Bingkai Berita Fenomena 4 November dalam Media Online Republika.co.id dan Kompas.com

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir masyarakat. Fenomena media online (new media) di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB II KAJIAN PUSTAKA

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta

yang sangat penting, selain aspek lain seperti ketepatan dan keakuratan data. Dengan kemunculan perkembangan internet, maka publik dapat mengakses ber

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB V PENUTUP A. Temuan

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3276

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan buah demokrasi dari Negara Indonesia. Sejak tahun 2005 pergantian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi pemberitaan terorisme tidak pernah hilang menghiasi

PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id)

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

NOTA PEMBELAAN. BASUKI TJAHAJA PURNAMA TERHADAP TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA PIDANA No. 1537/Pid.B/2016/PN.JKT.UTR

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ii DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian Fokus Penelitian dan Peranyaan Penelitian...

EPILOG (ditujukan untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Analisis Framing)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi

PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR MERYATI PRISKA SIANTURI

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai bangsa yang lekat dengan primordialisme, agama menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. politik yang dimediasikan media telah masuk keberbagai tempat dan kalangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bagan 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Segala puji syukur atas kehadirat Yesus Kristus penulis panjatkan karena

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wardi Bahtiar dalam bukunya Metodologi Penelitian Dakwah. kesimpulan dan selanjutnya dicarikan cara pemecahannya 26.

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBINGKAIAN BERITA PEMBATALAN KUNJUNGAN KEPALA NEGARA KE BELANDA DI SURAT KABAR

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk.

BAB IV PENUTUP. tersebut, peneliti berhasil menemukan frame Jurnal Nasional terkait dengan sosok

BAB 1 PENDAHULUAN. konstruksionis, realitas bersifat subjektif, relitas dihadirkan oleh konsep subjektif

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA

ANALISIS FRAMING BERITA CAPRES DAN CAWAPRES PADA PEMILU 2014 DI HARIAN REPUBLIKA DAN JAWA POS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai elemen di dalam masyarakat. Contohnya elemen pemerintah dengan

Transkripsi:

JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Bingkai Berita Fenomena 4 November dalam Media Online Republika.co.id dan Kompas.com Olyvia Hulda Soetedjo, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya olyvia.hulda@gmail.com Abstrak Fenomena 4 November terjadi pada beberapa kota di Indonesia, yang berpusat di Jakarta. Fenomena tersebut merupakan sebuah demonstrasi dimana melibatkan berbagai organisasi massa (ormas) untuk menuntut penyelesaian kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahja Purnama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bingkai apa yang digunakan oleh Republika.co.id dan Kompas.com dalam memberitakan mengenai fenomena 4 November, dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis framing model framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, dengan melihat struktur sintaksis, skrip, tematik serta retoris. Peneliti menemukan Kompas.com membingkai fenomena 4 November sebagai permasalahan politik, yang didalamnya terdapat keterlibatan aktor politik yang mendalangi aksi tersebut, sedangkan Republika.co.id membingkai fenomena tersebut sebagai permasalahan hukum dan agama, dimana massa menuntut keadilan hukum atas tindakan Basuki Tjahja Purnama. Basuki Tjahja Purnama dipusatkan sebagai pelaku yang telah menodai ayat Al-Quran. Kata Kunci: bingkai berita, demonstrasi Islam, Kompas.com, Republika.com, media online. Pendahuluan Fenomena demonstrasi 4 November 2016 dimuat di berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik. Beberapa media menyebutnya sebagai Aksi Damai, ada pula yang menyebutnya sebagai Demo. Media online seperti detik.com, Tempo.co, Republika.co.id dan Viva.co.id menggunakan kata Demo yang menggambarkan peristiwa tersebut. Sedangkan media online lainnya seperti Kompas.com, menggambarkan peristiwa tersebut dengan kata Unjuk Rasa. Ucapan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) saat melakukan tinjauan di Kepulauan Seribu merupakan alasan dibalik peristiwa 4 November 2016 ( Reaksi Ahok Dituding Penyebab Demo Besar-Besaran, 2016, November). Tanggal 27 September 2016 lalu, Basuki Tjahja Purnama melakukan kunjungan ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, dalam rangka menyampaikan kelanjutan program tambak ikan ( Di Kepulauan Seribu, Ahok Kembali Sampaikan Warga Jangan Pilih Saya, 2016, September). Kali itu, Basuki Tjahja Purnama sebagai Gubernur aktif DKI Jakarta menjelaskan mengenai program budidaya ikan.

Di tengah penjelasannya tersebut, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) juga berpesan kepada masyarakat agar tidak mengkhawatirkan dirinya bila tidak terpilih sebagai gubernur. Saat itulah, ia mulai menggunakan kata Al Maidah dalam perkataannya ( Ini Video Utuh Ahok Pidato Singgung Surat Al Maidah 51 yang menjadi polemik, 2016, Oktober). Kunjungan Ahok saat berada di Kepulauan Seribu didokumentasikan dan diunggah ke situs Youtube oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun, video tersebut diunggah kembali oleh Buni Yani pada akun Facebooknya, dengan menghilangkan kata pakai ( Pidato di Kepulauan Seribu dan Hari-Hari Hingga Menjadi Tersangka, 2016, November). Walaupun Buni Yani tidak meng-edit video tersebut, namun kata-kata yang ditulisnya di Facebook yang tidak sesuai dengan isi videonya membuatnya terkena UU ITE pidana pasal 28 ayat 2, yang cenderung memprovokasi terkait SARA ( Buni Yani Menjadi Tersangka Karena 3 Paragraf Kalimat, 2016, November). Sebelum aksi 4/11 terjadi, beberapa peristiwa politik terjadi di Indonesia. Peristiwa politik yang menjadi trending topic di media online salah satunya adalah pidato Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 2 November 2016. Ketua Umum Partai Demokrat tersebut memberikan pidato terkait isu-isu yang menerpanya, bahkan salah satunya kegiatan 4/11 ( Ini Pidato Lengkap SBY Tentang Demo 4 November dan Kondisi Terkini, November, 2016). Peristiwa tersebut merupakan kesempatan bagi para wartawan untuk melakukan framing dalam penulisan beritanya. Peran pers penting dalam menyebarkan informasi yang membangun masyarakatnya yang demokratis dan toleran, sehingga terciptanya jurnalisme damai (Taher, 2009:670). Keberagaman sudut pandang / angle berita hendaknya harus seimbang, agar publik tidak keliru dalam memahami pesannya. Dalam peristiwa 4 November 2016 terdapat berbagai macam tokoh dan peristiwa yang dapat diambil sebagai salah satu sudut pandang dari sebuah media massa. Bila tidak, maka pers dapat berpotensi pula sebagai penyebab kerusuhan. Ada banyak pihak yang terlibat dalam peristiwa 4 November 2016, diantaranya adalah Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF- MUI), Susilo Bambang Yudhoyono, Rhoma Irama, Amien Rais, bahkan dari pihak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) seperti Fadli Zon, Fahri Hamzah juga ikut dalam kegiatan tersebut ( Aksi Demo 4 November berujung ricuh, 2016, November). Bahkan, pemimpin dari demonstrasi tersebut adalah Habib Rizieq, Imam besar Front Pembela Islam (FPI). Puncak dari peristiwa 4 November tersebut adalah adanya statement yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo, pada tanggal 5 November 2016. Peristiwa-peristiwa tersebut sangat memungkinkan bagi media massa untuk melakukan pembingkaian dalam menuliskan beritanya. Karenanya, penting bagi peneliti untuk melakukan penelitian terkait media massa yang memuat peristiwa-peristiwa tersebut. Media online Republika adalah salah satu media yang menyebarkan ajaran Islam lewat berita-beritanya (Rahzen, 2007:281). Selain itu, dalam memberitakan Jurnal e-komunikasi Hal. 2

peristiwa 4 November 2016, media online Republika membingkai peristiwa tersebut terlihat menonjolkan sisi islami ketimbang media online lainnya. Selain Republika, media lain yang mempublikasikan peristiwa tersebut adalah media online Kompas. Media online Kompas merupakan pengembangan dari Harian Kompas (kompasgramedia.com). Berbeda dari Republika, Kompas dahulu dikenal mewakili kepentingan Partai Katolik sebelum G 30 S/PKI. Namun kini, Kompas berdiri sendiri dengan ideologinya sebagai media yang mengarah kepada humanisme. Saat peristiwa 4 November terjadi, seorang wartawan Kompas TV menjadi korban kekerasan massa ( AJI Minta Usut Pelaku Kekerasan Pada Wartawan Saat Aksi 411, 2016, November). Peneliti ingin mengetahui bagaimana media Kompas membingkai peristiwa 4 November 2016 dalam media online Kompas edisi 4 November 2016. Peneliti meneliti Kompas.com dan Republika.co.id karena kedua media tersebut memiliki ideologi yang berbeda dalam membingkai fenomena 4 November. Kedua ideologi tersebut nantinya memengaruhi isi berita yang akan disampaikan kepada khalayak. Peneliti menggunakan model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki untuk mengetahui bingkainya. Peneliti ingin mengetahui perbedaannya bagaimana fenomena demonstrasi ormas Islam dibingkai dari model framing yang berbeda. Model framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki dirasa tepat digunakan karena model tersebut juga meneliti struktur retorikanya. Model framing William A. Gamson cenderung kompleks untuk meneliti berita online 4 November. Ada bagian-bagian tertentu seperti metaphore dan catchprases yang tidak selalu ada pada bagian beritanya. Tinjauan Pustaka Media Online Sebagai Media Massa Menurut Romli, media online adalah saluran komunikasi berbentuk telekomunikasi dan media yang menyampaikan informasi secara online. Sedangkan jurnalisme online, menurut Romli (2012:64) adalah proses penyampaian informasi dengan internet sebagai sarananya. Pengertian media online terbagi menjadi 2 (dua), yaitu pengertian secara umum dan pengertian secara khusus. Pengertian umum, yakni jenis-jenis atau media yang hanya dapat diakses melalui internet, dengan format-format tertentu. Media yang diakses berisikan teks, foto, video, dan suara. Sedangkan pengertian khusus, yakni media yang menyajikan karya jurnalistik (berita, artikel, feature) secara online. Menurut Romli, media online merupakan media massa yang tersaji secara online di situs web, yang membutuhkan koneksi internet untuk mendapatkannya (Romli, 2012:64) Jurnal e-komunikasi Hal. 3

Demonstrasi Para demonstran dalam Islam, dapat disebut sebagai partai politik jalanan. Fungsi yang diemban oleh para demonstran dalam melakukan demonstrasi adalah adalah fungsi partai politik. Namun cara unjuk rasa seperti pemogokan, dan sebagainya, merupakan cara yang buruk dalam sebuah demokrasi yang ideal. Nilai Islam dalam Kancah Politik di Indonesia Di dalam Islam, fitnah sangat dilarang. Terdapat nilai la yaskhar qaumun min qaumin asa an yakuna khairan minhum yang memiliki arti janganlah satu kelompok tersebut menghina kelompok lain karena bisa jadi kelompok itu lebih baik darinya. Selain itu, umat Islam memiliki kewajiban yang harus dilakukan oleh pemeluknya, yakni Kewajiban amar ma ruf nahi munkar. Kewajiban amar ma ruf nahi munkar menurut Rahmat (2003 p.172) juga harus diterapkan dalam bernegara, yakni mengajak hal yang baik dan melawan hal yang mungkar. Demokrasi merupakan jalan terbaik bagi umat Muslim dalam menjalankan amar ma ruf nahi munkar. Masyarakat Muslim, dalam konteks amar ma ruf nahi munkar, melakukan peran-peran aktif untuk mempercepat proses demokratisasi. Ideologi Media Ideologi, menurut Hall, merupakan sistem representasi yang disusun dari konsep ide, mitos dan citra (Widyawati, 2009:66). Sedangkan sistem representasi merupakan sistem makna yang merepresentasikan dunia kita dengan dunia yang lain. Media dipandang sebagai instrumen ideologi, melalui mana satu kelompok menyebarkan pengaruh dan dominasinya kepada kelompok lain (Eriyanto, 2001:58). Media justru bisa menjadi subyek yang dapat mengkonstruksi realitas berdasarkan penafsiran dan definisinya masing-masing, untuk disebarkan kepada khalayak. Konsep Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki Analisis framing ini digunakan untuk membedah ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Framing digunakan juga untuk mengetahui bagaimana perspektif dan cara pandang yang digunakan wartawan ketika melihat isu. Cara pandang dan perspektif itulah yang akan menentukkan bagian fakta mana yang akan ditonjolkan dan fakta mana yang akan dikaburkan, serta arah dan tujuan berita tersebut (Eriyanto, 2002:27). Seperti media Republika yang cenderung memilih narasumber dari kaum muslim, seperti ustad maupun ormas-ormas Islam yang terlibat di dalamnya. Jurnal e-komunikasi Hal. 4

a). Struktur Sintaksis. Struktur tersebut merupakan struktur khas dalam wacana berita (Robot, 2010:39). Dalam pengertian umumnya, sintaksis berita merupakan susunan kata atau frase dalam kalimat, yang tersusun dalam headline, lead, latar informasi, kutipan sumber dan penutup (Eriyanto: 2007:257). b). Struktur Skrip. Laporan berita sering disusun sebagai suatu cerita. Hal terebut disebabkan dua hal. Pertama, banyak laporan berita yang berusaha menunjukkan hubungan. Peristiwa yang tertulis dalam berita merupakan kelanjutan peristiwa sebelumnya. Kedua, berita umumnya mempunyai orientasi menghubungkan teks tertulis dengan komunal pembaca. c). Struktur Tematik. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan sebuah penguji hipotesis: semua perangkat (peristiwa yang diliput, sumber yang dikutip, dan pernyataan yang diungkapkan) untuk membuat dukungan yang logis bagi hipotesis yang dibuat. d). Struktur Retoris. Struktur ini menggambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin ditonjolkan oleh wartawan. Metode Konseptualisasi Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Konsep utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep framing. Konsep framing menjelaskan pemilihan dan penulisan fakta dalam berita. Bingkai / frame sebuah berita didapat dari penekanan yang dilakukan wartawan dalam memilih dan menulis berita. Metode yang digunakan adalah metode analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Ada empat yang diamati dalam teks yang diteliti. Struktur Sintaksis melihat judul (headline) dan lead dalam berita. Struktur Skrip melihat bingkai dalam Jurnal e-komunikasi Hal. 5

penggunaan 5W + 1H dalam beritanya. Struktur Tematik melihat bingkai dari susunan paragraf serta kata-kata (word) yang digunakan dalam berita. Struktur Retoris melihat bingkai berdasarkan foto dan caption yang digunakan. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah berita dari Republika.co.id dan Kompas.com edisi 4 November 2016. Obyek dari penelitian ini adalah berita fenomena 4 November 2016, dengan berita yang menyertakan nama organisasi massa, partai politik, maupun tokoh utama dalam aksi 4/11. Teori yang digunakan peneliti dalam membatasi judul tersebut adalah teori demonstrasi dalam Islam (Rahmat, 2003). Partai politik dan ormas Islam memegang peranan penting pada demonstrasi dalam Islam. Analisis Data Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki untuk menganalisis data yang telah terkumpul. Setelah data terkumpul, peneliti akan melakukan analisis terhadap tubuh berita, kemudian menjelaskan temuan data tersebut ke dalam bentuk naratif.. Temuan Data Peneliti menemukan bingkai berita dari Kompas.com dan Republika.co.id Tabel 1. Temuan Data Bingkai Berita Kompas.com dan Republika.co.id Media Perangkat Framing Temuan Data Bingkai yang ditampilkan Fenomena 4 November Fenomena 4 disusun sebagai November permasalahan politik, didefinisikan sebagai yakni ada oknum partai peristiwa yang tertentu yang melibatkan aktoraktor mendalangi aksi 4 politik di November. Sedangkan dalamnya. Ada peran persoalan hukum secara eksplisit dari mengenai Basuki beberapa tokoh Kompas.com Sintaksis Tjahja Purnama politik (dalam hal ini merupakan kasus yang Susilo Bambang berbeda dengan Yudhoyono dan Fadli demonstrasi 4 Zon, serta Amien November itu sendiri. Rais) dalam demo 4 Para demonstran November. berusaha tertib Sedangkan kericuhan menjalankan demo, yang terjadi dibingkai dengan bekerjasama sebagai kericuhan dengan pihak yang sepele. kepolisian, namun Kericuhan tersebut Jurnal e-komunikasi Hal. 6

Republika.co.id Skrip Tematik Retoris Sintaksis tidak berhasil. disebabkan oleh Penyebab terjadinya pemimpin agama fenomena 4 November yang tidak mampu adalah politisi partai menertibkan anak tertentu. buahnya. Penyebab terjadinya kericuhan adalah para demonstran itu sendiri. Preposisi serta susunan-susunan kalimat meneguhkan, menguatkan dan merujuk pada oknum politik tertentu sebagai dalang dibalik 4 November. Preposisi dan susunansusunan kalimat merujuk pada hal-hal sepele yang dilakukan para demonstran, hingga menyebabkan kericuhan. Kata-kata yang digunakan, gambargambar serta caption merujuk pada tokohtokoh partai politik. Kata-kata yang digunakan, gambargambar serta caption menunjukkan para demonstran yang berusaha melakukan penyerangan terhadap kepolisian. Fenomena 4 November Fenomena 4 disusun sebagai November permasalahan hukum, digambarkan sebagai yakni menindaklanjuti peristiwa hukum dan kasus dugaan penistaan agama. Basuki Tjahja agama. Sedangkan Purnama dinyatakan persoalan politik bersalah, sehingga merupakan sebagian pemerintah kecil dari demonstrasi diharuskan 4 November. bertanggungjawab Ada penyebabpenyebab terhadap kasus tertentu, dugaan penistaan Jurnal e-komunikasi Hal. 7

Skrip Tematik Retoris menurut narasumber, yang menyebabkan para demonstran melakukan kericuhan. Aksi 4 November didukung oleh berbagai kalangan untuk menindaklanjuti Basuki Tjahja Purnama karena tindakannya yang diduga menistakan ayat Al-Quran. Para demonstran menjadi destruktif karena tindakan kepolisian yang cenderung tidak menuruti keinginan demonstran. Penggunaan preposisi serta susunan kalimatnya menunjukkan demonstrasi didukung oleh berbagai pihak, serta pelaksanaannya memang sesuai dengan ajaran agama Islam. Penggunaan preposisi serta kata-kata menunjukkan bahwa kericuhan para demonstran disebabkan karena hal-hal kecil. Kata-kata yang digunakan, gambargambar dan caption yang digunakan mengarahkan pada kesatuan umat Islam di Indonesia. Kata-kata yang digunakan, gambargambar dan caption yang digunakan mengarahkan pada kesatuan umat Islam di Indonesia. agama tersebut. Demonstrasi 4 November merupakan bentuk pernyataan ketersinggungan atas kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahja Purnama. Sedangkan kericuhan saat demonstrasi digambarkan sebagai kericuhan yang diakibatkan atas tindakan kepolisian yang represif, serta tidak mendukung organisasi massa dalam menyampaikan aspirasi. Jurnal e-komunikasi Hal. 8

Analisis dan Interpretasi Kompas.com membingkai fenomena 4 November sebagai peristiwa terjadi disebabkan oleh pihak politik yang terlibat di dalamnya. Sedangkan Republika.co.id membingkai fenomena 4 November sebagai peristiwa untuk menuntut penyelesaian hukum atas kesalahan yang dilakukan oleh Basuki Tjahja Purnama. Kompas.com dan Republika.co.id tersebut membingkainya secara berbeda, identik dengan ideologi yang mereka bangun. Kompas.com cenderung mengaburkan sisi kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahja Purnama, yang cenderung ditonjolkan oleh Republika.co.id. Hal tersebut dikarenakan pada berita sebelumnya, yakni tanggal 1 November 2016 terdapat pertemuan antara Prabowo (Ketua Partai Gerindra) dengan Sohibul Iman (Ketua Partai Keadilan Sejahtera). Kedua tokoh tersebut membahas mengenai pertemuan 4 November 2016. Lalu pada tanggal 2 November 2016, barulah Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan konferensi pers di Cikeas, kediamannya. Kompas.com berfokus pada beberapa tokoh politik serta Presiden Joko Widodo yang telah mengadakan pertemuan terkait demonstrasi 4 November. Hingga akhirnya Kompas.com kemudian menafsirkan pada beritanya tersebut bahwa demonstrasi 4 November ada keterlibatan aktor politik di dalamnya, mengingat terdapat beberapa kali pertemuan tokoh partai politik menjelang demonstrasi 4 November. Republika.co.id juga membahas mengenai pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh tokoh politik seperti Prabowo dan Presiden Joko Widodo, serta konferensi pers yang diadakan oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Menurut Republika.co.id, kasus dugaan penistaan agama bukanlah bentuk intervensi terhadap hukum, padahal Basuki Tjahja Purnama memang telah masuk pada ranah hukum ( Politikus Tuding SBY Manfaatkan Isu Aksi Untuk Pilkada DKI, 2016, November). Republika.co.id mengakui bahwa Susilo Bambang Yudhoyono memanfaatkan isu demonstrasi 4 November untuk mengusung puteranya, Agus Yudhoyono, namun tidak mengakui keterlibatannya pada 4 November tersebut. Republika.co.id mengaburkan fakta akan adanya aktor dibalik 4 November yang menunggangi, seperti pidato Susilo Bambang Yudhoyono saat di Cikeas. Menurutnya, pertemuan antar tokoh tersebut hanyalah kegiatan silaturahim sekaligus membicarakan mengenai tugas kenegearaan, tanpa ada sangkut pautnya dengan demonstrasi 4 November. Berita yang ditampilkan adalah berita online, dimana berita tersebut berisi mengenai peristiwa yang terjadi saat itu juga. Berita-berita tersebut memiliki nilai timeliness (kebaruan), dimana wartawan menuliskannya tepat saat peristiwa tersebut terjadi. Karenanya, berita-berita pada media online baik Republika.co.id maupun Kompas.com cenderung sinkat dan terbagi dalam beberapa potongan berita, yang bila disusun akan menghasilkan satu kesatuan berita secara utuh. Hal tersebut berbeda dengan Harian Kompas maupun Republika. Demonstrasi 4 November dimuat pada 5 dan 6 November 2016 baik pada harian Republika Jurnal e-komunikasi Hal. 9

maupun Kompas. Keduanya menampilkan peristiwa 4 November dengan ditambahi beberapa peristiwa serta ulasan yang mendalam terhadap 4 November tersebut. Sedangkan pada Kompas.com dan Republika.co.id hanya ditemukan beberapa berita saja yang melihat kedalam beritanya. Simpulan Peneliti telah menemukan bingkai yang dibuat oleh Kompas.com dan Republika.co.id terkait pemberitaan mengenai 4 November 2016. Kompas.com membingkai peristiwa 4 November 2016 sebagai peristiwa politik. Dari keempat struktur framing, Kompas.com menonjolkan bingkainya tersebut dalam struktur sintaksis serta tematiknya. Baik narasumber maupun pemakaian kata dalam tulisan beritanya menggunakan istilah politik. Selain itu, penonjolan juga lebih dikukuhkan melalui struktur retorisnya, yakni penggunaan caption pada gambar Amien Rais. Amien Rais pada tulisan beritanya digambarkan sebagai Mantan Ketua MPR, sedangkan pada caption berita, Amien Rais digambarkan sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN). Pada peristiwa kericuhan demonstran, struktur yang terlihat menonjolkan bingkai kericuhan yang sepele adalah struktur tematiknya. Hal tersebut terlihat dari susunan kata pada kalimatnya yang tidak terdengar rusuh. Sedangkan Republika.com membingkai peristiwa 4 November sebagai peristiwa hukum dan agama. Struktur skrip sangat menonjolkan bingkai hukum nya, sedangkan struktur retorisnya menonjolkan bingkai agama. Unsur why dalam skrip berita menonjolkan bahwa penyebab adanya demonstrasi adalah ucapan Basuki Tjahja Purnama saat melakukan dinas di Kepulauan Seribu. Pada gambar dan captionnya, Republika sangat menonjolkan bingkai keagamaannya, yakni melakukan pembelaan terhadap agamanya. Pada peristiwa kericuhan demonstran, struktur skrip-lah yang paling terlihat bingkainya. Susunan kata dan penggunaan kalimatnya cenderung menonjolkan fakta bahwa kerusuhan yang terjadi disebabkan karena tindakan pihak kepolisian yang tidak mendukung para demonstran. Ke depannya, penelitian ini dapat dikembangkan dengan metode analisis wacana maupun analisis isi kuantitatif. Penggunaan kedua metode tersebut memungkinkan hasil yang lebih bervariasi. Hasil penelitiannya dapat lebih mendalam apabila menggunakan paradigma kritis. Selain itu, metode wawancara dapat digunakan pada penelitian yang akan datang terhadap perusahaan media untuk memperkuat hasil penelitiannya. Daftar Referensi Eriyanto. (2007). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media. Yogyakarta : LKiS. Rahmat, I. (2003). Islam Pribumi: Mendialogkan Agama, Membaca Realitas. Jakarta: Erlangga. Jurnal e-komunikasi Hal. 10

Rahzen, T. (2007). Seabad Pers Kebangsaan: Bahasa, Bangsa, Tanah Air Bahasa. Yogyakarta: IBOEKOE. Jurnal e-komunikasi Hal. 11