DAFTAR ISI. Halaman JUDUL PENGESAHAN ABSTRACT KATA PENGANTAR

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN 1 1.

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI. i ii iii iv

DAFTAR ISI. i ii iii. ix xii xiv xvii xviii

BAB II DASAR TEORI...

LAMPIRAN 1 LANGKAH PEMODELAN ANALISA STABILITAS TIMBUNAN PADA PROGRAM PLAXIS 8.6

LAMPIRAN 1. Langkah Program PLAXIS V.8.2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ANGKA KEAMANAN (SF) LERENG SUNGAI CIGEMBOL KARAWANG DENGAN PERKUATAN PILE DAN SHEET PILE SKRIPSI

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

PENGARUH KEDALAMAN PEMANCANGAN TURAP BAJA PADA BERBAGAI KEPADATAN TANAH NON-KOHESIF TERHADAP FAKTOR KEAMANAN PEMANCANGAN ABSTRAK

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ABSTRAK... i ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS STABILITAS LERENG PADA JALAN REL SEPANCAR - GILAS STA 217 MENGGUNAKAN METODE IRISAN BISHOP DAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

BAB III PROSEDUR ANALISIS

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun oleh : TITIK ERNAWATI

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN ABSTRAKSI ABSTRACT KATA PENGANTAR

ANALISIS STABILITAS DAN PERKUATAN LERENG PLTM SABILAMBO KABUPATEN KOLAKA SULAWESI TENGGARA ABSTRAK

A. Pengertian Pondasi Kaison ^

Untuk tanah terkonsolidasi normal, hubungan untuk K o (Jaky, 1944) :

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

TEKANAN TANAH LATERAL

PENGGUNAAN BORED PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH

1.2. Maksud dan Tujuan 2

HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA BIMBINGAN TUGAS AKHIR MOTTO PERSEMBAHAN

STUDI STABILITAS SISTEM PONDASI BORED PILE PADA JEMBATAN KERETA API CIREBON KROYA

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... BERITA ACARA TUGAS AKHIR... MOTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

PERHITUNGAN STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOGRID MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS 2D

ANALISIS LERENG DENGAN PERKUATAN PONDASI TIANG

3.4.1 Fondasi Tiang Pancang Menurut Pemakaian Bahan dan Karakteristik Strukturnya Alat Pancang Tiang Tiang Pancang dalam Tanah

REKAYASA GEOTEKNIK DALAM DISAIN DAM TIMBUNAN TANAH

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat dan berkat-nya penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas akhir berj

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA STABILITAS LERENG DAN ALTERNATIF PENANGANANNYA (STUDI KASUS : JALAN TOL SEMARANG SEKSI A KM-5)

PENGARUH JENIS TANAH TIMBUNAN TERHADAP STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH SEGMENTAL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Tujuan Kajian Sistematika Penyusunan Laporan...3

BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. TINJAUAN UMUM TAHAPAN PENELITIAN BERBASIS STUDI NUMERIK... 73

LAMPIRAN 1 DIAGRAM PENGARUH R. E. FADUM (1948) UNTUK NAVFAC KASUS 1. Universitas Kristen Maranatha

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Adapun langkah-langkah metodologi dalam menyelesaikan tugas akhir ini dapat dilihat pada flow chart sebagai berikut. Mulai.

STUDI PERBANDINGAN PERHITUNGAN STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH ANTARA METODE KONVENSIONAL DAN METODE ELEMEN HINGGA

HALAMAN PENGESAHAN PERENCANAAN PONDASI KSLL ( KONSTRUKSI SARANG LABA-LABA ) PADA PROYEK INSTALASI RAWAT INAP YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN STABILITAS DINDING PENAHAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

2.1.5 Tekanan Tanah Lateral Akibat Beban Lajur 8

Mekanisme keruntuhan

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA KESTABILAN LERENG GALIAN AKIBAT GETARAN DINAMIS PADA DAERAH PERTAMBANGAN KAPUR TERBUKA DENGAN BERBAGAI VARIASI PEMBASAHAN PENGERINGAN

PENGARUH PEMBEBANAN PADA DINDING PENAHAN TANAH SEGMENTAL ABSTRAK

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pendahuluan Hasil Pengujian Sifat Fisik Tanah Gambut... 45

PENGEMBANGAN PETA BENCANA LONGSORAN PADA RENCANA WADUK MANIKIN DI NUSA TENGGARA TIMUR

TUGAS AKHIR. Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Sarjana di Program Studi Teknik Sipil. Disusun Oleh NIM NIM

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

DAFTAR ISI PERNYATAAN ABSTRAK. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR NOTASI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

MEKANIKA TANAH 2. TEKANAN TANAH LATERAL At Rest...Rankine and Coulomb

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR ATAS DAN STRUKTUR BAWAH GEDUNG BERTINGKAT 25 LANTAI + 3 BASEMENT DI JAKARTA

Pemodelan 3D Pada Stabilitas Lereng Dengan Perkuatan Tiang Menggunakan Metode Elemen Hingga

BAB III METODE KAJIAN

ANALISIS STABILITAS LERENG DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KRITERIA DESAIN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN ATAU TANPA PERKUATAN GEOTEXTILE DENGAN PERANGKAT LUNAK PLAXIS ABSTRAK

ANALISIS KESTABILAN LERENG GALIAN DALAM SEGMEN C PADA PROYEK JALAN SOROWAKO BAHODOPI SULAWESI Andri Hermawan NRP:

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

PENGARUH KONSISTENSI TANAH LEMPUNG TERHADAP STABILITAS FONDASI MENERUS BERDASARKAN METODE LOAD AND RESISTANCE FACTOR DESIGN ABSTRAK

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Sipil Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2007/2008

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TINGGI GALIAN TERHADAP STABILITAS LERENG TANAH LUNAK ABSTRAK

Gambar 5.20 Bidang gelincir kritis dengan penambahan beban statis lereng keseluruhan Gambar 5.21 Bidang gelincir kritis dengan perubahan kadar

= tegangan horisontal akibat tanah dibelakang dinding = tegangan horisontal akibat tanah timbunan = tegangan horisontal akibat beban hidup = tegangan

BAB III METODOLOGI. Adapun yang termasuk dalam tahap persiapan ini meliputi:

PENGARUH VARIASI LEBAR GALIAN TERHADAP FAKTOR KEAMANAN DAN PENENTUAN JENIS TURAP PADA KONSTRUKSI GALIAN BASEMENT ABSTRAK

KAPASITAS DUKUNG TIANG

BAR VI PEMBAHASAN. Analisa dinding penahan tanah dengan metode Rankine, Coulomb dan

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

MODUL 7 TAHANAN FONDASI TERHADAP GAYA ANGKAT KE ATAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional 2

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

ANALISIS STABILITAS TANAH TIMBUNAN DENGAN PERKUATAN SABUT KELAPA

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman JUDUL i PENGESAHAN ii ABSTRAK iii ABSTRACT iv KATA PENGANTAR v DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL x DAFTAR GAMBAR xii DAFTAR LAMPIRAN xvi DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN xvii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH 1 1.2 RUMUSAN MASALAH 3 1.3 TUJUAN 3 1.4 BATASAN MASALAH 4 1.5 KEASLIAN PENELITIAN 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 2.1 TINJAUAN UMUM 6 2.2 STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH 7 2.3 PENGARUH KENAIKAN MUKA AIR TANAH 8 2.4 PERBEDAAN DENGAN PENELITIAN TERDAHULU 8 BAB III LANDASAN TEORI 12 3.1 TANAH 12 3.1.1 Tanah Lempung 12 3.1.2 Dasar-Dasar Perkuatan Tanah 13 3.1.3 Parameter Tanah 14 3.1.4 Tanah Timbunanan/Urug 18 3.2 DINDING PENAHAN TANAH 19 vi

3.2.1 Tekanan Tanah Lateral 20 3.2.2 Teori Rankine 22 1. Tekanan Tanah Lateral Tanah Tak Kohesif 22 2. Tekanan Tanah Lateral pada Tanah Kohesif 25 3.2.3 Teori Tekanan Tanah Menurut Mononobe-Okabe 27 3.2.4 Stabilitas Eksternal 27 1. Stabilitas Terhadap Geser 29 2. Stabilitas Terhadap Guling 31 3. Daya Dukung Ijin Tanah 32 3.2.5 Stabilitas Internal 34 1. Tinjauan Terhadap Tampak Badan Dinding Penahan Tanah 34 3.2.6 Pengaruh Beban di Atas Tanah Urugan 35 3.3 STABILITAS LERENG 36 3.3.1 Macam Kegagalan Lereng 36 3.3.2 Penyebab Kelongsoran Lereng 38 3.3.3 Teori Analisis Stabilitas Lereng 38 3.3.4 Bentuk Dinding Penahan Tanah 41 3.3.5 Struktur Counter Weight 42 3.4 METODE ELEMEN HINGGA PROGRAM PLAXIS 42 BAB IV METODE PENELITIAN 47 4.1 TINJAUAN UMUM 47 4.2 OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN 47 4.3 DATA PENELITIAN 48 4.4 LOKASI PENELITIAN 48 4.5 METODE ANALISIS DATA 48 4.6 LANGKAH-LANGKAH DALAM PENELITIAN 48 4.7 PARAMETER PENELITIAN 51 4.7.1 Parameter Tanah 51 4.7.2 Beban Gempa 51 4.7.3 Beban kendaraan 53 4.7.4 Data Profil Lereng 53 vii

4.8 PENGOPERASIAN PLAXIS 54 4.8.1 Geometry Modeling 54 4.8.2 Material Properties 54 4.8.3 Mesh Generation 56 4.8.4 Initial Condition 57 4.8.5 Water Condition 57 4.8.6 Calculation 58 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 59 5.1 LERENG ASLI 59 5.1.1 Data Sondir SPT 61 5.1.2 Data Teknis Dinding Penahan Tanah 62 5.1.3 Data Masukan Parameter Tanah dan Beban 63 5.2 KONDISI MUKA AIR NORMAL 65 5.2.1 Permodelan dengan Beban Kendaraan 65 5.2.1.1 Analisis PerhitunganStabilitas Eksternal 69 5.2.1.2 Analisis Stabilitas Internal Struktur Menggunakan Program Plaxis 72 5.2.1.3 Analisis Perhitungan Stabilitas Internal Struktur 75 5.2.2 Permodelan dengan Beban Kendaraan dan Gempa 77 5.2.2.1 Analisis PerhitunganStabilitas Eksternal 81 5.2.2.2 Analisis Stabilitas Internal Struktur Menggunakan Program Plaxis 84 5.2.2.3 Analisis Perhitungan Stabilitas Internal Struktur 88 5.3 PERMODELAN LERENG DENGAN MUKA AIR EKSTRIM 90 5.3.1 Permodelan Kondisi Muka Air Ekstrim dengan Beban Kendaraan 91 5.3.1.1 Analisis Perhitungan Stabilitas Eksternal dari Keluaran Plaxis 94 5.3.1.2 Analisis Stabilitas Internal Struktur Menggunakan Program Plaxis 98 viii

5.3.2 Permodelan Kondisi Muka Air Ekstrim dengan Beban Kendaraan dan Beban Gempa 101 5.3.2.1 Analisis Perhitungan Stabilitas Eksternal dari Keluaran Plaxis 104 5.3.2.2 Analisis Stabilitas Internal Struktur Menggunakan Program Plaxis 108 5.5 HASIL ANALISIS 111 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 114 6.1 SIMPULAN 114 6.2 SARAN 115 PENUTUP 116 DAFTAR PUSTAKA 117 LAMPIRAN 119 ix

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Hubungan antara Es dengan qc 15 Tabel 3.2 Nilai Perkiraan Modulus Elastisitas Tanah 15 Tabel 3.3 Hubungan Antara Jenis Tanah dan Poisson Ratio 16 Tabel 3.4 Hubungan Antara Sudut Geser Dalam dengan Jenis Tanah 18 Tabel 3.5 Koefisien Gesekan (F) Antara Dasar Fondasi dan Tanah Dasar 31 Tabel 3.6 Faktor Faktor Kapasitas Dukung Vesic 33 Tabel 3.7 Klasifikasi Kedalaman Longsoran (Broms, 1975) 37 Tabel 3.8 Nilai Faktor Aman Terhadap Bidang Longsor 41 Tabel 4.1 Data Parameter Tanah 51 Tabel 4.2 Data Beban Lalu Lintas untuk Stabilitas 53 Tabel 5.1 Data Parameter Tanah 72 Tabel 5.2 Data Beban Lalu Lintas untuk Stabilitas 73 Tabel 5.3 Gaya Vertikal dan Gaya Momen terhadap Kaki Depan (Titik O) 78 Tabel 5.4a Tekanan Tanah Aktif Momen Terhadap O 79 Tabel 5.4b Tekanan Tanah Pasif pada Counter Weight 79 Tabel 5.5 Hasil Total Normal Stress 82 Tabel 5.6 Hasil Shear Stresses 83 Tabel 5.7 Hasil Keluaran Analisis Stabilitas Internal Dinding Penahan Tanah 84 Tabel 5.8 Gaya Vertikal dan Gaya Momen terhadap Titik O pada Potongan A-A 85 Tabel 5.9 Gaya Horizontal dan Gaya Momen terhadap Titik O pada Potongan A-A 85 Tabel 5.10 Tekanan Tanah Pasif pada Counter Weight 85 Tabel 5.11 Gaya Vertikal dan Gaya Momen terhadap Kaki Depan (Titik O) 90 Tabel 5.12a Gaya Horizontal dan Gaya Momen terhadap Titik O pada Potongan A-A 91 x

Tabel 5.12b Gaya Horizontal dan Gaya Momen Akibat Beban Gempa 91 Tabel 5.12c Gaya Horizontal dan Gaya Momen pada Counter Weight 92 Tabel 5.13 Hasil Total Normal Stress 95 Tabel 5.14 Hasil Shear Stresses 96 Tabel 5.15 Hasil Keluaran Analisis Stabilitas Internal Dinding Penahan Tanah 96 Tabel 5.16 Gaya Vertikal dan Gaya Momen terhadap Titik O pada Potongan A-A 97 Tabel 5.17 Gaya Horizontal dan Gaya Momen terhadap Titik O pada Potongan A-A 98 Tabel 5.18 Gaya Horizontal dan Gaya Momen pada Counter Weight 98 Tabel 5.19 Gaya Horizontal dan Gaya Momen Akibat Beban Gempa 99 Tabel 5.20 Gaya Vertikal dan Gaya Momen terhadap Kaki Depan (Titik O) 105 Tabel 5.21 Hasil Total Normal Stress 109 Tabel 5.22 Hasil Shear Stresses 110 Tabel 5.23 Hasil Keluaran Analisis Stabilitas Internal Dinding Penahan Tanah 110 Tabel 5.24 Gaya Vertikal dan Gaya Momen terhadap Kaki Depan (Titik O) 115 Tabel 5.25 Hasil Total Normal Stress 119 Tabel 5.26 Hasil Shear Stresses 120 Tabel 5.27 Hasil Keluaran Analisis Stabilitas Internal Dinding Penahan Tanah 121 Tabel 5.28 Hasil Analisis Stabilitas Internal dan Eksternal Dinding pada Muka Air Normal 123 Tabel 5.29 Hasil Analisis Stabilitas Internal dan Eksternal Dinding pada Muka Air Ekstrim 123 xi

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Lokasi penelitian Jalan Nasional III Yogyakarta-Wonosari. 2 Gambar 3.1 Tegangan dan Regangan 13 Gambar 3.2 Kriteria Kegagalan Mohr dan Coulomb 17 Gambar 3.3 Berbagai Tipe Dinding Penahan Tanah 20 Gambar 3.4 Tekanan Tanah Lateral saat Tanah Runtuh 21 Gambar 3.5 Diagram Tekanan untuk Permukaan Tanah Urug Horisontal 23 Gambar 3.6 Diagram Tekanan untuk Permukaan Tanah Urug Miring 24 Gambar 3.7 Diagram Tekanan Tanah Aktif dan Pasif untuk Tanah Kohesif 26 Gambar 3.8 Asal Mula Persamaan Mononobe-Okabe 28 Gambar 3.9 Gaya-Gaya yang Bekerja pada Dinding Penahan Tanah 29 Gambar 3.10 Diagram Tekanan Tanah Aktif Akibat Beban Terbagi Rata Q untuk Teori Rankie. 35 Gambar 3.11 Type Keruntuhan Lereng 36 Gambar 3.12 Estimasi Awal Dimensi Dinding Penahan 41 Gambar 3.13 Contoh Permodelan Plane-Stain dan Axsimetri 45 Gambar 3.14 Posisi Titik Nodal dan Titik-Titik Regangan pada Elemen Tanah 46 Gambar 4.1 Bagan Alir Penelitian 50 Gambar 4.2 Peta Zonasi Gempa Indonesia Tahun 2010 52 Gambar 4.3 Grafik Hubungan Antara Percepatan Gempa dan Waktu Gempa south napa, 24 agustus 2014 52 Gambar 4.4 Tampang Melintang Lereng untuk Sta 0 + 060 53 Gambar 4.5 Toolbar untuk pembuatan geometri 54 Gambar 4.6 Tampilan input material properties tiap lapisan tanah 56 Gambar 4.7 Tampilan mesh generation 56 Gambar 4.8 Tampilan initial condition 57 Gambar 4.9 Tampilan Water pressure conditions 57 Gambar 4.10 Tampilan umum calculation 58 xii

Gambar 5.1 Tampak Dinding Penahan Tanah 69 Gambar 5.2 Tampak dari Bahu Jalan 69 Gambar 5.3 Data Sondir SPT BM2 pada Sta. 0+060 70 Gambar 5.4 Potongan Melintang Dinding Penahan Tanah 71 Gambar 5.5 Grafik Hubungan Antara Percepatan Gempa dan Waktu Gempa south napa 24 agustus 2014 73 Gambar 5.6 Kondisi Muka Air Normal dan Keterangan Pada Lereng 74 Gambar 5.7a Permodelan Lereng Asli Sta. 0+060 dengan Beban Kendaraan 74 Gambar 5.7b Meshing pada Lereng Asli dengan Beban Kendaraan 75 Gambar 5.7c Deformed Mesh pada Lereng Asli dengan Beban Kendaraan 75 Gambar 5.7d Total Displacement dengan Beban Kendaraan 76 Gambar 5.7e Arah Pergerakan Tanah dengan Beban Kendaraan 76 Gambar 5.7f Daerah Potensial Keruntuhan Lereng dengan Beban Kendaraan 76 Gambar 5.7g Effective Stresses pada Lereng dengan Beban Kendaraan 77 Gambar 5.7h Kurva SF Lereng dengan Beban Kendaraan 77 Gambar 5.8 Gaya-gaya yang Bekerja pada Dinding Penahan Tanah 78 Gambar 5.9 Potongan A-A, B-B dan C-C Beserta Diagram Tekanan Tanah Lateral 81 Gambar 5.10 Potongan A-A Total normal stresses 82 Gambar 5.11 Potongan A-A extreme shear stress 83 Gambar 5.12 Tegangan pada bidang A-A dari Dinding Penahan Tanah 84 Gambar 5.13a Permodelan Lereng Asli Sta. 0+060 dengan Beban Kendaraan dan Beban Gempa 86 Gambar 5.13b Meshing pada Lereng Asli dengan Beban Kendaraan dan Beban Gempa 87 Gambar 5.13c Deformed Mesh pada Lereng Asli dengan Beban Kendaraan dan Beban Gempa 87 Gambar 5.13d Total Displacement Beban Kendaraan dan Beban Gempa 88 Gambar 5.13e Arah Pergerakan Tanah dengan Beban Kendaraan dan Beban Gempa 88 xiii

Gambar 5.13f Daerah Potensial Keruntuhan Lereng dengan Beban Kendaraan dan Beban Gempa 89 Gambar 5.13g Effective Stresses pada Lereng dengan Beban Kendaraan dan Beban Gempa 89 Gambar 5.13h Kurva SF Lereng dengan Beban Kendaraan dan Beban Gempa 90 Gambar 5.14 Gaya-gaya yang Bekerja pada Dinding Penahan Tanah akibat Beban Gempa 90 Gambar 5.15 Potongan A-A Beserta Diagram Tekanan Tanah Lateral 94 Gambar 5.16 Potongan A-A Total normal stresses 94 Gambar 5.17 Potongan A-A extreme shear stress 95 Gambar 5.18 Tegangan pada Bidang A-A dari Dinding Penahan Tanah 97 Gambar 5.19 Permodelan Plaxis 8.2 Kondisi Muka Air Ekstrem 100 Gambar 5.20a Permodelan Lereng Asli pada Kondisi Ekstrim dengan Beban Kendaraan 101 Gambar 5.20b Meshing pada Lereng Asli pada Kondisi Ekstrim dengan Beban Kendaraan 101 Gambar 5.20c Deformed Mesh pada Lereng Asli pada Kondisi Ekstrim dengan Beban Kendaraan 101 Gambar 5.20d Total Displacement pada Kondisi Ekstrim dengan Beban Kendaraan 102 Gambar 5.20e Arah Pergerakan Tanah pada Kondisi Ekstrim dengan Beban Kendaraan 102 Gambar 5.20f Daerah Potensial Keruntuhan Lereng pada Kondisi Ekstrim dengan Beban Kendaraan 102 Gambar 5.20g Effective Stresses pada Lereng pada Kondisi Ekstrim dengan beban kendaraan 103 Gambar 5.20h Kurva SF Lereng pada Kondisi Ekstrim dengan Beban Kendaraan 103 Gambar 5.21 Gaya-gaya yang Bekerja pada Dinding 104 Gambar 5.22 Tekanan Tanah Aktif yang Bekerja pada Dinding 105 Gambar 5.23 Tekanan Tanah Pasif yang Bekerja pada Counter Weight 106 xiv

Gambar 5.24 Potongan A-A, B-B dan C-C Beserta Diagram Tekanan Tanah Lateral 108 Gambar 5.25 Potongan A-A Total normal stresses 108 Gambar 5.26 Potongan A-A extreme shear stress 109 Gambar 5.27a Permodelan Lereng Asli pada Kondisi Ekstrim dengan Beban Kendaraan dan Beban Gempa 111 Gambar 5.27b Meshing pada Lereng Asli pada Kondisi Ekstrim dengan Beban Kendaraan dan Beban Gempa 111 Gambar 5.27c Deformed Mesh pada Lereng Asli pada Kondisi Ekstrim dengan Beban Kendaraan dan Beban Gempa 112 Gambar 5.27d Total Displacement pada Kondisi Ekstrim dengan Beban Kendaraan dan Beban Gempa 112 Gambar 5.27e Arah Pergerakan tanah pada Kondisi Ekstrim dengan Beban Kendaraan dan Beban Gempa 112 Gambar 5.27f Daerah Potensial Keruntuhan pada Kondisi Ekstrim dengan Beban Kendaraan dan Beban Gempa 113 Gambar 5.27g Effective Stresses pada Lereng pada Kondisi Ekstrim dengan Beban Kendaraan dan Beban Gempa 113 Gambar 5.27h Kurva SF Lereng pada Kondisi Ekstrim dengan Beban Kendaraan dan Beban Gempa 114 Gambar 5.28 Gaya-gaya yang Bekerja pada Dinding 115 Gambar 5.29 Tekanan Tanah Aktif yang Bekerja pada Dinding 116 Gambar 5.30 Tekanan Tanah Pasif yang Bekerja pada Counter Weight 116 Gambar 5.31 Potongan A-A Beserta Diagram Tekanan Tanah Lateral 118 Gambar 5.32 Potongan A-A Total normal stresses 119 Gambar 5.33 Potongan A-A extreme shear stress 120 xv

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Stabilitas Internal Pada Potongan B-B Dengan Kondisi Muka Air Normal Tanpa Beban Gempa 120 Lampiran 2 Stabilitas Internal Pada Potongan C-C Dengan Kondisi Muka Air Normal Tanpa Beban Gempa 122 Lampiran 3 Stabilitas Internal Pada Potongan B-B Dengan Kondisi Muka Air Normal Dengan Beban Gempa 124 Lampiran 4 Stabilitas Internal Pada Potongan C-C Dengan Kondisi Muka Air Normal Dengan Beban Gempa 126 Lampiran 5 Stabilitas Internal Pada Potongan B-B Dengan Kondisi Muka Air Ekstrim Tanpa Beban Gempa 128 Lampiran 6 Stabilitas Internal Pada Potongan C-C Dengan Kondisi Muka Air Ekstrim Tanpa Beban Gempa 130 Lampiran 7 Stabilitas Internal Pada Potongan B-B Dengan Kondisi Muka Air Ekstrim Dengan Beban Gempa 132 Lampiran 8 Stabilitas Internal Pada Potongan C-C Dengan Kondisi Muka Air Ekstrim Dengan Beban Gempa 134 Lampiran L-4. Kartu Bimbingan Tugas Akhir 135 xvi

DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN ad B = faktor adhesi = lebar fondasi dinding penahan tanah (m) = lebar struktur yang ditinjau pada potongan I-I (knm) = lebar struktur yang ditinjau pada potongan II-II (knm) = kohesi tanah (kn/m 2 ) = kohesi yang terjadi akibat gaya berat tanah yang akan longsor (kn/m 2 ) c a = ad x c = adhesi antara tanah dan dasar dinding (kn/m 2 ) = kohesi tanah efektif (kn/m 2 ) D f = kedalaman fondasi (m) E = modulus elastisitas (kn/m 2 ) = normal stiffness, dalam program Plaxis = angka pori = faktor aman = factor aman pada komponen kohesi = faktor aman pada komponen gesekan = berat jenis tanah h c H I F ka kp K L = Kedalaman kritis = tinggi dinding penahan tanah (m) = indeks aliran = koefisien tekanan tanah aktif (kn) = koefisien tekanan tanah pasif (kn) = rasio tegangan horisontal dan tegangan vertikal efektif = matrik kekakuan = panjang struktur yang ditinjau selebar I m (m) = momen dari berat massa tanah yang longsor (knm) = momen dari tahanan geser sepanjang bidang longsor (knm) = massa per satuan luas (m 2 ) m 1 = berat tanah basah dalam cawan percobaan (g) xvii

m 2 n N c, N q, N = berat tanah kering oven (g) = porositas = faktor faktor kapasitas dukung = faktor faktor kapasitas dukung = faktor faktor kapasitas dukung Pa = Tekanan tanah aktif total Pp = Tekanan tanah pasif total P w = Tekan air pori di dalamtanah q = beban merata (kn/m 2 ) = Reaksi tanah dasar berdasarkan = derajat kejenuhan (%) SF = safety factor SF geser = safety factor terhadap geser SF guling = safety factor terhadap Guling U = variabel yang tidak diketahui yaitu peralihan noda = tekanan air pori (kn/m 2 ) = volume total tanah (cm 3 ) v = angka poisson = volume butiran tanah (cm 3 ) = volume rongga pori tanah (cm 3 ) = volume air (cm 3 ) V a = volume udara (cm 3 ) v 1 = volume tanah basah dalam cawan (cm 3 ) v 2 = volume tanah kering oven (cm 3 ) W = Berat sendiri dinding penahan tanah (gr) = berat butiran tanah termasuk air dan udara (gr) = kadar air dalam tanah (%) = berat butiran tanah (gr) = berat air (gr) W 1 W 2 = kadar air (%) pada N 1 pukulan (gr) = kadar air (%) pada N 2 pukulan (gr) xviii

= kedalaman dari muka tanah (m) = berat volume urug (gr/cm 3 ) = berat volume efektif (kn/m 3 ) = berat volume basah (gr/cm 3 ) = berat volume kering (gr/cm 3 ) = berat volume butiran tanah (gr/cm 3 ) = berat volume saturated, dalam program Plaxis (kn/m 3 ) = berat volume tanah, dalam program Plaxis (kn/m 3 ) = berat volume air (gr/ cm 3 ) = kuat geser tanah (kn/m 2 ) = tegangan geser yang terjadi akibat gaya berat tanah yang akan longsor (kn/m 2 ) = sudut gesek dalam tanah (derajat) = sudut gesek dalam yang terjadi akibat gaya berat tanah yang akan longsor (derajat) = sudut gesek dalam tanah efektif (derajat) = Tegangan total pada bidang geser(kn/m 2 ) = tegangan normal efektif (kn/m 2 ) = tegangan horisontal efektif (kn/m 2 ) = tegangan vertikal efektif (kn/m 2 ) = sudut yang didefinisikan (derajat) = sudut dilatansi = sudut kemiringan permuakaan tanah urug terhadap horisontal = ratio tekanan pori R h P h = jumlah dari gaya-gaya horizontal yang mencegah struktur bergeser (knm) = jumlah dari gaya-gaya horizontal menyebabkan struktur bergeser (knm) = momen yang menyebabkan struktur terguling (knm) = momen yang mencegah struktur terguling (knm) xix

= berat total struktur pada penampang potongan I-I (kn.m) = momen total struktur pada penampang potongan I-I (kn.m) = momen total struktur pada penampang potongan II-II (kn.m) = sudut geser antara tanah fondasi dan fondasi dasar, biasanya diambil 1/3-(2/3) xx