BAB II STUDI LITERATURE 2.1. Umum 2.1.1. Definisi Humas Menurut Cutlip, Center dan Brown dalam Soemirat,(2010:14) Humas adalah fungsi manajemen secara khusus yang mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerjasama antara organisasi dengan berbagai publik. 2.1.2. Fungsi Humas Menurut Ruslan (2010:28) terhadap fungsi utama humas, yaitu : 1. Memberikan penerimaan kepada masyarakat 2. Melakukan persuasi sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung 3.Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya 2.1.3. Tugas Humas Widjaja (2010:53) berpendapat tugas humas yang perlu diperhatikan ada beberapa hal sebagai berikut : a. Pelaksanaan tujuan ke dalam dan keluar melalui pendekatan informatif, edukatif, persuasif, dan dihindarkan pendekatan yang bersifat imperative dan punitif. b. Proses komunikasi lewat kegiatan dilakukan berencana dan terus menerus yang meliputi keterampilan komunikator, pesan yang disampaikan akurat, 9
10 obyektif, punya daya pengaruh yang kuat guna berhasilnya mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Menurut Fayol dalam Ruslan (2005:23-24) tugas public relations adalah : 1. Membangun identitas dan citra perusahaan atau instansi yang positif 2. Memperoleh aspek kemasyarakatan yakni mempromosikan yang menyangkut kepentingan public. 2.1.4. Ruang Lingkup Humas Ruslan (2010:22-23) adapun ruang lingkup tugas Public Relations adalah sebuah organisasi atau lembaga antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut: 1. Membina hubungan kedalam (public internal) Yang dimaksud public internal adalah public yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang PR harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal hal yang menimbulkan gambaran negatif di masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi. 2. Membina hubungan baik keluar (public eksternal) Yang dimaksud dengan public eksternal adalah publik umum (masyarakat), yang mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya. 2.1.5. Peran Humas Menurut Dozier dan Broom dalam buku Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi Ruslan (2010:20) peran humas dalam suatu organisasi data dibagi menjadi empat kategori :
11 1. Penasehat Ahli (Expert Prescriber) Seorang praktisi pakar public relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat memberikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungannya dengan publiknya (Public Relationship). Dalam hal ini seorang humas sebagai pendefinisi problema, pengembangan program dan memiliki tanggung jawab penuh untuk pengimplementasikan. 2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator) Dalam hal ini, seorang humas bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publik. Dipihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik kedua belah pihak. 3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator) Peran praktisi Public Relations dalam proses pemecahan persoalan humas ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat hinggal mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional. 4. Teknisi Komunikasi (Communication Technician) Berbeda dengan tiga peranan praktisi PR professional sebelumnya yang terkait erat dengan peran dan fungsi manajemen organisasi. Peranan
12 Communication Technician ini menjadi humas sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan method of communication in organization. Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing masing bagian atau tingkatan (level). Yaitu secara teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan bawahan ketingkat atasan. 2.2. Studi Literature Studi Literature adalah cara untuk menyelesaikan persoalan dengan menelusuri sumber sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya. 2.2.1. Media Komunikasi PR Menurut Suhendang (2012:212) Media komunikasi dapat diartikan sebagai unit jaringan kerja alat-alat yang terlibat dalam proses komunikasi. Sedangkan menurut Ruslan (2010:200), Media perusahaan yang biasa dipergunakan sebagai saluran atau sarana komunikasi yang sering dipergunakan oleh praktisi Public Relations untuk menyampaikan pesan kepada publiknya, dan sekaligus mampu meningkatkan citra melalui berbagai jenis media publikasi, anatara lain sebagai berikut : 1. House Journal Media Internal atau House Organ (In House Journal) dipergunakan oleh humas untuk keperluan publikasi atau sarana komunikasi yang ditujukan pada kalangan terbatas, seperti karyawan, relasi bisnis, nasabah atau konsumen. Biasanya berbentuk :Newsletter, Magazine, Tabloid, Bulletin, Company Profile, Annual Report, Prospektus dan lain sebaginya.
13 2. Printed Material Barang cetakan untuk tujuan publikasi PR dalam upaya penyampaian pesanpesannya yang berbentuk, seperti Brochure, Leaflet, Booklet, Kop Surat, Kartu Nama, Katu Ucapan Selamat, Kalender dan lain sebaginya. 3. Media Pertemuan (Event) Media pertemuan secara langsung dengan para audiencenya melalui tatap muka langsung misalnya, presentasi, diskusi panel, seminar, pameran dan alin sebagainya. 4. Broadcasting Mediadan Internet Publikasi PR yang disiarkan melalui stasiun TV milik Pemerintah dan stasiun TV komersial atau siaran radio komersial termasuk media elektornik dan komputer, serta internet yang dimanfaatkan sebagai media publikasi dan komunikasi PR. 5. Media Sarana Humas Yang termasuk media humas berkaitan dengan penampilan identitas perusahaan (Corporate Identity) yang merupakan simbol atau nama perusahaan, logo, warna standar perusahaan dan kemasan produk (corporate and product colour image), penampilan dan citra lobbykantor, pakaian seragam dan hingga model huruf atau logo perusahaan yang sekaligus merupakan citra penampilan perusahaan yang khas sebagai pembeda dengan kompetitor lain. 6. Media Personal Media personal merupakan media humas yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengadakan pertemuan secara langsung dengan maksud
14 mengadakan pendekatan personal atau melobi dan kemudian meningkat untuk bernegoisasi sehingga kedua pihak yang terlibat dalam perundingan akan mencapai kata sepakat. 2.2.2. Newsletter Newsletter merupakan karya jurnalistik yang berisi berbagai informasi yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan, tidak diperjual belikan (private publication), namun ada newsletter yang diperuntukkan khalayak eksternal. Newsletter internal dan eksternal biasanya dijumpai pada perusahaan besar yang area usahanya luas dan kompleks, dan memiliki anggaran dana khusus yang besar untuk memfasilitasi informasi perusahaan kepada khalayaknya. Dengan membuat newsletter, semakin membuktikan bahwa PR adalah wartawan yang melaksanakan profesi jurnalistik (journalist in resident), yang dalam pembuatan newsletter terdapat tahap pekerjaan jurnalistik, seperti mencari berita, menulis berita, mengedit, mengatur tata letak (layout), hingga percetakannya Kriyantono (2008) 2.2.3. Citra Menurut G.Sach Dalam Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2007:171), citra adalah pengetahuan mengenai kita dan sikap sikap terhadap kita yang mempunyai kelompok kelompok yang berbeda. Menurut Jalaludin Rakhmad Dalam Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2007:114), citra adalah gambaran tentang realitas dan tidak harus sesuai dengan realitas, citra ialah dunia menurut persepsi. 2.2.4. Publik Eksternal Ruslan (2010:23) menjelaskan yang dimaksud publik eksternal adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya Komunikasi eksternal menurut (Romli, 2011:7) yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi di satu pihak dengan pihak pihak yang berada diluar organisasi
15 1. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak, komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat informatif, yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti : majalah organisasi; press release; artikel surat kabar atau majalah; pidato radio; film documenter; brosur; leaflet; poster; konfrensi pers 2. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan yang dilakukan oleh organisasi. Widjaja (2010:73-74) memberikan pendapat bahwa Hubungan Masyarakat Keluar (Humas Eksternal) turut menentukan keberhasilan kegiatan hubungan masyarakat suatu badan atau lembaga. Berdasarkan macam-macam khalayak ini dikenal sebagai : a. Press Relations Mengatur dan memelihara hubungan dengan pers umumnya dengan media massa seperti pers, radio, film, dan televisi yang utama adalah pers. b. Government Relations Mengatur dan memelihara hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Lembaga atau instansi resmi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan c. Community Relations Mengatur dan memelihara hubungan dengan masyarakat setempat
16 d. Supplier Relations Mengatur dan memelihara hubungan agar segala kebutuhan perusahaan dapat diterima secara teratur serta dengan harga dan syarat syarat yang wajar. e. Customer Relations Mengatur dan memelihara hubungan dengan para langganan, sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa langgananlah yang sangat membutuhkan perusahaan, bukan sebaliknya. 2.2.5. Eksistensi Eksistensi bisa dikenal sebagai keberadaan. Konsep eksistensi menurut Dagun (dalam Kartika, 2012 : 15) dalam kehidupan sosial manusia yang terpenting adalah keadaan dirinya sendiri atau eksistensi dirinya sendiri. Eksistensi dapat diartikan sesuatu yang menganggap keberadaan manusia tidaklah statis, artinya manusia senantiasa bergerak dari kemungkinan ke kenyataan. Proses ini berubah bila kini menjadi sesuatu yang mungkin, maka besok akan berubah menjadi kenyataan karena manusia itu mempunyai kebebasan untuk bergerak.