasepsi Total Pengetahuan Non IUD IUD n % n % n % Kurang 12 26.7 8 17.8 20 44.4 Cukup 3 6.7 22 48.9 25 55.6 Total 15 33.3 30 66.7 45 100 p = 0,001 Pada tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 45 responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 20 (44,4%) responden, diantaranya yang memiliki pengetahuan kurang dan tidak menggunakan IUD sebanyak 12 (26,7%) responden sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang dan menggunakan IUD sebanyak 8 (17,8%) responden. Sebaliknya yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 25 (55,6%) responden, diantaranya dimana yang memiliki pengetahuan cukup dan tidak menggunakan IUD sebanyak 3 (6,7%) responden sedangkan yang memiliki 478
pengetahuan cukup dan menggunakan IUD sebanyak 22 (48,9%) responden. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai = 0,001 yang berarti lebih kecil dari nilai α = 0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian ada hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi intra uterine device. Tabel 5.8 Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemilihan Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Bulan Juni Juli Tahun 2013 Pemilihan Dukungan Kontrasepsi Total Suami Non IUD IUD n % n % n % Tidak 11 24.4 11 24.4 22 48.9 mendukung Mendukung 4 8.9 42.2 23 51.1 51.1 Total 15 33.3 30 66.7 45 100 p = 0,018 Pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 45 responden yang tidak mendukung dalam ber KB berjumlah 22 (48,9%) responden, diantaranya yang tidak mendukung dan tidak menggunakan IUD sebanyak 11 (24,4%) responden, sedangkan yang tidak mendukung tetapi menggunakan IUD sebanyak 11 (24,4%) responden. Sebaliknya yang mendukung berjumlah 23 (51,1%) responden, diantaranya yang mendukung te,tapi tidak menggunakan IUD sebanyak 4 (8,9%) responden sedangkan yang mendukung dan menggunakan IUD sebanyak 19 (42,2%) responden. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p = 0,018 yang berarti lebih kecil dari nilai α = 0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian ada hubungan antara dukungan suami dengan pemilihan kontrasepsi intra uterine device Tabel 5.9 Hubungan Budaya Dengan Pemilihan Kontrasepsi Intra Uterine Device di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2013 Pemilihan Kontrasepsi Total Budaya Non IUD IUD n % n % n % Tidak 9 20.0 8 17.8 17 37.8 Mendukung Mendukung 6 13.3 22 48.9 28 62.2 Total 15 33.3 30 66.7 45 100 p = 0,027 Pada tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 45 responden, budaya responden yang tidak mendukung dalam ber KB berjumlah 17 (37,8%) responden, diantaranya yang tidak mendukung dan tidak menggunakan IUD sebanyak 9 (20,0%) responden, sedangkan yang tidak mendukung tetapi menggunakan IUD sebanyak 8 (17,8%) responden. Sebaliknya budaya responden yang mendukung dalam ber KB berjumlah 28 (62,2%) responden, diantaranya yang mendukung tetapi tidak menggunakan IUD sebanyak 6 (13,3%) responden, sedangkan yang mendukung dan menggunakan IUD sebanyak 22 (48,9%) responden. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai = 0,027 yang berarti lebih kecil dari nilai α = 0,05 maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian ada hubungan antara budaya dengan pemilihan kontrasepsi intra uterine device. PEMBAHASAN 1. Hubungan Pengetahuan Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Intra Uterine Device Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang mempunyai pengetahuan yang kurang dan menggunakan kontrasepsi IUD sebanyak 8 orang akan memilih kontrasepsi yang cocok dan efektif untuk digunakan, sedangkan yang mempunyai pengetahuan yang kurang dan tidak menggunakan kontrasepsi IUD sebanyak 12 orang karena mereka tidak didukung oleh suami dan ada juga yang merasa takut dengan penggunaan IUD, serta merasa kurang nyaman, sebaliknya responden yang berpengetahuan cukup menggunakan IUD sebanyak 22 orang karena merasa efektif dan responden yang tidak menggunakan kontrasepsi IUD sebanyak 3 orang akan 479
menerima alat kontrasepsi apa saja yang dianjurkan oleh petugas kesehatan maupun saran dari pihak lain. Sebagian besar responden yang memilih IUD telah memiliki pengetahuan yang cukup tentang KB secara umum dan juga memiliki pengetahuan yang cukup tentang IUD (macam-macam kontrasepsi, efek samping, penggunaannya, pemasangan, keunggulan dan kerugiannya). Hal ini juga membuktikan bahwa pengetahuan tentang kontrasepsi turut menentukan partisipan KB dalam memilih jenis kontrasepsi sebagai cara ber-kb. Penelitian terhadap tingkat pengetahuan tentang kontrasepsi IUD dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pemahaman responden dalam hal memahami hal-hal yang meliputi pengertian, keuntungan, kerugian serta halhal lain yang berhubungan dengan Dengan pengetahuan yang cukup tentang kontrasepsi IUD maka diharapkan semakin banyak yang memilih metode Pengetahuan cukup yang dimiliki merupakan dasar bagi pasangan suami istri untuk melakukan suatu tindakan dalam memilih alat kontrasepsi apa yang akan digunakan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suriyanto (2005) di Kabupaten Maros dan juga didukung oleh Sri Wijayanti (2010) di Kabupaten Buton yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemilihan kontrasepsi. 2. Hubungan Dukungan Suami Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Intra Uterine Device Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara dukungan suami dengan Pemilihan kontrasepsi Intra Uterine Device di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang suaminya tidak mendukung dan menggunakan kontrasepsi IUD sebanyak 11 orang karena suaminya sudah memiliki pengetahuan yang cukup tentang kontrasepsi IUD, sedangkan responden yang suaminya tidak mendukung tetapi tidak menggunakan kontrasepsi IUD sebanyak 11 orang karena responden belum mempunyai pengetahuan yang cukup terhadap penggunaan kontrasepsi IUD sehingga responden masih merasa takut merasa kurang nyaman dalam melakukan hubungan seksual dan budaya yang kurang mendukung dalam penggunaan kontrasepsi IUD, sebaliknya responden yang suaminya mendukung tetapi responden menggunakan kontrasepsi IUD sebanyak 19 orang karena suami responden merasa tidak nyaman dan kurang pengetahuan akan kontrasepsi IUD, dan responden yang suaminya mendukung dan tidak menggunakan kontrasepsi IUD sebanyak 4 orang karena suami mereka belum mengetahui tentang penggunaan kontrasepsi IUD serta kelebihan dan kekurangannya sehingga suami merasa jika menggunakan kontrasepsi IUD akan mengganggu dalam berhubungan seksual oleh sebab itu istri harus memberikan penjelasan mengenai kontrasepsi apa yang akan digunakan. Dalam keluarga suami mempunyai peranan yang penting yakni sebagai kepala keluarga. Sebagai kepala keluarga, suami mempunyai hak untuk mendukung ataupun tidak mendukung apa yang dilakukan oleh istri, kecuali istri memberikan penjelasan atau alasan yang tepat mengenai apa yang dilakukan sehingga suami mengerti. Dukungan suami dalam penggunaan metode kontrasepsi, dalam hal ini IUD sangat diperlukan. Dengan adanya dukungan antara keduanya mengenai kontrasepsi yang dipakai oleh istri menyebabkan pemakaian alat kontrasepsi dapat berlangsung secara terus menerus yang merupakan usaha penurunan tingkat fertilitas. Seringkali tidak adanya keterlibatan suami mengakibatkan kurangnya informasi yang dimilki seorang suami mengenai kesehatan reproduksi terutama alat kontrasepsi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mustafa (2004) di Kabupaten Enrekang dan Arisa (2005) di Kabupaten Soppeng yang menyatakan bahwa dukungan suami dan istri berpengaruh terhadap pemilihan kontrasepsi. 3. Hubungan Budaya Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Intra Uterine Device Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara budaya dengan Pemilihan Kontrasepsi Intra Uterine Device di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar bulan Juni Juli tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang budayanya tidak mendukung dalam penggunaan kontrasepsi IUD sebanyak 8 orang, sedangkan yang budayanya tidak mendukung dan tidak menggunakan 480
kontrasepsi IUD sebanyak 9 orang karena pengetahuan responden tentang penggunaan kontrasepsi IUD masih sangat kurang dan suami yang kurang mendukung terhadap penggunaan kontrasepsi IUD serta responden merasa takut dan kurang nyaman terhadap penggunaan kontrasepsi IUD dalam hubungan seksual. Sebaliknya responden yang budayanya mendukung dan tidak menggunakan kontrasepsi IUD sebanyak 6 orang, karena responden masih banyak yang belum terbiasa dalam penggunaan kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD), serta pandangan bahwa Intra Uterine Device (IUD) dapat mempengaruhi kenyamanan dalam hubungan seksual, dan responden juga mengeluh terhadap perdarahan yang terus menerus akibat penggunaan Intra Uterine Device (IUD) sehingga responden tidak bisa menjalankan ibadahnya. Berdasarkan penelitian Suriyani (2008) tentang Pengembangan Strategi Peningkatan Pemakaian IUD Di Provinsi Sulawesi Barat pengaruh budaya dan agama yang menjadi pertimbangan ketika memakai IUD dan menurut pandangan agama bagi mereka untuk menggunakan IUD relatif sedikit, menurut informan penggunaan IUD sebaiknya dilarang karena digunakan pada daerah sensitif seorang perempuan apalagi biasanya seorang dokter laki laki yang memasangnya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemilihan 2. Terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan pemilihan 3. Terdapat hubungan yang bermakna antara budaya dengan pemilihan SARAN 1. Bagi BKKBN dan Dinas Kesehatan sebaiknya selalu mensosialisasikan tentang alat kontrasepsi dan kelebihan serta kekurangan alat kontrasepsi sehingga masyarakat dapat dengan mudah memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan keinginan yang diharapkan. 2. Bagi peserta KB agar selalu meningkatkan pengetahuan tentang kontrasepsi IUD sehingga sadar akan penggunaan kontrasepsi IUD dan memahami tentang fungsi, manfaat serta efektifitas kontrasepsi IUD sehingga peserta KB/masyarakat semakin mengenal dan pemakaian kontrasepsi IUD semakin bertambah. 3. Bagi masyarakat luas agar selalu menambah wawasannya dengan pendidikan kesehatan yang berguna untuk kehidupan yang lebih baik. Khususnya dalam memilih alat kontrasepsi. DAFTAR PUSTAKA Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Pustaka Rihama : Yogyakarta Anonim. 2011. Kebudayaan, (online), (http://blog.um.ac.id/wahyunurula /2011/12/09/ kebudayaa/, sitasi tanggal 2 April 2013) Erfand. 2008. Permasalahan Kontrasepsi IUD (Intra Uterine Device), (online), (http://puskesmasoke.blogspot.com/2008/12/permasalahan-kontrasepsi-iud-intra.html, sitasi tanggal 2 April 2013). Handayani, 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Pustaka Rihama: Yogyakarta Hartanto, Hanafi. 2004. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Pustaka Sinar Harapan: Jakarta Mochtar, Rustam. 2009. Sinopsis Obstetri. Buku Kedokteran EGC: Jakarta Mansjoer, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius FK-UI: Jakarta Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (Ed 2). Salemba Medika: Jakarta Notoatmodjo, 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. PT Rineta Cipta: Jakarta. 481
Pendit, 2012. Ragam Metode kontrasepsi: alhi Bahasa. Penerjemah Wulansari, Hartanto EGC : Jakarta. Proverawati, Islaely dan Aspuah. 2010. Panduan Memilih Kontrasepsi. Nuha Medika : Yogyakarta Saifuddin, Abd. Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Ed 2. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta Siswosudarmo, HR, Teknologi Kontrasepsi, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 2007 Siti Widiyawati. 2012. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) di wilayah kerja Puskesmas Batuah Kutai Kartanegara, (online) (http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/.../54c27efa 07c1161ff9ab efbd3dc49d3c.pdf, sitasi tanggal 5 April 2013) Suratun, dkk. 2008. Pelayanan Keluarga Berencana & Pelayanan Kontrasepsi. TIM : Jakarta. Suparyanto. 2011. Konsep Suami, (online) (http://dr-suparyanto.blogspot.com /2011/05/konsep-suami.html), sitasi tanggal 26 Maret 2013). Suparyanto. 2012. Konsep IUD, (online). http://dr-suparyanto.blogspot.com/ 2012/06/ konsep-iud.html, sitasi tanggal 29 Maret 2013). Stikes Nani Hasanuddin. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi: Makassar Sugiyono.2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Sumber data Laporan Bulanan RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, Januari-Maret 2013 Sumber data Laporan Tahunan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, 2012 Sumber data Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012 Sumber data Laporan Tahunan RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, 2012 Tedjo, Laksmi. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Jenis Kontrasepsi yang digunakan Pada Keluarga Miskin. eprints.undip.ac.id/18903/1/ Laksmi_Indira_Kartini_Tedjo.pdf.Sitasi tanggal 4 April 2013 WHO (World Health Organization). 2010. The Tcu38OA Intrauterine Contraceptive Device (IUD). 10; 482