ABSTRAK. Kata Kunci : partisipasi penganggaran, senjangan anggaran, iklim kerja etis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. peraturan organisasi yang berlaku. Pada organisasi pemerintahan di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Pertumbuhan yang pesat tersebut mengakibatkan terjadinya

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. digunakan sebagai acuan dalam pemecahan masalah yang sedang diteliti.

ABSTRAK. Kata kunci: Anggaran, Budgetary Goal Characteristics, Self-Efficacy, Kinerja Manajerial. iii

Kata Kunci :partisipasi penyusunan anggaran, budgetary slack, komitmen organisasi, etika

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan

Abstrak. Kata kunci: senjangan anggaran, partisipasi penganggaran, kepercayaan diri, komitmen organisasi

ABSTRAK. Kata Kunci: tekanan ketaatan, pengalaman auditor, skeptisme profesional, audit judgment.

BAB I PENDAHULUAN. disfungisional terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi (Indriantoro dan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan organisasi secara lebih efektif dan efisien (Schief dan

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan yang baik karena merupakan proses penentuan kebijakan dalam rangka

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham

: A.A. SG. DESY PRATAMI NIM

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat melaksanakan

Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Kinerja Manajerial Dengan Self Efficacy dan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderating

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Penelitian xii

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Bab ini akan memaparkan teori-teori yang digunakan dalam penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kontrak atau dokumen untuk komitmen dan kesepakatan yang telah dibuat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Bab ini mengkaji landasan teori, konsep-konsep yang digunakan, dan hasil

BAB I PENDAHULUAN. bentuk angka atau yang kita kenal sebagai anggaran. Tanpa adanya anggaran,

BAB I PENDAHULUAN. Penganggaran merupakan suatu unsur atau bagian penting dalam sebuah

ABSTRAK. Kata kunci: profesionalisme, komitmen organisasi, etika profesi, dan pengalaman auditor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak

Abstrak. Kata Kunci: Sistem pengendalian intern pemerintah, partisipasi penyusunan anggaran, motivasi kerja, kinerja individu.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya dunia bisnis, semakin kompleks pula masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan organisasi secara lebih efektif dan efisien (Scief dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasaan, dan ketenangan. Resort berarti tempat beristirahat untuk sementara waktu.

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk mengkomunikasikan rencana-rencana manajemen, peranan dalam hal merencanakan pembiayaan dan pendapatan pada suatu

Judul : Pengaruh Partisipasi Pemakai dan Ketidakpastian Tugas pada Kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan Ukuran Organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. situasi atau organisasi (perusahaan) tertentu. Dalam partisipasi penyusunan anggaran,

Judul : Pengaruh Audit Tenure

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut (Hansen dan Mowen [1997]). Proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

INTEGRITAS AUDITOR SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PADA KUALITAS AUDIT DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK PROVINSI BALI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu

INTERAKSI BUDAYA ORGANISASI, INFORMASI ASIMETRI, DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Organisasi sektor publik pada dasarnya membutuhkan sebuah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan kunci penting bagi seluruh jenis organisasi, baik

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN LOCUS OF CONTROL PADA HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN SENJANGAN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut akan berdampak pada pelanggan, persaingan, dan perubahan.

SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN LIMA VARIABEL MODERATING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK PERAN PENGENDALIAN ANGGARAN KETAT DAN ETIKA MEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. dengan teori-teori berikut ini (Shield dan Shield, 1998 dalam Sumarno, 2005).

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Hubungan agensi muncul ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan dalam jangka pendek yang dinyatakan dalam unit

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu. terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuannya, yaitu memperoleh laba.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI

ABSTRAK. Kata kunci : Independesi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, Gender, Kualitas Audit. vii

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Bagian ini membahas mengenai teori-teori dan pendekatan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat

BAB I PENDAHULUAN. tujuan dan sasaran, penjabaran secara terperinci dalam bentuk rencana-rencana

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan suatu manajemen yang baik. Menurut Welsch (2000) misinya tanpa suatu manajemen yang baik.

Skripsi Pengaruh Komitmen Organisasi dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dan Kinerja Manajerial

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Suatu rencana mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang akan dilakukan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan aspek transparansi dan akuntabilitas menjadi hal penting dalam

Abstrak. Kata Kunci: Karakteristik pekerjaan, penempatan, gaya kepemimpinan dan kinerja karyawan

SKRIPSI. Oleh: Ni Wayan Mirda Yanti NIM:

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara sangatlah besar. Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem

NI WAYAN WILAYANTI NIM:

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakan-tindakan apa yang

ABSTRAK. Kata Kunci: kesadaran wajib pajak, kualitas pelayanan, kepatuhan wajib pajak, dan sosialisasi perpajakan.

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LOCUS OF CONTROL,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. peraturan organisasi yang berlaku. Pada organisasi pemerintahan di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat (Mardiasmo,

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang penelitian yang mendasari penulis untuk

BAB I PENDAHULUAN. anggaran. Anggaran merupakan sebuah rencana tentang kegiatan di masa datang yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan teori keagenan ( agency theory) sebagai teori

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Abstrak. Kata kunci: audit report lag, audit tenure ukuran kantor akuntan publik, dan spesialisasi auditor.

DAFTAR ISI. Perusahaan Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan teori yang menjelaskan mengenai hubungan antara principal dan

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, DAN KELEBIHAN PERAN TERHADAP KINERJA AUDITOR DENGAN TEKANAN WAKTU SEBAGAI PEMODERASI

ABSTRAK. Kata Kunci: kinerja individual, efektivitas penggunaan SIA, kepercayaan, kemampuan teknik personal, dukungan manajemen

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LOCUS OF CONTROL

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

ABSTRAK. Kata Kunci : komitmen organiasi, gaya kepemimpinan demokratis, etika profesi, pengalaman auditor pada kinerja auditor

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

Kata Kunci : Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, SAKIP, Good Governance, Kinerja Pemerintah.

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN, PENEKANAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP SLACK

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, BUDGET EMPHASIS, DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP SLACK ANGGARAN (Survei Pada Hotel Berbintang di Kota Jambi)

Transkripsi:

Judul : Iklim Kerja Etis Memoderasi Pengaruh Partisipasi Penganggaran Pada Senjangan Anggaran (Studi Empiris pada Hotel berbintang di wilayah Ubud Kabupaten Gianyar) Nama : I Kadek Agus Diantara NIM : 1215351204 ABSTRAK Partisipasi penganggaran memiliki dampak langsung terhadap perilaku manusia, dampak tersebut berupa perilaku positif maupun negatif. Perilaku positif timbul jika tujuan pribadi masing-masing manajer selaras, serasi, seimbang dengan perusahaan, dan sebaliknya perilaku negatif dapat muncul apabila tujuan perusahaan bertentangan dengan tujuan masing-masing manajer, salah satu wujud dari perilaku negatifnya adalah menciptakan senjangan anggaran. Iklim kerja etis dapat menciptkan gaya, karakter, jiwa dan cara bekerja karyawan untuk mencapai kinerja terbaik, sehingga apabila manajer yang ikut berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran memiliki iklim kerja etis maka cenderung tidak menimbulkan senjangan anggaran karena termotivasi untuk mencapai target anggaran agar kinerjanya semakin baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran dan iklim kerja etis pada hubungan partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode survei dengan instrumen kuisioner. Jumlah sampel yang dianalisis sebesar 80 responden dengan menggunakan metode penentuan sampel purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Moderated regression analysis (MRA). Hasil penelitian membuktikan bahwa partisipasi penganggaran memiliki pengaruh negatif pada senjangan anggaran pada hotel berbintang di wilayah Ubud, dan iklim kerja etis memperkuat hubungan negatif antara partisipasi penganggaran dan senjangan anggaran pada hotel berbintang di wilayah Ubud. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi dalam penyusunanan anggaran maka tingkat senjangan anggaran akan mengalami penurunan, dan jika iklim kerja etis yang dimiliki manajer pada hotel berbintang di wilayah Ubud saat berpartisipasi pada saat proses penyusunan anggaran mengalami suatu peningkatan maka senjangan anggaran akan mengalami penurunan. Kata Kunci : partisipasi penganggaran, senjangan anggaran, iklim kerja etis i

DAFTAR ISI JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan Penelitian... 7 1.4 Kegunaan Penelitian... 8 1.5 Sistematik Penelitian... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS... 11 2.1 Landasan Teori dan Konsep... 11 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory)... 12 2.1.2 Pendekataan Kotijensi... 12 2.1.3 Pengertian Penganggaran dan Partisipasi Penganggaran... 13 2.1.4 Senjangan Anggaran... 19 2.1.5 Iklim Kerja Etis... 20 2.2 Rumusan Hipotesis Penelitian... 22 2.2.1 Partisipasi Penganggaran berpengaruh pada Senjangan Anggaran... 23 2.2.2 Iklim Kerja Etis memoderasi pengaruh antara Partisipasi Penganggaran pada Senjangan anggaran... 23 BAB III METODE PENELITIAN... 25 3.1 Model Penelitian... 25 3.2 Lokasi Penelitian... 26 3.2 Objek Penelitian... 26 3.4 Identifikasi Variabel... 27 3.5 Definisi Operasional Variabel... 28 3.6 Jenis dan Sumber Data... 32 3.6.1 Jenis Data... 32 3.6.2 Sumber Data... 32 ii

3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel... 33 3.7.1 Populasi... 33 3.7.2 Sampel... 33 3.8 Metode Pengumpulan Data... 35 3.9 Uji Instrumen... 36 3.9.1 Uji Validitas... 36 3.9.2 Uji Reliabilitas... 36 3.10 Teknik Analisis Data... 37 3.10.1 Uji Asumsi Klasik... 37 3.10.2 Statistik Deskriptif... 39 3.10.3 Moderated Regression Analysis (MRA)... 39 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN... 43 4.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian... 43 4.2 Statistik Deskriptif... 44 4.3 Deskriptif Data Hasil Penelitian... 46 4.3.1 Deskriptif Responden... 46 4.3.2 Karakteristik Responden... 47 4.4 Hasil Penelitian... 49 4.4.1 Uji Instrumen... 49 4.4.2 Uji Asumsi Klasik... 51 4.4.3 Hasil Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis... 53 4.4.4 Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R²)... 54 4.4.5 Hasil Analisis Kelayakan Model (F)... 55 4.4.6 Uji Hipotesis (Uji t)... 55 4.5 Pembahasan Haasil Penelitian... 56 4.5.1Pengaruh Partisipasi Penganggaran pada Senjangan Anggaran... 56 4.5.2Pengaruh Iklim Kerja Etis pada Hubungan antara Partisipasi Penganggaran pada Senjangan Anggaran.. 57 BAB V PENUTUP... 60 5.1 Simpulan... 60 5.2 Saran... 60 DAFTAR RUJUKAN... 62 Lampiran... 67 iii

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Jumlah Hotel berbintang di wilayah Ubud... 33 Tabel 3.2 Nama Hotel berbintang yang menjadi sampel penelitian... 35 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif... 44 Tabel 4.2 Rincian Pengiriman dan Pengambilan Kuisioner... 46 Tabel 4.3 Karakteristik Demografi Responden... 47 Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas... 49 Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas... 50 Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas... 51 Tabel 4.7 Hasil Uji Heterokedastisitas... 52 Tabel 4.8 Hasil Moderated Regression Analysis... 53 iv

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Model Penelitian... 25 v

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Permohonan Kesediaan Pengisian Kuesioner... 67 Lampiran 2 Kuesioner Penelitian... 68 Lampiran 3 Statistik Deskriptif... 72 Lampiran 4 Hasil Uji Validitas Partisipasi Penganggaran... 73 Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Senjangan Anggaran... 74 Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Iklim Kerja Etis... 75 Lampiran 7 Hasil Uji Reliabilitas... 76 Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas... 77 Lampiran 9 Hasil Uji Heterokedastisitas... 78 Lampiran 10 Hasil Uji MRA... 79 Lampiran 11 Kartu Nama Beberapa Hotel... 80 vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan dalam menjalankan operasinya memiliki tujuan yang jelas sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas oleh masing-masing karyawannya. Perusahaan memerlukan suatu pengendalian manajemen demi menjamin tercapainya tujuan perusahaan agar lebih efektif dan efisien. Salah satu elemen penting dalam sistem pengendalian manajemen adalah anggaran. Anggaran memegang peranan penting sebagai alat manajemen mengendalikan operasi perusahaan agar strategi yang ditetapkan dapat digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan (Triana, dkk. 2012). Anggaran merupakan rencana kegiatan organisasi yang dinyatakan dalam satuan moneter untuk menunjukan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh perusahaan (Baridwan, 1989 dalam Hafsah, 2005). Anggaran memiliki fungsi-fungsi yang sama dengan manajemen yaitu fungsi perencanaan, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan. Hal tersebut disebabkan karena anggaran sebagai alat manajemen dalam pelaksanaan fungsinya (Nafarin, 2009). Perusahaan pasti membuat anggaran guna mempermudah menjalankan kegiatan-kegiatan perusahaan tersebut. Harefa (2008), menyatakan bahwa anggaran merupakan alat manajemen yang digunakan untuk mengkomunikasikan semua rencana manajemen dalam suatu organisasi, mengalokasikan sumber daya serta mengkoordinasikan aktivitas. Pendapat lainnya, anggaran adalah rencana terperinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya dalam periode tertentu (Safitri, 2006). Fungsi anggaran menurut Anthony dan Govindarajan (2006), antara lain untuk menyesuaikan rencana strategis, membantu mengkoordinasikan aktivitas organisasi, menugaskan 7

tanggung jawab kepada para manajer, menginformasikan kepada manajer mengenai kinerja organisasi, mengevaluasi kinerja aktual manajer, mengotorisasi jumlah yang bisa digunakan. Suatu akomodasi yang dikelola secara komersial dengan menggunakan seluruh bangunan untuk penyediaan jasa penginapan, pelayanan makanan dan minuman, serta jasa lainnya yang disediakan bagi umum, hal tersebut merupakan pengertian dari hotel. Setiap departemen hotel setiap periodenya juga menyusun anggaran untuk alat bantu perencanaan dan koordinasi agar tujuan dari hotel tersebut dapat dicapai. Menurut Eisenhardt (1989), yang disebut principal adalah pemegang saham (stakeholder) dan yang disebut agent adalah Chief Executive Officer (CEO), tetapi apabila dikaitkan dalam industri perhotelan ini CEO merupakan principal dan manajer unit bisnis adalah agennya. Adapun proses penyusunan anggaran, melalui bebrapa tahap yaitu tahap penentuan tujuan, tahap implementasi, tahap persiapan dan evaluasi kerja (Anissahrahma, 2008). Penganggaran partisipatif merupakan proses yang menggambarkan setiap individu akan terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan mempunyai pengaruh terhadap target anggaran, serta adanya penghargaan atas pencapaian anggaran tersebut (Brownell, 1982). Menurut Becker dan Green (1962), dalam Muhammad, (2001), anggaran partisipatif sebenarnya dapat merusak motivasi bawahan dan menurunkan usaha untuk mencapai tujuan dari organisasi. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor salah satunya siapa yang seharusnya dilibatkan dalam penyusunan anggaran dan keputusan apa saja yang memerlukan partisipasi. Keterlibatan individu dalam penyusunan anggaran terkadang menimbulkan masalah lain yaitu budgetary slack. Lukka (1988), menyimpulkan bahwa tingkat partisipasi yang tinggi dapat menyebabkan tekanan sosial yang akhirnya memberi kesempatan dan motivasi untuk menciptakan senjangan anggaran. Hasil 8

penelitian Soobaroyen (2005), menunjukkan bahwa anggaran partisipatif berpengaruh signifikan terhadap perilaku disfungsional yaitu senjangan anggaran. Penyusunan anggaran yang baik memerlukan partisipasi dari seluruh anggota organisasi. Pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran dapat dibedakan menurut dua kelompok yaitu atasan (principal) dan bawahan (agent). Partisipasi penganggaran merupakan suatu proses dalam organisasi yang melibatkan para manajer dalam penentuan tujuan anggaran yang menjadi tanggung jawabnya (Brownel, 1982). Penganggaran partisipatif berdampak langsung terhadap perilaku manusia (Siegel dan Marconi, 1989). Dampak tersebut dapat berupa perilaku positif maupun perilaku negatif. Perilaku positif akan timbul jika tujuan pribadi masing-masing manajer selaras, serasi, dan seimbang dengan tujuan perusahaan (goal congruence) dan manajer memiliki kemauan untuk memenuhinya (Warindrani, 2006). Disisi lain, anggaran partisipatif juga dapat menimbulkan perilaku disfungsional (dysfunctional behaviour) yang pada dasarnya bertentangan dengan tujuan perusahaan. Salah satu wujud dari perilaku disfungsional tersebut adalah senjangan anggaran (budgetary slack). Senjangan anggaran didefinisikan sebagai selisih antara sumber daya yang sesungguhnya dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan secara efektif dengan sejumlah sumber daya yang ditambahkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut (Siegel dan Marconi, 1989). Senjangan anggaran adalah ketika seorang manajer mampu mengendalikan keuangan dan sumber daya lainnya melebihi jumlah optimal untuk mencapai tujuan perusahaannya (Kren, 2003). Schiff & Lewin (1968), menemukan bahwa manajemen dapat dan bisa menciptakan 9

senjangan anggaran untuk mencapai anggaran yang harus dicapai dan untuk mengamankan sumber daya untuk kepentingan dan tujuan mereka dimasa yang akan datang. Penelitian tentang hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran telah banyak dilakukan, namun dari hasil penelitian tersebut menunjukan temuan yang berbeda-beda. Partisipasi penganggaran berpengaruh positif signifikan terhadap senjangan anggaran, hasil tersebut merupakan hasil penelitian oleh (Antle dan Eppen, 1985), (Young, 1985), dan (Falikhatun, 2007). Hasil penelitian yang berbeda ditunjukan oleh beberapa peneliti diantaranya adalah (Onsi, 1973), (Dunk, 1993), (Camman, 1976), (Baiman, 1982) dan (Collins, 1978) mengatakan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat mengurangi senjangan anggaran (budgetary slack). Govindarajan (1986), menyatakan bahwa perbedaan hasil penelitian tersebut dapat diselesaikan melalui pendekatan kontijensi. Hal ini dilakukan dengan memasukan variabel lain yang mungkin memengaruhi partisipasi penganggaran dengan senjangan anggaran. Oleh karena itu, pada penelitian ini ditambahkan variabel moderasi iklim kerja etis yang diduga memiliki pengaruh antara partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. Mencapai tujuan organisasi diperlukan dukungan dari masing-masing individu di dalamnya, sehingga dapat tercipta iklim kerja etis dalam organisasi. Pengambilan keputusan dalam proses penganggaran harus dibuat secara konsisten tanpa adanya bias-bias pribadi dengan menggunakan sebanyak mugkin informasi yang akurat dan mewakili kepentingan-kepentingan anggota organisasi dengan cara-cara yang sesuai dengan nilai-nilai etis dalam organisasi. Robbins (2006), menyatakan bahwa pimpinan saat ini harus menciptakan iklim kerja etis yang sehat bagi bawahannya, dimana mereka dapat menjalankan pekerjaannya secara produktif dan menghadapi sesedikit mungkin kekaburan terkait perilaku yang benar dan yang salah. Perilaku 10

etis harus dilakukan oleh semua elemen dalam organisasi untuk menciptakan kinerja yang lebih baik dan kepuasan dalam kerja sama. Iklim kerja yang beretika adalah salah satu aspek penting dari budaya organisasi. Iklim kerja yang beretika akan menciptakan gaya, karakter, jiwa dan cara bekerja individu yang berpengaruh untuk kinerja terbaik. Keunggulan budaya organisasi untuk menciptakan iklim kerja yang etis akan memotivasi kekuatan internal organisasi untuk saling berinteraksi dalam perilaku yang penuh etika dan integritas. Jadi dapat disimpulkan iklim kerja etis merupakan bagian dari persepsi yang memengaruhi pemikiran anggota organisasi mengenai bagaimana harus berperilaku etikal yang benar dan bagaimana seharusnya menangani isu-isu etikal (Sulasmi dan Widhianto, 2009). Definisi ini mengandung pengertian tentang persepsi, dimana iklim kerja etis organisasi tertentu merupakan sesuatu yang dipercaya ada oleh anggota organisasi dan akan menjadi faktor-faktor yang menentukan perilaku setiap individu dan berkembang menjadi prinsip-prinsip atau aturanaturan untuk membuat keputusan dalam proses penyusunan anggaran. Iklim kerja etis merupakan unsur dari iklim organisasi, yang mengandung persepsi anggota organisasi, yang terjadi dalam organisasi yang mempengaruhi perilaku dan kinerja anggota organisasi (Wirawan, 2008). Perilaku yang beretika diperlukan oleh masyarakat agar semua sisi kehidupan dapat berjalan dengan baik (Aren, 1995). Semakin etis iklim suatu organisasi, diduga menurunkan senjangan anggaran, sebaliknya semakin tidak etis suatu organisasi, diduga akan semakin meningkatkan terciptanya senjangan anggaran. Motivasi dalam penelitian ini adalah untuk menguji kembali faktor-faktor apa saja yang memengaruhi seorang manajer dalam menciptakan senjangan anggaran. Masih banyaknya terdapat kontradiksi dan inkonsistensi pada penelitian sebelumnya membuat penelitian mengenai pengaruh partisipasi penganggaran terhadap senjangan anggaran ini masih menarik untuk 11

dilakukan. Perbedaan hasil dari penelitian sebelumnya juga menjadi salah satu faktor mengapa peneliti melakukan penelitian dengan topik ini. Selain itu penelitian ini menggunakan lokasi penelitian yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan sebelumnya, maka judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah Pengaruh Partisipasi Penganggaran pada Senjangan Anggaran dengan Iklim Kerja Etis Sebagai Variabel Pemoderasi pada Hotel berbintang di wilayah Ubud Kabupaten Gianyar. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimana pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran? 2) Bagaimana iklim kerja etis memoderasi pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. 2) Untuk mendapatkan pengaruh iklim kerja etis pada hubungan antara partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran. 12

1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan yang dapat diperoleh melalui pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan menjadi bukti empiris dan memberikan kontribusi yang melandasi kajian teori guna untuk merumuskan hipotesis, khususunya mengenai pengaruh partisipasi penganggaran pada senjangan anggaran dengan iklim kerja etis sebagai variabel moderasi. 2) Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pertimbangan bagi pihakpihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran serta para pengambil keputusan, yaitu diantaranya manajer tingkat atas maupun manajer tingkat bawah di hotel berbintang di wilayah Ubud Kabupaten Gianyar sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan, selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memperkuat penelitian sebelumnya mengenai senjangan anggaan. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab. Secara garis besar, isi dari masing-masing bab dijelaskan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN 13

Pada bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai landasan teori dan konsep yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang dapat digunakan sebagai dasar acuan penelitian, pembahasan hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan skripsi ini, hipotesis penelitian dan kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini, yang meliputi lokasi penelitian atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data serta teknik analisis data yang digunakan. BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai karakteristik sampel, deskripsi variabel penelitian, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian berdasarkan teknik analisis data yang digunakan. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang memuat simpulan dari hasil pembahasan pada bab sebelumnya dan saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 14

15