BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DASAR TEORI Sistem Destilasi Menggunakan Tenaga Surya

DESKRIPSI KARAKTERISTIK

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR PADA DISTILASI AIR LAUT MENGGUNAKAN KONTROLER ON-OFF PROPOSAL SKRIPSI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. 23,2 cm merupakan jarak untuk 1 sinyal pulsa yang dihasilkan oleh sensor Vehicles Speed. Dimana angka ini didapat dari:

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. kaca, dan air. Suhu merupakan faktor eksternal yang akan mempengaruhi

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sebelum melakukan pengujian pada sistem Bottle Filler secara keseluruhan, dilakukan beberapa tahapan antara lain :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : pengukur TDS larutan berbasis microcontroller ATMega16. Gambar modul Tugas Akhir dapat dilihat pada Gambar 4.1.

ROBOT PENGURAI ASAP DALAM RUANGAN MENGGUNAKAN T-BOX DENGAN METODE BEHAVIOUR BASED CONTROL

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

III. METODOLOGI. Mikrokontroler ATMega328P Sensor Water Level dan Soil Moisture Relay Kabel Baterai 12 volt Solenoid Valve Pipa Kendi Solar Cell

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Abi Nawang Gustica Pembimbing : 1. Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. 2. Ir. Tasripan, MT.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

Studi Eksperimental Sistem Kondensasi Uap Hasil Evaporasi pada Sistem Desalinasi Tenaga Matahari

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB I 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

PENGOLAHAN AIR LAUT MENJADI AIR BERSIH DAN GARAM DENGAN DESTILASI TENAGA SURYA

yang digunakan adalah sebagai berikut. Perbandingan kompresi : 9,5 : 1 : 12 V / 5 Ah Kapasitas tangki bahan bakar : 4,3 liter Tahun Pembuatan : 2004

MODUL PRAKTIKUM SISTEM PENGUKURAN (TKF 2416) LAB. SENSOR & TELEKONTROL LAB. TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR LAB. ENERGI TERBARUKAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

MONITORING KUALITAS AIR PADA BUDIDAYA UDANG BERBASIS ATMEGA328 YANG TERKONFIGURASI BLUETOOTH HC-05

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Sistem Identifikasi Kualitas Bahan Bakar Minyak Menggunakan Deret Light Emitting Diode

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN. langkah 110 cc, dengan merk Yamaha Jupiter Z. Adapun spesifikasi mesin uji

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASASI SISTEM. bentuk energi yang lain. Perancangan sistem untuk mendeteksi kadar air pada EDC

ALAT PENGUKUR RESISTANSI, KONDUKTIVITAS, DAN TOTAL DISSOLVED SOLIDS AIR DENGAN TEKNIK DORONG-TARIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

PENGENDALIAN SUHU DAN KELEMBABAN PROSES PEMATANGAN KEJU MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC. Publikasi Jurnal Skripsi

BAB IV PENGUJIAN ALAT

KAJI EKSPERIMENTAL ALAT PENGOLAHAN AIR LAUT MENGGUNAKAN ENERGI SURYA UNTUK MEMPRODUKSI GARAM DAN AIR TAWAR

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Proses Pemurnian Etanol dengan Menggunakan Alat Sistem

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN HASIL PENGUKURAN

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. uji yang digunakan adalah sebagai berikut.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT

3 METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Juni 2015 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT. Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut :

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Bab ini menjelaskan tentang pengujian program yang telah direalisasi.

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

Input ADC Output ADC IN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Penelitian Secara Umum

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

Transkripsi:

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengujian alat, dan kemudian dilakukan analisis dari hasil pengujian tersebut. Pengujian tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana alat bekerja, serta untuk mengetahui tingkat keberhasilan alat yang bekerja sesuai dengan spesifikasi. 4.1. Pengujian Sensor TDS Pengujian sensor TDS dilakukan untuk mendapatkan nilai kadar garam dari air laut yang terdapat di dalam destilator. Pengujian sensor TDS sebagai sensor kadar garam akan dibandingkan dengan alat ukur Hannah Instrument bertipe HI-9812-5. Pada pengujian sensor, ada beberapa faktor penentu sebagai keakuratan dan ketelitian sensor, faktor pertama yang mempengaruhi keakuratan sensor konduktivitas dalam membaca tingkat kadar garam adalah waktu pembacaan sensor. Tabel 4.1 Sampel 1 kadar garam persatuan waktu waktu kadar garam (detik) 30 156,31 60 157,06 90 157,82 120 159,24 150 159,51 180 159,29 210 159,78 240 159,37 270 159,51 300 159,3 Tabel 4.2 Sampel 2 kadar garam persatuan waktu waktu kadar garam (detik) 30 159,16 30

60 159,78 90 160,21 120 161,29 150 161,77 180 161,2 210 161,59 240 162,13 270 161,78 300 161,24 Tabel 4.3 Sampel 3 kadar garam persatuan waktu waktu (detik) kadar garam 30 157,13 60 157,45 90 158,33 120 158,78 150 158,22 180 158,57 210 159,23 240 158,42 270 158,67 300 158,12 Tabel 4.4 Sampel 4 kadar garam persatuan waktu Waktu (detik) kadar garam 30 154,08 60 156,31 90 156,67 120 157,35 150 157,45 31

180 157,33 210 157,3 240 157,63 270 157,12 300 157,31 Tabel 4.5 Sampel 5 kadar garam persatuan waktu waktu (detik) kadar garam 30 159,5 60 161,77 90 162,38 120 163,27 150 163,62 180 163,29 210 163,51 240 164,03 270 163,62 300 163,23 Kadar Garam 166 164 162 160 158 156 154 152 150 148 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 Waktu (detik) Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Gambar 4.1 Grafik data kadar garam terhadap waktu 32

Seperti yang ada pada tabel dan grafik, bahwa pada waktu ke 120 detik nilai konduktivitas mulai stabil dan nilai ini yang akan digunakan dalam menentukan kadar garam pada sensor TDS yang digunakan ditugas akhir ini. Faktor yang kedua sebagai penentu keakuratan sensor konduktivitas yaitu suhu, dari percobaan pengaruh suhu terhadap konduktivitas sensor didapat data sebagai berikut. Tabel 4.6 Pengujian sensor TDS terhadap perubahan suhu Kadar garam pada suhu 30 Kadar garam pada suhu 35 Kadar garam pada suhu 40 Kadar garam pada suhu 45 Kadar garam pada suhu 50 86,56 87,86 89,18 90,51 92,47 240,99 244,61 248,28 252,00 255,78 985,35 1000,13 1015,14 1030,36 1046,32 1035,35 1050,88 1066,65 1082,65 1097,69 1168,58 1184,45 1202,01 1220,02 1240,29 1224,12 1242,48 1261,12 1280,04 1299,24 2989,59 3034,43 3078,03 3126,15 3173,04 3294,97 3344,39 3394,56 3445,48 3496,55 3461,53 3513,45 3566,16 3619,65 3674,44 3511,48 3563,53 3617,61 3670,18 3727,36 Seperti yang terlihat di dalam tabel pengujian pengaruh konduktivitas terhadap suhu maka dapat disimpulkan bahwa, dalam kenaikan suhu 5 dari suhu 30 sampai 50 maka didapat kenaikan kadar garam rata-rata adalah 1,5% setiap kenaikan 5. Dan faktor yang ketiga adalah jangkauan pengukuran. Dikarenakan jangkauan konduktivitas sensor yaitu 0 V sampai 5 V. Dan pada pengujian ini adalah mengukur konduktivitas pada air laut dimana tingkat kadar garam dari air laut adalah 1.500 ppm 3.000 ppm untuk air laut dengan tingkat kadar garam yang rendah. 3.000 ppm 10.000 ppm untuk tingkat kadar garam menengah dan diatas 10.000 ppm untuk kadar garam tinggi. Dari 10 sampel data, yaitu air PDAM yang dicampur dengan air laut setiap sampel 10mL air laut diukur dengan HI-9812-5 maka di dapat grafik seperti berikut. 33

4500 Kadar Garam 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 y = 1250,7ln(x) + 934,37 500 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sampel Data Gambar 4.2 Grafik kadar garam terhadap 10 sampel data pengujian Kemudian dengan menggunakan persamaan yang didapat maka didapat grafik seperti berikut. 5000 4500 4000 Kadar Garam 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627282930 Sampel Data Gambar 4.3 Grafik data kadar garam setelah ditarik menggunakan persamaan garis pada grafik gambar 4.2 Berdasarkan grafik tersebut maka untuk kalibrasi sensor konduktivitas dengan dibagi pada jangkauan dan plot tertentu untuk mencari data dengan persamaan garis linier, dan didapat pada jangkauan 3.000 ppm keatas ditarik sebuah pendekatan garis linier. 34

4500 4000 y = 52,674x - 9957,3 Kadar Garam 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 246,8 251,6 254,2 256 257,2 257,8 259,2 Nilai Serial Analog Gambar 4.4 Grafik Persamaan garis lurus pengukuran kadar garam Dari grafik tersebut maka didapatkan persamaan garis untuk pengukuran kadar garam yaitu: y = 52,674x 9957,3 (4.1) Dimana y merupakan nilai kadar garam dengan menggunakan HI-9812-5 dan x merupakan nilai kadar garam dengan menggunakan sensor TDS. Kemudian dari persamaan tersebut didapat data sensor dibandingkan dengan alat ukur Hannah Instrument HI-9812-5 pada pengujian yang dilakukan saat pengujian sistem destilasi. Tabel 4.7 Pengujian sensor TDS terhadap alat ukur HI-9812-5 Pengukuran Sensor Pengukuran HI-9812-5 Ralat Pengukuran (%) 3578,9 3600,0 3610,5 3647,3 3668,4 3681,5 3502 2,19 3554 1,29 3612 0,04 3658 0,2 3685 0,45 3713 0,84 35

3702,0 3712,6 3723,7 3798,2 3866,3 3902,8 4019,5 3726 0,64 3733 0,54 3749 0,67 3850 1,3 4023 3,89 4166 6,31 4202 4,34 Dengan hasil pengujian tersebut maka didapatkan ralat rata-rata pengukuran untuk sensor TDS sebagai sensor pengukur kadar garam adalah ± 1,76 %. Gambar 4.5 Pengujian sensor TDS dengan HI-9812-5 4.2. Pengujian Sensor Suhu DS18B20 Pengujian terhadap sensor DS18B20 yang digunakan sebagai pengukur suhu untuk monitoring system. Sensor ini sendiri selain digunakan untuk mengukur suhu air laut yang bercampur dengan suhu destilator, sensor suhu juga berpengaruh pada keakuratan nilai kadar garam yang menggunakan sensor TDS. Pengujian sensor ini akan dibandingkan dengan alat pengukur suhu dari Hannah Instrument HI-9812-5. 36

Tabel 4.8 Pengukuran suhu air PDAM Alat Ukur ( ) Hasil Ukur Sensor ( ) Ralat Alat Ukur 1 26 26,31 + 0,31 2 30 30,37 + 0,37 3 33 33,12 + 0,12 4 36 36,50 + 0,5 5 42 42,25 + 0,25 6 46 45,63-0,37 7 48 48,12 + 0,12 8 51 51,36 + 0,36 9 55 55,64 + 0,64 10 58 58,24 + 0,24 Tabel 4.9 Pengukuran suhu air laut Alat Ukur ( ) Hasil Ukur Sensor ( ) Ralat Alat Ukur 1 27 26,50-0,50 2 30 30,87 + 0,87 3 32 32,94 + 0,94 4 35 35,06 + 0,06 5 38 37,75-0,25 6 39 39,75 + 0,75 7 43 43,25 + 0,25 8 47 47,06 + 0,06 9 52 52,12 + 0,12 10 56 56,46 + 0,46 37

Gambar 4.6 Pengujian sensor suhu DS18B20 dengan HI-9812-5 Dari pengujian sensor suhu yang telah dibandingkan dengan alat ukur yang tersedia di pasaran yaitu Hannah Instrument HI-9812-5 didapatkan ralat rata-rata 0,37. 4.3. Pengujian Pelampung Tangki Pelampung tangki adalah sensor yang digunakan untuk mengukur jumlah bahan bakar tersisa pada kendaraan bermotor. Pengukuran data dari pelampung tangki prinsipnya pada dasarnya adalah prinsip kerja yang digunakan potensiometer. Pelampung tangki mempunyai inputan 5 V DC. Dalam kondisi kosong pelampung akan terukur dengan multimeter 0,2 V dengan nilai yang terbaca pada port analog arduino adalah 54. Sedangkan untuk kondisi penuh tegangan yang keluar dari pelampung adalah 4,7 V dan nilai yang terbaca pada port analog arduino adalah 986. Berikut merupakan nilai serial pada port analog dibandingkan dengan ketinggian air (cm). Tabel 4.10 Perbandingan nilai serial analog dengan ketinggian (cm) Nilai Serial Analog Ketinggian (cm) 142 3 248 4 388 5 508 6 583 7 660 8 38

786 9 880 10 Dari data tersebut perbandingan antara nilai serial analog dan ketinggian didapatkan grafik yang bersifat linier sebagai berikut. Dimana: y = Data ketinggian (cm) y 1 y 2 y = y 1 + (x x 1 ) + y 2 y 1 x 2 x 1 (4.2) = Nilai batas bawah ketinggian (cm) = Nilai batas atas ketinggian (cm) x = Nilai serial analog untuk ketinggian air terukur x 1 x 2 = Nilai batas bawah serial analog = Nilai batas atas serial analog 1000 900 800 700 Serial Analog 600 500 400 300 200 100 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Tinggi Permukaan Air (cm) Gambar 4.7 Grafik nilai serial analog terhadap tinggi permukaan air (cm) Setelah dari persamaan didapatkan data kalibrasi untuk sensor berdasarkan nilai serial analog maka pengujian dilanjutkan dengan perbandingan ketinggian air dengan alat ukur penggaris sebagai alat pengukur ketinggian air. Berikut merupakan tabel perbandingannya. 39

12 10 Tinggi (cm) 8 6 4 2 0 Tinggi terukur dengan penggaris (cm) Tinggi terukur dengan pelampung tangki (cm) Gambar 4.8 Grafik perbandingan ketinggian penggaris dengan pelampung tangki Berdasarkan hasil pengujian dengan alat pembanding ketinggian menggunakan penggaris, ralat yang didapat adalah ± 0,3 cm. Karena pada dasarnya hasil dari pengukuran adalah ketinggian air yang dalam satuan centimeter, namun karena rumus volume sebagai berikut: V = p l t (4.3) Dimana : V = Volume p = Panjang destilator l = Lebar destilator t = tinggi destilator Dimana panjang destilator adalah 40 cm, dan lebar destilator adalah 25 cm. Maka setiap kenaikan tinggi 1 cm volume air didalam destilator akan bertambah 1 Liter. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa tinggi = volume air didalam destilator. 4.4. Pengujian Buzzer Buzzer digunakan sebagai peringatan yang akan memberitahu atau memperingatkan user ketika kondisi tertentu. Pengujian akan terdiri dari 3 pengujian, yang pertama pengujian ketika nilai kadar garam melebihi 5.000 ppm. Yang kedua pengujian ketika volume air kurang dari 3 Liter atau Lebih dari 10 Liter. Dan pengujian 40

ketika buzzer off ketika dua kondisi yaitu kondisi pertama dan kondisi kedua tidak terpenuhi. Berikut tabel pengujian buzzer. Tabel 4.11 Pengujian buzzer Kadar Garam Volume (Liter) Kondisi Buzzer 3.576,4 3.600,3 3.680,5 3.752,3 4.120,3 4.630,0 4.700,2 5.100,2 5.160,6 5.170,0 11,20 ON 10,30 ON 10,00 ON 9,80 OFF 6,20 OFF 5,76 OFF 5,69 OFF 4,12 ON 3,56 ON 2,81 ON Dari pengujian yang telah dilakukan maka pengujian terhadap buzzer telah berjalan dengan persentase keberhasilan 100%. 4.5. Pengujian Sistem Destilasi Pengujian sistem destilasi ini bertujuan untuk mendapatkan hasil dari proses destilasi menggunakan tenaga surya. Pengujian ini dilakukan selama 6 jam pada tanggal 16, 17, dan 18 April 2017, pengujian dimulai pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB. Terdapat dua data yang diambil pada pengujian sistem destilasi ini mengacu dari sistem destilasi tenaga surya oleh skripsi Mochammad Ramdhon yaitu suhu air yang bercampur dengan suhu destilator dan hasil dari air tawar yang dihasilkan [8]. 41

Pada pengujian pertama pada 16 April 2017, pengujian kedua pada 17 April 2017, dan pengujian ketiga pada 18 April 2017. Didapat data suhu dan hasil dari proses destilasi sebagai berikut. Tabel 4.12 Pengujian suhu pengujian pertama ( ) pengujian kedua ( ) pengujian ketiga ( ) 09.00 27,12 29,62 29,87 10.00 30,73 35,16 36,19 11.00 34,23 44,11 44,69 12.00 39,16 47,36 46,56 13.00 42,25 48,29 46,63 14.00 42,89 48,76 48,13 15.00 42,26 47,44 47,88 60 50 suhu ( ) 40 30 20 10 0 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 Jam pengujian pertama ( ) pengujian kedua ( ) pengujian ketiga ( ) Gambar 4.9 Grafik pengujian suhu Sedangkan untuk hasil dari air bersih dari pengujian hasil destilasi maka didapat selama tiga kali pengujian sebagai berikut. 42

Tabel 4.13 Pengujian volume air bersih hasil destilasi Pengujian Ke- Volume Air Bersih (ml) Pertama 420 Kedua 822 Ketiga 884 Volume (ml) 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0 percobaan pertama percobaan kedua percobaan ketiga Gambar 4.10 Grafik pengujian air bersih hasil destilasi Seperti yang terlihat dari data pengujian bahwa, adanya perbedaan hasil produksi air bersih dan suhu pada destilator. Pada pengujian kedua dan ketiga penulis menambahkan penutup berupa plastik transparan untuk menutup destilator dan penutupnya karena pada realisasi alat jarak antara penutup dengan destilator terlalu besar, menyebabkan pengaruh dari lingkungan luar yang dapat mengurangi tingkat produksi air bersih dan mengurangi panas destilator. Selain itu banyak uap air yang masih menempel pada penutup dan pipa dijalur keluar untuk air bersih. Pengujian sistem destilasi tenaga surya pada skripsi ini menghasilkan air tawar ratarata sebanyak 708,6 ml dengan suhu maksimal 48,76 dan suhu rata-rata setiap harinya adalah 40,92. Dibandingkan dengan skripsi oleh Mochammad Ramdhon dimana dalam sehari rata-rata menghasilkan air tawar sebanyak 491,57 ml dengan panas maksimal 48 dan 42,25 untuk suhu rata-rata setiap harinya [8], maka terjadi peningkatan volume air tawar yang dihasilkan yaitu 708,6 ml 491,57 ml = 217,03 ml. 43