Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) dengan menggunakan pipet ukur.

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu

PENENTUAN KADAR AIR. 1. Keringkan Cawan alumunium dalam oven selama 1 jam pada suhu C.

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Bahan Kering dengan Metode Analisis. 2. Mendinginkan cawan alumunium dalam eksikator selama 15 menit dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Januari

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April Oktober 2013.

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

MATERI DAN METODE. Materi

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

III. MATERI DAN METODE. Kampar yang merupakan salah satu daerah tumbuhnya tanaman sagu di Provinsi

MATERI DAN METODE. Sedangkan analisis kimia dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

Bab III Bahan dan Metode

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

BAB III METODOLOGI. Penelitian mengenai konsentrat terfermentasi dilaksanakan. Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan di mulai dari Bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April -

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b)

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Lampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia. a. Uji Alkaloid

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diketahui kandungan airnya. Penetapan kadar air dapat dilakukan beberapa cara.

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dan analisis proksimat kadar air, kadar protein, dan kadar lemak

Lampiran 2. Skema tata letak akuarium perlakuan T

BAB III METODE PENELITIAN

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

r = =

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang digunakan sebagai perlakuan, bahan tambahan dan bahan kimia yang

MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

METODE. Materi. Rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III MATERI DAN METODE. kecap dalam ransum dilaksanakan pada tanggal 28 November 28 Januari 2017.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

Lampiran 1. Diagram Alur Penelitian. Persiapan Penyediaan dan Pembuatan Inokulum Bacillus licheniiformis dan Saccharomyces.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

Transkripsi:

LAMPIRAN 53

54 Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) Kandungan protein kasar di ukur dengan menggunakan analisis Kjeldahl. Larutan yang digunakan adalah asam sulfat pekat, asam klorida 0,1 N, natrium hidroksida, asam boraks 4%, ethanol 99,8%, dan indikator campuran (methyl red 0,1% dilarutkan dalam 50 ml aquades), katalisator selenium (selenium mixture). Cara Kerja : 1. Destruksi 1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram) dengan menggunakan pipet ukur. 2) Memasukkan ke dalam labu Kjeldhal dengan perlahan, dan menambahkan 6 gram katalis campuran (yang dibuat dari CuSO4.5H20 dan K2SO4 dengan perbandingan 1:5). 3) Menambahkan 20 mililiter asam sulfat pekat. 4) Memanaskan dalam nyala api kecil di lemari asam. Bila sudah tidak berbuih lagi destruksi diteruskan dengan nyala api yang besar. 5) Destruksi sudah dianggap selesai bila larutan sudah berwarna hijau jernih, setelah itu di dinginkan. 2. Destilasi 1) Menyiapkan alat destilasi selengkapnya, memasangnya dengan hati hati tidak lupa batu didih, vaselin dan tali pengaman. 2) Memindahkan larutan hasil destruksi ke dalam labu didih, kemudian membilasnya dengan aquades sebanyak lebih kurang 50 mililiter.

55 3) Memasangkan erlenmeyer yang telah diisi asam borax 5 % sebanyak 15 mililiter untuk menangkap gas amonia, dan telah diberi indikator campuran (terdiri dari brom cresolgreen: methyl merah = 4:5. Sebanyak 0,9 gram campuran dilarutkan dalam alkohol 100 mililiter) sebanyak 2 tetes. 4) Membasakan larutan bahan dari destruksi dengan menambah 40-60 mililiter NaOH 40 % melalui corong samping. Menutup kran corong segera setelah larutam tersebut masuk ke labu didih. 5) Menyalakan pemanas bunsen dan mengalirkan air ke dalam kran pendingin tegak. 6) Melakukan destilasi sampai semua N dalam larutan dianggap telah tertangkap oleh asam boraks yang ditandai dengan menyusutnya larutan dalam labu didih sebanyak 2/3 bagian (atau sekurang-kurangnya sudah tertampung dalam erlenmeyer sebanyak 15 mililiter). 3. Titrasi 1) Mengambil labu erlenmeyer yang berisi sulingan tadi (jangan lupa membilas bagian yang terendam dalam air sulingan). 2) Kemudian mentitrasi dengan HCl yang sudah diketahui normalitasnya dan mencatatnya sebagai B. Titik titrasi dicapai dengan ditandai dengan perubahan warna hijau ke abu-abu. Mencatat jumlah larutan HCl yang terpakai sebagai C mililiter. % Protein Kasar = Keterangan: A : Berat sampel B : Normalitas HCl C : Mililiter HCl yang terpakai A x B x C x 0,14 x 6,25 A x 100%

56 Lampiran 2. Prosedur Analisis Lemak Kasar (Analisis Sokhlet) Kandungan lemak kasar di ukur dengan menggunakan metode Sokhlet. Larutan yang digunakan adalah pereaksi ether atau heksana atau pelarut lemak lainnya. Cara Kerja : (1) Menyiapkan kertas saring yang telah kering oven (gunakan kertas saring bebas lemak). (2) Membuat selongsong penyaring yang dibuat dari kertas saring, timbang dan catat beratnya sebagai A gram. Memasukkan sampel sekitar 2 5 gram dalam selongsong kemudian timbang dan catat beratnya sebagai B gram. Tutup dengan kapas kemudian dihekter, lalu timbang dan catat beratnya sebagai C gram. Berat sampel = (B - A) gram. (3) Selongsong penyaring berisi sampel dimasukkan ke dalam alat soxhlet. Memasukan pelarut lemak (Kloroform) sebnayak 100 200 ml ke dalam labu didihnya. Lakukan ekstraksi (Menyalakan pemanas hot plate dan alirkan air pada bagian kondensornya). (4) Ekstraksi dilakukan selama lebih kurang 6 jam. Mengambil selongsong yang berisi sampel yang telah diekstraksi dan keringkan didalam oven selama 1 jam pada suhu 105 0 C. Memasukan ke dalam eksikator 15 menit dan kemudian timbang, dan catat beratnya sebagai D gram. (5) Kloroform yang terdapat dalam labu didih, dildestilasi sehinga tertampung di penampung sokhlet. Kloroform yang tertampung disimpan untuk digunakan kembali.

57 ( C D) % Lemak kasar = x100 ( B A) Keterangan : Berat selongsong (A) Berat selongsong + sampel (B)l Berat sampel (B-A) Berat selongsong + Sampel + kapas +hekter (C) Berat selongsong + Sampel akhir + kapas +hekter (D)...g...g...g g g

58 Lampiran 3. Jumlah PK yang Disekresikan Masing-Masing Domba Perlakuan Domba % PK Feses BK Feses (g) Produksi PK Feses (g) T1 1 0,12 171,55 21,36 2 0,13 222,56 28,18 3 0,12 177,86 20,63 4 0,12 135,19 16,50 5 0,12 190,61 23,37 T2 1 0,11 176,36 18,90 2 0,10 91,93 9,34 3 0,10 193,65 19,26 4 0,10 199,16 20,01 5 0,12 190,17 22,34 T3 1 0,13 241,47 31,05 2 0,13 139,99 18,00 3 0,13 195,31 25,01 4 0,13 182,19 24,54 5 0,14 200,73 27,78 T4 1 0,13 196,37 26,29 2 0,14 128,29 17,42 3 0,14 188,02 25,85 4 0,13 211,29 26,51 5 0,14 239,63 32,88 Produksi PK Feses = %PK Feses x BK Feses

59 Lampiran 4. Jumlah LK yang Disekresikan Masing-Masing Domba Perlakuan Domba % LK Feses BK Feses (g) Produksi LK Feses (g) T1 1 0,02 171,55 73,88 2 0,02 222,56 99,54 3 0,02 177,86 83,52 4 0,02 135,19 61,42 5 0,02 190,61 79,26 T2 1 0,01 176,36 98,02 2 0,02 91,93 49,64 3 0,02 193,65 113,95 4 0,01 199,16 113,77 5 0,02 190,17 106,03 T3 1 0,02 241,47 96,72 2 0,01 139,99 59,17 3 0,02 195,31 79,72 4 0,02 182,19 73,08 5 0,03 200,73 77,40 T4 1 0,02 196,37 84,00 2 0,02 128,29 58,48 3 0,03 188,02 81,73 4 0,02 211,29 94,66 5 0,03 239,63 98,96 Produksi LK Feses = %LK Feses x BK Feses

60 Lampiran 5. Konsumsi Bahan Kering Rumput dan Konsentrat Perlakuan Domba Konsumsi Rumput (g) Konsumsi Konsentrat (g) T1 1 409 311 2 383 308 3 417 312 4 255 297 5 346 308 T2 1 271 461 2 304 415 3 292 471 4 273 452 5 269 452 T3 1 384 306 2 257 302 3 367 305 4 315 303 5 336 303 T4 1 312 477 2 317 461 3 280 426 4 296 456 5 315 476 Konsumsi Rumput (BK) Konsumsi Konsentrat (BK) = Pemberian Rumput Sisa Rumput = Pemberian Konsentrat Sisa Konsentrat

61 Lampiran 6. Konsumsi Rataan Protein Kasar Perlakuan Domba PK Rumput (%) PK Konsentrat (%) Konsumsi PK Rumput (BK) Konsumsi PK Konsentrat (BK) Konsumsi PK Total T1 1 11.12 10.44 45.51 32.51 78.02 2 11.12 10.44 42.55 32.12 74.66 3 11.12 10.44 46.33 32.53 78.86 4 11.12 10.44 28.30 30.99 59.30 5 11.12 10.44 38.51 32.12 70.63 T2 1 11.12 11.87 30.14 54.67 84.81 2 11.12 11.87 33.76 49.21 82.97 3 11.12 11.87 32.46 55.90 88.36 4 11.12 11.87 30.37 53.70 84.07 5 11.12 11.87 29.94 53.65 83.59 T3 1 11.12 14.46 42.65 44.21 86.86 2 11.12 14.46 28.63 43.62 72.25 3 11.12 14.46 40.81 44.17 84.97 4 11.12 14.46 34.99 43.76 78.75 5 11.12 14.46 37.33 43.85 81.17 T4 1 11.12 13.33 34.70 63.53 98.23 2 11.12 13.33 35.22 61.46 96.68 3 11.12 13.33 31.11 56.84 87.95 4 11.12 13.33 32.86 60.73 93.59 5 11.12 13.33 34.98 63.49 98.48 Konsumsi PK = (%PK Rumput x Konsumsi rumput) + (%PK Konsentrat x Konsumsi Konsentrat)

62 Lampiran 7. Konsumsi Rataan Lemak Kasar Perlakuan Domba LK Rumput (%) LK Konsentrat (%) Konsumsi LK Rumput (BK) Konsumsi LK Konsentrat (BK) Konsumsi LK Total 1 1 3.92 7.14 16.04 22.23 38.28 2 3.92 7.14 15.00 21.96 36.96 3 3.92 7.14 16.33 22.25 38.58 4 3.92 7.14 9.98 21.20 31.17 5 3.92 7.14 13.58 21.96 35.54 2 1 3.92 6.63 10.62 30.53 41.16 2 3.92 6.63 11.90 27.49 39.39 3 3.92 6.63 11.44 31.22 42.66 4 3.92 6.63 10.71 29.99 40.70 5 3.92 6.63 10.56 29.97 40.52 3 1 3.92 7.32 15.04 22.38 37.41 2 3.92 7.32 10.09 22.08 32.17 3 3.92 7.32 14.38 22.36 36.74 4 3.92 7.32 12.34 22.15 34.49 5 3.92 7.32 13.16 22.20 35.35 4 1 3.92 6.21 12.23 29.60 41.83 2 3.92 6.21 12.42 28.63 41.05 3 3.92 6.21 10.97 26.48 37.45 4 3.92 6.21 11.58 28.29 39.88 5 3.92 6.21 12.33 29.58 41.91 Konsumsi LK = (%LK Rumput x Konsumsi Rumput) + (%LK Konsentrat x Konsumsi Konsentrat)

Lampiran 8. Hasil Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Protein Kasar Ulangan Perlakuan T1 T2 T3 T4 1 72,62 77,72 64,25 73,24 2 62,26 88,74 75,08 81,99 3 73,85 78,20 70,57 70,61 4 72,18 76,20 68,84 71,67 5 66,91 73,28 65,78 66,61 Rata-rata 69,56 78,83 68,90 72,82 Total 347,81 394,14 344,52 364,12 db Total : t.r-1= 20-1 = 19 db Perlakuan : t 1 = 3 db Galat : t (r-1) = 4 (5-1) = 16 FK = ( Y 2 ) JKT JKP rxt = ( 1450,59 2 ) 5 x 4 = 105211,13 = ((72,62 2 ) +. + (66,61 2 )) FK = 105953,43 105211,13 = 742,30 = ((347,81 2 ) / 5) +... + (364,12 2 ) / 5)) FK = 105519,66 105211,13 = 308,53 JKG = JKT JKP = 742,30 308,53 = 433,77 KTP KTG F Hitung F Tabel (0,05) = 3,24 = JKP dbp = 308,53 3 = JKG = 433,77 dbg 16 = 102,84 = 27,11 = KTP KTG = 102,84 27,11 = 3,79 63

Sumber Keragaman Daftar Sidik Ragam KcPK Db JK KT Fhit P-value Ftabel Perlakuan 3 308,53 102,84 3,79 0,0314 3,24 Galat 16 433,77 27,11 Total 19 742,30 Ket : F Hitung > F Tabel : Perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap kecernaan protein kasar. 64 Perhitungan Uji Jarak Berganda Duncan KT Galat S y = = S2 r r = 27,11 5 = 2,33 LSR = SSR x S y Perlakuan Ratarata 0,05 0,05 0,05 SSR LSR Signifikasi Selisih R3 68,90 a R1 69,56 0,66 3,00 6,99 a R4 72,82 3,92 3,26 3,15 7,34 ab R2 78,83 9,93 9,27 6,01 3,23 7,53 b Keterangan: Huruf yang berbeda pada kolom signifikasi menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)

Lampiran 9. Hasil Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Lemak Kasar Ulangan Perlakuan T1 T2 T3 T4 1 91,17 94,30 84,90 90,92 2 85,98 95,93 93,67 93,15 3 89,23 91,67 88,89 87,11 4 91,30 93,26 90,29 87,29 5 86,88 92,10 84,73 85,31 Rata-rata 88,91 93,45 88,50 88,76 Total 444,56 467,27 442,48 443,78 db Total : t.r-1= 20-1 = 19 db Perlakuan : t 1 = 3 db Galat : t (r-1) = 4 (5-1) = 16 FK = ( Y 2 ) JKT JKP rxt = ( 1798,09 2 ) = 161656,49 5 x 4 = ((91,17 2 ) +. + (85,31 2 )) FK = 161874,33 161656,49 = 217,84 = ((444,56 2 ) / 5) +... + (442,78 2 ) / 5)) FK = 161740,90 161656,49 = 84,41 JKG = JKT JKP = 217,84 84,41 = 133,42 KTP KTG F Hitung F Tabel (0,05) = 3,24 = JKP = 84,41 dbp 3 = JKG = 133,42 dbg 16 = 28,14 = 8,34 = KTP KTG = 28,14 8,34 = 3,37 65

Daftar Sidik Ragam KcLK Sumber Keragaman Db JK KT Fhit P-value Ftabel Perlakuan 3 84,41 28,14 3,37 0,045 3,24 Galat 16 133,42 8,34 Total 19 217,84 Ket : F Hitung > F Tabel : Perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata Perhitungan Uji Jarak Berganda Duncan (P<0,05) terhadap kecernaan lemak kasar. 66 KT Galat S y = = S2 r r = 8,34 5 = 1,29 LSR = SSR x S y Perlakuan Ratarata 0,05 0,05 0,05 SSR LSR Signifikasi Selisih R3 88,50 a R4 88,76 0,26 3,00 3,87 a R1 88,91 0,41 0,15 3,15 4,06 a R2 93,45 4,95 4,69 4,54 3,23 4,17 b Keterangan: Huruf yang berbeda pada kolom signifikasi menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)

67 Lampiran 10. Dokumentasi Penelitian Penomoran Kandang Penimbangan Rumput Oven untuk Feses Penimbangan Konsentrat Pemberian pakan pada Domba Pengambilan sisa pakan

68 Sisa Pakan yang akan Disaring Penimbangan Sisa Pakan Koleksi Feses Penggilingan Sampel feses Analisis Proksimat Analisis Proksimat