Suritno Fayanto 1, Moh.Toifur 1, Muh. Anas 2 1. Universitas Ahmad Dahlan, 2 Universitas Halu Oleo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. coba untuk penentuan daya serap dari arang aktif. Sampel buatan adalah larutan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN AKTIVASI ARANG AKTIF BIJI ASAM JAWA (Tamarindus indica Linn.) MENGGUNAKAN AKTIVATOR H 3 PO 4 PADA PENYERAPAN LOGAM TIMBAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

Analisis Penurunan Kadar Cr, Cd DAN Pb Limbah Laboratorium Dasar Ppsdm Migas Cepu Dengan Adsorpsi Serbuk Eceng Gondok (Eichornia crassipes)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

BAB III METODE PENELITIAN. telah tercemar logam merkuri oleh limbah pertambangan emas tradisional.

Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif dari Kulit Singkong terhadap Ion Logam Timbal

Jl. Soekarno Hatta, Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu, Telp Diterima 26 Oktober 2016, Disetujui 2 Desember 2016

PENENTUAN MASSA DAN WAKTU KONTAK OPTIMUM ADSORPSI KARBON GRANULAR SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT Pb(II) DENGAN PESAING ION Na +

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

ADSORBSI ZAT WARNA TEKSTIL RHODAMINE B DENGAN MEMANFAATKAN AMPAS TEH SEBAGAI ADSORBEN

ADSORPSI LOGAM KADMIUM (Cd) OLEH ARANG AKTIF DARI TEMPURUNG AREN (Arenga pinnata) DENGAN AKTIVATOR HCl

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang perindustrian. Penggunaan logam krombiasanya terdapat pada industri

PEMANFAATAN SERAT DAUN NANAS (ANANAS COSMOSUS) SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA TEKSTIL RHODAMIN B

BAB III. BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013 di Laboratorium

Pemanfaatan Kulit Singkong Sebagai Bahan Baku Karbon Aktif

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 6-7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

LAMPIRAN A DATA DAN PERHITUNGAN. Berat Sampel (gram) W 1 (gram)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015

UJI DAYA SERAP ARANG AKTIF DARI KAYU MANGROVE TERHADAP LOGAM Pb DAN Cu

I. PENDAHULUAN. akumulatif dalam sistem biologis (Quek dkk., 1998). Menurut Sutrisno dkk. (1996), konsentrasi Cu 2,5 3,0 ppm dalam badan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMBUATAAN ARANG AKTIF DARI KULIT PISANG DENGAN AKTIVATOR KOH DAN APLIKASINYA TERHADAP ADSORPSI LOGAM Fe

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A EFEKTIVITAS AMPAS TEH SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA TEKSTIL MALACHITE GREEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN DAYA SERAP ARANG TEMPURUNG KEMIRI (Aleorites Moluccana) TERHADAP ION BESI (III) DAN ION TIMBAL (II) PADA BERBAGAI WAKTU KONTAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ADSORPSI ZAT WARNA PROCION MERAH PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI SONGKET MENGGUNAKAN KITIN DAN KITOSAN

JKK,Tahun 2014,Volum 3(3), halaman 7-13 ISSN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

Keywords : activated charcoal, rice hurks, cadmium metal.

besarnya polaritas zeolit alam agar dapat (CO) dan hidrokarbon (HC)?

PEMANFAATAN ARANG AKTIF BIJI KAPUK (Ceiba pentandra L.) SEBAGAI ADSORBEN LOGAM TIMBAL (Pb)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini termasuk ke dalam

ANALISIS SIFAT ADSORPSI KARBON AKTIF KAYU DAN TEMPURUNG KELAPA PADA LIMBAH CAIR BATIK DI KOTA PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN

AKTIVASI ABU LAYANG BATUBARA DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN TIMBAL DALAM PENGOLAHAN LIMBAH ELEKTROPLATING

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Recovery Logam Ag Menggunakan Resin Penukar Ion

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

LAMPIRAN. Lampiran I Langkah kerja percobaan adsorpsi logam Cadmium (Cd 2+ ) Mempersiapkan lumpur PDAM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium

PEMANFAATAN ARANG AKTIF DARI KULIT DURIAN (Durio zibethinus L.) SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM KADMIUM (II)

BAB III METODE PENELITIAN

telah melakukan pengujian untuk mengetahui konsentrasi bahan-bahan kimia yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam arti (toksisitas) yang tinggi, biasanya senyawa kimia yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemanfaatan Kulit Singkong sebagai Bahan Baku Karbon Aktif

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Deskripsi METODE PEMBUATAN BAHAN BAKAR PADAT BERBASIS ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes)

Pemanfaatan Biomaterial Berbasis Selulosa (TKS dan Serbuk Gergaji) Sebagai Adsorben Untuk Penyisihan Ion Krom dan Tembaga Dalam Air

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air

PEMISAHAN LOGAM BERAT (PB DAN CD) DALAM BIOSOLID DENGAN PROSES EKSTRAKSI (LEACHING) ASAM BASA PENELITIAN OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu kebutuhan air tidak pernah berhenti (Subarnas, 2007). Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Adsorpsi Logam Cu (II) Menggunakan Perlit Yang Teraktifasi Dengan Asam Clorida (HCl)

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua aktivitas manusia memerlukan air, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

BAB I PENDAHULUAN. perkebunan dan domestik (Asmadi dan Suharno, 2012). limbah cair yang tidak ditangani dengan semestinya. Di berbagai tempat

KARAKTERISASI ADSORPSI Pb(II) PADA KARBON AKTIF DARI SABUT PINANG (Areca catechu L) TERAKTIVASI H 2 SO 4

BAB I PENDAHULUAN. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 15 April 3 Mei 2013, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Pani Desa Botubulohu Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato dan lokasi

KEGUNAAN KITOSAN SEBAGAI PENYERAP TERHADAP UNSUR KOBALT (Co 2+ ) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan Chlorella sp. dan waktu kontak) dan empat kali ulangan untuk masingmasing

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

BAB I PENDAHULUAN. yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara

Transkripsi:

Adsorbsi Limbah Timbal (Pb) dan Merkuri Tambang Emas Di Sungai Tahi Ete Kecamatan Rarowatu Kabupaten Bombana dengan Menggunakan Biomassa Kulit Biji Mete Suritno Fayanto 1, Moh.Toifur 1, Muh. Anas 2 1 Universitas Ahmad Dahlan, 2 Universitas Halu Oleo suritnofayanto@webmail.uad.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan kulit biji mete sebagai adsorbsi timbal (Pb) dan merkuri dan untuk mengetahui pengaruh variasi ukuran partikel dan terhadap adsorpsi timbal (Pb) dan merkuri dengan menggunakan biomassa kulit biji mete. Sampel limbah tambang emas diperoleh di Sungai Tahi Ete Kecamatan Rarowatu Utara. Sampel kulit biji mete dijemur diterik matahari selama 12 Jam, kemudian sampel di karbonasi selama 5 Jam dengan menggunakan tungku pirolisis. Setelah itu sampel dihaluskan dengan menggunakan mortar dan dilanjutkan proses pengayakan dengan variasi ukuran partikel mulai dari 60 mesh, 100 mesh dan 200 mesh. Sampel diaktivasi dengan menggunakan tanur selam 20 menit. Kulit biji mete dan limbah tambang emas kemudian diaduk dengan menggunakan shaker selama 30 menit. Hasil konsetrasi awal sebelum pencampuran dengan biomassa kulit biji mete diperoleh hasil analisis yaitu 0,10079 mg/l untuk timbal dan merkuri 0,0053 mg/l. dan terjadi penurun konsentrasi setelah pengadukan. Konsentrasi terendah berada pada 5 ukuran bulir 200 mesh ( 0,0334 mg/l) dan untuk logam merkuri berada pada ph 9 ukuran 200 Mesh ( 0,0485 mg/l) Kata Kunci: Biomassa Kulit Biji Mete, Limbah Merkuri, Limbah Timbal I. PENDAHULUAN Pertumbuhan penduduk dunia yang sangat cepat dan perkembangan industri yang makin pesat menyebabkan makin banyak bahan buangan yang bersifat racun yang di buang ke lingkungan. Bahan-bahan buangan ini yang nantinya menjadi limbah dan mencemari lingkungan dalam jumlah yang sulit di kontrol secara tepat. Di Indonesia, sumber pencemar dapat berasal dari limbah rumah tangga, perusahaan-perusahaan, pertambangan, industri dan lain-lain. Zat-zat pencemar lebih didominasi oleh bahan buangan logam berat diantaranya adalah logam timbal (Pb) dan logam merkuri. Salah satu daerah penghasil tambang di Indonesia adalah Propinsi Sulawesi. Sulawesi Tenggara memiliki berbagai jenis tambang diantara tambang emas yang terletak di Kabupaten Bombana Kecamatan Rarowatu Utara. Banyaknya perusahaan tambang emas masuk ke daerah Bombana menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat yang bermukim di daerah tersebut. Dampak tersebut terlihat dari pencemaran limbah timbal (Pb) dan merkuri yang dihasilkan oleh pertambangan emas di Sungai Tahi Ete Kecamatan Rarowatu utara [1].Sungai Tahi Ete mempunyai panjang aliran sungai 119.900 m yang dulunya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan pertanian, peternakan dan pengairan sawah. Setelah adanya perusahaan tambang di Kecamatan Rarowatu Utara sungai Tahi Ete dialih fungsikan oleh masyarakat untuk proses pendulangan emas. Hal ini menimbulkan dampak yang berbahaya bagi 195

ISBN 978-602-50710-7-2 Jakarta, 23 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7 kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal didaerah sekitar sungai Tahi Ete. Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa sungai tersebut telah tercemar dengan logam-logam berbahaya dengan kadar Pb = 18 4160 ppm sedangkan kadar merkuri ditemukan 0,0263mg/L [2]. Hal ini menunjukan bahwa kadar timbal (Pb) dan merkuri melampaui batas kadar maksimal standar baku mutu air bersih yang mana untuk kadar timbal minimal 0.03 mg/l dan kadar merkuri minimal 0,001 mg/l [3]. Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan yang dapat menimbulkan gejala asthenicvegetative syndrome, lemah, cepat lelah, kehilangan nafsu makan, kehilangan berat, dan disfungsi pencernaan [4]. Sehingga diperlukan sebuah cara agar air pada sungai Tahi Ete dapat digunakan kembali sebagai sumber air bersih. Beberapa metode yang dapat digunakan untuk menurunkan konsentrasi ion logam dalam limbah cair diantaranya adalah pengendapan, penukar ion dengan menggunakan resin, filtrasi dan adsorpsi. Dewasa ini telah dikembangkan metode adsorpsi dengan menggunakan biomassa tumbuhan yang dikenal dengan fitofiltrasi. Dasar pemikiran dari fitofiltrasi adalah dengan mengunakan biomassa tumbuhan yang telah mati sebagai pengikat ion logam [5].Penelitian menegnai adsoprsi logam Ni (II) dan Pb (II) dengan menggunakan arang sekam padi yang teraktivasi H 3 PO 4 bahwa arang aktif sekam padi sangat baik dalam proses penyerapan. Hal di buktikan dengan hasil penyerapan logam Ni(II) yang terserap sebesar 95,085% sedangkan logam Pb (II) terserap 52,77%. Arang aktif sekam padi memiliki komposisi terdiri dari unsur karbon, kalsium, sulfur, fosfor, lignit dan selulosa. Tingginya kandungan karbon dan selulosa (36, 0%) serta lignit (20, 9%) yang terdapat arang aktif sekam padi sehingga dapat digunakan dalam proses adsorpsi [6]. Kandungan yang terdapat dalam arang sekam padi tidaklah jauh berbeda dengan kandungan unsur yang terdapat dalam karbon aktif kulit biji mete. Disisi lain kulit biji mete mempunyai kadar karbon aktif yang tinggi yaitu 91, 51% dan kadar selulosa yang baik yaitu 34, 36 % dengan struktur pori berada pada tingkat mesopor [7]. Hal ini mengidentifikasikan bahwa kulit biji mete dapat digunakan sebagai biomassa dalam proses adsorpsi limbah logam. Selain itu, biomasa merupakan bahan yang bersifat biodegradabel sehingga ramah lingkungan. Salah satunya kulit biji jambu mete. Kulit biji mete sangat banyak ditemukan di daerah Kabupaten Bombana. Masyarakat hanya mengangagap kulit biji mete sebagai sampah yang tidak dapat diolah. Kulit biji mete merupakan limbah pada pengolahan biji jambu mete yang terdapat disekitar 67 % dari mete gelondong yang tidak dapat dimanfaatkan. Disisi lain limbah dari kulit biji mete dapat diolah menjadi biomassa yang dapat digunakan dalam proses adsorpsi. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, perlu kiranya untuk memanfaatkan biomassa kulit biji mete sebagai adsorpsi logam timbal (Pb) dan logam merkuri dalam kandungan air. Hal ini penting dilakukan untuk memanfaatkan limbah kulit biji mete dan dapat menghilangkan pencemaran limbah logam berat yang sangat membahayakan keberlangsungan makhluk hidup. II. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium. B. Waktu dan Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi Forensik dan Molekuler dan Laboratorium Kimia Analitik Universitas Halu Oleo untuk proses pembuatan karbon, aktivasi sampel dan analisis kadar sedangkan pengambilan sampel limbah timbal (Pb) dan limbah merkuri diperoleh dari Sungai Tahi Ete Kecamatan Rarowatu Utara Kabupaten Bombana dan dilaksanakan selama 3 bulan, mulai Maret 2017- Mei 2017. 196

ISBN 978-602-50710-7-2 Jakarta, 23 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7 C. Sampel Bahan yang digunakan sebagai biomassa adalah kulit biji mete yang diperoleh dari kecamatan Rarowatu Utara Kabupaten Bombana. D. Bahan dan Alat Penelitian Semua bahan kimia yang digunakan meliputi: aquades, air mineral, limbah timbal (Pb), larutan asam, larutan basa dan limbah merkuri. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat-alat gelas, oven, pemanas, pengaduk magnet, sheker, ayakan (60 Mesh, 100 Mesh, 200 Mesh), mortar dan seperangkat Spektrofotometri Serapan Atom (SSA), tabung karbonasi, thermometer infrared, tanur listrik dan mortar. E. Tahapan Penelitian Tahap penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Persiapan biomassa kulit biji mete. 2. Penentuan variasi ukuran partikel dan variasi temperatur terhadap adsorpsi timbal (Pb) dan merkuri dengan menggunakan biomassa kulit biji mete. 3. Penentuan pengaruh variasi terhadap adsorpsi timbal pada biomassa kulit biji mete serta Pembuatan kontrol larutan sampel timbal dan merkuri pada variasi tanpa diinteraksikan dengan menggunakan biomassa kulit biji mete. F. Cara Kerja 1. Persiapan Pembuatan Biomassa Kulit Biji Mete Kulit biji mete terlebih dahulu dicuci hingga bersih kemudian dikeringkan pada terik matahari selama 12 jam. Setelah kering kemudian kulit biji mete di karbonasi dengan temperatur 450. Setelah itu kulit biji mete hasil karbonasi di haluskan dengan menggunakan mortar. 2. Penentuan Variasi Ukuran Partikel dan Penentuan Variasi Setelah dihaluskan dengan menggunakan mortar kemudian diayak dengan menggunakan mesh. Mesh yang digunakan divariasikan ukurannya mulai dari 60 mesh, 100 mesh dan 200 mesh. Seteleh itu diaktivasi dengan temperatur 700 sehingga menghasilkan biomassa kulit biji mete.sampel biomassa 3 gram dimasukkan dalam erlemeyer 100 ml. Sebanyak 50 ml larutan timbal 5 dimasukkan dalam erlenmeyer yang berisi biomassa kemudian dikocok menggunakan shaker selama 60 menit dengan kecepatan 150 rpm pada suhu 27 kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring, selanjutnya konsentrasi timbal sisa ditentukan menggunakan SSA. Perlakuan diulang dengan prosedur yang sama untuk 5; 6; 7, 8 dan 9. 3. Pembuatan Larutan Kontrol Larutan kontrol yang dibuat adalah larutan limbah timbal (Pb) dan larutan merkuri kemudian diambil sebanyak 50 ml dianalisis dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Larutan kontrol ini dibuat dengan tujuan untuk melihat berapa kandungan Pb dan merkuri. Larutan kontrol digunakan sebagai pembanding kandungan Pb dan merkuri yang akan diserap oleh biomassa kulit biji mete. 197

(mg/l) ISBN 978-602-50710-7-2 Jakarta, 23 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7 A. Hasil Penelitian III. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil Analisis Spektofotometer Serapan Atom Adsorpsi Limbah Timbal dan Limbah Merkuri Ukuran Pb (Timbal) Hg (Merkuri) Pb Daya Hg K. K. K. K. Teradsorpsi Serap Teradsorpsi Awal Akhir Awal Akhir (mg/l) (mg/l) (mg/l) Mesh Daya Serap (mg/l) 60 5 0,1079 0,0145 0,0934 1,557 0,053 0,003 0,0520 0,867 60 6 0,1079 0,0129 0,095 1,583 0,053 0,006 0,0521 0,868 60 7 0,1079 0,01 0,0979 1,632 0,053 0,009 0,0521 0,868 60 8 0,1079 0,006 0,1019 1,698 0,053 0,0015 0,0515 0,858 60 9 0,1079 0,0031 0,1048 1,747 0,053 0,0021 0,0509 0,848 100 5 0,1079 0,024 0,0839 1,398 0,053 0,0027 0,0503 0,838 100 6 0,1079 0,0231 0,0848 1,413 0,053 0,0026 0,0504 0,840 100 7 0,1079 0,02 0,0879 1,465 0,053 0,0021 0,0509 0,848 100 8 0,1079 0,0133 0,0946 1,577 0,053 0,003 0,0500 0,833 100 9 0,1079 0,0079 0,1 1,667 0,053 0,0032 0,0498 0,830 200 5 0,1079 0,0745 0,0334 0,557 0,053 0,0034 0,0496 0,827 200 6 0,1079 0,0588 0,0491 0,818 0,053 0,0035 0,0495 0,825 200 7 0,1079 0,045 0,0629 1,048 0,053 0,0038 0,0492 0,820 200 8 0,1079 0,034 0,0739 1,232 0,053 0,0039 0,0491 0,818 200 9 0,1079 0,0281 0,0798 1,330 0,053 0,0045 0,0485 0,808 Grafik Hubungan antara Variasi Ukuran Partikel (Mesh) dan terhadap Adsorpsi Limbah Timbal dan Limbah Merkuri Tambang Emas Di Sungai Tahi Ete Kab. Bombana 2 1.8 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 Grafik Hubungan antara Ukuran partikel dan Ph terhadap Pb (Timbal) dengan menggunakan Biomassa Kulit Biji Mete 5 6 7 8 9 60 Mesh 100 Mesh 200 Mesh Gambar 1. Grafik Hubungan antara Variasi Ukuran Partikel (Mesh) dan terhadap Adsorpsi Timbal 198

(mg/l) ISBN 978-602-50710-7-2 Jakarta, 23 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7 0.880 0.870 0.860 0.850 0.840 0.830 0.820 0.810 0.800 0.790 0.780 0.770 Grafik Hubungan antara Ukuran partikel dan Ph terhadap Daya Serap Merkuri (Hg)dengan Menggunakan Biomassa Kulit Biji Mete 5 6 7 8 9 60 Mesh 100 Mesh 200 Mesh Gambar 2. Grafik Hubungan antara Variasi Ukuran Partikel (Mesh) dan terhadap Adsorpsi Merkuri B. Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan kulit biji mete sebagai adsorpsi logam timbal (Pb) dan logam merkuri dan untuk mengetahui pengaruh variasi ukuran partikel dan terhadap adsorpsi logam timbal (Pb) dan logam merkuri dengan menggunakan biomassa kulit biji mete. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat penurunan konsentrasi timbal dan merkuri yang terdapat pada limbah tambang emas di sungai Tahi Ete Kab. Bombana. Konsentrasi awal timbal dan merkuri diperoleh sebesar 0,01079 mg/l dan 0,053 mg/l. Hasil analisis menunjukkan variasi ukuran partikel biomassa kulit biji mete dan terdapat beberapa perubahan seperti yang di tampilan pada grafik. Pada timbal mengalami peningkatan daya serap pada ph 9 (Mesh 60, 100 dan 200) dan daya serap terendah pada 5 sedangkan untuk merkuri kondisi optimal penyerapan berada pada ukuran 60 Mesh. Untuk timbal konsentrasi teradsoprsi terendah berada pada 5 ukuran 200 mesh ( 0,0334 mg/l) dan untuk merkuri berada pada 9 ukuran 200 Mesh ( 0,0485 mg/l). IV. KESIMPULAN Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ukuran dan Ukuran partikel mempunyai pengaruh terhadap kemampuan adsorpsi limbah timbal dan limbah merkuri DAFTAR PUSTAKA 1. Kendari Pos. 2016. Lingkungan, 2009-11-14 Percontohan Tambang yang Tak Masuk Akal. Https://m3sultra.wordpre ss.com/2009/11/14/percontohan-tambang yang- takmasuk-akal/. Diakses tanggal 31 Oktiber 2016J. 2. Kisman,E,. Endang, S. 2016. Prospeksi Endapan Emas di K abupaten Bombana Propinsi Sulawesi Tenggara. BadanGeol ogi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. 3. Permenkes. 2014. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu 4. Erdanang, E. 2016. Skripsi : Hubungan Kadar Merkuri (Hg) Dalam Tubuh Terhadap Penurunan Fungsi Kognitif Pada Pekerja Tambang Emas Desa Wumbubangka Kec.Rarowatu Utara Kab. Bombana Tahun 2016. Kendari: Universitas Halu Oleo 5. Al-Ayubi, M.Ch. 2007. Skripsi: Studi Kesetimbangan Adsorpsi Merkuri (II) pada biomassa daun enceng gondok (Eichhornia crassipes). Malang:UIN Malang. 6. Effendi, R. 2015. Adsorbsi Logam Ni(Ii) dan Pb(Ii) dengan menggunakan Arang Sekam Padi Yang Teraktivasi H 3 PO 4. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. 7. Ningsih, E,. P. 2014. Analisis Komposisi Unsur dan Morfologi Arang Aktif dari Kulit Biji Mete yang Diaktivasi Secara Fisika menggunakan Agen Aktivasi N 2. Kendari:Universitas Halu Oleo. 199