UJI KETAHANAN VARIETAS TOMAT TERHADAP Cercospora Sp. DI RUMAH KASA (Resistancy Test of Tomato Varieties To Cercospora Sp. in Screen House) Adonia D. Nenepat, Cipta Meliala *), dan Frengki Arthur Paiki Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan UNIPA, Jl. Gunung Salju Amban Manokwari *) Korespondensi: nsmeliala @yahoo.com; Telp. 081248551407 Abstrak Keparahan penyakit Cercospora pada infeksi alami diduga berkaitan dengan ketahanan varietas tomat. Untuk mengetahui perbedaan ketahanan tomat terhadap Cercopsora, infeksi buatan dilakukan di rumah kasa menggunakan rancangan acak kelompok. Empat individu dari masing-masing varietas tomat : Amelia, Arthaloka, Ratna, and Permata disemprot dengan handsprayer mengandung Cercospora konsentrasi10 6 spora ml -1. Satu individu tomat disemprot dengan air steril sebagai kontrol. Keparahan penyakit diamati pada tiga daun tomat setiap tiga hari setelah munculnya gejala. Semua varietas tomat yang diuji dinyatakan rentan terhadap infeksi Cercospora. Laju perkembangan penyakit (r) bervariasi dari 0,32 sampai 0,61 unit per hari. Sifat ketahanan tomat terhadap Cercospora didiskusikan. Kata kunci: Cercospora, Infeksi, Ketahanan, Penyakit, Tomat Abstract The severity of Cercospora disease under natural infection was thought related to resistance of tomato varieties. To know the difference of tomato varieties resistance to Cercospora, an artificial infection was conducted in the screen house using a randomized design. Inoculation of Cercospora was given by spraying 10 6 spores ml -1 to 4 plant thoroughly with hand sprayer, while control plants were inoculated with sterilized water. The severity of diseases was observed on 3 tomato leaves each 3 days after symptoms was seen first time. All tomato varieties tested : Amelia, Arthaloka, Ratna, and Permata was susceptible to the Cercospora infection. The symptom development (r) was varied from 0,32 to 0,61 unit per day. Resistancy of tomato varieties to Cercospora sp. Is discussed. Keywords : Cercospora, Disease, Infection, Resistancy, Tomato PENDAHULUAN Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) berasal dari Amerika selatan. Tomat merupakan salah satu komoditas hortikultura yang menjadi sumber gizi masyarakat dan sumber pendapatan petan. Tomat memberi cita rasa makanan sehingga disukai masyarakat (Pracaya, 1998). Produksi tomat di papua barat tahun Uji Ketahanan Varietas (Nenepat, dkk) 64
2009 adalah 7.300 ton/hektar, namun menurun pada tahun 2010 menjadi 1.496 ton/hektar Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura Manokwari. Penurunan produksi tomat diduga karena waktu tanam tidak sesuai musim serta adanya gangguan hama dan penyakit. Patogen yang terdapat dilapangan terdiri dari berbagai jenis, seperti Phytophthora infestans, Fulvia fulva, Fusarium oxysporum f. sp. Lycopersici, Rolstonia solanacearum, Tobacco mosaic virus, Cucumber mosaic virus, Cercospora sp, Alternaria solani, Sclerotinium rolfsi, Rhizoctonia solani (Semangun, 2007 dan Iriyanti 2005). Banyaknya patogen yang menyerang tomat menyebabkan tomat tahan dapat terinfeksi oleh patogen lain yang tidak terlindungi oleh sifat ketahanannya. Penyakit bercak daun Cercospora dilaporkan telah dapat menyerang beberapa varietas tomat dengan intensitas yang berbeda (Meliala, 2011). Untuk mengetahui kemungkinan adanya perbedaan ketahanan tomat terhadap Cercospora, kami melaporkan hasil percobaan dengan menggunakan inokulasi buatan di rumah kasa. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fitopatologi dan screen house Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas Negeri Papua. Bahan yang digunakan yaitu polybag besar berukuran 5 kg, benih tomat Amelia, Artaloka, Permata, Ratna, tali rafia, pita berwarna, ajir, daun tomat yang terserang Cercospora, air, tisu, kertas label. Alat yang digunakan yaitu mikroskop binokuler, gelas ukur, hanemacytometer, cangkul, skop, gembor, handspayer, perlengkapan tulis menulis, mistar, termometer dan kamera. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Empat varitas tomat uji digunakan sebagai satuan percobaan dan masing-masing satuan percobaan terdiri dari 5 tanaman. Satuan percobaan di ulang 4 kali sehingga diperoleh 16 satuan percobaan. Empat puluh daun tomat sakit yang mengandung Cercospora dari kebun petani digunakan sebagai sumber inokulum. Daun sakit yang menunjukkan bercak Cercospora dipotong kecil dan diletakkan pada botol selai air steril sebanyak 200 ml. Botol selai dikocok beberapa saat dan daun tomat dikeluarkan. Air cucian daun sakit selanjutnya diambil dan diletakkan di atas haemacytometer dan diamati mengunakan dibawah mikroskop. Berdasarkan hasil amatan mikroskopik, kerapatan inokulum ditentukan 10 6 spora/ml dengan seri pengenceran. Inokulum disemprotkan ke permukaan tanaman secara merata pada 4 tanaman uji, Uji Ketahanan Varietas (Nenepat, dkk) 65
sedangkan satu tanaman lainnya diinokulasikan dengan air steril. Intensitas penyakit diamati pada 3 daun contoh berdasarkan kriteria yang disajikan pada Tabel 1. diulang setiap tiga hari. Pengamatan Tabel 1. kriteria penyakit Skor Gejala 0 Sehat, tidak ada infeksi 1 Luas bercak >0-20% luas daun bintik berwarna kuning pucat berukuran mata bolpen 2 Luas bercak >20-40% luas daun bercak bertambah besar sebesar kepala jarum pentul 3 Luas bercak >40-50% luas daun dan membentuk pulau-pulau kecil, dibagian bawah daun terdapat beledu berwarna kelabu Luas bercak >40-50% luas daun dan membentuk pulau-pulau kecil, dibagian bawah daun terdapat beledu berwarna kelabu 4 Luas bercak >50-70% luas daun bercak berwarna kuning dan dibawah daun terdapat beleduh berwarna kelabu Luas bercak >50-70% luas daun bercak berwarna kuning dan dibawah daun terdapat beleduh berwarna kelabu 5 Luas bercak >70% luas daun membuat daun mengering atau gugur Intensitas penyakit dihitung dengan rumus (Paiki dkk, 2005) : IP = E ni. vi N. Z Keterangan : IP = Intensitas Penyakit Ni = Jumlah daun tiap kategori serangan vi = Nilai kategori serangan N = Jumlah daun yanga diamati Z = Kategori serangan tertinggi Ketahanan varietas terhadap infeksi Cercospora sp ditetapkan berdasarkan nilai rata-rata intensitas penyakit pada pengamatan terakhir. Kategori ketahanan ditetapkan sebagai berikut : x 100% T = Tahan, intensitas penyakit antara 0-20% AT = Agak tahan, intensitas penyakit >20-40% AR = Agak rentan, intensitas penyakit >40-60% R = Rentan, intensitas penyakit > 60% HASIL DAN PEMBAHASAN Infeksi berhasil yang mencapai nilai 100 persen menunjukkan patogen bersifat virulen dan mampu mengkolonisasi jaringan tomat. Keempat varietas tomat yang diuji dikategorikan sebagai rentan Uji Ketahanan Varietas (Nenepat, dkk) 66
dengan intensitas penyakit lebih dari 60 persen pada akhir pengamatan. Grafik perkembangan penyakit yang disajikan pada Gambar 1 menunjukkan intensitas penyakit meningkat sejak pengamatan 1 sampai pengamatan berakhir. Analisis ragam (data tidak disajikan) menunjukkan perbedaan intensitas penyakit hanya teramati pada pengamatan ke- 3 dan ke-4, sedangkan pada pengamatan 1,2 dan ke-5 tidak nyata. Berdasarkan analisis Duncan s multiple range test pada pengamatan ke-3, intensitas penyakit varietas Amelia (60.01%) berbeda nyata dengan varietas Permata (37.49%) dan Ratna (37.08%), tetapi tidak berbeda dengan Arthaloka (49.14%). Adanya perbedaan intensitas penyakit pada pengamatan ke-3 tersebut menunjukkan varietas tomat memiliki sifat ketahanan terhadap Cercospora. Sifat ketahanan Cercospora pada tomat yang diuji diduga bersifat lemah. Reaksi ketahanan tomat terhadap Cercospora yang tidak berbeda pada pengamatan 1, 2 dan ke-5 mengindikasikan bahwa faktor lingkungan mempengaruhi mekanisme ketahanan. Keadaan ini mengarahkan dugaan bahwa sifat ketahanan tomat terhadap Cercospora berada dalam sistem ketahanan horizontal yang keefektifannya dipengaruhi lingkungan (Meliala, 2009, Oka, 1993). Dugaan tersebut didasarkan pada adanya perbedaan intensitas penyakit Cercopora yang dilaporkan pada kondisi alam Meliala (2011). Gambar 1. Intensitas penyakit Cercospora sp pada varietas tomat uji Uji Ketahanan Varietas (Nenepat, dkk) 67
Tabel 2. Laju Perkembangan Penyakit Perlakuan Laju Perkembangan penyakit Amelia 0.61a Arthaloka 0.58a Ratna 0.27a Permata 0.32a Ket: Rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukan tidak berbeda nyata pada taraf 95% Laju perkembangan penyakit (r) Cercospora pada keempat varietas tomat berkisar dari 0,32 sampai 0,61 unit per hari tetapi tidak berbeda nyata secara statistik (Tabel 2). Hal itu menunjukkan bahwa keempat varietas tomat uji tidak menunjukkan perbedaan sifat ketahanan. Keadaan tersebut diduga disebabkan karena sistem ketahanan tomat yang bersifat lemah atau bertipe horizontal (Meliala, 2009; Oka, 1993). KESIMPULAN Varietas Amelia, Arthaloka, Ratna, dan Permata bersifat rentan terhadap Cercospora sp. dengan intensitas lebih dari 60 persen. Rata-rata laju perkembangan penyakit (r) Cercospora di rumah kasa berkisar dari 0,32 sampai 0,61 unit per hari. SARAN Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menguji mekanisme ketahanan horizontal pada verietas tomat terhadap penyakit kapang kelabu Cercospora sp. di lapangan. oleh patogen DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Hortikultura., 2011. Manokwari. Iriyani. I. 2005. Survei Dan Identifikasi Cendawan Patogenik Pada Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Di SP I, II Dan SP IV Distrik Prafi. Manokwari. (Skripsi, tidak dipublikasikan). Meliala, C.2009. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Meliala, C.2009. Status Ekonomi Jamur Patogen Tomat di Manokwari Akibat Penggunaan Varietas Introduksi Baru. Jurnal Agrotek. Publikasi Ilmu dan Teknologi Pertanian. 2 (3): 33-37 Oka, IN. 1993. Pengantar epidemiologi penyakit tanaman. Gadjah Mada Univ. Press. Paiki. F. A., Martanto. E. A., Erari. D. K., Ruimassa. R. R., Sembiring. C. M., 2005. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Unipa, Manokwari Pracaya. 1998. Bertanam Tomat. Kanisius, Yogyakarta. Semangun, H. 2001. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gajah Mada Universitas Prees, Yogyakarta. Uji Ketahanan Varietas (Nenepat, dkk) 68