LAMPIRAN 53
54 Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) Kandungan protein kasar di ukur dengan menggunakan analisis Kjeldahl. Larutan yang digunakan adalah asam sulfat pekat, asam klorida 0,1 N, natrium hidroksida, asam boraks 4%, ethanol 99,8%, dan indikator campuran (methyl red 0,1% dilarutkan dalam 50 ml aquades), katalisator selenium (selenium mixture). Cara Kerja : 1. Destruksi 1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram) dengan menggunakan pipet ukur. 2) Memasukkan ke dalam labu Kjeldhal dengan perlahan, dan menambahkan 6 gram katalis campuran (yang dibuat dari CuSO4.5H20 dan K2SO4 dengan perbandingan 1:5). 3) Menambahkan 20 mililiter asam sulfat pekat. 4) Memanaskan dalam nyala api kecil di lemari asam. Bila sudah tidak berbuih lagi destruksi diteruskan dengan nyala api yang besar. 5) Destruksi sudah dianggap selesai bila larutan sudah berwarna hijau jernih, setelah itu di dinginkan. 2. Destilasi 1) Menyiapkan alat destilasi selengkapnya, memasangnya dengan hati hati tidak lupa batu didih, vaselin dan tali pengaman. 2) Memindahkan larutan hasil destruksi ke dalam labu didih, kemudian membilasnya dengan aquades sebanyak lebih kurang 50 mililiter.
55 3) Memasangkan erlenmeyer yang telah diisi asam borax 5 % sebanyak 15 mililiter untuk menangkap gas amonia, dan telah diberi indikator campuran (terdiri dari brom cresolgreen: methyl merah = 4:5. Sebanyak 0,9 gram campuran dilarutkan dalam alkohol 100 mililiter) sebanyak 2 tetes. 4) Membasakan larutan bahan dari destruksi dengan menambah 40-60 mililiter NaOH 40 % melalui corong samping. Menutup kran corong segera setelah larutam tersebut masuk ke labu didih. 5) Menyalakan pemanas bunsen dan mengalirkan air ke dalam kran pendingin tegak. 6) Melakukan destilasi sampai semua N dalam larutan dianggap telah tertangkap oleh asam boraks yang ditandai dengan menyusutnya larutan dalam labu didih sebanyak 2/3 bagian (atau sekurang-kurangnya sudah tertampung dalam erlenmeyer sebanyak 15 mililiter). 3. Titrasi 1) Mengambil labu erlenmeyer yang berisi sulingan tadi (jangan lupa membilas bagian yang terendam dalam air sulingan). 2) Kemudian mentitrasi dengan HCl yang sudah diketahui normalitasnya dan mencatatnya sebagai B. Titik titrasi dicapai dengan ditandai dengan perubahan warna hijau ke abu-abu. Mencatat jumlah larutan HCl yang terpakai sebagai C mililiter. % Protein Kasar = Keterangan: A : Berat sampel B : Normalitas HCl C : Mililiter HCl yang terpakai A x B x C x 0,14 x 6,25 A x 100%
56 Lampiran 2. Prosedur Analisis Lemak Kasar (Analisis Sokhlet) Kandungan lemak kasar di ukur dengan menggunakan metode Sokhlet. Larutan yang digunakan adalah pereaksi ether atau heksana atau pelarut lemak lainnya. Cara Kerja : (1) Menyiapkan kertas saring yang telah kering oven (gunakan kertas saring bebas lemak). (2) Membuat selongsong penyaring yang dibuat dari kertas saring, timbang dan catat beratnya sebagai A gram. Memasukkan sampel sekitar 2 5 gram dalam selongsong kemudian timbang dan catat beratnya sebagai B gram. Tutup dengan kapas kemudian dihekter, lalu timbang dan catat beratnya sebagai C gram. Berat sampel = (B - A) gram. (3) Selongsong penyaring berisi sampel dimasukkan ke dalam alat soxhlet. Memasukan pelarut lemak (Kloroform) sebnayak 100 200 ml ke dalam labu didihnya. Lakukan ekstraksi (Menyalakan pemanas hot plate dan alirkan air pada bagian kondensornya). (4) Ekstraksi dilakukan selama lebih kurang 6 jam. Mengambil selongsong yang berisi sampel yang telah diekstraksi dan keringkan didalam oven selama 1 jam pada suhu 105 0 C. Memasukan ke dalam eksikator 15 menit dan kemudian timbang, dan catat beratnya sebagai D gram. (5) Kloroform yang terdapat dalam labu didih, dildestilasi sehinga tertampung di penampung sokhlet. Kloroform yang tertampung disimpan untuk digunakan kembali.
57 ( C D) % Lemak kasar = x100 ( B A) Keterangan : Berat selongsong (A) Berat selongsong + sampel (B)l Berat sampel (B-A) Berat selongsong + Sampel + kapas +hekter (C) Berat selongsong + Sampel akhir + kapas +hekter (D)...g...g...g g g
58 Lampiran 3. Jumlah PK yang Disekresikan Masing-Masing Domba Perlakuan Domba % PK Feses BK Feses (g) Produksi PK Feses (g) T1 1 0,12 171,55 21,36 2 0,13 222,56 28,18 3 0,12 177,86 20,63 4 0,12 135,19 16,50 5 0,12 190,61 23,37 T2 1 0,11 176,36 18,90 2 0,10 91,93 9,34 3 0,10 193,65 19,26 4 0,10 199,16 20,01 5 0,12 190,17 22,34 T3 1 0,13 241,47 31,05 2 0,13 139,99 18,00 3 0,13 195,31 25,01 4 0,13 182,19 24,54 5 0,14 200,73 27,78 T4 1 0,13 196,37 26,29 2 0,14 128,29 17,42 3 0,14 188,02 25,85 4 0,13 211,29 26,51 5 0,14 239,63 32,88 Produksi PK Feses = %PK Feses x BK Feses
59 Lampiran 4. Jumlah LK yang Disekresikan Masing-Masing Domba Perlakuan Domba % LK Feses BK Feses (g) Produksi LK Feses (g) T1 1 0,02 171,55 73,88 2 0,02 222,56 99,54 3 0,02 177,86 83,52 4 0,02 135,19 61,42 5 0,02 190,61 79,26 T2 1 0,01 176,36 98,02 2 0,02 91,93 49,64 3 0,02 193,65 113,95 4 0,01 199,16 113,77 5 0,02 190,17 106,03 T3 1 0,02 241,47 96,72 2 0,01 139,99 59,17 3 0,02 195,31 79,72 4 0,02 182,19 73,08 5 0,03 200,73 77,40 T4 1 0,02 196,37 84,00 2 0,02 128,29 58,48 3 0,03 188,02 81,73 4 0,02 211,29 94,66 5 0,03 239,63 98,96 Produksi LK Feses = %LK Feses x BK Feses
60 Lampiran 5. Konsumsi Bahan Kering Rumput dan Konsentrat Perlakuan Domba Konsumsi Rumput (g) Konsumsi Konsentrat (g) T1 1 409 311 2 383 308 3 417 312 4 255 297 5 346 308 T2 1 271 461 2 304 415 3 292 471 4 273 452 5 269 452 T3 1 384 306 2 257 302 3 367 305 4 315 303 5 336 303 T4 1 312 477 2 317 461 3 280 426 4 296 456 5 315 476 Konsumsi Rumput (BK) Konsumsi Konsentrat (BK) = Pemberian Rumput Sisa Rumput = Pemberian Konsentrat Sisa Konsentrat
61 Lampiran 6. Konsumsi Rataan Protein Kasar Perlakuan Domba PK Rumput (%) PK Konsentrat (%) Konsumsi PK Rumput (BK) Konsumsi PK Konsentrat (BK) Konsumsi PK Total T1 1 11.12 10.44 45.51 32.51 78.02 2 11.12 10.44 42.55 32.12 74.66 3 11.12 10.44 46.33 32.53 78.86 4 11.12 10.44 28.30 30.99 59.30 5 11.12 10.44 38.51 32.12 70.63 T2 1 11.12 11.87 30.14 54.67 84.81 2 11.12 11.87 33.76 49.21 82.97 3 11.12 11.87 32.46 55.90 88.36 4 11.12 11.87 30.37 53.70 84.07 5 11.12 11.87 29.94 53.65 83.59 T3 1 11.12 14.46 42.65 44.21 86.86 2 11.12 14.46 28.63 43.62 72.25 3 11.12 14.46 40.81 44.17 84.97 4 11.12 14.46 34.99 43.76 78.75 5 11.12 14.46 37.33 43.85 81.17 T4 1 11.12 13.33 34.70 63.53 98.23 2 11.12 13.33 35.22 61.46 96.68 3 11.12 13.33 31.11 56.84 87.95 4 11.12 13.33 32.86 60.73 93.59 5 11.12 13.33 34.98 63.49 98.48 Konsumsi PK = (%PK Rumput x Konsumsi rumput) + (%PK Konsentrat x Konsumsi Konsentrat)
62 Lampiran 7. Konsumsi Rataan Lemak Kasar Perlakuan Domba LK Rumput (%) LK Konsentrat (%) Konsumsi LK Rumput (BK) Konsumsi LK Konsentrat (BK) Konsumsi LK Total 1 1 3.92 7.14 16.04 22.23 38.28 2 3.92 7.14 15.00 21.96 36.96 3 3.92 7.14 16.33 22.25 38.58 4 3.92 7.14 9.98 21.20 31.17 5 3.92 7.14 13.58 21.96 35.54 2 1 3.92 6.63 10.62 30.53 41.16 2 3.92 6.63 11.90 27.49 39.39 3 3.92 6.63 11.44 31.22 42.66 4 3.92 6.63 10.71 29.99 40.70 5 3.92 6.63 10.56 29.97 40.52 3 1 3.92 7.32 15.04 22.38 37.41 2 3.92 7.32 10.09 22.08 32.17 3 3.92 7.32 14.38 22.36 36.74 4 3.92 7.32 12.34 22.15 34.49 5 3.92 7.32 13.16 22.20 35.35 4 1 3.92 6.21 12.23 29.60 41.83 2 3.92 6.21 12.42 28.63 41.05 3 3.92 6.21 10.97 26.48 37.45 4 3.92 6.21 11.58 28.29 39.88 5 3.92 6.21 12.33 29.58 41.91 Konsumsi LK = (%LK Rumput x Konsumsi Rumput) + (%LK Konsentrat x Konsumsi Konsentrat)
Lampiran 8. Hasil Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Protein Kasar Ulangan Perlakuan T1 T2 T3 T4 1 72,62 77,72 64,25 73,24 2 62,26 88,74 75,08 81,99 3 73,85 78,20 70,57 70,61 4 72,18 76,20 68,84 71,67 5 66,91 73,28 65,78 66,61 Rata-rata 69,56 78,83 68,90 72,82 Total 347,81 394,14 344,52 364,12 db Total : t.r-1= 20-1 = 19 db Perlakuan : t 1 = 3 db Galat : t (r-1) = 4 (5-1) = 16 FK = ( Y 2 ) JKT JKP rxt = ( 1450,59 2 ) 5 x 4 = 105211,13 = ((72,62 2 ) +. + (66,61 2 )) FK = 105953,43 105211,13 = 742,30 = ((347,81 2 ) / 5) +... + (364,12 2 ) / 5)) FK = 105519,66 105211,13 = 308,53 JKG = JKT JKP = 742,30 308,53 = 433,77 KTP KTG F Hitung F Tabel (0,05) = 3,24 = JKP dbp = 308,53 3 = JKG = 433,77 dbg 16 = 102,84 = 27,11 = KTP KTG = 102,84 27,11 = 3,79 63
Sumber Keragaman Daftar Sidik Ragam KcPK Db JK KT Fhit P-value Ftabel Perlakuan 3 308,53 102,84 3,79 0,0314 3,24 Galat 16 433,77 27,11 Total 19 742,30 Ket : F Hitung > F Tabel : Perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap kecernaan protein kasar. 64 Perhitungan Uji Jarak Berganda Duncan KT Galat S y = = S2 r r = 27,11 5 = 2,33 LSR = SSR x S y Perlakuan Ratarata 0,05 0,05 0,05 SSR LSR Signifikasi Selisih R3 68,90 a R1 69,56 0,66 3,00 6,99 a R4 72,82 3,92 3,26 3,15 7,34 ab R2 78,83 9,93 9,27 6,01 3,23 7,53 b Keterangan: Huruf yang berbeda pada kolom signifikasi menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)
Lampiran 9. Hasil Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Lemak Kasar Ulangan Perlakuan T1 T2 T3 T4 1 91,17 94,30 84,90 90,92 2 85,98 95,93 93,67 93,15 3 89,23 91,67 88,89 87,11 4 91,30 93,26 90,29 87,29 5 86,88 92,10 84,73 85,31 Rata-rata 88,91 93,45 88,50 88,76 Total 444,56 467,27 442,48 443,78 db Total : t.r-1= 20-1 = 19 db Perlakuan : t 1 = 3 db Galat : t (r-1) = 4 (5-1) = 16 FK = ( Y 2 ) JKT JKP rxt = ( 1798,09 2 ) = 161656,49 5 x 4 = ((91,17 2 ) +. + (85,31 2 )) FK = 161874,33 161656,49 = 217,84 = ((444,56 2 ) / 5) +... + (442,78 2 ) / 5)) FK = 161740,90 161656,49 = 84,41 JKG = JKT JKP = 217,84 84,41 = 133,42 KTP KTG F Hitung F Tabel (0,05) = 3,24 = JKP = 84,41 dbp 3 = JKG = 133,42 dbg 16 = 28,14 = 8,34 = KTP KTG = 28,14 8,34 = 3,37 65
Daftar Sidik Ragam KcLK Sumber Keragaman Db JK KT Fhit P-value Ftabel Perlakuan 3 84,41 28,14 3,37 0,045 3,24 Galat 16 133,42 8,34 Total 19 217,84 Ket : F Hitung > F Tabel : Perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata Perhitungan Uji Jarak Berganda Duncan (P<0,05) terhadap kecernaan lemak kasar. 66 KT Galat S y = = S2 r r = 8,34 5 = 1,29 LSR = SSR x S y Perlakuan Ratarata 0,05 0,05 0,05 SSR LSR Signifikasi Selisih R3 88,50 a R4 88,76 0,26 3,00 3,87 a R1 88,91 0,41 0,15 3,15 4,06 a R2 93,45 4,95 4,69 4,54 3,23 4,17 b Keterangan: Huruf yang berbeda pada kolom signifikasi menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)
67 Lampiran 10. Dokumentasi Penelitian Penomoran Kandang Penimbangan Rumput Oven untuk Feses Penimbangan Konsentrat Pemberian pakan pada Domba Pengambilan sisa pakan
68 Sisa Pakan yang akan Disaring Penimbangan Sisa Pakan Koleksi Feses Penggilingan Sampel feses Analisis Proksimat Analisis Proksimat