PENGELOLAAN FASILITAS ATRAKSI WISATA DI PANTAI ARTA INDAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL RIYAN HIDAYATULLAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENGELOLAAN FASILITAS OBJEK WISATA PEMANDIAN TIRTA ALAMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN IKRAR DAVINKY

PENGELOLAN SAPTA PESONA DI OBJEK WISATA PANTAI PADANG

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DANAU KEMBAR DI KABUPATEN SOLOK

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN DALAM PERKEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI GANDORIAH DI KOTA PARIAMAN JURNAL

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG DESTINASI WISATA PANTAI PASIR JAMBAK KOTA PADANG RIO NALDO PAKPAHAN /2011

ANALISIS POTENSI OBYEK WISATA PANTAI DI KAWASAN PATTAYA, THAILAND

MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SD MARSUDIRINI SURAKARTA

PENERAPAN TUGAS PENGAWASAN SUPERVISOR DI DEPARTEMEN HOUSEKEEPING HOTEL PANGERAN BEACH PADANG RICKY BAYUANDRY FERNANDO

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

TINJAUAN KUALITAS FASILITAS WISATA DI PANTAI GANDORIAH KOTA PARIAMAN

PENILAIAN POTENSI TAMAN WISATA WIRA GARDEN KELURAHAN BATU PUTUK TAHUN 2014 JURNAL. Oleh. Bety Tri Astuti ( )

FAKTOR PENGHAMBAT BERKELANJUTAN PNPM (PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) MANDIRI PARIWISATA DI KAWASAN WISATA SILOKEK ARTIKEL

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN UBI KAYU DI KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU. (Jurnal) Oleh DIAH PUTRI SAFERA

PENGELOLAAN OBJEK WISATA CAGAR ALAM RIMBO PANTI KABUPATEN PASAMAN YELNI AFRIDA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

Potensi dan Upaya (Isti Rahmawati)

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG DAYA TARIK WISATA PEMANDIAN TIRTA ALAMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN NINI FEBRINA

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

PENGELOLAAN OBJEK WISATA TAMAN HUTAN RAYA BUNG HATTA KOTA PADANG FERNANDO FASANDRA

ABSTRACT. A. Name : Nyoman Andika Widiastra B. Title : Development Study Area Tourism Buleleng Lovina With Butler Talc Theory Approach. C.

PELAKSANAAN KEGIATAN KORPS MUSIK (KORSIK) DI SMK NEGERI 3 PADANG

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI KOMPREHENSIF (PONEK) di RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG PROMOSI DAN FASILITAS OBJEK WISATA MUSEUM ADITYAWARMAN DI KOTA PADANG TRISKA MARVIDOLA

ANALISIS KESESUAIAN DAN DAYA DUKUNG KAWASAN WISATA PANTAI LHOKNGA KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR SKRIPSI TAUFIQ HIDAYAT

PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM PENGELOLAAN OBJEK PARIWISATA PANTAI LAMPUUK KECAMATAN LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Strata I (S-1) Program Studi Komunikasi dan Informatika

KEPUASAN WISATAWAN TENTANG DAYA TARIK WISATA PANTAI AIR MANIS PADANG LIANTIKA RINDANI

Laporan Tugas Akhir Periode Ganjil 2012/2013

ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2015 TESIS.

BAB I PENDAHULUAN. Tempat-tempat rekreasi serta tempat-tempat wisata yang bersaing saat ini sudah

STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS OBJEK WISATA PANTAI PASIR JAMBAK PADANG QORIAH MESTA

TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS PEMERINTAH DALAM MEWUJUDKAN PELAYANAN PRIMA

ABSTRAK STRATEGI PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG CIKIDANG KABUPATEN BANDUNG BARAT

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL BERDASARKAN PP NO

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI

LIBRARY MANAGEMENT AT SD N 2 SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

PERAN PEREMPUAN DALAM PARIWISATA DI DESA WISATA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN

Pengembangan Pariwisata Berbasis CBT (Elina Elfianita) 1

TINJAUAN TENTANG MANAJEMEN PELATIHAN KARYAWAN PADA PT TIRTA SIBAYAKINDO BERASTAGI

PENILAIAN DAYA TARIK WISATA KAWASAN AIR TERJUN MANANGGAR DI DESA ENGKANGIN KECAMATAN AIR BESAR KABUPATEN LANDAK

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

can have a positive impact Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel in the increasing number of visitors.

PENGARUH FASILITAS WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG KE OBJEK WISATA AIR TERJUN BAYANG SANI KABUPATEN PESISIR SELATAN GUSNELI

RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TANGKAHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN LANGKAT TESIS. Oleh

I. PENDAHULUAN. obyek wisata yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi aset daerah bahkan

PENGELOLAAN FASILITAS OBJEK WISATA VILLA DANAU KEMBAR ALI USMAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PENELITIAN POTENSI PENGEMBANGAN WISATA KULINER: STUDI KASUS DI SOLO. Oleh: Edy Purwo Saputro, SE, MSi Fatchan Achyani, SE, MSi

PENGATURAN KEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

STUDI POTENSI EKOWISATA MANGROVE DI KUALA LANGSA PROVINSI ACEH ARIEF BAIZURI MAJID

Ni Nyoman Triari Puri I Ketut Markeling. Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB WISATAWAN MEMILIH DAERAH KUNJUNGAN WISATA DI PARAPAT DAN TUKTUK SIADONG. DisusunOleh:

DAFTAR ISI Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... viii Daftar Tabel... xi Lampiran... xii

PENGELOLAAN SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) MENUJU SEKOLAH UNGGULAN. (Studi situs SMP Negeri 1 Ngadirojo, Pacitan) TESIS.

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA HOTEL SYARIAH SOLO

Kata Kunci: Kawasan Wisata, Pengembangan Pariwisata.

SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001 : 2008 PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR. (Studi Pada PT. Macanan Jaya Cemerlang Klaten)

KAJIAN DAYA DUKUNG FISIK WISATA DANAU DI PANTAI PASIR PUTIH PARBABA KABUPATEN SAMOSIR NANCY ROLINA

Public Perception In Maintenance Attractions Bung Hatta Forest Park in the Village Indarung Lubuk Kilangan District of the city of Padang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Perkembangan kepariwisataan Wediombo semakin maju dengan

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi sebagai daya tarik wisata. Dalam perkembangan industri. pariwisata di Indonesia pun menyuguhkan berbagai macam kegiatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

PERENCANAAN PROGRAM INTERPRETASI LINGKUNGAN DI KAWASAN WISATA DANAU LINTING KABUPATEN DELI SERDANG OLEH MUSAWIR NASUTION/ MANAJEMEN HUTAN

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS UNTUK MENCAPAI KEPUASAN KONSUMEN AGEN PERJALANAN PT TARUMA DIRGANTARA PERIODE APRIL 2012 SKRIPSI.

ANGEL SRI WAHYUNI HAREFA

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI BERBASIS KARAKTER DI PAUD NURUL WATHON SEMARANG

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN HASIL ALAT UNGKAP MASALAH (AUM) OLEH GURU BK DI SMP NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG

STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA MELALUI BAURAN PROMOSI DI OBJEK WISATA SENDANG DEWOT WONOSOCO UNDAAN KUDUS

Analisis Frekuensi Obyek Wisata Alam Mayang Kota Pekanbaru

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

EVALUASI LAYANAN REFERENSI DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT

SKRIPSI PERANAN MOTIVASI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA GURU DI MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) SIDIKALANG OLEH BINTANG ERIKA NASUTION

POTENSI DAN PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI MENGANTI DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

PengembanganObjekWisataWahanaTelabangSaktiKecamatanKamangBaruKabup atensijunjung

SKRIPSI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGENDALIAN BIAYA STUDI KASUS PT. GARUDA INDONESIA BRANCH OFFICE MEDAN

DESKRIPSI OBJEK WISATA KELAPA RAPET KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2015 (JURNAL) Oleh PRANANDA SEPRIANSYAH

ABSTRAK BRANDING TEMPAT WISATA PERKEBUNAN TEH DAYEUH MANGGUNG DI KOTA GARUT. Oleh Michelle Endryene Harianto

Oleh: Cici Fitri Rahayu* Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

TESIS. Oleh : INON BEYDHA / PWD PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2000

MANAJEMEN PELAYANAN DI SOLO TOURIST INFORMATION CENTER

Oleh : Slamet Heri Winarno

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN KELILING DI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA SUMATERA BARAT

STRATEGIC PLANNING AKTIVITAS WISATA DI OBJEK WISATA PANORAMA BUKIK SIDUALI KECAMATAN RAMBATAN, KABUPATEN TANAH DATAR

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. dilihat perkembangan jumlah wisatawan ke Bali dapat dilihat dari data berikut.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Rekomendasi Keterbatasan Studi DAFTAR PUSTAKA... xv

Transkripsi:

PENGELOLAAN FASILITAS ATRAKSI WISATA DI PANTAI ARTA INDAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL RIYAN HIDAYATULLAH PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN JURUSAN PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode September 2017

PENGELOLAAN FASILITAS ATRAKSI WISATA DI PANTAI ARTA INDAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN Riyan Hidayatullah¹, Yuliana², Feri Ferdian² Program Studi D4 Manajemen Perhotelan Jurusan Pariwisata FPP Universitas Negeri Padang Email : riyangasene113@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan) fasilitas atraksi wisata di Pantai Arta Indah yang mencangkup: (a) fasilitas permainan anak, (b) fasilitas rekreasi air dan (c) fasilitas rekreasi memancing. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan data kualitatif. Jenis data yang digunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi yang melibatkan, yaitu: pengelola objek wisata dan masyarakat sekitar objek wisata. Teknik analisis data kualitatif yang meliputi tiga alur kegiatan yakni: reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa hal yang berkaitan dengan pengelolaan fasilitas atraksi wisata di Pantai Arta Indah yaitu: 1) pengelolaan fasilitas permainan anak dari pengorganisasiannya sudah bagus, pengawasannya sudah, namun perencanaan fasilitas permainan anak yang meliputi permainan buayan kaliang dan permainan lempar gelang masih kurang maksimal. Perencanaan fasilitas permainan anak yang disusun oleh pengelola masih bersifat umum dan belum terlalu rinci. Perencanaan fasilitas permainan anak di Objek Wisata Pantai Arta Indah yang ada, hanya untuk keberlangsungan dan belum mengarah untuk pengembangan fasilitas atraksi di objek wisata, 2) pengelolaan fasilitas rekreasi air yaitu penyewaan benen pengorganisasian sudah baik, pengarahan sudah, namun pengawasan fasilitas rekreasi air yaitu penyewaan benen masih kurang baik. Pengawasan fasilitas penyewaan benen di Pantai Arta Indah hanya merupakan standar-standar secara umum, untuk mengukur ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan pada fasilitas penyewaan benen, 3) pengelolaan fasilitas memancing yaitu fasilitas sampan dari perencanaanya sudah bagus, pengarahannya sudah ada, namun untuk struktur organisasi dan pembagian tugas dari pengelola fasilitas sampan tidak ada, hanya menunggu intruksi dari Badan Pengelola. Kata Kunci: Pengelolaan, Fasilitas, Atraksi Wisata ¹Prodi D4 Manajemen Perhotelan Untuk Wisuda Periode September 2017 ²Dosen Jurusan Pariwisata dan Perhotelan

THE MANAGEMENT OF TOURIST ATTRACTIONS IN ARTA INDAH BEACH PADANG PARIAMAN Riyan Hidayatullah¹, Yuliana², Feri Ferdian² Program Studi D4 Manajemen Perhotelan Jurusan Pariwisata FPP Universitas Negeri Padang Email : riyangasene113@gmail.com Abstract This research aimed to describe the management (planning, organizing, directing, and supervising) of tourist attractions at Arta Indah Beach which includes: (a) children game facilities, (b) water recreation facilities and (c) fishing leisure facilities. This type of research is descriptive qualitative data. The type of data used is primary data and secondary data. Technique of collecting data is done by using observation method, interview, and documentation that involve, that is: management of tourist object and society around tourist object. Qualitative data analysis techniques covering three activities: data reduction, data presentation, and conclusion. Based on the research results found some things related to the management of tourist attraction facilities in Arta Indah Beach are: 1) the management of children's game facilities from the organizing is good, the supervision has been, but the children's game plan planning which includes game buayan Kaliang and game throwing bracelet still less. The planning of child play facilities organized by managers is still general and not too detailed. Planning of children game facilities at Arta Indah Beach Tourism Objects exist, only for sustainability and yet leads to the development of attraction facilities in tourism object, 2) management of water recreation facility that is good organizing benen rent, guidance already, but supervision of water recreation facility that is leasing Benen is still not good. The supervision of the benen rental facility at Arta Indah Beach is only the general standards, to measure the achievement of the objectives set in the rental facility of the benen; 3) the management of fishing facilities ie the boat facility of the planning is good, the guidance already exists, but for the organizational structure and The division of duties from the management of the canoe facilities does not exist, just waiting for the instructions from the Management Board. Keywords: Management, Facilities, Tourist Attractions ¹Prodi D4 Manajemen Perhotelan Untuk Wisuda Periode September 2017 ²Dosen Jurusan Pariwisata dan Perhotelan

1 A. Pendahuluan Usaha mengembangkan dunia pariwisata Indonesia ini didukung dengan UU nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan yang menyebutkan berbagai macam kegiatan wisata dan di dukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Daerah yang mempunyai potensi cukup besar untuk tujuan wisata adalah Provinsi Sumatera Barat. Sumatera Barat memiliki beberapa Kabupaten / Kota yang menarik khususnya obyek wisata alam salah satunya adalah Objek Wisata Pantai Arta Indah Kabupaten Padang Pariaman. Berikut ini data jumlah kunjungan wisatawan di Objek Wisata Pantai Arta Indah selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini: Table 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Objek Wisata Pantai Arta Indah Selama Tiga Tahun Terakhir Tahun Jumlah 2014 29.958 2015 31.863 2016 23.150 Sumber : Badan Pengelola Pantai Arta Indah (2017) Berdasarkan Tabel 1 di atas terlihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan tidak stabil selama tiga tahun terakhir dimana terjadi peningkatan pada tahun 2015 dan penurunan pada Tahun 2016. Oleh karena penurunan jumlah wisatawan tersebut, pendapatan di Objek Wisata Pantai Arta Indah

2 tidak dapat memenuhi dana operasional pengelolaan fasilitas atraksi wisata di Pantai Arta Indah, sehingga fasilitas atraksi wisata tidak terkelola dengan baik seperti terjadi kerusakan dan tidak layak untuk di fungsikan lagi. Pantai Arta Indah adalah pantai yang nyaman untuk menghilangkan rasa suntuk bagi seseorang yang mengunjunginya, karena selain keindahan pantainya, di area tersebut juga banyak dikelilingi pohon pinus yang hijau dan rimbun yang akan memberikan kesejukan hati yang sedang gundah. Akses menuju pantai arta indah ini mudah, bisa menggunakan bus maupun kendaraan pribadi, karena lokasinya berada di jalan lintas raya Padang menuju Pasaman. Dari Kota Padang berjarak sekitar 74 kilometer dan bila melakukan perjalanan dari Bukit Tinggi jarak yang akan di tempuh kira kira 100 kilometer. Menurut Zuastika (2010), Berdasarkan sifat ruang(outdoor) macammacam rekreasi yaitu outbound, camping ground/ berkemah, permainan anak, rekreasi air, dan rekreasi memancing. Dari sudut pandang mengenai pengelolaan fasilitas atraksi(rekreasi) yang terdapat di sebuah objek wisata, peneliti melihat beberapa fasilitas permainan anak, rekreasi air, dan rekreasi memancing yang terdapat di Objek Wisata Pantai Arta Indah bermasalah. Berdasarkan observasi penulis dan wawancara dengan 4 orang pengelola pada tanggal 12 Februari 2017 di Pantai Arta Indah, beliau mengatakan kurangnya perencanaan pengelola untuk memperbaiki fasilitas atraksi wisata di Objek Wisata Pantai Arta Indah. Ia juga menyatakan bahwa fasilitas yang sudah ada seperti fasilitas rekreasi wahana bermain untuk anak sudah tidak ada lagi seperti permainan penalti ban dan melempar kaleng.

3 Masalah lain yang penulis temukan adalah kurangnya perencanaan perawatan area fasilitas atraksi wisata seperti area permainan buayan kaliang dan permainan lempar gelang yang ditumbuhi rumput tebal. Kemudian kurangnya pengawasan pengelola untuk keamanan anak-anak pada saat mandi di pantai. Ia menyatakan hal ini terjadi karena kurangnya petugas keamanan yang bertugas. Berdasarkan observasi penulis temukan yaitu kurangnya perencanaan pemanfaatan lahan wisata untuk membuat fasilitas atraksi baru, padahal lahan yang tersedia sangat luas untuk membangun fasilitas atraksi yang lain. Masih banyaknya lahan yang kosong yang bisa dimanfaatkan untuk membuat fasilitas atraksi baru seperti permainan motor trail, permainan banana boat yang bisa menambah daya tarik pengunjung untuk berkunjung dan sekaligus menambah pendapatan daerah dan masyarakat sekitar Objek Wisata Pantai Arta Indah. Selanjutnya kurangnya pengawasan dari pihak pengelola terhadap pengutipan sewa tempat bagi pemilik fasilitas atraksi. Ia menyatakan sering di minta pungutan sewa dari berbagai pihak seperti pihak keamanan dan pemuda. Kemudian kurangnya perencanaan perlengkapan memancing yang disediakan pengelola. Pengelola hanya menyediakan penyewaan sampan untuk memancing ke laut. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengelolaan (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan) atraksi wisata di Pantai Arta Indah Kabupaten Padang Pariaman.

4 B. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dekriptif kualitatif. Sumber data adalah delapan orang informan yang terdiri dari satu ketua badan pengelola, satu sekretaris badan pengelola, satu anggota badan pengelola dan lima oarang masyarakat sekitar Objek Wisata Pantai Arta Indah. informan dalam penelitian ini dibagi dua yaitu informan pelaku dan informan yang tahu. Informan pelaku adalah informan yang terlibat langsung dalam keseharian subjek, informan pelaku dalam penelitian ini adalah ketua, sekretaris dan satu anggota dari pihak pengelola objek wisata Pantai Arta Indah. Berbeda dengan informan pelaku, informan yang tahu adalah informan yang mengetahui persis tentang subjek penelitian, informan yang tahu dalam penelitian ini adalah masyarakat di sekitar yang mengelola fasilitas benen dan fasilitas sampan di objek Pantai Arta Indah. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah data pengelolaan fasilitas atraksi wisata yang meliputi fasilitas permainan anak, fasilitas rekreasi air, dan fasilitas rekreasi memancing dimana pengambilan data dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sasaran yang diambil dari pengelola dan masyarakat dengan cara pedoman wawancara. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui perantara. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data mengenai gambaran umum mengenai Pantai Arta Indah Kabupaten Padang Pariaman melalui dokumen-dokumen tentang sejarah berdirinya Pantai Arta Indah dan data kunjungan wisatawan Pantai Arta Indah.

5 Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian Temuan dalam penelitian ini di bagi dalam dua jenis: 1) temuan umum yang bersifat menyeluruh, 2) temuan yang bersifat khusus tentang Pengelolaan Fasilitas Atraksi Wisata di Pantai Arta Indah Kabupaten Padang Pariaman, dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, dimulai dari fasilitas permainan anak, fasilitas rekreasi air, dan fasilitas rekreasi memancing. a. Fasilitas Permainan Anak Berdasarkan hasil dari penelitian ini, ditemukan bahwa pengelolaan fasilitas permainan anak yaitu permainan buayan kaliang dan lempar gelang di objek wisata Pantai Arta Indah pengorganisasiannya sudah bagus, pengawasannya sudah, namun perencanaan fasilitas permainan anak masih kurang maksimal. Perencanaan fasilitas permainan anak yang disusun oleh pengelola masih bersifat umum dan belum terlalu rinci. Perencanaan fasilitas atraksi di Objek Wisata Pantai Arta Indah yang ada, hanya untuk keberlangsungan dan belum mengarah untuk pengembangan fasilitas atraksi di objek wisata, yang nantinya dapat memberikan kontribusi dalam penambahan pendapatan masyarakat sekitar objek wisata dan juga pendapatan daerah dari segi pariwisata.

6 b. Fasilitas Rekreasi Air Berdasarkan hasil dari penelitian ini, ditemukan bahwa pengorganisasian sudah baik, pengarahan sudah, namun pengawasan fasilitas rekreasi air yaitu penyewaan benen masih kurang baik. Pengawasan fasilitas penyewaan benen di Pantai Arta Indah hanya merupakan standar-standar secara umum, untuk mengukur ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan pada fasilitas rekreasi air tersebut. Lemahnya pengewasan pengelola akan berdampak pada penggunaan benen yang tidak layak kepada pengunjung c. Fasilitas Rekreasi Memancing Berdasarkan hasil dari penelitian ini, ditemukan bahwa pengelolaan fasilitas rekreasi memancing yaitu fasilitas sampan perencanaanya bagus, pengarahannya sudah ada, namun untuk struktur organisasi dan pembagian tugas dari pengelola fasilitas atraksi tidak ada, hanya menunggu intruksi dari Badan Pengelola. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu dipilih orang yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam melaksanakan tugas. 2. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan peneliti tentang pengelolaan fasilitas atraksi wisata di Pantai Arta Indah Kabupaten Padang Pariaman peneliti menemukan gambaran mengenai fasilitas permainan anak, fasilitas rekreasi air, dan fasilitas rekreasi memancing objek wisata Pantai Arta Indah Kabupaten Padang Pariaman. Adapun aspek yang diteliti dari

7 setiap fasilitas tersebut adalah aspek perencanaan, aspek pengorganisasian, aspek pengarahan dan aspek pengawasan. Adapun temuan umum dalam penelitian ini adalah : a. Fasilitas Permainan Anak Pengelola permainan anak objek wisata Pantai Arta Indah sudah dijelaskan dengan baik dimana pengorganisasiannya sudah bagus, pengawasannya sudah, namun perencanaan fasilitas permainan anak masih kurang maksimal. Perencanaan fasilitas permainan anak yang disusun oleh pengelola masih bersifat umum dan belum terlalu rinci. Perencanaan fasilitas atraksi di Objek Wisata Pantai Arta Indah yang ada, hanya untuk keberlangsungan dan belum mengarah untuk pengembangan fasilitas atraksi di objek wisata, yang nantinya dapat memberikan kontribusi dalam penambahan pendapatan masyarakat sekitar objek wisata dan juga pendapatan daerah dari segi pariwisata. Hal ini sesuai yang dikatakan Sutarno (2004: 109), Perencanaan diartikan sebagai perhitungan dan penentuan tentang apa yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, dimana menyangkut tempat, oleh siapa pelaku itu atau pelaksana dan bagaimana tata cara mencapai itu. b. Fasilitas Rekreasi Air Dari segi hasil wawancara terlihat bahwa pengorganisasian sudah baik, pengarahan sudah, namun pengawasan fasilitas rekreasi air yaitu penyewaan benen masih kurang baik. Pengawasan fasilitas penyewaan benen di Pantai Arta Indah hanya merupakan standar-standar secara

8 umum, untuk mengukur ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan pada fasilitas rekreasi air tersebut. Lemahnya pengewasan pengelola akan berdampak pada penggunaan benen yang tidak layak kepada pengunjung, sehingga pengunjung tidak puas dengan fasilitas penyewaan benen tersebut. Hal ini sesuai dengan teori Sutarno (2004:128), Pengawasan adalah kegiatan membandingkan atau mengukur yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, norma-norma standar atau rencana-rencana yang sudah ditetapkan sebelumnya. c. Fasilitas Rekreasi Memancing Dari segi hasil terlihat bahwa pengelolaan fasilitas rekreasi memancing yaitu fasilitas sampan perencanaanya bagus, pengarahannya sudah ada, namun untuk struktur organisasi dan pembagian tugas dari pengelola fasilitas atraksi tidak ada, hanya menunggu intruksi dari Badan Pengelola. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu dipilih orang yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam melaksanakan tugas. Oleh karena itu, perlu memilih dan menentukan orang yang akan dipercaya atau diposisikan dalam posisi tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Byars dan Rue (2006: 6), Pengorganisasian merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan penugasan kegiatan-kegiatan penyediaan keperluan, wewenang untuk melaksanakan kegiatannya.

9 D. Simpulan dan Saran 1. Simpulan a. Pengelolaan fasilitas permainan anak dari pengorganisasiannya sudah sudah bagus, pengawasannya sudah, namun perencanaan fasilitas permainan anak masih kurang maksimal. Perencanaan fasilitas permainan anak yang disusun oleh pengelola masih bersifat umum dan belum terlalu rinci. Perencanaan fasilitas atraksi di Objek Wisata Pantai Arta Indah yang ada, hanya untuk keberlangsungan dan belum mengarah untuk pengembangan fasilitas atraksi di objek wisata, yang nantinya dapat memberikan kontribusi dalam penambahan pendapatan masyarakat sekitar objek wisata dan juga pendapatan daerah dari segi pariwisata. b. Pengelolaan fasilitas rekreasi air yaitu penyewaan benen dari pengorganisasian sudah baik, pengarahan sudah, namun pengawasan fasilitas rekreasi air yaitu penyewaan benen masih kurang baik. Pengawasan fasilitas penyewaan benen di Pantai Arta Indah hanya merupakan standar-standar secara umum, untuk mengukur ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan pada fasilitas rekreasi air tersebut. Lemahnya pengewasan pengelola akan berdampak pada penggunaan benen yang tidak layak kepada pengunjung, sehingga pengunjung tidak puas dengan fasilitas penyewaan benen tersebut. c. Pengelolaan fasilitas rekreasi memancing yaitu fasilitas sampan dari perencanaanya sudah bagus, pengarahannya sudah ada, namun untuk

10 struktur organisasi dan pembagian tugas dari pengelola fasilitas atraksi tidak ada, hanya menunggu intruksi dari Badan Pengelola. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu dipilih orang yang memiliki kemampuan dan kompetensi dalam melaksanakan tugas. 2. Saran a. Bagi pengelola Objek Wisata Pantai Arta Indah hasil peneitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk mengetahui pengelolaan (perencanan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan) dan dapat mengembangkan atraksi wisata baru. b. Bagi petugas Objek Wisata Pantai Arta Indah hasil penelitian ini bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam hal pengelolaan fasilitas atraksi wisata, seperti pengelolaan kebersihan, keamanan, dan berfikir kreatif untuk menciptakan atraksi wisata baru. c. Bagi jurusan Pariwisata khususnya mahasiswa D4 Manajemen Perhotelan dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan reverensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut. d. Bagi wisatawan untuk diharapkan dapat mempromosikan dan mereferensikan kepada orang lain, bahwa atraksi wisata di Objek Wisata Pantai Arta layak untuk dikunjungi e. Bagi peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti tentang strategi pemasaran objek wisata, strategi promosi objek wisata dan strategi pengembangan objek wisata.

11 Catatan: artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan pembimbing I Dr. Yuliana, SP, M.Si dan Pembimbing II Feri Ferdian, SST, MM. DAFTAR PUSTAKA Byars, Llloyd L dan Rue, Leslie W. 2006. Human Resource Managemen 8 edition. MCGraw-Hill, Iwin. Sutarno, NS. 2004. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Samitra Media Utama. Zuastika. 2010. Pengertian Outbound. Online (repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/chapter%2011.pdf). Diakses tanggal 12/04/2017/ 11.00 wib. Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tanggal 19 Maret 2009 tentang Kepariwisataan.