Kustimah Fitri Ariyanti Abidin Dian Kusumawati



dokumen-dokumen yang mirip
Kesiapan Bersekolah di Indonesia Wahyu Nurhayati, Ph.D

DAFTAR ISI. ABSTRAK..i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI. vi. DAFTAR TABEL...x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN.xii

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik

PROPOSAL PENELITIAN ASESMEN KLINIS DARI DATA TES PAULI PADA SISWA PROGRAM AKSELERASI DI KOTAMADYA BANDUNG. Oleh. Kustimah (NIP.

KESIAPAN MEMASUKI SEKOLAH DASAR PADA ANAK DI TKIT ATTAQWA GUMAWANG TAHUN 2016 Eka Marwati 1, Sholeh Hasan 2, Dwi Andriani 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KESIAPAN BERSEKOLAH ANAK PADA ANAK-ANAK TAMAN KANAK- KANAK (TK) FULLDAY DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA NASKAH PUBLIKASI

Studi Eksplorasi Mengenai Kesiapan Anak Masuk Sekolah Dasar Ditinjau Dari Hasil Tes NST di Paud Cihanjuang dan Paud Cikutra Indah Bandung

KESIAPAN MEMASUKI SEKOLAH DASAR PADA ANAK YANG MENGIKUTI PENDIDIKAN TK DENGAN YANG TIDAK MENGIKUTI PENDIDIKAN TK DI KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (the golden age)

BAB I PENDAHULUAN. Kita tidak dapat memungkiri bahwa pendidikan anak usia dini (TK) perlu mendapat perhatian yang sangat serius dari semua pihak baik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

SCHOOL READINESS ANAK DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP POLA KOMUNIKASI DENGAN ORANG TUA

perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk. spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak pra sekolah yaitu anak dengan usia 4-6 tahun yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. eksperimen guru hanya menjelaskan dengan metode tanya jawab. Dengan. sehingga dia hanya terbengong-bengong di dalam kelas.

Oleh: Nur Hayati, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Srinahyanti, 2013

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya

I. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya anak adalah amanat dari Tuhan Yang Maha Esa yang

Bab 5. Simpulan, Diskusi dan Saran

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. LEMBAR PERNYATAAN... ii. HAK CIPTA... iii. KATA MUTIARA... iv. ABSTRAK... v. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah Tunas harapan bangsa. Mereka ibarat bunga yang tengah

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) pada usia. Menurut Noor (2006) kemampuan membaca, menulis, dan berhitung

BAB I PENDAHULUAN. yang di miliki. Di dalam diri mereka telah melekat harkat dan martabat sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun anak anak. Sebagai contoh dalam memegang benda benda kecil

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

PERSPEKTI Tentang PAUD DAN PENDIDIKAN DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu aspek perkembangan pada anak yang seyogyanya

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan kognitif ini berisikan akal, pikiran, dan lain-lainnya seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pertama. Sekolah juga sebagai salah satu lingkungan sosial. bagi anak yang dibawanya sejak lahir.

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.dalam standar

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

BAB I PENDAHULUAN. dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya (Sekartini, 2011). Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

PENGARUH STIMULASI ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP ASPEK PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK PERTIWI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. memadukan secara sistematis dan berkesinambungan suatu kegiatan.

Tahun Ajaran Baru Membuat Orang Tua Sibuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik

A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN MEDIA MANIK-MANIK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL BROMO MEDAN

TUMBUH KEMBANG ANAK YUSI RIKSA YUSTIANA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik, motorik, kognitif, sosial emosi serta perkembangan bahasa.

A. RUBRIK PENILAIAN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KESIAPAN ANAK MASUK SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI POLA ASUH ORANGTUA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. serta biasanya sudah mulai mengikuti program presschool (Dewi,

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

BAB I PENDAHULUAN. tahun pertama dalam kehidupannya yang merupakan. lingkungan bagi anak untuk memperoleh stimulasi psikososial.

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B TK PEMBINA PALU

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Erikson pada tahap anak usia 3-5 tahun (preschool age), anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak Usia Dini masih menjadi pro dan kontra, masing-masing punya alasan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk. pendidikan Sekolah (PP No. 27 Tahun 1990). Sebagai lembaga pendidikan

Transkripsi:

Gambaran Kesiapan Anak Masuk Sekolah Dasar Ditinjau Dari Hasil Tes NST (Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test) Kustimah Fitri Ariyanti Abidin Dian Kusumawati

Pendahuluan Ketatnya persaingan menyebabkan orangtua berupaya meningkatkan kompetensi anak sedini dan semaksimal mungkin Fenomena seleksi masuk SD Dampak pada pembelajaran di tingkat TK dimana fokus pembelajaran pada keterampilan ca-lis-tung

Pendahuluan Secara kognitif harus memperhaikan berbagai kematangan anak, misalnya ketajaman pengamatannya, kemampuan membedakan diantara persamaan, membedakan figure&ground dsb Secara motorik anak harus sudah mampu duduk dalam jangka waktu lama, terampil menggunakan tangan untuk kegiatan tulismenulis dsb

Pendahuluan Secara sosial dan emosi anak harus nyaman terpisah dari lingkungan rumah, orang tua dan menerima otoritas dari guru serta bergaul dengan teman sebaya

Pendahuluan Telah berkembang NST (Nijmeegse Schoolbekwaamheid Test) sebagai tes yang lazim digunakan untuk mengukur kesiapan anak sekolah Melalui NST tergambar kematangan anak dalam sisi kognitif, motorik dan sosialemosi

Tinjauan Pustaka Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test (N.S.T.) disusun oleh Prof. F.J. Mönks DKK. merupakan alat ukur untuk mengetahui kematangan aspek-aspek yang menunjang kesiapan anak masuk Sekolah Dasar. Test ini terdiri atas 10 subtes

TINJAUAN PUSTAKA Subtes bagian 1 : Pengamatan dan Kemampuan Membedakan Subtes bagian 2 : Motorik Halus Subtes bagian 3 : Pengertian tentang Besar, Jumlah dan Perbandingan Subtes bagian 4 : Ketajaman Pengamatan Subtes bagian 5 : Pengamatan Kritis

Tinjauan Pustaka Subtes bagian 6 : Konsentrasi Subtes bagian 7 : daya ingat Subtes bagian 8 : Pengertian tentang Objek dan Penilaian terhadap Situasi Subtes bagian 9 : Memahami Cerita Subtes bagian 10 : Gambar orang

Tinjauan Pustaka Secara kuantitatif dari setiap sub-tes terdapat norma dengan standar sudah matang, ragu dan belum matang Secara kualitatis posisi kematangan dari setiap subtes membentuk suatu profil; dimana dapat diketahui aspek mana yang perlu diberikan stimulasi lebih lanjut sehingga arah stimulasi tepat

Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa TK yang akan masuk Sekolah Dasar. Jumlah subjek penelitian adalah 213 orang yang berasal dari 7 Taman Kanak-Kanak di Kotamadya Bandung, yaitu TK Al-Biruni Panyileukan, TK Al-Biruni Antapani, TK Al- Biruni Arya Graha, TK Al-Biruni Sidomukti, TK Al- Biruni Griya Caraka, TK Pandiga Mutiara dan TK Darul Hikam.

Analisis Data Analisis terhadap data akan dilakukan secara kuantitatif dengan teknik statistik sederhana. Hasil yang akan diperoleh merupakan gambaran deskriptif mengenai kesiapan anak masuk Sekolah Dasar ditinjau dari hasil test N.S.T (Nijmeegse Schoolbekwaamheids Test)

HASIL PENELITIAN-Subtes 1 Profil Aspek Pengamatan dan Kemampuan Membedakan (n=213) estanesrop 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 99 0 1 belum matang ragu matang Kategori

HASIL PENELITIAN-Subtes 2 Profil Aspek Motorik Halus (n=213) 100 80 78 esta nes ro P 60 40 20 0 7 15 belum matang ragu matang Ka tegori

Subtes 3 Profil Aspek Pengertian tentan g Besar, Jumlah dan Perbandingan (n=213) 100 80 87 estanes ro P 60 40 20 0 4 9 belum matang ragu matang Ka tegori

Subtes 4 Profil Aspek Ketajaman Pengamatan (n=213) 100 80 86 estanesrop 60 40 20 0 13 1 belum matang ragu matang Kategori

Subtes 5 Profil Aspek Pengamatan Kritis (n=213) 100 96 estanes rop 80 60 40 20 0 2 2 belum matang ragu matang Kategori

Subtes 6 Profil Aspek Konsentrasi (n=21 3) 100 88 estanes rop 80 60 40 20 0 2 10 belum matang ragu matang Kategori

Subtes 7 Profil Aspek Daya Ingat Ingat (n=213) 100 87 estanes ro P 80 60 40 20 0 6 7 belum matang ragu matang Ka tegori

Subtes 8 Profil Aspek Pengertian tentan g Objek dan Penilaian terhadap Situasi (n=213) 100 80 77 estanes ro P 60 40 20 0 7 15 belum matang ragu matang Ka tegori

Subtes 9 Profil Aspek Memahami Cerita ( n=213) 100 80 86 estanes rop 60 40 20 0 6 8 belum matang ragu matang Kategori

Subtes 10 Profil Aspek Gambar Orang (n=2 13) 100 estanes ro P 80 60 40 20 0 64 16 19 belum matang ragu matang Kategori

Pembahasan Hampir seluruh aspek pada umumnya sudah matang artinya seluruh responden telah memiliki kesiapan untuk dapat mengikuti proses belajarmengajar di SD Dari 10 aspek, 7 aspek bisa dikatakan tingkat kematangannya cukup optimal sedangkan 3 aspek yaitu motorik halus, pengertian objek dan penilaian sosial serta gambar orang tingkat kematangannya banyak yang belum optimal

Pembahasan Jika dicermati aspek2 yang tingkat kematangannya sudah optimal adalah aspek-aspek yang terkait degan kemampuan kognitif; sedangkan aspek yang tingkat kematangannya belum optimal terkait dengan aspek motorik dan sosial&emosi

Pembahasan Aspek yang tingkat kematangannya belum optimal : Aspek 10; gambar orang; masih banyak anak yang belum memiliki kesadaran akan bagian2 tubuhnya. Hal ini menunjukkan bahwa ia tidak terlatih untuk menggunakan bagian tubuhnya sehingga harus diberikan berbagai kegiatan yang melibatkan anggota tubuh agar body imagenya meningkat

Pembahasan Aspek 2 motorik halus; akan menyulitkan anak dalam megikuti proses belajar mengajar di SD. Tuntutan akademik di SD untuk melakukankegiatan tulis-menulis membutuhkan keterampilan motorik halus Diperlukan latihan untuk melemaskan jarijemari misalnya mewarnai, meronce, menggunting, menempel, bermain lilin dsb

Pembahasan Aspek 8 pengertian tentang objek dan penilaian terhadap situasi sosial; perkembangan sosial-emosi anak usia prasekolah ditandai dengan perkembangan anak dalam mengerti perasaan dan belajar mengembangkan hubungan interpersoal yang efektif Kesulitan dalam adaptasi dan sosialisasi

KESIMPULAN Seluruh aspek yang diperlukan untuk kesiapan anak masuk Sekolah Dasar pada umumnya sudah matang. Secara kualitatif, aspek kesiapan masuk Sekolah Dasar yang terkait dengan aspek kognitif yaitu pengamatan dan kemampuan membedakan, pengertian tentang besar, jumlah dan perbandingan, ketajaman pengamatan, pengamatan kritis, konsentrasi, daya ingat dan memahami cerita adalah aspek-aspek yang sudah mencapai tingkat kematangan yang cukup optimal.

Kesimpulan Sedangkan aspek yang terkait dengan kemampuan motorik, baik motorik kasar maupun motorik halus serta aspek penilaian terhadap situasi dan gambar orang tingkat kematangannya masih belum optimal

SARAN Kepada orangtua dan guru disarankan untuk: Memberikan stimulasi yang seimbang pada berbagai aspek perkembangan anak agar kematangannya dapat optimal Tidak hanya memberikan perhatian dan stimulasi yang sifatnya kognitif semata, tetapi aspek lain pun harus diperhatikan mengingat perkembangan anak secara optimal hanya dapat dicapai apabila seluruh aspek perkembangan terstimulasi dengan baik.