Analisis Pengaruh BI Rate, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2015 Wiji Mustika Wati 27212705
Latar Belakang Di era globalisasi ini, hampir semua negara menaruh perhatian besar terhadap pasar modal karena memiliki peranan strategis bagi penguatan ketahanan ekonomisuatu negara. Terjadinya pelarian modal ke luar negeri (capital flight) bukan hanyamerupakan dampak merosotnya nilai rupiah atau tingginya inflasi dan rendahnya suku bunga di suatu negara, tetapi karena tidak tersedianya alternatif investasi yang menguntungkan di negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio dibursa negara lain menjanjikan keuntungan yang jauh lebih tinggi. Keadaan ini terjadi sebagai konsekuensi dari terbukanya pasar saham terhadap investor asing. Pasar modal yang ada di Indonesia merupakan pasar yang sedang berkembang (emerging market) yang dalam perkembangannya sangat rentan terhadap kondisi makroekonomi secara umum.
Latar Belakang (lanjutan ) Akibat krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1998, perekonomian Indonesia berada dalam keadaan terpuruk dan dampak krisis moneter tersebut berimbas pada kinerja pasar modal (Habib, 2007). Krisis ekonomi yang melanda Indonesia mengakibatkan kinerja pasar modal merosot tajam, sehingga mengakibatkan investor mengalami kerugian. Krisis ekonomi tersebut bukan hanya mengakibatkan kinerja pasar modal merosot, dan mengakibatkan investor mengalami kerugian, namun krisis ekonomi juga mengakibatkan variable ekonomi seperti inflasi dan nilai tukar mengalami perubahan yang tidak menentu yang akhirnya akan berimbas pada kinerja pasar modal. Namun kini, Indonesia telah mampu mengatasi krisis tersebut dan terus memperbaiki pembangunan dibidang ekonomi, untuk mengembalikan keadaan seperti sebelum terjadi krisis bahkan menjadi lebih baik lagi.
Latar Belakang (lanjutan ) Untuk melihat perkembangan pasar modal Indonesia salah satu indikator yang sering digunakan indeks harga saham, salah satu indeks yang digunakan adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang merupakan salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek Indonesia (Jogiyanto, 2003). Indeks harga saham gabungan (composite stock price index) merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis saham yang tercatat di bursa efek. Indeks Harga Saham Gabungan diterbitkan oleh bursa efek. Seiring dengan indikator pasar modal, indikator ekonomi makro juga bersifat fluktuatif. IHSG merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham (perusahaan/emiten) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perubahan harga saham dipasar terjadi karena faktor permintaan dan penawaran.
Latar Belakang (lanjutan ) Terdapat berbagai variabel yang memenuhi permintaan dan penawaran, baik yang rasional maupun yang irrasional. Pengaruh yang sifatnya rasioanl mencakup kinerja perusahaan, tingkat inflasi, jumlah uang beredar, BI Rate, kurs valuta asing atau indeks harga saham dari negara lain. Pengaruh yang irrasional mencakup rumor di pasar dan permainan harga (Rustamaji, 2001). Berdasarkan teori, apabila variabel moneter memiliki hubungan positif, yang artinya apabila BI Rate, inflasi, nilai tukar dan jumlah uang beredar mengalami peningkatan, maka IHSG juga meningkat. Namun dalam kenyataannya, nilai tukar dan inflasi yang mengalami penurunan justru IHSG tetap mengalami peningkatan. Berdasarkan hal tersebut terdapat gap antara teori dan kenyataan yang sebenarnya, hal tersebut juga yang menggugah penulis untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul Analisis Pengaruh BI Rate, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2015
Rumusan Masalah 1. Apakah perubahan BI Rate mempunyai pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)? 2. Apakah perubahan inflasi mempunyai pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)? 3. Apakah perubahan jumlah uang beredar mempunyai pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)? 4. Apakah perubahan BI Rate, inflasi, dan jumlah uang beredar mempunyai pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara simultan?
Batasan Masalah Dalam penyusunan skripsi ini, penulis membatasi pada analisis pengaruh BI Rate, inflasi, dan jumlah uang beredar pada tahun 2010-2015.
Tujuan Penelitian 1. Menganalisa pengaruh BI Rate terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 2. Menganalisa pengaruh inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 3. Menganalisa pengaruh jumlah uang beredar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 4. Menganalisa pengaruh BI Rate, inflasi, dan jumlah uang beredar terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara simultan.
Pembahasan 1. Uji Normalitas Probability Plot Histogram
Pembahasan (Lanjutan ) 2. Uji Normalitas Probability Plot
Pembahasan (Lanjutan ) 3. Uji Normalitas One Sample Kolmogrov Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 72 Normal Parameters a,b Mean.0000000 Std. Deviation 350.05927030 Most Extreme Differences Absolute.077 Positive.043 Negative -.077 Test Statistic.077 Asymp. Sig. (2-tailed).200 c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Pembahasan (Lanjutan ) 4. Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1.877 a.768.758 357.697826.312 a. Predictors: (Constant), JUM_UBER, INFLASI, BI_RATE b. Dependent Variable: IHSG
Pembahasan (Lanjutan ) 5. Uji Heteroskedastisitas
Pembahasan (Lanjutan ) 6. Uji Multikolinearitas Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Std. Model B Error Beta T Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 2513.922 422.150 5.955.000 BI_RATE -246.813 85.152 -.239-2.898.005.501 1.996 INFLASI 45.768 33.966.095 1.347.182.678 1.475 JUM_UBER.001.000.969 13.053.000.618 1.619 a. Dependent Variable: IHSG
Pembahasan (Lanjutan ) 7. Analisis Regresi Linear Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics Std. Model B Error Beta T Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 2513.922 422.150 5.955.000 BI_RATE -246.813 85.152 -.239-2.898.005.501 1.996 INFLASI 45.768 33.966.095 1.347.182.678 1.475 JUM_UBER.001.000.969 13.053.000.618 1.619 a. Dependent Variable: IHSG
Pembahasan (Lanjutan ) 8. Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) Model Summary b Std. Error of the Model R R Square Adjusted R Square Estimate 1.877 a.768.758 357.697826 a. Predictors: (Constant), JUM_UBER, INFLASI, BI_RATE b. Dependent Variable: IHSG
Pembahasan (Lanjutan ) 9. Uji F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 28878126.882 3 9626042.294 75.234.000 b Residual 8700445.983 68 127947.735 Total 37578572.865 71 a. Dependent Variable: IHSG b. Predictors: (Constant), JUM_UBER, INFLASI, BI_RATE
Pembahasan (Lanjutan ) 9. Uji T Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 2513.922 422.150 5.955.000 BI_RATE -246.813 85.152 -.239-2.898.005 INFLASI 45.768 33.966.095 1.347.182 JUM_UBER.001.000.969 13.053.000 a. Dependent Variable: IHSG
Pembahasan (Lanjutan ) Hasil Penelitian Variabel Independen (X) Harga Saham Uji T Uji F Hasil Uji t-tabel t-hitung f-tabel f-hitung Hipotesis Hasil Simultan - - - 2,74 < 75,234 Terima Ha Parsial : 1,997 > -2,898 - - - Terima Ho BI Rate 1,997 > 1,347 - - - Terima Ho Inflasi Berpengaruh Tidak Berpengaruh Tidak Berpengaruh JUB 1,997 < 13,503 - - - Terima Ha Berpengaruh
Kesimpulan 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BI Rate tidak berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2015. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2015. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah uang beredar berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2015. 4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan BI Rate, inflasi dan jumlah uang beredar berpengaruh signifikan sebesar 76,8% terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2015.
Saran Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan bagi praktisi bisnis atau investor untuk memperhatikan BI rate, inflasi dan jumlah uang beredar dalam pergerakan IHSG Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti variabel-variabel makro dan mikro ekonomi lainnya yang berasal dari luar BI rate, inflasi dan jumlah uang beredar yang mampu mempengaruhi IHSG.