IZIN OPERASIONAL KLINIK 1. STANDAR PELAYANAN Komponen standar pelayanan terkait dengan proses penyampaian pelayanan(sevice delivery) No. Komponen Uraian 1. Persyaratan Pelayanan Persyaratan Permohonan Mengisi blangko permohonan yang telah disediakan dengan dilampiri : 1. foto kopi KTP pemohon/penanggungjawab; 2. foto kopi Akta Pendirian Badan Usaha kecuali untuk klinik yang dimiliki oleh perorangan; 3. Izin Lokasi/Klarifikasi ; 4. bukti hak kepemilikan/ penggunaan tanah; 5. dokumen lingkunngan yangsudah disahkan oleh instansi teknis; 6. profil klinik meliputi a. struktur organisasi, b. tenaga kesehatan medis dan non medis (ijazah, STR SIP), c. sarana prasarana, d. peralatan dan e. pelayanan yang diberikan; 7. foto kopi Izin Memdirikan Klinik 8. foto kopi Izin Ganguan; 9. foto kopi Izin Mendirikan Bangunan; 10. surat rekomendasi dari Dinas Kesehatan; 11. surat pemberitahuan kepada Kepala Puskesmas setempat; dan 12. foto kopi hasil pemeriksaan kualitas air minum; 13. surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan Limbah. 2. Sistem, mekanisme, dan prosedur h PROSEDUR PELAYANAN IZIN Surat Penolakan g Pemohon a Front Office b Administrasi Pelayanan c d g Tim Teknis Penerbitan Izin f Pembayaran Retribusi e 3. Jangka waktu pelayanan Keterangan bagan : a. Pemohon mendaftarkan berkas permohonan ke DPMPT dengan membawa berkas permohonan lengkap dan benar sesuai dengan persyaratannya. Petugas pendaftaran (front office) menyerahkan tanda bukti pendaftaran kepada pemohon. b. Setelah diperiksa oleh petugas front office berkas diserahkan ke administrasi pelayanan untuk diperiksa kembali kesesuaian persyaratan. c. Berkas yang sudah sesuai dengan persyaratan akan ditindaklanjuti oleh tim teknis untuk dilakukan cek lokasi. d. Tim Teknis akan menerbitkan rekomendasi dari hasil cek lokasi tersebut. e. Hasil dari rekomendasi tim teknis layak untuk diterbitkan izin.maka pemohon akan diberikan SKRD; f. Proses penerbitan izin g. Izin yang terbit diserahkan kepada pemohon. h. Hasil dari rekomendasi tim teknis tidak layak untuk diterbitkan izin. i. Penolakan permohonan disampaikan kepada pemohon. 60 (enam puluh) hari kerja terhitung sejak permohonan dan persyaratan diterima dengan lengkap dan benar. 4. Biaya/tarif Non retribusi atau Rp 0,00
5. Produk pelayanan Izin Operasional Klinik 6. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan Sarana Penanganan Pengaduan,Saran dan Masukan: a. Loket Pengaduan yang ada di ruang Customer Service (didepan). b. E-mail : dpmpt@kulonprogokab.go.id c. Telepon : (0274) 775208, 774402. d. Fax : (0274) 775208, 774402. e. Kotak saran/pengaduan. f. Buku Pengaduan g. Formulir survey IKM. h. Sub domain DPMPT (Website:http://dpmpt.kulonprogokab.go.id/) Penanganan Pengaduan melalui media tersebut diatas akan ditindaklanjuti oleh tim pengaduan dengan tahapan sebagai berikut : a) Cek administrasi; b) Cek lapangan (bila diperlukan); c) Koordinasi internal; d) Koordinasi instansi terkait (bila diperlukan); e) Koordinasi dengan pihak pengadu dan yang diadukan Penyelesaian pengaduan sesuai dengan kondisi dan permasalahan yang ada. 7. Waktu pelayanan Senin Kamis : 08.00 15.00 WIB Jumat : 08.00 14.30 WIB 11.30 13.00 WIB (istirahat) 2. Komponen Standar Pelayanan yang terkait dengan Proses Pengelolaan Pelayanan di Internal Organisasi (manufacturing) meliputi :
1. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285); 5. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 363/Menkes/Per/IV/1998 tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan Pada Sarana Pelayanan Kesehatan; 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis; 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290/Menkes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran; 9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 657/Menkes/Per/VIII/2009 tentang Pengiriman dan Penggunaan Spesimen Klinik, Materi Biologik dan Muatan Informasinya; 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 411/Menkes/Per/III/2010 tentang Laboratorium Klinik; 11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/MENKES/PER/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741); 12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 122); 13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Rahasia Kedokteran (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 915); 14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 977); 15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Klinik 2. Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas Sarana dan Prasarana: a. Ruang tunggu yang representatif dan dilengkapi AC. b. Tempat parkir c. Anjungan Informasi d. Free wi-fi e. Leaflet, Banner f. Mobil dan sepeda motor dinas g. Ruang arsip h. Meja i. Kursi j. Pesawat telepon dan mesin faksimili k. Komputer dan printer l. Alat tulis kantor m. Kotak saran.
3. Kompetensi Pelaksana 4. Pengawasan internal Fasilitas Pendukung: Adanya Ruang Konsultasi Perizinan Sms Gateway Sub domain perizinan Jaringan internet/intranet koran/bahan bacaan TV water dispenser Mushola Toilet Ket: Sarpras dan Fasilitas digunakan bersama untuk beberapa jenis izin a. Kepala Dinas b. Kepala Bidang Pelayanan dan Pengaduan c. Kepala Bidang Penanaman Modal d. Kepala Bidang Pengawasan Dan Informasi e. Kepala Seksi Pelayanan f. Kepala Seksi Survey g. Kepala Seksi Pengaduan dan Advokasi h. Kepala Seksi Kerjasama dan Promosi i. Kepala Seksi Fasilitasi dan Pengembangan j. Kepala Seksi Pengawasan k. Kepala Seksi Data dan Informasi l. Petugas Front Office m. Petugas Penerbit Izin n. Petugas Pengarsipan a. Dilakukan oleh Kepala Dinas b. Dilakukan oleh atasan langsung; 5. Jumlah pelaksana Jumlah personil yang menangani Izin Operasional Klinik sebanyak 15 (lima belas) orang. Keterangan: setiap personil tersebut di atas, juga melaksanakan tugas pelayanan untuk jenis izin yang lainnya. 6.. Jaminan pelayanan 7. Jaminan keamanan Keselamatan Pelayanan 8. Evaluasi kinerja Pelaksana a. Diwujudkan dengan adanya kepastian persyaratan, waktu proses, biaya,prosedur, dan didukung oleh SDM yang berkompeten di bidang tugasnya. b. Adanya jaminan bebas dari praktek KKN. c. Apabila izin jadi, pemohon diberitahu melalui telepon. Izin Oprasional Klinik dicetak dengan menggunakan kertas BC putih dengan list batik warna biru dan berlambang Kabupaten Kulon Progo; Izin Oprasional Klinik dbubuhi 2 paraf yaitu Kepala Bidang Pelayanan Dan Pengaduan dan Kepala Seksi Pelayanan Bidang Pelayanan dan Pengaduan, serta ditandatangani Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu dan dicap basah; Penomoran Izin Oprasional Klinik diberikan dengan kode khusus dan otomatis melalui SIM. 1. Evaluasi kinerja dilakukan melalui survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan mekanisme, sebagai berikut: a. pemohon yang mengambil izin dapat diberikan kuesioner IKM untuk diisi. b. pengumpulan dan pengolahan data. c. analisa data dan evaluasi rutin tiap 6 (enam) bulan. d. Tindak lanjut hasil evaluasi. 2. Evaluasi berdasarkan pengawasan atasan langsung terkait kinerja dan kedisiplinan.