STUDI BRT KORIDOR ANTAR KAMPUS DI KOTA SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III. Landasan Teori Standar Pelayanan Kinerja Angkutan Umum

BAB III METODOLOGI MULAI. Studi Pustaka. Perumusan Masalah dan Tujuan. Persiapan dan Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI SISTEM PELAYANAN TRANSIT ANTAR KORIDOR BUS RAPID TRANSIT TRANS SEMARANG

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN START

BAB III LANDASAN TEORI. mengetahui pelayanan angkutan umum sudah berjalan dengan baik/ belum, dapat

BAB III METODOLOGI MULAI. Permasalahan

BAB III LANDASAN TEORI. dan diatur dalam beberapa peraturan dan undang-undang sebagai berikut :

PERENCANAAN ANGKUTAN UMUM (Rute, Terminal, Tempat Henti)

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN DI HALTE ELANG TRANS METRO BANDUNG (TMB) ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Bus Sekolah Sebagai Moda Alternatif untuk Mengurangi Volume Lalulintas Harian di Kota Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. transportasi sehingga bertambah pula intensitas pergerakan lalu lintas kota.

PENYEDIAAN TRANSPORTASI UMUM MASA DEPAN DI KOTA SEMARANG. Siti Rahma, Dyah Amalia Wijayanti, Ismiyati *), Djoko Purwanto *)

LAMPIRAN Kajian Kebijakan Standar Pelayanan Angkutan Umum di Indonesia (Menurut SK. Dirjen 687/2002)

Ibnu Sholichin Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI ANGKUTAN KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) TRAYEK PADANG BUKITTINGGI

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Halaman Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iii. Daftar isi... iv. Daftar Tabel... vii. Daftar Gambar...

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan faktor pendukung pertumbuhan perekonomian di sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan Lapangan. Operasional Bus Damri Trayek Perumnas Banyumanik - Johar. Pengumpulan Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ANALISA KEBUTUHAN ANGKUTAN BUS JURUSAN SEMARANG SUKOREJO. Disusun oleh : Semarang, November 2006 Disetujui :

PENYEDIAAN TRANSPORTASI UMUM MASA DEPAN DI KOTA SEMARANG. Siti Rahma, Dyah Amalia Wijayanti, Ismiyati *), Djoko Purwanto *)

KECEPATAN BUS TRANS METRO BANDUNG KORIDOR ELANG - CIBIRU ABSTRAK

A. Indicator Pelayanan Angkutan Umum 18 B. Waktu Antara {Headway) 18 C. Faktor Muat (Loadfactor) 19

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mencakup benda hidup dan benda mati dari satu tempat ke tempat lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi makro perlu dipecahkan menjadi sistem transportasi yang lebih kecil

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek

PENELITIAN MODEL ANGKUTAN MASSAL YANG COCOK DI DAERAH PERKOTAAN. Balitbang bekerjasama dengan PT Karsa Haryamulya Jl.Imam Bonjol 190 Semarang

STUDI OPERASI WAKTU TEMPUH DAN LOAD FACTOR PADA TIAP HALTE BUSWAY TRANSJAKARTA TRAYEK KOTA BLOK M

BAB III LANDASAN TEORI

Studi Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan yang Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi BAB VIII PENUTUP

BAB III LANDASAN TEORI. memenuhi kriteria-kriteria yang distandardkan. Salah satu acuan yang dapat

Tugas Akhir Evaluasi Fungsi Halte Sebagai Tempat Henti Angkutan Umum BAB V PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari lima Kota Besar di Indonesia adalah Kota Medan dengan

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS KINERJA ANGKUTAN UMUM PERDESAAAN KABUPATEN SIDOARJO (Studi Kasus Trayek Sidoarjo - Krian)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

Oleh : Aji Tri Utomo, Aufarul Marom. Universitas Diponegoro

DepartemenTeknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gadjah Mada. Pertemuan Ke 13. PERENCANAAN ANGKUTAN UMUM (Frekuensi, Headway, dan Jumlah Armada)

Analisis Kinerja dan Tarif Angkutan Umum Bus Jurusan Surakarta-Yogyakarta: Studi Kasus pada Bus Langsung Jaya, Jaya Putra dan Sri Mulyo

KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

ANALISIS KINERJA PELAYANAN BUS RAPID TRANSIT (BRT) KORIDOR II TERBOYO-SISEMUT (Studi Kasus: Rute Terboyo Sisemut Kota Semarang)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

ANALISIS KINERJA DAN PENETAPAN TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (Study Kasus Bus Po. Aneka Jaya Jurusan Pacitan-Surakarta)

Perencanaan Trase Tram Sebagai Moda Transportasi Terintegrasi Untuk Surabaya Pusat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008) Evaluasi adalah penilaian. Prestasi yang di perlihatkan, (3) kemampuan kerja.

KINERJA TEKNIS DAN ANALISIS ATP WTP ANGKUTAN TRANS JOGJA

Indikator pengukuran kinerja jalan perkotaan

I. PENDAHULUAN. Permasalahan di sektor transportasi merupakan permasalahan yang banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang yang merupakan Ibukota Jawa Tengah adalah salah satu

Jurnal Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Juni 2012

Pengelolaan Transportasi Berwawasan Lingkungan Sebagai Dampak Perkembangan Perkotaan Tak Terkendali (Studi Kasus Kota Semarang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. penumpang, bus kecil, bus sedang,dan bus besar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergerakan pada suatu daerah, baik berupa transportasi barang maupun transportasi orang.

EVALUATION OF BRT SERVICE PERFORMANCE IN SEMARANG CITY. Case Study : Corridor II, Ungaran - Terboyo

BAB IV DATA DAN ANALISIS. yang telah ditentukan Kementerian Perhubungan yang intinya dipengaruhi oleh

INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DALAM MENDUKUNG ANGKUTAN MASSAL BUSWAY YANG BERKELANJUTAN DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan manusia dan barang. Pergerakan penduduk dalam memenuhi kebutuhannya terjadi

Waktu Tunggu Angkutan Antar Bis Di Terminal Leuwi Panjang Kota Bandung

gerak yang ada, keselamatan, kenyamanan, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Angkutan umum khususnya di provinsi D.I. Yogyakarta dalam sejarah

BAB III LANDASAN TEORI. Untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kinerja dari sistem operasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lain dengan mengunakan kendaraan (Munawar, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Transportasi adalah proses memindahkan suatu benda mencakup benda hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Suatu proses bidang kegiatan dalam kehidupan masyarakat yang paling

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III. tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. MULAI SURVEY

Peningkatan Pelayanan Bus Transjakarta Berdasarkan Preferensi Pengguna (Studi Kasus: Koridor I Blok M Kota, Jakarta)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber kebutuhan manusia tidak berada di sembarang tempat, sehingga terjadi. 1. manusia yang membutuhkan perangkutan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam kurun waktu tertentu. (Hazian,2008) Transportasi dapat diartikan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem setoran pada angkutan umum transportasi massa seperti

EKSISTENSI ANGKUTAN PLAT HITAM PADA KORIDOR PASAR JATINGALEH GEREJA RANDUSARI TUGAS AKHIR

Manajemen Angkutan Umum Perkotaan

PERENCANAAN??? MENGAPA DIPERLUKAN. Peningkatan jumlah penduduk. Penambahan beban jaringan jalan. & transportasi

ANALISIS KINERJA ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN JALUR 01B DAN 06 DI WILAYAH SURAKARTA

III. METODOLOGI PENELITIAN

KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN 8 KORIDOR TRANSJAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI OPERASIONAL ANGKUTAN UMUM PENUMPANG TRAYEK L1 KOTA BANYUWANGI

Transkripsi:

STUDI BRT KORIDOR ANTAR KAMPUS DI KOTA SEMARANG Firdaus Amalul Qudus 1,*, Putra Aditama 1, Ismiyati 1, Moga Narayudha 1 1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl.Prof.Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Telp. (04) 7474770, Kode Pos 509 *) Email : firdausamalulqudus@gmail.com Abstract The public transportation in Semarang City which less of services and comfort made the students don t use it. Based on the problem, it makes the idea of bus rapid transit Inter campuses created. Bus rapid transit expected to be a solution of the transportation needs of students and the other people around colleges, it also expected to make a communication Inter student colleges in Semarang City.The purposes of this study is to analyze the route of BRT, amount of BRT, bus stop, and the cost of BRT Inter campuses. quantitative approach metodology used to analyze the BRT performances dan qualitative approach for the people responses. The cost determine with component analyze method. From the result of the study of bus rapid transit inter colleges the length of route 6 km, and passes 1 colleges obtained. The cost simulated with comparison number of passengers. The calculation cost of bus rapid transit Rp.6,994 is about to loss if 70% of passengers is common passengers. For common passengers the cost is Rp.500 and 1.000 for school student passengers. The Government should provide feeder for the unserved colleges Kata kunci : transportation, bus rapid transit, route, cost PENDAHULUAN Kota Semarang sebagai ibukota provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu kota besar yang memiliki perguruan tinggi cukup banyak. Pada tahun 015 jumlah mahasiswa di Kota Semarang mencapai 194.47 mahasiswa. Mahasiswa di akhirnya lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi dibanding menggunakan angkutan umum. Hal ini mengakibatkan jalan-jalan di Kota Semarang semakin ramai. Masalah kebutuhan transportasi mahasiswa membuat timbulnya gagasan untuk melakukan studi BRT antar kampus di Kota Semarang. Studi BRT koridor antar kampus ini diharapkan dapat menjadi sebuah solusi bagi kebutuhan transportasi mahasiswa secara khusus dan masyarakat disekitarnya pada umumnya. Keberadaan BRT antar kampus juga dapat menciptakan komunikasi antar mahasiswa di Kota Semarang. Menurut Thomas (001), Bus Rapid Transit (BRT) adalah suatu moda transportasi yang cepat yang mengkombinasikan kualitas transportasi kereta dan fleksibiltas bus. Karakteristik Bus Rapid Transit (BRT) berbeda dengan bus konvesional

seperti jalur khusus bus, naik dan turun penumpang yang cepat pada tempat tertentu yang telah ditentukan, sistem penarikan ongkos sebelum berangkat yang efektif dan efisien, halte dan yang nyaman, dan adanya integritas dengan moda transportasi lainnya. Studi yang dilakukan Rasyid dan Bachtiawar pada tahun 01 yang berjudul Evaluasi Kinerja BRT Koridor II trayek Ungaran-Terboyo mengevaluasi kinerja BRT jurusan Ungaran-Terboyo dalam penelitian yang berjudul Evaluasi Kinerja BRT Koridor II trayek Ungaran-Terboyo. Kinerja BRT dievaluasi aspek efektivitas (waktu tunggu, waktu tempuh, kecepatan rata-rata, headway, dan waktu sirkulasi)danaspek efisiensi (load factor, rata-rata jarak tempuh per hari, kapasitas operasi, dan umur kendaraan). Pada Tahun 010 Setiawan dan Rama melakukan evaluasi serupa untuk Koridor I dalam studi yang berjudul Evaluasi Kinerja Bus Rapid Transit (BRT) Koridor I Mangkang Penggaron. Rahma dan Wijayanti pada tahun 014 dalam studi yang berjudul Penyediaan Transportasi Umum Masa Depan di Kota Semarang melakukan studi dengan mengembangkan MRT untuk daerah pinggiran Kota Semarang dan BRT untuk dalam kota. Yanuar dan Untara melakukan evaluasi terhadap shelter BRT pada tahun 01 dalam Tinjauan Kinerja Shelter pada BRT Koridor (Ungaran - Terboyo). Studi ini bertujuan menganalisis kinerja BRT antar kampus (rute, jumlah halte, dan jumlah armada) berdasar Pedoman Teknis Perekayasaan Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum. Sedangkan tarif dianalisis dengan metode analisis komponen. Adapun perguruan tinggi yang dikaji adalah pergururan tinggi di Kota Semarang berdasarkan pertimbangan koridor BRT yang sudah ada Apabila BRT antar kampus ini mulai dioperasikan, mahasiswa yang menggunakan kendaraan pribadi akan beralih menggunakan BRT ini. Selain itu, masyarakat di kota Semarang juga bisa memanfaatkan keberadaan BRT ini untuk bepergian sesuai rute yang sudah ditetapkan. METODE PENELITIAN Diagram alir pelaksanaan penelitian Studi BRT koridor baru Antar Kampus Di Kota Semarang dapat dilihat pada Gambar 1. Pengumpulan Dan Pengolahan Data Wilayah tinjauan studi berada di wilayah kota Semarang. Perguruan tinggi di kota Semarang dan pelayanan BRT dapat dilihat pada Tabel 1. Penentuan Rute BRT Antar Kampus Dalam penentuan rute BRT antar kampus, digunakan pertimbangan berupa daerah yang dilewati, perguruan tinggi yang akan dilayani, panjang rute, waktu siklus dan integrasi dengan rute BRT eksisting. Agar hasil lebih maksimal, akan dibuat alternatif sebagai opsi dalam penentuan rute (Gambar ). Studi BRT Koridor Antar Kampus di Kota. (Firdaus Amalul Qudus) 85

Fenomena A B Perumusuhan Masalah Kajian Pustaka AnalisisPenentuanRute Tabulasi Data Pegumpulan Data Awal SurvaiPendahuluan Lokasi Kondisieksisting DesainKuesioner Penentuanjumlahsampel Jenispertanyaan Data Primer Kuesioner Kecepatan Keselamatan Kenyamanan Keamanan Tarif Jarak Halte PengumpulanData Data Sekunder Nama dan alamat Kampus Jumlah mahasiswa Rute Trans Semarang Data BOK Trans B Analisis dan Pengolahan Data Karakteristik penumpang Headway Waktu sirkulasi Jumlah armada BRT antarkampus beserta halte dan subterminal Analisis Tarif Kesimpulan dan saran A Gambar 1. Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir Tabel 1. Pelayanan BRT Terhadap Perguruan Tinggi Di Kota Semarang No. Nama Perguruan Tinggi Jumlah BRT Mahasiswa Koridor 1. Universitas 17 Agustus 1945 Semarang (Pawiyatan Luhur) 6.855 -. Universitas Katolik Soegijapranata 6.78 -. Universitas Semarang.47-4. Universitas Pandanaran.496-5. Universitas Muhammadiyah Semarang.01-6. Universitas Wahid Hasyim 6.158-7. Universitas STIKUBANK (Bendan Ngisor) 4.84-8. IKIP Veteran Jawa Tengah.848-9. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dharma Putra Semarang 766-10. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Farming 415-11. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia 856-1. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cendekia Karya Utama 44-1. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Semarang.716-14. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hakli 4-15. STIKES Karya Husada Semarang 69-16. STIKES Telogorejo Semarang 1.116-17. Sekolah Tinggi Maritim dan Transpor.978-86 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. No. Desember 017 84-9

No. Nama Perguruan Tinggi Jumlah Mahasiswa BRT Koridor AMNI 18. AMIK Jakarta Teknologi Cipta 485-19. Akademi Kebidanan Karsa Mulia 74-0. Akademi Kebidanan Abdi Husada 94-1. Akademi Pelayaran Niaga Indonesia Semarang 1.14 -. Akademi Sekretari Marsudirini Santa Maria 101 -. Akademi Farmasi Nusaputra Semarang 59-4. Universitas Diponegoro (Tembalang) 7.900-5. Universitas Negeri Semarang 8.941-6. Politeknik Negeri Semarang.16-7. Poltekkes Kemenkes Semarang.945-8. Politeknik Maritim 191 - Sumber: Qudus dan Aditama, 016 Gambar. Rute Alternatif BRT Antar Kampus Indikator PT Dilalui Tabel. Penilaian Alternatif Rute Rute Alternatif I Rute Alternatif II Rute Alternatif III Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai 1 perguruan tinggi 18 perguruan tinggi 1 perguruan tinggi Studi BRT Koridor Antar Kampus di Kota. (Firdaus Amalul Qudus) 87

Indikator Panjang Lintasan Kondisi Tata Guna Lahan Geometris Jalan IntegrasiBRT eksisting Rute Alternatif I Rute Alternatif II Rute Alternatif III Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Rute Pergi : 19,6 km Rute Pulang : 16,4 km Perkuliahan, Rumah Sakit, perkantoran, wisata, daerah padat penduduk Kondisi geometris jalan mayoritas sudah baik, namun pada jalan pawiyatan luhur dirasa kurang baik. II Jl. Setiabudi RS Karyadi III Jalan Sultan Agung Taman Diponegoro VI Gunung Pati Pemuda (Rencana) Jl. Kaligarang Terdapat halte transit di Taman Diponegoro Rute Pergi :,4 km Rute Pulang : 16,4 km Perkuliahan, Daerah tidak padat penduduk, Perkantoran Banyak tanjakkan dan turunan pada rute alternatif ini. II Jl. Gatot Subroto Jatingaleh Belum ada halte transit eksisting 1 1 Rute Pergi : 16,4 km Rute Pulang : 7,4 km Perkuliahan, Rumah Sakit, perkantoran, daerah padat penduduk Pada umumnya kondisi geometris jalan rute alternatif ini baik karena melewati jalan perkotaan, namun terdapat tanjakkan yang cukup terjal dan panjang pada daerah Sigar Bencah. II Jl. Setiabudi Jalan Teuku Umar III Jl. Dr. Wahidin Meteseh PRPP (rencana) V Meteseh PRPP (rencana) Jl. Prof. Suharso Jl. Tentara Pelajar Belum ada halte transit eksisting Total 14 8 11 1 Terdapat 4 perguruan tinggi yang belum terlayani BRT. Hal ini dikarenakan apabila BRT antar kampus melewati lokasi perguruan tinggi tersebut, jarak yang ditempuh menjadi terlalu jauh dan kurang efektif. 1. STIKES Telogorejo Semarang. Sekolah Tinggi Maritim dan Transpor AMNI 88 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. No. Desember 017 84-9

. Akademi Farmasi Nusaputra Semarang 4. Universitas Semarang Overlap Rute BRT Antar Kampus Terpilih dengan Rute Eksisting Overlap Rute adalah di mana ada dua rute atau lebih yang bekerja pada satu ruas jalan atau saling bertumpukan. Overlap ini akan mempengaruhi kinerja BRT dari segi pelayanan dan kemudahan berpindah bus. Perencanaan rute BRT antar kampus juga tak lepas dari overlap dengan BRT yang sudah ada maupun BRT lain yang masih dalam rencana. Gambar. Overlap BRT Antar Kampus Dengan BRT Koridor Lain ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis Rencana Kinerja BRT Antar Kampus Kinerja BRT adalah faktor terpenting dalam pelayanan terhadap penumpang. Apabila kinerja BRT semakin baik, semakin besar pula tingkat rasa percaya dan keinginan untuk menggunakan moda BRT. Oleh karena itu pada sub bab ini kinerja BRT antar kampus akan dianalisis agar mampu melayani secara maksimal. Waktu Sirkulasi Waktu sirkulasi adalah waktu yang diperlukan oleh BRT untuk menjalani 1 putaran atau rit pelayanan trayek dari terminal kembali lagi ke ke terminal. Pengaturan kecepatan Studi BRT Koridor Antar Kampus di Kota. (Firdaus Amalul Qudus) 89

menurut Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur adalah 0 km/jam. a. Panjang rute pergi = 19,6 km b. Panjang rute pulang = 16,4 km waktu sirkulasi maksimal adalah - jam. ) (1) dimana: = Waktu perjalanan rata-rata dari A ke B = 58,8 menit = Waktu perjalanan rata-rata dari B ke A = 49, menit Waktu Tunggu (Headway) Waktu tunggu atau headway adalah waktu antara satu kendaraan dengan kendaraan dibelakangnya pada suatu rute, atau selisih kedatangan antara = Deviasi waktu perjalanan dari satu kendaraan dengan kendaraan A ke B = 5% x 58,8 menit berikutnya.menurut =,94 menit Pedoman Teknis = Deviasi waktu perjalanan dari B ke A = 5% x 49, menit Penyelengaraan Angkutan Penumpang Umum = Di,46 Wilayah menit Perkotaan Dalam = Waktu henti kendaraan di A Trayek = Tetap 10% dan x 60 Teratur: menit = 5,88 menit = Waktu henti kendaraan di B H ideal = 10% = 5 x -10 50 menit = 4,9 menit H Puncak = - 5 menit BRT antar kampus akan direncanakan dengan headway masih didalam kondisi ideal yaitu 10 menit. Waktu sirkulasi yang dibutuhkan BRT antar kampus untuk 1 kali putaran adalah 14, menit sudah sesuai dengan aturan menurut Pedoman Teknis Penyelengaraan Angkutan Penumpang Umum Di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur yang menyebutkan bahwa K = Jumlah kendaraan Ct = Waktu sirkulasi = 14, menit K Waktu Pelayanan Waktu Pengoperasian BRT antar kampus ini direncanakan bisa memfasilitasi para mahasiswa dan Jumlah Kendaraan Jumlah armada BRT antar kampus perwaktu sirkulasi dihitung menurut persamaan dari Pedoman Teknis Penyelengaraan Angkutan Penumpang Umum Di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur:.. () dimana: H = Waktu antara (menit) = 10 menit = Faktor ketersediaan = (100%) masyarakat di sekitar perguruan tinggi di sepanjang rute BRT antar kampus. pukul 05.0 WIB - pukul 17.0 WIB. Pukul 05.0 BRT yang pertama akan berangkat dari pool Undip, dan akan berangkat juga dari pool Unnes. 90 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. No. Desember 017 84-9

Analisis Prasarana BRT Antar Kampus Prasarana transportasi sebagai penunjang darat tak dapat dipisahkan dari perencanaantransportasi darat.hal ini membuat BRT antar kampus juga harus direncakan prasarananya seperti halte dan pool. Halte Halte BRT antar kampus tidak berbeda dengan desain BRT koridor lainnya. Dalam penerapannya terdapat beberapa jenis halte BRT yang akan digunakan dalam rute BRT antar kampus ini. Terdapat 57 halte BRT yang diutuhkan, termasuk 1 halte eksisting. Pool Lokasi yang dipilih adalah di depan Rumah Sakit Nasional Diponegoro dan Lapangan Banaran.Pool dipilih pada lokasi ini berdasarkan: a. Lokasi lahan kosong yang luas memungkinkan dibangunnya pool untuk BRT b. Lokasi di anggap strategis dengan adanya Rumah Sakit Nasional Diponegoro dan Kampus Unnes Analisis Tarif Biaya Operasional Kendaraan dari BRT antar kampus ini adalah Rp 4.570,065/bus-km dan tarif impas dari BRT antar kampus adalah Rp.6,994untuk tiap penumpang. Tarif yang diterapkan untuk BRT antar kampus adalah Rp..500,00 untuk penumpang umum dan Rp 1.000,00 untuk pelajar. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data beserta pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa BRT antar kampus akan melewati rute yang paling efektif dengan panjang rute 6 km. Rute Pergi adalah meliputi RSND - Jl. Prof Soedarto - Jl. Ngesrep Timur V - Jl. Setiabudi - Jatingaleh, - Jl. Teuku Umar - Jl. Sultan Agung - Taman Diponegoro - Jl. S. Parman - Jl. Kaligarang - Jl. Kelud Raya - Jl. Menoreh Raya - Jl. Banaran Raya Unnes - Jl. Taman Siswa - BNI cabang Unnes - FIP Unnes - FIK Unnes - FT Unnes. Rute Pulang meliputi FT Unnes - FH Unnes - FE Unnes - BNI cabang Unnes - Jl. Taman Siswa - Jl. Banaran Raya - Jl. Menoreh Raya Jl.Lamongan Raya Jl. Pawiyatan Luhur Jatingaleh Jl. Setiabudi Jl. Ngesrep Timur V Jl. Prof. Soedarto RSND Kampus yang terlayani adalah Universitas Diponegoro, Universitas Negeri Semarang, Politeknik Negeri Semarang, Politekkes Kemenkes Semarang, Politeknik Maritim, Universitas 17 Agustus 1945, Unika Soegijopranoto, niversitas Pandanaran, Universitas Wahid Hasyim, Universitas STIKUBANK, IKIP Veteran, STIE Dharma Putra Semarang, STIP Farming, STIE Pariwisata Indonesia, STIE Cendekia Karya Utama, STIE Semarang, Stikes Hakli, AMIK Jakarta Teknologi Cipta, Akbid Abdi Husada, Akpelni, Akademi Sekretaris Marsudirini Santa Maria Halte yang dibutuhkan untuk rute BRT antar kampus adalah 55 halte. 4 halte adalah halte baru dan 1 halte telah ada sebelumnya. Halte tersebut Studi BRT Koridor Antar Kampus di Kota. (Firdaus Amalul Qudus) 91

terdiri dari 1 Halte tipe A yang merupakan halte transit berlokasi di Taman Diponegoro/Elizabeth, 4 Halte Tipe B, dan 50 halte tipe C. Pelayanan BRT antar kampus meliputi jumlah armada 1 bus(bus ukuran sedang kapasitas 44 orang), Waktu tunggu 10 menit, Waktu sirkulasi 14, menit, Waktu pelayanan 1 jam antara Pukul 05.0 pukul 17.0 Biaya Operasional Kendaraan dari BRT antar kampus ini adalah Rp 4.570,065/bus-km dan tarif hitung dari BRT antar kampus adalah Rp.6,994 untuk tiap penumpang. Tarif yang diterapkan untuk BRT antar kampus adalah Rp..500,00 untuk penumpang umum dan Rp 1.000,00 untuk pelajarsesuai Peraturan Walikota Semarang Nomor 4B Tahun 014 tentang Tarif BRT Trans Semarang. Dari simulasi pelaksanaan dengan perbandingan jumlah penumpang, BRT akan mengalami kerugian apabila penumpang umum kurang dari 70% dari total penumpang (faktor muat rencana 70%). UCAPAN TERIMA KASIH Kegiatan penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro dan seluruh anggota tim penelitian atas segala bantuan, kerja sama dan masukan-masukannya sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 00, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Umum di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan Teratur, Jakarta. Qudus, F. A., Aditama P., 016, Studi BRT Koridor Antar Kampus Di Kota Semarang, Tugas Akhir Teknik Sipil Undip (Tidak Dipublikasikan), Semarang, Indonesia. Rahma, S., Wijayanti, D. A., 014, Penyediaan Transportasi Umum Masa Depan di Kota Semarang, Universitas Diponegoro, Semarang. Rasyid, I., dkk, 01, Evaluasi Kinerja BRT Koridor II trayek Ungaran- Terboyo, Universitas Diponegoro, Semarang. Setiawan, A., dkk, 010, Evaluasi Kinerja Bus Rapid Transit (BRT) Koridor I Mangkang Penggaron, Universitas Diponegoro, Semarang. Thomas, E., 001, Presentation at Institute of Transportation Engineers meeting, Chicago. Untara, dkk, 01, Tinjauan Kinerja Shelter pada BRT Koridor (Ungaran - Terboyo), Universitas Diponegoro, Semarang. ---------- Peraturan Walikota Semarang Nomor 4B Tahun 014 tentang Tarif BRT Trans Semarang. 9 Wahana TEKNIK SIPIL Vol. No. Desember 017 84-9