BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita di masyarakat. Di Amerika lebih dari 60 juta penduduknya mengalami hipertensi, termasuk lebih dari separuh (54,3%) dari seluruh masyarakat Amerika berusia 65 hingga 74 tahun dan hampir tiga per empat (72,8%) dari seluruh orang Amerika Afrika dalam kelompok usia yang sama (Lovastatin, 2005). Di Singapura pada tahun 2004 penderita hipertensi mencapai 24,9%. Negara berkembang ternyata insiden hipertensi lebih tinggi. Di Indonesia hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995 menunjukkan prevalensi hipertensi adalah 8,3%. Survei faktor risiko penyakit kardiovaskular (PKV) oleh proyek WHO di Jakarta, menunjukkan angka prevalensi hipertensi dengan tekanan darah 160/90 masing-masing pada pria adalah 13,6% (1988), 16,5% (1993), dan 12,1% (2000). Pada wanita, angka prevalensi mencapai 16% (1988), 17% (1993), dan 12,2% (2000). Secara umum, prevalensi hipertensi pada usia lebih dari 50 tahun berkisar antara 15%-20% (Boedi, 2009). Hipertensi merupakan penyebab utama gagal jantung, stroke, dan gagal ginjal. Pada penderita hipertensi pada umumnya sering tidak menampakkan gejala yang biasa disebut sebagai Pembunuh diam-diam. Penyebab hipertensi yaitu gangguan emosi, obesitas, konsumsi alkohol 1
yang berlebihan dan rangsangan kopi serta obat-obatan yang merangsang dapat berperan disini, tetapi penyakit ini sangat dipengaruhi oleh faktor keturunan (Smeltzer & Bare, 2001). Berbagai faktor dari gaya hidup berpengaruh terhadap hipertensi. Menurut Lovastatin (2005) ternyata gaya hidup yang memperhatikan tekanan darah adalah mengurangi berat badan, mengurangi alkohol, olahraga teratur, berhenti merokok dan mengurangi konsumsi garam. Jumlah garam yang berlebih dalam aliran darah menyebabkan tubuh menarik lebih banyak air dalam darah. Hal ini yang menyebabkan tekanan pada dinding pembuluh darah jadi naik. Akibatnya jantung bekerja lebih keras. Dengan banyaknya kasus hipertensi di Indonesia yang belum tertangani dengan baik merupakan tanda bahwa masyarakat kurang memperhatikan tentang penyakit hipertensi serta kurangnya motivasi dalam mengontrol hipertensi yang dideritanya. Sehingga perlu memberikan asuhan keperawatan terhadap penderita hipertensi. Bagi perawat sendiri juga sangat berguna, misalnya pada fungsi preventif dapat dijadikan dasar pencegahan timbulnya kasus hipertensi di kalangan masyarakat awam. Sedangkan pada fungsi promotif dapat dijadikan dasar dalam penyuluhan kesehatan pada masyarakat yang belum menderita hipertensi ataupun pendidikan kesehatan pada pasien hipertensi agar tidak terjadi komplikasi. 2
Karena salah satu cara untuk menekan kasus hipertensi salah satunya dengan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi. Berdasarkan fenomena-fenomena diatas yang didukung dengan data-data tentang hipertensi tersebut, maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah yang berjudul Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan hipertensi di RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK. B. Tujuan Penulisan Tujuan umum dari penyusunan laporan kasus adalah mampu menerapkan asuhan keperawatan dengan masalah utama hipertensi pada klien secara komprehensif. Adapun tujuan khusus adalah : 1. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan hipertensi 2. Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada klien dengan hipertensi 3. Mampu membuat rencana keperawatan pada klien dengan hipertensi 4. Mampu membuat implementasi keperawatan pada klien dengan hipertensi 5. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada klien dengan hipertensi C. Metode Penulisan Dalam penulisan laporan kasus ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang sifatnya mengumpulkan data, menganalisa, 3
menarik kesimpulan serta pengamatan langsung dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Sedangkan teknik pengumpulan data penulisan laporan ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Dalam pengumpulan data ini penulis mengadakan tanya jawab 2. Observasi partisipasi aktif Dengan mengamati dan berperan aktif dalam pemberian asuhan keperawatan 3. Studi kepustakaan Yaitu dengan menggunakan dan mempelajari buku-buku pustaka dan literatur yang berhubungan dengan laporan kasus. 4. Studi dokumenter Untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan penderita hipertensi penulis melakukan pengumpulan data catatan medik klien. D. Sistematika Penulisan Laporan kasus ini disusun secara sistematika menjadi lima babsebagaiberikut : BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari empat sub yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode dan teknik penulisan dan sistematika penulisan. 4
BAB II : Konsep Dasar Pada bab ini diuraikan pengertian, anatomi dan fisiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, penatalaksanaan, komplikasi, pengkajian fokus, pathways keperawatan, serta fokus intervensi dan rasional. BAB III : Tinjauan kasus Merupakan ringkasan dari proses asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi. BAB IV : Pembahasan Pada bab ini menguraikan tentang ada atau tidaknya hambatan saat pengkajian dan solusi yang diambil, alasan diagnosa muncul, teori data, rasional rencana keperawatan, apakah pelaksanaan sesuai dengan rencana faktor pendukung dan menghambat dalam pelaksanaan evaluasi, setelah tindakan keperawatan apakah sesuai tujuan. BAB V : Penutup, berisi kesimpulan dan saran. 5